PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini tentunya dapat menambah pengetahuan dan pemahaman serta menjadi referensi bagi penulis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai berbagai upaya peningkatan pemberian layanan demi kepuasan pelanggan.
Penelitian Terdahulu
13 Whyu Lestari, Analisis Penilaian Kinerja Pegawai Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Permukiman Surabaya, Jurnal Jurnal Pekbis, Vol.9, No.1, 2017. Persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah keduanya merupakan penilaian kinerja dan perbedaannya adalah lokasi dan waktu yang berbeda serta objek penelitian yang berbeda. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah sama-sama meneliti analisis penilaian kinerja karyawan dan perbedaannya adalah penelitian terdahulu yang diteliti pada PT.
Metode Penelitian
- Jenis dan Pendekatan Penelitian
- Waktu dan Tempat Penelitian
- Informan Penelitian
- Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari informan penelitian 19 Dalam penelitian ini, data primer adalah data yang diberikan oleh karyawan PT. Dengan demikian, data primer merupakan data yang diperoleh dari observasi lapangan oleh peneliti yang melakukan wawancara kepada karyawan PT. Data sekunder merupakan data yang menunjang permasalahan yang akan dibahas 20 Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari PT.
Observasi yang dilakukan penulis dalam penelitian adalah melalui observasi langsung di lokasi penelitian 21 Dalam penelitian ini observasi dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan penilaian kinerja karyawan PT. Dokumentasi merupakan kegiatan mencatat dan menyimpan berbagai data penting yang dihasilkan dari kegiatan 23 Kegiatan dokumentasi dalam penelitian digunakan untuk memperoleh gambar atau foto pada saat melakukan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model analisis interaksi, dimana komponen reduksi data dan penyajian data dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data.
Dengan demikian, data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data lebih lanjut dan mencarinya bila diperlukan. 25 Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data yang diperoleh dari hasil penelitian dan memilih data yang relevan. Dalam penelitian ini data yang dimaksud adalah data yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara, dokumen organisasi yang masih disusun menjadi satu atau disebut juga data kasar.
Dalam penelitian kualitatif, data disajikan dalam bentuk deskripsi singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan lain-lain.
KAJIAN TEORI
Pengertian Kinerja Karyawan
Menurut Anwar Prabu, kinerja adalah kualitas dan kuantitas kerja yang dicapai seorang pegawai dengan melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.29 Pengertian lain dari kinerja adalah tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama jangka waktu tertentu. dalam melaksanakan tugasnya terhadap berbagai pilihan seperti standar hasil kerja, tujuan atau sasaran atau kriteria yang telah ditetapkan terlebih dahulu dan disepakati bersama. Kinerja seorang pekerja atau pegawai dalam suatu organisasi atau lembaga kerja dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor dari dalam diri pekerja itu sendiri maupun faktor lingkungan atau organisasi kerja itu sendiri.30.
Indikator-Indikator Kinerja
Ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan, yaitu kesesuaian dengan waktu yang dibutuhkan atau diharapkan untuk melakukan kegiatan.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
Kejelasan penerimaan atau kejelasan peran pekerja merupakan tingkat pemahaman dan penerimaan seseorang terhadap tugas yang diberikan kepadanya. Disiplin kerja merupakan peraturan yang dibuat perusahaan agar ditaati oleh seluruh karyawan guna mencapai tujuan. Motivasi diperlukan karena sifat manusia memerlukan semacam insentif, dorongan atau insentif untuk bekerja lebih baik.
Arti motivasi juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang menimbulkan dorongan atau semangat dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu. Setiap karyawan mempunyai kesukaan dan kebutuhannya masing-masing sehingga mempunyai motivasi yang berbeda pula satu sama lain. Apabila pegawai merasa puas dan bahagia, maka ia akan melaksanakan pekerjaannya dengan sangat mengesankan, maka hasilnya pun akan baik.
Penting untuk melibatkan karyawan dalam proses pengambilan keputusan, namun tetapkan ekspektasi yang realistis selama proses tersebut. Karyawan yang termotivasi untuk mengembangkan perusahaan biasanya dapat mengutarakan pendapatnya tentang apa yang harus dilakukan oleh dirinya dan timnya tanpa memerlukan instruksi dari atasannya. Jadi, kepemimpinan pasti menyangkut kemampuan seseorang dalam mempengaruhi atau memotivasi orang lain atau bawahannya agar mau melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya dengan baik.
Dari pandangan di atas dapat dikatakan bahwa tugas seorang pemimpin adalah mempengaruhi dan memotivasi pegawainya dengan menerapkan gaya kepemimpinan yang benar agar pegawai mau melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya dengan baik dan menghasilkan personel yang efektif.35.
Penilaian Kinerja
- Pengertian Penilaian Kinerja
- Tujuan Penilaian Kinerja
- Kegunaan Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja adalah proses dimana organisasi mengevaluasi kinerja masing-masing karyawan.”43. Mengevaluasi prestasi kerja (work performance) adalah menilai hubungan antara hasil kerja aktual dengan standar kualitatif dan kuantitatif yang diciptakan oleh setiap karyawan.” 44. Kegunaan evaluasi prestasi kerja kita lihat dari berbagai aspek perkembangan perusahaan, khususnya manajemen sumber daya manusia, yaitu : 49.
Kinerja pekerjaan yang baik atau buruk mencerminkan kekuatan atau kelemahan prosedur personalia departemen sumber daya manusia. Kinerja yang baik atau buruk menunjukkan kekuatan atau kelemahan prosedur penempatan pegawai departemen sumber daya manusia. Tinjauan kinerja terkait pekerjaan yang akurat dapat memastikan bahwa keputusan penempatan internal tidak bersifat diskriminatif.
Baik buruknya kinerja suatu perusahaan menunjukkan seberapa baik departemen HR bekerja. Dalam kondisi seperti itu, evaluasi kinerja dapat menentukan apa yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berkaitan dengan analisis dan desain pekerjaan, perencanaan sumber daya manusia, struktur pegawai, pelatihan dan pengembangan, serta perencanaan karir.50. Penilaian kinerja tidak boleh dipahami secara sempit, namun dapat menghasilkan berbagai jenis kinerja yang diukur melaluinya.
Tidak semua kriteria pengukuran kinerja digunakan dalam penilaian kinerja pegawai, dimana hal ini harus disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang akan dijalani.
Metode Penilaian Kinerja Karyawan
Berdasarkan teori Bintoro dan Daryanto serta wawancara dengan pegawai bank yaitu Bpk. Merco, sebagai berikut : 58. “Memilih Kecepatan Paksa” dalam penilaian kinerja pegawai cenderung memilih nilai yang lebih rendah dibandingkan dengan sistem evaluasi yang berdasarkan grafik. Teknik Evaluasi Esai (Essay Evaluation Techniques) Teknik evaluasi esai adalah teknik evaluasi kinerja dengan memberikan penjelasan tertulis tentang apa yang dievaluasi.
Penilaian Kinerja Karyawan yang Baik Dalam melakukan penilaian, manajer harus mempertimbangkan berbagai aspek pada karyawannya dan memberikan motivasi positif untuk meningkatkan kinerja karyawan di masa yang akan datang. Menyadarkan pegawai akan adanya pengawasan dan evaluasi yang dilakukan terhadap kinerjanya sehingga dapat memberikan konfirmasi kepada pegawai.
GAMBARAN UMUM PT. BANK PEMBIAYAAN RAKYAT
Visi dan Misi PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Adam
Produk-Produk PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Adam
Untuk pembukaan rekening, Anda hanya perlu membawa fotokopi KTP/SIM yang masih berlaku dan mengisi formulir terlampir. Pembiayaan Toko Mikro : Pembiayaan ini diperuntukkan bagi pemilik toko mikro di kota Bengkulu, dalam pembiayaan ini pelanggan akan mendapatkan barang sesuai dengan kebutuhannya, dimana pembiayaan yang diberikan sampai dengan 5 juta, dan dalam bentuk barang diatas 5 juta harus disertai dengan asuransi. Pembiayaan Konsumen: Pembiayaan ini diperuntukkan bagi nasabah yang ingin menggunakannya untuk keperluan konsumen, misalnya: membeli laptop, sepeda motor, rumah, dll.
Pembiayaan Usaha Kecil Menengah : Pembiayaan ini diperuntukkan bagi masyarakat yang mempunyai usaha kecil dan industri rumahan. Mudharabah/Musyarakah : yaitu pembiayaan dengan sistem bagi hasil sesuai kesepakatan antara bank dan nasabah.
Struktur Organisasi PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan informan mengenai sistem wawancara karyawan di PT. Kemudian peneliti menanyakan hal-hal apa saja yang menjadi pertimbangan dalam melakukan penilaian kinerja pegawai. Karyawan yang telah bekerja sejak berdirinya perusahaan menerima penilaian kinerja setahun sekali, yang diberikan oleh atasan langsungnya.
BPRS Adam Bengkulu memiliki sistem penilaian kinerja yang juga mengalami perubahan dan perbaikan. Dalam melaksanakan penilaian kinerja yang efektif, melibatkan atasan dan bawahan untuk mendiskusikan penilaian kinerja yang telah ditentukan sebelumnya. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Adam Bengkulu, hal terpenting yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah menganalisis pelaksanaan penilaian kinerja yaitu sesuai dengan satu.
Dalam proses ini pengembangan akan difokuskan pada lembar penilaian kinerja yang terdiri dari lima item utama, sesuai dengan pedoman tahap perencanaan penilaian kinerja pegawai. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti BPRS Adam Bengkulu, penilaian kinerja pegawai sudah sesuai dan mengikuti SOP. Selain itu, SOP juga dijadikan acuan dalam bekerja sesuai instrumen penilaian kinerja pegawai.
Dengan dilaksanakannya penilaian kinerja pegawai yang efektif dan tepat sebagai alat untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi kelemahan pegawai, diharapkan pegawai dapat meningkatkan prestasi kerjanya di masa yang akan datang.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pembahasan
- Penilaian Kinerja Karyawan
- Kompetensi Kerja Karyawan
- Pelaksanaan Penilaian Kinerja Karyawan
Namun ketika perusahaan berada pada fase perkembangan seperti sekarang, mereka lebih fokus pada ekspansi perusahaan sehingga evaluasi kinerja karyawan terbengkalai. Belum adanya lembar penilaian yang lebih rinci dan dapat membedakan perilaku kerja antar departemen. Waktu yang digunakan untuk melakukan penilaian kinerja juga terhambat karena belum adanya grafik penilaian tetap yang dapat dijadikan acuan. Data yang diperoleh akan dikelompokkan, dianalisis dan dibahas menurut bagian masing-masing yang akan mengacu pada penilaian kinerja manajemen.
Pada lembar penilaian kinerja yang ada, penilaian pegawai tidak dibedakan untuk masing-masing departemen, dengan kata lain semua pegawai dinilai berdasarkan aspek yang sama, apapun departemennya. Dengan adanya uraian pekerjaan pada lembar penilaian kinerja akan sangat membantu dalam menentukan tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh pegawai, namun uraian tugas belum dicantumkan pada setiap bagian karena sistem penilaian masih banyak digunakan agar tanggung jawab pegawai dapat berjalan. ditransmisikan secara verbal. Hal ini dikarenakan sistem penilaian kinerja yang ada belum dapat memetakan kemampuan dan potensi pegawai sehingga dapat memudahkan supervisor untuk mengembangkan kemampuan dan potensi tersebut di kemudian hari.
Peneliti tidak mengubah seluruh faktor penilaian yang ada pada sistem penilaian kinerja yang lama, melainkan mengembangkan, menambah dan mengelompokkan faktor-faktor perilaku kinerja. Penentuan pengembangan mengutamakan tahap perencanaan karena merupakan langkah awal dalam pelaksanaan penilaian kinerja dan akan mempengaruhi proses kerja. Rencana ke depan perusahaan dalam menganalisis pelaksanaan penilaian kinerja pegawai adalah dengan lebih mempersiapkan pegawai yang berkualitas dan berkemampuan.
BPRS Adam harus terus meningkatkan efektivitas pelaksanaan penilaian kinerja pegawai dengan menetapkan standar seperti kejelasan penetapan standar kinerja yang ditetapkan perusahaan dan standar kinerja.
PENUTUP
Saran
Ukuran kinerja karyawan yang jelas, seperti metode penilaian, dapat dipahami dan penilaian bersifat terbuka. Serta memberikan feedback yang jelas, seperti memberikan hasil penilaian yang mudah dipahami dan mengkomunikasikan secara jelas kelemahan-kelemahan yang dapat dipahami.
