• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kualitas Produk Distribusi dan Harga Gula terhadap Peningkatan Volume Penjualan Perspektif Ekonomi Islam pada PTP Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Arasoe Kabupatn Bone

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Analisis Kualitas Produk Distribusi dan Harga Gula terhadap Peningkatan Volume Penjualan Perspektif Ekonomi Islam pada PTP Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Arasoe Kabupatn Bone"

Copied!
121
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KUALITAS PRODUK, DISTRIBUSI, DAN HARGA GULA TERHADAP PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN

PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM PADA PABRIK GULA ARASOE KABUPATEN BONE

Tesis

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Melakukan Penelitian dalam Rangka Memperoleh Gelar Magister dalam Bidang Ilmu Ekonomi Islam

pada Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar

Oleh:

ANDINY UTARI NIM: 80500219014

PASCASARJANA

UNIVERISTAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN M A K A S S A R

2 0 2 2

(2)

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

Mahasiswa yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Andiny Utari

NIM : 80500219014

Tempat/Tgl. Lahir : Galung/17 November 1997 Jurusan/Prodi : Ekonomi Syariah

Fakultas/Program : Pascasarjana

Alamat : Jl. Sultan Sultan Alauddin, Samata Gowa

Judul : Analisis Kualitas Produk Distribusi dan Harga Gula Terhadap Peningkatan Volume Penjualan Perspektif Ekonomi Islam Pada PTP Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Arasoe Kabupatn Bone.

Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa tesis ini benar adalah hasil karya sendiri. Jika kemudian hari terbukti bahwa tesis ini merupakan duplikat, tiruan, plagiat atau dibuat oleh orang lain, maka gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.

Makassar,11 Februari 2022 Penulis,

ANDINY UTARI NIM: 80500219014

(3)

iii

KATA PENGANTAR

ُمَلاَّسلا َو ُةَلاَّصلا َو ِنْيِّدلا َو اَيْنُّدلا ِر ْوُمُأ َىلَع ُنْيِعَتْسَن ِهِب َو نْيِمَلاَعْلا ِّبَر ِللهِ ُدْم َحْلا اَّمَأ ,نْيِعَم ْجَأ ِهِباَحْصَأ َو ِهِلآ ىَلَع َو َنْيِلَس ْرُمْلا َو ِءاَيِبْنَلأْا ِمِتاَخ مْي ِرَكْلا ِالله ِل ْوُسَر ىَلَع

:ُدـ ْعَب

Tiada ucapan yang patut dan pantas diucapkan atas terselesainya Tesis yang berjudul Analisis Kualitas Produk, Distribusi, dan Harga Gula terhadap Peningkatan Volume Penjualan Perspektif Ekonomi Islam pada PTP Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Arasoe Kabupaten Bone, kecuali ucapan syukur Kepada Allah swt, karena Dia-lah sumber kenikmatan dankebahagiaan.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw, yang telah menunjukkan jalan kebenaran kepada umat manusia.

Dalam penyusunan tesis ini, tentunya banyak pihak yang terlibat dalam memberikan bantuan, bimbingan serta dorongan. Karena itu, dengan segala ke- rendahan hati penulis mengucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada:

1. Prof. H. Hamdan Juhannis, Ph.D., RektorUniversitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.

2. Prof. Dr. H. M. Ghalib M, M.A., Selaku Direktur Pascasarjana UIN Alauddin Makassar beserta wakil direktur Dr. H. Andi Aderus, Lc., MA.

beserta jajarannya.

3. Dr. H. Abdul Wahid Haddade, Lc., M.H.I. dan Dr. Siradjuddin, SE., M.Si.

selaku ketua dan sekertaris Prodi Ekonomi Syariah Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, yang telah memberikan motivasi dan arahan dalam

(4)

iv

menyelesaikan studi ini serta staf prodi Ian Safutra, S.HI. yang telah banyak membantu dalam proses pengurusan berkas akademik

4. Prof. Dr. H. Syahrir Mallongi, S.E., M.Si. dan Dr. Siradjuddin, M.Si.

selaku promotor dan kopromotor yang secara ikhlas telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan dan saran berharga dalam penyelesaian tesis ini.

5. Dr. Amiruddin K, M. EI. dan Dr. Murtiadi Awaluddin, S.E., M.Si. selaku penguji utama I dan II yang telah memberikan pengarahan, serta banyak memberikan masukan baik kritik yang membangun dan berbagai solusi dalam perbaikan dan penyempurnaan tesis ini.

6. Para Guru Besar dan dosen Pascasarjana UIN Alauddin Makassar yang tidak dapat disebut namanya satu persatu, terkhususnya pada Program Studi Ekonomi Syariah yang telah banyak memberikan konstribusi ilmiah sehingga dapat membuka cakrawala berpikir selama masa studi.

7. Kepala Perpustakaan, Seluruh pegawai dan staf Pascasarjana UIN Alauddin Makassar yang telah membantu menyiapkan literatur dan memberikan pelayanan administrasi maupun informasi dan kemudahan- kemudahan lainnya selama menjalani studi.

8. Perusahaan PTP Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Arsoe Kabupaten Bone yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian ini serta para informan yang telah meluangkan waktunya dan membantu dalam memberikan informasi kepada penulis.

9. Kakak Hardianti, M.E yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada penulis dalam penyelesaian tesis ini.

(5)

v

10. Saudari Sumarni. N., S.E, M.E., dan Risna Lestari, S.E., dan Lisna Warliana, S.E M.E dan juga Sri Wahyuni, S.E yang telah memberikan semangat, arahan serta menjadi pendengar keluh kesah penulis selama proses penyusunan tesis ini.

11. Teman-teman seperjuangan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar Angkatan 2019/2020 dan Angkatan 2021 khususnya pada kelas Non Reguler Ekonomi Syariah.

12. Kepada Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuannya bagi penulis dalam penyusunan tesis ini baik secara materil maupun formil.

Orang tua tercinta Ayahanda Rusman dan Ibunda Hj. Maryam, ucapan terima kasih yang tak terhingga atas segala kasih sayang, semangat, dukungan dan perhatiannya, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi ini. Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa tesis ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu demi kesempurnaan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan. Semoga tesis ini bermanfaat bagi para pembaca.

Romang Polong, 11 Januari 2022 Penulis,

ANDINY UTARI NIM: 80500219014

(6)

vi DAFTAR ISI

JUDUL TESIS i

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS ii

PERSETUJUAN PROMOTOR iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR ix

TRANSLITERASI x

ABSTRAK xi

BAB 1 PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Rumusan Masalah 6

C. Hipotesis 9

D. Definisi Oprasional Variabel dan Ruang Lingkup Penelitian 8 E. Kajian Pustaka dan Penelitian Terdahulu 12

F. Tujuan dan Manfaat Penelitian 16

BAB II TINJAUNTEORETIS 18

A. Kualitas Produk 18

B. Distribusi 25

C. Harga 30

D. Peningkatan Volume Penjualan 32

E. Prinsip-Prinsip Manajemen Bisnis Dalam Islam 39

F. Kerangka Konseptual 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 51

A. Jenis dan Lokasi Penelitian 51

B. Pendekatan Penelitian 52

C. Populasi dan Sampel 52

D. Teknik Pengumpulan Data 53

E. Instrumen Penelitian 55

(7)

vii

F. Pengujian Keabsahan Data 55

G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 61

A. Gambaran Umum Objek Penelitian 61

B. Hasil Analisis Olahan Data 65

C. Pembahasan Penelitian 78

BAB V PENUTUP 76

A. Kesimpulan 76

B. Implikasi 77

DAFTAR PUSTAKA 78

LAMPIRAN-LAMPIRAN 82

DAFTAR RIWAYAT HIDUP 102

(8)

viii

DAFTAR TABEL

No. halaman

Teks

4.1 Uji Validitas 54

4.5 Uji Reliabilitas 58

4.6 Uji Regresi 58

4.10 Uji Parsial (Uji T) 59

4.11 Uji Simultan (Uji F) 63

4.12 Uji Koefisien Determinasi ® 64

4.13 Uji Asumsi 62

4.14 Uji Multikoleniaritas/Heteroskedasitas 67

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

No. halaman

Teks

2.1 Kerangka Konseptual 36

4.1 Diagram grafik normal plot 61

4.2 Diagram Scatterplot 64

(10)

x

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN DAN KATEGORI SINGKATAN

Pada prinsipnya “Pedoman Transliterasi Arab Latin” yang digunakan dalam penulisan disertasi ini mengacu pada hasil keputusan bersama (SKB) Menteri Agama R.I., dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I tahun 1987, Nomor: 0543/b/U/1987.

A. Transliterasi Arab-Latin

Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat dilihat pada tabel berikut :

1. Konsonan

Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

ا Alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan

ب Ba B Be

ت Ta T Te

ث Sa es (dengan titik di atas)

ج Jim J Je

ح Ha ha (dengan titik di bawah)

خ Kha Kh ka dan ha

د Dal D De

ذ Zal Ż zet (dengan titik di atas)

ر Ra R Er

ز Zai Z Zet

س Sin S Es

ش Syin Sy es dan ye

ص Sad es (dengan titik di bawah)

ض Dad de (dengan titik di bawah)

ط Ta te (dengan titik di bawah)

ظ Za zet (dengan titik di bawah)

ع „ain apostrof terbalik

غ Gain G Ge

ف Fa F Ef

ق Qaf Q Qi

ك Kaf K Ka

ل Lam L El

و Mim M Em

ٌ Nun N En

و Wau W We

ِ Ha H Ha

ء Hamzah , Apostrof

ٌ Ya Y Ye

(11)

xi

Hamzah (ء) yang terletak di awal kata mengikuti vokalnya tanpa diberi tanda apapun. Jika ia terletak di tengah atau di akhir, maka ditulis dengan tanda („).

2. Vokal

Vokal bahasa Arab, seperti vocal bahasa Indonesia, terdiri atas vocal tunggal atau monoftong dan vocal rangkap atau diftong. Vokal tunggal dalam bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat, transliterasinya sebagai berikut:

Tanda Nama Huruf Latin Nama

َ ا

fatḥah A A

ِ ا

Kasrah I I

ِ ا

ḍammah U U

Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya gabungan antara harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf, yaitu:

Harkat dan Huruf Nama Huruf dan Tanda Nama

َ ي

fatḥah dan yā‟ Ai a dan i

َْى ى

fatḥah dan wau Au a dan u

Contoh:

َ فُْ ك

: kaifa

َ لْى ه

: haula

3. Maddah

Maddah atau vocal panjang yang lambangnya berupa harakat dan huruf transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:

Harakat dan Huruf Nama Huruf & Tanda Nama

َ ي… |َ ا… fatḥah dan alif atau

yā‟ Ā a dan garis di atas

ي kasrah dan yā‟ I i dan garis di atas

ىى ḍammah dan wau Ū u dan garis di atas

Contoh:

َ تا ي

: mata

ً ي ر َ

: rama
(12)

xii

َْمُِْق َ

: qila

َُت ْىًُ َ َ

: yamutu

4. Tā’ Marbūṭah

Transliterasi untuk tā‟ marbūṭah ada dua, yaitu: tā‟ marbūṭah yang hidup atau mendapat harkat fatḥah, kasrah, dan ḍammah, yang transliterasinya adalah [t]. Sedangkan tā‟ marbūṭah yang mati atau mendapat harkat sukun transliterasi- nya adalah [h].

Kalau pada kata yang berakhir dengan tā‟ marbūṭah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al- serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka tā‟

marbūṭah itu transliterasinya dengan (h).

Contoh:

َِلَ فْط لأْاَُة ض و ر َ

: raudal al-at fal

َُة هِضَا فنْاَُة ََُِْد ًْن ا َ

: al-madinah al-fadilah

ة ًْكِحْن ا

: al-hikmah

5. Syaddah (Tasydid)

Syaddah/tasydid yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan sebuah tanda tasydid

(َّّ

), dalam transliterasinya ini dilambangkan dengan per- ulangan huruf (konsonan ganda) yang diberi tanda syaddah.

Contoh:

ا َُّب ر

: rabbana

ا َُُّْج َ

: najjainah 6. Kata Sandang

Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah ditransliterasikan sesuai dengan bunyi huruf yang ada setelah kata sandang. Huruf "l" (ل) diganti dengan huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti kata sandang. Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyah ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya.

Contoh:

(13)

xiii

َُة ف سْه فْن ا

: al-falsafah

َُد لاِبْن ا

: al-biladu 7. Hamzah

Aturan transliterasi huruf hamzah menjadi apostrop hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan akhir kata. Namun, bila hamzah terletak di awal kata, ia tidak dilambangkan, karena dalam tulisan Arab ia berupa alif.

Contoh:

a. Hamzah di Awal

َُت ْرِيُا :

umirtu

b. Hamzah Tengah

َ ٌ ْوُرُيْأ ت :

ta‟muruna c. Hamzah Akhir

َ ءٍْ ش : َ:

Syai‟un

8. Penulisan Kata Arab yang Lazim digunakan dalam Bahasa Indonesia Pada dasarnya setiap kata, baik fi„il, isim maupun huruf, ditulis terpisah.Bagi kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab yang sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harakat yang dihilangkan, maka dalam transliterasinya penulisan kata tersebut bisa dilakukan dengan dua cara; bisa terpisah per kata dan bisa pula dirangkaikan.

Contoh:

Fil Zilal al-Qur‟an Al-Sunnah qabl al-tadwin 9. Laf al-Jalālah

(الله)

Kata “Allah” yang didahului partikel seperti huruf jarr dan huruf lainnya atau berkedudukan sebagai muḍāf ilaih (frase nominal), ditransliterasi tanpa huruf hamzah.

Contoh:

َ َّالََّ ٍَُِْد

Dinullah

اِبههَّنا

billah
(14)

xiv

Adapun tā‟ marbūṭah di akhir kata yang disandarkan kepada lafẓ al- Jalālah ditransliterasi dengan huruf [t].

Contoh:

َْىُهَََ َّالََِّة ً ْح رٍَِْف

Hum fi rahmatillah 10. Huruf Kapital

Walau sistem tulisan Arab tidak mengenal huruf kapital (All caps), dalam transliterasinya huruf-huruf tersebut dikenai ketentuan tentang penggunaan huruf kapital berdasarkan pedoman ejaan Bahasa Indonesia yang berlaku (EYD). Huruf kapital, misalnyadigunakan untuk menuliskan huruf awal nama dari (orang, tempat, bulan) dan huruf pertama pada permulaan kalimat. Bila nama diri di- dahului oleh kata sandang (al-), maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya.

Contoh:

Syahru ramadan al-lazi unzila fih al-Qur‟an Wa ma Muhammadun illa rasul

B. Daftar Singkatan

Beberapa singkatan yang dibakukan adalah:

swt. = subhānahū wa ta„ālā

saw. = sallallāhu „alaihi wa sallam a.s. = „alaihi al-salām

H = Hijrah

M = Masehi

SM = Sebelum Masehi

l. = Lahir tahun (untuk orang yang masih hidup saja w. = Wafat tahun

QS .../...:4 = QS al-Baqarah/2:4 atau QS Ali „Imrān/3:4 HR = Hadis Riwayat

(15)

xv

ABSTRAK Nama : Andiny Utari

NIM : 80500219014 Prodi : Ekonomi Syariah

Judul : Analisis Kualitas Produk, Distribusi, dan Harga Gula terhadap Peningkatan Volume Penjualan Perspektif Ekonomi Islam pada PTP Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Arasoe Kabupaten Bone

Tujuan penelitian ini adalah: yaitu mengetahui 1.) Bagaimana Pengaruh Kualitas Produk, 2.) Distribusi dan 3.) Harga gula Terhadap Peningkatan Volume Penjualan Perspektif Ekonomi Islam Pada PTP Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Arasoe Kabupaten Bone.

Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan metode ex-post facto merupakan penelitian yang bertujuan untuk menemukan penyebab dari suatu peristiwa Jenis Fokos penelitian ini pengaruh kualitas produk, Distribusi dan harga gula terhadap peningkatan volume penjualan Perspektif Ekonomi Islam Pada PTP Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Arasoe Kabupaten Bone.

Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi, kesioner, wawancara dan dokumentasi. Instrumen penelitian ini adalah skala likert. Adapun pengujian kebsahan data adalah uji kualitas data dan uji reabilitas. Tehnik pengelolahan dan analisis data adalah uji asumsi klasik dan uji hipotesis dan uji regresi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variable kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel peningkatan volume penjualan dengan nilai kualitas produk 0,349 dengan nilai siginifikan 0,006.

Adapun variable distribusi tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel peningkatan volume penjualan, dengan nilai 0,083 dengan nilai siginifikan 0,205. Sedangkan variable harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap variable peningkatan volume penjualan, dengan nilai 0,394 dengan nilai siginifikan 0,007.

Berdasarkan Nilai ini dapat diartikan bahwa pengaruh variabel Kualitas Produk, Distribusi dan Harga Gula Terhadap Peningkatan Volume Penjualan adalah sebesar 41,0% sedangkan sisanya 59,0% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Jadi, masih ada beberapa variable lain dalam penelitian ini yang dapat berpengaruh terhadap peningkatan volume penjualan seperti dari promosi, kualitas pelayanan dan lain-lainnya.

Kata Kunci : Kualitas Produk, Distribusi dan Harga.

(16)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Islam telah mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk dalam bidang ekonomi. Salah satu tujuannya adalah untuk mewujudkan keadilan dalam pendistribusian harta, baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun individu. Per- saingan yang semakin ketat dimana semakin banyak perusahaan yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat, menyebabkan setiap perushaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan konsumen sebagai tujuan utama. Semua perusahaan pasti akan menghadapi berbagai kendala dalam meningkatkan volume penjualan. Banyak perusahaan yang berusaha menargetkan penjualan namun kurang membekali dengan pengetahuan dan keterampilan menjual yang meng- akibatkan menurunnya performa dan hasil yang ingin dicapai. Hal ini tentunya akan membawa dampak buruk bagi perusahaan sehingga perusahaan tidak mem- peroleh profit yang maksimal.

Salah satu pabrik gula PTPN XIV yang masih aktif dalam upaya pemenuh- an kebutuhan gula khususnya untuk wilayah Sulawesi Selatan yakni Pabrik Gula Bone. Pabrik gula ini awalnya memiliki kapasitas 2.000 ton per hari sejak mulai berproduksi tahun 1975. Pabrik Gula Bone mempunyai lahan pertanaman tebu sendiri untuk penyediaan bahan baku pabrik, walaupun lahan tersebut belum dikelola seluruhnya. Pabrik gula ini masih terus beroperasi meski empat tahun terakhir, produksinya mengalami penurunan yang cukup tajam, begitu pula dengan rendemen tebu yang belum maksimal. Hal ini disebabkan berkurangnya lahan produktif yang diolah, sedangkan diketahui luas lahan juga sangat ber-

(17)

2

pengaruh terhadap kuantitas tebu yang akan digiling. Sebagaimana kita ketahui bahwa istilah kualitas tidak terlepas dari manajemen kualitas yang mempelajari setiap area dari manajemen operasi dalam perencanaan suatu produk dan fasilitas, sampai penjadwalan dan memonitor hasil.

Kualitas merupakan bagian dari semua fungsi usaha yang lain. Dalam ke- nyataanya, penyelidikan kualitas adalah suatu penyebab umum (common cause) yang alamiah untuk mempersatukan fungsi-fungsi usaha. Kualitas dapat dikatakan sebagai topik yang hangat di dunia bisnis karena faktor utama yang menentukan kinerja suatu perusahaan adalah kualitas barang yang dihasilkan.1 Banyak orang yang mengatakan bahwa kualitas produksi dipandang sebagai titik kepuasan pelanggan.

Produksi dalam kajian Ekonomi, yaitu kegiatan manusia untuk meng- hasilkan barang dan jasa yang kemudian dimanfaatkan oleh konsumen dimana seseorang memperoduksi barang dan jasa kemudian mengomsumsinya untuk produksi gula yang dihasilkan harus benar-benar berkualitas.2 Islam mengajarkan bahwa semua aktivitas yang dilakukan oleh manusia harus berlandaskan prinsip etika. Ekonomi Islam sangat menganjurkan dilaksanakannya aktivitas produksi dan mengembangkannya dengan baik dari segi kualitas. Ekonomi tidak rela jika tenaga manusia atau komoditas terlantar begitu saja dan tidak dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk menghasilkan produk yang berkualitas.3

Kualitas juga berarti sebagai kecocokan penggunaannya dimana segala sesuatu yang memenuhi keinginan atau memuaskan kebutuhan pelanggan.

1Irwan Didi Haryono, pengendalian kualitas statistic (Cet. I; Makassar, 2015), h. 38.

2Idri, Hadis Ekonomi (Ekonomi dalam Persfektif hadis Nabi) (cet. II; Jakarta: Prenada media Group, 2016), h. 61.

3Fordebi Adesy, Ekonomi dan Bisnis Islam (Cet. I; Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Aksara, 2014), h. 262.

(18)

Sehingga, jelas bahwa memuaskan kebutuhan pelanggan merupakan tujuan utama dalam industri dan bisnis. Dimana barang-barang kebutuhan dasar secara khusus yang dipandang sebagai kewajiban sosial. Untuk itu, produksi gula yang dihasil- kan harus benar-benar dijamin kualitas produksinya dan dilakukan pengendalian kualitas. Hal ini dapat dilakukan observasi di Pabrik Gula Arasoe Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

PTPN XIV memiliki 3 Unit pabrik gula di Sulawesi Selatan dengan kapasitas masing-masing pabrik gula Bone yaitu: 2.400 ton tebu perhari, Pabrik gula Camming berkapasitas: 3.000 ton perhari, dan pabrik gula Takalar berkapasitas: 3.000 ton perhari, produksi gula pada Pabrik Gula Bone tahun 2017 sebanyak 42.433 ton atau 107% terhadap realisasi tahun 2016 yang mencapai 28.220 ton. Produksi gula tahun 2018 sebanyak 42.243 ton atau 99,56% terhadap realisasi tahun 2007 yang mencapai 42.433 ton. Dan pada tahun 2019 rendemen atau produksi gula mengalami peningkatan sebanyak 18,87% dari tahun 2018.

Produksi gula menunjukkan adanya tren peningkatan selama beberapa tahun terakhir sejalan dengan perbaikan on farm dan off farm. Tahun 2019, produksi gula total meningkat 11,17% dari tahun 2018 sehingga menjadi 46.700 ton.4

Sasaran optimalisasi produksi Pabrik Gula Bone adalah mendistribusikan seluruh sumber daya yang berimbang guna mencapai produksi maksimal sebagai- mana desain pabrik yang ada dengan biaya serendah mungkin. Peluang untuk melakukan optimalisasi masih dimungkinkan, meski kapasitas pabrik saat ini hanya 1.391 ton tebu per hari dengan potensi hari giling 119 hari. Realisasi giling

4 Laporan Tahunan PTPN Pabrik Gula Bone.

(19)

4

Pabrik Gula Bone 2019 hanya mencapai 3.034 ton gula dengan luas tebu giling 2.146 hektar. Luas lahan yang cenderung berkurang hampir di setiap tahunnya, membuat PGB harus terus mengupayakan agar sumberdaya yang dimiliki bisa memaksimalkan produksi gula.

Dalam proses produksi gula ini juga pernah terjadi penurunan kualitas produksi yang mencapai 10 - 15% tergantung dari lamanya kerusakan pada alat- alat produksi yang digunakan.5 Peneltitian ini dilakukan untuk mengetahui pe- ngendalian kualitas dan kuantitas yang diterapkan dalan suatu perusahaan tersebut, demikian pula tentang faktor-faktor yang mempengaruhi volume penjualan pada perusahaan PTP Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Arasoe Kabupaten Bone ini.

Masyarakat merupakan target sasaran dari perusahaan dalam memasarkan barang hasil produksinya. Setelah membuat, barang siap dipasarkan, langkah berikutnya adalah menentukan harga jual yang layak sesuai kwalitas dan daya beli konsumen sasaran. Perusahaan perlu menetapkan strategi yang tepat dalam memasarkan produknya untuk memenuhi keinginan konsumen dan untuk memberikan kepuasan terhadap konsumen agar konsumen loyal terhadap produk yang ditawarkan perusahaan. Dalam rangka memperlancar arus perpindahan barang dan jasa dari produsen ke konsumen, diperlukan pemilihan saluran distribusi yang tepat yang dapat memudahkan konsumen untuk mendapatkan produk. Pemilihan saluran distribusi yang kurang tepat akan mengakibatkan produk yang sebenarnya bagus menjadi dianggap tidak bermanfaat oleh

5Wawancara dengan Pak Dahlan Bagian Pengadaan dan Pemasaran.

(20)

pemakainya, karena telah melewati batas waktu kebutuhan konsumen akan produk tersebut.

Dengan saluran distribusi yang baik diharapkan produk yang kita hasilkan dapat sampai ditangan konsumen atau pasar tepat pada waktunya. Alur penyampaian barang dari produsen ke konsumen dapat menggunakan saluran distribusi langsung atau saluran distribusi tidak langsung. Saluran distribusi langsung yaitu produsen melakukan transaksi langsung kepada konsumen, sedangkan saluran distribusi tidak langsung yaitu perusahaan dalam menyalurkan produknya memakai perantara, kemudian dari perantara disalurkan kepada konsumen akhir. Penentuan saluran distribusi yang digunakan merupakan salah satu keputusan penting yang harus diambil perusahaan.

Harga merupakan satu-satunya dalam bauran pemasaran yang menghasil- kan pendapatan melalui proses penjualan. Karena itu, suatu perusahaan harus mampu menentukan harga produk, distribusi, dan harga yang tepat dan baik sehingga para konsumen tertarik dan membeli produk yang ditawarkan oleh per- usahaan tersebut sehingga perusahaan akan memperoleh keuntungan dari proses penjualan itu.6 Tentunya hal ini sangat berkaitan dengan peningkatan volume pen- jualan pada perusahaan ini.

Berdasarkan fenomena yang telah diuraikan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih mendalam tentang “Analisis Kualitas Produk Distribusi dan Harga Gula terhadap Peningkatan Volume Penjualan Perspektif

6Putu Agus, Pengaruh Biaya Promosi Dan Harga Jual Terhadap Volume Penjualan Dupa Pada Putra Mas Di Desa Bulian Tahun 2010-2014, (Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi, Vol, 5, No. 1, 2015), H. 2.

(21)

6

Ekonomi Islam pada PTP. Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Arasoe Kabupaten Bone”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latabelakang di atas, maka pokok masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Analisis Kualitas Produk Distribusi dan harga gula terhadap Peningkatan Volume Penjualan Perspektif Ekonomi Islam pada PTP Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Arasoe Kabupaten Bone.

1. Apakah Kualitas Poduk berpengaruh simultan terhadap peningkatan volume Penjualan pada PTP Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Arasoe Kabupaten Bone?

2. Apakah Distribusi berpengaruh simultan terhadap Peningkatan volume Penjualan pada PTP Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Arasoe Kabupaten Bone?

3. Apakah Harga berpengaruh simultan terhadap peningkatan volume penjual-an pada PTP Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Arasoe Kabupaten Bone?

4. Variabel manakah yang paling dominan berpengaruh terhadap peningkatan volume penjualan pada PTP nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Arasoe Kabupaten Bone.

C. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap per- masalahan penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam

(22)

bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru berdasarkan pada teori yang relevan.

Kulitas produk merupakan hal yang sangat penting yang harus diusahakan oleh setiap perusahaan tak terkecuali perusahaan PGB ini, apabila perusahaan menginginkan produk yang dihasilkan dapat bersaing dipasar. Dikarenakan ke- mampuan ekonomi dan tingkat pendidikan masyarakat cenderung meningkat, sebagian masyarakat semakin kritis dalam mengomsumsi suatu produk.

Masyarakat selalu ingin mendapatkan produk produk yang berkualitas sesuai dengan harga yang dibayar, walaupun terdapat sebagian masyarakat yang ber- pendapat bahwa produk yang mahal adalah produk yang berkualitas Kualitas produk merupakan suatu hal yang perlu mendapat perhatian utama dari perusaha- an atau produsen. Mengingat kualitas produk berkaitan dengan masalah kepuasan konsumen. Sedangkan, kepuasan konsumen merupakan tujuan dari kegiatan pe- masaran yang dilakukan produsen.

Dalam kegiatan suatu usaha saluran distribusimerupakan elemen vital, bagi perusahaan sangat perlumelakukan pendistribusian produk hal tersebut dikarenakan distribusi bagian dari proses penyetokan atau penawaran barang kedalam lingkup pasar. Pendistribusian ini dapat diartikan sebagai kegiataan pemasaraan yang berusaha memperlajari serta mempermudah penyampaian barang dan jasa kepada konsumen, sehingga penggunanya sesuai dengan apa yang diperlukan ( jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan). Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen kepada konsumen atau kepemakai industri. Dan

(23)

8

pendistribusian juga diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha melancarkan dan mempermudah penyampaian barang atau jasa kepada konsumen dengan ini proses pendistribusian merupakan aktivitas pemasaran yang mampu menciptakan nilai tambah yang nyata bagi perusahaan Saluran distibusi memiliki pengaruh penting dalam kegiatan perdagangan.

Saluran distribusi inilah yang menjadi perantra khusus antara para konsumen dan produsen Artinya tanpa adanya saluran distribusi, maka barang- barang yang diproduksi oleh produsen tidak bisa sampai ke tangan konsumen.

Dengan demikian saluran distibusi hendaknya terus menerus dikembangkan guna meningkatnya luas pemasaran dan sasaran pasar yang ditujukan oleh pengusaha maka dibutuhkan saluran distribusi yang baik dan tentunya memadai. Adapun saluran distribusi yang baik apabila penyebaran produk serta jangkauan ke daerah pemasaran semakin luas.

Masyarakat mempunyai anggapan bahwa dengan membandingkan antara produk yang satu dengan produk yang lainnya barulah mereka mengambil ke- putusan membeli suatu produk. Hal ini menjelaskan bahwa kualitas produk, distribusi dan harga memiliki pengaruh terhadap peningkatan volume penjualan.

Jika suatu produk dapat memenuhi kriteria konsumen misalnya daya tahan, bentuk yang menarik dan suatu produk baik maka konsumen akan merasa puas dengan produk yang dihasilkan. Begitupun dengan distribusi produk perusahaan yang diditribusikan baik hingga sampai ketangan konsumen akan merasa dicintai sehingga mereka merasa puas akan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan, hal ini juga sama dengan variabel harga. Hal inilah yang menimbulkan dorongan

(24)

untuk melakukan segala sesuatunya dengan baik sesuai denga nilai-nilai agama.

Hipotesis pada penelitian ini yaitu:

1. Kualitas produk berpengaruh positif terhadap peningkatan volume pen- jualan pada PTP Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Arasoe Kabupaten Bone.

2. Distribusi berpengaruh positif terhadap peningkatan volume penjualan pada PTP Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Arasoe Kabupaten Bone.

3. Harga berpengaruh positif terhadap peningkatan volume penjualan pada PTP Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Arasoe Kabupaten Bone.

D. Definisi Oprasional dan Ruang Lingkup Penelitian 1. Definisi Operasional

Definisi operasional dari variabel-variablel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Variabel Terikat (Dependent Variable = Y)

Menurut Sugiyono variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian kuantitatif, kedudukan variabel terikat adalah sebagai variabel yang dijelas- kan dalam fokus atau topik penelitian. Variabel terikat biasanya disimbolkan dengan variabel “Y”. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah minat pengaruh kualitas pelayanan, dan harga terhadap peningkatan voume penjual- an. Instrumen penelitian yang digunakan mengadopsi penelitian Fajar. Setiap pertanyaan-pertanyaan dari varibel yang diteliti menggunakan skala ordinal atau sering disebut skala likert (Ghozali, 2006): dalam Fajar (2014), yaitu

(25)

10

skala yang berisi lima tingkat preferensi jawaban dengan pilihan sebagai berikut: 1= sangat tidak setuju, 2= tidak setuju, 3= kurang setuju, 4 = Setuju, 5 = Sangat Setuju. Pengukuran variabel ini menggunakan modifikasi skala likert.

Dalam penelitian Widyastuti et al. Fani Andriana (2015: 11) Indikator-indikator yang digunakan adalah: 1) Pengaruh Kualitas produk terhadap peningkatan volume penjualan; 2) Pengaruh kualitas pelayanan terhadap peningkatan volume penjualan; dan 3) Pengaruh harga gula terhadap peningkatan volume penjualan.

b. Variabel Bebas (Independent Variabel = X)

Menurut Sugiyono (2014) variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent. Variabel bebas biasanya disimbolkan dengan variabel “X”.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kualitas produk, kualitas pelayan- an dan harga. Variabel independen dalam penelitian ini meliputi:

1) Kualitas Produk (X1). Kualitas produk merupakan ukuran tahan lama dan dapat dipercayanya produk tersebut. Dari segi pemasaran, kualitas diukur dalam ukuran persepsi pembeli tentang mutu atau kualitas produk tersebut.7

2) Distribusi (X2). Distribusi merupakan suatu struktur unit organisasi dalam perusahaan dan luar perusahaan yang terdiri dari atas agen, dealer, pedagang besar, dan pengencer melalui nama sebuah komoditif produksi,

7Phlip Kotler dan Gary Amstrong. Prinsip-Prinsip Pemasaran (Jakarta: Erlangga, 2008), 272.

(26)

atau jasa yang dipasarkan”. Saluran distribusi juga dengan sengaja memasuki organisasi pemasaran internal dan organisasi independen internal karena menejer harus memadukan sistem ini untuk merampung distribusi produk.8

3) Harga (X3). Harga merupakan bagian penting serta berpengaruh terhadap peningkatan hasil penjualan, khususnya volume penjualan.

Dengan kata lain, bahwa harga pada suatu perusahaan gula seperti PTMakassar Tene Parangloe Indah, sangat mempengaruhi peningkatan volume dalam penjualan.9 Indikator harga dibagi menjadi 4, yaitu:

(a) Keterjangkauan harga

(b) Kesesuaian harga dengan kualitas produk (c) Daya saing harga

(d) Kesesuaian harga dengan manfaat 2. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dirancang untuk menguji pengaruh antara variabel in- dependen yaitu, pengaruh Kualitas produk, distribusi dan harga gula terhadap peningkatan volume penjualan. Penelitian ini dilakukan pada PTP Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Arasoe Kabupaten Bone.

8 Bagus Fiqri Yawan, Analisis Saluran Distribusi Dalam Meningkatkan Penjualan Pada Usaha Kerupuk Udang Kuin Utara Banjarmasin, (Jurnal Ekonomi, 3.

9Christian Almendo Benaino, Pengaruh Harga Terhadap Usaha Meningkatkan Volume Penjualan Mobil Xenia Pada PT Astra Daihatsu Tbk Cabang Malalayang Manado, (Jurnal Manajemen, No. 2, 2019)

(27)

12

E. Kajian Pustaka dan Penelitian Terdahulu

Penyusunan tesis dibutuhkan berbagai dukungan teori-teori dari berbagai sumber/rujukan yang mempunyai relevansi dengan rencana penelitian. Sebelum melakukan penelitian penulis telah melakukan kajian terhadap karya-karya ilmiah yang berkaitan dengan pembahasan ini.

Angelina Reres dan Rotinsulu Jophie Jorie (2015) dengan judul jurnal

“The Effect of The Price, Promotion, Lovation, Brand Image and Quality Products Towards The Purchase Decision of Consumers at Bengkel Gaoel Store Manado Town Square”. Hasil menunjukkan bahwa pada perusahaan yang diteliti ini membutuhkan manajemen yang handal dan mampu mengantisipasi setiap per- saingan dan dapat menjalankan perusahaan secara efektif dan efisien dalam meng- hadapi era persaingan yang semakin meningkat.

Penelitian ini juga menjelaskan tentang sumber daya dalam perusahaan dan usaha yang dapat dilakukan untuk menciptakan produk yang unggul dalam pemasaran. Dan menunjukkan secara simultan bahwa harga, promosi, lokasi, citra merek dan kualitas produk berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Secara parsial, harga dan kualitas produk berpengaruh signifikan ter- hadap keputusan pembelian sementara promosi, lokasi dan citra merek tidak ber- pengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen.10

Yang menjadi pembeda penelitian ini dengan penelitian yang akan saya lakukan, yaitu pada penelitian ini menjelaskan sumber daya secara terperinci,

10Angelina Rares dan Rotinsulu Jopie Jorie, “The Effect of The Price, Promotion, Location, Brand Image and Quality Products Towards ThePurchase Decision of Consumers at Bengkel Gaoel Store Manado Town Square”, (Jurnal EMBA, Volume 3, No. 2, Juni 2015. H. 602.

(28)

seperti pengaruh produk, harga, lokasi dan citra merek pada perusahaan terhadap keputusan pembelian. Sedangkan penelitian yang akan saya gunakan mencakup kualitas produk, kualitas pelayanan dan harga yang mempengaruhi peningkatan volume penjualan.

Priehadi Dhasa Eka (2019) dengan judul jurnal “The Influence of Product Innovation and Product Quality on Consumer Purchase Interest in PT Alfasindo Metal in Jakarta”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inovasi produk dan kualitas produk terhadap pembelian konsumen. Hasil dari penelitian ini hanya menjelaskan bahwa inovasi dapat menjadi pionir untuk berkesempatan mendapatkan citra yang positif dan reputasi untuk kekuatan suatu perusahaan.

Penelitian ini juga menjelaskan bahwa inovasi produk itu berkaitan erat dengan penciptaan produk baru.11 Dengan demikian yang menjadi pembeda penelitian ini dengan penelitian yang akan saya teliti, yaitu pada penelitian ini tidak membahas mengenai kualitas produk, kualitas pelayanan dan harga dalam meningkatan volume penjualan.

Putu Ditya Manguyoga dan Nengah Ganawati (2019) dengan judul jurnal

“The Influence of Product and Price on Costumer Satisfaction in UD Yuli Yadya Wood Company in Kerobokan”, Bandung. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa variabel bebas kualitas produk memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen pada UD Yuli Yadya di Kerobokan. Hal ini berarti, semakin baik aspek kualitas produk secara signifikan dapat meningkatkan kepuasan konsumen, dari hasil variabel keduanya juga menyimpulkan bahwa harga ber-

11Priehadi Dhasa Eka, The Influence of Product Innovation and Product Quality on, Consumer Purchase Interest in PT Alfasindo Metal in Jakarta, (Jurnal Pemikiran Ilmiah dan Pendidikan Administrasi Perkantoran, Vol 2, No. 2, June 2019), h. 204.

(29)

14

pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen, berarti harga yang lebih mampu meningkatkan kepuasan pelanggan secara signifikan.12

Penjelasan tersebut, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa yang menjadi pembeda dari hasil penelitian ini dengan penelitian yang akan saya lakukan, yaitu penelitian ini menjelaskan bahwa aspek hargalah yang berpengaruh dalam meningkatkan kepuasan pelanggan bukan pada aspek kualitas produknya, dan penelitian ini juga berfokus pada kepuasan pelanggan saja bukan dari volume penjualannya.

Purnama Yanti dan Andi (2020) dengan judul jurnal “Product Prices, Service Quality, Promotion Affect Decitions on Purchasing Motorcycle Parts”.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa harga, kualitas pelayanan dan promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian suku cadang sepeda motor honda di PT Coy Perdagangan Indako, jadi perusahaan memperhatikan variabel harga, kualitas pelayanan, dan promosi karena ketiga variabel tersebut sangat mempengaruhi keputusan pembelian.13 Yang menjadi pembeda dari penelitian yang akan saya lakukan, yaitu penelitian ini tidak membahas mengenai kualitas produk dalam peningkatan volume penjualan.

Ismail Razak dan Nazief Nirwanto (2016) dengan judul jurnal “The Impact of Product Quality and Price on Customer Satisfaction With The Mediator of Customer Value”. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa kualitas produk yang

12Putu Ditya Manguyoga dan Nengah Ganawati, The Influence of Product And Price on Customer Satisfaction in UD Yuli Yadya Wood Company in Kerobokan (Warmadewa Management and Business Journal, Vol 1, No 2, August 2019), h. 55.

13Purnama Yanti dan Andi, Product Prices, Service Quality, Promotion Affect Decisions on Purchasing Motorcycle Part, (International Journal of Social Science and Bussiness, Vol 4, No 3, 2020), h. 462.

(30)

lebih baik melalui kesesuaian produk dan harga yang kompetitif melalui harga yang terjangkau dapat meningkatkan nilai pelanggan. Dengan mempertimbangkan nilai fungsional dari produk itu akan memastikan kesehatan gigi dan kesegaran mulut dan meningkatkan pelanggan kepuasan sehingga pelanggan tertarik me- lakukan pembelian ulang.14 Yang menjadi pembeda penelitian ini dan penelitian yang akan saya lakukan adalah penelitan ini tidak adanya dibahas mengenai kualitas pelayanan dan berfokus pada kepuasan pelanggan bukan pada peningkatan volume penjualannya.

Mandang Cristo dan David (2017), dengan judul jurnal “The Influence of Price, Service Quality, and Physical Environment on Customer Satisfaction, Case Study Markobar Cafee Manado”. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa harga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan di Markobar Cafee di Manado, dan kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuas- an pelanggan. Artinya peningkatan dan penurunan kepuasan pelanggan yang di- pengaruhi oleh kualitas pelayanan.15 Yang menjadi pembeda dari penelitian yang akan saya lakukan adalah pada penelitian ini tidak membahas mengenai kualitas produk dalam peningkatan volume penjualan.

14Ismail Razak dan Nazief Nirwanto, The Impact of Product Quality and Price on Customer Satisfaction With The Mediator of Customer Value. (Journal of Marketing and Consumer Researc, Vol 30, 2016), h 65.

15Mandang Cristo dan David, The Influence Of Price, Service Quality, And Physical Environment On Customer Satisfaction, Case Study Markobar Cafee Mando, (EMBA, Vol 5, no 2, 2017), h. 684.

(31)

16

F. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Sesuaidenganlatarbelakangdanpermasalahanyangtelahdikemukakandiatas, tujuan yangingin dicapai dalam penelitianiniadalah untuk:

a. Mengetahui analisis kualitas produk gula terhadap peningkatan volume pen- jualan perspektif Ekonomi Islam pada PTP Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Arasoe Kabupaten Bone.

b. Mengetahui analisis Distribusi terhadap peningkatan volume pen-jualan Perspektif Ekonomi Islam pada PTP Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Arasoe Kabupaten Bone.

c. Mengetahuli analisis harga gula terhadap peningkatan volume penjualan Perspektif Ekonomi Islam pada PTP Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Arasoe Kabupaten Bone.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan pengetahuan kepada per- usahaan tentang bagaiamana Analisis Kualitas Produk, Distribusi dan Harga Gula terhadap Peningkatan Volume Penjualan Perspektif Ekonomi Islam pada PTP Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Arasoe Kabupaten Bone., dengan berkeyakinan pada Allah swt, sebagai berikut:

a. Kegunaan Teoritik. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan refrensi dalam hal khususnya dalam ranah kualitas produk, distribusi dan harga gula dalam meningkatkan volume penjualan sesuai dengan prinsip Islam.

(32)

b. Kegunaan Praktis. Hasil penelitian diharapkan dapat memberi sumbangsi pemikiran dan masukan terhadap individu, instansi serta perusahaan yang terkait dalam merumuskan analisis kualitas produk, distribusi, harga gula dalam meningkatkan volume penjualan ditinjau dari perspektif Ekonomi Islam. Adapun kegunaan praktis dalam penelitian ini, yaitu bagi penulis, dapat memperoleh wawasan ilmu pengetahuan secara langsung tentang betapa pentingnya kualitas produk, distribusi dan harga gula dalam meningkatkan volume penjualan suatu perusahaan. Penelitian ini dapat dijadi- kan informasi dalam proses membelajaran mengenai analisis kualitas produk, distribusu dan harga gula dalam meningkatkan volume penjualan ditinjau dari perspektif Ekonomi Islam.

(33)

17 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Kualitas Produk

1. Kualitas

Kualitas merupakan sebuah faktor penting yang diberikan perusahaan untuk para konsumennya. Kualitas merupakan keseluruhan ciri dan sifat dari suatu produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk dapat me- muaskan kebutuhan yang diharapkan pelanggan. Kualitas dapat terpenuhi ketika perusahaan dapat memberikan produk sesuai dengan apa yang diharapkan pelanggan bahkan melebihi harapan pelanggan. Kualitas saat ini dapat dipandang sebagai titik kepuasan pelanggan atau dapat dianggap sebagai kebutuhan peng- guna atau ruang kecukupan penggunaan atau daerah pemenuhan kebutuhan.

Sedangkan produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang dan jasa untuk itu diperlukan kualitas produksi untuk me- nambah suatu kepuasan tersendiri untuk konsumen. Maka dapat dikatakan bahwa kualitas produksi sangat berpengaruh terhadap kebutuhan masyarakat untuk me- menuhi segala hasrat yang dimilikinya. Karena kualitas produksi juga merupakan faktor penting dalam suatu perusahaan. Maka untuk menambah minat masyarakat maka harus dijaga dengan baik kualitas produksi.

Beberapa pakar kualitas memberikan definsi tentang kualitas dengan bahasa yang berbeda menurut Philip P. Crosby mendefinisikan kualitas sebagai pemenuhanpersyaratan dengan meminimalkan kerusakan yang mungkin timbul, definsi ini merupakan dasar dalam analisis untuk pemenuhan persyaratan kualitas

(34)

sesuai dengan standar yang diinginkan oleh pelanggan.16 Karena kualitas akan mempengaruhi suatu produksi dimana produksi mempunyai peranan yang sangat penting dalam dalam menentukan taraf hidup manusia untuk menghasilkan barang dan jasa yang kemudian dimanfaatkan oleh konsumen.17 Dimana untuk menjaga kualitas dalam semua bidang bisnis merupakan tugas yang sangat berat,dan akan menjadi lebih sulit lagi apabila pelanggan mengubah persepsinya tentang kualitas.

Pencapaian kualitas menyangkut kesesuaian dengan desain, kualitas bahan baku yang dipergunakan dan peralatan.18

Beberapa pernyataan diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa kualitas adalah pemenuhan atau pemuasan keinginan konsumen dan kesesuaian terhadap standar atau tolak ukur yang telah ditetapkan oleh suatu perusahaan sehingga dapat memenuhi keinginan pelanggan.

2. Produk

Produk secara umum adalah segala sesuatu yang mampu dihasilkan dari proses produksi berupa barang ataupun jasa yang nantinya bisa diperjualbelikan di pasar. Pendapat lain ada yang mengatakan bahwa pengertian produk adalah suatu substansi yang diproduksi oleh pihak produsen dan ditawarkan kepasar agar bisa memenuhi keperluan ataupun kebutuhan konsumen. Produk dalam hal ini bisa di- tujukan untuk konsumen akhir atau konsumen antara. Dari penjelasan tersebut, maka bisa kita tarik kesimpulan bahwa pengertian produksi adalah segala hal

16Irwan Didi Haryon. Pengendalian Kualitas Statistik, cet. I. (Bandung: Alfabeta, 2015), h. 35

17Rozalinda, Ekonomi Islam, cet. I, (Jakarta: PT Raja-Grafindo Persada, 2015), h .111.

18Wibowo, Manajemen Kinerja, cet. X, (Jakarta: PT Raja-Grafindo Persada, 2016), h.

117.

(35)

19

yang bisa ditawarkan di pasar agar bisa dikonsumsi atau digunakan untuk bisa memenuhi keperluan atau kebutuhan konsumen di pasar.

Produk adalah segala hal yang bisa ditawarkan, dimiliki, dimanfaatkan atau dikonsumsi agar mampu memuaskan kebutuhan atau keperluan konsumen.

Didalamnya mencakup wujud fisik, jasa, orang, tempat organisasi ataupun suatu ide. Menurut William J. Stanton berpendapat bahwa pengertian produk adalah seperangkat atribut yang nyata atau tidak nyata yang di dalamnya meliputi harga, warka, kemasan, pengecer, prestise serta layanan dari produsen yang akan di- terima oleh pembeli sebagai suatu hal yang mampu memuaskan keperluan atau kebutuhannya.19

Fandy Tjiptono menerangkan bahwa pengertian produk adalah berbagai hal yang ditawarkan oleh produsen untuk bisa diperhatikan, dicari, dibeli, dinyata- kan, dikonsumsi atau digunakan oleh pasar sebagai bentuk pemenuhan keperluan/

kebutuhan pasar. Djaslim Saladin mengatakan bahwa pengertian produk adalah seluruh hal yang mampu memenuhi dan memuaskan kebutuhan manusia dalam bentuk yang eksis atau tidak eksis. Kedua ahli ekonomi diatas mendefinisikan pengertian produk sebagai sesuatu yang sifatnya kompleks, baik itu yang mampu diraba atau tidak mampu diraba yang didalamnya mencakup warna, harga, kemas- an, pelayanan, prestise, dan pengecer yang mampu diterima oleh pembeli agar mampu memuaskan keperluan dan juga keinginan pelanggan.

Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk diperhatikan, dipakai, dimiliki atau dikomsumsikan sehingga dapat memuaskan keinginan/ke-

19M. Anang Firmansyah, Pemasaran Produk dan Merek, (Qiara Media,2019),h. 3.

(36)

butuhan. Dari pengertian ini dapat disimpulkan bahwa hampir semua yang ter- masuk hasil produksi adalah benda nyata yang dapat dilihat, diraba, dirasakan.20

3. Kualitas Produk

Kualitas produk merupakan senjata strategis yang potensial untuk me- ngalahkan pesaing jadi kualitas produk sangat mempengaruhi peningkatan volume penjualan.21 Menurut peneliti, kualitas produk merupakan hal yang sangat penting dalam memilih suatu produk oleh konsumen, produk yang dimaksud disini, yaitu produk yang teruji dengan baik kualitasnya, karena bagi konsumen yang diutama- kan adalah kualitas dari produk itu sendiri. Karena bagi peneliti, konsumen akan menyukai dan memilih produk yang memiliki kualitas lebih baik dibandingkan dengan produk lain sejenis yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya.

Dengan kata lain, meskipun menurut produsennya, barang yang dihasilkan sudah melalui prosedur kerja yang cukup baik, namun jika belum mampu me- menuhi standar yang dipersyaratkan oleh konsumen, maka kualitas barang/jasa yang dihasilkanoleh produsen tersebut tetap dinilai sebagai suatu yang memiliki kualitas yang rendah. Disamping harus mampu memenuhi standar yang diper- syaratkan oleh konsumen, baik buruknya kualitas barang yang dihasilkan juga dapat dilihat dari konsistensi keterpenuhan harapan dan kebutuhan masyarakat.

Pernyataan ini menegaskan kualitas tersebut hendaknya dinilai secara periodic dan berkesinambungan sehingga terlihat konsistensi keterpenuhan di atas standar.22

20M. Anang Firmansyah, Pemasaran Produk dan Merek, (Qiara Media,2019), h. 2.

21Ayu Agustina, h. 105.

22Farid firmanyah, Manajemen Kualitas Jasa Peningkatan Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan, (Duta Media Publishing, 2019), h. 17.

(37)

21

4. Indikator-Indikator Kualitas Produk23

Adapun indikator-indikator kualitas produk, yaitu berbagai macam produk, daya tahan produk, kualitas produk sesuai dengan spesifikasi dari konsumen, penampilan kemasan produk (estetika) dan kualitas produk terbaik dibandingkan dengan merek lain. Selain indikator-indikator kualitas produk, ada pula faktor- faktor yang mempengaruhi kualitas produk,24 yaitu:

a. Kinerja yaitu karakteristik operasi pokok dari produk inti.

b. Fitur meliputi karakteristik sekunder melengkapi fungsi dasar produk.

c. Reliabilitas yaitu kemungkinan kecil mengalami kerusakan/gagal produk.

d. Kesesuaian dengan spesifikasi yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar yang telah ditetapkan sebelumnya.

e. Daya tahan yaitu beberapa lama produk tersebut dapat terus digunakan.

f. Serviceabilitydapat juga meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, ke- mudahan direparasi, serta penanganan keluhan secara memuaskan.

g. Keindahan yaitu daya tarik produk terhadap panca indera.

h. Kualitas yang juga dipersepsikan adalah citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya.

Definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa produk dapat memberi- kan kepuasan yang berbeda sehingga perusahaan dituntut untuk lebih jauh kreatif dan berpandangan luas terhadap produk yang dihasilkan.

23Muhammad Amir, Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Konsumen Pengguna Notebook Acer Pada PT Genius Alva Makassar, Jurnal Administrasi Bisnis, Vol 37 No.1, Tahun 2016, h. 519.

24Muhammad Amir, h. 520.

(38)

5. Klasifikasi Kualitas Produk25

a. Barang konsumen adalah barang yang dikomsumsi untuk kepentingan konsumen akhir sendiri, bukan untuk tujuan bisnis. Umumnya barang konsumsi dapat diklasifikasikan menjadi empat, yaitu:

1) Barang kebutuhan sehari-hari (Convience Goods) adalah barang-barang yang biasanya sering dibeli konsumen (memiliki frekuensi pembelian tinggi), dibutuhkan dalam waktu segera, dan memerlukan waktu yang minim dalam pembandingan dan pembeliannya.

2) Barang belanjaan (Shopping Goods) adalah barang yang karakteristiknya dibandingkan dengan berbagai alternatif yang tersedia oleh konsumen berdasarkan kesesuaian, kualitas, harga, dan daya dalam proses pemilih- an dan pembeliannya.

3) Barang khusus (Speciality Goods) adalah barangdengan karakteristik dan/atau identifikasi yang unik, yang untuknya sekelompok pembeli yang cukup besar bersedia senantiasa melakukan usaha khusus untuk pembeli- annya.

4) Barang yang tidak dicari (Unsought Goods) adalah barang yang tidak di- ketahui konsumen atau walau sudah diketahui namun secara umum konsumen belum terpikir untuk membelinya.

b. Barang Industri adalah barang-barang yang dikonsumsi oleh industriawan (konsumen antara atau konsumen bisnis) untuk keperluan selain konsumsi langsung, yaitu: untuk diubah, diproduksi menjadi barang lain kemudian di-

25Dewi Rahmiati, Pengaruh Daya Saing Produk Terhadap Keputusan PembelianProduk Ikan Kaleng (Sardines) Merek Maya, Jurnal Manajemen Kinerja, Vol 1, No 2, Tahun 2015, h. 1- 14.

(39)

23

jual kembali oleh produsen, untuk dijual kembali oleh pedagang tanpa di- lakukan transformasi fisik (proses produksi).

6. Kualitas Produk dalam Pandangan Islam

Produk pada Alquran dinyatakan dalam dua istilah, yaitu al-tayyibat dan al-rizq. Al-tayyibat merujuk pada suatu yang baik, suatu yang murni dan baik, sesuatu yang bersih dan murni, sesuatu yang baik dan menyeluruh serta makanan yang terbaik. Al-rizq merujuk pada makanan yang diberkahi tuhan, pemberian yang menyenangkan dan ketetapan Tuhan. Menurut Islam produk konsumen adalah berdaya guna yaitu materi yang dapat dikonsumsi, bermanfaat, bernilai guna serta menghasilkan perbaikan material dan moral spiritual bagi konsumen.

Sesuatu yang tidak berdaya guna dan dilarang dalam Islam bukan merupakan produk dalam pengertian Islam. Barang dalam ekonomi konvensional adalah barang yang dapat dipertukarkan. Tetapi barang dalam Islam adalah barang yang dapat dipertukarkan dan berdaya guna secara moral. Firman Allah swt, dalam QS.

Al-Baqarah/2 : 168.

ْمُكَل ٗهَّنِا ِِۗن ٰطْيَّشلا ِت ٰوُطُخ ا ْوُعِبَّتَت َلْ َّوۖ اابِّيَط الاٰل َح ِض ْرَ ْلْا ىِف اَّمِم ا ْوُلُك ُساَّنلا اَهُّيَآٰٰي نْيِبُّم ٌّوُدَع

Terjemahnya:

Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang ter- dapat dibumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan.

Sungguh, itu musuh yang nyata bagimu.26

Kualitas produk mendapat perhatian para produsen dalam ekonomi Islam dan ekonomi konvensional. Tetapi terdapat perbedaan yang signifikan diantara pandangan ekonomi ini dalam penyebab adanya perhatian masing-masing ter-

26Departemen Agama RI. Alquran dan Terjemahannya. h 269.

(40)

hadap kualitas, tujuan dan caranya. Sebab dalam ekonomi konvensional, produsen berupaya menekankan kualitas produknya hanya semata-mata untuk merealisasi- kan tujuan materi. Boleh jadi tujuan tersebut dalam merealisasikan produk yang bisa dicapai dengan biaya serendah mungkin, dan boleh jadi mampu bersaing dan bertahan dengan produk serupa yang diproduksi orang lain. Karena itu, acapkali produk tersebut menjadi tidak berkualitas, jika beberapa motivasi tersebut tidak ada padanya, seperti produk tertentuyang ditimbun karena tidak dikhawatirkan adanya persaingan. Bahkan seringkali mengarah pada penipuan dengan me- nampakkan barang yang buruk dalam bentuk yang nampaknya bagus untuk men- dapatkan keuntungan setinggi mungkin. Selanjutnya dalam firman Allah swt, dalam QS. Al-Mulk/67 : 2.

ُر ْوُفَغْلا ُزْي ِزَعْلا َوُه َو ِۗ الاَمَع ُنَس ْحَا ْمُكُّيَا ْمُك َوُلْبَيِل َةو ٰيَحْلا َو َت ْوَمْلا َقَلَخ ْيِذَّلا ۨ

Terjemahnya:

Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan dia maha perkasa, Maha Peng- ampun.27

Ayat diatas menjelaskan bahwa ujian Allah adalah untuk mengetahui siapa di antara hamba-Nya yang terbaik amalnya, lalu dibalas-Nya mereka pada tingkat- an yang berbeda sesuai kualitas amal mereka, tidak sekedar banyaknya amal tanpa menekankan kualitas. Berdasarkan keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa kualitas produksi adalah satu-satunya cara yang mudahyang mungkin diikuti produsen muslim dalam memproses produknya dan meraih keuntungan setinggi mungkin dengan biaya serendah mungkin. Motivasi kualitas produk mendapat

27Departemen Agama RI. Alquran dan Terjemahannya. h, 325.

(41)

25

perhatian besar dalam ilmu fiqih Umar Radhiyallahu Anhu, yang dapat ditunjuk- kan dari beberapa bukti sebagai berikut diantaranya:

a. Umar menyerukan untuk memperbagus pembuatan makanan, seraya me- ngatakan, “Perbaguslah adonan roti; karena dia salah satu cara mengembang- kannya”. Artinya, perbaguslah adonan roti dan perhaluslah karena demikian itu menambah berkembangnya roti dengan air yang dikandungnya.

b. Umar Rhadiyallahu Anhu memberikan pengajaran secara rinci kepada kaum perempuan tentang pembuatan makanan yang berkualitas, seraya mengata- kan: “Janganlah seseorang diantara kamu membiarkan tepung hingga airnya panas, kemudian meninggalkannya sedikit demi sedikit, dan mengaduknya dengan centongnya; sebab demikian itu akan lebih bagus baginya dan lebih membantunya untuk tidak mengeriting”.28

B. Distribusi

Distribusi merupakan serangkaian organisasi yang terkait dalam semua kegiatan yang digunakan untuk menyalurkan produk. Perusahaan dapat menggunakan lembaga atau perantara untuk dapat menyalurkan produknya kepada konsumen akhir.29 Tujuan dari saluran distribusi adalah untuk mencapai pasar-pasar tertentu. Jadi, pasar merupakan tujuan akhir dari kegiatan saluran distribusi distrbusi Saluran distribusi merupakan suatu jalur yang harus dilalui

28Jaribah bin Ahmad Al-Haritsi, Fiqih Ekonomi Umar bin Al-Khathab, (Jakarta : Khalifa, 2006), Cet 1, Hlm. 78.

29 Fera Regi Ardiansyah, Pengaruh Promosi Dan Saluran Distribusi Terhadap Volume Penjualan Produk Survei Pada Sentra Umkm Di Kabupaten Bandung, ( Jurnal Unikom, Vol. 5 No. 1) H. 3.

(42)

oleh arus barang dari produsen ke agen atau perantara atau pedagang besar terhadap pemakai, dalam hal ini konsumen.30

Distribusi merupakan suatu proses penyaluran barang-barang hasil dari produksi kepada konsumen. Kalau kita tinjau dari kamus besar bahasa Indonesia distribusi secara bahasa diartikan penyaluran (pembagian, pengiriman) kepada beberapa orang atau kebeberapa tempat. Selain itu ilmuan ekonomi konvensional kotler dan amstrong juga mendefenisikan distribusi adalah suatu saluran atau sistem yang menyalurkan barang-barang hasil produksi kepada konsumen, maka distribusi adalah suatu proses penyaluran, menempatkan, pembagian dan pengiriman.31

Secara garis besar, pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen ke konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, harga, tempat dan saat dibutuhkan) Dari definisi-definisi distribusi dapat diambil kesimpulan bahwasanya yang dimaksud distribusi adalah mekanisme atau sistem yang menjadi penghubung atau media antara hasil dari kegiatan produksi (produk) kepada konsumen.

Secara garis besar, pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen ke konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, harga, tempat dan saat dibutuhkan). Dari definisi-definisi distribusi dapat diambil kesimpulan bahwasanya yang dimaksud distribusi adalah

30 https://ojs.unikom.ac.id/index.php/jimm/article/view/3750. diakses 9 Februari 2022.

31 Philip kotler, Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 2001), cet. ke-1, h. 7.

(43)

27

mekanisme atau sistem yang menjadi penghubung atau media antara hasil dari kegiatan produksi (produk) kepada konsumen.

Sistem Distribusi adalah cara yang ditempuh atau digunakan untuk menyalurkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Sistem distribusi bertujuan agar hasil produksi sampai kepada konsumen dengan lancar, tetapi harus memperhatikan kondisi produsen dan sarana yang tersedia dalam masyarakat, dimana sistem distribusi yang baik akan sangat mendukung kegiatan produksi dan konsumsi. Dalam penyaluran hasil produksi dari produsen ke konsumen, produsen dapat menggunakan beberapa jenis sistem distribusi yang dapat dikelompokkan:32

1. Distribusi langsung, dimana produsen menyalurkan hasil produksinya langsung kepada konsumen.

2. Distribusi semi langsung, dimana penyaluran barang hasil produksi dari produsen kekonsumen melalui badan perantara (toko) milik produsen itu sendiri.

3. Distribusi tidak langsung. Pada sistem ini produsen tidak langsung menjual hasil produksinya, baik berupa benda ataupun jasa kepada pemakai melainkan melalui perantara.

Distribusi merupakan masalah yang sangat rumit, hingga saat ini masih sering dijadikan bahan perdebatan di antara ahli ekonomi. Sistem ekonomi kapitalis memandang seseorang individu dapat secara bebas mengumpulkan dan menghasilkan kekayaan (pendapatan) dengan menggunakan kemampuan yang

32 Euis Amalia, Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2009), cet. ke-1, h.118.

(44)

dimiliki serta tidak ada batasan. Sementara sistem ekonomi sosialis berpendapat bahwa kebebasan secara mutlak dapat membahayakan masyarakat. Oleh karena itu hak individu atas harta harus dihapuskan dan wewenang dialihkan kepada negara sehingga pemerataan dapat diwujudkan.33

Kedua sistem ekonomi tersebut ternyata belum d

Gambar

4.1  Diagram grafik normal plot  61
Gambar 2.1. Kerangka KonseptualKualitas Produk X1
Tabel 4.10  Coefficients
Tabel 4.11  ANOVA a
+4

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel potongan harga berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan alfamart.Potongan harga merupakan salah satu strategi alfamart

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh harga, distribusi dan promosi secara signifikan terhadap peningkatan volume penjualan produk Toyota Nasmoco

Nilai R Square untuk Sutera Tulis adalah sebesar 0,588, artinya seluruh variabel bebas (biaya produksi dan harga jual) dapat menjelaskan variabel terikat (volume penjualan) sebesar

Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kab.Bone menyatakan bahwa perekrutan karyawan hanya dilakukan apabila perusahaan sangat membutuhkan karyawan untuk menunjang

Full costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan

Full Costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi kedalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya

Berdasarkah hasil penelitian dinyatakan bahwa, dalam review dan pengujian terhadap pengendalian internal atas biaya tenaga kerja Pabrik Gula Camming Bone yaitu

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT Kami yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul PENGARUH STRATEGI PENETAPAN HARGA TERHADAP VOLUME