• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kesesuaian Perlakuan Akuntansi Pembiayaan Mudharabah dengan PSAK 105 dI BMT Khalifah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Analisis Kesesuaian Perlakuan Akuntansi Pembiayaan Mudharabah dengan PSAK 105 dI BMT Khalifah"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

107

BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan penulis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Perlakuan akutansi pembiayaan mudharabah menurut PSAK 105 adalah pada saat investasi mudharabah dalam bentuk kas diukur sebesar jumlah yang dibayarkan. Pada saat investasimudharabah dalam bentuk aset non- kas diukur sebesar nilai wajar aset non-kas. Pada saat nilai mudharabah turun sebelum usaha dimulai disebabkan rusak, hilang atau faktor lain yang bukan kelalaian atau kesalahan pihak pengelola dana, maka penurunan nilai tersebut diakui sebagai kerugian dan mengurangi investasi mudharabah. Jika akadmudharabahberakhir sebelum atau saat akad jatuh tempo dan belum dibayar oleh pengelola dana, maka investasi mudharabah diakui sebagai piutang. Kerugian yang terjadi dalam satu periode sebelum akad mudharabah berakhir diakui sebagai kerugian dan dibentuk penyisihan kerugian investasi. Pada saat akad mudharabah berakhir, selisih antara investasi mudharabahsetelah dikurangi penyisihan kerugian investasi mudharabah, dan pengembalian investasimudharabah, diakui sebagai keuntungan atau kerugian. Bagian hasil usaha yang belum dibayar oleh pengelola dana, diakui sebagai piutang.

repository.unisba.ac.id

(2)

108

2. Perlakuan akuntansi pembiayaan mudharabah di BMT Khalifa dilakukan dengan mengakui biaya-biaya dan biaya administrasi yang dibayar oleh nasabah sebagai pendapatan administrasi BMT Khalifah, sedangkan untuk biaya asuransi, BMT mengakui biaya asuransi yang dibayar nasabah sebagai titipan premi asuransi. Saat pencairan investasimudharabah, BMT Khalifah mengakui dana mudharabah yang diberikan kepada nasabah sebagai pembiayaan mudharabah pada saat penyerahan kas sehingga mengakibatkan bertambahnya pembiayaan mudharabah sebelah debit serta bertambahnya rekening nasabah di sebelah kredit. Kemudian, pada saat nasabah membayar angsuran pembiayaan serta bagi hasil, BMT Khalifa mengakui pendapatannya sesuai dengan nisbah yang telah disepakati dengan nasabah yaitu sebagaimana yang telah ditentukan dalam akad. Saat nasabah menunggak pembayaran angusran pembiayaan, BMT Khalifa tidak melakukan penjurnalan, BMT Khalifa hanya melakukan penjurnalan pada saat menerima kas dari nasabah.

3. Berdasarkan analisis perlakuan akuntansi PSAK 105 terhadap perlakuan akuntansi pembiayaan mudharabah di BMT Khalifah ternyata belum sepenuhnya sesuai, karena ada perlakuan akuntansi yang sudah sesuai dengan PSAK 105 dan ada juga beberapa perlakuan akuntansi yang belum sesuai dengan PSAK 105. Perlakuan akuntansi yang sudah sesuai dengan PSAK 105 adalah pada saat mengakui pendapatannya sesuai dengan nisbah yang telah disepakati dengan nasabah dan pada saat menetapkan ansuran dibayarkan bersamaan dengan bagi hasilnya. Sedangkan

repository.unisba.ac.id

(3)

109

ketidaksesuaian perlakuan akuntansi terjadi pada saat penyerahan investasi mudharabah, BMT khalifah mengakui dana mudharabah yang disalurkan sebagai pembiayaan mudharabah dan pada saat nasabah telat membayar angsuran atau menunggak, BMT Khalifa tidak melakukan penjurnalan.

5.2 SARAN

Adapun saran dari penulis untuk BMT Khalifah dan pihak lain, yaitu : 1. Dari hasil penelitian yang dilakukan, BMT Khalifa belum sepenuhnya

menerapkan PSAK 105 dalam akuntansi pembiayaan mudhrabah-nya, karena pada saat nasabah menunggak atau telat membayarkan angsuran, BMT Khalifah tidak melakukan penjurnalan seperti yang diterapkan pada PSAK 105. Peneliti menyarankan agar pihak BMT menerapkan sepenuhnya PSAK 105 sebagai acuan dalam perlakuan akuntansinya dan selalu menugpdate setiap revisi yang dilakukan oleh IAI selaku organisasi yang mengatur standar akuntansi keuangan di Indonesia.

2. Untuk pihak lain, penelitian selanjutnya agar dapat dilakukan dengan materi yang sama tetapi di lembaga keuangan yang berbeda, karena ternyata tidak semua lembaga keuangan syariah mengacu pada PSAK 105.

repository.unisba.ac.id

Referensi

Dokumen terkait

Ketiga, Perlakuan Akuntansi yang diterapkan telah sesuai dengan Psak no.105 terkecuali mengenai pengakuan dan pencatatan pada saat pemberian pembiayaan mudharabah yang

Penghimpunan dana dalam perbankan syariah dapat diwujudkan baik dalam bentuk simpanan maupun investasi. Penghimpunan dana dalam bentuk simpanan wujudnya berupa

1) BMT UGT Sidogiri Capem Jember Kota sebagai pemilik dana atau mencatat pembiayaan mudharabah anggota ke dalam akun pembiayaan mudharabah dan mencatatnya

Dari hasil evaluasi dapat diketahui bahwa perlakuan akuntansi pembiaayaan mudharabah yang dilakukan oleh BMT Kanindo Syari‟ah Malang sudah sesuai dengan PSAK

Menjelaskan tentang perlakuan akuntansi, bahwasnnyadidalam perlakuan akuntansi terdapat pada: Pengakuan ialah dana mudharabah yang disalurkan oleh mudharabah diakui sebagai

Dari hasil evaluasi dapat diketahui bahwa perlakuan akuntansi pembiaayaan mudharabah yang dilakukan oleh BMT Kanindo Syari‟ah Malang sudah sesuai dengan PSAK

Hal tersebut sejalan dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang menunjukkan ketidaksesuaian PSAK 105 dengan perlakuan akuntansi pembiayaan mudharabah yang dilaksanakan oleh bank

Hasil dari penelitian ini menerangkan bahwa secara keseluruhan kegiatan pembiayaan mudharabah pada BMT UGT Sidogiri Yosowilangun yang meliputi pengakuan, pengukuran,