• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PEMASARAN NANAS BOGOR

N/A
N/A
Ikhsan Nur

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS PEMASARAN NANAS BOGOR"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

SUMBER INFORMASI DAN TRANSFER HAK CIPTA Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Analisis Pemasaran Nanas Bogor di Kabupaten Bogor ini adalah karya saya yang sesungguhnya sesuai instruksi pembimbing saya dan belum pernah diajukan ke perguruan tinggi manapun dalam bentuk apapun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui saluran pemasaran, lembaga pemasaran, fungsi pemasaran dan efektivitas pemasaran nanas bogor. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa nanas Bogor banyak dijual ke pengecer modern luar kota dan pabrik pengolahan acar.

The purpose of this study was to identify the marketing channel, the marketing functions and the marketing effectiveness of Bogor Pineapple.

PRAKATA

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

8 Fungsi Pemasaran Nanas Bogor di Kabupaten Bogor Tahun 2017 27 9 Analisis Marjin Pemasaran Nanas Bogor di Kabupaten Bogor 28 10 Nilai Farmer Share dalam Pemasaran Nanas Bogor di Kabupaten Bogor 30 11 Rasio keuntungan dan biaya pada saluran pemasaran Nanas Bogor pada tahun 2017.

PENDAHULUAN

Oleh karena itu, diperlukan analisis terhadap saluran pemasaran nanas bogor dengan melihat lembaga pemasaran yang terlibat dan fungsi pemasaran yang terjadi di dalamnya. Efektivitas saluran pemasaran tersebut dapat dijadikan bahan pertimbangan petani dan lembaga pemasaran terkait dalam memutuskan pemasaran nanas bogor. Mengidentifikasi saluran pemasaran, kelembagaan pemasaran dan fungsi pemasaran komoditi Nanas Bogor di Kabupaten Bogor.

Analisis efisiensi saluran pemasaran Nanas Bogor di Kabupaten Bogor berdasarkan indikator margin pemasaran, farmer share dan rasio keuntungan-biaya.

Tabel 2 Produksi Nanas Bogor di Kabupaten Bogor tahun 2013-2016 (dalam    kuintal)
Tabel 2 Produksi Nanas Bogor di Kabupaten Bogor tahun 2013-2016 (dalam kuintal)

TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian ini dilakukan dengan membatasi analisis pemasaran produk nanas khususnya nanas bogor di wilayah bogor yang dibuktikan dengan pola saluran pemasaran, lembaga pemasaran yang terlibat dan fungsi pemasaran. Hasil analisis tersebut menghasilkan efektivitas saluran pemasaran, yang kemudian dapat memberikan gambaran kegiatan pemasaran secara menyeluruh. Subyek penelitiannya adalah berdirinya pasar Nanas Bogor di Kecamatan Cijeruk khususnya Desa Cipelang dan Tajurhalang.

Namun terlihat bahwa saluran pemasaran nanas cenderung memiliki minimal tiga saluran pemasaran dan masih melibatkan minimal satu lembaga pemasaran dalam alur pemasaran dari produsen hingga konsumen akhir. Lembaga pemasaran yang terlibat dalam penelitian saluran pemasaran nanas menurut Sihombing (2010) ada tiga lembaga pemasaran yaitu pengepul desa, pedagang besar dan pengecer. Sedangkan sistem perdagangan nanas palembang di Desa Sungai Medang menurut Hermansyah (2006) melibatkan empat lembaga pemasaran yaitu pengepul desa, pengepul kota, pedagang besar dan pengecer.

Sihombing (2010) dan Rahmawati (2013) melakukan fungsi pemasaran yang dilakukan oleh lembaga pemasaran nanas adalah fungsi pertukaran, fungsi fisik dan fungsi fasilitas. Sedangkan fungsi pemasaran yang dilakukan oleh lembaga pemasaran Nanas Palembang Hermansyah (2006) adalah petani melakukan fungsi penjualan dan fasilitas berupa manajemen risiko, pembiayaan dan informasi pasar; Pedagang pengumpul desa melakukan fungsi pertukaran, fisik (transportasi) dan pelayanan; Survei terhadap saluran pemasaran nanas di Desa Cipelang menunjukkan bahwa saluran pemasaran yang paling efisien ditandai dengan tingginya nilai bagi hasil petani, rendahnya nilai margin pemasaran, dan rasio keuntungan-biaya.

Semakin panjang saluran pemasaran maka semakin banyak lembaga pemasaran yang terlibat maka semakin kecil efisiensi pemasarannya. Efisiensi pemasaran juga dapat dilihat dari margin, biaya dan keuntungan yang dicapai oleh masing-masing lembaga pemasaran dalam lembaga pemasaran tersebut.

KERANGKA PEMIKIRAN

Dalam penelitian ini saluran pemasaran dapat menjawab pertanyaan penelitian yaitu mengidentifikasi dimana nanas bogor dipasarkan. Penyaluran produk dari produsen ke konsumen dengan melibatkan lembaga saluran pemasaran selanjutnya akan membentuk saluran pemasaran. Saluran pemasaran adalah sekelompok organisasi yang saling bergantung yang terlibat dalam proses membuat suatu produk atau layanan tersedia untuk digunakan dan dikonsumsi.

Pemasaran agribisnis yang efektif terjadi jika terdapat indikator-indikator seperti terciptanya atau peningkatan nilai tambah (added value) yang tinggi terhadap produk agribisnis, terciptanya keuntungan bagi setiap lembaga pemasaran yang terlibat sesuai dengan biaya yang dikeluarkan, biaya dan keuntungan yang relatif sesuai. dengan fungsi yang dijalankan dari meningkatkan kepuasan konsumen akhir, dan memberikan bagian yang relatif kecil yang diterima oleh petani produsen (farmer share) yang akan memotivasi petani untuk meningkatkan produksinya. Efisiensi operasional berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan pemasaran yang dapat meningkatkan atau memaksimalkan rasio output-input pemasaran. Sistem pemasaran yang tidak efektif tidak selalu ditandai dengan tingginya margin pemasaran, rendahnya jumlah petani, dan panjang saluran pemasaran yang ada.

Efektivitas pemasaran harus memperhatikan fungsi pemasaran yang ada dan biaya yang dikeluarkan untuk menyampaikan produk sampai ke konsumen. Petani nanas menggunakan metode pemasaran yang berbeda untuk menjual produknya, sehingga tujuan akhir konsumen nanas mungkin berbeda di setiap sampel saluran. Selain itu, perbedaan pola pasar yang muncul mengakibatkan perbedaan jumlah lembaga pasar dan fungsi yang dijalankan masing-masing lembaga pemasaran.

Analisis kualitatif dilakukan untuk mendeskripsikan saluran pemasaran nanas yang terbentuk dari petani hingga konsumen. Analisis efisiensi pemasaran yang dilakukan dapat menunjukkan saluran pemasaran nanas yang efektif sehingga petani nanas Bogor dapat digunakan sebagai pembayaran dalam keputusan menjual produknya.

Diagram alur pada Gambar 2 menjelaskan bahwa penelitian analisis saluran  pemasaran  Nanas  Bogor  dilakukan  menggunakan  metode  analisis  kualitatif
Diagram alur pada Gambar 2 menjelaskan bahwa penelitian analisis saluran pemasaran Nanas Bogor dilakukan menggunakan metode analisis kualitatif

METODE PENELITIAN

Analisis kuantitatif dilakukan untuk menganalisis efisiensi pemasaran nanas bogor dengan menggunakan margin pemasaran dan farmer share serta rasio keuntungan-biaya. Analisis margin pemasaran digunakan untuk mengetahui perbedaan harga masing-masing lembaga pemasaran, termasuk biaya pemasaran dan keuntungan pemasaran masing-masing lembaga pemasaran. Untuk mengetahui pendapatan petani penghasil Nanas Bogor digunakan analisis farmer share. Hal ini dilakukan dengan membandingkan harga yang diterima oleh produsen pertanian dengan harga yang dibayar oleh pengguna akhir, dan dinyatakan dalam persentase.

Selain itu, dengan menghitung efisiensi pemasaran, Anda juga dapat melihat apakah pemasaran Nanas Bogor lebih efisien di wilayah Bogor atau justru sebaliknya.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Data primer diperoleh melalui observasi langsung terhadap proses pemasaran, wawancara dan pengisian kuesioner kepada petani nanas di Desa Cipelang dan Desa Tajurhalang serta lembaga pemasaran terkait yaitu pengepul dan pengecer desa. Responden yang digunakan dalam penelitian adalah petani nanas, lembaga pemasaran yang terdiri dari kelompok tani, pengepul desa dan pengecer. Lembaga pemasaran yang terlibat dalam saluran pemasaran Nanas Bogor di Kabupaten Bogor antara lain adalah pengepul desa, pedagang besar, dan pengecer.

Jumlah responden dari lembaga pemasaran mulai dari pengepul desa sebanyak 7 orang dan pengecer sebanyak 3 orang. Saluran pemasaran pada penelitian ini terdapat lima, rincian saluran pemasaran I terdiri dari 11 orang petani nanas bogor di kecamatan cijeruk dan satu kelompok tani. Sedangkan saluran pemasaran V hanya terdiri dari petani nanas Bogor yang menjual nanas langsung ke konsumen akhir.

Analisis kelembagaan pasar dilakukan dengan mengidentifikasi pelaku pasar yang terlibat dalam distribusi nanas dari petani desa hingga konsumen dan kinerja fungsi pemasaran. Analisis fungsi pemasaran digunakan untuk mengetahui aktivitas dan fungsi yang dilakukan oleh masing-masing lembaga pemasaran yang terlibat dalam pendistribusian suatu produk hingga konsumen akhir. Margin pemasaran dihitung berdasarkan pengurangan harga jual dan harga beli pada setiap tingkat lembaga pemasaran yang terlibat.

Lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran nanas bogor adalah kelompok tani, pengepul desa, dan pengecer. Beberapa pedagang kampung yang terlibat dalam pemasaran nanas Bogor juga berprofesi sebagai petani.

Tabel 4 Produksi nanas di Kecamatan Cijeruk
Tabel 4 Produksi nanas di Kecamatan Cijeruk

HASIL DAN PEMBAHASAN

Alternatif pemasaran Nanas Bogor di Kecamatan Cijeruk yang pertama adalah petani menjual ke kelompok tani. Agregator desa akan menjual buah tersebut langsung ke pengecer tradisional setelah membeli nanas Bogor dari petani seharga Rp 2.000 untuk semua ukuran. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat lima saluran pemasaran Nanas Bogor di Kabupaten Bogor.

Lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran Nanas Bogor di Kecamatan Cijeruk adalah pengepul desa, kelompok tani dan pengecer. Pengepul desa merupakan lembaga pemasaran yang berada di tingkat desa dan berperan dalam pendistribusian nanas bogor dari petani ke lembaga pemasaran berikutnya. Fungsi pertukaran yang dilakukan berupa pembelian dari petani Nanas Bogor lainnya dan menjualnya ke pengecer.

Fungsi pertukaran yang dilakukan pun sama, yaitu membeli nanas bogor dari petani dan menjualnya kepada pengusaha pengolah. Fungsi penukaran yang dilakukan adalah membeli Nanas Bogor dari agregator dan menjual Nanas Bogor secara eceran ke konsumen akhir. Berbeda dengan pengepul desa yang menjual nanas Bogor hingga pengusaha pengolahan seperti di Saluran III.

Indikator kedua untuk melihat efektivitas pemasaran nanas bogor di Kabupaten Bogor dapat dilihat melalui analisis farmer’s share. Indikator terakhir untuk mengetahui efisiensi pemasaran nanas bogor di Kabupaten Bogor dapat dilihat dengan melihat rasio keuntungan terhadap biaya. Pengepul desa merupakan pelaku yang memperoleh keuntungan terbesar selama ini dari peredaran Nanas Bogor di Kabupaten Bogor.

Hasil analisis kinerja pemasaran Nanas Bogor di Kabupaten Bogor menunjukkan hasil seperti pada Tabel 12.

Tabel 7 Jumlah petani, persentase pemilihan, dan persentase volume Nanas Bogor        pada tiap tujuan pembeli
Tabel 7 Jumlah petani, persentase pemilihan, dan persentase volume Nanas Bogor pada tiap tujuan pembeli

SIMPULAN DAN SARAN

Hal ini menunjukkan bahwa para pemasar Nanas Bogor lebih memilih menjual pada lembaga yang mampu menampung pasokan Nanas Bogor dalam jumlah lebih besar dan berkesinambungan, seperti yang dilakukan dengan menjual ke supermarket. Tujuan akhir lainnya adalah agar pasar lokal dan pengusaha olahan menghasilkan jumlah hasil yang tidak jauh berbeda. Tujuan akhir di pasar lokal memiliki beberapa kelemahan yaitu banyaknya nanas asal luar Bogor yang masuk ke pasar dan persaingan dengan berbagai komoditas buah-buahan lainnya menjadi alternatif lain bagi konsumen dalam memutuskan membeli buah.

Sedangkan pada tujuan akhir pabrik pengolahannya, nanas bogor akan diolah menjadi asinan dan telah mengalami perubahan nilai bentuk. Sehingga masyarakat belum mengetahui bentuk asli nanas bogor dan belum adanya informasi pemasaran dari pabrik pengolahan yang menyebutkan bahan baku yang digunakan berasal dari daerah setempat. Untuk mempertahankan nanas sebagai komoditas andalan Kota Bogor, diperlukan pengembangan pasar sehingga membuka peluang bagi produsen untuk memasarkan buah tersebut di Bogor.

Pemasaran nanas di pasar eceran di Bogor masih belum efektif sehingga perlu dilakukan pembenahan lebih lanjut pada saluran ini.

DAFTAR PUSTAKA

Ciri Morfologi dan Kualitas Nanas (Ananas comosus (L) Merr.) dari empat populasi di Kecamatan Cijeruk Kabupaten Bogor.

RIWAYAT HIDUP

Gambar

Tabel 1 Kabupaten/kota sentra produksi nanas di Provinsi Jawa Barat Tahun 2015  No.  Kabupaten/Kota   Produksi (Ton)  Kontribusi (%)
Tabel 2 Produksi Nanas Bogor di Kabupaten Bogor tahun 2013-2016 (dalam    kuintal)
Gambar  1 Nanas  yang  dipasarkan di  Bogor. Terlihat nanas tersebut berasal dari  Pemalang (kiri) dan dari palembang (tengah dan kanan)
Diagram alur pada Gambar 2 menjelaskan bahwa penelitian analisis saluran  pemasaran  Nanas  Bogor  dilakukan  menggunakan  metode  analisis  kualitatif
+7

Referensi

Dokumen terkait

Classification The municipality has the following types of financial assets classes and category as reflected on the face of the statement of financial position or in the notes