• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Komponen Pembangun Ekuitas Merek pada Layanan Jasa Telekomunikasi (Studi kasus pada Telkom Indihome di Makassar)

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Analisis Komponen Pembangun Ekuitas Merek pada Layanan Jasa Telekomunikasi (Studi kasus pada Telkom Indihome di Makassar)"

Copied!
124
0
0

Teks penuh

Metode pengumpulan data melalui media kuesioner kepada berbagai responden yang telah ditentukan sebagai sampel penelitian. Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa ta'ala yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya.

Latar Belakang

Namun, Keller mengacu pada ekuitas merek dalam hal kesadaran merek, termasuk pengenalan merek dan citra merek. Ruchan & Huseyin (2007) Ekuitas merek didasarkan pada loyalitas merek, yang disebabkan oleh sejumlah faktor yang berasal dari pengalaman menggunakan produk.

Rumusan Masalah

Dan dalam menjalankan bisnisnya, penting bagi perusahaan penyedia layanan internet khususnya Telkom untuk memperhatikan brand equity. Telkom harus memperhatikan ekuitas merek agar tetap menjadi perusahaan yang unggul dan menjadi pilihan utama konsumen.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

  • Merek
  • Ekuitas Merek
  • Persepsi |Kualitas
  • Loyalitas merek

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa persepsi kualitas berpengaruh positif terhadap ekuitas merek. 2007) menyatakan bahwa persepsi kualitas dianggap sebagai aspek inti/primer di semua kerangka kerja ekuitas merek berbasis pelanggan. Pernyataan ini didukung oleh beberapa penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa persepsi kualitas berpengaruh positif terhadap citra merek.

Kerangka Penelitian

Populasi Dan Sampel

Apabila tingkat kesalahan yang terjadi dalam penyebaran kuesioner lebih besar dari 10%, penyebaran kuesioner tidak dapat dilanjutkan karena data tidak valid dan tidak sesuai prosedur. Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh sampel sebanyak 166,41 atau dibulatkan menjadi 166 responden.

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Citra merek dapat diartikan sebagai persepsi terhadap merek yang dicerminkan oleh asosiasi merek yang ada dalam ingatan pelanggan. Citra merek yang positif diciptakan oleh program pemasaran yang diasosiasikan dengan asosiasi merek yang kuat, baik, dan unik dalam memori (Kotler & Keller, 2016).

Metode Analisis Data

Saya merasa staf melayani dengan tulus 0.000 Saya merasa Telkom memiliki kantor dengan lingkungan yang bersih 0.000. Saya tidak akan membeli merek lain selain merek ini 0,000 Jika ada merek lain dengan fitur yang sama saya akan 0,000. Model teoritis yang dibangun digambarkan dalam diagram jalur untuk memudahkan melihat hubungan kausalitas yang ingin diuji.

Langkah selanjutnya adalah menentukan data input yang digunakan dalam perhitungan, mengubah data tersebut menjadi matriks kovarians atau korelasi. Setelah data input dikembangkan, peneliti harus menentukan program komputer mana yang digunakan untuk membuat estimasi, misalnya AMOS 22.0. 4) Tinjau identifikasi model struktural. Pendekatan yang digunakan untuk menilai model pengukuran adalah dengan mengukur composite reliability dan variance extract untuk setiap konstruk.

Pada langkah ini dilakukan penilaian kesesuaian pengukuran input yang digunakan dengan model prediksi. Setelah asumsi SEM dievaluasi, langkah selanjutnya adalah menentukan kriteria yang digunakan dalam evaluasi model dan dampak yang ditunjukkan pada model. Penilaian ini dilakukan untuk mengukur seberapa baik model yang digunakan mampu menjelaskan data sampel yang ada (fit atau adekuat) melalui beberapa penilaian sebagai berikut (Ghozali, 2014):

CMIN/DF

Rumus untuk menghitung reliabilitas konstruk dan varian turunan adalah sebagai berikut: Ketika membuat penilaian, pentingnya koefisien dipertimbangkan. Dengan menggunakan tingkat signifikansi tertentu (0,05), dimungkinkan untuk menilai signifikansi statistik dari setiap koefisien. 6) Penilaian kriteria Goodness-of-fit.

RMSEA

AGFI

  • Deskripsi Responden
  • Uji Validitas dan Reliabilitas Masing-Masing Variabel
  • Penilaian Konsumen terhadap Variabel
  • Uji Model Penelitian Struktural
  • Analisis Data SEM

Berdasarkan tabel 4.1 diperoleh hasil bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini adalah laki-laki dengan jumlah 85 responden atau persentase 51,2%, sedangkan responden perempuan sebanyak 81 responden dengan persentase 48,8%. Berdasarkan 166 responden yang termasuk dalam penelitian ini, tabel 4.3 menunjukkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini sebagian besar berpendidikan D3/S1, sebanyak 124 responden atau persentase 75,4%, SMA sebanyak 27 responden atau mewakili 16,3% . sedangkan pendidikan Magister/S3 mencapai 15 responden dan memiliki persentase sebesar 9,0%. Berdasarkan 166 responden yang diikutsertakan dalam penelitian ini, tabel 4.4 menunjukkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini sebagian besar bekerja sebagai pekerja swasta/wiraswasta, dengan jumlah 63 responden atau memiliki.

Berdasarkan 166 responden yang terlibat dalam penelitian ini, tabel 4.6 menunjukkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini adalah mayoritas yang berstatus persewaan pribadi/keluarga, sebanyak 127 responden atau dengan persentase sebesar 76,5%. Berdasarkan hasil tabel analisis deskriptif pada Tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa rata-rata penilaian responden terhadap Perceived Quality adalah 2,87 (|Agree). Dari hasil jawaban responden yang terkumpul dapat dijelaskan bahwa distribusi penilaian responden terhadap variabel Brand Image dapat dilihat pada Tabel 4.11.

Berdasarkan hasil tabel analisis deskriptif seperti terlihat pada tabel 4.11 menunjukkan bahwa rata-rata penilaian responden terhadap brand image adalah 2,87 (tinggi). Berdasarkan hasil analisis deskriptif Tabel 4.12 variabel Loyalitas Merek, rata-rata peringkat loyalitas konsumen adalah 2,92 (tinggi). Berdasarkan hasil analisis deskriptif Tabel 4.13 variabel Ekuitas Merek, rata-rata peringkat loyalitas pelanggan sebesar 2,95 (tinggi).

Tabel 4.1. Responden Menurut Jenis Kelamin  Keterangan  Jumlah  Persentase
Tabel 4.1. Responden Menurut Jenis Kelamin Keterangan Jumlah Persentase

Pengembangan Model Secara Teoritis

Berdasarkan Tabel 4.14, hasil uji validitas CFA menunjukkan nilai factor loading untuk semua item variabel > 0,5 dan nilai kepercayaan konstruk untuk setiap variabel > 0,7, sehingga semua item tervalidasi dan variabel dinyatakan reliabel, sehingga hasilnya analisis ini dapat digunakan untuk pengujian selanjutnya. Konsisten dengan model yang dikembangkan dalam penelitian ini, alat analisis data yang digunakan adalah Structural Equation Modeling (SEM) yang dikelola dengan aplikasi AMOS 22. Program AMOS 22 menampilkan pengukuran dan masalah struktur yang digunakan untuk menghasilkan model hipotetik. menganalisis dan menguji.

Menyusun Diagram Jalur

Berdasarkan model yang dikembangkan dalam penelitian ini, digunakan alat analisis data Structural Equation Modeling (SEM) yang dikelola dengan aplikasi AMOS 22. Program AMOS 22 menampilkan pengukuran dan masalah struktural yang digunakan untuk menganalisis dan menguji hipotesis dari model. garis lurus menunjukkan hubungan kausal langsung antara satu konstruk dengan konstruk lainnya.

Mengubah Diagram Jalur Menjadi Persamaan Struktural Langkah ketiga adalah mengkonversikan diagram alur ke dalam

Jumlah sampel data sesuai dengan asumsi SEM sebanyak 166 data dan sesuai dengan jumlah data yang direkomendasikan oleh data. Pada output AMOS dilakukan uji normalitas dengan membandingkan nilai CR (critical ratio) pada penilaian normalitas dengan kritis ± 2,58 pada taraf 0,01. Berdasarkan tabel uji normalitas terlihat bahwa uji normalitas univariat biasanya berdistribusi normal karena nilai critical ratio (C.R) baik untuk kurtosis maupun skewness berada pada kisaran ±2,58.

Kriteria yang digunakan adalah p < 0,001 Jarak ini dievaluasi menggunakan X2 dalam derajat kebebasan sama dengan jumlah variabel terukur yang digunakan dalam penelitian. Pada contoh ini variabelnya adalah 16, maka probabilitasnya kita masukkan melalui program Excel pada submenu Insert – Function – CHIINV dan jumlah variabel yang terukur hasilnya adalah 39.252. Tabel diatas menunjukkan nilai jarak Mahalonobis, dari data yang diolah tidak terdeteksi nilainya lebih besar dari 39,252.

Analisis SEM hanya dapat dilakukan jika hasil identifikasi model menunjukkan bahwa model tersebut termasuk dalam kategori overidentified.

Gambar 4.2 Gambar Model Persamaan Struktural  4) Input Matriks dan Evaluasi Struktural
Gambar 4.2 Gambar Model Persamaan Struktural 4) Input Matriks dan Evaluasi Struktural

Menilai Kriteria Goodness of Fit

Berdasarkan hasil pada Tabel 4.16 di atas terlihat bahwa model pencarian mendekati model yang cocok. CMIN/DF adalah indeks kecocokan yang mengukur kecocokan model dengan jumlah estimasi koefisien yang diharapkan untuk mencapai kecocokan. Goodness of Fit Index (GFI) menunjukkan tingkat kecocokan model secara keseluruhan yang dihitung dari kuadrat residual model prediksi dibandingkan dengan data aktual.

AGFI adalah GFI yang disesuaikan dengan rasio antara derajat kebebasan yang diusulkan dan derajat kebebasan model nol. Nilai CFI pada penelitian ini adalah 0,997 dengan nilai yang direkomendasikan ≥ 0,90, hal ini menunjukkan bahwa model penelitian sudah sesuai. Berdasarkan ukuran overall goodness of fit di atas, terdapat indeks yang menunjukkan model pencarian kurang baik yaitu indeks probabilitas signifikan karena memiliki nilai ≤ 0,05.

Meskipun demikian, model yang diajukan pada penelitian ini masih dapat diterima karena nilai RMSEA, TLI, CFI, dan CMIN/DF memenuhi kriteria goodness-of-fit.

Tabel 4.16 Hasil Uji Goodness of Fit Indeks
Tabel 4.16 Hasil Uji Goodness of Fit Indeks

Pengujian Hipotesis

Pembahasan dan Implikasi

Hasil penelitian ini sejalan dengan temuan Althaf (2017) bahwa perceived quality berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand equity. Hasil penelitian ini sejalan dengan temuan Altaf (2017) bahwa loyalitas merek berpengaruh positif terhadap ekuitas merek. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Husein (2007) bahwa brand image berpengaruh positif terhadap brand equity.

Sedangkan pengaruh persepsi kualitas terhadap ekuitas merek secara langsung sebesar 0,202 dan pengaruh tidak langsung sebesar 0,617. Sedangkan pengaruh langsung citra merek terhadap ekuitas merek sebesar 0,268 dan pengaruh tidak langsung sebesar 0,294. Hasil tersebut diperoleh dari nilai pengaruh langsung citra merek terhadap loyalitas merek sebesar 0,535 dikalikan nilai pengaruh langsung loyalitas merek terhadap ekuitas merek sebesar 0,548.

Dengan demikian, loyalitas merek berpengaruh positif terhadap ekuitas merek sebesar 54,8% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain. Oleh karena itu, loyalitas merek merupakan faktor penting pendukung variabel persepsi kualitas dan citra merek untuk meningkatkan ekuitas merek. Artinya semakin baik persepsi kualitas yang dirasakan oleh pelanggan akan dapat meningkatkan ekuitas merek layanan internet Telkom Indihome.

PENUTUP

Saran

Telkom dapat berupaya meningkatkan ekuitas merek dengan memaksimalkan indikator yang memiliki rata-rata tinggi dari setiap variabel. Kedua, perusahaan menjaga citra kantor dengan lingkungan yang tenang dan berupaya memaksimalkan indikator lain untuk membangun citra merek yang lebih baik. Berkaitan dengan persepsi konsumen dan brand image di mata konsumen, yang akan menjaga loyalitas konsumen terhadap produk, sehingga konsumen selalu setia dan tidak beralih ke layanan internet lainnya.

Dengan meningkatkan variabel tersebut, Perseroan akan memiliki brand equity atau merek yang kuat agar konsumen tetap memilih Indihome meskipun terdapat produk lain dengan fitur yang sama. Menganalisis hubungan antara komponen ekuitas merek yaitu persepsi kualitas, kesadaran merek, citra merek dan loyalitas merek terhadap layanan Bank Mandiri. UHaler Saddle River, NJ: Pearson Prentice Hall. 2011), Pengaruh Komponen Ekuitas Merek terhadap Minat Beli: Penerapan Model Aaker pada Industri Otomotif.

Pengaruh Citra Merek Terhadap Loyalitas Konsumen Minyak Pelumas Enduro 4T PT PERTAMINA (Persero) Makassar. Pengaruh brand image terhadap loyalitas melalui kepuasan sebagai intervensi (studi pada mahasiswa perguruan tinggi swasta di Yogyakarta). Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga dan Citra Merek terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan Pos Ekspres di Kantor Pos Bondowoso dan Situbondo.

Analisis Komponen Pembangun Ekuitas Merek pada Layanan Telekomunikasi (Studi Kasus pada Telkom Indihome di Makassar) Saya mohon Bapak/ Ibu/ Saudara meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner. BI5 Saya merasa Telkom memiliki citra yang positif BI6 Saya merasa Indihome memiliki citra yang berbeda.

Gambar

Tabel 4.1. Responden Menurut Jenis Kelamin  Keterangan  Jumlah  Persentase
Tabel 4.3. Responden Menurut Pendidikan
Tabel 4.2. Responden Menurut Usia
Tabel 4.4. Responden Menurut Pekerjaan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Persentase jawaban siswa di SMP Se-Kecamatan Binjai Utara sebesar 73% siswa kategori sangat setuju,16% siswa kategori setuju, 9% kategori siswa tidak setuju, 2%

Sedangkan pada opsi tidak setuju dan sangat tidak setuju terdapat sebanyak 0 responden yang memilih, ini berarti tidak ada responden yang merasa tidak setuju maupun