ANALISIS MANAJEMEN OPERASIONAL PADA PERUSAHAAN UNILEVER
ABSTRAK
Salah satu perusahaan yang bergerak di sektor manufaktur yang telah melakukan manajemen operasional secara baik adalah PT. Unilever Indonesia Tbk. Tujuan artikel ini yaitu untuk mengetahui strategi manajemen operasional pada perusahaan unilever. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan yaitu Literature Review dengan mengkaji berbagai sumber yang berkaitan dengan penelitian ini. Hasil yang diperoleh yaitu PT. Unilever Indonesia Tbk mempunyai strategi fungsional dengan sasaran jangka panjang yang sifatnya operasional.
Strategi ini sifatnya operasional dan mengarah kepada berbagai aspek fungsional dalam perusahaan untuk menjelaskan hubungan makna strategi utama dengan identifikasi rincian yang sifatnya spesifik. Strategi manajemen operasional yang diterapkan PT. Unilever Indonesia Tbk adalah penyertaan, merangkul perbedaan, menciptakan kemungkinan dan berkembang bersama untuk bisnis yang lebih baik.
Kata Kunci: Manajemen Operasional, Manufaktur, PT. Unilever Indonesia, Tbk.
ABSTRACT
One company operating in the manufacturing sector that has carried out good operational management is PT. Unilever Indonesia Tbk. The purpose of this article is to find out operational management strategies at the Unilever company. In this research, the method used is a Literature Review by examining various sources related to this research. The results obtained were PT. Unilever Indonesia Tbk has a functional strategy with long-term targets that are operational in nature. This strategy is operational in nature and leads to various functional aspects within the company to explain the relationship between the meaning of the main strategy and the identification of specific details. The operational management strategy implemented by PT. Unilever Indonesia Tbk is inclusion, embracing differences, creating possibilities and developing together for a better business.
Keywords: Operational Management, Manufacturing, PT. Unilever Indonesia, Tbk.
A. PENDAHULUAN
Industri yang kian berkembang pesat saat ini menjadikan persaingan antar perusahaan di dunia semakin ketat. Setiap perusahaan akan berlomba untuk menjadi yang terdepan untuk memenuhi kebutuhan konsumen di pasar supaya bisa terus bertahan di tengah persaingan. Setiap perusahaan atau industri pasti memiliki visi dan
misi untuk terus berkembang selain untuk memperoleh keuntungan yang besar. Untuk memenuhi dan mewujudkan tujuan atau visi perusahaan, maka setidaknya ada tiga fungsi dasar manajemen yang harus diimplementasikan pada sebuah perusahaan, yaitu fungsi pemasaran, fungsi operasional, dan fungsi keuangan. Ketiga fungsi tersebut merupakan aspek utama di sebuah perusahaan atau industri demi keberlangsungan hidup perusahaan.
Manajemen operasional sendiri merupakan sebuah fungsi manajemen yang utama dalam sebuah perusahaan. Manajemen operasi ini telah berkembang pesat sebab kemajuan teknologi dan munculnya inovasi baru yang telah diterapkan dalam praktik bisnis. Saat ini telah banyak perusahaan yang melirik dan menjadikan manajemen operasi sebagai alat yang strategis untuk bersaing antar perusahaan. Manajemen operasi sangat diperlukan untuk melahirkan inovasi baru dan perubahan untuk menjadi lebih baik lagi. Karena seiring perkembangan zaman maka berkembang pula industri yang semakin maju sehingga perusahaan dituntut untuk menyajikan kualitas terbaik dalam produk atau jasa yang diproduksi, namun tidak melupakan dampak lingkungan sekitarnya dari segala aktivitas perusahaan.
PT Unilever Indonesia Tbk adalah salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang dikenal dengan nama awal usaha yaitu Lever’s Zeepfabrieken NV yang berdiri sejak tahun 1993 di Batavia. Namun, seiring berjalannya waktu diketahui perusahaan melakukan perubahan nama agar mudah diingat dan diucapkan oleh para konsumen.
Unilever Indonesia bergerak di industri Fast Moving Conusmer Goods (FMCG) dengan menghasilkan berbagai macam produk dengan jumlah nama 40 merek.
Perusahaan juga membagi dua kategori produk diantaranya yaitu produk perlengkapan rumah dan pribadi (Home & Personal Care), serta makanan dan minuman (Foods &
Refreshment) (Gulo dan Sianturi, 2022).
Dalam menjalankan operasional usahanya tercatat bahwa Unilever Indonesia melakukan go public sejak tahun 1982 dengan banyaknya saham perusahaan yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Perkembangan Unilever Indonesia juga terlihat dari sembilan pabrik yang telah diperluas perusahaan di beberapa wilayah diantaranya yaitu Cikarang dan Rungkut. Bukti kesembilan pabrik ini memperoleh sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) sehingga seluruh produk merek Unilever yang diperdagankan telah lolos uji dan aman untuk dikonsumi masyarakat Indonesia.
Salah satu perusahaan yang bergerak di sektor manufaktur yang telah melakukan manajemen operasional secara baik adalah PT. Unilever Indonesia Tbk.
Perusahaan ini melakukan 2 komponen dalam hal melakukan manajemen operasional yang baik, yakni dengan melakukan sarana dan prasarana yang memadai serta cara menyediakan sarana dan prasarana sehingga dari 2 kompenen tersebut didapatkan hasil berupa adanya tata kelola kerja, pembelian produk, biaya produksi, efesiensi waktu produksi, pengendalian jadwal produksi dan penggunaan tenaga kerja serta pemeliharaan fasilitas dan peralatan produksi (Kamila, 2022). Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan manajemen operasional perusahaan Unilever.
B. METODE PENELITIAN
Penulisan artikel ini menerapkan pendekatan sistematis dalam bentuk review literatur sebagai bahan kajian pada penilitian ini. Systematic Literature Review (SLR) merupakan istilah suatu cara identifikasi, evaluasi, dan interpretasi semua ketersediaan penelitian yang relevan terhadap rumusan masalah atau area topik yang diteliti (Dimyanti et al., 2013). Systematic Literature Review (SLR) didefinisikan sebagai proses mengidentifikasi, menilai dan menafsirkan semua bukti penelitian yang tersedia dengan tujuan untuk menyediakan jawaban untuk pertanyaan penelitian secara spesifik. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan data base digital melalui Google Schoolar dengan mencari kajian yang terindeks nasional dan internasional dengan menggunakan kata kunci Manajemen, Manufaktur, Manajemen Operasional, dan Unilever.
Setelah meninjau lebih lanjut dalam menentukan cara pendekatan yang terbaik untuk diterapkan pada penelitian ini dan menjawab setiap pertanyaan dalam penelitian.
Pendekatan tersebut diyakini oleh peniliti akan membantu kelancaran dalam proses penulisan penelitiannya, karena yang dijadikan sebagai objek kajian pada penelitian ini adalah berfokus pada penerapan manajemen operasional pada perusahaan unilever.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN Manajemen Operasional
Manajemen operasional merupakan metode pengelolaan yang menyeluruh dan optimal yang memperhatikan perihal tenaga kerja, barang-barang seperti mesin,
bahan-bahan mentah, peralatan, atau produk yang sekiranya bisa dijadikan sebuah produk barang atau jasa yang bisa dijual belikan. Manajemen operasional perlu untuk dipelajari sebab fungsi manajemenen tersebut merupakan salah satu dari tiga fungsi manajemen dalam organisasi atau perusahaan yaitu produksi, keuangan, dan pemasaran. Selain itu manajemen operasi juga merupakan bagian perusahaan yang mengonsumsi dana cukup besar disebuah perusahaan. Konsep manajemen operasional adalah sebuah aktifitas perusahaan dalam menciptakan barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen. Dengan konsep manajemen operasi maka segala pemasukan perusahaan akan diintegrasikan untuk menghasilkan keluaran yang mempunyai nilai tambah baik itu berupa barang akhir, barang setengah jadi ataupun jasa (Faiq, Rizal dan Tahir, 2021).
Manajemen operasional adalah kegiatan yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output (Lavari, 2016). Menurut Subagyo, manajemen operasional adalah sebuah penerapan ilmu manajemen untuk mengatur kegiatan produksi agar dilakukan secara efektif dan efisien. Manajemen operasi menurut Daft adalah bidang yang memfokuskan pada produksi barang, serta penggunaan alat-alat dan teknik-teknik khusus untuk memecahkan masalah-masalah produksi. Menurut Fugarty, manajemen operasi adalah sebuah proses yang berhubungan satu sama lain dan efektif dalam penggunaan fungsi manajemen untuk mengintegrasikan sumber daya secara efisien guna mencapai tujuan (Rusdiana, 2019).
Dari defisinisi diatas maka dapat disimpulkan jika manajemen operasional atau produksi adalah serangkaian aktifitas atau proses dalam menciptakan barang, jasa, dan kegiatan yang mengubah bentuk dengan membuat atau menambah nilai dari suatu barang atau jasa yang digunakan unuk memenuhi kebutuhan manusia.
Project Management merupakan suatu penerapan mekanisme, pendekatan dan keahlian untuk memperoleh target proyek tertentu yang dilaksanakan oleh suatu perusahaan dengan tujuan menghasilkan suatu perkembangan bagi perusahaan secara efisien dan efektif. Dalam manajemen proyekdilakukan 3 tahap pelaksanaan sebagai berikut: (Benny, dkk, 2023)
1.
Project PlanningTahapan awal dalam project management yang bertujuan untuk memastikan keberhasilan proyek yang meliputi seluruh tindakan seperti pembuatan tujuan, jadwal, anggaran, dan lainnya sehingga project planning ini digunakan untuk
landasan bagaimana suatu perusahaan menjalankan dan mengevaluasi proyek tersebut. Perencaan proyek digunakan untuk menganalisa dan memastikan efektif pemanfaatan seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan dengan output proyek.
2.
Project SchedulingTahapan dalamproject management yang menetapkan aktivitas yang harus diselesaikan dengan menentukan pembagianwaktu dan sumber daya yang digunakan agar seluruh aktivitas yang dilaksanakan sesuai dengan jatuh tempo yang ditetapkan. Penetapan jadwal pada proyek penting dilakukan untuk menggambarkan korelasi setiap aktivitas terhadap keutuhan proyek.
3.
Project ControllingTahapan control proyek mencakup pengawasan terhadap aset, pengeluaran dan kualitas secara teliti dan teratur. Pada tahapan ini tim proyek juga melakukan tindakan evaluasi dengan melakukan perbaikan pada rencana proyek sehingga proyek dapat terealisasikan dengan baik. Tim proyek juga melakukan perbandingan dan perbaikan kinerja setiap perencanaan aktivitas. Pemantauan pada proyek digunakan untuk meninjau perkembangan dan memastikan ketepatan jadwal dengan spesifikasi proyek sehingga menghindari adanya penyimpangan pada aktivitas, biaya, waktu dan lainnya.
PT. Unilever Indonesia memiliki sasaran Panjang untuk straegi operasinya.
Pembuatan sasaran jangka panjang ini mengacu kepada strategi induk yang telah ditetapkan sebelumnya. Sasaran Jangka Panjang Unilever adalah memiliki standar perilaku yang tinggi pada perusahaan dalam bekerja sama dengan semua orang, masyarakat dapat tersentuh dan produk yang diciptakan dapat berdampak di lingkungan sekitar.
Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia
Kegiatan manajemen sumber daya manusia berkisar pada pengadaan, penggunaan dan pemeliharaan sumber daya manusia. Agar ketiga pokok kegiatan tersebut berjalan lancar perlu disiapkan sistem yang handal. Tahap pengadaan mencakup perencanaan SDM, rekrutmen, seleksi dan orientasi. Tahap penggunaan perlu memperhatikan kesesuaian antara kemampuan SDM dan apa yang menjadi tugas serta tanggung jawabnya. Juga perlu diperhatikan hal-hal mengenai kesempatan memperoleh pelatihan dan pendidikan, supervisi, penilaian kinerja, imbalan serta jaminan perlindungan dan kesehatan kerja. Terakhir, pada tahapan
pemeliharaan sumber daya manusia tujuannya adalah bagaimana agar karyawan merasa puas bekerja. Salah satu kekuatan Unilever ada pada kualitas sumber daya manusia. Ada 6 strategi manajemen sumber daya manusia di PT. Unilever Indonesia antara lain: (Cuandra, dkk, 2023)
1.
Mengembangkan SDM untuk PertumbuhanPertumbuhan merupakan topik yang umum dibicarakan dan menjadi perhatian utama di Unilever Indonesia. Pandangan kami terhadap karyawan terwujud dalam visi kami: ‘mengembangkan Sumber Daya Manusia untuk pertumbuhan’. Agar perusahaan dapat terus tumbuh, karyawanpun perlu terus dibina dan dikembangkan secara berkesinambungan. Harus diupayakan terciptanya sinergi antara strategi perusahaan dan perkembangan karyawan.
Agar dapat mencapai hasil terbaik, strategi kami harus berdasarkan pada dinamika antara organisasi dan manusianya. Energi inilah yang membangkitkan keunggulan kami dalam menghadapi persaingan.
2.
KeragamanKami bangga dengan keragaman dalam organisasi kami, bukan saja dari segi jender, melainkan juga aspek lain seperti suku, latar belakang sosio- ekonomi, pendidikan, usia, agama dan jabatan sewaktu bergabung. Kami sadar akan perlunya keragaman pikiran dan hati yang mandiri dan berbakat untuk membuka potensi peluang bisnis. Hanya dengan cara inilah kami dapat menciptakan sinergi sejati dalam perusahaan untuk mencapai titik puncak.
Melangkah ke depan, kami akan terus merekrut, mempekerjakan, mengembangkan dan mempromosikan karyawan berdasarkan kemampuan, kualifi kasi, hasil kerja dan potensi mereka.
3.
Memupuk KepemimpinanKami sadar, bahwa aset kami yang paling penting adalah sumber daya manusia yang tepat. Itulah sebabnya kami menginvestasikan banyak waktu dan tenaga untuk pengembangan karyawan. Pendekatan ini secara penuh mencakup kebutuhan individu, tanggung jawab dan kinerja. Kami mengidentifi kasi individu-individu dengan potensi dan hasil kerja terbaik, kemudian mengembangkan mereka melalui penempatan di berbagai bidang kerja serta
pelatihan. Ada penekanan khusus bagi para manajer muda yang membutuhkan program pembinaan yang sesuai. Melalui Leadership Growth Profi le kami menyusun rencana bagi program pengembangan mereka masing-masing.Untuk mencapai tujuan, perusahaan terus meningkatkan standar untuk menghapus kinerja yang buruk dan mendorong orang keluar dari “zona kemapanan”, agar mereka tertantang dan berjuang untuk mencapai yang terbaik.
4.
Membangun Budaya WirausahaUntuk meraih sukses, semua karyawan kami harus berpikir dan bertindak seperti wiraswastawan, yakni terfokus, kreatif dan bermotivasi melakukan tindakan. Kami ingin mereka mempunyai rasa memiliki yang tinggi terhadap perusahaan ini dan selalu bergairah untuk mewujudkan pikiran serta ide-ide unik ke dalam tindakan nyata.
5.
Blue Umbrella-Prinsip BisnisUnilever Walaupun kami telah memiliki Prinsip Bisnis Unilever yang merupakan pedoman etika bisnis, kami sepenuhnya sadar bahwa harus ada keseragaman pemahaman agar prinsip ini dapat dijalankan dengan benar. Kami terus mencari cara yang kreatif dan mengena untuk mengkomunikasikan serta berbagi dalam memecahkan kasus-kasus dimana intepretasi terhadap Prinsip itu mungkin berlainan. Termasuk juga penggunaan teater dimana karyawan dapat memerankan beberapa segmen dengan harapan mereka dapat memahami Prinsip dengan lebih nyata. Dengan demikian, mereka terdorong untuk mempelajari dan mengembangkan pemahaman tentang pentingnya Prinsip itu.
6.
Kepemimpinan – Menjalankan Nilai-nilaiSelama ini, Unilever Indonesia telah sukses dalam menjalani berbagai perubahan. Hal ini dimungkinkan oleh proses transformasi pribadi yang juga dialami oleh karyawan kami. Perubahan hanya mungkin dilakukan karena pihak manajemen pun bersedia bekerja berlandaskan nilai-nilai yang disepakati bersama. Langkah ini berbuah sukses karena nilai dan perilaku tersebut juga ditularkan ke seluruh perusahaan. Setiap orang harus mengenal dan bangga terhadap nilai-nilai tersebut, dan yang terpenting, menjalankannya.
Strategi Manajemen Operasional
Merumuskan strategi manajemen operasional paling tidak membutuhkan dua komponen, yaitu adanya sarana dan prasarana yang memadai dan cara menyediakan sarana dan prasarana tersebut. Dari dua komponen diatas, hal-hal pokok dalam manajemen operasional dapat dijabarkan menjadi beberapa bidang, yaitu inventarisasi, prosedur, pembelian barang, pengendalian mutu, biaya produksi, produktivitas kerja, jadwal produksi, tenaga kerja, penggunaan fasilitas, dan pemeliharaan peralatan (Rusdiana, 2014).
PT. Unilever Indonesia Tbk mempunyai strategi fungsional dengan sasaran jangka panjang yang sifatnya operasional. Strategi ini sifatnya operasional dan mengarah kepada berbagai aspek fungsional dalam perusahaan untuk menjelaskan hubungan makna strategi utama dengan identifikasi rincian yang sifatnya spesifik. Strategi manajemen operasional yang diterapkan PT.
Unilever Indonesia Tbk adalah penyertaan, merangkul perbedaan, menciptakan kemungkinan dan berkembang bersama untuk bisnis yang lebih baik (Amalia, 2016). Perusahaan akan selalu menerima keragaman para tenaga kerja dan memperhatikan serta adil kepada seluruh pemohon atau semua karyawan tanpa memandang jenis kelamin, ras, kepercayaan, kebangsaan, dan status sosial.
Keberagaman ini merupakan satu langkah penting untuk memastikan perusahaan paham akan kebutuhan konsumen atau pelanggar.
PT. Unilever Indonesia Tbk juga memiliki strategi pada differensiasi produk “winning with brand and innovation” yang kunci utamanya adalah mengembangkan produk baru dan tepat guna. Selain faktor dari keunikan produk, perusahaan yang mempunyai kelebihan dalam bersaing juga menerapkan strategi marketing mix yang melingkupi harga yang bisa besaing, tempat atau lokasi yang strategis, dan promosi yang memadai. Unilever harus mempunyai kemampuan untuk mengantisipasi trend dan kebutuhan konsumen dan kemudian memenuhi kebutuhan masyarakat dengan baerbagai cara yang bisa diterima masyarakat antara lain dengan strategi pemasaran, yaitu: (1) Diferensiasi produk; (2) Berfokus pada peluang pasar; (3) Menguatkan keakraban pelanggan dan pemasok; (4) Segmentasi produk (Lavari, 2016).
Produk yang dihasilkan dari PT. Unilever Indonesia Tbk juga terus menciptakan dan memperkenalkan kemasan terbaru tetapi tetap menjaga
kualitas produknya. Baik itu produk kemasan dengan botol kaca, sachet, botol kecil, dan sebagainya.
Dalam operasinya, proses produksi dilakukan oleh tenaga produksi yang mengolah bahan baku hingga menjadi produk jadi yang siap dipasarkan.
Proses ini meliputi serangkaian kegiatan yang meliputi penakaran, pencampuran dan pengemasan. Setelah barang dikemas, jumlah produk jadi akan diinput. Setelah itu dilakukan pengendalian produk yang dilakukan oleh departemen Quality Control Product yang bertugas memastikan bahwa produk yang diproduksi susah sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh PT.
Unilever Indonesia Tbk. Faktor-faktor kunci yang mendukung manajemen operasional di PT. Unilever Indonesia Tbk adalah memiliki pabrik, sarana dan prasarana dalam menciptakan produk, memiliki tenaga ahli yang kompeten dibidangnya, memiliki karyawan atau tenaga kerja yang loyal dan memiliki tujuan yang sejalan dengan visi dan misi perusahaan. Sedangkan dalam menciptakan rantai nilai bagi pelanggan PT. Unilever Indonesia Tbk yaitu menyediakan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, menciptakan produk yang tidak mengandung bahan yang berbahaya, menciptakan produk pangan dan non-pangan yang nyaman dan aman (Fiaiq, Rizal, dan Tahir, 2021).
D. SIMPULAN DAN SARAN
Strategi manajemen operasional yang diterapkan PT. Unilever Indonesia Tbk adalah penyertaan, merangkul perbedaan, menciptakan kemungkinan dan berkembang bersama untuk bisnis yang lebih baik. Perusahaan akan selalu menerima keragaman para tenaga kerja dan memperhatikan serta adil kepada seluruh pemohon atau semua karyawan tanpa memandang jenis kelamin, ras, kepercayaan, kebangsaan, dan status sosial. Keberagaman ini merupakan satu langkah penting untuk memastikan perusahaan paham akan kebutuhan konsumen atau pelanggar.
E. DAFTAR PUSTAKA
Amalia, A. N. (2016). Penerapan Strategi Manajemen PT Unilever Indonesia Sebagai Role Model Company.
Benny, dkk. 2023. Penerapan Manajamen Operasional Perusahaan Unilever Sebelum, Selama, dan Setelah Masa Pandemi. Amkop Management Accounting Review, 3 (1).
Cuandra, Fendy, dkk. Analisa Penerapan Sistem Manajemen Operasional Pada PT.
Unilever Tbk. Jurnal Ekonomi, Akuntansi, dan Manajemen Nusantara, 1 (2).
Dimyati & Mudjiono. 2013. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Faiq, Sulthan S, Rizal, Muhammad, dan Tahir Rusdin. 2021. ANALISIS MANAJEMEN OPERASIONAL PERUSAHAAN MULTINASIONAL (Studi Kasus Pada PT. Unilever Indonesia Tbk.), Jurnal Manajemen, 11 (2).
Gulo, F dan Sianturi, F. A. (2022). “Analisa Perbandingan Metode SAW Dengan Ahp Dalama Pelihan Supervisor Pada The Batik Hotel,” Jurnal Sains Dan Teknol., vol. 3, no. 2, pp. 43–50.
Kamila, et al. (2022). Perkembangan strategi bisnis pt unilever (tinjauan analisis pestel dan swot). Journal of Digital Business and Innovation Management, 1, 1–20.
https://doi.org/10.1234/jdbim.v1i1.48683
Lavari, H. (2016). Strategi Bisnis PT. Unilever Dalam Persaingan Produk Kosmetik di Indonesia Tahun 2010-2015. JOM FISIP, 3 (2).
Rusdiana, H. A. (2019). Manajemen Operasi. Bandung: CV Pustaka Setia.
Rusdiana. (2014). Manajemen Operasi. Bandung: CV Pustaka Setia.