• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kesetaraan Gender terhadap Pemikiran K.H. Husein Muhammad tentang Relasi Suami Istri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Analisis Kesetaraan Gender terhadap Pemikiran K.H. Husein Muhammad tentang Relasi Suami Istri"

Copied!
149
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Lips mendefinisikan gender sebagai ekspektasi budaya terhadap laki-laki dan perempuan (cultural ekspektasi terhadap perempuan dan laki-laki). Laki-laki (laki-laki) adalah pelindung perempuan (perempuan), karena Allah melebihkan sebagian dari mereka (laki-laki) dibandingkan sebagian lainnya (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) memilikinya.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pengetahuan keilmuan hukum keluarga Islam dengan kajian keilmuan yang bersifat interdisipliner, sehingga dapat mewarnai disiplin keilmuan yang ada mengenai pengembangan penghidupan. Dalam permasalahan yang berkembang di masyarakat dapat dijadikan bahan pertimbangan hukum, terkait dengan perkembangan penghidupan analisis Kyai Husein Muhammad.

Kajian Terdahulu

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Wardah Nuroniyah, Ilham Bustomi dan Ahmad Nurfadilah dengan topik “Kewajiban Makan Dalam Keluarga Dalam Sudut Pandang Husein Muhammad”. 20Nurul Hakim, “Tinjauan Hukum Islam Tentang Sistem Pemberian Dukungan Kepada Istri Dalam Keluarga Modern” (UIN Sultan Maulana Hasanudin, 2019).

Kerangka Teori

Ruang lingkup publik merupakan ruang lingkup permasalahan perempuan dengan lingkungan sosialnya sebagai bagian dari masyarakat. Ruang lingkup ini merupakan bentuk penegakan hak-hak perempuan secara luas dimana perempuan benar-benar dianggap setara dalam tatanan sosial masyarakat.

Metode Penelitian

Kondisi seperti ini menimbulkan kesenjangan peran dan tanggung jawab sosial sehingga menimbulkan diskriminasi antara laki-laki dan perempuan. Oleh karena itu, kerjasama laki-laki sangat diperlukan demi terwujudnya kesetaraan gender dalam keluarga.

Sistematika Penelitian

KONSEP GENDER dan PERNIKAHAN

Konsep Gender Dan Seks

Gender merupakan perbedaan dan fungsi peran sosial yang dikonstruksi oleh masyarakat, serta tanggung jawab laki-laki dan perempuan, sehingga gender belum tentu sama di tempat yang berbeda, dan dapat berubah sewaktu-waktu. Masyarakat belum memahami bahwa gender merupakan konstruksi budaya mengenai peran, fungsi dan tanggung jawab sosial antara laki-laki dan perempuan. Gender adalah perbedaan dan fungsi peran sosial yang dikonstruksi oleh masyarakat, serta tanggung jawab laki-laki dan perempuan.

Gender atau kodrat adalah jenis kelamin yang terdiri atas perempuan dan laki-laki yang ditentukan oleh Tuhan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa gender adalah pembedaan peran, fungsi dan tanggung jawab antara perempuan dan laki-laki, yang dibentuk atau dikonstruksi oleh sosial budaya dan dapat berubah tergantung perkembangan dari waktu ke waktu.

Konsep Kesetaraan Gender

Hal ini berbeda dengan gender, gender tidak dapat berubah, tidak dapat diubah, berlaku setiap saat, berlaku dimanapun, di belahan dunia manapun dan merupakan sifat atau ciptaan Tuhan.29. Keadilan gender berarti tidak adanya standarisasi peran, beban ganda, subordinasi, marginalisasi dan kekerasan terhadap perempuan dan laki-laki. Terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender ditandai dengan tidak adanya diskriminasi antara perempuan dan laki-laki, sehingga mereka mempunyai akses, kesempatan untuk berpartisipasi dan mengendalikan pembangunan serta memperoleh manfaat yang setara dan adil dari pembangunan.

Memiliki akses dan partisipasi berarti memiliki kemampuan atau kesempatan untuk menggunakan sumber daya dan mempunyai wewenang untuk mengambil keputusan tentang bagaimana sumber daya digunakan dan diproduksi. Memiliki kendali berarti mempunyai kewenangan penuh untuk mengambil keputusan mengenai penggunaan dan hasil sumber daya.

Prinsip-Prinsip Kesetaraan Gender

Dalam kapasiti manusia hamba tidak ada perbezaan antara lelaki dan wanita. Mereka yang banyak beramal mendapat pahala yang besar tanpa perlu memikirkan jantinanya terlebih dahulu. Laki-laki dan perempuan sebagai khalifah di muka bumi Selain itu, maksud dan tujuan penciptaan manusia di bumi ialah Dan Dialah yang menjadikan kamu berkuasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) sedikit demi sedikit untuk menguji kamu tentang apa yang telah Dia berikan kepadamu.

Seperti yang diketahui, sebelum anak manusia keluar dari rahim ibunya, ia harus terlebih dahulu menerima perjanjian dengan Tuhannya, sebagaimana disebutkan dalam QS. Menurut Fakhr al-Razi, tidak ada seorang manusia pun yang lahir di muka bumi ini yang tidak mengikrarkan kewujudan Tuhan, dan ikrarnya disaksikan oleh malaikat.

Implikasi Kesetaraan Gender Dalam Keluarga

Kesetaraan gender juga mencakup penghapusan diskriminasi dan ketidakadilan struktural, baik terhadap laki-laki maupun perempuan. Perempuan dalam sejarah digambarkan sebagai makhluk yang sekadar memuaskan hasrat laki-laki. Menurut Kiai Husein, kepemimpinan dalam ayat ini berarti tidak semua laki-laki menjadi pemimpin atas perempuan dan sebaliknya.

Kiai Husein Muhammad mengartikan kesetaraan gender bukan dari gender, baik dari perempuan atau laki-laki, namun gender adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan, yang diciptakan oleh dirinya sendiri, bukan dari Tuhan, atau potensi yang diciptakan masing-masing. Ada pula yang mendapat manfaat lebih, manfaat tersebut bisa diberikan kepada laki-laki atau perempuan. Narasumber: Kewajiban diberikan kepada mereka yang mampu, tanpa memandang jenis kelamin, baik laki-laki maupun perempuan.

Nafkah bukan sahaja kewajipan lelaki, tetapi sesiapa yang mempunyai kelebihan intelek untuk mencari rezeki.

Konnstruksi Pola Relasi Keluarga Berbasis Keadilan

Pengertian pernikahan

Dalam pengertian syariat, perkawinan berarti akad antara wali laki-laki dan perempuan yang membolehkan hubungan seksual serta membatasi hak dan kewajiban antara laki-laki non-Mahram dan perempuan.

Dasar Hukum Pernikahan

  • Rukun dan Syarat

Perkahwinan itu wajib bagi orang yang mampu, yang akan meningkatkan ketakwaan dan yang bimbang untuk melakukan zina. Perkahwinan dianjurkan bagi orang yang berkemampuan, tetapi masih sanggup menahan diri daripada perbuatan yang haram. Jika hendak menjadi wali dalam rukun nikah, orang yang menjadi wali hendaklah memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan dalam al-Quran, al-Hadis dan hukum yang berlaku.

Bahkan ayat-ayat yang biasa dijadikan dalil oleh orang-orang yang membutuhkan wali hanya memuat kemungkinan akan hal tersebut. Pengucapan Si>g}at merupakan pengucapan ijab yang menyangkut perpindahan wali istri, dan qabul yang menyangkut penerimaan wali calon suami.

Tujuan pernikahan

Menurut Kiai Hussain Muhammad, kepemimpinan diberikan kepada orang-orang yang... 68Khasanah, “Hussein Muhammad dalam Kitab Fiqh Wanita: Refleksi Kiai Terhadap Tafsir Wacana Keagamaan dan Gender. dipahami hanya dari sudut pandang eksternal Kiai Husein memperbolehkan perempuan untuk tidak melakukan pekerjaan rumah tangga seperti memasak, mencuci dan mengasuh anak jika perempuan tersebut bekerja atau menafkahi keluarga.74.

Dalam hal ini hubungan antara laki-laki dan perempuan, seperti perempuan bekerja mencari nafkah, larangan perempuan keluar rumah dan juga hak untuk menolak hubungan seksual dapat dilihat dari perspektif kesetaraan gender dalam pemikiran Kiai. . Husein Muhammad. Kiai Husein memperbolehkan perempuan untuk tidak melakukan pekerjaan rumah tangga seperti memasak, mencuci, dan mengasuh anak jika perempuan tersebut bekerja atau menafkahi keluarga.

Hak dan Kewajiban suami isteri

BIOGRAFI KH. HUSEIN MUHAMMAD

Pengalaman Organisasi

Kiai Husein memiliki banyak pengalaman organisasi, antara lain sebagai pendiri, wali, ketua, kepala madrasah aliyah, wakil ketua, penanggung jawab, dewan redaksi, konsultan dan tim ahli. Komisioner Komnas Perempuan Selain aktif dalam dunia organisasi, Kiai Husein juga aktif dalam seminar dan konferensi, baik di dalam maupun luar negeri, sebagai peserta, masyarakat, narasumber, dosen dan juga sebagai pembicara. Pembicara pada Seminar Internasional: “Keadilan Sosial dan Kesetaraan Gender dalam Islam”, di Dhaka, Bangladesh, (8 – 9 Februari 2006).

Pembicara pada Seminar Internasional “Tren Reformasi Hukum Keluarga di Negara-Negara Muslim” di Malaysia, (18 – 20 Maret 2006). Oleh karena itu tidak mengherankan jika ia berhasil meraih beberapa penghargaan atas apresiasi dan upayanya dalam memperjuangkan hak-hak perempuan.

Karya-Karyanya

Dan berdasarkan prinsip keadilan dan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan, permasalahan ini dapat dikaitkan pada suami ketika ia menolak memenuhi hasrat seksual istrinya. Faktanya, statistik di seluruh dunia secara konsisten menunjukkan bahwa tingkat partisipasi perempuan di pasar tenaga kerja dan politik selalu lebih rendah dibandingkan tingkat partisipasi laki-laki. Atas dasar itu, keadilan juga harus ditegakkan dalam hubungan antara laki-laki dan perempuan, sesuai dengan konteks pembangunan, karena perempuan mempunyai hak yang sama dengan laki-laki.

Misalnya, pemberian hak kepemimpinan kepada perempuan, baik di ranah privat maupun publik, dapat dicapai asalkan mereka memiliki kualifikasi kepemimpinan, sama seperti laki-laki. Islam sebagaimana tercantum dalam Alquran dan hadis Nabi Muhammad SAW telah memberikan perempuan hak otonomi melebihi otonomi laki-laki. Dalam surat An-Nisa dijelaskan bahwa kata لاجرلا dan ءاسنلا berarti sifat manusia, dimana laki-laki cenderung maskulin dan perempuan cenderung feminin.

Perempuan berperan di sektor domestik atau di dalam rumah, dan laki-laki berperan di sektor publik atau di luar rumah.

ANALISIS KESETERAAN GENDER TERHADAP

Hubungan Kesetaraan Gender Dengan Relasi Suami

BEBAN GANDA ISTRI SEBAGAI PENCARI

Analisis Kesetaraan Gender Terhadap Beban Ganda

Ya, laki-laki dan perempuan muslim, laki-laki dan perempuan yang beriman, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatan, laki-laki dan perempuan yang bertaqwa, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang rendah hati, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, Laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang menjaga kehormatan, laki-laki dan perempuan yang sering menyebut (nama) Allah, Allah. Analisis Kesetaraan Hubungan Suami Istri Menurut pemikiran Kiai Husein Muhammad, suami istri harus mempunyai kebebasan untuk mengembangkan kemampuan pribadinya dan menentukan pilihan tanpa dibatasi oleh peran gender yang kaku. Narasumber Hubungan suami istri yang sehat adalah ketika suami istri dapat menjalankan peran dan tanggung jawabnya masing-masing.

Hubungan suami istri dalam keluarga merupakan suatu hubungan hukum yang menjelaskan kedudukan suami istri sebagai pelaku dalam kehidupan berkeluarga atau rumah tangga. Laki-laki dan perempuan adalah subyek hukum perkawinan, tentunya ada aturan hukum yang mengatur bagaimana mencapai tujuan perkawinan.

PENUTIP

Saran

Kiai Husein mengajarkan kepada kita agar suami istri hendaknya bekerja sama dalam urusan rumah tangga untuk mewujudkan keluarga sejahtera dan harmonis. Narasumber : Dalam sebuah keluarga harus ada kesepakatan antara suami dan istri, dalam keluarga harus ada pembagian tugas dalam membentuk sebuah keluarga. Pemikiran Husein Muhammad tentang Interpretasi Gender dan Implikasinya dalam Pendidikan Islam (Studi Pustaka Buku Fiqih Wanita),” no.

Model penelitian figur (secara teori dan aplikasi).” Jurnal Kajian Ilmu Al-Qur'an dan Hadits 15, no.

Referensi

Dokumen terkait

Ini terjadi dalil tentang haram hukumnya bagi istri menolak ajakan suami di tempat tidur anpa ada udzur (halangan) yang sesuai dengan syaria‟at. Kondisi haid bukanlah

Dari keseluruhan pembahasan mengenai pendapat Muhammad Quraish Shihab tentang tidak ada kewajiban suami membayar mahar terhadap istri yang ditalak qabla dukhul dalam al-Qur’an

Husein Muhammad adalah salah satu dari ulama yang melakukan pembaharuan terhadap wacana dan keadilan gender dengan paradigma feminis Islam (fiqh/hukum Islam),

Hasil Pembahasan Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Suami Istri dalam Kasus Istri Petani yang Bekerja Membantu Mencari Nafkah Keluarga di Desa Sumberagung Kecamatan Ngaringan Kabupaten

Dalam skripsi ini menjelaskan dibolehkannya istri bekerja membantu suami untuk mencari nafkah tambahan dengan syrat suami harus rela dan sesuai dengan kodrat dan ketentuan shar‘i dan