• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak tentang Relasi Suami-Istri dalam Kitab ‘Uqūd al-Lujjayn’ Perspektif Gender

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak tentang Relasi Suami-Istri dalam Kitab ‘Uqūd al-Lujjayn’ Perspektif Gender"

Copied!
125
0
0

Teks penuh

NurHayati, 2015: Nilai-nilai pendidikan akhlak tentang hubungan laki-laki-perempuan dalam Kitab Uqūd al-Lujjayni dalam perspektif gender. Fokus kajian dalam skripsi ini adalah: Apa saja nilai-nilai pendidikan akhlak dalam kaitannya dengan hubungan laki-laki-perempuan dalam kitab 'Ukūd al-Luxhajni?.

PENDAHULUAN

Fokus Kajian

  • Fokus Kajian
  • Sub Fokus Kajian

Apa saja nilai-nilai pendidikan akhlak tentang hubungan suami-istri dalam kitab 'Uqūd al-Lujjayni dari sudut pandang gender. Apa saja nilai-nilai pendidikan akhlak tentang hubungan suami istri dalam kitab 'Uqūd al-Lujjayni dari sudut pandang gender.

Tujuan Penelitian

  • Tujuan Umum

Untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan akhlak tentang hubungan laki-laki dan perempuan dalam kitab 'Uqūd al-Lujjayni dari sudut pandang gender 2. Mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan akhlak tentang hubungan laki-laki dan perempuan dalam kitab 'Uqūd al-Lujjayni dari perspektif gender.

Manfaat Penelitian

  • Secara Teoritis
  • Secara praktis

Mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan akhlak tentang hubungan wanita dengan suaminya dalam kitab 'Ukūd al-Lukhajni dari sudut pandang gender. Dari hasil penelitian ini, para pembaca khususnya yang sudah menikah dapat memahami apa saja hak dan kewajiban pasangan suami istri agar kehidupan berumah tangganya semakin harmonis.

Definisi Istilah

Kitab “Ukūd al-Luxhajni” merupakan kitab yang membahas tentang ayat-ayat dan hadis-hadis yang berkaitan dengan tatanan kehidupan dalam keluarga. Hubungan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hubungan antara laki-laki dan perempuan dalam kitab ‘Ukūd al-Luxhajni dari sudut pandang gender.

Metode Penelitian

  • Pendekatan dan jenis Penelitian
  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Analisis Data
  • Keabsahan Data

Data primer merupakan sumber data utama yang digunakan dalam suatu penelitian yang akan diteliti.Data utama dalam penelitian ini adalah kitab 'Uqūd al-Lujjayni karya Imamal-Nawawi al-Bantani al-Jawi. Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber karena didasarkan pada jenis penelitian yaitu penelitian kualitatif.

Sistematika Pembahasan

Penelitian Terdahulu Penelitian Terdahulu Penelitian Terdahulu

  • Pendidikan
  • Akhlak

Dalam Al-Qur'an, masalah raja banyak dijelaskan. antara lain dalam ayat 218 Surat Al-Baqarah;. Surah Al-Qur'an An-Nisa, ayat 36 menyuruh berbuat baik kepada kedua ibu bapa.

لاَس

Pendidikan Akhlak

Pendidikan moral secara umum adalah pendidikan mengenai prinsip-prinsip dasar moralitas dan keutamaan perangai, sifat-sifat yang harus dimiliki seseorang. Ia tumbuh dan berkembang atas dasar keimanan kepada Tuhannya dan dilatih untuk selalu tegar, selalu memohon pertolongan Tuhan dan berserah diri kepada-Nya sehingga memperoleh respon potensi dan naluri dengan meraih segala keutamaan dan kemuliaan yang diterimanya, selain dibiasakan. untuk menjalankan akhlak mulia.32. Pendidikan akhlak dalam Islam adalah penanaman sikap dan perilaku yang baik pada diri manusia agar mampu berbuat baik bagi diri sendiri dan masyarakatnya.

Hubungan individu dengan masyarakat dalam Islam merupakan suatu hubungan timbal balik yang diikat oleh nilai dan norma etika yang Aminah Ahmad Hasan sebut dengan istilah Ilaqah Ruhiyyah Khuluqiyyah (interaksi yang diikat oleh suatu kode etik), sehingga individu (sosok manusia) yang telah menerima moral pendidikan, dapat menjadi anggota keluarga yang baik dan warga negara yang bertanggung jawab.33.

Akhlak Antara Suami-Istri Untuk Mencapai Kebahagiaan Keluarga Keluarga

Dalam sebuah keluarga hendaknya selalu didasari oleh cinta dan kasih sayang. Dalam sebuah keluarga, cinta dan kasih sayang tidak hanya memungkinkan pasangan untuk membentuk keluarga yang damai dan bahagia, tetapi juga memberi mereka kekuatan yang diperlukan untuk mengedepankan nilai-nilai yang lebih tinggi, dalam Al-Qur'an dijelaskan bahwa konsep cinta dan kasih sayang keluarga, dan bahwa mereka harus menikmatinya. Keluarga seimbang adalah keluarga yang bercirikan hubungan yang harmonis antara ayah dan ibu serta anak, saling menghormati dan saling memberi tanpa harus diminta. Namun penggunaan nama sakinah diambil dari Alquran surat 30:21, litaskunu ilaiha yang artinya Allah SWT menciptakan perjodohan bagi manusia agar yang satu merasa tenteram dengan yang lain. dimana seluruh anggota keluarga merasakan kasih sayang, keamanan, ketentraman, perlindungan, kebahagiaan, keberkahan, terhormat, dihargai, dipercaya dan diridhoi oleh Allah SWT.36.

Dalam keluarga sakinah pasti akan muncul mawaddah dan rahmah, mawaddah adalah salah satu jenis cinta yang menggebu-gebu yaitu rasa sayang yang menggebu-gebu terhadap lawan jenis (mawaddah bisa dikatakan cinta yang didorong oleh kekuatan hasrat seseorang terhadap lawan jenisnya). seks).

Akhlak Relasi Suami-Istri Menurut Islam

Dia boleh melakukan ini dengan berdiam diri apabila suaminya mengatakan bahawa dia tidak acuh tak acuh, dengan sentiasa berpakaian semasa dia berada di sisi dan tidak berdandan ketika dia tiada, dan dengan menawarkan dirinya kepadanya apabila dia mahu tidur, dan semua ini. tanpa dipaksa. Inilah jalannya ke syurga jika dia juga menunaikan perintah-perintah lain dan meninggalkan larangan-larangan. Kerana ini akan menimbulkan kemarahan suaminya sehingga membawa kemusnahan dan malapetaka kepada rumah tangganya.

Hal ini tidak lain karena kesetiaan merupakan akhlak yang mulia, mengungkapkan keikhlasan, keimanan yang dalam dan keikhlasan.

Gender

Melalui perantara ini, gender tercermin dalam peran, status sosial, kekuatan politik dan ekonomi antara laki-laki dan perempuan. Ciri-ciri manusia yang berjenis kelamin laki-laki adalah seseorang mempunyai penis dan menghasilkan sperma. Atas dasar ini maka prinsip Al-Qur’an mengenai laki-laki dan perempuan adalah sama, dimana hak istri diakui sama dengan hak suami.

Karena itu, Al-Qur'an dinilai memiliki pandangan revolusioner tentang hubungan antarmanusia, yakni pemberian persamaan hak antara laki-laki dan perempuan.

Riwayat Pendidikan

Kondisi inilah yang menjadi alasan utama Imamal-Nawawi dan kedua saudaranya berangkat ke tanah suci Mekkah untuk menuntut ilmu. Di tempat itu Imamal-Nawawi dan dua temannya diuji oleh gurunya, ternyata ketiganya lulus dengan sangat baik. Selama tiga puluh tahun, Imamal-Nawawi aktif menimba ilmu dan mencari ilmu keislaman di berbagai bidang.

Dalam masa yang mencukupi, Imamal-Nawawi berada di bawah bimbingan ulama terkenal dan disokong oleh hafalan al-Quran yang sempurna, beliau mula mempraktikkan ilmunya di Tanah Suci.

Karya-karya Imamal-Nawawi

ذيك المارتيا أن ستار الأجرومية - زريق أه اليقين إلى أم الإبراهيم - سياره البرده.

Sekilas Tentang Kitab ‘Uqūd al-Lujjayni

Pasal atau bab kedua ini tidak berbeda jauh dengan uraian bab pertama, dimana bab ini menjelaskan secara lebih rinci berbagai kewajiban dan hak suami istri, meliputi beberapa kategori istri yang baik, kepemimpinan laki-laki serta aturan-aturan yang diambil darinya. misalnya berbagai peristiwa yang menimpa Nabi Muhammad SAW. Pada bab atau bab tiga dijelaskan keutamaan salat wanita di rumah dibandingkan salat di masjid bersama Nabi Muhammad SAW. Pada surah atau bab keempat kitab ‘Uqūd al-Lujjayni menjelaskan tentang larangan atau larangan laki-laki memandang perempuan lain, dan juga dilarang bagi perempuan untuk memandang laki-laki lain.

Nilai-nilai pendidikan akhlak mengenai hubungan suami istri dalam kitab 'Uqūd al-Lujjayni dalam kitab 'Uqūd al-Lujjayni.

Nilai-nilai pendidikan akhlak tentang relasi suami terhadap istri dalam kitab ‘Uqūd al-Lujjayni dalam kitab ‘Uqūd al-Lujjayni

  • akhlak suami terhadap istri dalam hal menggauli istri dengan baik

5 اِلالال َو )

لو ل افىالاجملْ ا واة نل واتيبلم افىالدعل ا اىأ

Hak seorang wanita terhadap suaminya ialah memberi makan kepada isterinya apabila dia makan, memberinya pakaian apabila dia berpakaian, tidak memukul mukanya, tidak melakukan kemungkaran, dan tidak meninggalkannya kecuali ketika dia di tempat tidur.

Mahar ialah bayaran yang perlu dibayar oleh lelaki kepada isterinya.Mahar ini dibuat di bawah akad nikah. Sebagai contoh, jika seorang wanita tidak mahukan mas kahwinnya dalam bentuk wang, dia boleh memutuskan sendiri apa yang dia mahu dan dianggap sebagai mas kahwin. Jika mahar tertunggak, ia akan dikira sebagai hutang dan wajib dibayar oleh suami sekiranya berlaku penceraian di antara pasangan, dan sekiranya isteri masih belum dilunaskan, maka isteri boleh menuntut bayaran. Apabila suami meninggal dunia sedangkan mahar yang disebut dalam akad nikah belum dijelaskan, maka bayarannya diambil dari harta yang ditinggalkan sebelum harta itu menjadi pusaka si mati suami.

Nilai-nilai pendidikan akhlak tentang relasi suami terhadap istri dalam kitab ‘Uqūd al-Lujjayni dalam perspektif gender

  • akhlak istri terhadap suami dalam hal taat pada suami Dalam kitab ‘Uqūd al-Lujjaynidijelaskan

Dari sudut pandang gender, dalam hubungan antara laki-laki dan istri, perempuan mempunyai hak yang sama dengan suaminya. Laki-laki tidak boleh kasar terhadap perempuan, namun laki-laki harus tegas, jika perempuan melakukan kesalahan atau nakal (berhenti menuruti suami), laki-laki harus tegas, lihat manfaat dan masalah yang timbul. Jadikan ketabahan ini sebagai obat untuk mencegah maraknya nusyuz dan pelanggaran syariat dalam rumah tangga. Hendaknya seorang wanita memperhatikan setiap perilaku dan akhlak terhadap suaminya, serta selalu berhati-hati dalam segala perkataan dan perbuatannya, agar tidak melukai perasaan suaminya.

Dalam sebuah keluarga, perempuan memegang peranan yang sangat penting dalam kebahagiaan rumah tangga, karena perempuan adalah pilar kehidupan keluarga.Jika seorang perempuan tidak memperhatikan akhlak terhadap keluarga, apalagi akhlak terhadap suami, maka kebahagiaan ada dalam kehidupan berkeluarga. . rumah tangga tidak akan pernah tercapai.

Dari keterangan di atas Imam al-Nawawi mengajarkan bahwa seorang istri harus sadar akan akhlak suaminya, yaitu dalam hal berinteraksi dengan baik dalam kehidupan sehari-hari. Jika melihat tanggung jawab yang ada di pundak laki-laki, maka tidak diragukan lagi bahwa laki-laki ibarat orang tua, lahir dari seorang istri. Apabila seorang laki-laki mengucapkan ijab kabul, maka disitulah tanggung jawab penuh seorang istri berpindah dari orang tua kepada laki-laki, oleh karena itu hendaknya seorang istri menerima laki-laki sebagai orang tuanya. Diantara akhlak seorang istri terhadap suaminya, ketika harus memperlakukan suaminya dengan baik, adalah seorang istri juga harus pandai bersyukur kepada suaminya atas rezeki yang telah diberikan kepadanya, tanpa harus melihat nominal nafkahnya. karena sedikit atau banyak itu hanya soal perhitungan matematis.

Oleh karena itu, hendaknya istri menjadikan suaminya sebagai guru yang didengarkan. Tidak ada suami yang boleh memberikan pelajaran atau nasehat yang baik kepada istrinya kecuali berharap agar keluarganya hidup bahagia dari dunia ini ke akhirat.

KESIMPULAN

  • Nilai-nilai pendidikan akhlak tentang relasi suami terhadap istri dalam kitab ‘Uqūd al-Lujjayni dalam perspektif gender
  • Nilai-nilai pendidikan akhlak tentang relasi istri terhadap suami dalam kitab ‘Uqūd al-Lujjayni dalam perspektif gender

Nilai-nilai pendidikan akhlak tentang hubungan istri dan suami dalam kitab 'Uqūd al-Lujjayni dari sudut pandang gender dalam kitab 'Uqūd al-Lujjayni dari perspektif gender. Nilai-nilai pendidikan akhlak terkait hubungan istri dengan suami dalam kitab 'Uqūd al-Lujjayni ditinjau dari gender adalah. Seorang istri harus memperhatikan akhlak terhadap suaminya, antara lain: menaati suaminya dan rukun dengan suaminya.

Dari sudut pandang gender, seorang istri wajib mentaati suaminya dan melaksanakan segala perintah suaminya selama diperintahkan.

SARAN-SARAN

2007. keseimbangan antara hak dan kewajipan suami isteri mengikut pemikiran Imam Al-Nawawi dalam membentuk keluarga Sakinah. Apakah kedudukan pendidikan akhlak terhadap hubungan lelaki-perempuan dalam kitab 'Uqud al-Lujjain dalam perspektif gender? Bagaimana nilai-nilai pendidikan akhlak tentang hubungan wanita dengan suaminya dalam kitab 'Uqud al-Lujjain dalam perspektif gender.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) nilai-nilai pendidikan akhlak yang terkandung dalam kitab Al-Adāb An-Nabawiyyah Fī Al-A’māl Al-Yaumiyyah tentang mensucikan

Esai ini menyimpulkan bahwa dalam kerangka hukum Islam, konteks hubungan seksual sebagai bagian dari relasi gender perlu dilihat dari perspektif usul ikih yang lebih luas

Konteks Penelitian Pola relasi suami istri dalam kehidupan berumah tangga pada umumnya berdasarkan pada sebuah prinsip yakni “muā’syarah bil al-ma’rūf” pergaulan suami istri

Relasi Pasangan Suami Istri Tanpa Anak Dalam Membangun Keluarga Harmonis: Hubungan antara suami dengan istri atau istri dengan suami yang tidak atau belum memiliki anak selama

PENAFSIRAN SYEKH NAWAWI AL-BANTANI TERHADAP AYAT- AYAT HUBUNGAN SUAMI ISTRI DALAM KITAB ‘UQUD

Serta untuk mengetahui tentang relevansi dari nilai pendidikan akhlak dalam kitab Adab Al-’Alim Wa Al-Muta’alim akan penulis jabarkan diantaranya: Membersihkan Hati relevan

Hasil penelitian ini adalah istri salihah dalam perspektif al-Quran yaitu istri yang beriman kepada Allah, taat, serta patuh terhadap apa yang diturunkan Allah

Nilai Pendidikan Akhlak Dalam Ta’lim Al-Muta’alim Dengan Relevasi Pendidikan Karakter Di Era 5.0 No NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TA’LIM AL-MUTA’ALIM RELEVANSINYA