PENDAHULUAN
Latar Belakang
Persaingan pelayanan pelanggan menjadi semakin ketat, unit pelayanan perusahaan yang tadinya terkesan memberikan pelayanan seadanya kini dituntut untuk mampu memberikan pelayanan pelanggan yang lebih baik. keunggulan kompetitif untuk dapat melakukan bisnis.layanan. Permasalahan tersebut dapat menyebabkan penilaian terhadap pelayanan yang diberikan menjadi kurang baik, bahkan dapat menimbulkan ketidakpuasan pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan.
Rumusan Masalah
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Pelayanan perusahaan yang diberikan oleh PT Pegadaian Cabang Barru menjadi salah satu faktor penentu dalam upaya peningkatan pendapatan. Pada tahun 2013, pelanggan terbesar PT Pegadaian Cabang Barru mempunyai pekerjaan tetap yaitu ibu rumah tangga (6310 orang) dan petani (5389 orang).
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Pelayanan dan Kualitas Pelayanan
Dari sini dapat disimpulkan bahwa keberhasilan suatu perusahaan dapat dilihat dari kualitas pelayanan yang diberikan oleh perusahaan tersebut. Jika terjadi kegagalan pelayanan, kemampuan untuk segera membatasinya secara profesional dapat menjamin persepsi positif terhadap kualitas pelayanan.
Pengertian Pendapatan
Ikatan Akuntansi Indonesia (2002:23) memberikan ketentuan mengenai pengukuran pendapatan yang dinyatakan dalam standar akuntansi keuangan sebagai berikut: “Pendapatan harus diukur pada nilai wajar imbalan yang dapat diterima, jumlah pendapatan yang timbul dari transaksi biasanya disepakati antara klien atau pengguna perusahaan. Selanjutnya penjelasan Harnant tentang Akuntansi Pengusaha (2009) adalah sebagai berikut: setelah dikurangi biaya-biaya yang bersangkutan, sisanya disebut laba, begitu pula jika sisanya lebih dari laba. pengeluaran yang diterapkan dibandingkan dengan pendapatan yang diterima, disebut kerugian.
Pengertian Fungsi dan Tujuan Pegadaian
Pelayanan pelunasan barang gadai adalah pengembalian uang yang dipinjam untuk keperluan penerimaan barang gadai. Barang perhiasan, yaitu segala perhiasan yang dapat dibuat dari emas, seperti: perak, perhiasan platina, bertatahkan berlian, mutiara, batu maupun tidak. Barang yang dijaminkan PT Pegadaian biasanya merupakan barang milik rakyat, namun tidak menutup kemungkinan menerima barang dari konglomerat.
Artinya, barang yang tidak diberi tanda di salah satu halte yang diterima sebagai jaminan tetapi kotor.
Bentuk-bentuk Pelayanan Jasa Pada PT Pegadaian
Untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas karyawan, pendidikan dan pelatihan sangat penting untuk pengembangan sumber daya manusia agar dapat memberikan pelayanan yang berkualitas kepada pelanggan, visi, misi dan nilai-nilai perusahaan atau strategi mempertahankan pelanggan baru. PT Pegadaian mengembangkan tugasnya sebagai lembaga pelayanan publik dan untuk itu pelayanan yang diberikan harus berkualitas baik. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya dalam melayani masyarakat diperlukan sarana dan prasarana yang memadai. Menurut Pamudji (2009), kantor adalah suatu tempat (ruangan, gedung) tempat dilaksanakannya pekerjaan kantor dan diberikan jasa kepada pelanggan untuk mengurus urusannya.
Begitu pula dengan kantor PT Pegadaian, kita sudah mengetahui bahwa PT Pegadaian memberikan layanan KPR kepada masyarakat.
Peralatan
Yang dimaksud dengan ruangan adalah terbangunnya ruang yang memadai antara ruang tunggu pelanggan dan ruang kerja karyawan. Customer lounge merupakan suatu tempat atau fasilitas yang disediakan oleh kantor untuk memberikan kenyamanan kepada para pelanggan yang berada di dalamnya. Ruang operasional/kegiatan pegawai merupakan tempat dimana pegawai bekerja dalam melaksanakan tanggung jawab yang diberikan kepada setiap pegawai.
Kedai pajak gadai atau gudang yang digunakan untuk menyimpan barang yang digadai oleh pelanggan, di mana barang yang disimpan akan diperiksa seminggu sekali.
Pelayanan Perusahaan
Pelayanan perusahaan (Customer Care) dikembangkan berdasarkan 3 prinsip: Pertama, kita harus mengambil sikap yang benar. Ditambah dengan tugas pemerintah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, maka Pelayanan Bisnis merupakan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Jika pelayanan selama ini memenuhi standar, berarti pelayanan perusahaan ada terobosan baru yaitu pelayanan yang melebihi standar.
Bagi instansi yang belum mempunyai standar pelayanan maka pelayanan dari pihak perusahaan merupakan pelayanan terbaik dari instansi yang bersangkutan.
Kerangka Pikir
Hipotesis
Peneliti menggunakan metode deskriptif untuk menganalisis data pendapatan penjualan yang dicapai PT Pegadaian cabang Barru pada periode tersebut. Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa pelanggan terbesar PT Pegadaian Cabang Barru pada tahun 2012 mempunyai pekerjaan sebagai Petani (6746 orang) dan Ibu Rumah Tangga (Ibu Rumah Tangga) (6526 orang). Pada tahun 2014, penyaluran gadai di PT Pegadaian Cabang Barru mengalami peningkatan sebesar 13,93% dibandingkan tahun sebelumnya yaitu tahun 2013.
Secara keseluruhan, dalam kurun waktu tiga tahun), tingkat kerugian yang dialami PT Pegadaian cabang Barru hanya sebesar 4,9%.
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT Pegadaian Cabang Barru yang beralamat di Jalan Pasar Mattirowalie Kabupaten Barru, beralamat di Jalan Pasar Mattirowalie Kabupaten Barru.
Tehnik Pengumpulan Data
Jenis dan Sumber Data
Populasi Dan Sampel
Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang dijadikan bahan penelitian dari arsip-arsip yang dimiliki perusahaan. Berdasarkan definisi di atas, maka perwakilan populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT Pegadaian Cabang Barru Kabupaten Barru yang berjumlah 30 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Accidental Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel secara acak untuk memudahkan penelitian.
Metode Analisis
Defenisi Operasional
Proklamasi kemerdekaan Indonesia mengakibatkan beralihnya kekuasaan atas Negara Pegadaian yaitu kepada Pemerintah Republik Indonesia melalui Peraturan Pemerintah Nomor 176 Tahun 1961, sehingga pada tanggal 1 Januari 1967 Negara Pegadaian dijadikan negara. korporasi dan berada dalam lingkup Kementerian Keuangan. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor Kep.664/MK/9/1969 yang mulai berlaku pada tanggal 1 Mei 1969, Perusahaan Pegadaian Negara menjadi lembaga pegadaian. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1990, Perjan Pegadaian diubah menjadi Perusahaan Umum Pegadaian, dengan berstatus PT Pegadaian diharapkan dapat mengelola usahanya secara profesional, berwawasan bisnis oriental tanpa meninggalkan misinya, yaitu, pertama, ikut serta dalam pelaksanaan dan dukungan terhadap pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang perekonomian dan pembangunan, umumnya melalui penyaluran uang pinjaman berdasarkan undang-undang hipotek, kedua, mencegah timbulnya kerugian. praktik konsolidasi utang, pegadaian ilegal, riba dan pinjaman tidak wajar lainnya.
Perusahaan memperhatikan batasan sektor usaha yang digarap, target pasar dan upaya meningkatkan manfaat PT Pegadaian kepada para pemangku kepentingan.
Struktur Organisasi Perusahaan
Secara umum uraian tugas masing-masing jabatan di PT Pegadaian adalah sebagai berikut.
Produk yang Dijalankan oleh PT Pegadaian Cabang Barru
Rata-rata perkembangan pendapatan pegadaian yang disalurkan PT Pegadaian kepada seluruh nasabahnya dalam sepuluh tahun. Hal ini memungkinkan kebutuhan masyarakat pada tahun tersebut menjadi paling besar sehingga mendorong mereka untuk meminjam ke PT Pegadaian. Berbeda dengan perbankan selama dua puluh tahun terakhir (sejak 1986), suku bunga PT Pegadaian tidak pernah berubah.
Pada bagian ini dijelaskan cara mendapatkan jumlah pelanggan dan jumlah petani berdasarkan pekerjaan pelanggan di cabang PT Pegadaian Barru.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
PT Pegadaian Cabang Barru
PT Pegadaian memberikan layanan penilaian kepada masyarakat dengan tujuan untuk melindungi masyarakat dari kemungkinan pemalsuan yang dilakukan oleh penjual emas dan perhiasan. Tahun 2004 menunjukkan jumlah dana yang disalurkan PT Pegadaian sama besarnya, disusul beberapa tahun berikutnya selalu meningkat hingga tahun 2012. Terdapat perbedaan pada tahun 2013 dimana penyaluran kredit ke PT Pegadaian mengalami penurunan. , yaitu. sekitar 1,41 persen dari tahun 2012 yang berjumlah jutaan rupiah. .
Suku bunga pinjaman di PT Pegadaian dibagi menjadi empat kategori pinjaman, klasifikasi tersebut dibagi berdasarkan besar kecilnya pinjaman yang diterima. Belum diketahui secara pasti mengapa suku bunga PT Pegadaian tidak mengikuti kondisi pasar uang. Seperti diketahui, suku bunga di PT Pegadaian dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan besaran kredit yang dipinjam.
Analisis Data Peningkatan Pendapatan PT Pegadaian Cabang
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pelayanan yang diberikan oleh PT Pegadaian Cabang Barru pada tahun 2013-2014 masih kurang baik, karena penyaluran kredit meningkat namun tidak diimbangi dengan penurunan lelang, namun kinerja PT Pegadaian Cabang Barru pada tahun 2014 baik. Terlihat dari penyaluran pinjamannya, PT Pegadaian Cabang Barru berhasil melunasi pinjaman KPR lebih besar dari 10% dari tahun lalu. Cabang Pegadaian Barru masih kurang baik di tahun 2014 karena penyaluran kredit meningkat namun tidak diimbangi dengan lelang yang menurun, namun kinerja PT Pegadaian Cabang Barru baik di tahun 2014, terlihat dari penyaluran kreditnya PT Pegadaian Barru Cabang telah berhasil. dalam penyaluran pinjaman hipotek lebih besar dari 10% dari tahun lalu. Sehubungan dengan adanya dampak positif dan signifikan antara penerapan jasa perusahaan dalam meningkatkan pendapatan di PT Pegadaian Cabang Barru, sebaiknya PT Pegadaian berusaha menjadikan lembaganya sebagai penyedia dana yang lebih handal dengan pelayanan yang lebih baik sehingga nasabah menjadi terpacu.
Dilihat dari pengaruh pelayanan perusahaan yang dilaksanakan oleh PT Pegadaian juga dapat dikaitkan dengan minat dan simpati konsumen guna mempertahankan kinerja pelayanan saat ini, selain berusaha meningkatkan pendapatan dengan ide pelayanan yang lebih baru dan nyaman sehingga PT Cabang Pegadaian Barru mempunyai keistimewaan tersendiri dibandingkan dengan cabang Pegadaian lainnya yang ada di Kabupaten Barru.
PENUTUP
Kesimpulan
Pendapatan juga dapat diperoleh dari penjualan atau penukaran harta selain barang atau penukaran harta tetap serta hasil dari hasil investasi seperti bunga, dividen dan lain-lain. Pedoman Operasional Pegadaian (2009) menyebutkan bahwa tugas pokok PT Pegadaian adalah menyalurkan uang pinjaman berdasarkan hipotek dan usaha-usaha lain yang berkaitan dengan tujuan perusahaan, dengan persetujuan Menteri Keuangan. Pedagang adalah orang yang memperdagangkan, membeli dan menjual barang-barang yang tidak diproduksi sendiri, dengan tujuan memperoleh keuntungan.
Ini adalah barang-barang yang sulit untuk dinilai, seperti barang antik, buku, peralatan fotografi, ukuran atau timbangan.
Saran
Begitu pula dengan keberadaan cabang PT Pegadaian di Barru, maka salah satu landasan pendirian cabang Barru adalah untuk memenuhi kebutuhan pasar masyarakat setempat dalam hal memberikan jasa gadai kredit yang notabene juga masyarakat nelayan. sebagai pedagang dan sebagainya. PT Pegadaian Cabang Barru merupakan salah satu cabang PT Pegadaian yang berlokasi di wilayah Kabupaten Barru yang terletak di Jalan Pasar Mattirowalie Kabupaten Barru. Jumlah yang cukup besar, sekitar 150 juta yang bisa disalurkan PT Pegadaian kepada masyarakat dalam bentuk kredit setiap tahunnya.
Tahun 2012 merupakan tahun yang menunjukkan jumlah dana yang disalurkan terbesar yaitu jutaan rupiah dengan tingkat pertumbuhan sebesar 52,93 persen. Hal ini dapat menjelaskan bahwa permintaan pinjaman pada tahun 2012 merupakan puncak tertinggi yang dimiliki oleh PT Pegadaian sendiri dalam penyalurannya. penghasilan. Penetapan suku bunga pinjaman di PT Pegadaian berbeda dengan penetapan suku bunga di lembaga perbankan, dimana suku bunga pinjaman di PT Pegadaian bersifat statis (tetap). PT Pegadaian lebih banyak menggunakan modal sendiri yang bersumber dari dana pemerintah (Kementerian Keuangan) dengan tujuan mencari keuntungan.
Konsumen PT Pegadaian merupakan kelompok masyarakat yang menggunakan pinjamannya tidak hanya untuk keperluan produksi tetapi juga untuk keperluan konsumsi, sehingga jika ditetapkan tingkat bunga yang relatif rendah dikhawatirkan akan mendorong masyarakat untuk menjadi konsumen.