• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KESEHATAN BANK DAN POTENSI FINANCIAL DISTRESS MENGGUNAKAN METODE RGEC PADA BANK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "ANALISIS KESEHATAN BANK DAN POTENSI FINANCIAL DISTRESS MENGGUNAKAN METODE RGEC PADA BANK "

Copied!
97
0
0

Teks penuh

Penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas izin-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Kesehatan Bank dan Potensi Financial Distress Dengan Metode RGEC Pada Bank BNI Periode”. Siti Fatimatus Sahro 2023: Analisis Kesehatan Bank dan Potensi Financial Distress Menggunakan Metode RGEC Pada Periode Bank BNI. Financial distress merupakan kondisi suatu perusahaan atau bank yang menunjukkan penurunan kondisi keuangan yang terjadi sebelum terjadinya kebangkrutan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kesehatan bank BNI dan risiko permasalahan keuangan pada periode 2018-2021. 4 Helmina Ardyanfitri dkk, “Analisis Kesehatan Bank dan Potensi Masalah Keuangan Dengan Metode RGEC pada Bank BTPN Syariah Vol.4 No.2 Desember 2019 Hal.132. Mengingat Pentingnya Penilaian Tingkat Kinerja Bank ' kesehatan, penulis tertarik untuk menganalisis lebih lanjut mengenai rasio keuangan dan potensi masalah keuangan pada suatu bank, sehingga judul penelitian ini adalah: "Analisis kesehatan bank dan potensi masalah keuangan dengan metode RGEC pada periode GNI bank .

21 Habby Irsyada Haq dan Puji Harto, “Dampak Tingkat Kesehatan Bank Berbasis RGEC Terhadap Financial Distress”, Vol.3, No.8, 2019, Hal.

Gambar 2. 1 Kerangka Konseptual .........................................................................
Gambar 2. 1 Kerangka Konseptual .........................................................................

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Ruang Lingkup Penelitian

Definisi Operasional

Sistematika Pembahasan

KAJIAN TEORI

Penelitian Terdahulu

Kajian Teori

Asumsi Penelitian

Kerangka Konseptual

METODOLOGI PENELITIAN

Pendekatan dan Jenis Penelitian

Kuantitatif deskriptif merupakan jenis penelitian yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data yang telah dikumpulkan sebagaimana adanya. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio keuangan yang meliputi profil risiko yang diwakili oleh non-performing loan (NPL) dan loan to deposit ratio (LDR), good Corporate Governance (GCG) yang diwakili oleh nilai-nilai GCG, Earnings yang diwakili oleh return on aset (ROA) dan modal yang diwakili oleh CAR. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang diperoleh berdasarkan data yang telah diolah dan didokumentasikan di perusahaan atau data yang diperoleh secara tidak langsung berupa laporan keuangan dan laporan GCG yang telah dipublikasikan di website resmi bank BNI dan OJK. pada Periode 2018-2021.

Populasi Dan Sampel

Menurut Sugion, apabila peneliti tidak dapat mempelajari seluruh populasi, misalnya karena keterbatasan waktu, sumber daya, dan tenaga karena jumlah populasi yang besar, maka peneliti dapat mengambil sampel dari populasi tersebut.38 Purposive sampling adalah metode pengambilan sampel yang digunakan untuk memperoleh data yang diinginkan tentang populasi tersebut. dasar dari. pada kriteria.

Teknik Dan Instrumen Pengumpulan Data

Data sekunder merupakan data yang diperoleh berdasarkan data yang diolah dan didokumentasikan di perusahaan atau data yang diperoleh secara tidak langsung berupa laporan keuangan yang dipublikasikan di situs resmi bank BNI periode 2018-2021. Peneliti memperoleh data penelitian dengan cara mengkaji beberapa literatur seperti skripsi, buku, jurnal, undang-undang dan sumber bahan lain yang berkaitan dengan penelitian ini untuk memperoleh data yang valid.

Analisis Data

Penelitian ini dilakukan pada tahun 2023 dengan mengacu pada laporan keuangan Bank BNI tahun 2018 sampai dengan tahun 2021. Analisis tingkat kesehatan bank dan potensi permasalahan keuangan dengan metode Rgec dan Zmijewski pada Bank Bni Syariah tahun 2015-2019. Sumber : Laporan Keuangan Tahunan Bank BNI 2018-2021. Good Corporate Governance (GCG) menduduki peringkat nomor 2 (dua) yang menunjukkan bahwa manajemen bank telah menerapkan Tata Kelola dengan baik.

Namun hasil laporan ROA menunjukkan tidak ada potensi kesulitan keuangan pada Bank BNI. Hasil rasio CAR pada bank BNI diatas 12% yang berarti bank tersebut sangat sehat dalam mengelola risiko keuangannya. Berdasarkan hasil penelitian, rasio likuiditas/Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank BNI pada tabel 4.3 mengalami pertumbuhan yang sangat baik.

Hal ini membuktikan bank BNI berhasil menerapkan praktik GCG yang baik dalam operasionalnya. Secara keseluruhan, hasil penelitian menunjukkan bahwa Bank BNI perlu meningkatkan kinerja keuangan dan efisiensi penggunaan dana. Secara keseluruhan, hasil survei menunjukkan Bank BNI telah menjaga tingkat kecukupan modal yang memadai selama empat tahun terakhir.

Hal ini menunjukkan Bank BNI mempunyai modal yang cukup untuk menutupi potensi penurunan nilai aset dan menghadapi potensi kesulitan keuangan. Berdasarkan hasil masing-masing rasio RGEC yang diukur terhadap financial distress pada bank BNI. Muhammad Iqbal Surya Pratiko, “Analisis Tingkat Kesehatan Bank dan Potensi Financial Distress Menggunakan Metode RGEC dan ZMIJEWSKI pada Bank BNI Syariah Periode Vol.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

Bank Negara Indonesia (BNI) atau dikenal juga dengan Bank pertama kali didirikan di Indonesia dengan nama Bank Negara Indonesia sebagai bank sentral. Selanjutnya, BNI ditetapkan sebagai bank umum milik negara dengan nama Bank Negara Indonesia tahun 1946 berdasarkan Undang-undang No. Pada tahun 1996, BNI menjadi bank BUMN pertama yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya sehingga menjadikannya perusahaan publik.

Aksi korporasi tersebut antara lain proses rekapitalisasi yang dilakukan pemerintah pada tahun 1999, penjualan saham pemerintah pada tahun 2007 dan penawaran umum terbatas saham pada tahun 2010. Penyesuaian ini telah disetujui dalam rapat umum luar biasa tanggal 28 Mei 2008 dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Pada tahun 2021, Anggaran Dasar Bank Negara Indonesia (BNI) mengalami perubahan terakhir yang dikukuhkan dengan Akta Notaris No.

Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Pada tahun 2022, Bank Negara Indonesia (BNI) akan terus berupaya memperkuat posisinya sebagai 'agen pembangunan' melalui transformasi berkelanjutan menuju mencapai kinerja maksimal yang ingin dicapai pada masa pemulihan ekonomi. Selain akuisisi Bank Mayora, BNI juga mendirikan anak perusahaan baru di bidang modal ventura yaitu PT BNI Modal Ventura.

Penciptaan dan penyertaan modal pada PT BNI Modal Ventura ini merupakan bagian dari strategi BNI dalam menyikapi potensi perkembangan perbankan digital di masa depan dengan menjadikannya sebagai wahana strategis bagi BNI Group untuk mendorong perkembangan inovasi teknologi dalam mendukung perusahaan dan sekaligus memperkuat posisi perusahaan. ekosistem yang sehat di industri modal ventura dan startup. Saat ini 60% saham BNI dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia dan 40% dimiliki oleh masyarakat baik perorangan maupun lembaga, dalam dan luar negeri. BNI didukung sejumlah anak perusahaan untuk memperkuat layanan keuangan terintegrasi, antara lain PT BNI Multifinance, PT BNI Sekuritas, PT BNI Life Insurance, BNI Remittance Ltd., PT Bank Mayora, dan PT BNI Modal Ventura.

Hasil Penelitian

Berdasarkan tabel 4.1 diatas total aset yang dimiliki bank BNI setiap tahunnya mengalami peningkatan, terlihat pada tahun 2018 aset yang dimiliki bank BNI sebesar Rp. Modal rekening pada bank BNI mengalami pertumbuhan sampai dengan tahun 2021, pada tahun 2018 modal yang dimiliki bank BNI sebesar Rp 100 Miliar dan berakhir pada tahun 2021 total modal akhir yang dimiliki sebesar Rp. Nilai dana pihak ketiga (DPK) yang diterima dari bank BNI juga mengalami peningkatan setiap tahunnya, hingga tahun 2018 DPK yang diterima dari bank BNI sebesar Rp.

Laba sebelum pajak tahun 2018 hingga tahun 2021 mengalami tren penurunan, penurunan yang cukup signifikan terjadi pada tahun 2020 yaitu hanya sebesar Rp. NPL (Non Performing Loan) merupakan salah satu indikator untuk mengukur risiko kredit yaitu keadaan dimana debitur tidak dapat membayar kewajibannya kepada kreditur secara tepat waktu, baik pada saat jatuh tempo maupun setelah jatuh tempo, sesuai dengan kontrak dan peraturan yang berlaku.43 Berikut data perhitungannya: rasio kredit bermasalah (NPL) pada bank BNI periode 2021-2018. Berdasarkan tabel diatas, hasil perhitungan NPL Bank BNI termasuk dalam kualitas bank sehat, dimana pada tahun 2020 dan 2021 mengalami penurunan dibandingkan 2 tahun sebelumnya yaitu sebesar 3% dan 2% dengan predikat akhir bank sehat . .

Terdapat 5 prinsip yang dimiliki bank BNI dalam penerapan Good Corporate Governance (GCG), antara lain transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi dan kewajaran. Hasil self-assessment GCG yang dilakukan bank BNI memperoleh nilai komposit 2 setiap tahunnya pada periode 2018 hingga 2021. Berdasarkan tabel di atas mengenai analisis CAR pada bank BNI periode 2018 hingga 2021, dapat disimpulkan bahwa kualitas bank BNI sangat sehat setiap tahunnya.

Alasan peneliti menggunakan rasio ROA dan CAR untuk mengetahui potensi financial distress pada Bank BNI periode 2018-2021 adalah karena rasio ROA merupakan rasio yang menunjukkan keuntungan atas sejumlah aset yang digunakan dalam usaha. Sumber : Laporan Tahunan Bank BNI 2018-2021 Berdasarkan tabel diatas, rasio ROA dari tahun ke tahun sangat baik sehingga bank dapat diartikan memiliki kapasitas. Meski terjadi Covid-19 sepanjang tahun 2020 dan 2021, Bank BNI mampu mengelola risiko keuangan dengan baik sehingga tidak menimbulkan potensi financial distress.

Tabel 4.4 Hasil penilaian Self Assesment GCG bank BNI pada tahun  2018-2021 (diolah penulis)
Tabel 4.4 Hasil penilaian Self Assesment GCG bank BNI pada tahun 2018-2021 (diolah penulis)

Analisis dan Pembahasan

PENUTUP

Kesimpulan

Analisis RGEC yang pertama adalah tentang Analisis Profil Risiko yang dapat diukur melalui NPL dan LDR. Berdasarkan hasil penelitian, NPL Bank BNI 4 tahun terakhir mendapat predikat sangat sehat dan LDR Bank BNI mendapat predikat sehat. Analisis kedua tentang Good Corporate Governance, Bank BNI masuk dalam kategori cukup sehat selama 4 tahun terakhir.

Saran

Bank BNI harus terus menjaga praktik yang baik, mengoptimalkan kinerja keuangan dan memperkuat manajemen risiko agar tetap menjadi bank yang layak dan berkelanjutan di pasar perbankan. Ayuk Priyantini, “Analisis penggunaan model Zmijewski untuk memprediksi kondisi financial distress pada perusahaan sektor properti dan real estate yang terdaftar di BEI periode Surakarta, hal. Bank Indonesia, Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/ 2006 “Tentang Penerapan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum”.

Habby Irsyada Haq dan Puji Harto, “Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank Berbasis RGEC Terhadap Financial Distress,” Vol.3, No.8, 2019, Hal. Helmina Ardyanfitri dkk, “Analisis Kesehatan Bank dan Potensi Masalah Keuangan Menggunakan Metode RGEC pada Bank BTPN Syariah Vol.4, No.2, Desember 2019, hal.132. Ikatan Bankir Indonesia dan Ikatan Bankir Untuk Manajemen Risiko Berbasis Risiko Manajemen Kesehatan Bank, halaman 13.

Khayatun Nufus dkk., “Analisis Tingkat Kesehatan Perbankan Menggunakan Metode RGEC Studi Kasus PT Bank BNI, Tbk”, Vol. Khirstina Curry dan Erlina Banjarnahor, “Financial Distress pada Perusahaan Sektor Properti Go Public di Indonesia”, 2018. Muhammad Rafiansyah, Analisis Financial Distress Menggunakan Metode Zmijewski X-Score pada PT Garuda Madju Cipta, Medan, 2018.

Rusdi Riduan Pulungan, “Analisis Perbandingan Metode CAMELS dan RGEC Dalam Menilai Tingkat Kesehatan Bank Pada PT. Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Kinerja Keuangan Bank (Studi Empiris Pada PT. Bank Negara Indonesia Persero tbk)”. “Analisis Tingkat Kesehatan Bank Menggunakan Metode RGEC pada Bank Umum Milik Negara yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015.”

“Analisis tingkat kesehatan bank dengan metode RGEC pada bank umum BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015.” “Analisis Tingkat Soliditas Bank Menggunakan Metode RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Profit, Capital) pada Bank Umum BUMN yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2021.”

Referensi

Dokumen terkait