• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENERAPAN PSAK 18 TENTANG AKUNTANSI DAN PELAPORAN PROGRAM MANFAAT PURNAKARYA PADA DANA PENSIUN PERTAMINA PERIODE 2020 – 2022

SayHiToMe

Academic year: 2024

Membagikan "ANALISIS PENERAPAN PSAK 18 TENTANG AKUNTANSI DAN PELAPORAN PROGRAM MANFAAT PURNAKARYA PADA DANA PENSIUN PERTAMINA PERIODE 2020 – 2022 "

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

PENULISAN ILMIAH

Diajukan guna melengkapi syarat – syarat untuk mencapai gelar setara Sarjana Muda Program Studi Akuntansi jenjang Strata Satu Fakultas Ekonomi Universitas

Gunadarma

Nama : Hilda Agustin

NPM : 3EB06

Jurusan : Akuntansi

Pembimbing : Lince Afriyenny, SE., MMSI

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA

JAKARTA

2023

(2)

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Hilda Agustin

N.P.M : 20221876

Program Studi : Akuntansi

Fakultas : Ekonomi

Judul P I : ANALISIS PENERAPAN PSAK 18 TENTANG AKUNTANSI DAN PELAPORAN PROGRAM MANFAAT PURNAKARYA PADA DANA PENSIUN PERTAMINA PERIODE 2020 – 2022

Dengan ini menyatakan bahwa hasil Penulisan Ilmiah yang telah saya buat ini merupakan hasil karya sendiri dan benar keasliannya. Apabila ternyata dikemudian hari Penulisan Ilmiah ini merupakan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap karya orang lain, maka saya bersedia mempertanggungjawabkan sekaligus menerima sanksi berdasarkan aturan tata tertib di Universitas Gunadarma.

Demikian, pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak dipaksakan.

Penulis,

(Hilda Agustin)

(3)

PURNAKARYA PADA DANA PENSIUN PERTAMINA PERIODE 2020 – 2022

Nama : Hilda Agustin

NPM : 20221876

Tanggal Sidang : Tanggal Lulus :

Menyetujui

Pembimbing Kepala Bagian PI

(Lince Afriyenny, SE., MMSI ) (Dr. Titi Nugraheni, SE., MM., MSi )

Mengetahui

Ketua Program Studi Akuntansi

( Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA)

(4)

ABSTRAKSI

Hilda Agustin, 20221876

ANALISIS PENERAPAN PSAK 18 TENTANG AKUNTANSI DAN PELAPORAN PROGRAM MANFAAT PURNAKARYA PADA DANA PENSIUN PERTAMINA PERIODE 2020 – 2022

Penulisan Ilmiah . Fakultas Ekonomi. 2023 Kata kunci : PSAK 18, Dana Pensiun.

(vi + )

Dana Pensiun Pertamina sebagai salah satu badan hukum milik negara yang memiliki program dana pensiun manfaat pasti harus mempunyai prosedur dan perlakuan akuntansi sesuai dengan pedoman pada PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.18). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis kesesuaian penerapan Standar Akuntansi Keuangan No.18 pada lembaga dana pensiun Pertamina.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari dokumen perusahaan yang telah diterbitkan oleh DP Pertamina.

Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dengan mengumpulkan, menjelaskan, serta membandingkan perlakuan akuntansi atas Dana Pensiun Pertamina Tahun 2020-2022.

Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan permyataan standar akuntansi pada lembaga dana pensiun pertamina telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Nomor 18.

(5)

Penerapan PSAK 18 Tentang Akuntansi Dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya pada Dana Pensiun Pertamina Periode 2020-2022”. Penelitian ini diajukan guna melengkapi syarat-syarat untuk mencapai gelar setara Sarjana Muda Jurusan Akuntansi dengan jenjang Strata Satu Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.

Pada kesempatan ini juga penulis tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak atas segala bantuan, bimbingan, dukungan dan doa yang diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan ilmiah dengan tepat waktu. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. E. S. Margianti, SE., M.M., selaku Rektor Universitas Gunadarma.

2. Ir. Toto Sugiharto, MSc., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.

3. Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA, selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.

4. Dr. Titi Nugraheni, SE., MM., MSi, selaku Kepala Bagian Penulisan Ilmiah Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.

5. Lince Afriyenny, SE., MMSI, selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan untuk memberikan waktu, arahan, bimbingan, saran dan dukungan kepada penulis hingga dapat menyelesaikan penulisan ilmiah ini dengan baik dan selesai tepat pada waktunya.

(6)

6. Kepada seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma yang telah memberikan pengetahuan kepada penulis.

7. Kepada Ayah (Bambang Haryanto) dan Ibu (Juju Juarsih) kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan banyak dukungan, inspirasi, doa serta memfasilitasi penulis dengan penuh keikhlasan dan kesabaran.

8. Kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ilmiah ini dan selalu memberikan semangat serta motivasi sehingga penulisan ilmiah ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan penulisan ilmiah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Namun, penulis berharap agar penelitian ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan pihak yang membutuhkan.

Jakarta, Januari 2024 Penulis

( Hilda Agustin )

(7)

LEMBAR PERNYATAAN...ii

LEMBAR PENGESAHAN...iii

ABSTRAKSI...iv

KATA PENGANTAR...v

DAFTAR ISI...vii

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang Penelitian...1

1.2 Rumusan Masalah...3

1.3 Batasan Masalah...3

1.4 Tujuan Masalah...3

1.5 Manfaat Penelitian...4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...5

2.1 Landasan Teori...5

2.1.1 Pengertian Pendanaan...5

2.1.2 Pengertian Dana Pensiun...5

2.1.3 Pengertian Pensiun dan Perusahaan Dana Pensiun...5

2.1.4 Latar Belakang Dana Pensiun...6

2.1.5 Tujuan Pensiun...7

2.1.6 Jenis-jenis Pensiun...8

2.1.7 Jenis-jenis Dana Pensiun...9

2.1.8 Asas-asas Dana Pensiun...10

2.1.9 Manfaat Dana Pensiun...11

(8)

2.1.10 Program Dana Pensiun...11

2.1.11 Akuntansi Dana Pensiun...12

2.1.12 Pernyataan Standar Akuntansi keuangan (PSAK) NO. 18...13

2.1.13 Penyajian Informasi Laporan Keuangan Dana Pensiun...13

2.1.14 Peraturan Dana Pensiun...15

2.2 Penelitian Terdahulu...16

BAB III METODE PENELITIAN...22

3.1 Obyek Penelitian...22

3.2 Jenis dan Sumber Data...22

3.3 Teknik Pengumpulan Data...23

3.4 Teknik Analisis...23

3.4.1 Analisis Deskriptif Kualitatif...23

BAB IV PEMBAHASAN...25

4.1 Hasil Pengumpulan Data...25

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian...25

4.1.1.1 Sejarah Singkat DP Pertamina...25

4.1.1.2 Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan Dana Pensiun Pertamina...27

4.1.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan...27

4.1.2 Data Hasil Penelitian...29

4.1.2.1 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 18 29 4.1.2.2 Dana Pensiun Lembaga Keuangan Pertamina...29

4.2 Pembahasan...38

4.2.1. Laporan Aset Neto...38

4.2.2. Laporan Perubahan Aset Neto...38

4.2.3. Laporan Perhitungan Hasil Usaha...39

4.2.4. Laporan Posisi Keuangan...39

4.2.5. Hasil Analisis Dana Pensiun...40

(9)

DAFTAR PUSTAKA...45

(10)

DAFTAR TABEL

Halam

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu...16

YTabel 4. 1 Anak Perusahaan DP Pertamina...27

Tabel 4. 2 Penerima Manfaat Pensiun Dana Pensiun Pertamina...30

Tabel 4. 3 Posisi Pendanaan Dana Pensiun Pertamina...32

Tabel 4. 4 Laporan Aset Neto Dana Pensiun Pertamina...33

Tabel 4. 5 Laporan Perubahan Aset Neto Dana Pensiun Pertamina...34

Tabel 4. 6 Laporan Perhitungan Hasil Usaha Dana Pensiun Pertamina...35

Tabel 4. 7 Laporan Posisi Keuangan Dana Pensiun Pertamina...37

Tabel 4. 8 Kesesuaian Penyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK 18 dengan Laporan Keuangan Dana Pensiun Pertamina 2020-2022...41

(11)

Gambar 4. 2 Hasil Analisis Dana Pensiun DP Pertamina...40

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Sebagian masyarakat sering mengartikan “dana pensiun” sebagai uang yang diterima untuk kompensasi setelah berhenti bekerja. Namun, bila merujuk kepada Undang – undang Nomor 11 Tahun 1992 pengertian lain tentang dana pensiun, Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun. Berdasarkan maksud dan tujuannya bahwa tugas utama dana pensiun yaitu mengelola dan mengembangkan dana guna menyelenggarakan program Pensiun Manfaat Pasti (PMP) untuk memelihara kesinambungan dan penghasilan bagi peserta pada hari tua.

Dana Pensiun diselenggarakan untuk memberikan kesejahteraan bagi para karyawan, oleh karena itu dana pensiun didirikan oleh pemberi kerja, pemerintah, bank atau asuransi jiwa. Salah satu sumber penghasilan pasif yang bisa diterima setelah berhenti kerja atau pensiun adalah uang yang diterima dari dana pensiun apabila sewaktu masih bekerja telah menjadi peserta dana pensiun.

Pelaporan keuangan dana pensiun tentunya harus ditentukan oleh faktor kebijakan manajemen perusahaan yang mengatur dan mengelola dana program pensiun. Laporan keuangan ini harus bisa menginformasikan bahwa dana yang tersedia benar-benar digunakan untuk membayar manfaat pensiun dan menunjukan kekayaan atas program pensiun tersebut. Selain itu, laporan dana pensiun harus sesuai dengan Standar Akuntansi keuangan (SAK) yang berlaku agar dapat dimengerti oleh pihak berkepentingan.

Adanya kekhususan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) pada dana pensiun, maka Dana Pensiun Pertamina sebagai salah satu badan hukum milik negara yang memiliki program dana pensiun manfaat pasti harus mempunyai

1

(13)

prosedur dan perlakuan akuntansi sesuai dengan pedoman pada PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.18. Selain itu, pelaporan dana pensiun ini harus diatur sesuai undang- undang yang ada yaitu Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, serta Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 45 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Pensiun.

DP Pertamina merupakan Dana Pensiun Pemberi Kerja yang menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti dengan mengelola dan mengembangkan dana yang disetorkan oleh peserta dana pensiun dan pemberi kerja yang menjadi pendiri serta mitra pendiri sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun, Peraturan OJK Nomor 03/PJOK.05/2015 tentang Investasi Dana Pensiun, dan Surat Keputusan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nomor Kpts-24/C00000/2016-S0 tentang Arahan Investasi.

Sesuai peraturan, laporan keuangan program pensiun manfaat pasti DP Pertamina mencakup :

1. Laporan aset neto;

2. Laporan perubahan aset neto;

3. Catatan atas laporan keuangan;

4. Neraca (laporan posisi keuangan);

5. Perhitungan hasil usaha; dan 6. Laporan arus kas

Sesuai dengan peraturan OJK Nomor 8/P0JK.05/2018 tentang Pendanaan Pensiun, kualitas pendanaan DP Pertamina pada tanggal 31 desember 2020 sampai saat ini berada pada Tingkat III dimana kekayaan untuk pendanaan kurang dari liabilitas solvabilitas. Kekayaan untuk pendanaan dihitung dari aset neto dikurangi dengan:

(14)

3

 Kekayaan dalam sengketa di pengadilan, atau yang dikuasai atau disita oleh pihak yang berwenang

 Iuran,baik sebagian atau seluruhnya yang pada tanggal valuasi aktuaria belum disetor ke Dana Pensiun Pemberi Kerja lebih dari 3 bulan sejak jatuh temponya; dan

 Jenis kekayaan yang dikategorikan sebagai piutang lain-lain dan aset lain-lain.

Berdasarkan Uraian diatas maka penulis merasa terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Penerapan PSAK 18 Tentang Akuntansi Dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya pada Dana Pensiun Pertamina Periode 2020-2022”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi masalah pokok dalam pembahasan penelitian ini adalah apakah penerapan Standar Akuntansi Keuangan No.18 pada lembaga dana pensiun Pertamina telah sesuai?

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah tersebut penulis membatasi masalah hanya dengan Pengungkapan Laporan Keuangan PSAK No.18 pada Lembaga Dana Pensiun Pertamina.

1.4 Tujuan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian penerapan Standar Akuntansi Keuangan No.18 pada lembaga dana pensiun Pertamina

(15)

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini berdasarkan pada latar belakang, rumusan masalah dan tujuan penelitian diatas, penulis berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat berikut :

1. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui sampai mana teori yang didapat dan dipahami selama perkuliahan serta menjadi bahan pertimbangan untuk membuat penelitian selanjutnya serta memberikan tambahan ilmu, referensi mengenai teori-teori tentang penerapan Pernyataan Standar Akuntansi No.18

2. Bagi Akademik

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan maupun referensi yang akan digunakan untuk penelitian pembaca serta untuk mengetahui Pernyataan Standar Akuntansi No.18 pada suatu perusahaan.

3. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi manajemen DP Pertamina dalam pencatatanya secara wajar dan sesuai yang telah ditetapkan oleh Pernyataan Standar Akuntansi No.18 serta berguna bagi perusahaan untuk menarik pihak yang berkepentingan .

(16)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Pendanaan

Menurut PSAK No.18, pendanaan adalah transfer aset kepada entitas (dana purnakarya yang terpisah dari entitas pemberi kerja guna memenuhi kewajiban masa depan untuk pembayaran manfaat purnakarya.

2.1.2 Pengertian Dana Pensiun

Menurut Irsyadi dan Rahmat (2020), dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun.

Menurut PSAK No.18, dana pensiun adalah badan hukum yang berdiri sendiri dan terpisah dari pemberi kerja, yang berfungsi untuk mengelola dan menjalankan program pensiun dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Menurut Kasmir ( 2014:287), dana pensiun adalah sekumpulan aset yang dikelola dan dijalankan oleh suatu lembaga untuk menghasilkan suatu manfaat pensiun, yaitu suatu pembayaran berkala yang dibayarkan kepada peserta pada saat dan dengan cara yang ditetapkan dalam ketentuan yang menjadi dasar penyelenggaraan program pensiun.

2.1.3 Pengertian Pensiun dan Perusahaan Dana Pensiun

Pengertian pensiun adalah hak seseorang untuk memperoleh penghasilan setelah bekerja sekian tahun dan sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab- sebab lain sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan. Penghasilan dalam hal

5

(17)

ini biasanya diberikan dalam bentuk uang dan besarnya tergantung dari peraturan yang ditetapkan.

Menurut Kasmir (2017:287), pensiun adalah hak seseorang untuk memperoleh penghasilan setelah sudah selesai bekerja dan memasuki masa usia pensiun atau memiliki sebab yang lain sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan. Penghasilan itu besarnya tergantung dari peraturan yang sudah ditetapkan dan biasanya diambil setiap bulan.

Pengertian perusahaan dana pensiun secara umum merupakan perusahaan yang memungut dana dari karyawan suatu perusahaan dan memberikan pendapatan kepada peserta pensiun sesuai perjanjian. Artinya dana pensiun dikelola oleh suatu lembaga dan memungut dana dari pendapatan para karyawan suatu perusahaan, kemudian membayarkan kembali dana tersebut dalam bentuk pensiun setelah jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara kedua belah pihak. Pengertian sesuai perjanjian artinya pensiun dapat diberikan pada saat karyawan tersebut sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab-sebab lain sehingga memperoleh hak untuk mendapatkan dana pensiun.

2.1.4 Latar Belakang Dana Pensiun

Menurut Kasmir dalam bukunya yang berjudul Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya mengatakan bahwa diera tahun 70-an sampai tahun 80-an, masyarakat Indonesia berlomba-lomba masuk menjadi pegawai negeri dengan tujuan memperoleh pensiun dimasa tuanya. Pensiun merupakan dambaan memperoleh penghasilan setelah berakhir masa kerja seseorang dan masa itu masyarakat masih berfikir bahwa pada usia menjelang pensiun adalah masa yang sudah tidak produktif lagi. Oleh karena itu, tidak heran jika pilihan utama mereka terjun ke dunia kerja adalah pegawai negeri, karena pada saat itu memberikan kepastian adanya pensiun.

(18)

7

Sedangkan diera tahun 90-an setelah keluarnya UU Nomor 11 Tahun 1992 yang mengatur tentang Dana Pensiun menjadi sebaliknya. Hampir seluruh perusahaan dewasa ini telah menyelenggarakan dana pensiun bagi karyawannya, baik dikelola sendiri ataupun lewat lembaga lain.

2.1.5 Tujuan Pensiun

Menurut Kasmir (2013:290) tujuan penyelenggaraan dan penerima pensiun dapat dilihat dari dua atau tiga pihak yang terlibat. Jika hanya dua pihak berarti antara Pemberi kerja dengan karyawannya sendiri. Sedangkan jika tiga pihak, yaitu Pemberi Kerja, karyawan, dan Lembaga Pengelola Dana Pensiun. Masing-masing pihak memiliki tujuan sendiri. Bagi Pemberi Kerja tujuan untuk menyelenggarakan dana pensiun bagi karyawanya adalah sebagai berikut:

1. Memberikan penghargaa kepada para karyawan yang telah mengabdi di perusahaan tersebut.

2. Agar dimasa usia pensiun karyawan tersebut tetap dapat menikmati hasil yang diperoleh setelah bekerja di perusahaannya.

3. Memberikan rasa aman dari segi batiniah sehingga dapat menurunkan turn over karyawan.

4. Meningkatkan motivasi karyawan dalam melaksanakan tugas sehari-hari.

5. Meningkatkan citra perusahaan dimata masyarakat dan pemerintah.

Bagi Karyawan yang menerima pensiun, manfaat yang diperoleh dengan adanya pensiun adalah sebagai berikut:

1. Kepastian memperoleh penghasilan dimasa yang akan datang sesudah masa pensiun.

2. Memberikan rasa aman dan dapat meningkatkan motivasi untuk bekerja.

(19)

Bagi Lembaga Pengelola Dana Pensiun tujuan penyelenggaraan dana pensiun adalah sebagai berikut:

1. Mengelola dana pensiun untuk memperoleh keuntungan dengan melakukan berbagai kegiatan investasi.

2. Turut membantu dan mendukung program pemerintah.

2.1.6 Jenis-jenis Pensiun

Secara umum jenis pensiun yang dapat dipilih oleh karyawan yang akan menghadapi pensiun antara lain:

1. Pensiun Normal

Yaitu pensiun yang diberikan untuk karyawan yang usianya telah mencapai masa pensiun seperti yang ditetapkan perusahaan. Sebagai contoh rata-rata usia pensiun di Indonesia adalah telah berusia 55 tahun dan 60 tahun untuk profesi tertentu.

2. Pensiun dipercepat

Jenis pensiun ini diberikan untuk kondisi tertentu, misalnya karena adanya pengurangan pegawai diperusahaan tersebut.

3. Pensiun ditunda

Merupakan pensiun yang diberikan kepada karyawan yang meminta pensiun sendiri, namun usia pensiun belum memenuhi untuk pensiun.

Dalam hal tersebut karyawan yang mengajukan tetap keluar dan pensiunnya baru dibayar pada saat usia pensiun.

4. Pensiun Cacat

Pensiun yang diberikan bukan karena usia, tetapi lebih disebabkan peserta mengalami kecelakaan sehingga dianggap tidak mampu lagi untuk dipekerjakan. Pembayaran pensiun biasanya dihitung berdasarkan formula manfaat pensiun normal dimana masa kerja diakui seolah-olah sampai saat usia pensiun normal.

(20)

9

2.1.7 Jenis-jenis Dana Pensiun

Menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992, Dana Pensiun dapat digolongkan ke dalam beberapa jenis yaitu:

1. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) 2. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)

Jadi pengelolaan dana pensiun dapat dilakukan oleh pemberi kerja (DPPK) atau lembaga keuangan (DPLK). Perusahaan mempunyai beberapa alternatif. Alternatif ini disesuaikan dengan tujuan perusahaan tanpa menghilangkan hak karyawannya. Alternatif yang dapat dipilih tersebut antara lain:

1. Mendirikan sendiri dana pensiun bagi karyawan;

2. Mengikuti program pensiun yang diselenggarakan oleh dana pensiun lembaga keuangan lain;

3. Bergabung dengan dana pensiun yang didirikan oleh pemberi kerja lain;

atau

4. Mendirikan dana pensiun secara bersama-sama dengan pemberi kerja lainnya.

Selanjutnya penyelenggaraan dana pensiun lembaga keuangan dapat pula dilakukan oleh bank umum atau asuransi jiwa setelah mendapatkan pengesahan dari Menteri Keuangan (DPLK).

(21)

2.1.8 Asas-asas Dana Pensiun

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 Penyelenggaraan program pensiun didasarkan pada asas-asas sebagai berikut.

1. Asas keterpisahaan kekayaan dana pensiun dari kekayaan badan hukum Dana pensiun didukung oleh badan hukum tersendiri dan diurus serta dikelola berdasarkan ketentuan undang-undang. Berdasarkan asas ini kekayaan dana pensiun yang terutama bersumber dari iuran terlindungi dari hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat terjadi pada pendirinya.

2. Asas penyelenggaraan dalam sistem pendanaan

Penyelenggaraan program pensiun berdasarkan asas ini baik bagi karyawan maupun bagi pekerja mandiri, haruslah dengan pemupukan dana yang dikelola secara terpisah dari kekayaan pendiri sehingga cukup memenuhi pembayaran hak peserta. Dengan demikian, pembentukan cadangan dalam perusahaan guna membiayai pembayaran manfaat pensiun karyawan tidak diperkenankan.

3. Asas pembinaan dan pengawasan

Agar terhindarkan penggunaan kekayaan dana pensiun dari kepentingan- kepentingan yang dapat mengakibatkan tidak tercapainya maksud utama pemupukan dana yaitu untuk memenuhi hak peserta, maka perlu dilakukan pembinaan dan pengawasan yang meliputi sistem pendanaan dan pengawasan atas investasi kekayaan dana pensiun.

4. Asas penundaan manfaat

Penyelenggaraan program dana pensiun dimaksudkan agar kesinambungan penghasilan yang menjadi hak peserta, maka berlaku asas penundaan manfaat yang mengharuskan pembayaran hak peserta hanya dapat dilakukan setelah peserta pensiun yang pembayarannya dilakukan secara berkala.

5. Asas kebebasan untuk membentuk atau tidak membentuk dana pensiun

(22)

11

Pembentukan dana pensiun dilakukan atas prakarsa pemberi kerja untuk menjanjikan manfaat pensiun. Konsekuensi pendanaan dan pembiayaan merupakan suatu komitmen yang harus dilakukannya sampai dengan pada saat dana pensiun terpaksa dibubarkan.

2.1.9 Manfaat Dana Pensiun

Menurut Wahab (2005:5) menyatakan manfaat pensiun terdiri atas beberapa macam, sebagai berikut:

1) Manfaat pensiun normal adalah manfaat pensiun bagi peserta yang mulai dibayarkan pada saat peserta pensiun telah mencapai usia normal atau sesudahnya. Usia pensiun normal ditetapkan 56 tahun, usia wajib pensiun ditetapkan 60 tahun.

2) Manfaat pensiun dipercepat adalah manfaat pensiun bagi peserta yang berhenti bekerja pada usia sekurang-kurangnya 46 tahun.

3) Manfaat pensiun cacat adalah manfaat pensiun bagi peserta yang berhenti bekerja karena dinyatakan cacat oleh dokter yang ditunjuk oleh pemberi kerja.

4) Manfaat pensiun ditunda adalah hak atas pensiun ditunda yang dibayarkan pada sat usia pensiun dipercepat atau setelahnya. Hak atas pensiun ditunda diberikan kepada peserta yang berhenti bekerja sebelum mencapai usia pensiun dipercepat dan mempunyai masa kerja sekurang-kurangnya tiga tahun.

2.1.10 Program Dana Pensiun

Menurut Weygandt (2011), program pensiun adalah pengaturan dimana majikan memberikan manfaat (pembayaran) kepada karyawan pensiun atas jas yang mereka berikan ditahun bekerja mereka. Program pensiun terdiri dari 3 golongan yaitu:

(23)

1. Program pensiun iuran pasti (defined contribution plan)

2. Program pensiun manfaat atau imbalan pasti (defined benefit plan) 3. Program pensiun berdasarkan keuntungan (profit sharing pension plan) 2.1.11 Akuntansi Dana Pensiun

Sehubungan dengan penyajian laporan keuangan dana pensiun pemberi kerja sebagai badan yang mengelola dan menjalankan program pensiun, timbul beberapa permasalahan akuntansi yang bersifat khusus, yaitu:

1. Pengakuan Kewajiban Aktuaria

Dalam metode program pensiun manfaat pasti, pemberi kerja menjanjikan pembayaran manfaat pensiun kepada peserta dengan jumlah yang ditetapkan.

Dengan demikian pada saat program pensiun dibentuk, pada saat itu juga timbul kewajiban untuk membayar manfaat pensiun. Kewajiban itu disebut juga kewajiban aktuaria. Kewajiban aktuaria adalah nilai sekarang pembayaran manfaat pensiun yang akan dilakukan Dana Pensiun Pemberi Kerja kepada karyawan yang masih bekerja dan yang sudah pensiun, yang dihitung berdasarkan jasa yang telah diberikan.

2. Pencatatan Penerimaan Iuran Pensiun

Dalam akuntansi DPPK dikenal adanya perkiraan baru yang disebut sebagai perkiraan iuran pensiun, yaitu perkiraan untuk menampung semua iuran pensiun yang telah jatuh tempo untuk satu periode tertentu baik yang sudah diterima pembayarannya maupun belum. Perkiraan iuran pensiun bersifat sebagai kewajiban bagi DPPK dan merupakan akun sementara (temporary account), sehingga pada akhir periode saldo iuran pensiun akan disesuaikan ke perkiraan kewajiban aktuaria.

3. Pencatatan Pembayaran Manfaat Pensiun

Untuk membukukan pembayaran manfaat pensiun digunakan perkiraan manfaat pensiun. Perkiraan ini akan menampung semua pembayaran manfaat

(24)

13

pensiun selama satu periode tertentu dan bersifat sebagai temporary account.

Setiap pembayaran manfaat pensiun akan dicatat dengan mendebit perkiraan manfaat pensiun dan mengkredit kas/bank atau hutang manfaat pensiun jika manfaat pensiun belum dibayarkan kepada pensiunan. Hutang manfaat pensiun dikelompokkan sebagai kewajiban jangka pendek

2.1.12 Pernyataan Standar Akuntansi keuangan (PSAK) NO. 18

Akuntansi dana pensiun mengatur khusus entitas dana pensiun, akuntansi dan pelaporan program manfaat purnakarya tidak hanya mengatur entitas dana pensiun tetapi mengatur seluruh entitas yang menyelenggarakan program manfaat purnakarya (termasuk di dalamnya entitas dana pensiun).

Definisi dan ruang lingkup ED PSAK 18 (revisi 2010) lebih luas dibandingkan PSAK 18 (1994). Hal ini akan berdampak pada entitas dana pensiun yang sebelumnya menerapkan PSAK 18 (1994): akuntansi dana pensiun.

PSAK 18 menganggap program manfaat purnakarya sebagai suatu entitas pelapor yang terpisah dari pemberi kerja yang juga merupakan peserta dalam program manfaat purnakarya. PSAK 18 mengatur akuntansi dan pelaporan program manfaat purnakarya untuk semua peserta sebagai suatu kelompok. Pernyataan ini tidak mengatur pelaporan peserta secara individual tentang hak manfaat purnakarya.

2.1.13 Penyajian Informasi Laporan Keuangan Dana Pensiun

Menurut PSAK 18, penyajian informasi laporan keuangan dana pensiun perlu mengungkapkan informasi relevan sebagai berikut:

1) Laporan Aset Neto:

a) Nilai aktiva pada akhir periode dengan klasifikasi yang tepat.

b) Dasar penilaian aktiva.

(25)

c) Investasi sesuai dengan rincian jumlah investasi menurut jenis; dan d) Kewajiban seain daripada kewajiban aktuaria.

2) Laporan Perubahan Aset Neto:

a) Biaya jasa kini (iuran normal) yang jatuh tempo yang berasal dari pemberi kerja dan peserta.

b) Biaya jasa lalu (iuran tambahan) yang jatuh tempo.

c) Hasil investasi antara lain bunga, dividen, dan sewa.

d) Pendapatan lain-lain.

e) Manfaat yang sudah dibayarkan dan yang masih terutang, dirinci untuk peserta yang pensiun, meninggatl, atau yang cacat, juga untuk pembayaran manfaat secara sekaligus.

f) Beban administrasi.

g) Beban investasi.

h) Beban lain-lain i) Pajak penghasilan

j) Keuntungan atau kerugian dari pelepasan investasi dan penurunan atau kenaikan nilai investasi; dan

k) Pengalihan dana ke/dan dari dana pensiun lain.

3) Laporan Posisi Keuangan

a) Posisi keuangan dana pensiun; dan

b) Nilai historis, khusus untuk investasi ditentukan juga nilai wajarnya.

4) Perhitungan Hasil usaha

a) Pendapatan dan beban investasi.

b) Beban administrasi.

c) Pendapatan lain-lain.

5) Laporan Arus Kas

Laporan arus kas disajikan sesuai dengan sifat kegiatan usaha dana pensiun selama periode pelaporan.

(26)

15

6) Catatan Atas Laporan Keuangan

a) Penjelasan mengenai Program Manfaat Pensiun serta perubahan yang terjadi selama periode laporan, antara lain:

i. Nama pendiri dana pensiun dan mitra pendiri (jika ada).

ii. Kelompok karyawan yang menjadi peserta program pensiun.

iii. Jumlah peserta program pensiun dan jumlah pensiunan.

iv. Jenis program pensiun

v. Iuran yang berasal dari peserta, jika ada.

vi. Untuk PPMP, penjelasan mengenai manfaat pensiun yang dijanjikan.

vii. Penjelasan mengenai rencana penggabungan, pemisahan, pemindahan kelompok peserta dan pembubaran dana pensiun (jika besar kemungkinannya terjadi).

b) Penjelasan singkat mengenai kebijakan akuntansi yang penting.

c) Penjelasan mengenai kebijakan pendanaan.

d) Rincian portofolio investasi, dan

e) Perhitungan kwajiban aktuaria, metode penilaian, asumsi aktuarial, nama dan tanggal laporan aktuaris terakhir (dalam hal PPMP)

2.1.14 Peraturan Dana Pensiun

Menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 Dana pensiun mempunyai peraturan-peraturan yaitu:

1) Menetapkan adanya iuran peserta maka pemberi kerja merupakan wajib pungut iuran peserta yang dipungut setiap bulan.

2) Wajib memuat ketentuan mengenai besarnya hak atas manfaat pensiun bagi janda/duda atau anak yang belum dewasa dari peserta.

3) Wajib memuat hak peserta untuk menentukan pilihan bentuk anuitas.

(27)

4) Ditetapkan batas usia maksimum peserta wajib pensiun dalam hal peserta tetap bekerja setelah dicapainya usia pensiun normal, dengan ketentuan bahwa batas usia maksimum sesuai denga usia yang ditetapkan oleh menteri yang membidangi masalah ketenagakerjaan.

2.2

Penelitian Terdahulu

Berikut ini disajikan beberapa penelitian sejenis yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti dari 2022-2023

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu

No NAMA JUDUL HASIL PENELITIAN

1. Fariz Razikin (2023)

ANALISIS PENERAPAN PSAK NO.18 AKUNTANSI DANA

PENSIUN PADA LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN PT AIA FINANCIAL TAHUN

2017 – 2021

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan laporan keuangan

dana pensiun PT AIA Financial tahun 2017-2021 telah sesuai dengan PSAK

18, di mana penerapan pelaporan keuangan dana pensiun PT AIA Financial

yang berupa laporan aset neto, laporan perubahan aset

neto, laporan posisi keuangan, laporan perhitungan hasil usaha dan

laporan arus kas. Pada penyusunan penyajian laporan keuangan dana pensiun telah sesuai dengan

(28)

17

No NAMA JUDUL HASIL PENELITIAN

PSAK 18. Perusahaan dapat diharapkan mempertahankan

kredibilitas pada penyusunan laporan keuangan dana pensiun agar terjaga konsistensinya sesuai

dengan PSAK 18.

2. Ichwanul Anshori(2022)

ANALISIS PENERAPAN PSAK NO.18 AKUNTANSI DANA

PENSIUN PADA LAPORAN KEUANGAN

DANA PENSIUN PT ASURANSI JIWA MANULIFE TAHUN

2017 - 2021

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan laporan keuangan

dana pensiun PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia

tahun 2017-2021 telah sesuai dengan PSAK 18

Tahun 1994, di mana penerapan pelaporan keuangan dana pensiun PT

Asuransi Jiwa Manulife Indonesia yang berupa laporan aset neto, laporan perubahan aset neto, laporan

posisi keuangan, laporan perhitungan hasil usaha dan

laporan arus kas penyajian menerapkan sesuai dengan PSAK 1994 sebagai acuan dalam penyusunan laporan keuangan dana pensiu.

Diharapkan dana pensiun lembaga keuangan PT Asuransi Jiwa Manulife

(29)

No NAMA JUDUL HASIL PENELITIAN Indonesia diharapkan

mempertahankan kredibilitas pada penyusunan laporan keuangan dana pensiun agar terjaga konsistensinya sesuai

dengan PSAK 18.

3. Sarah Mita (2023) ANALISIS PENERAPAN PSAK 18 TENTANG

AKUNTANSI DAN PELAPORAN PROGRAM MANFAAT

PURNAKARYA PADA PT BANK NEGARA

INDONESIA, TBK PERIODE 2019-2021

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pelaporan keuangan dana

pensiun pada Bank BNI telah mematuhi Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku yaitu PSAK No.18 dan sumber pendanaan Dapen BNI berasal dari iuran peserta, pengalihan dana lain dan hasil investasi

serta kualitas pendanaan dana pensiun Bank BNI telah masuk dalam kategori

pendanaan dana pensiun yang satu dalam artian

sangat patuh dalam menjalankan semua tugas-

tugas aturan yang telah ditetapkan. Dana Pensiun Bank BNI diharapkan dapat

mempertahankan konsistensi penerapan

PSAK No.18 dalam

(30)

19

No NAMA JUDUL HASIL PENELITIAN

penyusunan laporan keuangan dana pensiun.

4. Fitriyanty Nur Andi Sri Wahyuni (2022)

AKUNTANSI PROGRAM PENSIUN BERDASARKAN PSAK

18: STUDI KASUS PADA PT ANTAM PERWAKILAN

MAKASSAR

Hasil penelitian diungkapkan dalam laporan

keuangan dana pensiun PT Antam (persero) Tbk kantor

perwakilan Makassar pada tahun 2013-2014, telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi (PSAK)

No.18, dimulai dari peraturan yang diterapkan dengan mengikuti peraturan

dana pensiun dari dana pensiun antam 2013 yang

dicetak dalam buku saku dan ditetapkan dengan

keputusan Direksi PT Antam (persero) Tbk

Nomor:

96.K/774/DAT/2013 tanggal 1 Mei 2013 dan disahkan

oleh Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan.

Adapun rumus manfaat pensiun yang digunakan yaitu dengan berdasarkan

masa kerja, faktor penghargaan, dan penghasilan dasar pensiun.

Terakhir yaitu pelaporan

(31)

No NAMA JUDUL HASIL PENELITIAN keuangannya, pelaporan dilakukan secara periodik.

Agar asumsi yang dipakai pada perhitungan aktuaria

berikutnya dapat lebih akurat, maka dana pensiun perlu melakukan pencatatan

yang lengkap dan terinci atas data peserta yang berhenti baik mengenai jumlah peserta berhenti maupun sebab-sebab

berhentinya.

5. Thiara moray Jullie Sondakh Sonny Pangerapan (2022)

EVALUASI PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI

KEUANGAN NOMOR 18 TENTANG AKUNTANSI DAN

PELAPORAN MANFAAT PURNAKARYA PADA

PT BANK SULUTGO

Hasil penelitian penerapan dana pensiun dari Bank SulutGo yang menjalankan

Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) sudah mengikuti standar akuntansi yang berlaku yaitu PSAK 18 serta peraturan-peraturan

mengenai dana pensiun.

Sumber pendanaannya berasal dari iuran peserta pensiunan dan dibutuhkan

bantuan aktuaris dalamn menghitung manfaat pensiun yang nantinya akan

didapatkan oleh peserta yang mengikuti program

pensiun sehingga

(32)

21

No NAMA JUDUL HASIL PENELITIAN

penerapannya secara signifikan sudah sesuai dengan PSAK 18 dan tidak

menyimpang dari aturan- aturan yang tertera di

dalamnya.

(33)

Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembaga dana pensiun berbadan hukum yaitu Dana Pensiun Pertamina. Perusahaan ini beralamat di Jl. M.I Ridwan Rais No.7A, Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10110, Indonesia. Perusahaan ini masuk dalam bidang usaha dana pensiun pemberi kerja yang menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang dilakukan dengan metode deskriptif. Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, atau gambar. Metode deskriptif adalah penelitian yang melukiskan, menggambarkan, atau memaparkan keadaan objek yang diteliti sebagai apa adanya, sesuai dengan situasi dan kondisi ketika penelitian tersebut dilakukan (Sugiyono, 2017:59).

Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain ataupun melalui dokumen (Sugiyono, 2018:456). Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data adalah laporan aset neto, laporan perubahan aset neto, laporan posisi keuangan, dan laporan perhitungan hasil usaha DP Pertamina periode 2020-2022 yang diperoleh dari situs Laporan Keuangan – Dana Pensiun Pertamina (dp-pertamina.com).

Diakses pada 1 November 2023.

22

(34)

23

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan cara studi dokumentasi yaitu dengan mempelajari, mengklasifikasi, dan menganalisis data sekunder berupa catatan-catatan, laporan keuangan, maupun informasi lainnya yang berhubungan dengan analisis penerapan PSAK 18 dalam penelitian ini. Serta studi pustaka yaitu serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian yang telah dipublikasikan oleh DP Pertamina periode 2020-2022 dan data lainnya untuk penelitian ini.

3.4 Teknik Analisis

3.4.1 Analisis Deskriptif Kualitatif

Deskripsi kualitatif merupakan salah satu dari jenis penelitian yang termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Deskriptif kualitatif merupakan jenis data yang dikumpulkan dan dianalisis dengan menjelaskan serta membandingkan perlakuan akuntansi atas dana pensiun. Teknik analisis yang digunakan dengan tahapan sebagai berikut:

a) Reduksi data, merupakan proses pemilihan dan sentralisasi perhatian pada data-data yang berasal dari catatan-catatan tertulis di lapangan.

b) Penyajian data, merupakan penyusunan informasi yang bertautan dalam bentuk yang sistematis, sehingga menjadi lebih sederhana serta memberikan kemungkinan adanya penarikan kesumpulan data.

c) Data-data yang ada selanjutnya dibandingkan dengan PSAK 18 yang berkaitan dengan Dana Pensiun Pertamina tahun 2020-2022.

d) Menganalisis hasil dari perbandingan PSAK 18 dengan data yang ditemukan pada perusahaan,

(35)

e) Penarikan kesimpulan yang merupakan tahapan akhir dalam menganalisis data, dimana dapat disimpulkan apakah data yang diperoleh telah sesuai dengan standar pelaporan PSAK 18.

(36)

25

BAB IV PEMBAHASAN 4.1

Hasil Pengumpulan Data

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1.1 Sejarah Singkat DP Pertamina

Dana Pensiun Pertamina didirikan dengan Akta Notaris G.H.S loemban Tobing, S.H., No.22 tanggal 15 1969 dengan nama Yayasan Dana PN Pensiun Pertamina. Pada tahun 1978, Yayasan Dana Pensiun PN Pertamina dibubarkan bersama – sama dengan Yayasan Tabungan Pegawai Pertamina (YATAPENA) sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Pertamina No. 149/KPTS/DR/DU/1978 tanggal 11 Februari 1978.

Selanjutnya, Yayasan Kesejahteraan, Tabungan Dana Pensiun Pegawai Pertamina (YAKTAPENA) dibentuk berdasarkan Akta Notaris Tan Thong Kie, S.H. No.9 tanggal 12 April 1978 yang didaftarkan pada Panitera Pengadilan Negeri Jakarta dengan No.123 tanggal 24 April 1978 serta diumumkan dalam Tambahan No.10 Berita Negara Republik Indonesia No.34 tanggal 28 April 1978.

Pada Tahun 1986, YAKTAPENA dibubarkan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Pertamina No.KPTS 1544A/C0000/86-B1 tanggal 15 Mei 1986 dan dibentuklah Yayasan Dana Pensiun Pertamina berdasrkan Akta Notaris MMI Wiardi, S.H., No.24 tanggal 15 Mei 1986. Akta pendirian ini telah diumumkan dalam Tambahan No.15, Berita Negara Republik Indonesia No.26 tanggal 1 April 1987.

Selanjutnya dengan diberlakukannya Undang-Undang Republik Indonesia No.11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun, Yayasan Dana Pensiun Pertamina menyesuaikan bentuk badan hukumnya menjadi Dana Pensiun

(37)

Pertamina ( DP PERTAMINA). Direksi pertamina mengeluarkan Surat Keputusan No.Kpts-144/C0000/97-S0 tanggal 20 Oktober 1997 tentang Peraturan Dana Pensiun dari DPP yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. KEP- 007/KM.17/1998 tanggal 20 Januari 1998.

Terakhir Peraturan Dana Pensiun Pertamina telah diperbarui berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT PERTAMINA (PERSERO) Nomor Kpts-46/C00000/2007-S0 tanggal 24 September 2007 dan telah mendapat pengesahan Menteri Keuangan Nomor KEP-102/KM.10/2008 tanggal 29 Mei 2008, diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Tanggal 17 Juni 2008 Nomor 49 dan Tambahan Nomor 14. Sejarah Dana Pensiun Pertamina – Dana Pensiun Pertamina (dp-pertamina.com). Diakses pada 13 November 2023.

Informasi pendiri Dana Pensiun Pertamina ini adalah PT Pertamina (Persero) yang mempunyai bidang usaha terkait minyak dan gas bumi serta usaha terkait penunjang lainnya, yang beralamat di Grha Pertamina, Jl. Medan Merdeka Timur No.11-13,Jakarta 10110 Indonesia. Dan mitra pendirinya antara lain PT Pertamina Trans Kontinental dengan bidang usaha Tongkang, PT Patra Jasa dengan bidang usaha Hotel, PT Badak Natural Gas Liquefaction dengan bidang usaha Industri Pengolahan Gas Alam, PT Pelita Air Service dengan bidang usaha Penerbangan, PT Pertamina Pedeve Indonesia dengan bidang usaha Penyertaan Modal di Anak Perusahaan/ Afiliasi PT Pertamina ( Persero) dan Portofolio Investasi, serta PT Indopelita Air Service dengan bidang usaha Perawatan Pesawat Terbang.

(38)

27

Selain itu DP Pertamina memiliki anak perusahaan sebagai berikut : Tabel 4. 1

Anak Perusahaan DP Pertamina

No Nama Perusahaan Presentase kepimilikan DP

Pertamina 1 PT Perta Life Insurance d/h

PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri

71,39

2 PT Pemeringkat Efek Indonesia 10,34

3 PT Bank Muamalat Indonesia 0,21

4 PT Asuransi Staco Mandiri 3,73

5 PT Penka Dinamika Properti 99,99

4.1.1.2 Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan Dana Pensiun Pertamina Visi Perusahaan :Menjadi dana pensiun yang mandiri dan professional

Misi Perusahaan :Mengelola data peserta dan mengembangkan dana guna memenuhi kewajiban membayar manfaat pensiun tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat subyek.

Tujuan Perusahaan : Menjaga kesinambungan manfaat pensiun bagi peserta 4.1.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Berikut adalah susunan organisasi dalam perusahaan DP Pertamina : 1. Presiden direktur : Yudi Wahyudi

2. Manajer legal, relation & compliance : Anita F. Dewi 3. Kepala Internal Audit : Septimus Hartono

4. Direktur Kepensiunan & Umum : Rosalia Ambar Yuniarti 5. Direktur Investasi : Isro Mukhidin

6. Direktur Keuangan : Dede Kusnadi 7. Manajer Kepensiunan : Wiwik Yuliawati

(39)

8. Manajer Portofolio & Investasi : R.Kusnoviati 9. Manajer Keuangan : Kurniawan

10.Manajer SDM & Umum : Dwi Mardhianto 11.Manajer Riset & Ekonomi : -

12.Manajer Strategic Planning & Manajemen Risiko : Rahayu Dewi Kurniasih

Gambar 4. 1 Struktur Organisasi

Sumber Struktur Organisasi – Dana Pensiun Pertamina (dp- pertamina.com). Diakses pada 30 November 2023.

(40)

29

4.1.2 Data Hasil Penelitian

Pada sub bab ini penulis menyajikan data penelitian yang membandingkan PSAK 18 dengan laporan keuangan dana pensiun Pertamina tahun 2020 – 2022.

4.1.2.1 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 18

Standar pernyataan akuntansi dan pelaporan dana pensiun yaitu PSAK 18 sebagai entitas pelapor terpisah dari pemberi kerja yang juga merupakan peserta dalam program manfaat pensiun. Dalam penerapan standar akuntani nomor 18 ini wajib mencantumkan kewajiban aktuaria yang ditetapkan sebagai rumus manfaat pensiun dalam peraturan dana pensiun, di mana rumus tersebut dipengaruhi oleh masa kerja, faktor penghargaan pertahun masa kerja dan penghasilan dana pensiun.

Penilaian investasi dalam PSAK 18 dijelaskan bahwa investasi diukur pada nilai wajar dengan rincian berikut :

a) Uang tunai, rekening giro dan deposito dinilai menurut nilai nominal.

b) Sertifikat deposito, surat berharga Bank Indonesia, surat berharga pasar uang, dan surat pengakuan hutang lebih dari setahun dinilai berdasarkan nilai tunai.

c) Surat berharga yang diperjualbelikan dinilai dengan nilai pasar

d) Penyertaan pada perusahaan yang sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek, dilaporkan berdasarkan nilai appraisal sebagai hasil penelitian independen.

e) Investasi pada tanah dan bangunan dinilai dengan nilai appraisal.

4.1.2.2 Dana Pensiun Lembaga Keuangan Pertamina

I. DP Pertamina merupakan Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) yang menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) dengan mengelola

(41)

dan mengembangkan dana yang disetorkan oleh peserta dana pensiun dan pemberi kerja yang menjadi pendiri serta mitra pendiri.

II. Landasan hukum sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana pensiun, Peraturan OJK Nomor 03/POJK.05/2015 tentang Investasi Dana Pensiun, dan Surat Keputusan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nomor Kpts-08/C00000/2022-S0 tentang Arahan Investasi.

III. Sumber dana pensiunan pada DP Pertamina berasal dari iuran peserta, iuran pemberi kerja serta iuran tambahan.

IV. Kepesertaan program pensiun DP Pertamina dimulai sejak pekerja didaftarkan untuk menjadi peserta, yaitu mulai dari pengangkatan pekerja sebagai pekerja tetap atau sejak didaftarkan untuk menjadi peserta DP Pertamina dan berakhir pada saat peserta berhenti bekerja.

V. Peserta minimal telah berusia 18 (delapan belas) tahun dan tidak lebih dari 40 (empat puluh) tahun saat didaftarkan sebagai peserta dan merupakan pekerja tetap pendiri dan mitra pendiri yang memenuhi syarat kepesertaan sesuai peraturan DP Pertamina. Selain itu untuk menjadi peserta, pekerja wajib menandatangani pernyataan yang menegaskan kesediaanya menjadi peserta dan sekaligus kesediaanya untuk dipotong dari gaji yang diterima sebagi bentuk iuran kepesertaan.

VI. Jumlah penerima manfaat pensiun pada tahun 2020 – 2022 menurut jenis manfaat pensiun dapat dirinci sebagai berikut:

Tabel 4. 2

Penerima Manfaat Pensiun Dana Pensiun Pertamina

Keterangan 2020 2021 2022

Normal 21.857 20.621 19.810

Dipercepat/ditunda 6.917 6.303 5.943

Janda/duda 15.503 15.855 15.848

Anak 73 86 73

Jumlah 44.350 42.865 41.674

(42)

31

Berdasarkan tabel di atas pembayaran manfaat pensiun bagi pensiunan adalah sebagai berikut:

a) Pembayaran manfaat pensiun normal dilakukan terhitung mulai tanggal 1 bulan berikutnya setelah mencapai usia pensiun normal dan berakhir 6 bulan setelah pensiunan meninggal dunia.

b) Pembayaran manfaat pensiun dipercepat dilakukan terhitung 1 bulan berikutnya setelah peserta berhenti bekerja dalam jangka waktu 10 tahun dicapainya usia pensiun normal dan berakhir 6 bulan setelah pensiunan meninggal dunia.

c) Pembayaran manfaat pensiunan ditunda dilakukan terhitung mulai tanggal 1 bulan berikutnya setelah mantan pekerja mencapai usia pensiun normal atau atas permintaan yang bersangkutan dibayarkan pada tanggal 1 bulan berikutnya setelah mencapai 46 tahun dan berakhir 6 bulan setelah pensiunan meninggal dunia.

d) Pembayaran manfaat pensiun bagi pensiunan bulan ke-1 sampai dengan bulan ke-6 setelah pensiunan meninggal dunia dibayarkan kepada anak yang berhak atas manfaat pensiun anak.

e) Pembayaran manfaat pensiun dilaksanakan setelah peserta memberikan data yang diperlukan secara lengkap ke dana pensiun melalui pemberi kerja.

f) Apabila tidak ada janda/duda/anak yang berhak, maka pembayaran pensiun berakhit pada akhir bulan saat pensiunan meninggal dunia.

VII. Pendanaan Dana Pensiun

Berikut posisi pendanaan DP Pertamina berdasarkan laporan aktuaria:

(43)

Tabel 4. 3 Posisi Pendanaan Dana Pensiun Pertamina

Keterangan 2020 2021 2022

Kekayaan 9.722.898 9.637.598 9.553.672

Nilai kini aktuarial 10.105.974 10.050.117 9.904.104

(Defisit)/Surplus (383.077) (412.519) (350.432)

Liabilitas Solvabilitas 9.953.434 9.868.432 9.741.617

Rasio Solvabilitas 97,7% 97,7% 98,1%

Rasio Pendanaan 96,2% 95,9% 96,4%

Sumber : Annual Report Tahunan Dana Pensiun Pertamina.

Berdasarkan tabel 4.3 di atas sesuai dengan peraturan OJK Nomor 8/PJOK.05/2018 tentang pendanaan dana pensiun, kualitas pendanaan DP Pertamina berada pada tingkat III dimana kekayaan untuk pendanaan kurang dari liabilitas solvabilitas.

Dapat dilihat hasil data yang diperoleh dari posisi pendanaan Dana Pensiun Pertamina tahun 2020-2022 berada di tingkat paling rendah. Hal ini menunjukan bahwa Dana Pensiun Pertamina pendanaanya kurang baik dikarenakan kekayaan untuk pendanaan selama tiga tahun ini kurang dari liabilitas solvabilitas, semakin besar risiko tinggi rasio solvabilitas, perusahaan memiliki kewajiban utang yang tinggi. Solvabilitas ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan asuransi dalam menutupi kewajiban- kewajiban perusahaan secara tepat waktu.

VIII.Berikut adalah laporan keuangan DP Pertamina Tabel 4. 4 Laporan Aset Neto

Dana Pensiun Pertamina

(dalam juta rupiah)

(44)

33

Sumber : (data diolah penulis, 2023)

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, terdapat akun Aset nilai investasi wajar yang tercantum atas Surat Berharga Negara, Deposito on-call, Deposito Berjangka, Saham, Obligasi, Reksa dana, Efek Beragun Aset, Penyertaan Langsung, Tanah dan Bangunan. Selanjutnya terdapat akun Aset Lancar di Luar Investasi terdiri dari Aset Operasional, dan Aset Lain-lain. Kemudian terdapat akun Liabilitas yeng terdiri dari Utang Manfaat Pensiun Jatuh Tempo, Utang Investasi, Pendapatan Diterima di Muka, Beban yang Harus Dibayar, dan Total Liabilitas di Luar Nilai Kini Aktuarial.

Tabel 4. 5 Laporan Perubahan Aset Neto Dana Pensiun Pertamina

(dalam juta rupiah)

(45)

Sumber : (data diolah penulis, 2023)

Berdasarkan tabel 4.5 di atas terdapat akun penambahan yang terdiri dari Pendapatan Investasi, Peningkatan (Penurunan) Nilai Investasi, Iuran Jatuh Tempo, Iuran Normal Pemberi Kerja, Iuran Peserta, Iuran Tambahan, Pendapatan di Luar Investasi, Pengalihan Dana dari Dana Pensiun Lain. Selanjutnya terdapat akun dalam pengurangan yang tercantum di atas yaitu Beban Investasi, Beban Operasional, Beban di Luar Investasi dan Operasional, Manfaat Pensiun, Pajak Penghasilan, dan Pengalihan Dana ke Dana Pensiun Lain. Kemudian terdapat Kenaikan (Penurunan) Aset Neto, Penghasilan Komprehensif Lainnya, Aset Neto Awal Periode, Dampak Reklasifikasi Investasi, dan Aset Neto Akhir Periode.

Tabel 4. 6 Laporan Perhitungan Hasil Usaha Dana Pensiun Pertamina

(46)

35

(dalam juta rupiah)

Sumber : (data diolah penulis, 2023)

Berdasarkan tabel 4.6 di atas, terdapat akun pendapatan investasi yang terdiri dari Bunga, Dividen, Sewa, Laba Pelepasan Investasi, dan Pendapatan Investasi Lain.

Selanjutnya terdapat akun Beban Investasi yang terdiri dari Beban Transaksi, Beban Pemeliharaan Tanah dan Bangunan, Beban Penyusutan Bangunan, Beban Manajer Investasi, Beban Investasi Lain, Jumlah Beban Investasi dan Hasil Usaha Investasi.

Selanjutnya terdapat akun Beban Operasional yang tediri dari Gaji/Honor Pekerja, Pengurus, Dewan Pengawas, Beban Kantor, Beban Pemeliharaan, Beban Penyusutan, Beban Jasa Pihak Ketiga, Beban Operasional Lainnya. Selanjutnya ada akun Pendapatan (beban) Lain-lain bersih terdiri dari Hasil Usaha Sebelum Pajak, Pajak

(47)

Penghasilan, Hasil Usaha Setelah Pajak, Keuntungan Aktuarial Imbalan Kerja, dan Total Hasil Usaha dan Penghasilan Komprehensif Lainnya.

(48)

37

Tabel 4. 7 Laporan Posisi Keuangan Dana Pensiun Pertamina

(dalam juta rupiah)

Sumber : (data diolah penulis, 2023)

Berdasarkan tabel 4.7 di atas, terdapat akun aset investasi (nilai historis) yang terdiri dari Surat Berharga Negara, Deposito on-call, Deposito Berjangka, Saham, Obligasi, Reksa Dana, Efek Beragun Aset, Penyertaan Langsung, Tanah dan Bangunan, dan Akumulasi Penyusutan Bangunan. Selanjutnya pada Aset Lancar di Luar Investasi terdiri dari Aset Operasional, Aset Lain-lain, Selisih Penilaian

(49)

Investasi, dan Total Aset. Selanjutnya terdapat akun Liabilitas yang terdiri dari Utang Manfaat Pensiun Jatuh Tempo, Utang Investasi, Pendapatan diterima Di Muka, Beban yang Harus Dibayar, Liabilitas Lain, dan Total Liabilitas di Luar Nilai Kini Aktuarial.

4.2

Pembahasan 4.2.1. Laporan Aset Neto

Pada penyajian Laporan Aset Neto dalam PSAK 18 mengenai laporan keuangan dana pensiun terdiri dari nilai aktiva pada akhir periode dengan klasifikasi yang tepat, dasar penilaian aktiva, investasi sesuai dengan rincian jumlah investasi menurut jenis dan kewajiban selain daripada kewajiban aktuaria.

Laporan Aset Neto Dana Pensiun Pertamina, terdapat nilai aktiva pada akhir periode dengan klasifikasi yang tepat yang tercantum di atas sebagai aset neto, dasar penilaian aktiva tercantum di atas sebagai aset investasi (nilai wajar) dan aset lancar di luar investasi. Investasi sesuai dengan rincian pada jumlah investasi menurut jenis yang tercantum di atas adalah surat berharga negara, deposito on-call, deposito berjangka, saham, obligasi, reksa dana, efek beragun aset, penyertaan langsung, tanah dan bangunan. Kemudian kewajiban selain dari pada kewajiban aktuaria tercantum di atas sebagai liabilitas diluar liabilitas manfaat pensiun. Pada Laporan Aset Neto Dana Pensiun Pertamina pencatatannya sudah sesuai dengan PSAK 18.

4.2.2. Laporan Perubahan Aset Neto

Pada penyajian Laporan Perubahan Aset Neto dalam PSAK 18 terdapat iuran jatuh tempo yang berasal dari pemberi kerja atau peserta, iuran tambahan yang jatuh tempo, hasil investasi yang terdiri dari (bunga, dividen, dan sewa), pendapatan lain- lain, manfaat yang sudah dibayar dan yang masih terutang, dirinci untuk peserta pensiun yang meninggal atau cacat, juga untuk pembayaran manfaat sekaligus,

(50)

39

beban administrasi, beban investasi, beban lain-lain, pajak penghasilan, keuntungan atau kerugian dari pelepasan investasi dan kenaikan atau penurunan nilai investasi, pengalihan dana ke dana pensiun lain.

Laporan Perubahan Aset Neto Dana Pensiun Pertamina terdapat iuran normal yang jatuh tempo yang berasal dari pemberi kerja atau peserta, iuran tambahan yang jatuh tempo. Lalu pada hasil investasi yang terdiri dari pendapatan lain-lain, manfaat yang sudah dibayar dan yang masih terutang tercantum di atas sebagai manfaat pensiun. Lalu pada beban administrasi, beban investasi, beban lain-lain, pajak penghasilan, keuntungan atau kerugian dari pelepasan investasi dan kenaikan atau penurunan nilai investasi. Selanjutnya pengalihan dana ke dana pensiun lain tercantum di atas sebagai pengalihan dana ke dana pensiun lain. Di mana pada Laporan Perubahan Aset Neto Dana Pensiun Pertamina pencacatannya sudah sesuai dengan PSAK 18.

4.2.3. Laporan Perhitungan Hasil Usaha

Pada penyajian Laporan Perhitungan Hasil Usaha dalam PSAK 18 terdapat informasi relevan berupa pendapatan dan beban investasi, beban administrasi dan pendapatan lai-lain.

Pada Laporan Perhitungan Hasil Usaha Dana Pensiun Pertamina terdapat akun pendapatan investasi, beban investasi dan beban administrasi yang tercantum di atas sebagai beban operasional, serta akun pendapatan/ beban lain-lain. Pada penyajian Laporan Perhitungan Hasil Usaha Dana Pensiun Pertamina pencacatannya sudah sesuai dengan PSAK 18.

4.2.4. Laporan Posisi Keuangan

Pada penyajian Laporan Posisi Keuangan dalam PSAK 18 terdapat informasi relevan berupa posisi keuangan dana pensiun dan nilai historis, khusus untuk investasi ditentukan juga nilai wajarnya. Sementara itu Laporan Posisi Keuangan

(51)

DP Pertamina pada akun Aset terdiri dari laporan posisi keuangan dana pensiun, nilai historis, khusus untuk investasi ditentukan juga nilai wajarnya yang tercantum sebagai investasi (nilai wajar).

4.2.5. Hasil Analisis Dana Pensiun

Gambar 4. 2

Hasil Analisis Dana Pensiun DP Pertamina

Berdasarkan Gambar 4.2 dapat digambarkan secara keseluruhan bahwa proses akuntansi dana pensiun pada laporan keuangan yang diterapkan oleh Dana Pensiun Pertamina telah sesuai dengan PSAK 18 yang berlaku.

DANA PENSIUN PERTAMINA (PERSERO)

LAPORAN KEUANGAN

DANA PENSIUN PSAK 18

KESESUAIAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN DENGAN

PSAK 18

(52)

41

4.3

Rangkuman Hasil Penelitian

Tabel 4. 8

Kesesuaian Penyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK 18 dengan Laporan Keuangan Dana Pensiun Pertamina 2020-2022

No .

Pengungkapan Laporan Keuangan PSAK 18

Kesesuaian Dana Pensiun Laporan

2020 2021 2022

I. Laporan Aset Neto Sesuai Sesuai Sesuai

a. Nilai aktiva pada akhir periode dengan klasifikasi yang tepat

Sesuai Sesuai Sesuai

b. Dasar penilaian aktiva Sesuai Sesuai Sesuai

c. Investasi sesuai dengan rincian jumlah investasi menurut jenis

Sesuai Sesuai Sesuai

d. Kewajiban selain daripada kewajiban aktuaria

Sesuai Sesuai Sesuai

II. Laporan Perubahan Aset Neto Sesuai Sesuai Sesuai

a. Iuran pemberi kerja Sesuai Sesuai Sesuai

b. Iuran peserta Sesuai Sesuai Sesuai

c. Penghasilan investasi bunga dividen Sesuai Sesuai Sesuai

d. Penghasilan lain-lain Sesuai Sesuai Sesuai

e. Manfaat yang dibayarkan dan masih terutang

Sesuai Sesuai Sesuai

f. Beban administrasi Sesuai Sesuai Sesuai

g. Beban lain Sesuai Sesuai Sesuai

h. Pajak penghasilan Sesuai Sesuai Sesuai

i. Keuntungan atau kerugian pelepasan investasi

Sesuai Sesuai Sesuai

j. Pengalihan dana ke dana pensiun lain Sesuai Sesuai Sesuai III. Laporan Posisi Keuangan Sesuai Sesuai Sesuai a. Posisi keuangan dana pensiun Sesuai Sesuai Sesuai b. Nilai historis, khusus untuk investasi

ditentukan juga nilai wajarnya.

Sesuai Sesuai Sesuai

IV. Laporan Perhitungan Hasil Usaha Sesuai Sesuai Sesuai a. Pendapatan dan beban investasi Sesuai Sesuai Sesuai

b. Beban administrasi Sesuai Sesuai Sesuai

c. Pendapatan lain-lain Sesuai Sesuai Sesuai

(53)

Berdasarkan tabel 4.8 di atas, dapat dilihat bahwa penyusunan dan penyajian laporan keuangan program Dana Pensiun Pertamina telah sesuai dengan pengungkapan laporan keuangan PSAK 18, yang terdiri dari laporan aset neto, laporan perubahan aset neto, laporan posisi keuangan, dan laporan perhitungan hasil usaha.

Laporan Aset Neto pada Dana Pensiun Pertamina telah sesuai dengan pengungkapan laporan keuangan PSAK 18, di mana terdapat informasi relevan nilai aktiva pada akhir periode dengan klasifikasi yang tepat,dasar penilaian aktiva, investasi sesuai dengan rincian jumlah investasi menurut jenis, dan kewajiban selain daripada kewajiban aktuaria.

Laporan Perubahan Aset Neto pada Dana Pensiun Pertamina telah sesuai dengan pengungkapan laporan keuangan PSAK 18, di mana terdiri dari iuran jatuh tempo yang berasal dari pemberi kerja atau peserta, iuran tambahan yang jatuh tempo, hasil investasi yang terdiri dari (bunga, dividen, dan sewa), pendapatan lain-lain, manfaat yang sudah dibayar dan yang masih terutang, dirinci untuk peserta pensiun yang meninggal atau cacat, juga untuk pembayaran manfaat sekaligus, beban administrasi, beban investasi, beban lain-lain, pajak penghasilan, keuntungan atau kerugian dari pelepasan investasi dan kenaikan atau penurunan nilai investasi, pengalihan dana ke dana pensiun lain.

Laporan Posisi Keuangan Dana Pensiun Pertamina telah sesuai dengan Pengungkapan Laporan Keuangan PSAK 18, di mana terdapat informasi relevan berupa poisisi keuangan dana pensiun dan nilai historis, khusus untuk investasi ditentukan juga nilai wajarnya.

Laporan Perhitungan Hasil Usaha dalam PSAK 18 mengenai laporan keuangan dana pensiun, terdapat informasi relevan berupa pendapatan dan beban investasi, beban administrasi, dan pendapatan lain-lain.

(54)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan Laporan Keuangan Dana Pensiun Pertamina tahun 2020-2022 telah sesuai dengan PSAK 18, di mana penerapan pelaporan keuangan dana pensiun Pertamina yang berupa Laporan Aset Neto, Laporan Perubahan Aset Neto, Laporan Posisi Keuangan serta Laporan Perhitungan Hasil Usaha penyajian dan penyusunan laporan keuangan dana pensiun telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 18.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan di atas, maka dapat disampaikan saran bagi peneliti selanjutnya untuk dapat menambah jumlah tahun dalam penelitian agar dapat mengetahui perbandingan dan dampak PSAK 18 sebagai landasan dalam penelitian terhadap perusahaan asuransi.

43

(55)

Annual Report DP Pertamina Tahun 2021. (2021). Dana Pensiun Pertamina.

Anshori, I. (2022). Analisis Penerapan PSAK No. 18 Akuntansi Dana Pensiun Pada Laporan Keuangan Dana Pensiun PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Tahun 2017-2021. Universitas Gunadarma.

Dana Pensiun. (2016). Otoritas Jasa Keuangan.

Endang. (2019). Analisis Penerapan PSAK No. 18 Terhadap Laporan Keuangan Akuntansi Dana Pensiun (Studi Kasus pada PT. Bank BTPN Makassar).

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Idamora, A. T. T. (2023). Analisis Penerapan PSAK 18 Akuntansi Dana Pensiun Pada Pelaporan Keuangan Dana Pensiun PT. Asuransi Allianz Periode 2018-2022. Universitas Gunadarma.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2010. Exposure Draft (ED) PSAK No.18 (revisi 2010) tentang Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya. Jakarta.

Kasmir. (2013). Bank dan Lembaga Keuangan. Edisi Revisi. Cetakan 12. Jakarta:

Rajawali Pers.

. (2014). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi. Cetakan 14.

Jakarta: Rajawali Pers

. (2017). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi. Cetakan Kedelapan belas. Jakarta: Rajawali Pers.

Kieso, D.E., Weygandt, J.J., Warfield, T.D.2011.Intermediate Accounting Volume 2.USA:Quad/Graphics.

Laporan Tahunan 2020 Dana Pensiun Pertamina. (2020).

Laporan Keuangan – Dana Pensiun Pertamina (dp-pertamina.com). Diakses pada 1 November 2023.

44

Referensi

Dokumen terkait

Pada bab ini, penulis akan membahas laporan keuangan dan investasi Dana Pensiun serta hasil temuan yang didapat dari perbandingan laporan keuangan tersebut dengan

PSAK 18 membahas tentang Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya, program manfaat purnakarya adalah dana pensiun merupakan suatu badan hukum yang berdiri sendiri

Informasi yang diungkapkan dalam laporan keuangan Dana Pensiun Taspen pada tahun 2012 – 2013, penyajiannya telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi

Menurut Undang-Undang No.11 Tahun 1992, definisi Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program pensiun yang menjanjikan manfaat pensiun. Dana

ASSURANCE” memiliki Laporan Keuangan program manfaat purnakarya ataukah tidak dan apakah perusahaan asuransi “PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE” ini sudah sesuai dengan

Beberapa perusahaan pada saat penerapan PSAK No.24 (revisi 2004) telah mengikutsertakan Karyawannya pada Program Dana Pensiun baik pada Dana Pensiun Lembaga Keuangan dengan

Prosedur program manfaat purnakarya pada DPSG yaitu setiap karyawan yang telah berusia 18 (delapan belas) tahun atau telah menikah dan telah terdaftar pada dana

a Laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya yang jika memungkinkan mengungkapkan: i aset pada akhir periode bersangkutan sesuai klasifikasinya; ii dasar penilaian aset; iii