• Tidak ada hasil yang ditemukan

(1)ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN CALON JAMAAH HAJI DI KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAKASSAR Sainuddin 1, A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "(1)ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN CALON JAMAAH HAJI DI KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAKASSAR Sainuddin 1, A"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN CALON JAMAAH HAJI DI KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA

MAKASSAR

Sainuddin 1, A. Husnawaty AR2, Syahrul Mansyur3

1,2,3Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar

1[email protected], 2[email protected], 3[email protected]

ABSTRACT

This research aims to determine the influence of service quality on thesatisfaction of of Candidates for Hajj Pilgrims at the Ministry of ReligionOffice in Makassar City. The research method used was descriptivequalitative and quantitative descriptive. The population of the researchwas the total number of objects or items that the researcher assessed hadcertain characteristics. The sampling technique used was Incidentaltechnique. The data collection techniques used was observation,interviews, questionnaires.

The data analysis technique was throughcollecting the results of the questionnaires. As the reseults of the research,it showed that the calculation of simple linear regression analysisregarding the relationship between service quality (X) and the satisfactionof prospective pilgrims (Y) showing a coefficient of 0.626 which wasreperesented by symbol of positive. This shows that they are in the samedirection or related to each other. The conclusion of this research is thequality of service at the Ministry of Religion Office in Makassar city canaffect the satisfaction of prospective pilgrims.

Keywords: Quality of Service, Satisfaction of Pilgrims Candidates.

PENDAHULUAN

Kementerian agama merupakan instansi sistem pelayanan yang mempunyai tugas untuk menyelenggarakan urusan keagamaan. Adanya kementerian agama dapat mempermudah berbagai urusan agama yang masyarakat butuhkan seperti informasi- informasi yang berkaitan dengan ibadah haji yang tentunya sangat penting bagi mereka.

Kementerian agama sangat mengutamakan pelayanan yang baik untuk masyarakat sehingga masyarakat dapat menyelesaikan urusan dengan cepat dan tepat.

Menurut Tony Wijaya (2018) Kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan masyarakat.

Sebuah pelayanan yang baik dan berkualitas sangatlah berguna bagi masyarakat karena dapat memberikan kepuasan tersendiri bagi masyarakat atau calon jamaah haji. Di kementerian agama kota Makassar lebih banyak menitikberatkan suatu pelayanan yang baik dan berkualitas bagi calon jamaah haji.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka peneliti menguraikan rumusan masalah sebagai berikut: “Apakah kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan?”

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan calon jamaah haji pada Kantor Kementerian Agama Kota Makassar.

TINJAUAN LITERATUR

Kualitas pelayanan merupakan suatu tindakan yang dijalankan perusahaan ataupun istansi dan didalam kualitas pelayanan yang baik sangat berpengaruh pada perusahaan karena pelayanan bagi perusahaan adalah tujuan utama untuk menjadikan konsumen puas dengan pelayan perusahan tersebut.

Gronroos dalam Zaenal Mukarom &

Muhibudin Wijaya Laksana (2015) Pelayanan adalah aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi akibat adanya interaksi antara konsumen dan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi

(2)

pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan konsumen /pelanggan.

Menurut Hasibuan (2016) bahwa pelayanan atau service adalah setiap kegiatan atau manfaat yang dapat diberikan suatu pihak kepada pihak lainnya.

Menurut Doni Marlius dalam Hasrul (2020) Pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk mencegah permasalahan konsumen/pelanggan. Menurut Parasuraman dalam Irfandy Candinegara (2016) bahwa konsep kualitas layanan yang diharapkan dan dirasakanditentukan oleh kualitas layanan.

Menurut Jayanti (2016) Pelayanan adalah kunci keberhasilan dalam berbagai usaha pada kegiatan yang sifatnya pemberi jasa. Peranan pelayanan akan lebih besar dan menentukan jika pada kegiatan jasa tersebut bersaing dalam upaya merebut pangsa pasar atau pelanggan.

Kualitas layanan dapat diukur dengan membandingkan persepsi antara pelayanan yang diharapkan expected service dengan pelayanan yang diterima dan dirasakan perceived service oleh pelanggan (Lovelock dan Wright, dalam Susi Susanti, 2020).

Menurut Zeithaml dalam (Susi susanti, 2020) terdapat sepuluh dimensi kualitas layanan,yaitu: 1) Reliability, mencakup dua hal pokok,yaitu konsistensi kerja (peformance) dan kemampuan untuk dipercaya (dependebility), 2) Responsiveness, yaitu kemauan atau kesiapan para karawan untuk memberikan jasa yang dibutuhkan, 3) Competence, artinya setiap orang dalam organisasi kesehatan memiliki keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan agar dapat memberikan jasa tertentu, 4) Acces, meliputi kemudahan untuk hubungan dan ditemui. Hal ini berarti lokasi fasilitas jasa yang mudah dijangkau, waktu menunggu yang tidak terlalu lama,saluran komunikasi organisasi mudah dihubungi,dan lain-lain, 5) Courtesy, meliputi sikap sopan satun,respek,perhatian,keramahan yang dimiliki para contact personnel (seperti resepsionis, petugas pendaftaran, kasir, operator telepon, dan lain-lain), 6) Communication, artinya memberikan informasi kepada pelanggan dalam bahasa yang dapat mereka pahami, serta selalu

mendengarkan saran dan keluhan pelanggan, 7) Credibility, yaitu sifat jujur dan dapat dipercaya. Kredibilitas mencakup nama organisasi pelayanan. Kesehatan, reputasi, karakteristik pribadi contact personnel, dan interaksi dengan pelanggan, 8) Security, yaitu aman dari bahaya, risiko, atau keraguan.

Aspek ini meliputi keamanan secara fisik, keamanan financial, dan kerahasiaan, 9) knowing the costumer, yaitu usaha untuk memahami kebutuhan pelanggan, 10) Tangibelsmy aitu bukti fisik dari jasa, bisa berupa fasilitas fisik, peralatan yang digunakan.

Menurut Kasmir dalam (Nugraheni, 2015), Faktor utama yang mempengaruhi pelayanan adalah sumber daya manusia.

Artinya peranan manusia (karyawan) yang melayani masyarakat merupakan faktor utama karena hanya dengan manusialah pelanggan dapat berkomunikasi secara langsung dan terbuka.

Secara umum, kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara kinerja dengan hasil yang diinginkan Kolter dalam (Yuliana Eliza, 2015). Menurut Rambat Lupiyoadi dalam (Muhammad Nurdiansyah, 2012) kepuasan merupakan tingkat perasaan seseorang menyatakan hasil perbandingan atas kinerja produk atau jasa yang diterima dan yang diharapkan. Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapannya menurut Oliver yang dikutip oleh Ahmad Khusaini (2016).

Kepuasan pelayanan adalah hasil pendapat dan penilaian masyarakat terhadap kinerja pelayanan yang diberikan oleh aparatur penyelenggara pelayanan publik (Raharja, 2012).

Menurut Raharja (2012) adapun Unsur Indeks Kepuasan Masyarakat, sebagai berikut:

1) Prosedur pelayanan, yaitu kemudahan tahapan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan alur pelayanan, 2) Persaratan pelayanan, yaitu persyaratan teknis dan administratif yang diperlukan untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan jenis pelayanannya, 3) Kejelasan petugas pelayanan, yaitu keberadaan dan kepastian petugas yang memberikan pelayanan (nama, jabatan serta kewenangan dan tanggung jawabnya), 4) Kedisiplinan petugas pelayanan, yaitu kesungguhan petugas

(3)

dalam memberikan pelayanan terutama terhadap konsistensi waktu kerja sesuai ketentuan yang berlaku, 5) Tanggung jawab petugas pelayanan, yaitu kejelasan wewenang dan tanggung jawab petugas dalam penyelenggaraan dan penyelesaian pelayanan, 6) Kemampuan petugas pelayanan, yaitu tingkat keahlian dan keterampilan yang dimiliki petugas dalam memberikan/

menyelesaikan pelayanan kepada masyarakat, 7) Kecepatan pelayanan, yaitu target waktu pelayanan dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan oleh unit penyelenggara pelayanan, 8) Keadilan mendapat pelayanan, yaitu pelaksanaan pelayanan dengan tidak membedakan golongan/status masyarakat yang dilayani, 9) Kesopanan dan keramahan petugas, yaitu sikap dan perilaku petugas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat secara sopan dan ramah serta saling menghargai dan menghormati, 10) Kewajaran biaya pelayanan, yaitu keterjangkauan masyarakat terhadap besarnya biaya yang ditetapkan oleh unit pelayanan, 11) Kepastian biaya pelayanan, yaitu kesesuaian antara biaya yang dibayarkan dengan biaya yang telah ditetapkan, 12) Kepastian jadwal pelayanan, yaitu pelaksanaan waktu pelayanan, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, 13) Kenyamanan lingkungan, yaitu kondisi sarana dan prasarana pelayanan yang bersih, rapi dan teratur sehingga dapat memberikan rasa nyaman kepada penerima pelayanan, 14) Keamanan pelayanan, yaitu terjaminnya tingkat keamanan lingkungan unit penyelenggara pelayanan ataupun sarana yang digunakan,sehingga masyarakat merasa tenang untuk mendapatkan pelayanan terhadap resiko- resiko yang diakibatkan dari pelaksanaan pelayanan.

Atep Adya Barata (2003) mengatakan bahwa “berbicara mengenai kualitas pelayanan, ukurannya bukan hanya ditentukan oleh pihak yang melayani saja tetapi lebih banyak dan ditentukan oleh pihak yang dilayani, karena merekalah yang menikmati layanan sehingga dapat mengukur kualitas pelayanan berdasakan harapan-harapan mereka dalam memenuhi kepuasannya.

Hipotesis : berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan sebelumnya maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, apakah kualitas pelayanan berpengaruh terhadap calon jamaah haji di kantor kementerian agama kota Makassar.

Gambar 1. Model Penelitian

Sumber: Sainuddin (2021).

METODE PENELITIAN

Desain penelitian yang dipakai metode survey,metode survey adalah metode pengumpulan suatu informasi/data primer menggunkan pertanyaan tetulis, metode ini membutuhkan hubungan atau hubungan antara peneliti dan subjek peneliti (responden) untuk mendapatkan informasi / data yang diperlukan.

Oleh karena itu, metode utama pengumpulan data berdasarkan komunikasi antara peneliti dan responden ada tiga tehnik pengumpulan data yaitu, observasi, wawancara, dan kuisioner.

Penelitian ini dilakukan di kantor Kementerian Agama kota Makassar yang berlokasi di Jl. Rappocini Raya No. 2233, Bua Kana. Kec. Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, 90222. Waktu penelitian kurang lebih dua bulan.

Adapun jenis data yaitu sebagai berikut : 1) Data kualitatif yaitu data yang diperoleh berupa keterangan-keterangan tertulis yang mendukung penelitian ini, 2) Data kuantitatif yaitu data yang berupa angka- angka yang dapat dihitung, serta data-data numerik lainnya baik yang telah diolah maupun belum diolah.

Sumber data dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1) Data primer yaitu data yang diperoleh dengan melakukan observasi dan wawancara dengan berbagai pihak yang dianggap mempunyai keterkaitan dengan data yang diperlukan.2) Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari berbagai dokumen yang relevan dengan penelitian ini, hasil kuesioneryang dilakukan serta datalainnya yang dapat mendukung pokok pembahasan.

Metode Pengumpulan Data yaitu sebagai berikut : 1) Observasi yaitu teknik yang digunakan dengan melakukan pengamatan secara langsung pada kantor Kementerian Agama Kota Makassar yakni dengan mengumpulkan data yang berhubungan dengan penelitian ini. 2)

Kualitas Pelayanan

(X)

Kepuasan Calon Jamaah

Haji (Y)

(4)

Kuesioner dilakukan dengan menyebarkan angket kepada pihak yang dijadikan responden dalam penelitian ini. Pertanyaan yang disajikan dalam kuesioner ini adalah pertanyaan terbuka, yaitu model pertanyaan tersebut telah disediakan jawabannya, sehingga responden hanya memilih dari alternatif jawaban yang sesuai dengan pendapat atau pilihannya. 3) Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari dokumen bahan informasi yang dihasilkan oleh suatu organisasi seperti majalah, koran, buletin, surat pernyataan dan lain sebagainya.

Populasi dan sampel penelitian yaitu sebagai berikut: 1) Populasi ialah wilayah generilisasi yang terdiri berdasarkan:

objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah calon jamaah haji di Kantor Kementrian Agama kota Makassar.

penulis meneliti kurang lebih 2 bulan dari bulan Desember sampai bulan Januari. 2) Sampel ialah sebahagian jumlah dan karakteristik populasi.Menurut V. Wiratna (2016) sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi pengujian. Tujuan pengambilan sampel adalah supaya sampel dapat memberikan satu informasi yang cukup untuk dapat mengistimasi jumlah populasinya. Teknik pengambilan yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik secara insidental. Popupasi yang dijadikan sampel yaitu sebanyak 80 responden dengan menggunakan teknik sampel insidental.

Karena ada populasi besar yang tidak terbatas pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Insidental. Insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat di gunakan sebagai sampel bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

Menurut Sugiyono (2016) Validitas adalah tingkat penentuan antara data objek penelitian dan kekuatan yang dapat dilaporkan peneliti. Oleh karena itu data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dan data aktual dalam objek penelitian.

Menurut Susan Stainback dalam buku Sugiyono (2016) menyatakan bahwa tingkat

konsitensi dan stabilitas informasi atau penemuan tercermin dalam keandalan. Dari sudut pandang positivistik, data direpresentasikan sebagai keyakinan bahwa jika dua atau lebih studi dari objek yang sama menghasilkan kekuatan yang sama, atau peneliti yang sama pada waktu yang berbeda menghasilkan data yang sama, atau kumpulan data saat dipecah menjadi dua tidak menunjukkan data yang berbeda. Dengan uji Alpha Cronbach untuk menginterpretasikan koefisien reliabilitas.

Variabel penelitian terdiri dari 2 bagian, yaitu variabel dependen dan variabel independen. 1) Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau disebabkan karena mereka adalah mereka adalah variabel independen.

Variabel terikat pada penelitian ini adalah kepuasan calon jamaah haji (Y). 2) Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau merupakan penyebab adanya perubahan pada variabel dependen.

Variabel independen pada penelitian ini adalah kualitas pelayanan (X).

Teknik data analisis terdiri dari dua bagian, yaitu analisis deskriptif dan analisis linear sederhana. 1) Analisis deskriptif adalah penelitian dilakukan untuk mengetahui niali dari setiap variabel, dalam satu atau lebih variabel independen untuk mendapatkan gambaran tentang variabel ini, 2) analisis linear sederhana Biasanya berikut ini dapat diringkas sebagai regresi sederhana (dengan satu predikator):

Y = a + b X

Y = Kepuasan calon jamaah haji a = konstanta

b = koefisien regresi X = Kualitas pelayanan

HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan calon jamaah haji di Kantor Kementerian Agama Kota Makassar.

Dalam penelitian ini, calon jamaah haji yang dijadikan responden dengan menggunakan teknik insidental. Sehingga peneliti mengambil jumlah sampel sebanyak 80 orang. Sehingga peneliti telah melakukan penyebaran kuisioner sebanyak 89 responden dan memiliki syarat untuk diolah.

(5)

Partisipasi responden dalam mengisi kuesioner yang diberikan dengan pengembalian sebesar 100%, tingkat pengembalian dari keseluruhan yang dikirim berjumlah 80 eksamplar kuesioner dan peneliti dapat menganalisis data tersebut. Peneliti dapat menganalisis deskripsi profil responden yang dapat dianalisis berdasarkan jenis kelamin, usia dan pekerjaan responden.

Uji validitas merupakan salah satu derajat ketepatan antara data yang terjadi pada suatu penelitian dengan data yang dapat diperoleh atau objek yang diteliti. Maka data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek peneliti. Berikut ini hasil olah data uji validitas pada data angket variabel kualitas pelayanan.

Tabel 1. Hasil Uji Validitas Variabel

Pern yataa n

Korelasi

Ketera ngan r-

hitun g

r- tabel

Kualitas pelayan an (X)

1 0,41

2

0,21

99 Valid

2 0,55

4

0,21

99 Valid

3 0,58

3

0,21

99 Valid

4 0,57

5

0,21

99 Valid

5 0,47

6

0,21

99 Valid

6 0,57

5

0,21

99 Valid

7 0,37

8

0,21

99 Valid

Variabel Pern yataa n

Korelasi

Ketera ngan r-

hitun g

r- tabel

Kepuasa n calon jamaah haji (Y)

1 0,58

3

0,21

99 Valid

2 0,42

2

0,21

99 Valid

3 0,43

5

0,21

99 Valid

4 0,51

8

0,21

99 Valid

5 0,56

3

0,21

99 Valid

6 0,58

5

0,21

99 Valid

7 0,48

5

0,21

99 Valid Sumber: data primer diolah (2021).

Berdasarkan uji validasi di atas dapat diketahui bahwa semua pernyataan yang diajukan valid, karena r-hitung>r-tabel yang berarti r-hitung lebih besar dari r-tabel, maka dalam penelitian ini semua semua pernyataan kuesioner dapat digunakan untuk mengumpulkan data.

Uji realibilitas dilakukan terhadap pernyataan yang dinyatakan valid. Uji ini digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variabel.

Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan yang diajukan adalah konsisten. Menurut Wiratna (2016) sebuah variabel dapat dikatakan reliabel jika cronbach alpha >0,60.

Tabel 2. Hasil Uji Reabilitas Pernya

taan

Cronbac

h Alpha 0,60 Keteran gan Kualitas Pelayanan (X)

1 0,687 0,60 Reliabel 2 0,666 0,60 Reliabel 3 0,659 0,60 Reliabel 4 0,661 0,60 Reliabel 5 0,677 0,60 Reliabel 6 0,660 0,60 Reliabel 7 0,695 0,60 Reliabel Pernya

taan

Cronbac

h Alpha 0,60 Keteran gan Kepuasan Calon Jamaah Haji (Y) 1 0,671 0,60 Reliabel 2 0,693 0,60 Reliabel 3 0,688 0,60 Reliabel 4 0,674 0,60 Reliabel 5 0,675 0,60 Reliabel 6 0,665 0,60 Reliabel 7 0,682 0,60 Reliabel

Sumber: data primer diolah (2021).

Berdasarkan uji reabilitas tabel diatas, menunjukkan bahwa semua variabel koefisien cronbach alpha>0,60. Oleh karena itu, berdasarkan pernyataan yang telah dibuat oleh penulis dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.

(6)

Regresi linear adalah suatu alat statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh antar variabel terhadap variabel yang dipengaruhinya. Regresi linear terdiri dari dua bagian yaitu regresi linear berganda dan regresi linear sederhana. Regresi linear berganda adalah dua variabel bebas dan satu variabel terikat sedangkan regresi linear sederhana adalah satu variabel bebas dan satu variabel terikat.

Dalam analisis regresi linear sederhana, variabel independen menerangkan variabel dependen.Dalam menganalisis regresi sederhana, hubungan antara variabel bersifat linear dimana perubahan pada variabel X akan diikuti oleh perubahan variabel Y secara tetap.

Berikut ini adalah uji regresi linear sederhana menggunakan SPSS 25 for windows.

Tabel 3. Hasil Regresi Linear Sederhana

Model

Unstandar dized Coefficie nts

Stan dardi zed Coefi sient s

t Si

g.

B

Std.

Err or

beta 1 (Co

nsta nt)

12, 096

2,8 28

4,2 77

,0 0 0 Kua

litas Pela yan an

,62 6

,09

0 ,620 6,9 72

,0 0 0 a. Dependen Variabel:Kepuasan Calon

Jamaah Haji

Sumber: data primer diolah (2021).

Berdasarkan tabel diatas, uji regresi linear sederhana maka menunjukkan persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut:

Keterangan.

Y=12,096+0,626

Y=Kepuasan Calon Jamaah Haji X=Kualitas Pelayanan

a: Konstan

b:Koefisien Regresi Kualitas Pelayanan (X)

Berdasarkan persamaan yang menunjukkan hasil olah data diatas maka dapat

dijelaskan sebagai berikut: a) Persamaan regresi linear sederhana memperlihatkan nilai a (konstan) sebesar 12,096. Nilai ini berarti bahwa jika variabel independen atauKualitas Pelayanan (X) sama dengan 0 (konstan) maka variabeldependen (Y) atau Kepuasan Calon Jamaah Haji sebesar 12,096, b) Koefisien regresi Kualitas Pelayanan (X) menunjukkan angka 0,626. Nilai koefisien regresi variabel bebas (X) yang bernilai positif mengarah adanya hubungan yang searah terhadapKepuasan Calon Jamaah Haji(Y) yang akan naik sebesar 0,626.

Tabel 4. Hasil Uji Koefisien Korelasi

Model Summary Mod

el R R Squa

re

Adjuste d R Squa re

Std. Error of the Estimate 1 .620a .384 .376 1,585

a. Predicators: (Constant), Kualitas Pelayanan (X)

Sumber: data primer diolah (2021).

Berdasarkan tabel diatas, uji koefisien korelasi dapat dijelaskan atau diinterpretasikan sebagai berikut:

Uji koefisien korelasi dapat diketahui dari nilai R (0,620) yang berarti hasil dari R square didapatkan R2 sebesar 0,384 yang diperoleh dengan model summary yang menunjukkan bahwa variabel independen (kualitas pelayanan) memiliki pengaruh sebesar 38,4% terhadap kepuasan calon jamaah haji, sedangkan 61,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti (diluar variabel penelitian).

Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi mengenai pengaruh kualitas pelayanan (X) terhadap kepuasan calon jamaah haji (Y) menunjukkan koefisien regresi sebesar 0,626 dengan angka yang bertanda positif. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan calon jamaah haji saling berkaitan. Artinya bahwa kualitas pelayanan dapat berpengaruh terhadap kepuasan calon jamaah haji.

Adanya hubungan atau pengaruh tersebut menandakan bahwa kantor kementerian agama kota Makassar harus memperhatikan kualitas pelayanan pada pendaftaran calon jamaah haji atau mengenai persyaratan calon jamaah haji sehingga calon jamaah haji merasa puas

(7)

dengan kualitas pelayanan yang diberikan.

Karena bagaimanapun juga kualitas pelayanan merupakan bagian terpenting dalam suatu instansi.

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Calon Jamaah Haji di Kantor Kementerian Agama Kota Makassar, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

Kualitas pelayanan dapat mempengaruhi kepuasan calon jamaah haji.

Dimana variabel kualitas pelayanan (X) dapat mempengaruhi variabel terkait kepuasan calon jamaah haji (Y) dimana R Squarenya sebesar 38,4% walaupun demikian dapat dilihat bahwa suatu pelayanan sangat penting untuk meningkatkan kepuasan bagi calon jamaah haji. jika kualitas pelayanan yang diberikan kepada calon jamaah haji baik maka kantor kementrian agama kota makassar akan mendapat citra yang baik di mata masyarakat atau calon jamaah haji, kerena kepuasan masyarakat merupakan hal terpenting, maka dari itu untuk memicu kupuasan calon jamaah haji atau masyarakat adalah kualitas pelayan sehingga dalam mencapai tujuanya terlaksanakan dengan cepat dan tepat.

Berdasarkan kesimpulan analisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan calon jamaah haji di kantor kementerian agama kota Makassar, maka saran yang diberikan yaitu: 1) Diharapkan kantor kementerian agama kota Makassar agar tetapmempertahankan suatu kualitas pelayanan sehingga kedepannya semakin meningkatkan kepuasan dan memberikan citra yang baik bagi kalangan masyarakat luas. 2) Diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat lebih spesifik dalam membahas pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan calon jamaah haji.

DAFTAR PUSTAKA

Barata, A.A. (2003). “Dasar-dasar Pelayanan Prima”. Penerbit: Alex Media Komputindo. Jakarta.

Candinegara, Irfandy. (2016). “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan User Pada Kantor Notaris dan PPAT Piters Djajakustio, S.H.

Kabupaten Gowa.”

Eliza, Yuliana. (2015). “Analisis Kepuasan Masyarakat atas Kualitas Pelayanan Kantor Kecamatan Siberut Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai”.

Download from

https://scholar.google.com/scholar?hl=

id&as_sdt=0%2C5&q=analisis+kepua san+masyarakat+atas+kualitas+pelaya nan+kantor+kecamatan+siberut&btnG

=#d=gs_qabs&u=%23p%3DFFSJW_2 XFGUJ

Hasibuan, Malayu. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:Bumi Aksara

Hasrul. (2020). “Analisis Kualitas Pelayanan Terhadap Peningkatan Tamu Hotel Lucky in Makassar.”

Jayanti, D.N. (2016). “Kualitas Pelayanan (Reliability, Responsiveness, Assurance, Emphaty, Tangibles) di Legend Premium Coffee Yogyakarta”.

Download from

https://eprints.uny.ac.id/43204/

Diakses pada hari Minggu, 20 September 2020.

Khusaini, Ahmad. (2016). “Analisis Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen di SPA Club Arena Yogyakarta.” Download from https://eprints.uny.ac.id/30777/

Mukarom,Z dan Laksana,M,W. (2015).

“Manajemen Pelayanan Publik”.

Penerbit: CV.PUSTAKA SETIA.

Bandung.

Nugraheni, Z.A.A. (2015). “Analisis Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik Berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat Di Kantor Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang”.

Download From

https://www.google.com/url?sa=t&sou rce=web&rct=j&url=https://eprints.un y.ac.id/28393/1/SKRIPSI.pdf&ved=2a hUKEwiMsszkre_rAhX-

H7cAHZILBm0QFjADegQIAxAB&u sg=AOvVaw3O9Mr1B_Zud9aTUnAS -qFY. Diakses pada hari Kamis, 17 September 2020

Nurdiansyah, Muhammad. (2012). “Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Pelayanan Di Club House Casa

Grande”. Download

fromhttps://www.google.com/url?sa=t

&source=web&rct=j&url=http://eprint s.uny.ac.id/14368/1/Muhammad%252

(8)

0Nurdiansyah.pdf&ved=2ahUKEwiY yP-

SoebrAhWOfn0KHaDVB24QFjABeg QICxAJ&usg=AOvVaw3g89B4zxRv 8RYs-pf0SLSh. Diakses pada Minggu tgl,13 September 2020.

Raharja.B.B. (2012). “Warta RSUD No. 11 Tahun VI”. Penerbit: RSUD dr H Soemarno Sosroatm.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung. Alfabet

Susanti, Susi. (2014). “Analis kualitas Pelayanan, Fasilitas dan Nilai Pelanggan terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap Di Klinik Pramata Otika Banten”. Downloaded from https://www.slideshare,net/susisusanti 87/proposal-skripsi-analisis-kualitas- pelayanan. diakses pada tgl, 11 September 2020.

V. Wiratna S. (2018). Metodologi Penelitian Bisnis Dan Ekonomi Pendekatan Kuantitatif. Yogyakarta.

Pustakabarupress

Wijaya Tony. (2018). Manajemen Kualitas Jasa. Jakarta:Indeks

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, direkomendasikan bagi Kantor Kementerian Agama Kota Pangkalpinang untuk dapat segera melengkapi peralatan pendaftaran calon jemaah haji

Analisis regresi linier berganda adalah studi mengenai ketergantungan satu vaiabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (bebas), yang bertujuan

Analisis data pada penelitian ini menggunakan regresi linier sederhana dibantu dengan SPSS Versi 16.0.hasil dari analisis regresi linier sederhana menunjukkan bahwa

Analisis regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel independen atau bebas yaitu Tangible (bukti fisik),

Hasil analisis secara parsial atau variabel independen dengan satu variabel dependen mengungkapkan bahwa koefisien regresi bukti fisik sebesar 0,369 dari pelayanan

Penelitian bertujuan untuk mengetahui strategi pelayanan prima KBIH Maqdis dalam membuat strategi serta langkah-langkah yang tepat untuk calon jamaah

Untuk mengetahui deskripsi kualitas pelayanan dan tingkat kepuasan jamaah di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Arwaniyyah Kudus Tahun 2017, dapat diperoleh dari hasil

Analisis deskriptif bertujuan untuk mengetahui gambaran data variabel penelitian, dengan variabel dependen berupa manajemen laba dan variabel independen antara lain