• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pembangunan Kesehatan dalam RPJMN 2020-2024 di Masa Pandemi COVID-19

N/A
N/A
Shnta Rara

Academic year: 2024

Membagikan "Analisis Pembangunan Kesehatan dalam RPJMN 2020-2024 di Masa Pandemi COVID-19"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/348049865

ANALISIS PEMBANGUNAN KESEHATAN DALAM RPJMN 2020-2024 DI MASA PANDEMI COVID-19

Article · December 2020

CITATIONS

0

READS

3,367

4 authors, including:

Nurrahma Ramadhani University of Indonesia 2PUBLICATIONS   0CITATIONS   

SEE PROFILE

Wahyu Sulistiadi University of Indonesia 60PUBLICATIONS   119CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Nurrahma Ramadhani on 31 December 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.

(2)

ANALISIS PEMBANGUNAN KESEHATAN DALAM RPJMN 2020-2024 DI MASA PANDEMI COVID-19

ANALYSIS OF HEALTH DEVELOPMENT IN THE RPJMN 2020-2024 DURING THE PANDEMIC COVID-19

Bayu Seno Aji1, Nurrahma Fitria R.2, Kezia Meilany A.3, Wachyu Sulistiadi

1​[email protected]​, ​2​[email protected]​, ​3​[email protected] Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia

ABSTRAK

Pandemi COVID-19 yang terjadi pada awal tahun 2020 membawa dampak terhadap seluruh aspek kehidupan masyarakat tidak terkecuali pembangunan nasional di Indonesia. Salah satu pembangunan nasional yang terhambat yaitu pembangunan kesehatan yang juga dimuat dalam RPJMN 2020-2024. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan RPJMN 2020-2024 di masa pandemi terhadap pembangunan kesehatan di Indonesia.

Pembuatan manuskrip ini dilakukan dengan metode penelitian literatur review dengan mengumpulkan data dari berbagai artikel jurnal, textbook, regulasi yang berkaitan dengan pembangunan kesehatan dalam RPJMN di masa pandemi. Pandemi COVID-19 berdampak pada terhambatnya pembangunan kesehatan dalam pencapaian target dalam pembangunan kesehatan seperti kesehatan ibu dan anak, gizi masyarakat, pengendalian penyakit menular dan tidak menular. Sehingga pemerintah membuat Rancangan Kerja Pemerintah (RKP) 2021 dimana dengan dibentuknya rancangan kerja tersebut bukan dilakukan untuk mengubah sistem yang ada tetapi untuk dapat mengoptimalkan sistem kesehatan dikembangkan lebih dalam pada delapan area reformasi.

Kata Kunci : Pembangunan Kesehatan, RPJMN 2020-2024, COVID-19

ABSTRACT

COVID-19 pandemic that occurred in early 2020 had an impact on all aspects of people's lives, including national development in Indonesia. One of the hindered national developments is health development which is also included in the RPJMN 2020-2024. This study aims to analyze the implementation of the RPJMN 2020-2024 during the pandemic era on health development in Indonesia. This manuscript uses literature review method by collecting data from various journal articles, textbooks, regulations related to health development in the RPJMN during the pandemic. COVID-19 pandemic has an impact on hampering health development in achieving targets in health development such as maternal and child health, community nutrition, control of infectious and non-communicable diseases. So that the government made the Government Work Plan 2021 (RKP) in which the formation of the work plan was not done to change the existing system but to optimize the health system to be developed more deeply in the eight reform areas.

Keywords: Health Development, RPJMN 2020-2024, COVID-19

(3)

PENDAHULUAN

Pembangunan nasional pada hakikatnya ditujukan untuk mewujudkan tujuan bangsa dan negara, yang dapat kita temukan dalam alinea keempat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 yang sudah terencana baik dalam jangka panjang, jangka menengah maupun jangka pendek. Handoko (dalam Muhyiddin dan Hadi, 2020) menegaskan bahwa cita-cita nasional sendiri dapat diwujudkan melalui serangkaian pembangunan nasional yang terencana, berkesinambungan serta terkoordinasi.

Pembangunan kesehatan sendiri adalah bagian dari pembangunan nasional yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan serta kemampuan hidup masyarakat yang tinggi. Namun saat ini masih banyak kekurangan yang belum terselesaikan dalam mencapai pelayanan kesehatan yang baik, salah satunya adalah keterbatasan dalam memperoleh pelayanan kesehatan hal ini berdampak pada banyaknya masyarakat yang kondisi kesehatannya kurang begitu baik, dan tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh pemerintahan (Restuastuti et al., 2017).

Sejalan dengan itu, pembangunan kesehatan ini juga terdapat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

(RPJMN) 2020-2024, telah ditetapkannya visi oleh Kemenkes “Terwujudnya Masyarakat Sehat, Produktif, Mandiri dan Berkeadilan untuk Menuju Indonesia Maju yang Berdaulat, Masyarakat dan Berkepribadian berlandaskan Gotong Royong”. Dimana arahan kebijakan RPJMN bidang kesehatan tahun 2020-2024 adalah meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama dalam penguatan pelayanan kesehatan dasar (​Primary Health Care​) yang dilakukan dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif serta didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi di bidang kesehatan (Bappenas,2020).

Tetapi dalam kenyataannya, pada tahap awal penyelenggaraan di tahun 2020 ini, pembangunan nasional dihadapkan dengan permasalahan akibat adanya kejadian bencana pandemi COVID-19, hal ini membuat dampak pada pelaksanaan pembangunan di seluruh sektor yang

“dipaksa” untuk mengubah fokus target-target pembangunannya dengan tetap memperhatikan keberlanjutan pembangunan. Pandemi COVID-19 ini juga yang memberikan dampak pada pembangunan kesehatan. Dimana pandemi ini menyebabkan pencapaian target-target dalam pembangunan kesehatan seperti

(4)

kesehatan ibu dan anak, gizi masyarakat, pengendalian penyakit menular dan tidak menular menjadi terhambat. Adanya pandemi ini membuat pemerintah harus mengambil tindakan untuk memitigasi dampak COVID-19 yang dapat dilihat dari pengalaman beberapa negara seperti pertama menguatkan sektor kesehatan, kedua melindungi masyarakat dan dunia usaha, ketiga mengurangi tekanan terhadap sektor keuangan dan keempat merupakan program pemulihan ketahanan ekonomi dan kehidupan masyarakat pascapandemi COVID-19 (Tuti Rahmawati, 2020). Untuk itu diperlukannya solusi bagi pembangunan kesehatan sehingga RPJMN 2020-2024 dapat tercapai sepenuhnya. Sehingga penulisan manuskrip penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan RPJMN 2020-2024 di masa pandemi saat ini.

METODE

Keadaan saat ini dimana sedang terjadi pandemi COVID-19, menyebabkan terjadinya pembatasan-pembatasan yang dilakukan pemerintah dengan tujuan memutus mata rantai penyebaran penyebaran COVID-19, sehingga menjadi penghambat dalam pengambilan data. Maka dari itu, penelitian ini dilakukan menggunakan metode penelitian studi literatur atau ​literatur review. Dimana pada

penelitian studi literatur ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari berbagai artikel jurnal, ​textbook​, regulasi yang berkaitan dengan pembangunan kesehatan dalam RPJMN di masa pandemi.

HASIL

Perkembangan COVID-19 di Indonesia dan Pengaruhnya terhadap Pembangunan Kesehatan

Wabah pneumonia yang disebabkan oleh jenis virus corona baru yang terjadi di Wuhan, China, kini telah menyebar ke berbagai penjuru dunia. Indonesia pun tak luput dari serangan virus ini. Kasus pertama COVID-19 pertama kali ditemukan di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020 (WHO,2020).

Sekarang ini, perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia terus meningkat.

Per tanggal 30 Desember 2020, tercatat jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia bertambah 8.002 menjadi sebanyak 735.124, pasien sembuh bertambah 6.958 menjadi 603.741, dan meninggal bertambah 241 menjadi 21.944 (Satgas COVID-19, 2020).

Adanya pandemi COVID-19 di Indonesia tentu membawa pengaruh terhadap banyak sektor pembangunan negara. Salah satu yang sangat terdampak tentu sektor pembangunan kesehatan.

Penambahan kasus positif di Indonesia juga

(5)

harus dibayar dengan gugurnya garda perlindungan kesehatan yaitu para tenaga kesehatan. Selain itu, pandemi juga mengakibatkan terhadap tersedianya peralatan kesehatan dan juga akses pelayanan kesehatan.

Terkait penyediaan peralatan kesehatan dan akses pelayanan kesehatan, beberapa contohnya yaitu terjadinya kelangkaan masker medis di masyarakat dan pelayanan kesehatan juga kurang optimal disediakan karena kekhawatiran masyarakat untuk berkunjung ke tempat penyedia pelayanan kesehatan (Afrianto, 2020).

Pelaksanaan RPJMN 2020-2024 dalam Pembangunan Kesehatan saat Pandemi COVID-19

Pembangunan nasional yang diselenggarakan pada hakikatnya untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan bangsa yang termuat dalam alinea keempat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Guna mencapai tujuan tersebut, tentu pembangunan kesehatan juga termasuk di dalamnya.

Kebijakan-kebijakan kesehatan telah disusun pemerintah dalam rangka pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.

Akan tetapi, pandemi yang melanda di tahun 2020 ini memaksa pemerintah untuk

menyesuaikan program yang telah disusun demi menjaga masyarakat agar tetap terjaga kesehatannya.

Penyesuaian program yang dilakukan pemerintah dilakukan untuk menekan penyebaran COVID-19. Jika beberapa negara menerapkan ​lockdown​atau karantina wilayah, Indonesia memodifikasinya dengan nama Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB.

PSBB diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar. Tak hanya itu, kebijakan PSBB juga dimuat dalam Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat. PSBB diberlakukan per wilayah, baik provinsi maupun kabupaten/ kota berdasarkan tingkat keparahan wabah yang penentuannya dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan (Muhyiddin, 2020).

Tak hanya itu, Pemerintah telah melaksanakan berbagai langkah untuk menyelenggarakan pembangunan bangsa ini, salah satunya ialah menentukan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 agar langkah konkrit Pemerintah lebih terstruktur.

Namun, adanya pandemi COVID-19 membuat pelaksanaan RPJMN 2020-2024

(6)

terhambat. Hal tersebut membuat perlunya dilakukan penyesuaian terhadap target capaian sasaran pembangunan khususnya di tahun 2021. Penyesuaian tersebut dimuat dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2021 sebagai usaha untuk mengoreksi sasaran pembangunan nasional yang salah satunya pembangunan kesehatan yang tertuang pada RPJMN 2020-2024 (Hadi et al., 2020).

Seiring dengan hal tersebut, dikemukakan pula upaya untuk menangani COVID-19 ini agar pembangunan kesehatan tetap berjalan yaitu Bappenas mendapat arahan dari Presiden untuk memperbaiki atau mereformasi sistem kesehatan nasional, sistem ketahanan bencana nasional, dan sistem perlindungan sosial nasional (Rudiyanto, 2020).

Saat ini, konsep reformasi kesehatan yang disusun oleh Bappenas telah menjadi major project ​baru dalam RKP 2021.

Reformasi ini dilakukan untuk memperkokoh sistem kesehatan Indonesia dan memastikan target capaian RPJMN 2020-2024 tercapai tepat waktu yang dilaksanakan berdasarkan pendekatan kelembagaan, regulasi, dan pendanaan (Bappenas, 2020).

Intinya, reformasi kesehatan yang dilakukan bukan untuk mengubah sistem

yang sudah ada sebelumnya, tapi lebih mengoptimalkan subsistem kesehatan yang akan dikembangkan lebih dalam pada delapan area reformasi. Adapun delapan area tersebut ialah pendidikan dan penempatan tenaga kesehatan, penguatan puskesmas, peningkatan kualitas rumah sakit dan pelayanan DTPK (Daerah Tertinggal Perbatasan dan Kepulauan), kemandirian farmasi dan alat kesehatan, ketahanan kesehatan, pengendalian penyakit dan imunisasi, pembiayaan kesehatan, serta teknologi informasi dan pemberdayaan masyarakat (Rahmawati, 2020).

KESIMPULAN

Keadaan pandemi COVID-19 ini sangat berpengaruh pada segala sektor kehidupan, tidak terkecuali sektor kesehatan.

Pembangunan kesehatan yang juga tertuang

dalam RPJMN 2020-2024

perkembangannya terhambat dengan adanya pandemi ini. Oleh karena itu, dibutuhkannya rencana pendukung agar RPJMN 2020-2024 dapat berjalan sesuai dengan target tujuan yang sudah direncanakan. Penyesuaian itu dimuat dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2021 yang dibentuk untuk membantu RPJMN 2020-2024 dalam mencapai tujuannya. Reformasi yang dilakukan oleh Bappenas untuk memperkokoh sistem kesehatan Indonesia serta memastikan target

(7)

capaian dari RPJMN 2020-2024 dapat tercapai tepat pada waktunya. Reformasi kesehatan ini dilakukan bukan untuk mengubah sistem yang ada tetapi untuk mengoptimalkan subsistem yang telah ada dan dikembangkan lebih dalam pada delapan area reformasi.

REFERENSI :

Afrianto, D., 2020. ​Pandemi: Dari Kesehatan, Ekonomi, Hingga Politik – Bebas Akses​. [online] Bebas Akses.

Available at:

<https://bebas.kompas.id/baca/riset/2 020/07/17/pandemi-dari-kesehatan-ek onomi-hingga-politik/> [Accessed 30 December 2020].

Bappenas RI, 2020. Paparan Pungkas Bahjuri Ali Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Bappenas RI, 2020 dalam Webinar Sistem Kesehatan Nasional 19 Agustus 2020 “Konsep Reformasi Kesehatan dan 8 Area Reformasi”

COVID-19, S., 2020.​Content Post | Satgas Penanganan COVID-19​. [online]

covid19.go.id. Available at:

<https://covid19.go.id/berita/pasien-s embuh-covid-19-menembus-603741- orang> [Accessed 30 December 2020].

Hadi, S., 2020. Sinergi Prioritas Program Kerja Pemerintah 2020-2024 dengan Kerangka Ketahanan Nasional dalam Penanganan Covid-19. ​Majalah Media Perencana​, ​1​(1), pp.127-136.

Muhyiddin, M., 2020. Covid-19, New Normal, dan Perencanaan Pembangunan di Indonesia. ​The Indonesian Journal of Development Planning​, ​4​(2), pp.240-252.

[Accessed 30 December 2020]

Muhyiddin and Hadi, S. (2020) ‘Sinergi Prioritas Program Kerja Pemerintah 2020-2024 dengan Kerangka Ketahanan Nasional dalam Penanganan Covid-19’, Media Perencana, 1(1), pp. 127–136.

Available at:

https://mediaperencana.perencanapem bangunan.or.id/index.php/mmp/article /view/8/8 (Accessed: 30 December 2020).

Rahmawati, T., 2020. Pengarusutamaan Konsep Reformasi Sistem Kesehatan dalam RKPD Provinsi Riau Tahun 2021. Majalah Media Perencana, 1(1), pp.82-96.

Restuastuti, T. et al. (2017) ‘Analysis of Community Empowerment in Health Sector’, Jurnal Kesehatan Melayu, 1(1), pp. 14–19.

(8)

Rudiyanto, Arifin (2020), Materi Ceramah Bidang Studi Geostrategi dan Ketahanan Nasional, Lemhannas RI.

Tuti Rahmawati (2020) ‘Pengarusutamaan Konsep Reformasi Sistem Kesehatan dalam RKPD Provinsi Riau Tahun 2021’, Media Perencana, 1(1), pp.

82–96. Available at:

https://mediaperencana.perencanapem bangunan.or.id/index.php/mmp/article /view/5/5 (Accessed: 30 December 2020).

Who.int. 2020. ​QA For Public​. [online]

Available at:

<https://www.who.int/indonesia/news /novel-coronavirus/qa-for-public>

[Accessed 30 December 2020].

View publication stats

Referensi

Dokumen terkait

Pengabdian masyarakat ini telah melakukan pemberdayaan terhadap kader kesehatan posyandu selaku kader tanggap kesehatan ibu dan anak di masa pandemi covid-19

Di masa pandemi Covid-19, Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang menjadi mitra BPJS Kesehatan tetap memberikan pelayanan kesehatan yang prima kepada peserta Program

Berdasarkan review artikel yang telah dilakukan faktor yang mempengaruhi kesehatan mental lansia pada masa pandemi Covid-19 adalah kecemasan.. Pada dasarnya,

Dalam penelitian ini penulis membahas mengenai tantangan dan peluang yang dihadapi auditor selama masa pandemi Covid-19 dengan menggunakan institutional theory.. Penulis

Prosiding Seminar Regional Pengabdian Kepada Masyarakat Unmas Denpasar di Masa Pandemi Covid-19 Tahun 2020 328 STRATEGI PENINGKATAN PENJUALAN PRODUK ES KOPI DI MASA PANDEMI

KESIMPULAN Berdasarkan pada hasil penelitian yang membahas mengenai pengetahuan ibu untuk menjaga imunitas yang baik di masa pandemi Covid-19 di wilayah kelurahan Nagri Tengah

Dokumen ini membahas tentang manajemen perawatan diri pada penderita hipertensi di masa pandemi

Penelitian ini menganalisis beban kerja dan tingkat stres tenaga kesehatan tim COVID-19 di UPTD Puskesmas Kemalaraja selama pandemi