• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BENGKALIS DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "ANALISIS KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BENGKALIS DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD SKRIPSI"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BENGKALIS DENGAN MENGGUNAKAN

BALANCED SCORECARD

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Ujian Oral Comprehensive Sarjana

Lengkap Pada Fakultas Ekonomi Universitas Lancang Kuning

Oleh

SYAHRUL DERMAWANSYAH

1662201093 Akuntansi

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS LANCANG KUNING PEKANBARU

2020

(2)
(3)

i

ANALISIS KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BENGKALIS DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD

ABSTRAK

SYAHRUL DERMAWASNYAH 166201093

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kinerja RSUD Bengkalis dengan menggunakan Balanced Scorecard. Selama ini pengukuran kinerja sektor public masih bersifat internal dan lebih berfokus pada tujuan jangka pendek (keuangan).

Oleh karena itu, pengukuran kinerja menggunakan Balanced Scorecard menawarkan solusi pengukuran kinerja yang lebih menyeluruh dan komprehensif dalam suatu organisasi.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data berupa dokumenstasi, kuesioner, dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan rasio-rasio keuangan untuk perspektif keuangan, tingkat kepuasan untuk perspektif pelanggan, tingkat kepuasan karyawan untuk perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, sedangkan untuk perspektif proses bisnis internal menggunakan proses inovasi dan operasional dengan melihat enam kinerja yaitu (BOR, ALOS, TOI, BTO, NDR dan GDR).

Hasil analisis data adalah sebagai berikut : Perspektif Keuangan rumah sakit dikategorikan ekonomis, rasio efektifitas dikategorikan efektif dan rasio efiesiensi dikategorikan tidak efisen. Perspektif Pelanggan untuk kepuasan tergolong cukup baik. Perspektif Proses Bisnis Internal tergolong sudah baik berdasarkan nilai TOI, NDR, GDR, dan BTO meskipun BOR dan ALOS belum sesuai dengan standar Depkes RI (2005) dan Pespektif Pertumbuhan dan Pembelajaran Kepuasan karyawan tergolong cukup baik.

Kata Kunci : Kinerja, Balanced Scorecard, Analisis

(4)

PERFORMANCE ANALYSIS OF PUBLIC HOSPITAL IN BENGKALIS AREA USING BALANCED SCORECARD

ABSTRACT

SYAHRUL DERMAWASNYAH 166201093

The purpose of this study to determine the performance of Bengkalis Hospital using the Balanced Scorecard. So far, public sector performance measurement is still internal and focuses more on short-term (financial) goals.

Therefore, performance measurement using the Balanced Scorecard offers a more comprehensive and comprehensive performance measurement solution in an organization.

This type of research is a case study. Data collection techniques in the form of documentation, questionnaires, and observations. The data analysis technique used is the financial ratios for the financial perspective, the satisfaction level for the customer perspective, the employee satisfaction level for the growth and learning perspective, while for the internal business process perspective using the innovation and operational processes by looking at six performances, namely (BOR, ALOS , TOI, BTO, NDR and GDR).

The results of data analysis are as follows: Financial perspective of hospitals is categorized as economical, effectiveness ratio is categorized as effective and efficiency ratio is categorized as inefficient. Customer perspective for satisfaction is quite good. The Internal Business Process perspective is already good based on the TOI, NDR, GDR, and BTO scores even though BOR and ALOS are not in accordance with the standards of the Indonesian Ministry of Health (2005) and the Growth and Learning Perspective Employee satisfaction is quite good.

Keywords: Performance, Balanced Scorecard, Analysis

(5)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN

Kinerja perusahaan merupakan suatu yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam periode tertentu dengan mengacu pada standar yang ditetapkan.

Dengan demikian, penilaian kinerja perusahaan (companies performance assessment) mengandung makna suatu proses atau system penilaian mengenai pelaksanaan kemampuan kerja suatu perusahaan (organisasi) berdasarkan standar tertentu (Kaplan dan Norton). Pengukuran kinerja telah menjadi topik yang hangat di banyak Negara maju. Perusahaan-perusahaan nasional maupun internasional berusaha menjadi yang terdepan dalam mewujudkan lingkungan yang kompetitif.

Selama ini, pengukuran kinerja hanya dilakukan secara tradisional dan hanya menitikberatkan pada sisi finansial atau keuangan saja.

Perusahaan dengan pencapaian hasil keuangan yang paling tinggi dianggap sebagai perusahaan yang berhasil. Padahal, dalam mengukur kinerja suatu perusahan tidak hanya melihat dari sisi keuangan, tetapi juga non keuangan.

Dengan kata lain, hanya melihat ukuran-ukuran keuangan atau finansial saja tidak dapat memberikan gambaran yang ril mengenai keadaan perusahaan. Hal ini justru akan memberikan hasil yang menyesatkan. Untuk mengatasi kekurangan ini, maka diciptakan suatu metode pendekatan yang mengukur kinerja perusahaan dengan mempertimbangkan empat aspek, antara lain keuangan atau finalnsial, pelanggan, proses bisnis internal serta proses belajar dan dan berkembang.Upaya

(6)

untuk menyeimbangkan pengukuran aspek keuangan dengan aspek non keuangan menghasilkan suatu balance scorecard, yang pertama kali dikembangkan oleh Kaplan dan Norton (1996). Dengan metode balance scorecard, para manajer perusahaan akan mampu mengukur bagaimana unit bisnis mereka melakukan penciptaan nilai saat ini dengan tetap mempertimbangkan kepentingan- kepentingan masa yang akan datang.

Kenyataan inilah menjadi awal terciptanya konsep balance scorecard.

Sejarah balance scorecard dimulai dan memperkenalkan pada tahun awal 1990 di USA oleh David P. Norton dan Robert S. Kaplan melalui suatu riset tentang “ pengukuran kinerja dalam Organisasi masa depan”. Istilah balance scorecard terdiri dari 2 kata yaitu, balance (berimbang) sedangkan scorecard (kartu skor).

Kata berimbang (balance) dapat diartikan dengan kinerja yang diukur secar berimbang dari 2 sisi yaitu keuanga dan non keuangan, mencangkup jangka pendek dan jangka panjang serta melibatkan bagian internal dan eksternal, sedangakan pengertian kartu skor (scorecard) adalah suatu kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja baik untuk kondisi sekarang maupyun untuk perencanaan di masa yang akan datang.

Dari defenisi tersebut pengertian sederhana dari balance scorecard adalah kartu skor yang digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan keseimbangan antara sisi keuangan dan non keuangan, anatara jangka pendek dan jangka panjang serta melibatkan faktor internal dan eksternal.konsep balance scorecard yang dikembangkan oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton merupakan salah satu metode pengukuran kinerja dengan memasukan empat

(7)

3

aspek/perspektif di dalamnya yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.

Rumah sakit pada umumnya difungsikan untuk melayani masyarakat dan menyediakan sarana kesehatan untuk masyarakat, bukan untuk mencari keuntungan semata. Di dalam organisasi nya, terdapat banyak aktivitas yang diselenggarakan oleh pihak-pihak dari berbagai jenis profesi, baik profesi dokter, karyawan adiministrasi, petugas pelayanan dan beberapa fungsi lainnya. Untuk dapat menjakankan fungsinya, diperlukan suatu sistem manajemen yang di mulai dari proses perencanaan strategi (renstra), baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek. Suatu renstra dapat disebut baik apabila perencanaan tersebut dapat ditindaklanjuti secara praktis ke dalam program-program operasional yang berorientasi kepada economic - equality – quality. Artinya, rumah sakit dikelola secara efektif dan efesien, melayani segala lapisan masyarakat dengan memberikan pelayanan yang berkualitas. Rumah sakit dituntut untuk mampu memberikan pelayanan memuaskan, professional dengan harga bersaing sehingga strategi dan kinerja rumah sakit tersebut harus berorientasi pada keinginan pelanggan (pasien) tersebut. Untuk itu, diperlukan pengukuran dengan Balance Scorecard (BSC) yang diharapkan dapat menjawab tuntutan dan tantanganzaman.

RSUD Kabupaten Bengkalis merupakan satu-satunya rumah sakit yang ada di Kota Bengkalis sehingga RSUD ini memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Tingkat kebutuhan masyarakat terhadap RSUD ini dapat dilihat dari jumlah kunjungan pasien sepanjang tahun 2016-2018 pada tabel berikut:

(8)

Tabel 1.1

Rekapitulasi Jumlah Kunjungan Pasien RSUD Bengkalis Pada Tahun 2016-2018

TAHUN

JENIS PELAYANAN

JUMLAH

IGD RAWAT

JALAN

RAWAT INAP

2016 13,114 50,463 10,894 74,471 2017 12,626 45,149 11,884 69,659 2018 13,347 53,399 8,706 75,452 Sumber: RSUD Bengkalis, 2019

Dari tabel 1 diatas terlihat bahwa jumlah kunjungan pasien pada RSUD Bengkalis semakin meningkat setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan tidak adanya rumah sakit lain di Kota Bengkalis baik rumah sakit swasta maupun rumah sakit pemerintah sehingga keberadaan rumah sakit ini sangat dibutuhkan masyarakat.

Penerapan pola pengelolaan keuangan BLUD memberikan peluang bagi RSUD untuk bertindak lebih responsif dan agresif dalam menghadapi tuntutan masyarakat dan eskalasi perubahan yang cepat di bidang kesehatan dengan cara melaksanakan prinsip-prinsip ekonomi yang efektif dan efisien, namun tidak meninggalkan jati dirinya dalam mengemban misi sosial untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan publik. Untuk itu salah satu strategi yang digunakan adalah dengan cara meningkatkan kualitas layanan kesehatan. Lestari dkk. (2009) menegaskan bahwa kualitas pelayanan berbanding lurus dengan kinerja keuangan rumah sakit dan tingkat kepuasanpasien.

(9)

5

Rumah Sakit Umum Daerah Bengkalis merupakan instansi dibawah naungan pemerintah daerah yang bergerak dibidang sektor publik dengan memberikan pelayanan jasa kesehatan. Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh rumah sakit umum daerah bersifat social dan ekonomi dengan lebih mengutamakan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) sebagai salah satu instansi pemerintah harus mampu memberikan pertanggungjawaban baik secara finansial maupun non finansial kepada pemerintah dan masyarakat sebagai pengguna jasa. Berdasarkan jumlah pasien selama tiga tahun terakhir rumah sakit ini mengalami peningkatan, namun berdasarkan rekomendasi dari Kementrian Kesehatan type rumah sakit ini turun yang mulanya B menjadi type C. Oleh karena itu, perlu adanya suatu pengukuran kinerja yang tidak hanya melihat dari aspek finansial rumah sakit tetapi juga aspek non finansialnya. Balance Scorecard merupakan pilihan yang tepat untuk melakukan pengukuran kinerja baik dari spek finasial atau keuangan maupun non finansial.

Dari latar belakang dan uraian diatas, maka dalam penelitian ini saya mengambil judul “Analisis Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Bengkalis dengan menggunakan Balance Scorecard”

(10)

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah kinerja Rumah Sakit Daerah Bengkalis apabila dinilai dengan Balanced Scorecard dalam perspektif keuangan?

2. Bagaimanakah kinerja Rumah Sakit Daerah Bengkalis apabila dinilai dengan Balanced Scorecard dalam perspektif pelanggan?

3. Bagaimanakah kinerja Rumah Sakit Daerah Bengkalis apabila dinilai dengan Balanced Scorecard dalam perspektif proses bisnis internal?

4. Bagaimanakah kinerja Rumah Sakit Daerah Bengkalis apabila dinilai dengan Balanced Scorecard dalam perspektif pertumbuhan dan pembelajaran?

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk menganalisis kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Bengkalis apabila

dinilai dengan Balanced Scorecard dalam perspektifkeuangan.

2. Untuk menganalisis kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Bengkalis apabila dinilai dengan Balanced Scorecard dalam perspektifpelanggan.

3. Untuk menganalisis kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Bengkalis apabila dinilai dengan Balanced Scorecard dalam perspektif proses bisnisinternal.

(11)

7

4. Untuk menganalisis kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Bengkalis apabila dinilai dengan Balanced Scorecard dalam perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapakan akan memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas ilmu pengetahuan dan memperdalam pemahaman mengenai kinerja dengan menggunakan metode BalanceScorecard.

2. Bagi Rumah Sakit

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untukmelihat kondisi perusahaan dengan mengukurkinerjanya.

3. Bagi peneliti lainnya

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan referensi serta pembahasan terhadap masalah yang sama pada masa yang akan datang.

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk mendapatkan gambaran singkat mengenai bagian-bagian yang akan dibahas dalam penelitian ini, maka penulis mengungkapkan sistematikanya sebagai berikut:

(12)

BAB I PENDAHULUAN

Di dalam bab ini mengemukakan latar belakang masalah, perumusan masalah, dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

BABII TELAAH PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

Bab ini berisi tentang teori-teori yang berlandaskan pada judul penelitian seperti teori tentang balance scorecard, kerangka pemikiran dan hipotesis.

BABIII METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang objek penelitian, populasi dan sampel, penenlitian, tekinik pengambilan sampel penelitian, jenis dan sumber data penelitian, tekni pengumpulan data, identifikasi dan operasionalisasi variable, dan juga analisis data penelitian.

BABIV GAMBARAN UMUM OBJEKPENELITIAN

Pada bab ini berisi tentang gambaran umum perusahaan seperti profil, sejarah dan juga struktur perusahaan.

BAB V HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN

Bab ini berisi hasil penelitian dan juga hasil pembahasan yang telah dilakukan berkaitan dengan analisis kinerja rumah sakit umum daerah bengkalis dengan metode balancescorecard.

(13)

9

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini terdapat penutup serta kesimpulan dan saran.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim dkk, 2012, Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah, Jakarta, Salemba Empat

Abdullah, M. Ma’ruf, 2014, Manajemen dan Evaluasi Kinerja Karyawan.

Yogyakarta : Penerbit Aswaja Presindo

Adawiyah, R., & Siswanto, S. 2015, Stres Kerja, Pengaruhnya terhadap Kinerja Karyawan dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Mediasi. EL Dinar,3 (1). Doi : 10.18860/ed.v3i 1. 3336

Edison, Emron, Yohny Anwar, Imas Komariyah, 2016, Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung :Alfabeta

Eko, Widodo Suparno, 2015, Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR

Fransisca Rahayuningsih, 2015, “Survey Peningkatan Mutu Berkelanjutan Melalui Pemantau Dan Pengukuran Kepuasan Pemustaka” Berkala Ilmu Perpustkaan dan Informasi – Volume XI Nomor 2,2015

Hasibuan, Malayu SP, 2012, Manajemen SDM. Edisi Revisi, Cetakan Ke Tigabelas, Jakarta, Bumi Aksar

Irham Fahmi, 2010, Manajemen Kinerja, Bandung, Alfabeta

Ihyaul Ulum, 2012, Audit Sektor Publik Suatu Pengantar, Jakarta, Bumi Aksara Kasmir, 2015, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya¸ Edisi Revisi, Jakarta : PT

Grafindo Persada

Mangkunegara, Anwar Prabu, 2015, Sumber Daya Manusia Perusahaan, Cetakan kedua belas, Bandung, Remaja Rosdakarya

Mangkunegara, 2011, Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung, PT Remaja Rosdakarya

Moeheriono, 2012, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi, Jakarta, Raja Grafindo Persada

Mulyadi, 2016, Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen “Sistem Pelipat ganda Kinerja Perusahaan, 3 Edition, Jakarta, Salemba Empat.

Rivai, Veithzal, 2011, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk perusahaan:

dari Teori ke Praktik, Jakarta, Raja Grafindo Persada

(15)

79

Rudiantoro, 2013, Akuntansi Manajemen Informasi Pengambilan Keputusan Strategis, Jakarta, Erlangga

Sedarmayanti, 2010, Sumber Daya Manusia Dan Produktivitas Kerja, Bandung, Mandar Maju, Bandung

Sedarmayanti, 2010, Sumber Daya Manusia Dan Produktivitas Kerja, cetakan kedua, Bandung, Mandar Maju

Sedarnayanti, 2010, Sumber Daya Manusia Perusahaan dan Produktivitas Kerja, cetakan kedua, Bandung, Mandar Maju

Suwardi Luis & Prima Birmo,2013, Step by Step In Cascading Balanced Scorecard to

Functional Scorecards. Jakarta, Gramedia Jurnal

Desi Areva, 2012, Analisis Pengukuran Kinerja Dengan Sistem Balanced Scorecard Pada Rumah Sakit Yos Sudarso Padang, Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol.1 No.1 Hal. 120-132)

Kristianingsih Trihastutii, 2012, Analisis Kinerja Perusahaan Dengan Metode Bsc, Management Analysis Journal, ISSN 2252-6552

Marisa Lidya Rumintjap, 2013, Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Tolak Ukur Pengukuran Kinerja Di Rsud Noongan, Jurnal EMBA, Vol.1 No.3 September 2013, Hal. 841-850

Ririn Parmita, 2015, Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Dengan Pendekatan Balanced Scorecard Pada Rumah Sakit Daerah Madani Palu, e-Jurnal Katalogis, Volume 3 Nomor 5, Mei 2015, Hal. 143-153, ISSN: 2302-2019

Referensi

Dokumen terkait

Obyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung dengan alasan bahwa penerapan balanced scorecard dalam mengukur kinerja rumah sakit

penelitian dengan menganalisis pengukuran kinerja metode balanced scorecard dengan metode standar pengukuran jasa pelayanan kesehatan yang selama ini digunakan oleh

“ANALISIS BALANCED SCORECARD UNTUK MENILAI TINGKAT KINERJA RUMAH SAKIT PADA RSUI MADINAH KASEMBON MALANG

ANALISIS BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLAK UKUR KINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT UMUM.. DAERAH KABUPATEN BALANGAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja RSUD Kabupaten Ogan Ilir ditinjau berdasarkan empat perspektif dalam metode Balanced Scorecard yaitu perspektif

A.. Reza kusuma w/222007154/ Analisis Penilaian Kinerja Keuangan Dalam Rangka Penerapan lilaian Kinerja Dengan Balanced Scorecard Pada Rumah Sakit Umum Daerah Lahat. nlusan

Untuk menganalisis dan mendeskripsikan kinerja Badan Layanan Umum Daerah dalam perspektif keuangan berdasarkan Balanced Scorecard di RSU Tgk Chiek Ditiro Sigli Kabupaten

Kinerja instalasi farmasi rawat jalan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah tangerang ditinjau dengan metode Balanced Scorecard berdasarkan perspektif pembelajaran dan