• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pendapatan Dan Strategi Pengembangan Usahatani Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz.) (Studi kasus : Desa Firdaus Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai)

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Analisis Pendapatan Dan Strategi Pengembangan Usahatani Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz.) (Studi kasus : Desa Firdaus Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai)"

Copied!
137
0
0

Teks penuh

Budidaya Singkong (Manihot esculenta Crantz.). STUDI KASUS: DESA FIRDAUS KECAMATAN SEI RAMPAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI). Judul Skripsi: “ANALISIS PENGHASILAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ubi singkong (Manihot esculenta Crantz.) (Studi Kasus: Desa Firdaus Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai)”. FEBBY ADITIYA dengan judul penelitian ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ubi kayu (Manihot Esculenta Crantz.) (STUDI KASUS: DESA FIRDAUS KECAMATAN SEI RAMPAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI PROVINSI).

Mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perkembangan ubi kayu di wilayah studi. Pada bulan Maret 2017 telah dilakukan penelitian tesis dengan judul “ANALISIS DAN STRATEGI PENDAPATAN PENGEMBANGAN USAHA SAMPING (Manihot esculenta Crantz.) (Studi Kasus: Desa Firdaus Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai)”. Pada saat yang sama, pendapatan petani singkong nyaris tidak meningkat, bahkan menurun.

Analisis SWOT digunakan dalam menentukan strategi dan kebijakan pengembangan ubi kayu di daerah penelitian mendatang. Tanaman singkong memiliki nama ilmiah yaitu Manihot esculenta Crantz merupakan tanaman yang dapat tumbuh di berbagai daerah. Hasil penelitian Arisa menyimpulkan sebagai berikut: Pendapatan rata-rata budidaya singkong adalah Rp per musim tanam.

Data primer dikumpulkan dari petani singkong dengan metode wawancara dan menggunakan kuesioner yang telah disiapkan sebelumnya.

Tabel 1. Matriks Analisis SWOT
Tabel 1. Matriks Analisis SWOT

Defenisi

Batasan Operasional

Evaluasi Faktor Internal (Matriks IFAS)

Dan untuk penilaian skor, kalikan rata-rata penilaian dengan bobot rata-rata, serta matriks External Factor Analysis Strategy (EFAS). Program kerja yang harus dilakukan petani adalah memanfaatkan waktu secara efektif dan efisien pada proses operasional. Program kerja yang akan dilakukan petani adalah terus menerus melatih kemampuannya. e) Mudah dipasarkan, memiliki bobot 0,06 (cukup penting), rating 3 (kekuatan terpenting), dengan skor keseluruhan 0,18, pada poin 2 tabel 9. Adanya permintaan ubi kayu yang tinggi merupakan peluang besar bagi petani .

Program kerja yang akan dilakukan petani adalah mengelola usaha secara tepat, efektif dan efisien. f) Kekuatan lainnya adalah munculnya minat petani terhadap pengolahan kacang mete menjadi makanan olahan dengan bobot 0,06 (cukup penting), rating 3 (kekuatan kecil), dengan skor total 0,18, pada poin 5 tabel 9. Program terhadap pekerjaan yang harus dilakukan petani yaitu melakukan survey atau mencari informasi tentang prospek pangan olahan dari singkong.. kayu ini dan melakukan komunikasi yang baik untuk mendapatkan informasi penting. Berdasarkan tabel analisis Matriks IFAS untuk titik lemah terdapat 5 titik yaitu: a) Kelemahan dengan skor total tertinggi yaitu budaya teknis belum berjalan dengan baik dengan bobot 0,09 (cukup signifikan), penilaian 2 (kelemahan minor), dengan skor total 0,18 pada poin 4 pada Tabel 9. Sebaiknya para petani di Desa Firdaus terlebih dahulu membenahi budaya teknisnya, seperti pengelolaan tanah, cara menanam, pemupukan, penyiangan gulma. dan lakukan perencanaan yang matang kapan proses pemanenan harus dilakukan. Petani yang hanya punya cangkul harus . menambah mesin produksi agar produksi dapat dilakukan secara besar-besaran. e) Kelemahan terakhir adalah harga yang rendah dengan bobot 0,08 (cukup penting), peringkat 1 (kelemahan utama), dengan skor total 0,08 pada poin 5 tabel 9.

Tabel  9.  Matriks  Internal  Factor  Analysis  Strategy  (IFAS)  Petani  Ubi  Kayu  Desa Firdaus Kabupaten Serdang Bedagai
Tabel 9. Matriks Internal Factor Analysis Strategy (IFAS) Petani Ubi Kayu Desa Firdaus Kabupaten Serdang Bedagai

Evaluasi Faktor Eksternal (Matrik EFAS)

Untuk perusahaan singkong yang sedang berkembang atau baru memulai, butuh waktu untuk membeli peralatannya. Menurut petani, kemudahan memperoleh bahan baku kurang penting dan respon petani rata-rata. Hal ini dikarenakan menurut petani, meskipun bahan baku merupakan sumber produksi utama perusahaan, namun untuk mendapatkan bahan baku masih cukup mudah, tidak cukup penting bagi perusahaan/agen untuk melakukan evaluasi. e) Kemungkinan terakhir adalah meningkatnya permintaan produk olahan singkong dengan bobot 0,05 (kurang penting) dan peringkat 1 (respon petani buruk) dengan skor 0,05 pada poin 1 tabel 10.

Bisnis jambu mete di daerah sedang menjamur, petani perlu menerapkan strategi bersaing yang tepat untuk bersaing dengan para pesaingnya. Hal ini dapat menyebabkan penurunan penjualan petani. e) Faktor ancaman terendah adalah pesaing sejenis yang memiliki modal besar, dengan bobot 0,05 (kurang penting) peringkat 2 (rata-rata respon perusahaan) dan skor 0,10, pada poin 4 tabel 10. Nilai kekuatan internal sebesar 1,78 sedangkan nilai kelemahannya adalah 0,66, maka kekuatan petani desa Firdaus memiliki skor yang lebih tinggi dari kelemahannya.

Nilai eksternal peluang sebesar 1,25 sedangkan nilai ancaman sebesar 1,15, sehingga peluang petani Desa Firdaus berada pada strategi agresif karena petani Desa Firdaus memiliki banyak kekuatan yang belum dioptimalkan dan banyak peluang yang belum dimanfaatkan. dimanfaatkan. Karena strategi agresif adalah strategi dimana perusahaan meningkatkan penjualan produk dan pasar yang ada melalui upaya pemasaran yang lebih agresif. Dengan demikian, Petani Desa Firdaus berada pada kuadran I yang berarti perusahaan belum secara optimal menggunakan kekuatan internalnya untuk memanfaatkan peluang dari lingkungan eksternal.

Pada kuadran I (satu), strategi yang direkomendasikan adalah Strategi Agresif dimana perusahaan meningkatkan penjualan produk dan pasar yang ada melalui upaya pemasaran yang lebih agresif. Kemudian peluang dan ancaman dari lingkungan luar, dan diperoleh hasil kekuatan 1,78 memiliki skor lebih besar dari kelemahan 0,66, kemudian skor peluang 1,25 lebih besar dari ancaman 1,15, sehingga Petani Desa Firdaus berada pada Kolom SO, dimana Petani Desa Firdaus menggunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang dari lingkungan eksternal untuk memenangkan persaingan antar budidaya ubi kayu. Berdasarkan matrik SWOT diatas dapat dijadikan dasar penentuan posisi petani untuk menemukan strategi bersaing yang tepat bagi petani di desa Firdaus.

Dari analisis lingkungan eksternal dan internal yang dimasukkan dalam matriks SWOT diketahui bahwa petani Desa Firdaus memiliki kekuatan internal terutama dalam hal harga yang kompetitif. Sementara peluang pasar yang menjanjikan dan lingkungan eksternal juga mendukung pengembangan usaha, dapat disimpulkan bahwa petani Desa Firdaus perlu lebih fokus menggunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang dari lingkungan eksternal. Dengan demikian, strategi agresif dapat diterapkan dengan mengimplementasikan empat strategi yang diturunkan dari strategi SO dari matriks SWOT.

Gambar 3. Diagram Analisis SWOT  Perhitungan:
Gambar 3. Diagram Analisis SWOT Perhitungan:

Kesimpulan

Saran

Kepada Yth, Bapak/Ibu Petani Desa Firdaus

Kabupaten Serdang Bedagai

Dengan Hormat,

Untuk mengetahui bobot kekuatan dan kelemahan analisis pendapatan dan prospek pengembangan usahatani jambu mete adalah sebagai berikut.

Gambar

Tabel 1. Matriks Analisis SWOT
Gambar 2. Skema Kerangka Pemikiran Petani Ubi Kayu
Tabel 2. Matriks Faktor Strategi Internal dan Eksternal
Tabel 3. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2015
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis proses pengolahan ubi kayu menjadi mie iris dan opak koin, pendapatan usaha pengolahan ubi kayu menjadi mie iris dan opak

Untuk itu dilakukan penelitian pada usaha pengolahan ubi kayu dan penggilingan jagung dengan menganalisis tingkat investasi, biaya produksi, tingkat pendapatan, tingkat

Tujuan penelitian ini adalah: mengetahui alasan petani memilih usahatani monokultur ubi kayu dan usahatani tumpangsari ubi kayu-kacang tanah, mengetahui perbedaan pendapatan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan analisis pengaruh tekstur tanah dan C-Organik tanah terhadap produksi tanaman ubi kayu di Kecamatan Pegajahan,

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis proses pengolahan ubi kayu menjadi mie iris dan opak koin, pendapatan usaha pengolahan ubi kayu menjadi mie iris dan opak

Efisiensi faktor produksi pupuk pada usahatani ubi kayu ini diukur dengan analisis fungsi produksi frontier, yang dilihat dari efisiensi teknis dan efisiensi

Keragaman Sumber daya genetik empat varietas ubi kayu lokal yaitu ubi kayu putih kubang, ubi kayu merah kubang, ubi kayu roti dan ubi kayu jambi adalah sumber keragaman ubi kayu

Tujuan penelitian ini adalah: mengetahui alasan petani memilih usahatani monokultur ubi kayu dan usahatani tumpangsari ubi kayu-kacang tanah, mengetahui perbedaan pendapatan