AL – KALAM ISSN 2355-3197
197
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen Vol. 10 No. 2 Juli 2023
ANALISIS KNOWLEDGE SHARING TERHADAP KINERJA UKM BERBASIS SIKAP KEWIRAUSAHAAN DI KOTA BANJARMASIN
Isra Ul Huda(1), Anthonius Junianto Karsudjono(2) Email : [email protected]
Email : [email protected]
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia Banjarmasin ABSTRACT
This study aims to determine and also analyze the effect of knowledge sharing on entrepreneurial attitudes and also the performance of SMEs in the city of Banjarmasin. This study uses quantitative data analysis methods, the sample in this study is SMEs in the city of Banjarmasin which are divided into 10 people in each sub-district with a total of 50 respondents. PLS analysis tool. The results of the analysis carried out prove that knowledge sharing has a direct, positive and significant effect on entrepreneurial attitudes and also the performance of SMEs in the city of Banjarmasin. Then the entrepreneurial attitude has a direct, positive and significant influence on the performance of SMEs in the city of Banjarmasin. This study also proves that there is an indirect, positive and significant effect between the performance of SMEs in the city of Banjarmasin through entrepreneurial attitudes.
Keywords: Knowledge Sharing, UKM Performance, Entrepreneurial Attitudes
PENDAHULUAN Latar Belakang
Usaha Kecil Mikro (UKM) adalah kegiatan usaha yang dilakukan oleh perorangan atau suatu kelompok untuk mencapai tujuan yaitu mensejahterajan individu maupun kelompoknya. UKM memiliki peran yang strategis dalam meningkatkan perekonomian. Melalui UKM masyarakat dapat berperan aktif dalam menyediakan marketable maupun non marketable good and service, baik dalam bentuk langsung maupun temporer (Ningsih, Lita Ayudha, 2018)
Untuk menghadapi persaingan perlunya Kinerja UKM Berbasis Sikap Kewirausahaan. Ropke (2004:71) menyatakan bahwa kewirausahaan merupakan proses penciptaan sesuatu yang baru (kreasi baru) dan membuat sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada (inovasi), tujuannya adalah tercapainya kesejahteraan
AL – KALAM ISSN 2355-3197
198
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen Vol. 10 No. 2 Juli 2023
individu dan nilai tambah bagi masyarakat. Sikap kewirausahaan menunjukan bahwa kognisi akan menjawab pertanyaan apa yang diperkirakan atau dipersepsikan tentang obyek kewirausahaan, ditandai oleh keyakinan dri seorang pengusaha bahwa percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, pengambilan resiko dan suka tantangan, kepemimpinan, keorisinalan, berorientasi ke depan para pengusaha menunjukan hal yang berarti. Sikap kewirausahaan merupakan faktor yang penting dalam usaha, sikap merupakan kesediaan mental yang relatif menetap untuk merespon suatu objek atau perangsang tertentu yang mempunyai arti baik bersifat positif, netral, atau negatif yang menyangkut aspek-aspek kognisi, afeksi, dan kecenderungan untuk bertindak, dan berfungsi juga untuk mengatur perilaku.
Salah satu faktor yang mempengaruhi sikap kewirausahaan dan juga kinerja UKM adalah Knowledge sharing. Lumbantobing (2011:24) menyatakan bahwa knowledge sharing (berbagi pengetahuan) adalah proses sistematis dalam berbagi, dan mendistibusikan pengetahuan dari satu pihak ke pihak lain yang membutuhkan, melalui metode dan media yang bermacam-macam.
Perkembangan UKM di Indonesia menjadi salah satu prioritas dalam meningkat pembangunan perekonomian nasional. (Agusetyaningrum, Verniaputri, M. Khalid Mawardi, dan Edriana Pangestuti, 2016) UKM menjadi salah satu usaha produktif yang berdiri sendiri dan dilakukan oleh perorangan atau badan perorangan yang telah memenuhi kriteria usaha mikro yang telah diatur oleh Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008. (Kurniawan, Dimas Indra, 2017). Data dari Kementrian Koperasi dan UKM menyebutkan bahwa terjadi peningkatan jumlah unit UKM dalam kurun waktu 2015 sampai dengan 2019 sebagai berikut:
AL – KALAM ISSN 2355-3197
199
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen Vol. 10 No. 2 Juli 2023 Gambar 1.1 Pertumbuhan UKM di Indonesia 2015-2019
Sumber: Data Kementrian Koperasi dan UMKM Republik Indonesia
Dari grafik diatas menunjukkan bahwa perkembangan UKM dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, trend positif dari perkembangan UKM akan berpotensi dalam mengatasi permasalahan ekonomi di Indonesia. Berikut data UKM di Kota Banjarmasin :
Gambar 1.1 Rekapitulasi Data Perkembangan UMKM
Sumber: Data oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Kalimantan Selatan per 12 Januari 2022
Berdasarkan data di atas, diketahui usaha kecil di Kota Banjarmasin pada tahun 2016 sebesar 3723, kemudian pada tahun 2017 tidak mengalami peningkatan dengan anka tetap sebesar 3723. Sedangkan pada tahun 2018 justru mengalami penurunan yang signifikan
AL – KALAM ISSN 2355-3197
200
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen Vol. 10 No. 2 Juli 2023
sebesar 3556. Kemudian usaha menengah di Kota Banjarmasin pada tahun 2016 sebesar 1642 dan pada tahun 2017 juga tidak mengalami peningkatan stagnan di angka 1642. Sedangkan pada tahun 2018 justru mengalami penurunan yang signifikan sebesar 1542.
Usaha Kecil Menengah (UKM) mempunyai peran yang penting dalam pembangunan ekonomi nasional, sebab selain memberi kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional juga dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar. UKM juga menghadapi beberapa tantangan eksternal, antara lain : munculnya globalisasi yang berakibat meningkatnya persaingan pasar, lemahnya pengaturan dan penengakan hukum, rendahnya kepercayaan konsumen terhadap kualitas produk UKM dalam negeri, dan belum meluasnya dukungan infrastruktur yang memadai bagi sentra-sentra produksi UKM.
KAJIAN PUSTAKA 1. Kinerja UKM
Pemberdayaan usaha, kecil dan menengah (UKM) merupakan langkah yang strategis dalam meningkatkan dan memperkuat dasar kehidupan perekonomian dari sebagian terbesar rakyat Indonesia, khususnya melalui penyediaan lapangan kerja dan mengurangi kesenjangan dan tingkat kemiskinan. Dengan demikian upaya untuk memberdayakan UKM harus terencana, sistematis dan menyeluruh baik pada tataran makro, meso dan mikro yang meliputi (1) penciptaan iklim usaha dalam rangka membuka kesempatan berusaha seluas-luasnya, serta menjamin kepastian usaha disertai adanya efisiensi ekonomi; (2) pengembangan sistem pendukung usaha bagi UKM untuk meningkatkan akses kepada sumber daya produktif sehingga dapat memanfaatkan kesempatan yang terbuka dan potensi sumber daya, terutama sumber daya lokal yang tersedia; (3) pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil dan menengah (UKM); dan (4) pemberdayaan usaha skala mikro untuk meningkatkan pendapatan masyarakat yang bergerak dalam kegiatan usaha ekonomi di sektor informal yang berskala usaha mikro, terutama yang masih
AL – KALAM ISSN 2355-3197
201
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen Vol. 10 No. 2 Juli 2023
berstatus keluarga miskin. Selain itu, peningkatan kualitas koperasi untuk berkembang secara sehat sesuai dengan jati dirinya dan membangun efisiensi kolektif terutama bagi pengusaha mikro dan kecil.
Resources-based theory berpandangan bahwa sumber daya dan kapabilitas merupakan sumber utama bagi profitabilitas perusahaan. Dengan mengacu pada manajemen fungsional adalah sangat beralasan untuk mentakan bahwa kinerja organisasi sesunggunnya akan tercermin kinerja berbagai manajemen fungsional yang berfungsi dengan baik dalam suatu organisasi (Ferdinand, 2002).
Terdapat beberapa pendekatan dalam mengukur kinerja organisasi Ukuran keberhasilan bisnis mencakup : profitabilitas, pertumbuhan penjualan, ukuran competitivness dan market share (Jacobson (1996) Sedangkan menurut Richard M. Walker et al. (2010) pendekatan pertama adalah kinerja bisnis dengan pengukuran keuangan, seperti return on equity dan profit. Pendekatan kedua kinerja organisasi diukur dengan produktivitas, kualitas produk dan pangsa pasar. Dan pendekatan yang ketiga adalah multidimensi, yakni pengembangan pasar, profitability dan pengembangan produk baru.
Variabel kinerja UkM dalam penelitian ini diukur menggunakan modifikasi atas instrumen yang dikembangkan oleh Musran Minuzu (2010). Pengukuran tersebut menggunakan 5 indikator yaitu:
a. Pertumbuhan penjualan b. Pertumbuhan modal
c. Penambahan tenaga kerja setiap tahun d. Pertumbuhan pasar dan pemasaran e. Pertumbuhan keuntungan / laba usaha 2. Sikap Kewirausahaan
AL – KALAM ISSN 2355-3197
202
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen Vol. 10 No. 2 Juli 2023
Trustone (1928) berpendapat, bahwa sikap merupakan suatu tindakan afeksi, baik bersifat positif maupun negatif dalam hubungannnya dengan objek- objek psikologis seperti simbol, slogan, orang, lembaga, cita-cita, dan gagasan.
Secord dan Beckman (1964) berpendapat bahwa sikap merupakan suatu keteraturan tertentu dalam hal perasaaan (afeksi), pemikiran (kognisi), dan predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu aspek di lingkungan sekitarnya.
Dari pengertian-pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa sikap adalah kesediaan mental yang relatif menetap untuk merespon suatu objek atau perangsang tertentu yang mempunyai arti baik bersifat positif, netral, atau negatif yang menyangkut aspek-aspek kognisi, afeksi, dan kecenderungan untuk bertindak.
Ropke (2004:71) menyatakan bahwa kewirausahaan merupakan proses penciptaan sesuatu yang baru (kreasi baru) dan membuat sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada (inovasi), tujuannya adalah tercapainya kesejahteraan individu dan nilai tambah bagi masyarakat.
Dari pengertian Sikap dan kewirausahaan dapat disimpulkan bahwa Sikap kewirausahaan merupakan suatu studi yang menyangkut aspek-aspek pandangan atau respon produsen sepatu yang memiliki kecenderungan untuk bertindak dan berperilaku dalam melaksanakan perannya sebagai wirausaha.
Sikap kewirausahaan dalam penelitian ini diartikan sebagai suatu kesediaan mental seorang wirausaha untuk merespon terhadap suatu obyek lingkungan sosialnya, yaitu aktivitas ekonomi dan sosial baik bersifat positif, netral, negatif terhadap tindakan/tingkah laku wirausaha.
Sikap kewirausahaan merupakan faktor yang penting dalam usaha, sikap merupakan kesediaan mental yang relatif menetap untuk merespon suatu objek
AL – KALAM ISSN 2355-3197
203
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen Vol. 10 No. 2 Juli 2023
atau perangsang tertentu yang mempunyai arti baik bersifat positif, netral, atau negatif yang menyangkut aspek-aspek kognisi, afeksi, dan kecenderungan untuk bertindak, dan berfungsi juga untuk mengatur perilaku.
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan (ability) dalam berpikir kreatif dan berperilaku inovatif, dimana kemampuan tersebut dijadikan dasar, sumber daya, kiat serta penggerak untuk mencapai tujuan dan menghadapi tantangan kehidupan. Ropke (2004:71) menyatakan bahwa kewirausahaan merupakan proses penciptaan sesuatu yang baru (kreasi baru) dan membuat sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada (inovasi), tujuannya adalah tercapainya kesejahteraan individu dan nilai tambah bagi masyarakat. Sikap kewirausahaan menunjukan bahwa kognisi akan menjawab pertanyaan apa yang diperkirakan atau dipersepsikan tentang obyek kewirausahaan, ditandai oleh keyakinan dri seorang pengusaha bahwa percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, pengambilan resiko dan suka tantangan, kepemimpinan, keorisinalan, berorientasi ke depan para pengusaha menunjukan hal yang berarti. Berikut indikator sikap kewirausahaan Yeppy Sihotang (2015) :
a. Percaya Diri
b. Berorientasi pada tugas dan hasil c. Berani mengambil resiko
d. Kepemimpinan e. Keorisinalan
f. Berorintasi ke masa depan 3. Knowledge Sharing
Knowledge Sharing (berbagi pengetahuan) menurut Lumbantobing (2011:24) menyatakan bahwa knowledge sharing (berbagi pengetahuan) adalah proses sistematis dalam berbagi, dan mendistibusikan pengetahuan dari satu
AL – KALAM ISSN 2355-3197
204
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen Vol. 10 No. 2 Juli 2023
pihak ke pihak lain yang membutuhkan, melalui metode dan media yang bermacam-macam.
Knowledge sharing (berbagi pengetahuan) yang terjadi dalam organisasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tacit knowledge sharing dan explicit knowledge sharing:
a. Tacit Knowledge Sharing
Tacit knowledge bersifat personal, dikembangkan melalui pengalaman dan sulit untuk dikomunikasikan. Tacit knowledge dikategorikan sebagai pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman individu atau perorangan.
Pemgalaman yang diperoleh tiap individu dalam organisasi dapat berbeda- beda berdasarkan keadaan yang tak dapat diprediksi.
b. Explicit Knowledge Sharing
Explicit knowledge merupakan pengetahuan yang dapat dipelajari dan dikomunikasikan dengan mudah, dalam bentuk lisan maupun tertulis.
Explicit knowledge bersifat sistematis sehingga mudah untuk dibagikan.
Salah satu contoh explicit knowledge adalah SOP
Faktor-faktor yang memengaruhi knowledge sharing (berbagi pengetahuan), dibagi ke dalam tiga ke kelompok yaitu faktor individu, faktor organisasi dan faktor teknologi.
a. Faktor individu
Faktor individu berperan penting dalam memengaruhi knowledge sharing (berbagi pengetahuan), dimana suatu pertukaran informasi yang inovatif perlu ditularkan dengan adanya dorongan dari setiap masing-masing individu,
b. Faktor organisasi
AL – KALAM ISSN 2355-3197
205
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen Vol. 10 No. 2 Juli 2023
Dukungan manajemen dipertimbangkan sebagai satu pengaruh penting terhadap pengetahuan organisasi.
c. Faktor teknologi
Menurut Huysman dan Wulf (2006). Penggunaan information and communication technology (ICT) dan knowledge sharing (berbagi pengetahuan) sangat berhubungan, karena ICT memungkinkan pencarian secara cepat, akses dan pengambilan informasi dan dapat mendukung komunikasi dan kolaborasi diantara karyawan dalam organisasi.
Menurut Chao-Sen dalam Orlando dkk (2018) mengungkapkan bahwa proses knowledge sharing adalah sebagai proses belajar, bertukar pikiran dan membagikan pengetahuan demi menambah keunggulan individu. Adapun indikator knowledge sharing sebagai berikut :
a. Knowledge donating
1) Kemampuan memberikan pengetahuan tacit di bagian yang sama 2) Kemampuan memberikan pengetahuan eksplicit di bagian yang sama 3) Kemampuan memberikan pengetahuan tacit di bagian yang berbeda 4) Kemampuan memberikan pengetahuan eksplicit di bagian yang berbeda b. Knowledge collecting
1) Kemampuan mengumpulkan pengetahuan tacit pada bagian yang sama.
2) Kemampuan mengumpulkan pengetahuan eksplicit pada bagian yang sama.
3) Kemampuan mengumpulkan pengetahuan tacit pada bagian yang berbeda
4) Kemampuan mengumpulkan pengetahuan eksplicit pada bagian yang berbeda
AL – KALAM ISSN 2355-3197
206
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen Vol. 10 No. 2 Juli 2023 KerangkaKonseptual
Gambaran singkat dari penelitian ini dapat dilihat di kerangka konseptual dibawah ini :
Gambar 3 :KerangkaKonseptual Sumber : Diolah, 2023
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitiankuantitatif. Menurut Mudrajat Kuncoro (2007), penelitian deskriptif merupakan pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian.Tujuan dari penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori, dan hipotesis yang berkaitan dengan fenomena lain.
Metode kuantitatif menurut (Ghozali, 2016) dijelaskan sebagai metode penelitian yang menganut paham positivism, metode pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan perhitungan teknik sampel tertentu yang sesuai, teknik yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, proses
AL – KALAM ISSN 2355-3197
207
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen Vol. 10 No. 2 Juli 2023
mengumpulkan data dengan instrumen penelitian dan analisis data bersifat statistik/kuantitatif guna menguji hipotesis yang telah ditetapkan khususnya untuk hipotesis komparatif dan asosiatif (Ghozali, 2016)
Populasi Dan Sampel
Menurut Sugiyono (2012 : 117), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi merupakan keseluruhan subjek yang akan diteliti dengan karakteristik yang dapat dikatakan sama sehingga dapat digeneralisasikan hasil penelitian yang dilakukan terhadap populasi tersebut. Populasi dalam penelitian ini UKM di kota Banjarmasin.
Menurut Cohen, et.al, (2007 : 101) semakin besar sample dari besarnya populasi yang ada adalah semakin baik, akan tetapi ada jumlah batas minimal yang harus diambil oleh peneliti yaitu sebanyak 30 sampel. Sebagaimana dikemukakan oleh Baley dalam Mahmud (2011 : 159) yang menyatakan bahwa untuk penelitian yang menggunakan analisis data statistik, ukuran sampel paling minimum adalah 30. Berdasarkn teori tersebut maka sampel pada penelitian ini di ambil 10 responden dari masing-masing kecamatan di wilayah kota Banjarmasin yaitu Banjarmasin Barat, Banjarmasin Utara, Banjarmasin Timur, Banjarmasin Selatan dan Banjarmasin Tengah sebesar 50 Responden.
Jenis Dan sumber Data
Jenis dan Sumber Data penelitian yang dikemukakan penulis gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
AL – KALAM ISSN 2355-3197
208
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen Vol. 10 No. 2 Juli 2023
Jenis Data pada penelitian ini kuantitatif, adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data yang nilainya atau dinyatakan dalam bentuk angka, misalnya data UKM di kota Banjarmasin.
Adapun sumber data yang dikumpulkan atau diperoleh dalam penelitian ini, yakni:
1. Data primer, yaitu data yang langsung didapat dilapangan atau obyek penelitian dalam hal ini masyarakat Banjarmasin Barat, Banjarmasin Utara, Banjarmasin Timur, Banjarmasin Selatan dan Banjarmasin Tengah seperti hasil observasi dan kuesioner.
2. Data sekunder, data yang diperoleh dari objek penelitian buku - buku atau literatur dan dokumen - dokumen yang berhubungan dengan penelitian penulis.
Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dengan kuesioner, yaitu dengan cara menyampaikan kuisioner kepada responden untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan penelitian. Oleh karena itu peneliti memilih menggunakan kuesioner sebagai alat mekanisme dalam pengumpulan data dengan menggunakan Skala Likert guna menunjang penelitian ini. Responden diminta menunjukkan persetujuan atau ketidak setujunnya pada setiap item pernyataan yang diberikan jarak atau interval (skala Linkert) 5 (lima) poin.
Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode analisa data kuantitatif, yakni mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.
AL – KALAM ISSN 2355-3197
209
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen Vol. 10 No. 2 Juli 2023
Alat uji yang digunakan untuk menguji hipotesis menggunakan Partial Least Square (PLS). PLS adalah Partial Least Square suatu teknik prediktif yang bisa menangani banyak variabel independen, bahkan sekalipun terjadi multikolinieritas diantara variabel-variabel tersebut (Ramzan dan Khan, 2010).
Menurut Wold, PLS adalah metode analisis yang powerfull sebab tidak didasarkan pada banyak asumsi atau syarat, seperti uji normalitas dan multikolinearitas. Metode tersebut mempunyai keunggulan tersendiri antara lain:
data tidaklah harus berdistribusi normal multivariate. Bahkan indikator dengan skala data kategori, ordinal, interval sampai rasio dapat digunakan.
Keunggulan lainnya adalah ukuran sampel yang tidak harus besar.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan penilaian sebagai berikut sebagai berikut (Noor, 2014):
1. Dalam penelitian ini untuk pengaruh secara langsung (direct effect) dilakukan dengan melihat nilai p-value dengan tingkat signifikansi 0,05 (α = 5%) dengan kriteria pengujian:
Apabila p-value> 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel eksogen dengan variabel endogen.
Apabila p-value< 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel eksogen dengan variabel endogen.
2. Dalam penelitian ini untuk pengaruh secara tidak langsung (indirect effect) dilakukan dengan membandingkan koefisien jalur langsung dan tidak langsung dengan kriteria pengujian (Sunyoto, 2012):
a. Apabila koefisien jalur langsung > koefisien jalur tidak langsung maka H0 diterima dan H1 ditolak, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel eksogen dengan variabel endogen
AL – KALAM
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
b. Apabila koefisien jalur langsung < koefisien jalur tidak langsung H
H1 diterima, berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel eksogen dengan variabel endogen.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Prasyarat
Uji prasyarat model yang digunakan sebagaimana yang digunakan pada model berikut ini.
Sumber :Data Diolah, 2022
Berdasarkan tabel diatas menunjukan nilai AVE lebih dari 0,5 jadi tidak diperlukan perbaikan model dengan mengeliminasi indikator yang memiliki nilai outer loading terendah, hasil outer loding dapat
ISSN 2355-3197
210
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen Vol. 10 No. 2 Juli 2023 Apabila koefisien jalur langsung < koefisien jalur tidak langsung H
diterima, berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel eksogen dengan variabel endogen.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Uji prasyarat model yang digunakan sebagaimana yang digunakan pada model
Tabel 1
Hasil Uji Prasyarat model
Sumber :Data Diolah, 2022
Berdasarkan tabel diatas menunjukan nilai AVE lebih dari 0,5 jadi tidak diperlukan perbaikan model dengan mengeliminasi indikator yang memiliki nilai outer loading terendah, hasil outer loding dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Vol. 10 No. 2 Juli 2023
Apabila koefisien jalur langsung < koefisien jalur tidak langsung H0 ditolak dan diterima, berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel eksogen
Uji prasyarat model yang digunakan sebagaimana yang digunakan pada model
Berdasarkan tabel diatas menunjukan nilai AVE lebih dari 0,5 jadi tidak diperlukan perbaikan model dengan mengeliminasi indikator yang memiliki nilai
dilihat pada tabel dibawah ini.
AL – KALAM ISSN 2355-3197
211
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen Vol. 10 No. 2 Juli 2023 Gambar 4 Model Penelitian
Sumber : Data Diolah, 2022
Berdasarkan pengolahan data dengan SEM PLS yang terlihat pada gambar diatas menunjukan bahwa seluruh indikator semua variabel memiliki nilai loading yang lebih besar dari 0,50 yang artinya memiliki tingkat validitas yang tinggi, sehingga memenuhi syarat atau memenuhi convergent validity, dengan demikian dapat dilanjutkan Discrimant Validity dan Composite Reliability. Berdasarkan analisis dengan SmartPLS diperoleh gambar path analisis sebagai berikut:
Gambar 5 Model Bosstraping Sumber : Data Diolah, 2022
AL – KALAM ISSN 2355-3197
212
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen Vol. 10 No. 2 Juli 2023 1. Discriminant Validity
Hasil output PLS pada perhitungan Avarage Variance Extracted (AVE) setiap variabel menghasilkan nilai lebih besar dari 0,5 sehingga memenuhi persyaratan validitas konvergen, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model penelitian ini memiliki Discriminant Validity yang baik. Berdasarkan sajian data dalam tabel 1 di atas, diketahui bahwa nilai AVE semua variabel > 0,5 lebih besar dari 0,5. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa setiap variabel telah memiliki discriminant validity yang baik
2. Composite Reliability
Composite Reliability adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya untuk diandalkan. Data yang memiliki composite reliability > 0.7 mempunyai reliabilitas yang tinggi. Composite reliability blok indikator yang mengukur suatu konstruk dapat dievaluasi dengan dua macam ukuran yaitu internal consistency dan Cronbach’s Alpha.Berdasarkan sajian data pada tabel 1 di atas, dapat diketahui bahwa nilai composite reliability semua variabel penelitian > 0,7. Hasil ini menunjukkan bahwa masing-masing variabel telah memenuhi composite reliability sehingga dapat disimpulkan bahwa keseluruhan variabel memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi
R Square
Tabel 2 Hasil Uji R Square
AL – KALAM
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen Sumber :Data Diolah, 2022
Dari tabel R Square diatas, nilai R Square variabel Y sebesar
R Square ini dapat dijelaskan bahwa pengaruh variabel terhadap variabel UKM memberi nilai sebesar
dapat dijelaskan oleh variabel terikat sebesar dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian.
Dari tabel R Square diatas, nilai R Square variabel Z sebesar R Square ini dapat dijelaskan bahwa pengaruh variabel bebas t Sikap Kewirausahaan memberi nilai sebesar
bahwa variabel bebas dapat dijelaskan
sisanya 36,4% dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian.
Uji Hipotesis
Uji t dilakukan untuk mengetahui berpengaruh atau tidaknya variabel independen terhadap variabel dependen baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
Hasil output uji hipotesis dengan
tidak langsung dapat dilihat pada tabel dibawah ini ISSN 2355-3197
213
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen Vol. 10 No. 2 Juli 2023 Sumber :Data Diolah, 2022
Dari tabel R Square diatas, nilai R Square variabel Y sebesar
R Square ini dapat dijelaskan bahwa pengaruh variabel terhadap variabel
memberi nilai sebesar 0,641 yang dapat diintepretasikan bahwa variabel bebas an oleh variabel terikat sebesar 64,1%, sedangkan sisanya 35,9 dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian.
Dari tabel R Square diatas, nilai R Square variabel Z sebesar R Square ini dapat dijelaskan bahwa pengaruh variabel bebas t
memberi nilai sebesar 0,636 yang dapat diintepretasikan bahwa variabel bebas dapat dijelaskan oleh variabel terikat sebesar 63,6%, sedangkan
% dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian.
ji t dilakukan untuk mengetahui berpengaruh atau tidaknya variabel independen terhadap variabel dependen baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
Hasil output uji hipotesis dengan PLS baik hipotesis pengaruh langsung maupun dilihat pada tabel dibawah ini
Tabel 3
Vol. 10 No. 2 Juli 2023
Dari tabel R Square diatas, nilai R Square variabel Y sebesar 0,641. Angka hasil R Square ini dapat dijelaskan bahwa pengaruh variabel terhadap variabel Kinerja yang dapat diintepretasikan bahwa variabel bebas sedangkan sisanya 35,9%
Dari tabel R Square diatas, nilai R Square variabel Z sebesar 0,636. Angka hasil R Square ini dapat dijelaskan bahwa pengaruh variabel bebas terhadap variabel yang dapat diintepretasikan oleh variabel terikat sebesar 63,6%, sedangkan
ji t dilakukan untuk mengetahui berpengaruh atau tidaknya variabel independen terhadap variabel dependen baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
baik hipotesis pengaruh langsung maupun
AL – KALAM
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen Sumber :Data Diolah, 2022
Hipotesis :
1. Diketahui pengaruh langsung Knowledge Sharing terhadap Sikap KewirausahaanDi Kota Banjarmasin X
selain itu memiliki nilai 0,000 lebih kecil dari 0,05 dengan demikianKnowledge Sharing berpengaruh secara langsung, positif dan signifikan terhadap Sikap Kewirausahaan Di Kota Banjarmasin. Dengan demikian hipotesis pada penelitian ini di terima
2. Diketahui pengaruh langsung Kota Banjarmasin X
nilai 0,000 lebih kecil dari 0,05 dengan demikian Sharingberpengaruh
Kewirausahaan Di Kota Banjarmasin. Dengan demikian hipotesis pada Kinerja UKMDi Kota Banjarmasin
ini di terima
3. Diketahui pengaruh langsung Kota Banjarmasin Z
nilai 0,000 lebih kecil dari 0,05 dengan demikian Kewirausahaanberpengaruh
ISSN 2355-3197
214
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen Vol. 10 No. 2 Juli 2023 Pengaruh Langsung
Sumber :Data Diolah, 2022
Diketahui pengaruh langsung Knowledge Sharing terhadap Sikap KewirausahaanDi Kota Banjarmasin X -> Z Memiliki nilai T Statistik13,065<1,96 nilai 0,000 lebih kecil dari 0,05 dengan demikianKnowledge Sharing berpengaruh secara langsung, positif dan signifikan terhadap Sikap Kewirausahaan Di Kota Banjarmasin. Dengan demikian hipotesis pada penelitian ini di terima
Diketahui pengaruh langsung Knowledge Sharing terhadap -> Y Memiliki nilai T Statistik8,445<1,96
nilai 0,000 lebih kecil dari 0,05 dengan demikian
berpengaruhsecara langsung, positif dan signifikan terhadap Sikap ausahaan Di Kota Banjarmasin. Dengan demikian hipotesis pada
Kinerja UKMDi Kota Banjarmasin. Dengan demikian hipotesis pada penelitian
Diketahui pengaruh langsung Sikap Kewirausahaan terhadap Z -> Y Memiliki nilai T Statistik3,637<1,96
nilai 0,000 lebih kecil dari 0,05 dengan demikian berpengaruhsecara langsung, positif dan signifikan terhadap
Vol. 10 No. 2 Juli 2023
Diketahui pengaruh langsung Knowledge Sharing terhadap Sikap
> Z Memiliki nilai T Statistik13,065<1,96 nilai 0,000 lebih kecil dari 0,05 dengan demikianKnowledge Sharing berpengaruh secara langsung, positif dan signifikan terhadap Sikap Kewirausahaan Di Kota Banjarmasin. Dengan demikian hipotesis pada
terhadap Kinerja UKMDi 1,96selain itu memiliki nilai 0,000 lebih kecil dari 0,05 dengan demikianKnowledge secara langsung, positif dan signifikan terhadap Sikap ausahaan Di Kota Banjarmasin. Dengan demikian hipotesis pada terhadap . Dengan demikian hipotesis pada penelitian
terhadap Kinerja UKMDi 1,96selain itu memiliki nilai 0,000 lebih kecil dari 0,05 dengan demikianSikap secara langsung, positif dan signifikan terhadap
AL – KALAM
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Sikap Kewirausahaan Di Kota Banjarmasin. Dengan demikian hipotesis pada terhadap Kinerja UKMDi Kota Banjarmasin
penelitian ini di terima
Sumber :Data Diolah, 2022 Pengaruh tidak langsung Banjarmasin melalui Sikap
dari 0,05 yang artinya adanya mediasi terhadap Kinerja UKMDi Kota Banjarmasin demikian hipotesis pada penelitian ini di ter Pembahasan
1. Knowledge Sharing Berpengaruh Terhadap Sikap Kewirausahaan UKM Di Kota Banjarmasin
Hasil pengujian menunjukan Knowledge Sharing terhadap Sikap Kewirausahaan Di Kota Banjarmasin X
selain itu memiliki nilai 0,000 lebih kecil dari 0,05 dengan demikianKnowledge Sharing berpengaruh secara langsung, positif dan signifikan terhadap Sikap Kewirausahaan Di Kota Banjarmasin.
ISSN 2355-3197
215
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen Vol. 10 No. 2 Juli 2023
Sikap Kewirausahaan Di Kota Banjarmasin. Dengan demikian hipotesis pada Kinerja UKMDi Kota Banjarmasin. Dengan demikian hipotesis pada penelitian ini di terima
Tabel 4
Pengaruh Tidak Langsung
Data Diolah, 2022
Pengaruh tidak langsung Knowledge Sharing terhadap Kinerja UKMDi Kota Sikap Kewirausahaan memiliki nilai P Value 0,000 lebih kecil dari 0,05 yang artinya adanya mediasi atau intervening antara
Kinerja UKMDi Kota Banjarmasin melalui Sikap Kewirausahaan demikian hipotesis pada penelitian ini di terima
Knowledge Sharing Berpengaruh Terhadap Sikap Kewirausahaan UKM Di
Hasil pengujian menunjukan Knowledge Sharing terhadap Sikap Kewirausahaan Di Kota Banjarmasin X -> Z Memiliki nilai T Statistik13,065<
selain itu memiliki nilai 0,000 lebih kecil dari 0,05 dengan demikianKnowledge Sharing berpengaruh secara langsung, positif dan signifikan terhadap Sikap
Di Kota Banjarmasin.
Vol. 10 No. 2 Juli 2023
Sikap Kewirausahaan Di Kota Banjarmasin. Dengan demikian hipotesis pada . Dengan demikian hipotesis pada
Kinerja UKMDi Kota memiliki nilai P Value 0,000 lebih kecil antara Knowledge Sharing Sikap Kewirausahaan. Dengan
Knowledge Sharing Berpengaruh Terhadap Sikap Kewirausahaan UKM Di
Hasil pengujian menunjukan Knowledge Sharing terhadap Sikap
> Z Memiliki nilai T Statistik13,065<1,96 selain itu memiliki nilai 0,000 lebih kecil dari 0,05 dengan demikianKnowledge Sharing berpengaruh secara langsung, positif dan signifikan terhadap Sikap
AL – KALAM ISSN 2355-3197
216
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen Vol. 10 No. 2 Juli 2023
Hasil penelitian ini membuktikan semakin baik pelaksaan Knowledge Sharing, maka akan meningkatkan Sikap Kewirausahaan UKM Di Kota Banjarmasin. Knowledge sharing khususnya pada pengetahuan berdasarkan pengalaman perlu ditingkatkan, mereka para pelaku usaha hendaknya berbagi pengalamannya dalam berwirausaha kepada masyarakat yang lainya dengan cara berdiskusi, musyawarah yang membahas tentang keberhasilanya berwirausaha dan juga bagaiamana cara meningkatkan atau mengembangkan usaha sehingga hal ini dapat menumbuhkan sikap kewirausahaan masyarakat.
Sikap kewirausahaan meningkat, maka UKM juga akan meningkat, ekonomi daerah juga akan meningkat.
2. Knowledge Sharing Berpengaruh Terhadap Kinerja UKM Di Kota Banjarmasin
Hasil pengujian menunjukan Knowledge Sharing terhadap Kinerja UKM Di Kota Banjarmasin X -> Y Memiliki nilai T Statistik8,445<1,96 selain itu memiliki nilai 0,000 lebih kecil dari 0,05 dengan demikianKnowledge Sharing berpengaruh secara langsung, positif dan signifikan terhadap Sikap Kewirausahaan Di Kota Banjarmasin. Dengan demikian hipotesis pada terhadap Kinerja UKM Di Kota Banjarmasin.
Hasil penelitian ini membuktikan semakin semakin baik pelaksaan Knowledge Sharing, maka akan meningkatkan Kinerja UKM Di Kota Banjarmasin. Knowledge Sharing merupakan perilaku yang dimiliki seseorang untuk menyebarluaskan pengetahuan dengan anggota lain, sehingga dapat menciptakan kinerja UKM yang baik.
Proses berbagi pengetahuan (knowledge sharing) berkaitan dengan bagaimana seseorang yang memiliki tujuan bersamamemajukan UKM, kemudian mereka berbagi pengalaman pekerjaan, keahlian, dan informasi
AL – KALAM ISSN 2355-3197
217
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen Vol. 10 No. 2 Juli 2023
dengan rekan-rekan kemudian dapat mengembangkan usaha dengan baik dan kinerja UKM akan meningkat.
3. Sikap Kewirausahaan Berpengaruh Terhadap Kinerja UKM Di Kota Banjarmasin
Hasil pengujian menunjukan Sikap Kewirausahaan terhadap Kinerja UKM Di Kota Banjarmasin Z -> Y Memiliki nilai T Statistik3,637<1,96 selain itu memiliki nilai 0,000 lebih kecil dari 0,05 dengan demikianSikap Kewirausahaan berpengaruh secara langsung, positif dan signifikan terhadap Sikap Kewirausahaan Di Kota Banjarmasin.
Hasil penelitian ini membuktikan semakin semakin tinggi Sikap Kewirausahaan UKM, maka akan meningkatkan Kinerja UKM Di Kota Banjarmasin. Dengan demikian sikap kewirausahaan sangat kuat berhubungan dengan kinerja UKM. Orang yang memiliki sikap kewirausahaan digambarkan sebagai orang yang mempunyai naluri (semangat, jiwa, nalar, intuisi, dan kompetensi) untuk berbisnis, pengambil resiko, berani memutuskan dengan cepat dan benar. Mereka yang memiliki sikap kewirausahaan yang baik mempunyai ambisi dan motivasi yang kuat untuk mewujudkan mimpinya dalam dunia usaha yang digelutinya. Dengan sikap kewirausahaan semangat, jiwa, nalar, intuisi, dan kompetensi maka akan meningkatkan kinerja UKM.
4. Knowledge Sharing Berpengaruh Terhadap Kinerja UKM Di Kota Banjarmasin Melalui Sikap Kewirausahaan
Hasil pengujian menunjukan Pengaruh tidak langsung Knowledge Sharing terhadap Kinerja UKM Di Kota Banjarmasin melalui Sikap Kewirausahaan memiliki nilai P Value 0,000 lebih kecil dari 0,05 yang artinya adanya mediasi atau intervening antara Knowledge Sharing terhadap Kinerja UKM Di Kota Banjarmasin melalui Sikap Kewirausahaan.
AL – KALAM ISSN 2355-3197
218
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen Vol. 10 No. 2 Juli 2023
Hasil penelitian ini membuktikan semakin semakin baik pelaksaan Knowledge Sharing dengan di dorong melalui Sikap Kewirausahaan maka akan meningkatkan kinerja UKM Di Kota Banjarmasin. Knowledge sharing merupakan perilaku yang dimiliki seseorang untuk menyebarluaskan pengetahuan dengan anggota lain dalam suatu organisasi sehinggah dapat menciptakan keberhasilan dalam usaha.
Tujuan pelaksanaan knowledge sharing guna untuk menciptakan kesempatan yang sama untuk mengakses pengetahuan dan mempelajarinya sehingga mampu berinovasi dan menciptakan pengetahuan baru yang bermanfaat untuk mengembangkan usaha. Dengan demikian Knowledge Sharing yang terus di tingkatkan kemudian memiliki sikap kewirausahaan yang kuat maka kinerja UKM akan meningkat di Kota Banjarmasin.
Kesimpulan
Hasil analisis yang dilakukan membuktikanknowledge sharing memiliki pengaruh langsung, positif dan signifikan terhadap sikap kewirausahaan dan juga kinerja UKM di kota Banjarmasin. Kemudian sikap kewirausahaan memiliki pengaruh langsung, positif dan signifikan terhadap kinerja UKM di kota Banjarmasin. Penelitian ini juga membuktikan adanya pengaruh tidak langsung, positif dan signifikan antara kinerja UKM di kota Banjarmasin melalui sikap kewirausahaan
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusamemiliki nilai T Statistik, 2019
Bloom, Canning, Fink, & Finlay, 2007, Fertility, Female Labor Force Participation, and the Demographic Dividend
AL – KALAM ISSN 2355-3197
219
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen Vol. 10 No. 2 Juli 2023
Chandrasekhar, Ghosh, Roychowdhury, 2006, The 'Demographic Dividend' and Young India's Economic Future
Gribble & Bremner. (2012). Achieving A Demographic Dividend. Population Reference Bureau
Kuncoro, Mudrajad.2007. Metode Kuantitatif: Teori dan Aplikasi Untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Mankiw, N.Gregory. 2007. Makroekonomi, Edisi Keenam. Jakarta : Erlangga Mulyadi. 2014. Sistem Akuntansi. Cetakan Keempat. Jakarta : Salemba Empat Noor, J. (2015). Analisis Data Penelitian Ekonomi & Manajemen. Jakarta: Grasindo.
Lembaga Demografi FEUI, 1981, Dasar-Dasar Demografi. Lembaga Penerbit FEUI.
Jakarta
Silvia Sely Murthy, 2014, Analisis Rantai Nilai Dan Strategi Pengembangan Industri Kreatif Di Kota Bandung Dan Cimahi
Shenglong Liu, a. H. (2013). Demographic Change and Economic Growth: Theory and Evidence from China. Economic Modelling , 71-77
Sukirno, Sadono, 1996. Pengantar Teori Makro Ekonomi . PT Raja Grafindo. Jakarta Sunyoto, D. (2012). Metode Analisis Jalur Untuk Riset Ekonomi. Bandung: Yrama
Widya.
United Nations, Department of Economic and Social Affairs, Population Division (2015). World Population Prospects: The 2015 Revision, Methodology of the United Nations Population Estimates and Projections, Working Paper No.
ESA/P/WP.242 WorldBank, 2018
Zefri Mario Sandy Indrawan, 2018, Analisis Bonus Demografi Dan Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia
https://data.kalselprov.go.id/dataset/data/1156, diakses tgl. 20 Desember 2022.
https://www.statistikian.com/2018/08/pengertian-partial-least-square-pls.html, diakses tgl. 30 Januari 2023.