• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis kimia pupuk

N/A
N/A
Adinda Pinka

Academic year: 2025

Membagikan "analisis kimia pupuk"

Copied!
271
0
0

Teks penuh

Prosedur analisis dalam petunjuk teknis ini adalah acuan rutin untuk analisis tanah, tanaman, air, dan pupuk yang dilakukan di Laboratorium Kimia Tanah Balai Pengujian Standar Instrumen Tanah dan Pupuk. Buku ini merupakan penyempurnaan dari petunjuk Teknis Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air, dan Pupuk yang diterbitkan tahun 2012. Semua metode yang ditulis digunakan untuk melaksanakan analisis tanah, tanaman, air irigasi dan pupuk di Laboratorium Kimia Tanah, Balai Pengujian Standar Instrmen Tanah dan Pupuk.

Laboratorium Kimia Tanah Balai Pengujian Standar Instrumen Tanah dan Pupuk menjadi anggota dari program uji silang Tanah yaitu program EANET (Acid Deposition Monitoring Network in East Asia), ASPAC (The Australian Soil and Plant Analysis Council), SEALNET (South-East Asia Laboratory Network) dan FFTC (Food and Fertilizer Technology Center-Taiwan).

ANALISIS TANAH 1. Persiapan Contoh di Laboratorium

Pengeringan

Penumbukan/pengayakan

Penyimpanan

Penetapan Kadar Air Kering Mutlak 1 Dasar penetapan

  • Alat-alat
  • Perhitungan
  • Alat-alat
  • Cara kerja

Timbang 10,00 g contoh tanah sebanyak dua kali, masing-masing dimasukkan ke dalam botol kocok, ditambah 50 ml air bebas ion ke botol yang satu (pH H2O) dan 50 ml KCl 1 m ke dalam botol lainnya (pH KCl). Suspensi tanah diukur dengan pH meter yang telah dikalibrasi menggunakan larutan sangga pH 7,0 dan pH 4,0.

Penetapan Kemasaman Dapat Ditukar 1 Dasar penetapan

  • Cara kerja
  • Perhitungan

Untuk penetapan Al-dd, Al(OH)3 direaksikan dengan NaF yang menghasilkan OH- yang dapat dititar dengan larutan HCl baku. Ekstrak jernih dipipet 10 ml ke dalam erlenmeyer, dibubuhi penunjuk PP kemudian dititar dengan larutan NaOH baku sampai warna merah jambu (T1).

Penetapan Tekstur 3 Fraksi 1 Penetapan tekstur cara pipet

  • Dasar penetapan
  • Alat-alat
  • Cara kerja
  • Perhitungan
  • Penetapan Tekstur cara Hidrometer .1 Dasar penetapan
    • Alat-alat
    • Pereaksi
    • Cara kerja
    • Perhitungan

Dicuci dengan air bebas ion menggunakan penyaring Berkefield atau dienap-tuangkan sampai bebas asam, kemudian ditambah 10 ml larutan peptisator Na4P2O7 4%. Suspensi tanah yang telah diberi peptisator diayak dengan ayakan 50 mikron sambil dicuci dengan air bebas ion. Butiran yang tertahan ayakan dipindahkan ke dalam pinggan aluminium yang telah diketahui bobotnya dengan air bebas ion menggunakan botol semprot.

Setelah itu semuanya dipindahkan ke dalam gelas ukur 500 ml (lakukan pembilasan), diencerkan dengan air bebas ion sampai isi 500 ml, diaduk dengan pengaduk khusus dan dibiarkan semalam.

Penetapan P dan K Ekstrak HCl 25%

  • Dasar penetapan
  • Alat-alat
  • Cara kerja
  • Perhitungan

Pindahkan secara kuantitatif larutan standar induk PO4 Titrisol di dalam ampul ke dalam labu ukur 1 l. Pindahkan secara kuantitatif larutan standar induk K Titrisol di dalam ampul ke dalam labu ukur 1.000 ml. Timbang 2,000 g contoh tanah ukuran <2 mm, dimasukkan ke dalam botol kocok dan ditambahkan 10 ml HCl 25% lalu kocok dengan mesin kocok selama 5 jam.

Pipet 0,5 ml ekstrak b dan deret standar masing-masing dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan 0,5 ml larutan pereaksi pewarna P dan 4,5 ml air bebas ion dikocok.

Penetapan Fosfor Tersedia Metode Olsen 1 Dasar penetapan

  • Alat-alat
  • Cara kerja
  • Perhitungan

Ditimbang 1,0 g contoh tanah < 2 mm, dimasukkan ke dalam botol kocok, ditambah 20 ml pengekstrak Olsen, kemudian dikocok selama 30 menit. Ekstrak dipipet 2 ml ke dalam tabung reaksi dan selanjutnya bersama deret standar ditambahkan 10 ml pereaksi. Catatan : jika larutan berwarna, pipet 5 ml ekstrak ke dalam tabung reaksi, tambahkan 1 ml H2SO4 5N, kocok dan biarkan semalam.

  • Alat-alat
  • Cara kerja
  • Perhitungan

Test of an Ascorbic Acid Methods for Determination of Phosphorus in Water and NaHCO3 Extracts from Soil. Ditimbang 1,11 g hablur NH4F, dilarutkan dengan lebih kurang 600 ml air bebas ion, ditambahkan 5 ml HCl 5 N, kemudian diencerkan sampai 1 l. Contoh dan deret standar masing-masing ditambah pereaksi pewarna fosfat sebanyak 10 ml, dikocok dan dibiarkan 30 menit.

  • Dasar penetapan
  • Alat-alat
  • Cara kerja

Atau dapat pula dibuat dengan cara berikut: Dicampurkan 60 ml asam asetat glasial dengan 75 ml amonia pekat (25%) dan diencerkan dengan air bebas ion hingga sekitar 900 ml. 37% dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml yang telah berisi sekitar 50 ml air bebas ion, kocok dan biarkan dingin. Ditimbang 100 g NaCl dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml, dilarutkan dengan air bebas ion lalu ditambahkan 10 ml etanol 96% kemudian diimpitkan hingga 1000 ml dengan air bebas ion.

Filtrat ditampung dalam labu ukur 50 ml, diimpitkan dengan amonium acetat pH 7,0 untuk pengukuran kationdd: Ca, Mg, K, dan Na (S).

Dimasukkan ke dalam tabung perkolasi yang telah dilapisi berturut-turut dengan filter pulp dan pasir terlebih dahulu (filter pulp digunakan seperlunya untuk menutup lubang pada dasar tabung, sedangkan pasir kuarsa sekitar 2,5 g) dan lapisan atas ditutup dengan penambahan 2,5 g pasir. Tabung perkolasi yang masih berisi contoh diperkolasi dengan 100 ml etanol 96% untuk menghilangkan kelebihan amonium dan perkolat ini dibuang. Sisa etanol dalam tabung perkolasi dibuang dengan pompa isap dari bawah tabung perkolasi atau pompa tekan dari atas tabung perkolasi.

Selanjutnya diperkolasi dengan NaCl 10% sebanyak 50 ml, filtrat ditampung dalam labu ukur 50 ml dan diimpitkan dengan larutan NaCl 10%.

Pengukuran KTK

  • Perhitungan

Cara destilasi perkolat dilakukan dengan memipet 10 ml perkolat NaCl ke dalam labu didih dan tambahkan 1 ml parafin cair untuk menghilangkan buih. Pipet ke dalam tabung reaksi lain masing-masing 2 ml ekstrak sampel encer dan deret standar. Tambahkan berturut-turut larutan sangga Tartrat dan Na-fenat masing-masing sebanyak 4 ml, kocok dan biarkan 10 menit.

Upayakan agar diperoleh waktu yang sama antara pemberian pereaksi dan pengukuran untuk setiap deret standar dan contoh.

  • Alat-alat
  • Cara kerja
  • Perhitungan

Dilarutkan 98,1 g kalium dikromat dengan 600 ml air bebas ion dalam piala gelas, ditambahkan 100 ml asam sulfat pekat, dipanaskan hingga larut sempurna, setelah dingin diencerkan dalam labu ukur 1 l dengan air bebas ion sampai tanda garis. Sebagai pembanding dibuat standar 0 dan 250 ppm, dengan memipet 0 dan 5 ml larutan standar 5.000 ppm ke dalam labu ukur 100 ml dengan perlakuan yang sama dengan pengerjaan contoh.

  • Alat-alat
  • Pereaksi Destruksi

Larutan Natrium Nitropusid [Natrium Nitroprusid (Na 2 [Fe(CN) 5 NO].2H 2 O]

Cara kerja Destruksi contoh

Perhitungan Cara destilasi

Department of Agronomy and Soil Science, University of New England, Armidale, Australia.and Australian Centre for International Agricultural Research.

ANALISIS TANAH KHUSUS DAN UJI TANAH 1. Penetapan pH NaF

  • Dasar penetapan
  • Alat-alat
  • Cara kerja
  • Penetapan Gipsum 1. Dasar penetapan
    • Alat-alat
    • Cara kerja
    • Perhitungan Kadar gipsum (%)
  • Penetapan Daya Hantar Listrik (Salinitas) 1 Dasar penetapan
    • Alat-alat
    • Cara kerja
  • Penetapan Erapan Fosfat 1 Dasar penetapan
    • Alat-alat
    • Cara kerja
    • Perhitungan
  • Penetapan Retensi Fosfat 1 Dasar penetapan
    • Alat-alat
    • Pereaksi
    • Cara kerja
    • Perhitungan
  • Penetapan Fraksionasi Fosfor Anorganik 1. Dasar penetapan
    • Alat-alat
    • Perhitungan
  • Penetapan Besi, Aluminium dan Manggan Ekstrak Dithionit-Sitrat
    • Dasar penetapan
    • Cara kerja
    • Perhitungan Fe, Mn, Al (%) =
  • Penetapan Besi, Aluminium dan Silikon Ekstrak Amonium Oksalat
    • Dasar penetapan
    • Alat-alat
    • Cara kerja
    • Perhitungan
  • Penetapan Besi dan Aluminium Ekstrak Natrium Pirofosfat 1. Dasar penetapan
    • Alat-alat
    • Perhitungan
  • Penetapan Karbonat 1. Dasar Penetapan
    • Alat-alat
    • Cara Kerja
    • Perhitungan Setara CaCO 3 (%)
  • Penetapan Hara Makro dan Mikro Ekstrak Morgan-Wolf 1 Dasar penetapan
    • Alat-alat
    • Cara kerja
    • Perhitungan
  • Penetapan Unsur Makro dan Mikro Total Cara Pengabuan Basah dengan Campuran HNO 3 dan HClO 4
    • Dasar Penetapan
    • Alat-alat
    • Pereaksi
    • Cara kerja
    • Perhitungan
  • Penetapan Logam Berat Total dalam Tanah 1. Prinsip
    • Alat alat
    • Cara kerja
    • Perhitungan
    • Alat alat
    • Cara kerja
    • Perhitungan
  • Penetapan Logam As, Se, Sn, Sb, dan Bi dengan SSA Sistem Hidrida
    • Dasar penetapan
    • Alat-alat
    • Cara kerja
    • Perhitungan Kadar logam berat (ppb)
  • Penetapan Ketersediaan Fe, Mn, Cu, dan Zn Ekstrak DTPA 1 Dasar penetapan
    • Alat-alat
    • Cara kerja
    • Perhitungan Kadar unsur-unsur (ppm)
  • Penetapan Tekstur 10 Fraksi Metode Pipet 1. Dasar penetapan
    • Alat-alat
    • Cara kerja
    • Perhitungan
  • Penetapan Kemasan Total Tanah
    • Dasar penetapan
    • Alat-alat
    • Cara kerja
    • Perhitungan
    • Alat-alat
    • Cara kerja
    • Perhitungan
  • Penetapan Kebutuhan Kapur 1. Dasar penetapan
    • Alat-alat
    • Perhitungan
  • Penetapan Karbon Asam Humat dan Asam Fulvat Tanah Gambut 1. Dasar penetapan
    • Alat-alat
    • Cara kerja
    • Perhitungan
  • Penetapan Karbon Asam Humat dan Asam Fulvat Tanah Mineral 1. Dasar penetapan
    • Alat-alat
    • Cara kerja
    • Perhitungan
    • Alat-alat
    • Cara kerja
    • Perhitungan Kadar P 2 O 5 tersedia (ppm)
  • Penetapan Belerang Ekstrak Ca(H 2 PO 4 ) 2 , 500 ppm P 1. Dasar penetapan
    • Alat-alat
    • Cara kerja
    • Perhitungan
  • Penetapan Potensial Redoks (E H ) tanah 1. Dasar penetapan
    • Peralatan
    • Cara Kerja
    • Perhitungan a. Menentukan E referensi
  • Penetapan Kadar Serat Gambut 1. Dasar penetapan
    • Alat-alat
    • Perhitungan
  • Penetapan Kadar Abu 1. Prinsip
    • Alat dan bahan
    • Perhitungan
  • Penetapan Kadar Silikat Total I. Silikat Kasar
    • Dasar penetapan
    • Alat-alat
    • Cara kerja
    • Perhitungan

Pindahkan secara kuantitatif masing-masing larutan standar induk Ca Titrisol di dalam ampul ke dalam labu ukur 1.000 ml. Pipet larutan standar 25 ppm Ca masing-masing sebanyak ml ke dalam tabung kimia, tambahkan air bebas ion hingga setiap tabung berisi 10 ml larutan dan dikocok. Pindahkan hasil destruksi secara kuantitatif ke dalam labu 50 ml dan encerkan hingga 50 ml dengan air bebas ion.

Dipipet masing-masing 0,5 ml ekstrak contoh dan deret standar P ke dalam tabung kimia ditambahkan 4,5 ml air bebas ion. Pipet 2,5 ml standar pokok Ag ke dalam labu ukur 500 ml, kemudian diencerkan dengan air bebas ion hingga 500 ml. Pipet masing-masing 0; 2,5; 5 dan 10 ml standar 100 ppb Hg ke dalam labu ukur 100 ml, kemudian diimpitkan dengan air bebas ion hingga tanda garis.

Pindahkan secara kuantitatif larutan standar logam berat Titrisol di dalam ampul masing-masing ke dalam labu ukur 1.000 ml. Dipipet standar campur encer sebanyak dan 10 ml dan masing- masing dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Masukan Titrisol NaOH 1N ke dalam labu ukur 1.000 ml lalu impitkan sampai tanda tera dengan air bebas ion, kocok.

Pindahkan secara kuantitatif larutan standar induk PO4 Titrisol di dalam ampul ke dalam labu ukur 1 liter.

Silikat Total

  • Dasar penetapan
  • Alat-alat
  • Perhitungan
  • Penetapan Boron dan Molibdenum dengan Metode Air Panas
    • Dasar Penetapan
    • Alat-alat
    • Cara kerja
    • Perhitungan

Kertas saring yang berisi endapan silikat dipindahkan ke dalam cawan kuarsa.yang telah dipijarkan dan diketahui bobotnya. Masukkan endapan dan kertas saring tersebut ke dalam cawan platina yang telah diketahui beratnya, pijarkan dalam tanur pada 1.000oC selama 15 menit. Panaskan di atas hot plate, pijarkan dalam tanur pada 1.000oC selama 15 menit, dinginkan dalam desikator dan timbang sampai bobot tetap (W2).

Pada pH di bawah 7 sebagian besar boron terlarut dalam bentuk H3BO3 dan hanya sedikit terjerap mineral liat tanah. Di atas pH 7, anion (B(OH)4)- merupakan bentuk boron yang dominan dan makin banyak yang dijerap. Bentuk-bentuk molibdenum dalam tanah dari yang paling dominan berturut-turut (MoO42-), HMoO4-, H2MoO40, MoO2(OH)+ dan MoO22+.

Pengekstrak air panas menghasilkan kadar B dan Mo yang berkorelasi nyata dengan hasil tanaman pada sebagian besar tanah. Larutkan 100 g NH4-Asetat, 10 g EDTA-4Na (Titriplex II) dan 4 g nitrilotriaceticacid (NTA) (Titriplex I) dengan 160 ml air bebas ion di dalam botol plastik. Larutkan 0,25 g azomethine-H dan 0,5 g asam askorbat dengan sekitar 25 ml air bebas ion di dalam erlenmeyer plastik 50 ml.

Segera disaring ke dalam erlenmeyer 50 ml dan bila larutan keruh dikembalikan ke atas saringan semula. Kadar molibdenum dalam ekstrak jernih langsung diukur menggunakan SSA dengan nyala campuran N2O-asetilin pada panjang gelombang 313,3 nm dan deret standar Mo sebagai pembanding.

ANALISIS JARINGAN TANAMAN 1. Persiapan Contoh

  • Penetapan Kadar Air 1. Dasar penetapan
    • Alat-alat
  • Penetapan N Kjeldahl Cara Pengabuan Basah dengan H 2 SO 4
    • Dasar penetapan
    • Cara kerja Destruksi contoh
    • Perhitungan Cara destilasi
    • Dasar penetapan
    • Alat-alat
    • Perhitungan Kadar P (%)
  • Penetapan Unsur Hara Makro
    • Perhitungan N cara destilasi
  • Penetapan Unsur Logam Berat Total Cara Pengabuan Basah dengan HNO 3 dan HClO 4
  • Penetapan Raksa dengan SSA Cara Uap Dingin 1 Dasar penetapan
    • Alat alat
    • Cara kerja
  • Penetapan As, Se, Sn, Sb dan Bi dengan SSA Sistem Hidrida 1 Dasar penetapan
    • Alat alat
    • Perhitungan Ekstrak digest block

Campurkan dalam labu ukur 100 ml, ditambahkan perlahan 1 ml HClO4 pekat, kemudian diimpitkan dengan air bebas ion hingga tepat 100 ml. Setelah dingin tambahkan 125 g serbuk fenol dan aduk hingga larut lalu diencerkan dengan air bebas ion sampai 1 l. Ekstrak didinginkan kemudian diencerkan dengan air bebas ion menjadi 25 ml, lalu dikocok hingga homogen, biarkan semalam.

SNI 19-7763-2018

  • Alat dan bahan
  • Perhitungan

Gas pembawa dialirkan, pereaksi Na-borohidrida, larutan HCl 1 N, dan deret standar/contoh dimasukkan ke dalam generator melalui pipa pengisap masing-masing. Ukur larutan deret standar campuran, ekstrak contoh dan blanko menggunakan SSA yang dilengkapi dengan sistem Hidrida.

Penetapan Kadar Silikat Kasar 1. Dasar penetapan

  • Cara kerja

Dipijarkan dalam tanur mula-mula pada suhu 300oC selama setengah jam dan dilanjutkan hingga 600oC selama tiga jam hingga tinggal endapan putih SiO2.

ANALISIS AIR IRIGASI 1. Persiapan Contoh

  • Penetapan Kadar Lumpur 1 Dasar penetapan
    • Perhitungan
  • Penetapan Daya Hantar Listrik 1 Dasar penetapan
  • Penetapan Ca, Mg, K dan Na Metode SSA Dasar Penetapan
  • Penetapan Fe, Mn, Al, Cu dan Zn Metode SSA 1 Dasar penetapan
  • Penetapan Amonium Metode Biru Indofenol 1 Dasar penetapan
    • Dasar penetapan
  • Penetapan Karbonat dan Bikarbonat Metode Asidimetri 1 Dasar penetapan
  • Penetapan Klorida Metode Argentometri 1 Dasar penetapan
    • Cara kerja
    • Alat-alat
    • Pereaksi
    • Cara kerja
    • Perhitungan
  • Penetapan Nitrat Metode UV 1. Dasar penetapan
    • Alat-alat
    • Cara kerja
    • Perhitungan
  • Penetapan Boron Metode Azometin 1. Dasar penetapan
    • Alat-alat
  • Penetapan Logam Berat Metode SSA 1. Dasar penetapan
    • Alat-alat
    • Pereaksi
    • Perhitungan
  • Penetapan Raksa dengan SSA cara Uap Dingin 1. Dasar penetapan
    • Alat alat
    • Perhitungan
    • Alat alat
    • Cara kerja
    • Perhitungan

Pindahkan secara kuantitatif masing-masing larutan standar induk K, Na, Ca, dan Mg Titrisol di dalam ampul ke dalam labu ukur 1.000 ml. Pipet larutan standar campuran 2 masing-masing ml ke dalam tabung kimia, tambahkan air bebas ion hingga setiap tabung berisi 10 ml larutan dan dikocok. Pindahkan secara kuantitatif masing-masing larutan standar induk Fe, Mn, Cu, dan Zn Titrisol di dalam ampul ke dalam labu ukur 1.000 ml.

Pindahkan secara kuantitatif larutan standar induk PO4 Titrisol di dalam ampul ke dalam labu ukur 1.000 ml. Pindahkan secara kuantitatif larutan standar induk HCl Titrisol di dalam ampul ke dalam labu ukur 1.000 ml. Timbang 0,2859 g serbuk H3BO3 kering ke dalam labu ukur 500 ml dan dilarutkan dengan air bebas ion hingga tepat 500 ml.

Dibuat Standar 5 ppm Sn dengan cara memipet 10 ml Standar 50 ppm Sn ke dalam labu ukur 100 ml, kemudian diencerkan dengan larutan standar 0 hingga 100 ml lalu dikocok. Selanjutnya, pipet 20 ml Standar 5 ppm Sn ini ke dalam labu ukur 500 ml, kemudian diencerkan dengan larutan air bebas ion hingga 500 ml lalu dikocok. Pipet 0,5 ml standard pokok As, Sb, Se, Sn dan Bi ke dalam labu ukur 1.000 ml, kemudian diimpitkan dengan air bebas ion hingga tanda garis.

Pipet masing-masing 10 ml contoh, deret standar campuran, ekstrak jernih dan blanko ke dalam tabung reaksi 30 ml.

ANALISIS PUPUK

ANALISIS PUPUK ANORGANIK

  • Persiapan Contoh
  • Penetapan Kadar Air 1. Metode Karl Fischer,
    • Metode pengeringan pada 105 0 C,
    • Metode pengeringan pada 120 0 C, Untuk penetapan pupuk Kiserit
    • Metode pengeringan pada 130 0 C
  • Penetapan Biuret 1. Metoda AOAC
    • Dasar penetapan
    • Alat-alat
    • Cara kerja
    • Perhitungan
    • Alat-alat
    • Pereaksi
  • Penetapan Fosfor dan Kalium Total 1. Prinsip
    • Alat-alat
    • Cara kerja
    • Perhitungan Kadar P 2 O 5 -total (%)
  • Kadar Fosfor dan Kalium Ekstrak Asam Sitrat 2%
    • Dasar penetapan
  • Kadar Fosfor dan Kalium Ekstrak Air 1. Dasar penetapan
    • Prinsip
    • Cara kerja Pupuk NPK
    • Perhitungan Kadar Ca, Mg dan Na (%)
  • Kadar Logam Berat Hg dengan SSA cara Uap Dingin 1. Dasar penetapan
    • Alat alat
    • Cara kerja Pupuk NPK
  • Kadar Logam As, Se, Sn, Sb dan Bi dengan SSA Sistem Hidrida 1 Dasar penetapan
    • Alat alat
    • Cara kerja Pupuk NPK
    • Perhitungan Kadar logam berat (ppb)
    • Alat- alat
    • Perhitungan
  • Penetapan Asam Bebas Ekstrak Air 1. Prinsip
    • Cara Kerja
  • Penetapan Asam Bebas Ekstrak Aseton 1. Prinsip
  • Penetapan Silikat 1. Dasar penetapan
  • Penetapan klor 1. Prinsip
    • Alat-alat
    • Perhitungan Kadar Cl (%)

Timbang 0,8 g biuret ke dalam labu ukur 1 l (sebelum ditimbang dikeringkan lebih dahulu pada suhu 1050C selama 3 jam). Timbang dengan teliti 10.000 g urea ke dalam labu ukur 200 ml, larutkan dengan air bebas ion hingga tanda garis. Timbang 8,7742 g KH2PO4 (yang telah dikeringkan pada 130oC selama 2 jam), masukan ke dalam labu ukur 1 l, impitkan hingga tanda garis dengan air bebas ion.

Dicampurkan dalam labu ukur 100 ml, ditambahkan perlahan 10 ml HCl 25%, kemudian diimpitkan dengan air bebas ion hingga tepat 100 ml.

Referensi

Dokumen terkait

Subfraksi kromatografi kolom yang telah diuapkan dilarutkan dengan 0,5 mL metanol sehingga diperoleh ekstrak yang tidak terlalu pekat.. Pembuatan pereaksi

Masukkan 50 ml asam sulfat pekat secara perlahan-lahan melalui dinding gelas ke dalam gelas piala yang berisi 250 ml air suling. Tepatkan sampai tanda tera dengan penambahan

Di dalam labu Erlenmeyer 125 mL (bisa digunakan gelas kimia 100 mL), larutkan 3,22 g p-toluidin dalam 40 mL air sambil diaduk. Sambil terus diaduk, tambahkan 2,6 mL HCl pekat,

CHiCOOH) dalam gelas piala 400 mL lalu dipindahkan kedalam labu takar I L dan diencerkan sampai tanda batas dengan larutan pengekstrak.. Larutan

Ekstrak sedimen dibuat dengan tahapan sebagai berikut: a) Timbang benda uji kering udara sebanyak 10 g; b) Masukkan benda uji ke dalam gelas piala 100 mL; c) Tambahkan 10 mL

● Telah dilakukan dan dapat ditentukan uji reaksi spesifik untuk golongan alkohol seperti senyawa etanol dengan menggunakan pereaksi kalium dikromat dan asam sulfat juga

a Timbang 5 g sampai dengan 10 g contoh m kedalam labu Kjeldahl 250 mL, tambahkan 5 mL sampai dengan 10 mL HNO3 pekat dan 4 mL sampai dengan 8 mL H2SO4 pekat dengan hati-hati; b

- Isi labu takar 250 ml dengan aquadest kira-kira 100 ml, Lalu tambahkan 13,9 ml Asam Sulfat Pekat secara perlahan, Shake sebentar lalu tambahkan aquadest kembali hingga 250 ml