Yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penyusunan proposal rencana penelitian bertajuk “Analisis Pengaduk Pakan Unggas” dapat diselesaikan dengan baik. Permasalahan yang muncul adalah proses pencampuran pakan ternak menggunakan cara manual atau tenaga manusia yang kurang efisien. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: spesifikasi mesin, mekanisme kerja mesin, kapasitas produksi, kebutuhan energi listrik dan efisiensi kerja mesin pencampur pakan unggas.
Mekanisme kerja mesin pencampur pakan unggas ini menggunakan motor listrik sebagai penggeraknya yaitu pulley 1 yang dihubungkan dengan motor penggerak kemudian disalurkan ke pulley 2 yang dihubungkan dengan gearbox melalui V-belt, sehingga menghasilkan menggerakkan poros yang direduksi oleh gearbox, yang selanjutnya akan memutar spiral pencampur. Kapasitas kerja mesin pencampur pakan unggas tertinggi dicapai pada perlakuan P3 dengan rata-rata hasil produksi sebesar 6.900 gr/detik, dengan konsumsi energi listrik sebesar 0,0101 Watt dan efisiensi mesin sebesar 98%.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Penelitian
Perkembangan sektor peternakan di Indonesia sangat pesat, berbagai jenis hewan ternak telah diternakkan dengan baik dan optimal, seperti ayam kampung, ayam petelur, ayam pedaging, dan itik. Hal ini diketahui dari hasil pencampuran pakan dalam jumlah yang relatif banyak sehingga memerlukan waktu pencampuran yang relatif lama sehingga pemenuhan kebutuhan pakan ternak dalam jumlah banyak tidak optimal. Selain pada proses pencampuran, permasalahan yang sering muncul adalah akibat pencampuran dan pencampuran pakan yang tidak merata akibat pencampuran pakan dalam jumlah besar secara manual (Utomo, 2011).
Mengingat pentingnya usaha pakan unggas serta tingginya potensi dan keragaman bahan pakan yang tersedia di lapangan, maka peternak dituntut untuk mampu menghasilkan pakan yang memenuhi standar kebutuhan ternak. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan “Analisis Mesin Pencampur Pakan Unggas” sebagai salah satu alternatif alat bagi peternak unggas untuk meningkatkan hasil produksi yang maksimal dan juga diharapkan dapat mempermudah proses tersebut bagi peternak unggas. dalam mencampur pakan ternak.
Rumusan Masalah
Tujuan dan Manfaat Penelitian
- Tujuan Penelitian
 - Manfaat Penelitian
 
Seiring berkembangnya inovasi untuk menambah pengetahuan dan wawasan untuk bertindak dan mengantarkan perubahan yang lebih baik. Sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya atau tambahan informasi dan upaya memperoleh wawasan dan pengetahuan baru.
TINJAUAN PUSTAKA
Pakan Ternak
- Pakan
 - Pakan Untuk Unggas
 
Bahan pakan penyusun ransum unggas pada umumnya atau ransum unggas komersial yang beredar di pasaran kurang lebih 90-95% berbahan dasar tumbuhan atau nabati. Pasalnya, bahan pakan nabati pada umumnya merupakan sumber energi yang harus selalu dipenuhi saat menyiapkan makanan. Biasanya, bahan pakan nabati tidak memiliki kandungan asam amino yang cukup seimbang, sehingga saat menyiapkan makanan unggas, sebaiknya digunakan lebih dari satu bahan pakan nabati untuk saling melengkapi kelebihan dan kekurangan asam amino.
Bahan pakan yang berasal dari hewan hanya bersifat pelengkap karena harganya lebih mahal dibandingkan pakan nabati. Semua bahan pakan nabati umumnya tinggi serat kasar, meskipun unggas mempunyai keterbatasan dalam mencerna serat kasar. Jagung merupakan bahan pakan terpenting bagi unggas yang digunakan sebagai komponen ransum karena memiliki beberapa keunggulan, antara lain sebagai sumber bahan baku.
Pollard merupakan bahan pakan yang berasal dari hasil samping penggilingan gandum pada industri tepung terigu. Ketersediaannya juga cukup melimpah, harganya yang relatif murah dan tidak bersaing dengan kebutuhan manusia menjadikan pollard berpotensi menjadi bahan pakan terpenting dalam produksi ransum unggas. Metode pengolahan fisik dengan pengukusan dapat meningkatkan kualitas bahan pakan dengan cara menghidrolisis hemiselulosa menjadi senyawa yang lebih sederhana yang dapat dicerna oleh unggas (Wardani et al, 2004).
Mixer vertikal digunakan sebagai alat pencampur bahan pakan yang memanfaatkan gaya gravitasi untuk mencampurkan bahan pakan. Pada bagian dalam mixer vertikal terdapat tabung yang berisi poros berulir (sekrup) sehingga bila diputar dapat mengangkat bahan pakan. Ujung atas tabung merupakan bagian yang terbuka sehingga apabila bahan umpan naik maka akan menyebar dan jatuh ke seluruh bagian tabung penampung (Rekatehnikikindo, 2015).
Kendala Ketersedian Bahan Pakan
Bentuk Ransum Unggas
Namun karena sifat ayam yang lebih suka memakan pakan dalam bentuk butiran atau hancur, para peternak mulai meninggalkan bentuk ransum yang “semua dihaluskan”. Mulai tahun 1975, para peternak mulai beralih ke bentuk biji-bijian utuh yang lebih dikenal dengan sebutan “pelet”.
Bahan Pakan
- Jagung Kuning
 - Bungkil Kedelai
 - Dedak Padi
 - Pollard
 - Bungkil Kelapa
 - Tepung Ikan
 
Jagung giling kasar hingga sedang lebih baik untuk ternak dibandingkan jagung giling halus. Jagung yang digiling halus kurang populer di kalangan ternak, hanya saja tidak menimbulkan banyak debu yang dapat menyebabkan ternak berhenti makan. Sebagai sumber makanan protein nabati, makanan ini memiliki kandungan protein yang bervariasi tergantung kualitas kedelainya.
Bungkil kedelai juga mengandung zat anti nutrisi seperti penghambat trypsin yang dapat mengganggu pertumbuhan unggas, namun zat anti nutrisi tersebut akan rusak jika dipanaskan sehingga aman digunakan sebagai pakan unggas. Dedak padi merupakan salah satu bahan ransum, selain ketersediaannya melimpah, pemanfaatannya tidak bersaing dengan kebutuhan pangan, dan harganya yang relatif murah. Hal ini disebabkan tingginya kandungan serat kasar sehingga mengurangi bioavailabilitas mineral tertentu, serta adanya antinutrisi berupa fitat.
Annison (1993) menyatakan bahwa arabinoxylans merupakan zat antinutrisi dalam pollard yang menyebabkan rendahnya energi metabolisme pada unggas. Pengolahan pollard diperlukan untuk mengurangi dampak negatifnya, sehingga pollard dapat digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan makanan unggas. Tepung ikan merupakan salah satu pakan sumber protein hewani yang dapat digunakan pada ransum monogastrik untuk ternak.
Kebutuhan ternak akan pakan protein hewani sangatlah penting, karena mempunyai kandungan protein yang relatif tinggi tersusun atas asam amino esensial kompleks yang dapat mempengaruhi pertumbuhan sel jaringan tubuh hewan (Purnamasari dkk. 2006).
Unggas
- Pengertian Unggas
 - Ciri-ciri Hewan Unggas
 
Mesin pengaduk pakan unggas tipe sebelumnya menggunakan dua tipe yaitu vertikal dan horizontal masing-masing seperti di bawah ini. Mixer pakan ternak tipe horizontal berbeda dengan mixer vertikal yang menggunakan bantuan gravitasi. Tabung pengaduk merupakan komponen utama pada mesin pencampur pakan unggas yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya proses pencampuran pakan (Sularso, 1997).
Rangka utama merupakan bagian utama dari mesin pengaduk pakan unggas yang berfungsi sebagai penopang komponen mesin lainnya (Sularso, 1997). Poros pengaduk umpan berupa besi beton dan besi strip, dapat digunakan sebagai pengaduk umpan dengan memanfaatkan putaran poros horizontal (Beni, 2019). Stopwatch merupakan alat yang biasa digunakan untuk mengukur waktu yang diperlukan dalam suatu pekerjaan.
Mesin pencampur pakan ternak unggas merupakan mesin pencampur konsentrat pakan ternak kering berbentuk butiran dan berbagai campuran kering dalam jumlah banyak yang biasa digunakan untuk pakan ternak unggas. Bahan yang digunakan pada percobaan mesin pencampur pakan unggas ini adalah jagung giling, pelet dan dedak serta campuran pakan lainnya. Perangkat yang sudah jadi kemudian diuji kinerjanya untuk menentukan kapasitas produksi mesin, kebutuhan daya listrik, dan efisiensi mesin pencampur pakan unggas itu sendiri.
Mekanisme kerja mesin pengaduk pakan unggas ini menggunakan motor listrik sebagai penggeraknya yaitu puli 1 yang dihubungkan dengan motor penggerak yang kemudian diteruskan ke puli 2 yang dihubungkan dengan gearbox melalui V-belt guna menghasilkan menggerakkan poros yang direduksi oleh gearbox yang selanjutnya akan memutar koil pencampur.
Jenis-jenis Mesin Pakan Ternak Sebelumnya
- Pengaduk Pakan Ternak Tipe (Vertical Mixer)
 - Pengaduk Pakan Ternak Tipe (Horizontal)
 
Komponen-komponen alat pengaduk pakan
- Tabung Pengaduk
 - Rangka Utama
 - As Pengaduk Pakan
 - Poros
 - Bantalan
 - Motor Listrik
 - Pulley
 - Sabuk
 - Mur dan Baut
 - Speed Reducer (Gearbox)
 
Poros adalah bagian diam yang berputar dan mempunyai penampang bulat, tempat dipasangnya roda gigi, katrol, dan elemen transmisi tenaga lainnya. Poros dapat menerima beban lentur, tarik, tekan maupun putar, yang dapat bekerja sendiri-sendiri atau saling kombinasi (Muchayar, 2018). Bantalan merupakan elemen mesin yang menopang suatu poros yang dibebani sehingga putaran dan gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung dengan lancar, aman dan dalam waktu yang lama.
Pada bantalan gelinding, gesekan gelinding terjadi antara bagian yang berputar dan bagian yang diam melalui elemen gelinding seperti bola, rol, dan rol bulat. Keluaran alat ini berupa pasangan atau putaran, dibandingkan dengan motor yang menggunakan energi berbeda. Dalam kasus seperti ini, metode lain untuk mentransmisikan putaran atau gaya dapat digunakan, yaitu dengan melilitkan sabuk di sekeliling katrol pada poros.
Katrol biasanya terbuat dari besi cor kelabu FC 20 atau FC 30, namun ada pula yang terbuat dari baja (Muchayar, 2018). Belt dapat digunakan pada jarak poros yang pendek dan dibuat tanpa ujung sehingga gangguan dari sambungan ini dapat dihindari. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan kerusakan pada mesin, mur dan baut harus dipilih dengan cermat sebagai pengencang agar mendapatkan ukuran yang tepat untuk beban yang akan ditanggungnya.
Disebut juga peredam kecepatan karena alat ini mampu mengurangi kecepatan putaran yang diterima dari motor kemudian menyalurkan putaran tersebut ke pulsator (Hidayat, 2008).
Analisis
Kapasitas, Daya Dan, Efisiensi Mesin
- Kapasitas
 - Daya
 - Efisiensi
 
Ukuran kapasitas produksi yang digunakan dalam perencanaan produksi adalah kapasitas aktual atau kapasitas efektif. Efisiensi adalah kemampuan untuk mencapai suatu hasil (output) yang diharapkan dengan mengorbankan input yang minimal. Menurut Soekartawi (2002), efisiensi diartikan sebagai upaya menggunakan input sesedikit mungkin untuk memperoleh output sebesar-besarnya.
Kegunaan input-input tersebut dapat diketahui dengan melihat nilai tambah dari biaya tunggal input yang digunakan pada unit pelatihan yang dihasilkan. Seorang petani dikatakan efisien secara teknis dibandingkan dengan petani lainnya apabila menggunakan jenis dan jumlah input yang sama menghasilkan output yang secara fisik lebih tinggi. Efisiensi teknis dianggap sebagai kemampuan berproduksi dengan menggunakan isokuan pembatas, sedangkan alokatif mengacu pada kemampuan berproduksi pada tingkat keluaran tertentu dengan menggunakan rasio masukan dengan biaya minimum.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan melakukan uji coba mesin secara langsung di bengkel Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Mataram. Data penelitian dianalisis menggunakan analisis varian (Tabel Anova) pada taraf nyata 5% dan apabila terdapat perlakuan yang berpengaruh nyata maka dilakukan pengujian lebih lanjut dengan menggunakan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf nyata. 5% (Hanafiah, 2004). Tachometer merupakan suatu alat yang biasa digunakan untuk mengukur kecepatan putaran suatu mesin atau poros engkol mesin.
Penggunaan pendekatan matematik bertujuan untuk menyelesaikan model matematik yang dibuat dengan program Microsoft Excel.
Taraf Signifikan (α)
METODOLOGI PENELITIAN
- Metode Penelitian
 - Rancangan Percobaan
 - Tempat dan Waktu Penelitian
 - Waktu Penelitian
 - Tempat Penelitian
 - Alat dan Bahan Penelitian
 - Alat Penelitian
 - Bahan Penelitian
 - Pelaksanaan Penelitian
 - Parameter dan Cara Pengukuran
 - Analisis Data
 
Analisis data hasil cut off menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dan apabila terdapat perlakuan yang memberikan pengaruh nyata maka dilakukan uji lanjutan dengan Uji Beda Nyata Jujur (IPM). Mesin yang dirancang terdiri dari beberapa komponen yaitu, rangka utama, koil penggerak, hopper inlet, hopper outlet, knob, v-belt, bearing dan motor penggerak 1 HP.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Analisis Mesin Pengaduk Pakan Ternak Unggas
- Spesifikasi Alat Pengaduk Pakan Ternak Unggas . 43
 - Proses pembuatan mesin pengaduk pakan ternak
 - Prinsip kerja mesin pengaduk pakan ternak
 - Hasil pengadukan
 - Hasil analisis
 
Pembahasan
- Kapasitas Mesin Pengaduk
 - Daya Listrik
 - Efisiensi Kinerja Mesin
 
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran
Data Hasil Awal Hasil Penelitian
Data Hasil Pengamatan
Gambar Pakan Sebelum Pengadukan
Gambar Pakan Sesudah Pengadukan