• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis pemasaran digital terhadap keputusan pembelian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "analisis pemasaran digital terhadap keputusan pembelian"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PEMASARAN DIGITAL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MELALUI APLIKASI BELANJA ONLINE SHOPEE

(STUDI KASUS PADA MAHASISWA STIE YPUP MAKASSAR)

Herwin Frengky1, Rahmawati Umar2, Bahkamil Djafar3

1,2,3Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar

1[email protected], 2[email protected], 3[email protected]

ABSTRACT

This research aims to find out the effect of digital marketing on purchasing decisions through the online Shopee shopping application to the students of management department STIE YPUP Makassar. The research type was quantitative research. The population of the research was all students of management department STIE YPUP Makassar and the sample of the research was 81 respondents. The data collection methods used was questionnaires and documentation. The data analysis technique used was validity test, reliability test, descriptive analysis test, normality test, linearity test, simple regression analysis test. The results of the research was analysed by using SPSS. The results of this research indicated that there was a positive and significant influence between digital marketing on purchasing decisions through the online Shopee shopping application for STIE YPUP Makassar students. This shows that there is an influence of 0.408 or 40.8% while the remaining 59.2% is influenced by other factors which are not examined in this research.

Keywords: keyword1, keyword2, keyword3, keyword4, and keyword5.

PENDAHULUAN

Di era revolusi industri 4.0, globalisasi dan teknologi informasi sekarang ini membuat dunia bisnis banyak mengalami perubahan-perubahan yang signifikan dalam pasarnya. Dengan hadirnya era teknologi informasi ini dengan sendirinya membawa dampak pada perubahan diberbagai bidang, seperti sosial, ekonomi, budaya, dan perubahan gaya hidup, termasuk pola konsumsi hingga politik serta berdampak pada cara berjualan dan berbelanja masyarakat. Perkembangan teknologi informasi kini semakin pesat dan sudah menjadi media penting yang digunakan disetiap kalangan di seluruh dunia sebagai penyumbang terbesar akan dampak perubahan perilaku masyarakat yang saat ini tidak lepas kaitannya dengan internet.

Pada era ini juga, perusahaan dan masyarakat menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk membeli dan/atau menjual barang dan/atau jasa melalui internet tanpa harus pergi ke toko. Adapun dengan internet sebagai penunjang transaksi jual beli antara penjual dan pembeli saat ini membuat

transaksi secara tatap muka sekarang sudah mulai ditinggalkan oleh perusahaan- perusahaan modern. Oleh sebab itu, transaksi perdagangan melalui jaringan internet ini lebih di kenal sebagai e-commerce atau e-business bahkan toko online yang bergantung pada teknologi informasi dengan media transaksi adalah melalui internet. Oleh sebab itu, Ecommerce dapat diartikan sebagai tempat melakukan transaksi atau pertukaran informasi antara pembeli dan penjual melalui dunia maya atau aplikasi tertentu.

Munculnya e-commerce dengan berbagai perkembangan pesat dari teknologi informasi yang begitu pesat dan cepat, telah memungkinkan e-commerce menjangkau ke seluruh belahan dunia untuk memasarkan produk atau layanannya, terlepas juga dari batasan geografis dengan menggunakan internet. Dapat dikatakan bahwa E-commerce juga turut hadir dalam menjawab tuntutan gaya hidup manusia modern yang selalu menuntut kemudahan dan kecepatan dalam segala bidang memenuhi kebutuhannya.

Perkembanganya di Indonesia bisa dibilang sangat cepat melalui transaksi jual beli melalui

(2)

e-commerce, sehingga membuat pemasar atau perusahaan harus bisa beradaptasi dengan perubahan tren dan perilaku konsumennya.

Sedangkan e-commerce Shopee muncul pada tahun 2015 tepatnya di Singapura pada pertama kalinya meluncurkan bisnisnya di ikuti dengan lahirnya beberapa e-commerce lainnya.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Databoks.com saat ini e-commerce di Indonesia dipimpin oleh shopee ditingkat pertama sebagai e-commerce terlaris tahun 2020 ini dengan 96,5 Juta kunjungan perbulannya pada kuartal ke tiga ekonomi Indonesia. Dengan munculnya berbagai platform digital berbasis jual beli di dunia maya ini membuat perubahan pada pemasaran dalam memasarkan produknya. Perubahan ini juga turut mengubah perilaku konsumen dalam membeli suatu barang dimana biasanya transaksi jual beli hanya dilakukan secara tradisional kini berubah menjadi online berbasis internet.

Adapun dengan hadirnya platform digital berbasis jual beli ditengah masyarakat salah satunya pada kelompok mahasiswa pada perguruan tinggi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE-YPUP) di Kota Makassar yang merupakan konsumen maupun sebagai calon konsumen yang akan melakukan transaksi jual beli pada platform e-commerce itu sendiri. Saat ini juga perilaku konsumsi suatu konsumen dalam memutuskan akan membeli suatu produk tergantung dengan bagaimana konsumen tersebut dalam mengambil keputusan pembelian terhadap suatu produk dan dimana untuk membeli produk tersebut. Salah satu strategi perusahaan untuk mampu bersaing dalam menghadapi persaingan dalam mendapatkan tempat pada pangsa pasar yaitu dengan mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli suatu produk.

Namun, untuk menarik dan mempertahankan konsumen dengan meningkatkan minat beli dan mendapatkan keputusan pembelian yang dalam hal ini tidak mudah. banyak faktor yang mempengaruhi konsumen untuk membeli produk dari faktor internal atau faktor eksternal untuk mempengaruhi konsumen dalam membeli produk. Tetapi, pada akhirnya yang menentukan keputusan pembelian konsumen terhadap suatu produk dapat berhasil di pasar adalah konsumen itu sendiri. Oleh karena itu,

keputusan pembelian sangatlah penting artinya bagi suatu perusahaaan untuk menjaga kelangsungan perusahaan dan pemasarannya.

Dengan ini keputusan pembelian merupakan proses yang dilakukan oleh konsumen untuk membeli suatu produk atau jasa setelah meraka memiliki informasi dan membandingkan dengan produk dan jasa lain yang ada serta merek lainya. Dorongan untuk melakukan pembelian dapat terbentuk dari sikap konsumen terhadap kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan, pemasaran yang tepat akan menjadikan pemasaran produk lebih efektif dengan persaingan bisnis e-commerce yang sangat tinggi.

Maka, berdasarkan data yang dipeorleh dari databoks.com sebesar 90 persen masyarakat menentukan akan bertransaksi di e-commerce mana dengan melihat ragam program promosi yang telah dilakukan oleh perusahaan e-commerce itu sendiri. Oleh karena itu, dalam melakukan kegiatan pemasaran yang terintegrasi, tidak lepas dari bauran promosi yang ada dalam kegiatan pemasaran itu sendiri. Bauran promosi juga terdiri dari periklanan (advertising), penjualan personal (personal selling), hubungan masyarakat (public relation) dan pemasaran langsung (direct marketing) dalam setiap kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh sebuah perusahaan. Namun ada satu lagi tambahan elemen dalam kegiatan bauran promosi berkaitan dengan teknologi informasi yaitu pemasaran digital (digital marketing).

Pemasaran digital melibatkan penggunaan alat pemasaran digital yang terdiri dari situs web, media sosial, iklan, aplikasi seluler, video online, email, blog dan platform digital lainnya untuk menjangkau konsumen kapanpun dan dimana pun melalui komputer, ponsel, tablet, tv, dan perangkat lainnya. saat ini, tampaknya setiap pemasar berusaha menggunakan pemasaran digital untuk menarik konsumen dengan menggunakan alat bantu melalui media sosial, situs web, iklan dan aplikasi belanja online seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, Bukalapak, JD.id dan lain-lain yang dapat menjadi solusi untuk memecahkan masalah konsumen dalam hal berbelanja dan menciptakan keputusan pembelian terhadap suatu produk.

Selain itu, dengan maraknya e- commerce saat ini di kalangan kaum milenial salah satunya pada mahasiswa perguruan tinggi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

(3)

(STIEYPUP) di kota Makassar, dimana dengan adanya internet sebagai wadah transaksi jual beli tidak lagi menyulitkan seseorang ketika ingin berbelanja sehingga dapat dikatakan mempermudah konsumen dalam bertransaksi jual beli pada aplikasi e- commerce terssebut sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah yang dapat dirumuskan pada penelitian ini yaitu:

Apakah Pemasaran Digital berpengaruh terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Melalui Aplikasi Belanja Online Shopee Pada Mahasiswa Manajemen STIE YPUP Makassar Angkatan 2016?

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menguji pengaruh Pemasaran Digital Terhadap Keputusan Pembelian Melalui Aplikasi Belanja Online Shopee Pada Mahasiswa Manajemen STIE YPUP Makassar.

TINJAUAN LITERATUR

Pemasaran dikatakan sebagai suatu aktivitas dalam sebuah perusahaan atau organisasi yang lebih dari fungsi bisnis lainnya, sebab pemasaran menjadi aktivitas bisnis yang langsung berhubungan dengan pelanggan. Pemasaran juga merupakan hal yang penting dan dapat mempengaruhi perkembangan dan kelangsungan kehidupan suatu perusahaan dalam menghadapi persaingaan yang semakin kompetitif saat ini.

Pemasaran yang kokoh menjadi penting bagi kesuksesan dalam semua organisasi untuk mencapai tujuan dalam meningkatkan penjualannya dan mendapatkan laba. Seperti halnya di kehidupan sehari-hari pemasaran saat ini sangat melekat dan sangat mudah di temukan dimana-mana yang ada di sekitar kita baik secara tradisional maupun modern (digital) seperti iklan di TV, banner, spanduk, penawaran langsung, iklan di web ataupun aplikasi dalam smarthone atau komputer.

Adapun juga kesuksesan finansial sering bergantung pada kemampuan pemasaran baik dari perusahaan maupun organisasi.

Keuangan, operasional, akuntansi serta manajemen dan fungsi bisnis lainnya tidak akan berarti jika tidak ada permintaan akan produk dan jasa sehingga perusahaan tidak mendapatkan laba. Ketika pemasaran telah dilakukan dan disadari pentingnya sebagai

kunci dalam keberhasilan dan kesuksesan suatu perusahaan ataupun organisasi maka para ahli mengemukakan pengertian dari pemasaran sebagai berikut.

Menurut Kotler & Keller (2016) Pemasaran adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial.

Menurut Chartered Institute of Marketing dalam Musseng (2019), Pemasaran merupakan proses manajamen yang mengidentifikasi, mengantisipasi, dan memasok, kebutuhan pelanggan secara efisien dan menguntungkan.

Sedangkan pemasaran menurut American Marketing Association didefinisikan sebagai berikut:

“Marketing is the activity, set of institutions, and processes for creating, communicating, delivering, and exchanging offerings that have value for costumers, clients, partners and society at large” (2017).

yang diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia bahwa menurut American Marketing Association (2017), Pemasaran adalah suatu aktivitas, rangkaian institusi dan proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan, dan menukar produk yang berharga bagi pelanggan, mitra maupun masyarakat secara keseluruhan.

Berdasarkan beberapa definisi diatas peneliti menarik sebuah definisi bahwa pemasaran ialah suatu kegiatan perusahaan dalam menciptakan suatu produk barang/jasa yang bernilai bagi konsumen untuk memenuhi dan memuaskan konsumen dan menjadikan transaksi sebagai alat pertukaran nilai dari produsen ke konsumen.

Pada era globalisasi dan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat saat ini membuat banyak organisasi mulai memikirkan dan mencari metode terbaru, terbaik serta yang pastinya efektif dan efisien dalam melakukan kegiatan pemasarannya.

Oleh karena itu, banyak organisasi maupun pemasar menilik alternatif teknologi saat ini yang membuatnya dapat menjangkau konsumen dengan lebih cepat. Saat ini baik organisasi, perusahaan, maupun pemasar, pelaku usaha harus pandai mengidentifikasi peluang untuk melakukan aktivitas pemasaran digital yang efektif dengan biaya rendah saat ini ialah menggunakan digital marketing (pemasaran digital) atau biasa disebut dengan e-marketing bahkan online marketing.

(4)

Menurut Chaffey & Chadwick (2016) digital marketing didefinisikan secara sederhana sebagai:

“Achieving marketing objectives throught applying digital technologies and media”.

yang artinya pemasaran digital adalah mencapai tujuan pemasaran melalui penerapan teknologi dan media. Sedangkan menurut Josua & Sanjaya (2009), Digital marketing merupakan kegiatan pemasaran termasuk branding yang menggunakan berbagai media internet berbasis web seperti blog, website, email, iklan berbayar, ataupun jejaring media sosial lainnya. Menurut Muljono (2018), dalam bukunya digital marketing concept mendefinisikan bahwa, digital marketing (internet marketing atau online marketing) merupakan suatu kegiatan pemasaran yang menggunakan internet sebagai media pemasaran.

Berdasarkan uraian tersebut adapun indikator dari pemasaran digital dari sisi promosi sebagai bagian dari bauran pemasaran telah berubah dari konvensional ke digital.

Menurut Chaffey dan Smith (2017), dalam bukunya Digital Marketing Excellence, yaitu:

1) Search Marketing (Pemasaran melalui mesin pencarian), 2) Online Public Relation (Hubungan Masyarakat Online), 3) Online Partnership (Kemitraan online), 4) Interactive Advertising or Display Advertising: Banner and Native Advertising (Iklan interaktif atau iklan bergambar), 5) Opt-in E-mail (E-mail Marketing), 6) Social Media Marketing (Pemasaran melalui Media Sosial)

Menurut Kotler & Armstrong (2008) dalam bukunya Prinsip-prinsip pemasaran menyatakan bahwa keputusan pembelian merupakan suatu proses dimana konsumen memutuskan membeli suatu barang atau jasa dengan memilih membeli merek yang paling disukai olehnya. Sedangkan, menurut Kotler

& Keller (2016), mendefinisikan keputusan pembelian sebagai berikut: Consumer behavior is the study of how individuals, groups, and organizations select, buy, use and dispose of goods, services, ideas, or experience to satisfy their need and wants.

yang dapat diartikan kedalam bahasa Indonesia yang berarti keputusan pembelian adalah salah satu studi tentang bagaimana individual, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan membuang barang atau jasa, ide, atau pengalaman yang

baik untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Oleh karena itu, menurut Kotler

& Keller (2016), mengatakan bahwa pelaku pemasar harus memahami baik teori maupun realitas perilaku konsumen.

Dalam keputusan pembelian terdapat enam dimensi keputusan pembelian menurut Kotler & Keller (2016) yang dijadikan sebagai indikator keputusan pembelian sebagai berikut. 1) Product choice (Pilihan produk), 2) Brand choice (Pilihan merek), 3) Dealer choice (Pilihan penyalur), 4) Purchase amount (Jumlah pembelian), 5) Purchase timing (Waktu pembellian), 6) Payment method (Metode pembayaran).

Menurut Laudon & Traver (2016) Ecommerce merupakan kegiatan memperdagangkan menggunakan internet, web dan aplikasi seluler serta browser yang berjalan di perangkat seluler untuk melakukan transaksi bisnis. Sedangkan menurut Chaffey (2015) E-commerce merupakan kegiatan perdagangan elektronik yang mengacu pada penjualan dan pembelian yang dimediasi oleh media elektronik dan tidak hanya sebatas pada penjualan produk dan pembelian, tetapi juga dengan aktivitas pra-penjualan dan pascajual.

E-commerce adalah perdagangan secara elektronik yang berlandaskan pada penggunaan internet dan jaringan lainnya (misalnya intranet) untuk melakukan transaksi seperti membeli, menjual, mengangkut, memperdagangkan produk baik berupa data, barang, atau jasa (Turban et al., 2015).

Batu (2019) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Digital Marketing Terhadap Online Purchase Decision Pada Platform Belanja Online Shopee. Pada penelitian ini dilatarbelakangi untuk mengetahui seberapa besar pengaruh digital marketing terhadap online purchase decision pada platform belanja online shopee. Adapun hasil penelitian ini pun menunjukkan bahwa digital marketing memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap online purchase decision pada platform belanja online shopee.

Berdasarkan rumusan masalah dan hasil dari penelitian sebelumnya pada penelitian ini, maka dapat diajukan hipotesis kerja (Ha), sebagai dugaan sementara dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1 : Pemasaran Digital berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian.

(5)

Adapun model penelitian pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Model Penelitian

Sumber: Batu (2019), Laluyan (2019).

METODE PENELITIAN

Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif, dimana penelitian ini adalah jenis penelitian tentang data yang telah dikumpulkan melalui kuesioner yang disebar menggunakan google form dalam bentuk angka. Adapun juga dalam menyelesaikan penelitian ini, peneliti juga menggunakan metode regresi linear sederhana. Serta dalam hasil analisis dari penelitian ini diolah menggunakan Software SPSS 26 dengan menggunakan data yang bersifat valid dan reliabel untuk membantu dalam menyelesaikan analisis data selanjutnya yang digunakan dalam peneyelesaian penelitian ini.

Dengan variabel pada penelitian ini adalah pemasaran digital sebagai variabel bebas dan keputusan pembelian sebagai variabel terikat dimana penelitian ini dilakukan di STIE YPUP Makassar.

Penelitian ini dilakukan di STIE YPUP Makassar yang bertempat di Jl. Andi Tonro No. 17, Pa’baeng-baeng, Kec.

Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Waktu penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan.

Dalam penelitian ini diperlukan jenis dan sumber data yang relevan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Jenis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu data kuantitatif dan data kualitatif adapun juga sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah : 1) Kuesioner adalah suatu kumpulan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab dan dikerjakan oleh responden yang akan diteliti untuk mengetahui seberapa besar tanggapan responden terhadap pertanyaan yang diajukan terhadap objek yang teliti. Dalam penelitian ini peneliti juga

menggunakan skala Likert yang dikembangkan oleh Ransis Likert untuk menentukan skor pada setiap pertanyaan yang diajukan pada sebuah kuesioner. 2) Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memanfaatkan jurnal, bukubuku, atau dokumen yang ada di instansi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

Populasi merupakan suatu wilayah penyamarataan terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai jumlah dan ciri tertentu yang diterapkan oleh peneliti pada sebuah penelitian untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2018). Populasi dalam penelitian ini merupakan mahasiswa program studi manajemen di STIE YPUP Makassar angkatan 2016 yang berjumlah 432 orang (BAAK STIE YPUP).

Sampel merupakan bagian dari kuantitas atau karakteristik yang diperoleh dari jumlah populasi pada sebuah penelitian.

Dalam penelitian ini teknik pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan teknik probability sampling. Dimana Teknik probability sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau bagian dari anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel penelitian.

Berdasarkan hasil perhitungan sampel di atas menggunakan rumus Slovin maka diperoleh jumlah sampel sebesar 81 sampel terhadap penelitian ini.

Adapun juga pada penelitian ini terdiri atas dua variabel, yaitu: 1) Variabel independen merupakan variabel bersifat mempengaruhi atau yang menjadi penyebab perubahan atau munculnya variabel dependen (terikat). Variabel independen dalam penelitian ini adalah pemasaran digital (X). 2) Variabel Dependen/Terikat variabel yang memiliki sifat mudah dipengaruhi atau menjadi akibat dengan adanya variabel bebas.

Dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai variabel terikat adalah keputusan pembelian (Y).

Dalam menganalisis data pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis data adalah sebagai berikut: 1) Teknik analisis deskriptif adalah metode yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran tentang data yang telah terkumpul tanpa melakukan generalisasi. 2) Teknik analisis asumsi klasik adalah uji syarat yang digunakan sebelum melakukan analisis

Digital

Marketing ( X )

Keputusan Pembelian

( Y )

(6)

regresi. 3) Analisis regresi sederhana untuk mengetahui pengaruh antara pemasaran digital terhadap keputusan pembelian digunakan analisis regresi linear sederhana. Analisis regresi linear sedeharna digunakan untuk meramalkan hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Analisis ini menggunakan rumus persamaan sebagai berikut (Sugiyono, 2018).

Dimana :

Y = Keputusan Pembelian a = Konstanta

b = Koefisien regresi, X = Pemasaran Digital

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji validitas adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur valid tidaknya instrumen kuesioner yang telah dibagikan kepada responden, apabila seluruh instrumen dari kuesioner yang diujikan sesuai maka instrumen tersebut dapat dikatakan valid.

Adapun kriteria dari penilaian uji validitas adalah apabila r hitung > r tabel, maka instrumen dari kuesioner tersebut dapat dikatakan valid. Hasil uji validitas pada penelitian ini dapat ditunjukkan sebagai berikut:

Tabel 1. Hasil Uji Validitas

Sumber: data primer diolah (2021).

Berdasarkan data pada tabel 1 di atas dapat dijelaskan bahwa nilai r hitung lebih besar daripada r tabel (0,2159) yang diperoleh dari nilai tabel r dengan tingkat signifikansi sebesar 0,05 atau 5%, maka berdasarkan hasil uji validitas pada tabel tersebut yang menunjukkan bahwa r hitung lebih besar dari r tabel maka semua indikator pengukuran variabel pemasaran digital dan keputusan pembelian adalah valid.

Uji Reliabilitas adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur ketepatan (konsisten) dari suatu instrumen dari variabel pada suatu kuesioner. Adapun juga suatu kuesioner dapat di uji reliabilitas apabila semua instrumen yang terdapat pada kuesioner dinyatakan valid. Uji realibilitas dapat di uji menggunakan uji statistik Cronbach’s Alpha (α) dengan cara membandingkan nilai alpha dengan nilai standarnya atau suatu variabel dikatakan reliabel jika memeliki nilai Cronbach’s Alpha (α) > 0,60. Adapun juga hasil dari uji reliabilitas pada penelitian ini sebagai berikut:

Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas

Sumber: data primer diolah (2021).

Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada tabel 2 dengan menggunakan uji statisttik Cronbach’s Alpha (α) dapat menunjukkan bahwa kuesioner yang digunakan untuk mengukur variabel pemasaran digital (X) dan keputusan pembelian (Y) adalah reliabel.

Tabel 3. Hasil Uji Regresi Linear Sederhana

Sumber: data primer diolah (2021).

Berdasarkan tabel 3 uji regresi linear sedehana diatas maka diperoleh persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut:

Keterangan:

Y= KeputusanPembelian X= Pemasaran Digital a= Konstan

b= Koefisien Regresi X (variabel bebas)

0,575X1 Berdasarkan dari persamaan diatas maka dapat dijelaskan atau di interpretasikan sebagai berikut: 1) Nilai konstanta sebesar 11,546 artinya jika pemasaran digital nilainya sama dengan 0 maka keputusan pembelian (Y) nilainya adalah 11,546. 2) Dan koefisien regresi variabel pemasaran digital bertambah 1

(7)

satuan sedangkan variabel keputusan pembelian bernilai tetap maka dapat meningkatkan keputusan pembelian (Y) sebesar 0,575.

Tabel 4. Hasil Uji T (Parsial)

Sumber: data primer diolah (2021).

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada tabel 4 yang digunakan untuk menentukan apakah suatu hipotesis tersebut dapat diterima atau ditolak adalah sebagai berikut:

Berdasarkan hasil nilai olah data variabel pemasaran digital menunjukkan nilai t-hitung (7,373) > t-tabel (1,99045) atau 0.000

< 0,05 yang berarti variabel pemasaran digital berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian (Y).

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pemasaran digital sebagai variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian variabel dependen dan hipotesis dapat diterima.

Tabel 5. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Sumber: data primer diolah (2021).

Berdasarkan hasil uji

koefisien determinasi (R2) pada tabel 5 diatas dengan nilai R Square yaitu sebesar 0,408 maka dapat dikatakan bahwa pemasaran digital berpengaruh sebesar 40,8% terhadap keputusan pembelian sedangkan 59,2%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh peneliti. Hal tersebut dapat dikatakan bahwa kemampuan variabel independen dapat menjelaskan perubahan atau variasi dari variabel yang diteliti.

Adapun pembahasan yang akan diuraikan pada penelitian ini mengenai hasil analisis untuk menjawab terkait rumusan masalah maupun hipotesis penelitian, yang

didukung dengan teori maupun hasil penelitian sebelumnya yang relevan yaitu sebagai berikut:

Penelitian ini mengenai “Pengaruh Pemasaran Digital Terhadap Keputususan Pembelian Melalui Aplikasi Belanja Online Shopee Pada Mahasiswa STIE YPUP Makassar. Dimana, Pemasaran digital adalah sebuah kegiatan atau aktivitas pemasaran pada sebuah perusahaan dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi berbentuk digital dalam memasarkan sebuah produk baik barang atau jasa melalui jaringan internet. Jadi secara umum, pemasaran digital adalah kegiatan dari perusahaan dalam memasarkan barang atau jasanya melalui internet dengan berbagai pendekatan pemasaran yang terintegrasi. Pada penelitian ini yang bertempat pada STIE YPUP Makassar menggunakan Software SPSS 26 sebagai alat ukur untuk memperoleh hasil analisis serta mempresentasikan hasil analisis yang telah dilakukan pada penelitian ini.

Maka, berdasarkan hasil uji SPSS 26 menggunakan uji validitas dapat dijelaskan bahwa nilai rhitung lebih besar dari rtabel dengan nilai acuan sebesar (0,2159) yang didasarkan dengan rtabel dengan tingkat sig. 0,05 maka diperoleh bahwa kuesioner dinyatakan valid.

Hasil uji reliabilitas yang di uji menggunakan uji statistik cronbach alpha > 0,60 dengan membandingkan dengan nilai standarnya dengan hasil yang diperoleh menyatakan bahwa kuesioner yang disebar reliabel dengan melihat seberapa besar nilai signifikansinya.

Adapun berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti menujukkan bahwa pemasaran digital memliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini didasari oleh pengujian hipotesis yang telah dilakukan oleh peneliti menggunakan uji T dimana menunjukkan pemasaran digital memiliki signifikansi 0.000

< 0.05 dan t hitung 7.373 > t tabel 1.99045.

Maka dapat disimpulkan bahwa variabel pemasaraan digital berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian, maka dapat disimpulkan Ha diterima.

Adapun juga uji koefisien determinasi yang dilakukan pada penelitian ini, diketahui dari hasil R2 berdasarkan nilai Adjusted R Square diperoleh nilai sebesar 0.408 atau dengan kata lain variabel pemasaran digital mempunyai pengaruh yang signifikan

(8)

terhadap variabel keputusan pembelian sebesar 40,8%. Dan Sementara itu sisanya (100% - 40,8% =59,2%) atau dapat ditarik kesimpulan bahwa sebesar 59,2% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model regresi ini yang tidak diteliti dalam penelitian ini oleh peneliti.

Jadi dapat dikatakan bahwa, berdasarkan hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Batu) 2019, dimana didalam penelitiannya ditemukan bahwa pemasaran digital berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian berdasarkan penelitiannya yang berjudul “pengaruh Digital Marketing Terhadap Online Purchase Decision Pada Platform Belanja Online Shopee. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa pemasaran digital bukan hanya meningkatkan keputusan pembelian pada platform belanja online shopee tetapi juga mendorong perusahaan harus memiliki strategi pemasaran yang tepat dan menarik agar konsumen mengunjungi platform e-commerce yang akhirnya membuat konsumen akan melakukan keputusan pembelian sebelumnya.

PENUTUP

Berdasarkan uraian rumusan masalah, hipotesis, hasil penelitian, pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1) Berdasarkan hasil uji terkait rumusan masalah penelitian ini yaitu pada variabel pemasaran digital terhadap keputusan pembelian pada mahasiswa STIE YPUP Makassar berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian. 2) Dimana berdasarkan hasil perhitungan t hitung variabel pemasaran digital (X) adalah dan ttabel

sebesar 1,99045 yang artinya thitung lebih besar dari ttabel yang artinya signifikan. 3) Pemasaran digital memiliki pengaruh sebesar 40,8%

terhadap keputusan pembelian dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain selain pemasaran digital dalam mempengaruhi keputusan pembelian.

Berdasarkan simpulan yang didapatkan dari hasil penelitian ini, adapun saran yang dapat peneliti berikan adalah sebagai berikut: 1) Diharapkan bagi perusahaan e-commerce Shopee untuk lebih memperhatikan pemasaran digital karena pemasaran digital memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian. Oleh karena itu,

diharapkan kepada perusahaan yang bergerak dalam bisnis e-commerce harus mempertahankan pengaruhnya demi tercapainya tujuan yang diharapkan. 2) Diharapkan bagi penulis selanjutnya, agar dapat menjadi bahan referensi untuk penelitian dan pertimbangan yang lebih mendalam untuk penelitian selanjutnya mengenai pemasaran digital dan keputusan pembelian dengan menambahkan variabel lain karena masih banyak faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian.

DAFTAR PUSTAKA

AMA. (2017). What is Marketing. Diakses pada tanggal 25 November 2020 melalui

website http://www.ama.org/the- definition-of-marketing-what-

ismarketing/

APJII. (2017). Hasil Survei Nasional Penetrasi Pengguna Internet 2017.

Diakses pada tanggal 10 Oktober 2020 melalui website

http://www.apjii.or.id/survei

Batu, R. L., Situngkir, T. L., Indah, K. &

Halim, S. (2019). Pengaruh Digital Marketing Terhadap On;ine Purchase Decision Pada Platform Belanja Online Shopee. Jurnal Ekonomi dan Bisnis.

Vol. 18. No. 2. Hal. 144-156. Diakses pada tanggal 9 November 2020 melalui website

https://doi.org/10.32722/eb.v18i2.2495 Chaffey, D. & Chadwick, F. E. (2016). Digital

Marketing Strategy, Implementation, and Practice. Sixth Edition. United Kingdom: Pearson.

Chaffey, D. & Smith, PR. (2017). Digital Marketing Excellence: Planning, Optimizing and Intergrating Online Marketing. Fifth Edition. New York:

Roudledge.

Dharmmesta, & Handoko. (2017). Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku Konsumen. Edisi Pertama. Yogyakarta:

BPFE.

Kejar-mengejar Raksasa E-commerce Indonesia Gaet Pengunjung Web.

(2020). Diakses pada tanggal 23 Oktober 2020 melalui website

http://databoks.katadata.co.id/

Indrawati, dkk. (2017). Perilaku Konsumen Individu Dalam Mengadopsi Layanan

(9)

Berbasis Teklnologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: PT. Refika Aditama.

Kotler, P. & Keller, K, L. (2016). Marketing Management. 15th Edition.

Uniten Kingdom: Pearson Education Limited.

Laluyan, G. I. (2019). Implementasi Digital Marketing Terhadap keputusan Pembelian Konsumen JD.id Jakarta.

Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana. Vol. 7 No. 3 (2019).

Diakes melalui website http://dx.doi.org/10.35137/jmbk.v7i3.34 9

Muljono, R. K. (2018). Digital Marketing Concept. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.

Musseng, A. (2019). Manajemen Pemasaran Revisi. Cetakan Pertama. Makassar:

Yayasan Pendidikan Sains Indonesia.

Sanjaya, R. & Tarigan, J. (2009). Creative Digital Marketing. Jakarta. PT. Elex Media Komputindo.

STIE YPUP. (2019). Pedoman Penulisan Artikel. Makassar. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayaasan Pendidikan Ujung Pandang.

Tahar, A. (2019). Digital Marketing dan Ragam Produk Pada Minat Beli Konsumen Toko Online Shopee (Studi Kasus pada Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi.

Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Angkatan (2016). Ekspektra: Jurnal Bisnis dan Manajemen. Vol. 3 No. 3 Hal. 1424. Diakses pada tanggal 20 November 2020 melalui website http://dx.doi.org/10.25139/ekt.v3il.1430

Referensi

Dokumen terkait

Tnese agreements have given workers the capacity to influence the way in which management exercises its control over black workers through establishing three crucial rights on the shop