• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KESALAHAN DALAM PENULISAN KATA NONBAKU MENJADI KATA BAKU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VIII SMPNEGERI 1 LINTONG NIHUTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "ANALISIS KESALAHAN DALAM PENULISAN KATA NONBAKU MENJADI KATA BAKU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VIII SMPNEGERI 1 LINTONG NIHUTA"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

Siswa masih bingung di mana harus meletakkan kata baku pada kalimat yang seringkali tidak memenuhi standar bahasa Indonesia. Agar tidak meluasnya masalah, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah membahas kemampuan siswa dalam mengetahui bahasa baku dan bahasa tidak baku di SMP Negeri 1 Lintongnihuta serta membahas kesalahan apa saja dalam penulisan kata tidak baku yang menjadi baku dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas. VIII di SMP Negeri 1 Lintongnihuta. Yang mana kesalahan penulisan kata tidak baku yang baku pada pembelajaran bahasa Indonesia kelas VIII SMP Negeri 1 Lintongnihuta.

Untuk menjelaskan kesalahan penulisan kata tidak baku yang menjadi baku dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas VIII SMP Negeri 1 Lintongnihuta. Bahasa Indonesia baku dan non baku mempunyai kode atau ciri bahasa dan fungsi penggunaan yang berbeda. Penggunaan bahasa yang mengikuti kaidah bahasa baku atau dianggap baku merupakan penggunaan bahasa Indonesia baku yang benar.

Dengan demikian, penggunaan bahasa Indonesia baku yang benar adalah penggunaan bahasa yang mengikuti kaidah bahasa atau tata bahasa dari bahasa baku tersebut. Sedangkan penggunaan bahasa Indonesia nonbaku yang benar adalah penggunaan bahasa yang tidak mengikuti kaidah bahasa atau tata bahasa yang baku, melainkan kaidah tata bahasa yang tidak baku. Penggunaan bahasa Indonesia baku yang benar adalah penggunaan bahasa Indonesia yang mengikuti atau sesuai dengan fungsi penggunaan bahasa baku.

Penggunaan bahasa Indonesia tidak baku yang benar adalah penggunaan bahasa yang tidak mengikuti atau tidak sesuai dengan fungsi penggunaan bahasa Indonesia tidak baku.

Pengertian Kata Baku

Jika kita mengetahui bahwa kata baku adalah suatu ukuran yang menerapkan kaidah baku, berupa ejaan yang sempurna, tata bahasa yang baku baik dan berdasarkan kaidah bahasa Indonesia. Namun gunakanlah bahasa yang baik dan benar dengan ejaan yang sempurna atau sesuai kaidah bahasa Indonesia. Dalam bahasa baku untuk situasi resmi, harus sesuai dan tidak mengandung bahasa gaul, slang, ejaan yang terlalu ambigu atau tidak konsisten.

Kata baku dapat dibuat dalam bentuk surat menyurat yang akan kita tujukan kepada pemerintah, sekolah, pendidikan dan sistem lainnya. Misalnya, kata baku dapat digunakan untuk menyatukan kelompok orang yang berbeda ke dalam satu kesatuan bahasa.

Sebagai pemersatu. Kata baku dapat digunakan untuk mempersatukan berbaga kelompok masyarakat dalam satu kesatuan penutur bahasa, seperti

Meningkatkan kewibawaan. Dalam konstruksi masyarakat Indonesia yang mau tidak mau harus kita akui masih bersifat feudal, menggunakan kosakata

Kerangka acuan. Kosakata baku adalah sebuah kerangka acuan dan tolak ukur dalam berbahasa yang baik dan benar sesuai dengan KBBI dan PUEBI

Pengertian Pembelajaran

Kebutuhan belajar dan belajar bisa muncul dimana saja, misalnya di keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sedangkan “pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dihasilkan secara sadar dengan tujuan untuk meningkatkan proses pembelajaran”, sebagaimana dikemukakan oleh Gagne (dalam Pribadi, 2009: 9). Dalam arti lain, pembelajaran adalah suatu usaha terencana untuk memanipulasi sumber belajar agar proses belajar berlangsung dalam diri siswa (Sadiman dkk, 1986: 7).

Belajar berbeda dengan mengajar, belajar mewakili aktivitas siswa, sedangkan mengajar mewakili aktivitas guru. Dalam pembelajaran terdapat metode pembelajaran; Metode pengajaran adalah metode yang digunakan guru untuk mengajar di dalam dan di luar kelas. “Strategi adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang telah ditetapkan dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun dapat tercapai secara maksimal,” kata Sanjaya.

Kerangka Berpikir

“Strategi merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang telah ditetapkan menjadi kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun dapat tercapai secara optimal,” kata Sanjaya (2010:147). Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan mampu mendeskripsikan, memvalidasi, mengembangkan dan menemukan pengetahuan, teori untuk memahami, memecahkan dan memprediksi permasalahan dalam kehidupan manusia. Metode penelitian kualitatif (Sugiyono: 2018) adalah suatu metode penelitian yang berlandaskan filsafat yang digunakan untuk menyelidiki keadaan benda-benda alam, dimana peneliti sebagai instrumen utamanya, teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara triangulasi (kombinasi observasi, wawancara, dokumentasi), data yang diperoleh cenderung berupa data kualitatif, analisis data induktif dan hasil penelitian kualitatif adalah memahami makna, memahami keunikan, mengkonstruksi fenomena dan menemukan hipotesis.

Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif karena pengumpulan datanya berupa kata-kata sehingga penekanannya bukan pada angka-angka. Oleh karena itu, metode penelitian untuk menganalisis kesalahan penulisan kata tidak baku menjadi kata baku dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas VIII SMP NEGERI 1 LINTONG NIHUTA menggunakan metode penelitian kualitatif.

Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Waktu Penelitian

Subjek Dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian

Objek Penelitian

  • Sumber Data Penelitian
  • Populasi Dan Sampel 1. Populasi
    • Teknik Pengambilan Sampel
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Instrumen Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
  • Teknik Penyajian Data

Subyek penelitian ini adalah analisis kesalahan penulisan kata tidak baku pada kata buku di kelas VIII SMP Negeri 1 Lintongnihuta. Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi yang berkaitan dengan penelitian yang bersangkutan, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa sumber data merupakan faktor yang paling penting dalam menentukan metode pengumpulan data untuk menentukan dari mana individu tersebut diperoleh. Menurut Husein Umar (2013:42), data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama, baik dari individu, seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti.

Berdasarkan pernyataan tersebut maka sampel dalam penelitian ini adalah 25% dari populasi yang ada karena jumlah populasi melebihi 100 yaitu 128 siswa. Teknik atau pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive cluster sampling yaitu setiap individu dalam populasi. Pengumpulan data dalam penelitian sangat diperlukan dengan menggunakan teknik pencatatan dan pemahaman kata baku.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes berupa soal untuk menganalisis kesalahan penulisan kata tidak baku pada kata buku dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Menurut Maman Abdulrahman dan Sambas Ali (2012:84), teknik pengumpulan data adalah “Teknik pengumpulan data adalah metode yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data”. Dalam penelitian ini teknik analisis data lebih banyak dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah survei langsung. Lakukan scan langsung untuk mendapatkan data.

Dengan menggunakan metode observasi, penulis melakukan observasi langsung mengenai analisis kesalahan penulisan kata tidak baku menjadi kata baku. Dalam penelitian ini penulis membuat kegiatan pengukuran dimana terdapat pertanyaan, rangkaian tugas yang harus dilakukan dan dijawab oleh siswa. Tes yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tes tertulis mengenai analisis kesalahan penulisan kata tidak baku menjadi kata baku.

Lembar tes yang diselesaikan siswa akan dihitung untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengubah kata tidak baku menjadi kata baku. Data yang diperoleh dari hasil analisis data berupa lembar tes kemudian diinterpretasikan dalam kategori nilai rata-rata dan dapat dilihat pada tabel. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mencatat dan mengumpulkan data yang diidentifikasi dari dokumen-dokumen yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti.

Dalam teknik penyajian data, peneliti berusaha mengumpulkan data yang relevan untuk menghasilkan informasi yang dapat disimpulkan dan mempunyai makna tertentu. Penyajian data dilakukan agar data yang dihasilkan dapat terorganisasi dengan baik dan tersusun dalam pola relasional sehingga memudahkan pembaca dalam memahami data penelitian.Dalam penelitian ini teknik penyajian data yang digunakan adalah dengan menyajikan data dalam bentuk tertulis. menawarkan.

Referensi

Dokumen terkait

Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penggunaan kata para siswa dalam karangan, apakah mereka menggunakan diksi atau pemilihan kata bahasa yang

Faktor penyebab mahasiswa melakukan kesalahan dalam penggunaan kata hajimewa, hajimete, dan hajimeni dalam kalimat bahasa Jepang adalah karena mahasiswa

Hasil penelitian mengenai kesalahan penggunaan kata penghubung yang terdapat pada berita utama Koran Banten RayaEdisi 1 April – 31 Mei 2014 terdiri dari kesalahan

Berdasarkan pada rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Menjelaskan bentuk kesalahan penggunaan kata

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk kesalahan penggunaan kata baku, huruf kapital serta tanda baca dalam surat resmi kepanitiaan Weekend Music

Faktor penyebab mahasiswa melakukan kesalahan dalam penggunaan kata hajimewa, hajimete, dan hajimeni dalam kalimat bahasa Jepang adalah karena mahasiswa

Hal tersebut terjadi dalam Bahasa yang digunakan dalam media sosial, hal ini membuat penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional mulai terkikis dari norma

Kesalahan (2), yakni susunan kata dalam kalimat tidak beraturan. Posisi goes sebagai verba seharusnya terletak setelah subjek my mother. Posisi yang benar adalah my mother