• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) TEORI ATOM BERBASIS INKUIRI TERSTRUKTUR SISWA SMA N 1 PRAMBANAN SLEMAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "ANALISIS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) TEORI ATOM BERBASIS INKUIRI TERSTRUKTUR SISWA SMA N 1 PRAMBANAN SLEMAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Dalton : J. Pend. Kim. dan Ilmu. Kim. (e-ISSN 2621-3060)Vol 6 No 3 2023 DOI : http://dx.doi.org/10.31602/dl.v6i3.11647

ANALISIS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) TEORI ATOM BERBASIS INKUIRI TERSTRUKTUR SISWA SMA N 1 PRAMBANAN SLEMAN

Legendaria Raula Saputri

1*

, Mohamad Agung Rokhimawan

1

, Setia Rahmawan

1

Received: 17 Juni 2023 | Accepted: 13 October 2023 | Published online: 1 December 2023 UPT Publikasi dan Pengelolaan Jurnal Uniska-Daltonjurnal 2023

Abstrak Penelitian ini berfokus pada analisis Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dengan bantuan video pembelajaran berbasis inkuiri terstruktur untuk meningkatkan keterampilan analisis tentang materi teori atom. Penelitian ini bertujuan untuk bertujuan untuk mengetahui kesesuaian LKPD pada materi struktur atom dengan kurikulum 2013 serta memahami tingkat kelayakan LKPD. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, Keefektifan LKPD dilihat menggunakan hasil nilai rata-rata dari posttest dan pretest. Subjek penelitian ini adalah siswa SMA N 1 Prambanan Sleman kelas X Mipa 2. Hasil penelitian dan pembahasan dapat dikatakan LKPD berbasis inkuiri terstruktur dikategorikan belum memenuhi standar kriteria dan tidak efektif karena dapat dilihat hasil post-test yang lebih rendah dari pada hasil pre-test dengan persentase ketuntasan siswa pada pre-test sebesar 100%, sedangkan pada post-test terjadi penurunan nilai yaitu sebanyak 23 siswa mendapat poin 80 dan 10 siswa mendapatkan poin 100 dengan rata-rata poin post-test siswa yaitu sebesar 86.

Katakunci : Analisis LKPD Inkuiri Terstruktur KualitatifTeori Atom.

This is an open access article under the CC-BY 4.0 License. Copyright © 2023 by authors.

 Legendaria Raula Saputriing legendariars@gmail.com

1Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Abstract This research focuses on analyzing Student Worksheets (LKPD) with the help of structured inquiry-based learning videos about atomic theory material. This research aims to determine the suitability of LKPD on atomic structure material with the 2013 curriculum and understand the level of usefulness of LKPD. The research method uses a descriptive qualitative approach. The subjects of this research were students of SMA N 1 Prambanan Sleman class lower than the pre-test results, with the percentage of student completion in the pre-test being 100%. At the same time, there was a decrease in scores in the post-test: 23 students got 80 points and 10 got 100 points with average post-test points of 86.

Keywords : LKPD Analysis ∙ Structured Inquiry ∙ Qualitative ∙ Atomic Theory

PENDAHULUAN

Pendidikan sangat erat kaitannya dengan materi yang akan diberikan ketika di kelas.

Informasi dari guru kepada siswa dapat diartikan sebagai proses atau metode, tetapi untuk hasil belajar yang maksimal proses penjelasan materi harus diberikan secara matang (Slameto,2010).

Pendidikan adalah usaha dengan menggunakan kemampuan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran adalah kegiatan dengan memberikan perubahan kondisi yang berbeda dari sebelumnya untuk mencapai tujuan kurikulum yang lebih baik (Aryanthi et al., 2019).

Kimia adalah kelompok ilmu alam yang mencakup komposisi, sifat, struktur, dan keragaman. Ilmu pengetahuan kimia dari berbagai bagian saling berhubungan diperdalam ORIGINAL ARTICLE

(2)

pada tiga tingkat: Macroscopic, Sub- Microscopic, dan simbolis (Nugroho, 2021).

Dasar ilmu pengetahuan kimia merupakan siswa mampu memahami dan menerapkan konsep atom dan molekul (A’yun, 2018). Atom dianggap menjadi unsur yang menyusun materi-materi di dunia baik materi besar hingga materi terkecil sekalipun.

Salah satu materi kimia kelas X semester I adalah teori atom, tetapi siswa menganggap itu merupakan materi yang sulit. Menurut Gabel (1993) materi kimia umumnya abstrak. Hal ini memberikan penjelasan bahwa pelajaran kimia dianggap sulit bagi siswa. Oleh karena itu, proses pembelajaran kimia sebaiknya melibatkan tiga aspek kimia, sehingga dapat menghindari kesulitan siswa dalam memahami konsep-konsep kimia, khususnya konsep-konsep kimia yang bersifat abstrak. Hal ini juga sejalan dengan penelitian Ashadi (Priliyanti et al., 2021) bahwa kimia tampak sebagai ilmu yang kurang menarik dan sulit bagi siswa. Hal ini memungkinkan siswa untuk belajar dengan menerapkan mnemonik.

Mnemonik adalah cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan daya ingat seseorang dalam memaknai suatu kata, gagasan atau ide melalui pengasosiasian pikiran sehingga informasi yang diperoleh dapat dengan mudah disimpan dalam memori jangka panjang. Jika siswa belajar dengan cara ini, siswa hanya dapat mengingat materi bukan memahami materi.

Akibatnya siswa kurang menguasai konsep- konsep dasar pada materi kimia karena dianggap ilmu yang sulit (Susanty, 2022). Karakteristik materi teori atom bersifat abstrak, memerlukan kemampuan pemahaman, menghafal, dan menganalisis serta keaktifan siswa untuk berlatih sehingga siswa benar-benar memahami konsep.

Konsep adalah hal-hal yang perlu dipahami, dipelajari, dan dikuasai siswa dalam proses pembelajaran. Siswa memiliki pemahaman konseptual yang kurang memadai tentang materi teori atom dan memerlukan model pembelajaran, media, dan bahan ajar yang sesuai (Prayunisa, 2022).

Menurut Widjajanti (2008:1), bahan ajar yang tepat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pembelajaran. lembar kerja peserta didik (LKPD) merupakan salah satu sumber belajar yang dibuat guru sebagai fasilitator kegiatan pembelajaran (Rahmawati & Wulandari, 2020). LKPD dapat

dirancang dan dikembangkan sesuai dengan keadaan dan kondisi kegiatan pendidikan di lingkungan sekolah. Menurut Trianto (2009:

222), lembar kerja peserta didik (LKPD) dapat berupa panduan pengembangan aspek kognitif, atau panduan pengembangan aspek pembelajaran berupa panduan eksperimen atau demonstrasi.

LKPD berisi panduan belajar siswa untuk melakukan penelitian atau kegiatan pemecahan masalah. LKPD berfungsi sebagai pedoman belajar bagi siswa dan juga memudahkan siswa serta guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar (Ni Made Sinta Suwastini et al., 2022).

LKPD juga dapat diartikan sebagai bahan yang dicetak di atas kertas yang berisi materi, rangkuman, dan petunjuk pelaksanaan tugas yang harus diselesaikan siswa dengan mengacu pada keterampilan dasar yang telah diperolehnya (Pawestri & Zulfiati, 2020). Latihan soal di LKPD dapat dijadikan sebagai penjajakan soal untuk mengasah kemampuan siswa dalam mengembangkan prasyarat yang diperlukan setelah lulus. Pernyataan tersebut didukung oleh Rehulina (2015) yang menyatakan bahwa untuk menunjang kegiatan pembelajaran, perlu adanya pedoman pembimbing yaitu Lembar Kegiatan Siswa (LKPD). Tersedianya LKPD berdampak signifikan terhadap proses pembelajaran, sehingga penyusunan LKPD harus memenuhi persyaratan yang ada.

Darmodjo & Kaligis (1993: 41-46) menjelaskan bahwa berbagai persyaratan yang harus dipenuhi dalam penyusunan LKPD, yaitu persyaratan pendahuluan, persyaratan konstruksi, dan persyaratan teknis. LKPD harus memuat 6 elemen kunci yaitu: judul, panduan belajar, kompetensi dasar atau topik, informasi pendukung, tugas atau latihan soal. Metode saintifik digunakan dalam pembelajaran berbasis kurikulum 2013. Hosnan (2014) mendefinisikan metode ilmiah sebagai proses pembelajaran dimana siswa secara langsung mengkonstruksi sebuah konsep, hukum/prinsip dengan memperhatikan kegiatan, memberikan pertanyaan, menganalisis/membuat dugaan (hipotesis), menjadikan satu dan menganalisis data dengan menggunakan macam-macam teknik seperti membuat kesimpulan, berkomunikasi, mempraktekannya dengan menggunakan model pembelajaran menurut metode saintifik adalah inkuiri terstruktur (Syukri et al., 2021).

(3)

Model inkuiri mengacu pada serangkaian kegiatan belajar yang secara maksimal melibatkan kemampuan semua siswa secara sistematis, kritis, logis, dan analitis memungkinkan siswa untuk merumuskan sendiri temuannya dengan percaya diri (Suryaningsih et al., 2016). Sumantri (2000) mengatakan bahwa penggunaan metode inkuiri dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap sains, dan pengetahuan tersebut akan bertahan lebih lama dalam ingatan siswa. Hal yang sama diungkapkan oleh Blosser Putra (2013: 91), dengan menggunakan metode inkuiri, siswa akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang sains dan lebih tertarik pada sains jika mereka terlibat secara aktif dalam sains.

Kimia merupakan salah satu mata pelajaran dalam bidang ilmu pengetahuan alam yang di pelajari di Sekolah Menengah Atas (SMA) (Dahlia et al., 2017).

Oleh karena itu, LKPD yang berkualitas akan merangsang minat baca dan belajar siswa. Dalam memahami proses pembelajaran, LKPD yang disusun dengan menggunakan beberapa kriteria ini dirancang untuk menarik siswa agar lebih aktif dalam proses pembelajaran. Guru harus memahami siswa yang memiliki konsep salah sehingga dapat melakukan tindakan pemahaman sejak saat ini (Wibowo, 2016). Namun dalam pelaksanaannya selama ini, guru belum mampu mengolah LKPD, khususnya pembelajaran berbasis inkuiri, seperti yang dipersyaratkan dalam kurikulum 2013, mengikuti konsep kebutuhan belajar (Elcane et al., 2021). Pengembangan LKPD berbasis inkuiri terstruktur didasarkan pada proses pembelajaran inkuiri terstruktur yang meliputi: observasi, hipotesis, pengumpulan dan analisis data, serta penarikan kesimpulan. Dalam menjelaskan tentang teori atom, peneliti memberikan gambaran visual yaitu gambar bergerak, tetapi sesuatu yang terdengar menarik dan mampu mengajak siswa untuk memahami konsep khususnya melalui video materi pelajaran kimia (Firdaus & Wilujeng, 2018). Alasan memilih

inkuiri terstruktur karena membantu siswa untuk mengembangkan, kesiapan serta penguasaan keterampilan dalam proses kognitif serta siswa memperoleh pengetahuan secara individual sehingga dapat dimengerti.

Penelitian Hadi (2017) video edukasi merupakan salah satu media yang mengandung unsur audio (suara) dan visual gerak (video).

Sebagai media pembelajaran, video merupakan cara guru menyajikan informasi kepada siswa.

Kemudahan dalam memutar ulang video (playback) dan bagaimana informasi disajikan secara terstruktur menjadikan video sebagai salah satu media yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami konsep. Penelitian ini berfokus pada video analisis lembar kerja peserta didik (LKPD) pembelajaran berbasis inkuiri terstruktur untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis teori atom. Tujuan penelitian ini adalah Penelitian ini bertujuan untuk bertujuan untuk mengetahui kesesuaian LKPD pada materi struktur atom dengan kurikulum 2013 serta memahami tingkat kelayakan LKPD, apakah bisa meningkatkan pemahaman siswa tentang materi teori atom (Septiarini & Puspasari, 2020).

Dengan bantuan media video, siswa juga dapat mengamati secara langsung, mengamati bagaimana sesuatu terjadi, berpikir kritis, dan mampu menarik kesimpulan (Wiradinata, 2013).

Penelitian lain oleh Yudianto (2017) menunjukkan bahwa media video merupakan media pembelajaran yang paling tepat dan akurat untuk menyampaikan informasi dan akan sangat membantu siswa dalam memahami dengan cepat.

Kesimpulannya, pemahaman konsep tidak hanya melibatkan siswa guru juga mengambil peran dalam sikap ini. Untuk itu peneliti terdorong untuk melakukan penelitian tentang

“Analisis Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Teori Atom Berbasis Inkuiri Terstruktur Siswa SMA N 1 Prambanan Sleman”. Penelitian ini bertujuan untuk bertujuan untuk mengetahui kesesuaian LKPD pada materi struktur atom dengan kurikulum 2013 serta memahami tingkat kelayakan LKPD.

METODE PENELTI

Peneliti melakukan rancangan pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian LKPD pada materi struktur atom dengan kurikulum 2013. Penelitian ini tergolong sebagai penelitian

kualitatif yang menggunakan metode deskriptif untuk melakukan analisis data. Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang bertujuan untuk menerangkan, menafsirkan, dan

(4)

menggambarkan peristiwa atau kejadian pada masa sekarang. Jenis penelitian ini yaitu penelitian studi kasus yang merupakan jenis penelitian deskriptif. Studi kasus merupakan pengujian intensif yang menggunakan berbagai sumber bukti (data kualitatif, kuantitatif atau keduanya) (Rusandi & Muhammad Rusli, 2021).

Setiap siklus ini terdapat 4 tahapan yang mesti dilalui yaitu: tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Tahap perencanaan dilakukan dengan mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk melakukan pembelajaran, antara lain LKPD, lembar observasi, berupa soal pre-test di awal dan post-test di akhir (Pakpahan, 2022). Fase implementasi adalah konten yang direncanakan, yaitu pembelajaran dalam model inkuiri terstruktur (Rahmadhani & Astriani, 2022). Tahapan penyelidikan inkuiri terstruktur dalam kegiatan penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi dan merumuskan pertanyaan (2) memprediksi hasil dan mengembangkan rencana pengumpulan data (3) penelitian untuk mengumpulkan data (4) interpretasi dan merumuskan kesimpulan (5) refleksi, pada tahap implementasi dalam penelitian ini, yaitu:

Pengenalan LKPD kepada 33 peserta didik kelas X MIPA 2 di SMA Negeri 1 Prambanan sebagai kelas uji coba. LKPD digunakan sebagai sumber belajar bagi peserta didik dan bahan ajar bagi guru pada materi struktur atom. Untuk mengetahui kepraktisan dan keefektifan LKPD pada tahap implementasi, maka selanjutnya dilakukan tahap evaluasi. Peneliti kemudian mendiskusikan data dari observasi selama fase refleksi. Tahap ini

bertujuan untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan pembelajaran untuk perbaikan pada penelitian selanjutnya. Penelitian dilakukan dengan memberikan soal pretest dan postetst di kelas X MIPA 2. penulis memberikan perlakuan berupa pembelajaran teori atom dengan menggunakan LKPD berdasarkan soal terstruktur.

Subjek Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada hari Selasa, 31 Mei 2022 pukul 10.15-11.45 WIB pada akhir semester genap tahun ajaran 2021/2022. Subjek penelitian ini adalah siswa SMA N 1 Prambanan Sleman kelas X Mipa 2.

Teknik Analisis Data

Keefektifan LKPD diukur dengan melihat berapa rata-rata nilai pretest dan posttest siswa sebagai pembanding sebelum dan sesudah perlakuan. LKPD dikatakan efektif jika nilai rata-rata postest siswa lebih baik dari nilai pretest. Skor perolehan aktual yaitu jumlah poin yang diperoleh seorang siswa, sedangkan skor perolehan maksimum adalah skor tertinggi yang dapat diperoleh siswa dengan ketentuan nilai 100 pada penelitian ini. Selain itu, analisis data formulir penilaian LKPD kimia berbasis inkuiri dilakukan dengan menggunakan rumus rata-rata dan dijelaskan secara deskriptif sederhana, dan tinjauan pustaka analisis, tujuan pembelajaran dijelaskan secara naratif.

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tahap pendefisian 1.1. Analisis ujung depan.

Menurut (Magdalena et al., 2021) analisis ujung depan (awal-akhir) memperoleh data berupa nilai pre-test dan post-test, yang menunjukkan bahwa siswa belum sepenuhnya memahami konsep-konsep teori atom.

Penanaman konsep dapat dilakukan oleh guru, terutama dalam materi teori atom. Dari hasil nilai siswa kelas X MIPA 2 di SMA Negeri 1 Prambanan Sleman, LKPD yang digunakan berupa lembar diskusi berjumlah 8 lembar diberi gambar berupa struktur atom supaya siswa tertarik dalam mengerjakan soal, serta terdapat tabel rangkuman agar siswa lebih mudah

memahami apa yang telah dipelajari. LKPD saat ini lebih kepada melatih siswa untuk menjawab pertanyaan tanpa penjelasan lebih lanjut, sehingga menyulitkan dalam menjawab pertanyaan yang ada untuk memberikan penjelasan kepada siswa. LKS yang digunakan tidak didasarkan pada kebutuhan belajar siswa untuk memunculkan konsep belajarnya sendiri.

Dengan demikian, Lembar Teori Atom Berbasis Pertanyaan Terstruktur dirancang untuk membantu siswa menemukan filosofi belajar mereka sendiri dan dapat meningkatkan motivasi dan minat mereka untuk belajar.

1.2 Analisis siswa.

Berdasarkan hasil analisis LKPD, data yang diperoleh menunjukkan bahwa siswa kelas X pada umumnya aktif dan termotivasi untuk

(5)

belajar. Menurut teori Piaget, selama perkembangan anak antara usia 12 - 18 tahun, anak berada pada tahap kinerja formal (Ardiningtyas et al., 2022) Pada tahap ini, anak sudah dapat berpikir secara abstrak dan logis.

Pada tahap ini, siswa juga memiliki kemampuan untuk berpikir sistematis dan memecahkan masalah melalui kegiatan langsung seperti inferensi, penjelasan, dan membangun hipotesis.

Karakteristik siswa tersebut diperhitungkan dalam Analisis Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berdasarkan inkuiri terstruktur (Wardani, 2022).

1.3 Analisis tugas.

Analisis tugas merupakan analisis kompetensi dasar (KD) menurut silabus 2018 revisi tahun 2013, Pembelajaran dengan Model Inkuiri Struktur meliputi langkah-langkah : Belajar Mengamati, Hipotesis, Pengumpulan dan Pengolahan Data, dan Menggambar Kesimpulan (Siregar et al., 2023). Menurut silabus 2013 direvisi tahun 2018, siswa harus menguasai 2 kompetensi dasar (KD), yaitu: 3.2 Menganalisis perkembangan model atom dari model atom Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr, dan Mekanika Gelombang dan 4.2 Menganalisis kelebihan dan kelemahan masing-masing teori atom.

1.4 Analisis tujuan pembelajaran.

Tujuan pembelajaran yang dibangun dalam Buku Ajar Teori Atom LKPD adalah tujuan pembelajaran yang dibangun sejalan dengan kurikulum 2013 revisi 2018, yaitu: siswa berpartisipasi aktif dalam proses pengajaran, dan belajar, memelihara sikap ingin tahu, mengamati dengan cermat, bertanggung jawab, menanggapi menyampaikan pendapat dan menjawab pertanyaan, memberikan saran dan kritik, serta mampu menjelaskan perkembangan proses pengajaran Model Atom Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr, dan Mekanika Gelombang, serta menentukan nomor atom, jumlah atom massa, komposisi atom, dan dirancang untuk

menganalisa perbedaan partikel elementer dalam model atom Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr, dan Mekanika Gelombang (Thiagarajan, 1974).

1.5 LKPD yang dianalisis

Pada tahap analisis ini sesuai dengan standar kriteria pada umumnya, siswa membutuhkan LKPD yang mudah dipahami, menarik, dan ilustratif. Lembar Kerja Teori Aom tersusun dari:

Gambar 1. Cover dan kompetensi dasar

Gambar 2. Petunjuk cara menggunakan modul

(6)

Gambar 3. Lembar kerja

Gambar 3.1. Lembar kerja

Gambar 3.2. Lembar kerja

Gambar 3.3. Lembar kerja

(7)

Gambar 3.4. Lembar kerja

Gambar 4. Penutup

LKPD terdiri atas 8 halaman dengan setiap halaman diberi materi penjelasan mengenai teori atom untuk mengerjakan soal selanjutnya.

LKPD memiliki banyak kekurangan dengan dibuktikan tidak adanya Kata Pengantar, Daftar Isi, Kompetensi Inti, Indikator Kinerja, Tujuan Pembelajaran, Peta Konsep, Pendahuluan, Tabel Hasil, Lembar Kerja Kunci Jawaban, dan Evaluasi.

Gambar 5. Diagram Tingkat Pemahaman Siswa

Berdasarkan nilai sebelum dan sesudah tes siswa. Berdasarkan analisis skor pre-test dan post-test, terlihat bahwa persentase ketuntasan kemampuan pengetahuan siswa yang mempelajari metode saintifik meningkat. Siswa dianggap tuntas jika mencapai nilai > 81 berdasarkan KKM sekolah. Rata-rata nilai pre- test siswa adalah 100, tingkat ketuntasan siswa pre-test adalah 100%, dan post-test memiliki nilai rata-rata turun sebanyak 23 siswa mendapat poin 80 dan 10 siswa mendapatkan poin 100 dengan nilai rata-rata 86. Dengan penerapan model inkuiri terstruktur siswa mengalami penurunan nilai hal ini berarti bahwa model inkuiri terstruktur tidak efektif untuk menunjang proses belajar siswa pada materi teori atom.

Pembahasan

Inkuiri Terstruktur dalam perancang produk LKPD memuat komponen isi LKPD, yang terbagi menjadi bagian awal, bagian kegiatan lembar kerja, dan bagian akhir. Halaman sampul ada di awal halaman. Halaman sampul LKPD terdiri dari judul LKPD, gambar pendukung, nama kelompok, nama anggota, dan halaman selanjutnya memuat judul, logo teori atom, pengertian teori atom dan petunjuk penggunaan LKPD.

Bagian penutup berisi informasi kompetensi dasar (KD) keterampilan berdasarkan silabus 2013. Instruksi Pembelajaran berisi petunjuk- petunjuk sebelum melakukan aktivitas yang akan dilakukan oleh siswa. Informasi

Pendukung : Mencantumkan

rangkuman/ringkasan isi materi untuk memudahkan siswa dalam mencari informasi saat melakukan kegiatan analisis. Tugas pendahuluan adalah latihan pendahuluan berupa pertanyaan tentang pemahaman siswa terhadap materi.

Setiap kegiatan pada halaman LKPD berisi tahapan-tahapan inkuiri terstruktur, yaitu

0 10 20 30

Diagram Nilai

(8)

mengajukan pertanyaan, membangun hipotesis, pengumpulan data, analisis data, dan menyimpulkan. Setiap tahapan model inkuiri terstruktur juga melatih kemampuan berpikir kritis siswa melalui indikator-indikatornya.

Indeks penggunaan critical thinking yaitu, menjelaskan perkembangan teori atom mulai dari teori atom Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr, dan Teori Atom Mekanika Kuantum serta Menganalisis kelebihan dan kelemahan masing-masing teori atom.

Pada titik ini, siswa memiliki kesempatan untuk bertanya kepada guru di mana mereka sulit untuk memecahkan masalah LKPD. Selain itu, siswa memiliki kesempatan untuk berefleksi dan mengidentifikasi masalah yang diangkat. Setelah diskusi, siswa mendapat kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas dan kelompok lain.juga dapat memberikan jawaban dan tanggapan. Kategori terbaik hanya mencakup satu indikator kegiatan yaitu kegiatan pendataan yang sedang berlangsung.

Hal ini disebabkan karena rendahnya minat dan motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran.

Siswa malu dan takut untuk mengemukakan pendapat atau melakukan presentasi, sehingga peran guru mendominasi dalam proses pembelajaran. Diskusi berakhir dengan guru mengidentifikasi persepsi dan memperkuat gagasan untuk pemahaman yang lebih baik oleh siswa. Guru dan siswa menyimpulkan hasil belajar. Tahap terakhir siswa menjawab soal post-test yang telah diberikan dengan materi yang telah dipelajari sebelumnya untuk mengukur hasil pemahaman siswa dalam materi teori atom.

Dengan penerapan model pembelajaran inkuiri terstruktur pada materi teori atom siswa mengalami kesulitan dalam memahami dan menganalisa lembar kegiatan dan lembar kerja di dalam LKPD. Penerapan model inkuiri terstruktur hanya membuat siswa cenderung menghafal bukan memahami materi dan setelah pembelajaran selesai siswa akan melupakan materi yang telah dipelajari (Ni’mah &

Widodo, 2022). LKPD yang digunakan juga mempengaruhi kinerja siswa dalam berpikir dibuktikan dengan siswa mengalami kekurangan waktu dalam mengerjakannya dikarenakan soal yang terlalu banyak tetapi petunjuk materi yang diberikan sedikit. Hal ini membuktikan bahwa LKPD yang di analisis tidak memenuhi kriteria keefektifan untuk proses pembelajaran perlu perubahan lebih baik

lagi jika LKPD ini akan digunakan. Komentar atau saran validator untuk memperbaiki dalam penelitian lebih lanjut. Bahwa banyak hal apa yang perlu ditingkatkan di LKPD, perlu ada tujuan pembelajaran di LKPD. Jika siswa ikut aktif dalam pembelajaran siswa akan dengan mudah menyimpan materi dalam jangka panjang (Mones, 2020). Akan lebih mudah jika siswa mengetahui konsep yang dipelajarinya melalui gaya belajarnya sendiri. Namun, tetap mendapat bimbingan dari guru.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil survey dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa inkuiri terstruktur tidak berpengaruh baik terhadap “Analisis Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Teori Atom Berbasis Inkuiri Terstruktur Siswa SMA N 1 Prambanan Sleman”. Model pembelajaran inkuiri terstruktur dikatakan tidak efektif karena hasil post-test yang lebih rendah dari pada hasil pre-test dengan persentase ketuntasan siswa pada pre-test sebesar 100%, sementara pada post-test terjadi penurunan nilai yaitu sebanyak 23 siswa mendapat skor 80 dan 10 siswa mendapatkan skor 100 dengan rata- rata poin post-test siswa yaitu sebesar 86.

LKPD yang digunakan belum memenuhi standar kriteria LKPD yang baik karena tugas- tugas yang terdapat dalam LKPD hanya berupa soal tanpa ada contoh yang jelas.

DAFTAR PUSTAKA

Ardiningtyas, M., Harahap, T. H., &

Panggabean, E. M. (2022). Penerapan Teori Piaget dalam Pembelajaran Matematika di Sekolah Menengah Atas: Studi Kasus di Sekolah SMA Negeri 3 Medan.

Aryanthi, K. D., Suwatra, Ign. I. W., &

Suarjana, I. M. (2019). Pengaruh Model Pembelajaran Air Berbantuan Media Gambar Terhadap Hasil Belajar Ips Siswa. Media Komunikasi FPIPS, 17(1).

https://doi.org/10.23887/mkfis.v17i1.2 2215

A’yun, Q. (2018). Analisis Miskonsepsi Siswa Menggunakan Tes Diagnostic Multiple Choice Berbantuan Cri (Certainty Of Response Index). 12(1).

Dahlia, D., Panjaitan, R. L., & Djuanda, D.

(2017). Penerapan Model Pembelaaran Inkuiri Pada Materi

(9)

Sifat-Sifat Benda Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV. 2(1).

Elcane, D. C. O., Purwanto, A., & Putri, D. H.

(2021). Pengembangan Lkpd Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Untuk Melatihkan Keterampilan Berpikir Kritis Pada Siswa Sma Di Kota Bengkulu. 1(1).

Firdaus, M., & Wilujeng, I. (2018).

Pengembangan LKPD inkuiri terbimbing untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar peserta didik. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 4(1), 26–40.

https://doi.org/10.21831/jipi.v4i1.5574 Magdalena, I., Annisa, M. N., Ragin, G., &

Ishaq, A. R. (2021). Analisis Penggunaan Teknik Pre-Test Dan Post- Test Pada Mata Pelajaran Matematika Dalam Keberhasilan Evaluasi Pembelajaran di SDN BOJONG 04. 3.

Mones, A. Y. (2020). Upaya Meningkatkan Daya Ingat Siswa Kelas Iv Melalui Penerapan Metode Praktek Dan Latihan Terstruktur Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik.

Ni Made Sinta Suwastini, Anak Agung Gede Agung, & I Wayan Sujana. (2022).

LKPD sebagai Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Pendekatan Saintifik dalam Muatan IPA Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, 6(2), 311–

320.

https://doi.org/10.23887/jppp.v6i2.483 04

Ni’mah, M., & Widodo, W. (2022). Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terstruktur Berbantuan Virtual- Laboratory Phet Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Listrik Dinamis.

10.

Nugroho, A. C. (2021). Teori Utama Sosiologi Komunikasi (Fungsionalisme Struktural, Teori Konflik, Interaksi Simbolik). 2(2).

Pakpahan, M. (2022). Penggunaan Lembar Kerja Siswa Untuk Meningkatkan Minat Belajar Pada Kompetensi Dasar Mengolah Kue Indonesia. Jurnal Tunas Pendidikan, 5(1), 179–188.

https://doi.org/10.52060/pgsd.v5i1.977 Pawestri, E., & Zulfiati, H. M. (2020).

Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (Lkpd) Untuk Mengakomodasi

Keberagaman Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas Ii Di Sd Muhammadiyah Danunegaran.

TRIHAYU: Jurnal Pendidikan Ke-SD-

an, 6(3).

https://doi.org/10.30738/trihayu.v6i3.8 151

Prayunisa, F. (2022). Analisa Kesulitan Siswa Kelas XI dalam Pembelajaran Kimia di SMAN 1 Masbagik. 4.

Priliyanti, A., Muderawan, I. W., & Maryam, S.

(2021). Analisis Kesulitan Belajar Siswa Dalam Mempelajari Kimia Kelas XI. Jurnal Pendidikan Kimia

Undiksha, 5(1), 11.

https://doi.org/10.23887/jjpk.v5i1.324 02

Rahmadhani, H. N., & Astriani, D. (2022).

Implementasi Model Pembelajaran Inkuiri Terstruktur Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Materi Sistem Peredaran Darah. 10.

Rahmawati, L. H., & Wulandari, S. S. (2020).

Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) Berbasis Scientific Approach Pada Mata Pelajaran Administrasi Umum Semester Genap Kelas X OTKP di SMK Negeri 1 Jombang. Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran (JPAP), 8(3), 504–515.

https://doi.org/10.26740/jpap.v8n3.p5 04-515

Rusandi & Muhammad Rusli. (2021).

Merancang Penelitian Kualitatif Dasar/Deskriptif dan Studi Kasus. Al- Ubudiyah: Jurnal Pendidikan dan Studi Islam, 2(1), 48–60.

https://doi.org/10.55623/au.v2i1.18 Septiarini, A., & Puspasari, D. (2020).

Pengembangan LKPD Berbasis HOTS dan Inkuiri Terbimbing pada Mata Pelajaran Otomatisasi Tata Kelola Humas dan Keprotokolan Kelas XII OTKP Semester Gasal di SMKN 10 Surabaya. Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran (JPAP),

8(1), 9–21.

https://doi.org/10.26740/jpap.v8n1.p9- 21

Siregar, W. P., Irawati, S., Jumiarni, D., Ahmad Saddam Husein, Irwandi Ansori, &

Syarif Hidayat. (2023). Rancangan Perangkat Pembelajaran Model Inkuiri

(10)

Terbimbing Untuk Meningkatkan Literasi Sains. Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi, 1–8.

https://doi.org/10.33369/diklabio.7.1.1 -8

Suryaningsih, N. M. A., Cahaya, I. M. E., &

Poerwati, C. E. (2016). Implementasi Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Permainan Dalam Meningkatkan Kreativitas Anak Usia Dini. JPI (Jurnal Pendidikan Indonesia), 5(2), 212.

https://doi.org/10.23887/jpi- undiksha.v5i2.8559

Susanty, H. (2022). Problematika Pembelajaran Kimia Peserta Didik Pada Pemahaman Konsep Dan Penyelesaian Soal Soal Hitungan. Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan,

16(6), 1929.

https://doi.org/10.35931/aq.v16i6.127 8

Syukri, A., Doktoral, P., & Jambi, U. (2021).

Filsafat Ilmu dan Pengembangan Metode Ilmiah. 4(3).

Wardani, H. K. (2022). Pemikiran Teori Kognitif Piaget Di Sekolah Dasar.

Khazanah Pendidikan, 16(1), 7.

https://doi.org/10.30595/jkp.v16i1.122 51

Wibowo, N. (2016). Upaya Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Pembelajaran Berdasarkan Gaya Belajar di SMK NEGERI 1 SAPTOSARI. Elinvo (Electronics, Informatics, and Vocational Education), 1(2), 128–139.

https://doi.org/10.21831/elinvo.v1i2.1 0621

Referensi

Dokumen terkait

Produk yang dihasilkan dalam pengembangan penelitian ini berbentuk LKPD sebagai petunjuk percobaan Materi Cahaya berbasis inkuiri terbimbing untuk peserta didik kelas VIII

Kualitas isi pada materi struktur atom ini memiliki nilai 82,85% dengan kriteria sangat valid yang dapat ditafsirkan bahwa materi yang terdapat pada LKPD telah

pengembangan ini adalah media pembelajaran berupa LKPD. Pengembangan media pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing yaitu dimana peserta didik akan diberikan sebuah

Produk yang dikembangkan pada penelitian ini adalah LKPD berbasis inkuiri pada materi pengklasifikasian ikan menggunakan Model Prosedur pengembangan hasil adaptasi dari

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan LKPD berbasis inkuiri terbimbing berbantuan simulasi PhET untuk digunakan dalam proses pembelajaran Fluida

Objek penelitian ini adalah lembar kerja peserta didik (LKPD) interaktif kimia dan subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas X MIA 2 SMA Srijaya Negara

Berdasarkan Tabel 1 nilai tingkat kevalidan dari keenam aspek tersebut diketahui bahwa LKPD pembelajaran matematika materi luas bangun datar dengan model inkuiri

2 Tahun 2023 Hal: 506-514 https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK ELEKTRONIK E-LKPD BERBASIS STRATEGI KNOW-WANT-LEARNED KWL PADA