ANALISIS LINGKUNGAN KERJA DAN KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA JENEBERANG KABUPATEN GOWA
Firman Hadi Saputra1, Sukardi2, Andi Badrussaman3
1,2,3Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar
1[email protected], 2[email protected], 3[email protected]
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the effect of work environment (X1) and individual characteristics (X2) on employee performance (Y). This research was conducted on the employees of the Regional Drinking Water Company Tirta Jeneberang, Gowa Regency. This type of research is descriptive qualitative. The data collection techniques used were observation, questionnaires and documentation.
Population and sample of 65 employees. The sample determination is saturated sample. The data analysis technique of this research is descriptive analysis, multiple linear regression analysis, t test and f test. The results showed that partially the work environment has a significant effect on employee performance at the Tirta Jeneberang Regional Drinking Water Company, Gowa Regency. Partially individual characteristics do not have a significant effect on employee performance at the Regional Drinking Water Company Tirta Jeneberang, Gowa Regency. Simultaneously the work environment and individual characteristics on employee performance at the Regional Drinking Water Company Tirta Jeneberang, Gowa Regency. The contribution of the influence of work environment variables and individual characteristics on employee performance at the Tirta Jeneberang Regional Drinking Water Company, Gowa Regency is 9.7%, while the remaining 81.3% is influenced by other variables not included in this study.
Keywords: work environment, individual characteristics, and employee performance.
PENDAHULUAN
Sumber daya manusia merupakan aset penting untuk mempertahankan bisnis yang dikelola oleh perusahaan saat ini dan dimasa depan. Oleh karena itu sumber daya manusia juga merupakan penggerak utama bagi setiap perusahan dalam menjalankan semua aktivitas perusahaan. Jika karyawan tersebut secara efektif dan efisien dalam memberikan kinerja yang baik kepada perusahaan, maka tujuan perusahaan akan cepat tercapai
Setiap perusahaan tentunya akan membutuhkan sumber daya manusia yang unggul untuk meningkatkan taraf hidup perusahaan. Sumber daya manusia merupakan sumber daya berharga yang dimiliki perusahaan. Oleh sebab itu perusahaan berusaha meningkatkan kualitas dari sumber daya manusianya agar dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik. Usaha yang dilakukan perusahaan ialah berusaha meningkatkan kualitas dari sumber daya manusianya agar dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik.
Usaha yang dilakukan perusahaan ialah mengembangkan program kualitas kehidupan kerja yang berkualitas yang menjadi fokusnya menciptakan lingkungan yang manusiawi. Dan ini akan ada dibawah di dunia kerja, bahkan jika satu orang bekerja di tempat yang sama akan menyebabkan satu orang berbeda dengan kepuasan dengan orang lain. Perbedaan individu dilihat dari kemampuan, nilai, sikap dan minat yang membuat orang puas dengan situasi atau ide tertentu.
Dalam Pasal 10 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, yang menyatakan bahwa daerah diberi wewenang untuk mengelola sumber daya daerah yang ada di wilayahnya dan bertanggung jawab menjaga keseimbangan lingkungan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Sebagai bagian dari pengalihan beberapa urusan pemerintahan terkait pekerjaan umum ke kabupaten daerah, layanan air bersih juga dialihkan ke pemerintah daerah. Selain itu, itu melalui peraturan daerah, pelaksanaannya diserahkan
kepada semua instansi. Dalam hal ini instansi yang terkait adalah Perusahaan daerah air minum merupakan salah satu unit usaha milik daerah yang di dirikan untuk menyalurkan air bersih dan distribusikan kepada masyarakat . PDAM ada di setiap provinsi, kabupaten dan kota di seluruh Indonesia. PDAM adalah perusahaan daerah yang menyediakan sarana air bersih yang dibawah pengawasan dan dipantau sepenuhnya oleh aparat pemerintah dan legislatif daerah.
Objek dalam penelitian ini adalah PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa, Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa adalah salah satu Bentuk Usaha Milik Daerah (BUMD) yang ada dikabupaten gowa yang berkomitmen untuk produksi air bersih, visinya adalah menjadi pemasok air minum terbaik di Indonesia melalui layanan berkualitas tinggi, kebanggaan karyawan dan masyarakat, dan misinya menggunakan kualitas dan layanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Tirta Jeneberang merupakan tempat PDAM dengan kinerja karyawan yang luar biasa, Menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Gowa.
Tercapainya tujuan perusahaan yang ingin dicapai serta memperoleh hasil yang maksimal dikarenakan karyawan merasa puas dengan kondisi keadaan lingkungan kerjanya, lingkungan kerja yang tidak nyaman akan secara langsung akan mempengaruhi kinerja karyawan dan perusahaan akan kesulitan mencapai tujuannya. Tanpa lingkugnan kerja yang aman dan mendukung dalam melaksanakan pekerjaannya, mustahil memperoleh hasil kerja yang terbaik. Karena kinerja mengacu pada kemampuan kerja seseorang dalam menyelesaikan tugas pekerjaannya dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya di perusahaan.
Terkait tentang masalah kinerja, salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan kerja karyawan adalah karakteristik karyawan itu sendiri. Karakteristik individu dapat diartikan sebagai karakteristik yang menyangkut pribadi seseorang yang menyangkut umur, jenis kelamin, latar belakang pendidikan dan status perkawinan.
Karyawan yang memiliki karakter yang baik akan mempengaruhi terhadap kinerja karyawan. Baik buruknya karakteristik kepribadian seseorang sebanding dengan hasil pekerjaan yang diberikan. Berdasarkan uraian latar belakang di atas penulis tertarik untuk
mengambil judul penelitian yaitu : “Analisis Lingkungan Kerja dan Karakteristik Individu Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa.”Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah (i) Apakah lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa?
(ii) Apakah Karakteristik Individu berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa?
Tujuan yang akan dilakukan dan dicapai dalam penelitian ini adalah : (i) Untuk mengetahui lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada perusahaan daerah air minum (PDAM) Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa.
(ii) Untuk mengetahui karakteristik individu kinerja karyawan pada perusahaan daerah air minum (PDAM) Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa. Dan (iii) Untuk mengetahui kinerja karyawan pada perusahaan daerah air minum (PDAM) Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa.
TINJAUAN LITERATUR
Menurut Prasadja Ricardianto (2018) menyatakan bahwa MSDM adalah ilmu atau metode bagaimana mengelola sumber daya yang dimiliki perusahan secara efektif dan efisien dan dapat dimanfaatkan sumber daya tersebut sebaik-baiknya, sehingga dapat memaksimalkan tujuan perusahaan,karyawan dan masyarakat yang ingin dicapai
Menurut Kasmir (2016) Manajemen sumber daya manusia adalah proses manajemen manusia untuk mencapai tujuan kesejahteraan para pemangku kepentingan perusahaan melalui perencanaan, rekrutmen, seleksi, pelatihan, pengembangan, gaji, pekerjaan, keselamatan dan kesehatan kerja, dan pemeliharaan hubungan kerja hingga pemutusan hubungan kerja.
Lingkungan kerja merupakan bagian penting dari aktivitas kerja karyawan. Suatu perusahaan yang memperhatikan lingkungan kerja yang baik akan dapat memotivasi karyawan dan dapat mempengaruhi semangat kerja karyawan dalam bekerja. Kondisi lingkungan kerja yang sehat, nyaman dan menyenangkan bagi para karyawan maka dapat dikatakan lingkungan kerja tersebut baik. Apabila lingkungan kerja baik dan
karyawan puas tentu bisa meningkatkan efisiensi kerja dan begitu pula sebaliknya jika tidak memadai bisa menurunkan efisiensi kerja karyawan.
Menurut Sedarmayanti (2017) Lingkungan kerja adalah seluruh alat dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekeliling pekerja, cara kerjanya serta pengaturan kerja individu dan kelompok.
Menurut Afandi (2018) Lingkungan kerja adalah suatu hal yang ada pada lingkungan pekerja yang akan mempengaruhi dirinya untuk melaksanakan pekerjaannya seperti suhu, kelembaban, ventilasi, penerangan, kebisingan, kebersihan tempat kerja dan peralatan kerja yang memadai.
Lingkungan kerja dapat dijelaskan sebagai seluruh peralatan kerja, lingkungan tempat orang bekerja, metoda kerja, sebagai penggerak individu dan kelompok
Menurut Sedarmayanti (2019) menyatakan bahwa lingkungan kerja ada dua jenis yaitu :
1. Lingkungan kerja fisik
Lingkungan kerja fisik adalah segala keadaan yang bersifat fisik dan berada di sekitar tempat kerja yang dapat berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap karyawan. Sedarmayanti (2019) mengatakan indikator yang dapat mempengaruhi lingkungan kerja fisik yang dikaitkan dengan kerja karyawan diantaranya.
(a) Penerangan/Cahaya ditempat kerja Penerangan atau cahaya di ruangan
atauempat karyawan bekerja harus perlu diperhatikan karena cahaya atau penerangan mempunyai pengaruh dan manfaat yang besar terhadap produktivitas kerjanya. Ruangan yang terlalu terang atau menyilaukan dan ruangan kerja yang kurang mendapatkan cahaya akan mengakibatkan penglihatan berkurang atau kurang jelas. Sehingga pekerjaan terganggu dan berjalan lambat.
(b) Temperatur/ suhu udara
Temperatur harus diperhatikan agar terciptanya suasana nyaman bagi karyawan temperature suhu yang baik jika suhu yang masih dapat diterima oleh kondisi tubuh manusia. Tubuh mampu beradaptasi jika suhu luar sebesar 20% kondisi panas dan 35
persen dalam kondisi dingin atau normal.
(c) Sirkulasi udara
Sirkulasi udara diruangan tempat kerja harus bersih dan jauh dari polusi udara. Apabila udara di sekitar kotor akan mempengaruhi kesehatan tubuh dan dapat menyebabkan sesak nafas.
(d) kelembaban di tempat kerja
kelembaban disebabkan oleh jumlah kandungan air dalam udara.
Kelembaban juga dipengaruhi oleh temperatur udara dan radiasi panas dari udara itu sendiri dan akan mempengaruhi kondisi tubuh seseorang saat menerima dan melepaskan panas dari tubuhnya jika kelembaban tempat kerja tidak sesuai.
(e) kebisingan
kebisingan menjadi polusi udara yang dapat menggangu pendengaran telinga. Apabila suara bising terus ada dalam waktu yang cukup lama akan merusak pendengaran dan menggangu pelaksanaan kerja dan menimbulkan kesalahan berkomunikas terhadap karyawan.
(f) Bau – bauan ditempat kerja
Bau-bauan dikatakan juga sebagai pencemaran udara karena bau- bauan yang ada diditempat kerja dapat mempengaruhi konsentrasi bekerja karena indra penciuman yang sangat peka. Salah satu untuk mengatasinya adalah dengan menggunakan AC ditempat kerja dan penggunaaan pengharum ruangan.
2 Lingkungan Kerja Non Fisik
Lingkungan kerja non fisik adalah segala situasi yang berhubungan dengan suatu hubungan kerja, baik hubungan kerja dengan atasan, bawahan maupun dengan rekan kerja.
Nela Prima dkk (2014) mengatakan lingkungan kerja non fisik dapat berupa hubungan atasan dengan bawahan dan hubungan antar karyawan atau rekan kerja.
Karakteristik individu adalah karakteristik yang dimiliki setiap orang, dan setiap orang berbeda-beda. Sumber daya terpenting dalam suatu organisasi adalah sumber data manusia, yaitu orang yang mencurahkan tenaga, bakar, kreativitas dan kerja keras ke dalam organisasi. Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda.. .
Menurut Akhmad Subkhi dalam Dwi utami wulandari (2018) Karakteristik individu merupakan tingkah laku atau interaksi yang dilakukan oleh manusia atau individu lain, tingkah laku masing-masing orang berbeda dengan yang lain. Hal ini dipengaruhi oleh lingkungan tempat tinggal individu tersebut.
Menurut Ratih huriyanti dalam Ahmad Mauledy (2019) Karakteristik individu adalah proses psikogis individu yang mempengaruhi seseorang dalam mendapatkan, mengkomsumsi, menerima barang atau jasa dan juga pengalaman. Karakteristik individu juga yang menggerakan dan mempengaruhi tingkah laku atau perilaku individu seseorang yang merupakan faktor internal (interpersonal).
Faktor-faktor karakteristik individu menurut Robbins dalam Yulia Astuti (2018) adalah sebagai berikut : (a) Usia, Usia atau umur akan mempengaruhi kondisi fisik kemampuan kerja mental kerja dan tanggung jawab seseorang. Semakin tua usia karyawan maka makin tinggi komitmennya terhadap perusahaan. (b) Jenis Kelamin, Tuhan menciptakan manusia dan dibedakan berdasarkan jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan. Tidak ada perbedaan yang konsisten antar laki-laki dengan perempuan dalam kemapuan dalam memecahkan masalah, keterampilan analisis, motivasi, sosialibilitas atau kemampuan belajar. (c) Status perkawinan, Pernikahan akan meningkatkan tanggung jawab seseorang. Karena mereka yang sudah menikah akan merasa lebih aman dalam bekerja karena sudah ada jaminan masa depannya. Karyawan yang sudah menikah lebih jarang absen. Tingkat turnover yang lebih rendah dan lebih puas dengan pekerjaan mereka dibandingkan rekan kerja yang belum menikah atau lajang. (d) Pengalaman kerja, Masa kerja yang lama akan cenderung membuat seorang karyawan lebih merasa betah dalam perusahaan, karena disebabkan oleh adaptasi lingkungan yang cukup lama sehinggga karyawa nyaman dalam pekerjaannya. Adanya faktor kebijakan dari perusahaan atau instansi mengenai jaminan hidup dihari tua.
Berhasil atau tidaknya diperusahaan akan dipengaruhi oleh kinerja karyawannya, oleh karena itu semua perusahaan akan berusahaa keras meningkatkan kinerja karyawannya guna mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan sebelumnnya. Kinerja pada
dasarnya adalah pekerjaan yang dilakukan oleh satu orang atau sekelompok orang di dalam perusahaan.
Menurut Prasadja Ricardianto (2018) Kinerja merupakan suatu gambaran mengenai dengan hasil pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan yang ada dan mewujudkan dari tujuan dari target sasaran dan visi misinya diatur oleh rencana yang telah di tetapkan di suatu organisasi. .
Edison (2016) mengatakan bahwa kinerja adalah sesuatu yang ada pada hasil proses yang memberi acauan dan diukur selama periode tertentu yang didasarkan oleh ketentuan dan perjanjian yang telah di ada dan dibuat sebelumnya.
Faktor- faktor yang mempengaruhi kinerja Menurut Kasmir (2016) Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja, baik kinerja maupun perilaku di tempat kerja, adalah sebagai berikut : (a) Kemampuan dan keahlian adalah pekerja yang memiliki kemampuan dan keterampilan yang baik akan memberikan hasil pekerjaan dengan baik dan beigtu juga sebaliknya. (b) Pengetahuan, Maksudnya Apabila Seseorang yang memiliki pengetahuan pekerjaan secara baik maka akan memudahkan dalam melaksanakan pekerjaan dan menjadi optimal. (c) Rancangan kerja, Merupakan Jika pekerjaan memiliki perencanaan kerja yang bagus, akan memudahkan karyawan menjalankan pekerjaannya secara benar. (d) Kepribadian, Yaitu Artinya, Seseorang pekerja memiliki karakter dan kepribadian yang baik dan dapat melaksanakan pekerjaan secara serius dan bertanggung jawab akan memperoleh hasil kerja yang baik. (e) Motivasi kerja, Motivasi kerja merupakan penyemangat seseorang untuk melakukan pekerjaan. Jika karyawan memiliki dorongan yang kuat dari dalam atau dari perusahaan, maka karyawan akan terstimulasi atau terdorong untuk melakukan sesuatu yang baik. (f) Kepemimpinan, Kepemimpinan adalah perilaku seorang pemimpin dalam mengatur dan memerintahkan bawahannya untuk bekerja dan tanggung jawab yang diberikan. (g) Budaya Organisasi, yaitu kebiasaan atau norma yang berlaku dan dimiliki oleh suatu organisasi perusahaan dan harus dipatuhi oleh semua anggota.
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1: Lingkungan Kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa”.
H2 : Karakteristik Individu berpengaruh terhadap kinerja karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa”.
H3: Lingkungan Kerja dan Karakteristik Individu berpengaruh simulta terhadap kinerja karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa”.
Gambar 1. Model Penelitian
Sumber: Firman hadi Saputra (2020).
METODE PENELITIAN
Metode penelitian pada dasarnya adalah metode atau cara ilmiah untuk memperoleh data untuk tujuan dan kegunaan tertentu. Atas dasar ini ada empat kata kunci yang perlu di perhatikan yaitu cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan, oleh karena itu penulis menggunakan model penelitian kualitatif untuk mengetahui atau menentukan cara mencari, mengumpulkan dan mengelolah data serta menganalisis data penelitian tersebut, Sugiyono (2017). Penelitian yang digunakan penulis ialah dengan menggunakan penelitian kualitatif deskriptif yang menggunakan teknik analisis data deskriktif responden dan teknik analisis berganda serta menggunakan program aplikasi SPSS versi 22 untuk mengelolah data sehingga diperoleh data yang valid.
Penelitian ini di lakukan di Perusahaan daerah air minum (PDAM) Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa di Jl. Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa selama kurang lebih 2 bulan.
Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini yaitu: (a) Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan berupa informasi baik lisan maupun tertulis, kuisioner, atau observasi lapangan yang tidak berupa angka dan diolah guna mendukung penjelasan dalam analisis. Jenis data ini
diperoleh dari sumber primer. (b) Data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dari sumber data sekunder, baik berupa angka- angka, dokumen, laporan- ilmiah, atau jurnal yang berkaitan dengan dibahas.
Sumber data pada penelitian ini adalah: (a) Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari lapangan dengan menyebarkan kusioner yang berisi pertanyaan wawancara yang dibagikan langsung kepada para karyawan serta pimpinan PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa. b) Data sekunder yaitu data yang telah diperoleh dari berbagai sumber, baik dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan. Data Sekunder berupa data-data laporan yang dibuat oleh kantor PDAM Tirta Jeneberang Gowa.
Teknik pengumpulan data yang di gunakan penulis adalah: Penelitan lapangan, Penelitian yang dilakukan dengan kunjungan langsung di tempat penelitian. Untuk mendapatkan data di lapangan penulis menggunakan teknik: Observasi, Dokumentasi, dan Kusioner.
Populasi dan sampel digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 65 orang karyawan di PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa.. Teknik dalam pengambilan sampel yaitu dengan sampel jenuh. Sampel jenuh adalah teknik pengambilan sampel yang dimana semua anggota populasi digunakan sebagai sampel..
Variabel yang di gunakan penulis dalam penelitian ini adalah : 1) Variabel bebas (independent variable),Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah lingkungan kerja dan karakteristik individu. 2) Variabel Terikat (dependent variable), Variabel terikat adalah variabel yang diperoleh variabel lain. Yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan.
Teknik analisis data dalam penelitian ini penulis menggunakan: 1) analisis dekriptif, 2) analisis regresi linier berganda, 3) Uji Instrumen terdiri dari a) uji validitas dan b) uji reabilitas, 4) Uji Hipotesis yang digunakan adalah a) pengujian secara parsial / uji t, b) pengujian secara simultan / uji f. 5) koefisien determinasi / uji R2. alat yang digunakan berupa software komputer Windows SPSS.
SPSS adalah aplikasi komputer yang digunakan untuk menganalisis data melalui
analisis statistik. SPSS yang digunakan peneliti adalah SPSS 22 versi Windows.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja dan karakteristik individu terhadap kinerja karyawan. Variabel dalam penelitian ini adalah Lingkungan Kerja, Karakteristik Individu, dan Kinerja Karyawan. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuisoner. Adapun responden dalam penelitian ini sebanyak 65 orang karyawan PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa. Berdasarkan Kuisioner yang telah diisi oleh karyawan PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa. Maka Peneliti telah mengidentifikasi berdasarkan jenis kelamin, usia, masa kerja, status perkawinan dan pendidikan terakhir. Deskripsi karakteristik responden disajikan sebagai berikut:
Tabel 1. Jenis Kelamin Responden
Jenis kelamin Jumlah Persentase
Laki- Laki 34 52,4%
Wanita 31 47,6%
Total 66 100%
Sumber : data primer diolah (2021).
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa reponden yang berjenis kelamin laki- laki berjumlah 34 dengan persentase sebanyak 52.4 % dan jenis kelamin perempuan yang berjumlah 31 dengan persentase sebanyak 47.6% responden. Dengan demikian hasil penelitian ini dapat dikatakan bahwa responden di dominasi oleh karyawan laki- laki.
Tabel 2 Usia Responden
Usia Jumlah Persentase
20-30 Tahun 20 30,8%
31-40 Tahun 16 24,8%
41-50 Tahun 20 30,8%
Lebih dari 50 tahun
9 13,8%
Total 65 100%
Sumber : data primer diolah (2021).
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa responden dengan lulusan SMA sederajat berjumlah 20 atau 30.3%, Responden
dengan lulusan Diploma berjumlah 10 atau 15.6%, Responden dengan lulusan S1 berjumlah 35 atau. 53.2%. Hasil data ini menunjukan bahwa PDAM Tirta Jeneberang memiliki karyawan yang berpendidikan tinggi.
Instrumen penelitian ini di uji validitasnya menggunakan kuisioner sebanyak 30 item pertanyaan dan masing-masing variabel terdiri dari 10 pertanyaan dengan responden uji coba instrument sebanyak 65 orang karyawan PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa. Hasil uji coba analisis validitas kuisioner dengan menggunakan program aplikasi IBM SPSS Statistic for windows version 22.
(1) Variabel Lingkungan Kerja (X1)
Tabel 3. Hasil Uji Validitas Lingkungan Kerja
Item rhitung rtabel Keterang an
LK.1 0,649 0,244 Valid
LK.2 0,611 0,244 Valid
LK.3 0,649 0,244 Valid
LK.4 0,388 0,244 Valid
LK.5 0,532 0,244 Valid
LK.6 0,473 0,244 Valid
LK.7 0,512 0,244 Valid
LK.8 0,569 0,244 Valid
LK.9 0,431 0,244 Valid
LK.10 0,416 0,244 Valid
Sumber : data primer diolah (2021).
Tabel 4. Hasil Uji Validitas Karakteristik Individu
Item rhitung rtabel Keterang an
KI.1 0,655 0,244 Valid
KI.2 0,597 0,244 Valid
KI.3 0,652 0,244 Valid
KI.4 0,467 0,244 Valid
KI.5 0,572 0,244 Valid
KI.6 0,572 0,244 Valid
KI.7 0,517 0,244 Valid
KI.8 0,614 0,244 Valid
KI.9 0,408 0,244 Valid
KI.10 0,578 0,244 Valid
Sumber : data primer diolah (2021).
Variabel lingkungan kerja (X1) dan karakteristik individu (X2) di ukur menggunakan kuisioner, kuisioner terdiri dari 10 item pertanyaan. Dari semua item pertanyaan yang ada di variabel lingkungan kerja bahwa dinyatakan valid dengan penjelasan bahwa semua item mempunyai r hitung > r tabel uji 2 sisi dengan signifikasi 0,05 dengan nilai r tabel 0,244.
Tabel 5. Hasil Uji Realibilitas
Variabel Nilai Cronbach’s
Alpha
N Of Item
Lingkungan kerja (X1)
0,704 10
Karakteristik Individu (X2)
0,760 10
Kinerja Karyawan (Y)
0,780 10
Sumber : data primer diolah (2021).
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa tiga variabel utama yaitu lingkungan kerja, karakteristik individu dan kinerja pegawai memiliki Cronbach's alpha> 0,70, sehingga dapat dikatakan bahwa semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini setelah kuisioner sudah reliabel.
Analisis regresi linier berganda ialah analisis yang mengetahui hubungan variabel dependen terhadap faktor yang mempengaruhi lebih dari satu variabel. Dalam hal ini, regresi linier berganda mempunyai tujuan untuk mengukur adanya lebih dari 1 variabel bebas terhadap variabel terikat. Variabel independen dalam penelitian ini ialah lingkungan kerja dan karakteristik individu, dan variabel dependen dalam penelitian ini ialah kinerja karyawan.
Dimana, persamaan model regresi berganda yang dipergunakan dalam menguji hipotesis ini ialah sebagai berikut:
KK= α + β1X1 + β2X2 + e Keterangan:
KK = Kinerja Karyawan X1 = Lingkungan Kerja X2 = Karakteristik Individu β1, β2 = Koefisien Regresi
Berdasarkan tabel hasil uji regresi, persamaan regresi ialah sebagai berikut:
KK= 35,791 + 0,308 LK – 0,146 KI + e Dari hasil regresi, dapat disimpulkan:
1. Nilai konstanta diperoleh sebesar 35,791, hal ini berarti jika variabel lingkungan kerja dan karakteristik individu diasumsikan sama dengan nol, maka besar kinerja karyawan sebesar 35,791.
2. Nilai Koefisien lingkungan kerja sebesar 0,308 yang artinya apabila variabel lingkungan kerja bertambah satu poin dan variabel karakteristik individu dianggap konstan maka meningkatkan nilai kinerja karyawan
3. Nilai koefisien karakteristik individu sebesar -0,146, yang berarti apabila lingkungan kerja meningkat satu poin, dan
variabel karakteristik individu dianggap tetap maka akan menyebabkan penurunan nilai kinerja karyawan sebesar -0,146.
Variabel lingkungan kerja menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,022, yang berarti nilai kurang dari dari 0,05, sehingga hasil tersebut menunjukkan signifikan yang berarti bahwa variabel lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan dan Variabel karakteristik individu menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,239, yang berarti nilai lebih dari dari 0,05, sehingga hasil tersebut menunjukkan tidak signifikan yang berarti bahwa variabel karakteristik individu tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Sedangkan jika menggunakan perbandingan nilai thitung>tabel ,dapat disimpulkan bahwa:
Nilai t tabel didapat dengan menggunakan rumus:
(a/2 ; n-k-1) = (0,05/2 ; 65-2-1) = (0,025 ; 62)
= 1.99897 (tabel t)
Nilai Thitung X1 = 2,357, yang berarti variabel lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Nilai Thitung X2 = -1,990, yang berarti variabel lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Tabel 6. Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Model R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .311a .097 .068 2.736
a. Predictors: (Constant), Karakteristik Individu (X2), Lingkungan Kerja (X1)
Sumber : data primer diolah (2021).
Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerapkan variabel independen. Nilai kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai Rsquare yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen hamper semua informasi yang dibutuhkan untuk mempredisksi variabel dependen..
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa R Square sebesar 0,097 atau 9.7% yang artinya variabel kinerja karyawan dapat
dijelaskan sebesar 9.7% oleh lingkungan kerja dan karakteristik individu. Sedangan sisanya sebesar 81,8 % dijelaskan oleh faktor atau variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini.
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian dari pembahasan penelitian tentang pengaruh variabel yang di bahas pengaruh variabel bebas lingkungan kerja dan karakteristik individu (variabel bebas) terhadap kinerja karyawan (variabel terikat) dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil uji terkait rumusan masalah penelitian ini yaitu pada variabel lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa Berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Yang berdasarkan hasil perhitungan t hitung variabel lingkungan kerja (X1) adalah 2,357 dan t tabel sebesar 1,9987 yang artinya t hitung lebih besar dari t tabel yang artinya signifikan.
2. Karakteristik Individu tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Karyawan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa. Hal ini diperoleh melalui hasil perhitungan nilai t hitung sebesar -1,990 dan t tabel nya adalah 1,99897 yang artinya tidak signifikan.
3. Kedua Variabel Independen yaitu lingkungan kerja (X1) dan karakteristik individu (X2) secara bersama sama ( simultan) berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja Karyawan pada Perusaaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa.
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, Pandi. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori, Konsep dan Indikator). Riau: Zanafa Publishing.
Ahmad, Mauledy (2019). Pengaruh Lingkungan Kerja dan Karakteristik Individu Terhadap Kinerja Karyawan PT. Cassia Coop Sungai Penuh .Jurnal Benefita 377-385 Juli.
Ananto (2016). Pengaruh Lingkungan Kerja dan Karakteristik Individu Terhadap Kinerja Karyawan di CV.
Putra Mina Swalayan. Diakses
Pada Tanggal Oktober 2020 melalui website :http://digbli.uin-suska ac.id Astuti, Yulia (2017). Pengaruh Karakteristik
Individu dan Karakteristik Pekerjaan Terhadap Kinerja Pegawai Disekretariat DPRD Kabupaten Serdang. Diakses Pada Tanggal Oktober 2020 melalui website:
http://lib.ui.ac.id
Bandari, Ani S, (2016). Peranan Pelatihan Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan Pada Unit Perencanaan PDAM Tirta Musi Rambutan. Diakses Pada Tanggal Oktober 2020 melalui website:http://eprints.polsri.ac.id Chairy, Putra. (2017). Pengaruh Lingkungan
Kerja dan Karakteristik Individu Terhadap Kinerja Karyawan di PT.
Tirta Raya Abadi Medan, Jurnal Emba. Vol.06 No.02
Edison, (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung : Alfabeta.
Hidayat, R & Cavorinna, A (2017).
Pemgaruh Karakteristik Individu dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT CLADTEK BI Metal Manufacturing.Jurnal of bussines administration Vol 1. No 2.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Kasmir.(2016). Manajemen Sumber Daya
Manusia (Teori dan Praktik).
Depok :PT.RajaGrafindo Persada.
Mangkunegara, Prabu A, (2015) Sumber Daya Manusia Perusahaan, Remaja Rosdakarya: Bandung
Mulyadi. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). Bogor :In Media.
Putra, Fariz R. (2013). Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja ( Studi Pada Karyawan PT. Naraya Telematika Malang. Jurnal Administrasi Bisnis S1 Universitas Brawijaya,vol. 6. No.
1, Nov.
Ricardianto, Prasadja. (2018). Human Capital Management.Bogor: In Media.
Sari, Shely D (2015). Pengaruh Karakteristik Individu dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Sentra Industri Kerajinan Kulit di Manding Kabupaten Bantul Yogyakarta. Diakses Pada Tanggal
November 2020 melalui
website:http://repository.uply.ac.id