• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO 18 MENGENAI DANA PENSIUN TERHADAP LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRAK ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO 18 MENGENAI DANA PENSIUN TERHADAP LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO 18 MENGENAI DANA PENSIUN TERHADAP LAPORAN KEUANGAN DANA

PENSIUN

(Survey Pada Dana Pensiun Telkom, Tbk Bandung) Oleh :

Anesya Putri Amelia 103403130

Bidang Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur dan perlakuan akuntansi dana pensiun yang diterapkan pada Dana Pensiun Telkom Bandung apakah telah sesuai dengan Pedoman Standar Akuntansi Keuangan dengan yang diterapkan perusahaan serta melihat kesesuian prosedur dan perlakuan akuntansi dan pensiun yang diterapkan oleh dana pensiun telkom dan PSAK. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dimana data-data perusahaan mengenai dana pensiun serta data-data lain yang mendukung penelitian dikumpulkan kemudian data-data tersebut dilakukan analisis dengan cara mendeskripsikan penerapan terhadap akuntansi dana pensiun yang diatur dalam PSAK No.18 pada dana pensiun telkom.Objek penelitian adalah PT. Telkom,Tbk. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses akuntansi yang diterapkan oleh dana pensiun telkom secara keseluruhan telah sesuai dengan PSAK yang berlaku yaitu dilihat dari besarnya manfaat pensiun yang dijanjikan peserta yang dinilai berdasarkan masa kerja karyawan, faktor penghargaan masa kerja dan penghasilan dasar pensiun.

Kata kunci : Akuntansi Dana Pensiun Telkom dan PSAK No.18

PENDAHULUAN

Masyarakat yang memiliki pekerjaan sebagai karyawan perusahaan pada umumnya mereka sadar bahwa hidup mereka ini sangat bergantung pada perusahaan dimana mereka bekerja. Pada saat mereka masih aktif, penghasilan nampaknya bukanlah menjadi persoalan. Namun, jika suatu saat karyawan tersebut tidak dapat lagi bekerja pada perusahaan karena suatu hal, misalnya karena kecelakaan kerja atau usia lanjut, maka kontinuitas kehidupan mereka akan terganggu. Persoalan ini apabila dilihat secara sepintas mungkin adalah persoalan mudah. Tetapi jika dilihat dari skala yang lebih luas,bisa menjadi persoalan yang cukup serius. Misalnya persoalan hari tua (usia lanjut) atau berhenti bekerja sewaktu-waktu secara langsung atau tidak, pasti ada di benak mereka. Hal ini mungkin juga berpengaruh kepada konsentrasi kerja karyawan dan bukan tidak mungkin jika akhirnya berpengaruh pada tingkat produktivitas karyawan.

Antara perusahaan dengan karyawan sebenarnya merupakan bagian integral yang saling membutuhkan. Diantara keduanya bisa dikombinasikan suatu kerja sama yang saling mutualis. Disatu pihak karyawan memerlukan ketenangan kerja dan jaminan-jaminan

(2)

mereka, dan di lain pihak perusahaan membutuhkan tenaga mereka untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut. Antara dua kehendak ini yang seharusnya dipadukan.

Berkenaan dengan hal itu, pemerintah nampaknya menyadari bahwa upaya pemeliharaan kesinambungan penghasilan pada hari tua perlu mendapat perhatian dan penanganan yang serius. Dalam rangka inilah perlunya pembentukan suatu lembaga yang diharapkan dapat menunjang upaya-upaya memenuhi kebutuhan ini. Lembaga tersebut adalah dana pensiun. Dengan adanya dana pensiun ini memungkinkan terbentuknya suatu akumulasi dana yang dibutuhkan untuk memelihara kesinambungan penghasilan serta program hari tua.

Dana pensiun diselenggarakan dalam upaya memberikan kesejahteraan pada karyawan. Oleh karenanya baik instansi pemerintah maupun swasta mengadakan program pensiun bagi para pegawainya, dan diharapkan dengan adanya program pensiun akan memberikan motivasi yang tinggi bagi karyawan sehingga akan memberikan keuntungan bagi perusahaan dan untuk meningkatkan produktivitas usahanya tercapai. Sehingga akan menguntungkan baik bagi pihak perusahaan maupun karyawan itu sendiri. Dana Pensiun ditabung bukan untuk dinikmati masa sekarang, tetapi dinikmati pada masa yang akan datang.

Pengelolaan dana dalam program pensiun dapat dipandang dari segi ekonomi dan sosial. Ditinjau dari segi ekonomi, dana dalam program pensiunan bertujuan dalam mengatur tentang akuntansi dan pelaporan oleh dana pensiun kepada pihak yang berkepentingan, serta untuk menunjang para pengguna laporan yang terkait dengan laporan keuangan. Informasi laporan keuangan ini diinformasikan tidak hanya kepada manajemen pengelola dana pensiun perusahaan terkait tetapi juga kepada peserta dana pensiun. hal ini dilakukan untuk mengetahui kegiatan investasi dana pensiun, kegiatan operasional dana pensiun apakah telah dilakukan secara efisien dan wajar.

Pelaporan keuangan dana pensiun, juga ditentukan oleh faktor kebijakan manajemen perusahaan mengatur program pensiun. Kebijakan manajemen ini nantinya akan mempengaruhi keputusan manajemen perusahaan mengenai kewajaran laporan keuangan. Apakah laporan keuangan yang telah disusun sudah sesuai dengan peraturan program pensiun yang telah ditetapkan dan sesuai standar pelaporan.

Laporan keuangan ini harus bisa menginformasikan bahwa dana yang ada memang benar-benar tersedia untuk membayar manfaat pensiun dan menunjukan kekayaan atas program pensiun tersebut. Selain itu, laporan dana pensiun harus sesuai Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku agar dapat dimengerti oleh pihak-pihak yang berkepentingan dan agar tidak memberikan keputusan yang salah.

Sedangkan jika ditinjau dari segi sosial, pengelolaan dana pensiun dalam program pensiun yang bertujuan untuk mengatur kesejahteraan karyawannya. Kesejahteraan karyawan berpengaruh pada peningkatan semangat kerja karyawan dan produktivitas perusahaan. Kebutuhan untuk meningkatkan semangat tidak akan pernah berakhir, selalu ada kompetisi global sehingga perusahaan perlu meningkatkan semangat untuk mencapai produktivitas yang tinggi dengan sumber daya manusia dan faktor-faktor produksi yang dimilki serta memotivasi gairah kerja karyawan dan disiplin agar tercapai tujuan perusahaan. Salah satunya dengan memberikan kompensasi secara tidak langsung, yaitu pemberian manfaat lain dalam hal ini adalah tunjangan dana pensiun.

Pengelolaan dana pensiun baik pada setiap perusahaan atau bank perusahaan mlik negara (BUMN) maupun perusahaan yang bukan milik pemerintah (non BUMN) diberi kesempatan mendirikan dana pensiun bagi pegawainya. Salah satu perusahaan milik negara yang mengelola dana pensiun bagi pegawainya adalah PT Telkom Tbk, berdasarkan Keputusan Mentri Perhubungan No.KM.481/KP.705/PBM-82. Telah mendirikan yayasan Dana Pensiun Pegawai PT Telkom,Tbk pada tanggal 20 Desember 1982. Sehubungan dengan dikeluarkannnya Undang-Undang No.11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun. Yayasan Dana

(3)

Pensiun Pegawai PT TELKOM,Tbk telah melakukan penyesuaian untuk menjadi Dana Pensiun Telkom pada tanggal 15 September 1997. Adapun maksud dibentuknya Dana Pensiun Telkom adalah untuk menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti dengan tujuan untuk memelihara kesinambungan penghasilan bagi peserta, janda/duda dan anak.

Dana Pensiun Telkom merupakan jenis Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) yang menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP). Program yang dilaksanakan oleh Dana Pensiun Telkom tersebut dimulai dari aktivitas menghimpun, mengelola, dan mengembangkan dana agar jaminan dari PT Telekomunikasi Indonesia Tbk selaku Pendiri/Pemberi Kerja, untuk membayar Manfaat Pensiun kepada pesertanya sebesar yang dijanjikan dalam Peraturan Dana Pensiun (PDP) yang ditetapkan oleh Direksi PT Telkom,Tbk itu sendiri yang memenuhi persyaratan Peraturan Dana Pensiun untuk menerima pembayaran Manfaat Pensiun.

Mengingat bahwa Dana Pensiun mempunyai tujuan dan kegiatan usaha yang berlainan dengan perusahaan pada umumnya, maka perlu disusun Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku khusus untuk Dana Pensiun sebagai pedoman proses akuntansi serta proses penyusunan laporan keuangan, yakni PSAK 18. Kekhususan Standar Akuntansi Keuangan Dana Pensiun terutama mengenai isi laporan keuangan, penilaian aktiva dan penentuan kewajiban manfaat pensiun. dalam PSAK No.18 mengatur mengenai program-program pensiun yaitu program-program pensiun manfaat pasti dan program-program pensiun iuran pasti. Dalam dana pensiun perlu dilaporkan laporan aktuaria yang merupakan penjelasan yang memadai mengenai sumber perhitungan kewajiban aktuaria seperti metode penilaian dan asumsi aktuarial yang digunakan aktuaris, nama aktuaris dan tanggal laporan aktuaris yang terakhir.

Laporan keuangan dana pensiun berbeda dengan laporan keuangan pada umumnya, mengingat dana pensiun bukanlah entitas yang profit oriented. Laporan keuangan dana pensiun mencakup laporan aktiva bersih, laporan ini menunjukan tentang jumlah aktiva bersih yang tersedia. Kemudian laporan perubahan aktiva bersih, ini mengenai perubahan daria aktiva bersih. Neraca, perhitungan hasil usaha, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan dana pensiun dimaksudkan untuk mempermudah dalam penyampaian informasi mengenai dana pensiun bagi para penggunanya dan bagi manajemen dalam mengelolanya.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 18 tetntang Akuntansi Dana Pensiun ini disusun dengan mengadaptasi IAS 26 Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans dengan memperhatikan peraturan perundangan tentang Dana Pensiun yang berlaku di Indonesia, khususnya Undang-Undang No.11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun serta peraturan pelaksanaanya, sebagaimana tercantum dalam pasal 3 yang berbunyi “Dana Pensiun memiliki status sebagai badan hukum dengan syarat dan tata cara yang diatur dalam undang-undang.” Selain itu, aturan dana pensiun diatur dalam pasal 4 yaitu “Setiap pihak yang dengan dan tanpa iuran, mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan sejumlah uang dan pembayarannya dikaitkan dengan pencapaian usia tertentu, wajib terlebih dahulu memperoleh pengesahan mentri berdasarkan undang-undang ini, kecuali apabila program yang menjanjikan dimaksud didasarkan pada undang-undang tersendiri.”

TINJAUAN PUSTAKA

Menurut PSAK No 18 tentang Akuntansi Dana Pensiun 1994, dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun.

Menurut UU No. 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun yaitu badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun. Sebagai suatu

(4)

badan hukum, dana pensiun bertanggung jawab menghimpun dan mengelola dana milik peserta program pensiun.

Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa dana pensiun merupakan lembaga atau badan hukum yang mengelola program pensiun yang dimaksudkan untuk memberikan kesejahteraan kepada karyawan suatu perusahaan terutama yang telah pensiun.

Menurut Wahab (2001:2) maksud dan tujuan dibentuknya suatu dana pensiun dapat dilihat dari berbagai sisi, yaitu :

1. Sisi Pemberi Kerja

Dana pensiun sebagai usaha untuk menarik atau mempertahankan karyawan perusahaan yang memiliki potensi, cerdas, terampil dan produktif yang diharapkan dapat meningkatkan atau mengembangkan perusahaan, di samping itu tanggung jawab moral dan sosial pemberi kerja kepada karyawan serta keluarganya pada saat karyawan tidak mampu lagi bekerja atau pensiun atau meninggal dunia.

2. Sisi Karyawan

Dana pensiun adalah untuk memberikan rasa aman terhadap masa yang akan datang dalam arti tetap mempunyai penghasilan pada saat memasuki masa pensiun.

3. Sisi Pemerintah

Dengan adanya dana pensiun, akan mengurangi kerawanan sosial. Kondisi tersebut merupakan unsur yang sangat penting dalam menciptakan kestabilan negara.

4. Sisi Masyarakat

Dana pensiun merupakan salah satu lembaga pengumpulan dana yang bersumber dari iuran dan hasil pengembangan. Terbentuknya akuntansi dana yang tersumber dari dalam negri tersebut dapat membiayai pembangunan nasional dalam rangka menciptakan kesejahteraan masyarakat.

Manfaat pensiun adalah pembayaran berkala yang dibayarkan kepada peserta saat dan dengan cara yang ditetapkan peraturan Dana Pensiun. Pembayaran manfaat pensiun dapat dibayarkan secara berkala atau sekaligus, tidak dapat digunakan sebagai pinjaman, dialihkan, atau disita. Besarnya manfaat pensiun dipengaruhi oleh masa kerja, faktor penghargaan, penghasilan dasar pensiun, dan jenis manfaat pensiun. Perubahan peraturan dana pensiun tidak boleh mengurangi manfaat pensiun. Semua transaksi penyerahan, pembebanan, pengikatan, pembayaran sebelum jatuh tempo atau penjamin manfaat pensiun dinyatakan batal demi hukum.

Analisa data dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu suatu metode dengan mengumpulkan data, disusun, didinterprestasikan dan dianalisa sehingga memberikan gambaran yang sebenarnya tentang penerapan terhadap akuntansi dana pensiun yang diatur dalam PSAK No.18 pada Dana Pensiun Telkom sebagai lembaga yang mengelola dana pensiun.

Untuk menguji kebenaran hasil penelitian apakah penerapan PSAK no 18 mengenai dana pensiun telah dilaksanakan, dengan mengumpulkan data yaitu berupa data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diolah lebih lanjut dan disajikan, baik oleh pihak pengumpul data atau oleh pihak lain misalnya dalam bentuk tabel, diagram, dan lain-lain. Data sekunder diperoleh dari data historis PT Telkom,Tbk, studi literatur, laporan penelitian, dan laporan keuangan dana pensiun yang diterbitkan pada tahun 2013.

HASIL DAN PEMBAHASAN Manfaat Pensiun Bagi Peserta a. Manfaat Pensiun Normal

(5)

Nilai gaji dasar yang digunakan dalam rumus untuk menghitung manfaat pensiun bulanan bagi peserta yang berhenti bekerja terhitung sejak akhir Juni 2002 dan masa sesudahnya karena telah mencapai usia pensiun normal, ditambah 2 (dua) kali gaji dasar terakhir.

b.Manfaat Pensiun Dipercepat

MP = NS (Masa Kerja x 2,5% x Gaji Dasar ) + Rp. 30.000,-

Dengan ketentuan masa kerja dihitung sampai dengan peserta berhenti bekerja. c.Manfaat Pensiun Cacat

MP = (Masa Kerja x 2,5% x Gaji Dasar) + Rp. 30.000,-

Dengan ketentuan masa kerja dihitung sampai dengan peserta mencapai usia pensiun normal. Nilai gaji dasar yang yang digunakan dalam rumus untuk menghitung manfaat pensiun bulanan bagi peserta yang berhenti bekerja terhitung sejak akhir Juni 2002 dan masa sesudahnya karena cacat, ditambah 2 (dua) kali gaji dasar terakhir.

d. Manfaat Pensiun Ditunda

MP = NS ( Masa Kerja x 2,5% x Gaji Dasar) + Rp. 30.000,-

Dengan ketentuan masa kerja dihitung sampai dengan peserta berhenti bekerja. Masa kerja kali faktor sebagaimana yang dimaksud dalam rumus perhitungan ditetapkan setinggi-tingginya 75% (tujuh puluh lima perseratus)

e.Manfaat Pensiun bagi Janda / Duda

1). Apabila pensiun meninggal dunia, besarnya manfaat pensiun bagi janda/duda dihitung dengan menggunakan rumus :

100% x {1,632 (2,5% x Masa Kerja x Gaji Dasar)} + Rp. 30.000,- Dengan ketentuan masa kerja dihitung 30 tahun. 2). Apabila peserta meninggal dunia, besarnya manfaat pensiun bagi janda/duda dihitung dengan menggunakan rumus :

60% x {1,632 (2,5% x Masa Kerja x Gaji Dasar)} + Rp. 30.000,-

Dengan ketentuan masa kerja dihitung sampai dengan peserta mencapai usia pensiun normal setinggi-tingginya 30 tahun.

3). Apabila pensiunan meninggal dunia, besarnya manfaat pensiun bagi janda/duda dihitung dengan menggunakan rumus :

60% x {1,632 (2,5% x Masa Kerja x Gaji Dasar)} + Rp. 30.000,-

Dengan ketentuan bahwa masa kerja adalah sama dengan masa kerja yang telah ditetapkan bagi pensiunan. Nilai gaji dasar yang digunakan dalam rumus untuk menhitung manfaat pensiun bulanan bagi peserta yang berhenti bekerja terhitung sejak akhir Juni 2002 dan masa sesudahnya karena meninggal dunia ditambah 2 (dua) kali gaji dasar terakhir.

4). Dalam hal peserta meninggal dunia sebelum mencapai usia pensiun normal, manfaat pensiun yang dibayarkan kepada janda / duda yang sah adalah sebesar:

75% x NS x 2,5% x Masa Kerja x Penghasilan Dasar Pensiun

Dengan ketentuan masa kerja dihitung sampai dengan usia pensiun normal PERLAKUAN AKUNTANSI DANA PENSIUN TELKOM BANDUNG

Berdasarkan laporan keuangan Dana Pensiun Telkom Bandung, dapat dihitung secara akuntansi program pensiun manfaat pasti pada tahun 2013 :

1.) Program pensiun manfaat pasti Dana Pensiun Telkom Bandung pada tahun 2013 berdasarkan perhitungan aktuaris :

- Kekayaan untuk pendanaan Rp. –

- Kewajiban aktuaria Rp. 13.155.132.000, 00

- Kewajiban aktuaria 31/12/2013 Rp. 13.253.554.000, 00 - Iuran nominal pemberi kerja Rp. 2.059.180.855, 00

- Iuran normal peserta Rp. 399.685.725, 00

- Iuran tambahan Rp. 1.065.828.600, 00

(6)

a. Iuran normal adalah sebesar Rp. 2.059.180.855, 00 untuk pemberi kerja, dan Rp. 399.685.725, 00 untuk iuran peserta.

b. Iuran tambahan yang dibayar pemberi kerja sebesar Rp. 1.065.828.600, 00

c. Pada tanggal 30 Juni, pengurus membeli aktiva operasional berupa komputer dengan harga Rp. 10.000.000, 00 dan peralatan kantor lainnya seharga Rp. 5.000.000, 00 oleh kebijakan manajemen kedua jenis aset tersebut disusutkan selama 5 tahun menggunakan metode garis lurus.

Untuk meningkatkan nilai aset Dana Pensiun Telkom Bandung, pada tanggal 1 Juli melakukan penanaman investasi sebagai berikut :

1. Deposito berjangka waktu satu tahun (ARO nominal) dalam mata uang asing dollar USA $ 10.000 dengan tingkat bunga sebesar 4%. Kurs pada saat penempatan adalah US $1 = Rp. 9.300

2. Saham Mitra Adiperkasa dengan harga Rp. 21.000.000, 00

3. Obligasi PT Waskita Karya senilai Rp. 20.000.000 dengan tingkat kupon 8% per tahun dengan biaya perolehan sebesar Rp. 18.000.000. obligasi tersebut jatuh tempo pada tanggal 1 Juli 2018. Dana Pensiun Telkom berniat untuk memegangnya sampai jatuh tempo.

4. Obligasi PT Harum Energi senilai Rp. 10.000.000 dengan tingkat kupon 9% per tahun dengan biaya perolehan sebesar Rp. 8000.000, obligasi tersebut jatuh tempo pada tanggal 1 Juli 2017 Dana Pensiun Telkom berniat untuk menjual obligasi tersebut apabila harga pasarnya telah menguntungkan

5. Melakukan penempatan langsung pada PT Sri Rejeki Isman, Tbk yang baru diidirikan tanggal 1 Januari 2012 dengan biaya Rp. 50.000.000 dengan jumlah kepemilikan 20%. Nilai wajar aset perusahaan pada tanggal tersebut adalah Rp. 200.000.000. goodwil diamortisasi selama 5 tahun.

6. Pada akhir tahun 2013 PT Sri Rejeki Isman mengumumkan laba bersih sebesar Rp. 60.000.000 dan membagikan deviden sebesar Rp. 30.000.000

7. Selain di PT Sri Rejeki Isman, Dana Pensiun Telkom juga melakukan penempatan langsung pada PT Sarana Armada senilai Rp. 40.000.000, nilai kepemilikan saham adalah 15%.

8. Pada akhir tahun Dana Pensiun Telkom menerima Deviden dari PT Sri Rejeki Isman sebesar Rp. 8.000.000

9. Pada tanggal 25 Agustus Dana Pensiun Telkom membeli sebidang tanah seharga Rp. 500.000.000, Dana Pensiun Telkom baru membayar Rp. 400.000.000

10.Beban operasional (gaji pengurus dan pengawas) selama tahun 2013 adalah sebesar Rp. 25.000.000

11.Bunga obligasi dibayarkan setiap satu tahun stiap tanggal 1 januari 12.Nilai wajar investasi per 31 desember 2013 adalah :

- Saham PT Adi Sarana Rp. 18.000.000

- Penempatan langsung PT Sri Rejeki Isman Rp. 35.000.000

- Obligasi PT Waskita Karya Rp. 19.000.000

- Obligasi PT harum Energi Rp. 11.000.000

(7)

Dana Pensiun Telkom Jurnal Umum Tahun 2013

No Uraian Debet (Rp) Kredit (Rp) Keterangan

1 Selisih kewajiban aktuaria Kewajiban Aktuaria 13.155.132.000 13.155.132.000 Mencatat selisih kewajiban aktuaria 2 Piutang iuran normal

pemberi kerja. Piutang iuran peserta. Piutang iuran tambahan

Iuran normal pemberi kerja Iuran peserta Iuran tambahan 2.059.180.855 399.685.725 1.065.828.600 2.059.180.855 399.685.725 1.065.828.600 Mencatat piutang iuran pensiun 3 Kas

Piutang iuran pemberi kerja

Piutang iuran peserta Piutang iuran tambahan 3.524.695.180 2.059.180.855 399.685.725 1.065.828.600 Menyetor iuran pensiun 4 Komputer Peralatan kantor Kas 10.000.000 5.000.000 15.000.000 Mencatat pembelian operasional 5 Deposito berjangka. Saham PT Adi Sarana. Obligasi PT Waskita Karya.

Penempatan langsung PT Sri Rejeki Isman.

Penempatan langsung PT Adi Sarana Armada.

Kas 93.000.000 21.000.000 20.000.000 10.000.000 50.000.000 40.000.000 234.000.000 Penanaman modal 6 Tanah Kas Hutang Usaha 500.000.000 400.000.000 100.000.000 Mencatat pembelian tanah 7 Beban operasional pengurus Kas 25.000.000 25.000.000 Mencatat beban operasional pengurus 8 Kas Pendapatan bunga deposito {(6/12 x4%x9.300)}x 9.500 = 1.900.000 1.900.000 1.900.000 Mencatat pendapatan bunga deposito

(8)

9 Piutang bunga

Pendapatan bunga obligasi

- Obligasi waskita karya (6/12x8%x20.000.000) =800.000 - Obligasi PT Harum Energi (6/12x9%x10.000.000)= 450.000 1.250.000 1.250.000 Mengakui pendapatan bunga akrual. 10 Kas Pendapatan deviden PT Sri Rejeki Isman

8.000.000 8.000.000 Mencatat pendapatan deviden 11 SPI deposito

SPI obligasi PT Waskita Karya

SPI obligasi PT Harum Energi

SPI penempatan PT Sri Rejeki Isman SPI Tanah SKA 1. (9.500-9.300) x 10.000 = 2000.000 2. (20.000.000-18.000.000):5x6/12= 200.000 3. 10.000.000-8.000.000=2.000.000 4. 50.000.000-(20%x200.000.000)= 10.000.000 Laba 20%x60.000.000 =12.000.000 Amortisasi goodwil 10.000.000/5= 2.000.000 5. 600.000.000-500.000.000= 100.000.000 2.000.000 200.000 2000.000 10.000.000 100.000.000 114.200.000 Mencatat kerugian selisis aktuaria 12 SKA

SPI penempatan PT. Sri Rejeki

SPI penempatan PT Adi Sarana 1. 21.000.000-18.000.000 = 3.000.000 2. 40.000.000-35.000.000 = 5.000.000 8.000.000 3.000.000 5.000.000 Mencatat selisih kewajiban aktuaria

(9)

Perhitungan Pembayaran Manfaat Pensiun Pada Dana Pensiun Telkom Bandung. Berdasarkan peraturan Dana Pensiun Telkom, pemberi kerja menetapkan penghasilan dasar pensiun (PhDP) yang berlaku sesuai dengan penghasilan masing-masing karyawan.

Dari jumlah 24.085 orang karyawan telkom yang pensiun dimana didalamnya termasuk pensiun normal, pensiun dipercepat, pensiun cacat, dan pensiun janda/duda/anak sampel perhitungannya adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Pensiun Normal

Bapak Amir Isa usia 56 tahun sebagai pekerja internal audit, MPPK berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 dengan gaji dasar/gaji terakhir (per 1 Januari 2011) adalah Rp.4.572.000,00 dan masa kerja selama 24 tahun.

Perhitungan :

- Pembayaran manfaat pensiun dilaksanakan mulai 1 Juli 2012 - Besar manfaat pensiun yang bersangkutan adalah :

Rumus : MP = 1,632 (Masa Kerja x 2,5% x Gaji Dasar) + Rp. 30.000,- = 1,632 (24 x 2,5% x Rp. 4.572.000,00 ) + Rp. 30.000 = Rp. 4.509.359, 942 +Rp. 30.000,00

= Rp. 4.539.359, 942 dibulatkan Rp. 4.540.000,00 2. Manfaat Pensiun Dipercepat (MPD)

Ibu Khoeriyah usia 48 tahun berstatus menikah bekerja sebagai bendahara di kantor telkom, PHK pada 30 Januari 2012 dengan gaji dasar/gaji terakhir adalah Rp. 6.111.000,00 dengan masa kerja 25 tahun .

Perhitungan :

- Pembayaran manfaar pensiun dilaksanakan pada 1 Februari 2012 - Dalam pensiun dipercepat menggunakan ekstrapolasi nilai sekarang

Untuk nilai sekarang usia 48 tahun adalah 0,5035 (sesuai dengan tabel NS Dana Pensiun Telkom)

- Rumus : MP = NS (Masa Kerja x 2,5% x Gaji Dasar ) + Rp. 30.000,- = 0,5035 (25 x 2,5% x Rp. 6.111.000,00) + Rp.30.000,00 = Rp. 1.923.055, 313 + Rp. 30.000,00

= Rp. 1.953.055, 313 dibulatkan Rp. 1.954.000,00 3. Manfaat Pensiun Cacat (MPC)

Bapak Saepul menjadi pegawai tetap pada 1 Januari 2000. Pada usia 35 tahun beliau mengalami kecelakaan kerja yang berakhir dengan kehilangan kaki kanannya. Yang bersangkutan di-PHK dengan alasan cacat dengan diperkuat hasil resume pemeriksaan akhir dari dokter / rumah sakit yang ditunjuk pemberi kerja (Dana Pensiun Telkom). Masa kerja terakhir 30 Maret 2012, dengan gaji dasar/gaji terakhir Rp. 3.804.000,00 Perhitungan :

- Masa kerja yang diperhitungkan adalah :

Masa kerja nyata pada 1 Januari 2000 ⁄ 30 Maret 2012 yaitu selama 12 tahun. Masa kerja fiktif yaitu 56 tahun – 35 tahun adalah 21 tahun

- Besar manfaat pensiun :

Rumus : MP = (Masa Kerja x 2,5% x Gaji Dasar) + Rp. 30.000, 00 = (21 x 2,5% x Rp. 3.804.000,00 ) + Rp.30.000, 00 = Rp. 1.902.000,00 + Rp. 30.000, 00

= Rp. 1.932.000,00 4. Manfaat Pensiun Ditunda

Bapak Munawar adalah karyawan tetap usia 35 tahun, karena urusuan suatu hal bapak Munawar harus berhenti bekerja sehingga mendapat hak pensiun dipercepat dengan masa kerja 10 tahun dan gaji dasar / gaji terakhir adalah Rp. 2.490.000,00

(10)

Rumus : MP = NS ( Masa Kerja x 2,5% x Gaji Dasar) + Rp. 30.000,- = 0,4957 (10 x 2,5% x Rp. 2.490.000,00) + Rp.30.000,00 = Rp. 308.573, 25 + Rp. 30.000,00

= Rp. 338.573, 25 dibulatkan Rp. 338.580, 00

Dalam hal pensiun ditunda, dialihkan ke dana pensiun pemberi kerja lain atau Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Besarnya atas dana yang dialihkan adalah nilai sekarang dari seluruh pembayaran hak atas pensiun ditunda pada saat pengalihan sekurang-kurangya sama dengan akumulasi iuran peserta beserta hasil pengembangan yang dihitung berdasarkan bunga yang layak.

5. Manfaat Pensiun Janda / Duda

Bapak Tatang seorang pegawai tetap, beliau meninggal di usia 45 tahun, meninggalkan seorang janda dengan usia 34 tahun. Masa kerja nyata adalah 20 tahun sedangkan masa kerja fiktifnya 11 tahun dengan gaji terakhir / gaji dasar adalah Rp. 1.652.000, 00

Perhitungan :

Rumus : MP = 60% x {1,632 (2,5% x Masa Kerja x Gaji Dasar)} + Rp. 30.000, 00 MP = 60% x {1,632 (2,5% x 20 x Rp. 1.652.000, 00)} + Rp. 30.000,00 MP = Rp. 808.819,2 + Rp. 30.000,00

MP = Rp. 838.819,2 dibulatkan Rp. 838.800, 00 6. Manfaat Pensiun Anak

Ibu Ani seorang karyawan tetap bekerja di bidang keuangan dengan gaji dasar Rp. 3.335.000, 00, beliau meninggal pada usia 56 tahun dengan masa kerja 28 tahun dan tidak mempunyai suami karena telah meninggal. Namun memiliki seorang anak

Perhitungan :

Rumus : MP = 75% x {1,632 (2,5% x Masa Kerja x Gaji Dasar)} + Rp. 30.000, 00 MP = 75% x {1,632 (2,5% x 28 x 3.335.000)} + Rp. 30.000, 00

MP = Rp. 1.750.875,00 + Rp. 30.000, 00 MP = Rp. 1.780.875, 00

LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

laporan keuangan tahun 2013 telah diaudit oleh kantor akuntan publik Djoerma, Wahyudin dan Rekan kantor akuntan tercatat dengan nomor 322/LAI.13.DPT/DWR/2014. Auditor menyampaikan pendapat bahwa laporan keuangan telah menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, aset bersih dan posisi keuangan Dana Pensiun Telkom tanggal 31 Desember 2013, hasil usaha serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Dengan demikian, selama lima tahun kantor akuntan melakukan audit (2008-2013) selalu memberi opini wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan Dana Pensiun Telkom dengan pokok-pokok bahasan sebagai berikut :

1. Aset Bersih

Data kekayaan Dana Pensiun Telkom per 31 Desember 2013 jumlah aktiva bersih adalah sebesar Rp. 15.414.887 juta, data kekayaan tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp.23.504 juta dikarenakan ada kenaiukan investasi.

2. Laporan Perubahan Aset Bersih

Untuk periode Desember 2013 perubahan asset neto/bersih Dana Pensiun Telkom adalah sebesar Rp. 15.391.383 juta untuk aset neto awal periode sedangkan di akhir perode yaitu sebesar Rp. 15.414.887 juta, aset emngalami perubahan kenaikan Rp. 23.504 juta.

3. Neraca

Periode 31 Desember 2013 disajikan dalam neraca Dana Pensiun Telkom adalah sejumlah Rp. 15.439.722 juta sedangkan untuk periode tahun 2012 sebesar Rp. 15.415.112 juta, naik sekitar Rp.24.610 juta

(11)

4. Perhitungan Hasil Usaha

Perhitungan hasil usaha menunjukan pendapatan investasi, beban investasi, beban operasional, dan pendapatan dan beban lain-lain. Adapun laporan hasil usaha Dana Pensiun Telkom untuk periode 31 Desember 2013 adalah sebesar 1.667.853 juta.

5. Laporan Arus Kas.

Laporan arus kas Dana Pensiun Telkom untuk periode 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp. 78.229.591.858 sedangkan pada tahun 2012 laporan arus kas adalah sebesar Rp. 59.068.955.453.

PENERAPAN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI (PPMP) DANA PENSIUN TELKOM BANDUNG YANG DISESUAIKAN DENGAN PSAK NO.18

Proses akuntansi yang diterapkan oleh Dana Pensiun Telkom Bandung secara keseluruhan telah sesuai dengan PSAK yang berlaku dan beberapa peraturan yang berhubungan dengan akuntansi dana pensiun pemberi kerja yang menerapkan Program Pensiun Manfaat Pasti ; PSAK No.18 Tahun 1992 tentang dana pensiun, peraturan pemerintah, dan lain-lain.

Dalam PSAK No.18, kekhususan standar akuntansi keuangan dana pensiun terletak pada penentuan kewajiban manfaat pensiun, penilaian aktiva, dan isi laporan keuangan dana pensiun telkom dalam menentukan kewajiban manfaat pensiun menggunakan rumus manfaat pensiun yang telah ditentukan dalam peraturan dana pensiun sebagaimana dijelaskan pada landasan teori. Laporan keuangan dana pensiun baik yang menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) atau Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) mencakup laporan laporan aktiva bersih, laporan perubahan aktiva bersih, neraca, perhitungan hasil usaha, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan dana pensiun telkom dapat kita lihat di lampiran.

Laporan keuangan Dana Pensiun Telkom bertujuan menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk memperkirakan kemampuan suatu dana pensiun pada masa sekarang dan masa yang akan datang dalam memenuhi kewajibannya untuk membayar manfaat pensiun kepada peserta pada waktunya. Berdasarkan laporan keuangan tersebut, maka laporan keuangan dana pensiun telkom pada lampiran telah sesuai dengan teori yang ada.

Kesesuian Aktifitas Dana Pensiun Telkom dengan PSAK No.18 No Keterangan Dana Pensiun Telkom Bandung PSAK No.18 1 Ketentuan Umum - Undang-undang No.11 Tahun

1992 tentang dana pensiun - PP No.76 tahun 1992 tanggal

30 November 1992 tentang dana pensiun pemberi kerja - Keputusan Mentri Keuangan

(KMK)

- Peraturan Mentri Keuangan - Peraturan Dana Pensiun

Telkom, serta arahan investasi oleh pendiri dan dewan pengawas Peraturan Perundangan yang berlaku 2 Rumus Manfaat Pensiun

Rumusnya dinilai berdasarkan masa kerja, faktor penghargaan per tahun masa kerja, dan penghasilan dasar pensiun.

Besarnya manfaat pensiun yang dijanjikan kepada peserta ditentukan dengan rumus

(12)

manfaat pensiun yang telah ditetapkan dalam peraturan dana pensiun. rumus tersebut dipengaruhi oleh masa kerja, faktor penghargaan per tahun masa kerja, dan penghasilan dasar pensiun

3 Pelaporan a. Kegiatan periodik yang disampaikan oleh auditor

b. Laporan Rencana Kerja Anggaran (RKA) a. Penjelasan mengenai kegiatan selama satu periode pelaporan dan dampak dari setiap perubahan peraturan dana pensiun. b. Penjelasan mengenai kebijakan atau arahan investasi. Simpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan berdasarkan data-data yang diperoleh dari Dana Pensiun Telkom Bandung, maka dapat dibuat kesimpulan yaitu :

1. Proses akuntansi yang diterapkan oleh Dana Pensiun Telkom Bandung (Dapentel) secara keseluruhan telah sesuai dengan PSAK yang berlaku dan beberapa peraturan yang berhubungan dengan akuntansi dana pensiun pemberi kerja yang menerapkan program pensiun manfaat pasti seperti ; PSAK No.18, UU No.11 Tahun 1992 tentang dana pensiun, Keputusan Mentri Keuangan, Peraturan Mentri Keuangan, Peraturan Dana Pensiun, serta arahan investasi oleh pendiri dan dewan pengawas.

2. Laporan keuangan Dana Pensiun Telkom Bandung sudah sesuai dengan yang tercantum dalam PSAK No.18 mengenai dana pensiun yaitu laporan aset bersih, laporan perubahan aset bersih, neraca, laporan perhitungan hasil usaha, laporan arus kas.

Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan di atas, penulis mencoba memberikan saran-saran yang diharapkan dapat memberi manfaat yang berguna baik bagi Dana Pensiun Telkom Bandung maupun kepada peneliti selanjutunya. Dimana saran tersebut adalah sebagai berikut :

1. Bagi Dana Pensiun Telkom Bandung

Mengingat jumlah anggota dana pensiun telkom banyak maka perlu dirinci atas data peserta yang berhenti atau manajemen membuat nama-nama karyawan yang ikut dalam program pensiun manfaat pasti tujuannya agar lebih mempermudah mengklasifikasikan jenis-jenis pensiun yang akan diterima oleh pensiunan sehingga dapat meminimalisir kesalhan dalam perhitungannya.

(13)

2. Bagi penulis selanjutnya

Hasil penelitian pada Dana Pensiun Telkom Bandung menunjukan Penerapan PSAK No.18 sudah sesuai dan sudah dilaksankan. Untuk para peneliti lain diharapkan dapat meneliti pada dana pensiun yang baru berdiri sehingga dapat diketahui perhitungan sebelum menggunakan PSAK no 18 dan sesudah menggunakan PSAK No.18 sehingga dapat menjadi perbandingan.

DAFTAR PUSTAKA

Darmawan. Arif, 2009, “Akuntansi Itu Ternyata Logis Dan Mudah”. Edisi Kedua, Yogyakarta, Asgard Chapter

Elvina, 2012. “Analisis Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 18 Mengenai Dana Pensiun Pada Dana Pensiun Pertamina.” Skripsi. Makasar : Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanudin Makasar.

Gracia, 2012. “Dampak Penerapan PSAK 18 Terhadap Pelaporan Keuangan Dana pensiun Pada Dana Pensiun Pemberi Kerja.” Skripsi. Depok : Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Depok.

Hendriksen, Eldon S. dan Michael F. Van Breda, 2002 “ Teori Akuntansi”, Edisi Kedua, Jakarta, Interaksara.

http://slidepajak.wordpress.com/2012/04/psak-18-akuntansi-dana-pensiun -accounting-pension-funds/

http://www.slideshare.net/bagus.budiono/akuntansi-dasar-dan-akuntansi-dana-pensiun http://ilmuhariini.blogspot.com/2013/06/akuntansi-untuk-pensiun-dan-tunjangan_9447.html http://ojs.unud.ac.id/index.php/jiab/article/view/2634

http://www.slideshare.net/DediRahmanda/dana-pensiun-27131701

Ikatan Akuntan Indonesia.2010. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) N0.18 Ikatan Akuntan Indonesia.1999. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 18 :

Akuntansi Dana Pensiun

Keputusan Mentri Keuangan KMK.509/KMK No. 6 Tahun 2002 Tentang Laporan Keuangan Dana Pensiun

Keputusan Mentri Keuangan KMK.511/KMK No. 6 Tahun 2002 Tentang Investasi Dana Pensiun

(14)

Kieso, Weygand dan Werfield, 2001. Akuntansi Intermediate, Edisi Sepuluh, Penerbit Erlangga, Jakarta

Midi, 2010. “ Analisa Penerapan PSAK 18 Pada Dana Pensiun PT BNI Tbk.” Skripsi. Jakarta : Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Mercubuana Jakarta.

S.R., Soemarso, 2002. Revisi: Akuntansi Suatu Pengantar, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Undang-undang No.11 Tahun 1992 Tentang Dana Pensiun

Referensi

Dokumen terkait

Untuk penelitian selanjutnya perlu dilakukan variasi persentasi media quenching yang lebih banyak agar dapat terlihat jelas perbedaan struktur mikro dan nilai

Dalam penelitian ini data juga diperoleh melalui penyebaran angket/kuisioner, observasi dan wawancara tatap muka antara peneliti dengan responden untuk

Dengan struktur komposit ini terdapat banyak kelebihan yaitu berat struktur lebih ringan sekitar 47% dari struktur eksisting beton bertulang, hal ini menguntungkan

Dalam praktek di lapangan seringkali yang pertama kali ditetapkan adalah tingkat kekasaran yang diinginkan, kemudian berdasarkan tingkat kekasaran yang diinginkan tersebut

Proses Pembekuan Udang Vannamei ( Litopenaeus vannamei ) dengan Menggunakan Metode IQF ( Individual Quick Freezing ) di PT.. Istana Cipta Sembada, Banyuwangi –

Hasil penelitian yang menyatakan bahwa dimensi kekuatan informal merupakan faktor yang paling berhubungan dengan struktur pemberdayaan merupakan temuan menarik di

Motif dekoratif dari kurva parametrik merupakan motif yang terbentuk dari persamaan-persamaan sederhana dalam matematika, khususnya

jawaban bahkan penanggungjawaban pidananya dapat pidana (criminal responsi ilitv) apabila perbuatan yang dilarang dilakukan dałam Pengaturan kejahatan lingkungan secara