• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAITAN PROGRAM DANA PENSIUN DENGAN PENERAPAN PSAK NO. 24 (REVISI 2004) PADA LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAITAN PROGRAM DANA PENSIUN DENGAN PENERAPAN PSAK NO. 24 (REVISI 2004) PADA LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Binaputera Jaga Hikmah Binaputera Jaga Hikmah

JH JH JH

KAITAN PROGRAM DANA PENSIUN DENGAN PENERAPAN KAITAN PROGRAM DANA PENSIUN DENGAN PENERAPAN PSAK NO. 24 (REVISI 2004) PADA PSAK NO. 24 (REVISI 2004) PADA LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

OlehOleh : : PT. BINAPUTERA JAGA HIKMAH PT. BINAPUTERA JAGA HIKMAH

Jakarta,

Jakarta, 2424 NovNovember 2006ember 2006

(2)

22

Binaputera Jaga Hikmah Binaputera Jaga Hikmah

JH JH JH

MATERI PRESENTASI MATERI PRESENTASI

I.I. PENDAHULUANPENDAHULUAN

II.II. METODE PERHITUNGAN / PENILAIAN AKTUARIAMETODE PERHITUNGAN / PENILAIAN AKTUARIA

III.III. UUK NO. 13 TAHUN 2003 VS PROGRAM DANA PENSIUNUUK NO. 13 TAHUN 2003 VS PROGRAM DANA PENSIUN IV. IV. PENGAKUAN PADA NERACA DAN LAPORAN LABA RUGIPENGAKUAN PADA NERACA DAN LAPORAN LABA RUGI

(3)

Binaputera Jaga Hikmah Binaputera Jaga Hikmah

JH JH JH

I. PENDAHULUAN I. PENDAHULUAN

Beberapa perusahaan pada saat penerapan PSAK No.24 (revisi 2004) telah mengikutsertakan Karyawannya pada Program Dana Pensiun baik pada Dana Pensiun Lembaga Keuangan dengan Program Iuran Pasti atau Dana Pensiun Pemberi Kerja dengan Program Manfaat Pasti.

Sebagai salah satu jenis imbalan kerja maka Program Dana Pensiun perlu juga menerapkan PSAK No. 24 (revisi 2004).

Program Dana Pensiun terdiri dari :

1. Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP)

2. Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP)

(4)

44

Binaputera Jaga Hikmah Binaputera Jaga Hikmah

JH JH JH

Program

Program Pensiun Pensiun Iuran Iuran Pasti Pasti (PPIP) (PPIP)

Program Pensiun Iuran Pasti adalah suatu program pensiun dimana besaran manfaat pensiun yang akan diterima Peserta ditentukan berdasarkan akumulasi dari Iuran Pensiun yang dibayar beserta hasil pengembangannya.

Program Pensiun Iuran Pasti dapat diselenggarakan oleh Dana Pensiun Pemberi Kerja yang dibentuk oleh Perusahaan maupun oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan yang didirikan oleh Perusahaan Asuransi atau Bank.

(I + P)

I = Iuran

P = Hasil Pengembangan

Akuntansi untuk program Iuran Pasti adalah cukup sederhana karena kewajiban perusahaan untuk setiap periode ditentukan oleh jumlah iuran yang harus dibayarkan pada periode tersebut.

(5)

Binaputera Jaga Hikmah Binaputera Jaga Hikmah

JH JH JH

Program

Program Pensiun Pensiun Manfaat Manfaat Pasti Pasti (PPMP) (PPMP)

Program Pensiun Manfaat Pasti adalah suatu program pensiun dimana besaran manfaat pensiun yang akan diterima Peserta ditentukan berdasarkan Formula Manfaat Pensiun sebagaimana tertuang dalam Peraturan Dana Pensiun.

Program ini hanya dapat diselenggarakan oleh Dana Pensiun Pemberi Kerja yang didirikan oleh suatu Perusahaan.

Manfaat Pensiun pada Program ini dikaitkan dengan Masa Kerja (MK) dan Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP) terakhir dari seorang Pekerja di mana formula manfaat dapat secara sekaligus atau bulanan.

Formula Manfaat Pensiun : FM x MK x PhDP usia pensiun

MK Manfaat Bulanan s/d meninggal

Manfaat Sekaligus

(6)

66

Binaputera Jaga Hikmah Binaputera Jaga Hikmah

JH JH JH

Akuntansi untuk Program Manfaat Pasti sangat kompleks karena diperlukan asumsi aktuaria untuk mengukur kewajiban dan beban sehingga menimbulkan kemungkinan Keuntungan dan Kerugian Aktuarial.

Oleh karena itu PSAK ini menganjurkan penggunaan jasa Aktuaris dalam menentukan Kewajiban Manfaat Pasti. (Paragraf 57)

(7)

Binaputera Jaga Hikmah Binaputera Jaga Hikmah

JH JH JH

II. METODE PERHITUNGAN/PENILAIAN AKTUARIAL

PSAK ini mewajibkan penggunaan Projected Unit Credit Actuarial Cost Method (PUC) untuk menentukan Nilai Kini Kewajiban, Biaya Jasa Kini dan Biaya Jasa Lalu (jika dapat diterapkan).

Metode PUC (seringkali disebut sebagai metode imbalan yang diakru yang diperhitungkan secara prorata sesuai jasa atau sebagai metode imbalan dibagi tahun jasa) menganggap setiap periode jasa akan menghasilkan satu unit tambahan imbalan dan mengukur setiap unit secara terpisah untuk menghasilkan kewajiban final.

Periode Jasa Besar Manfaat

Mulai Valuasi Pensiun

Kerja

Unit Jasa = Besar Manfaat / Periode Jasa

Kewajiban saat valuasi = Periode Jasa yang telah dilalui saat valuasi x Besar Manfaat (Imbalan) Periode Jasa

(8)

88

Binaputera Jaga Hikmah Binaputera Jaga Hikmah

JH JH JH

Karena Manfaat (Imbalan) akan dibayarkan pada masa yang akan datang, maka PSAK ini mewajibkan untuk mendiskontokan Manfaat (Imbalan) ke tanggal perhitungan/valuasi dan karena adanya ketidakpastian untuk membayar imbalan maka perlu dilakukan perhitungan secara Aktuaria dengan menggunakan Asumsi-Asumsi Aktuaria seperti tingkat mortalita, cacat, mengundurkan diri, tingkat kenaikan PhDP dll.

(9)

Binaputera Jaga Hikmah Binaputera Jaga Hikmah

JH JH JH

Contoh Program Pensiun Manfaat Pasti

Suatu Program Dana Pensiun memberikan Manfaat Pensiun kepada Karyawannya pada saat mencapai usia Pensiun Normal dengan Formula Manfaat Pensiun sebagai berikut : Manfaat Pensiun Sekaligus = 1,5 x Masa Kerja x PhDP saat pensiun

Seorang Karyawan mempunyai data-data sebagai berikut : Masa Kerja saat Pensiun Normal : 30 tahun

Masa Kerja saat Valuasi : 5 tahun PhDP saat Valuasi : Rp. 500.000

(10)

1010

Binaputera Jaga Hikmah Binaputera Jaga Hikmah

JH JH JH

Proyeksi 30 tahun

PhDP PhDPnra

Manfaat Pensiun

Masa Kerja : 5 tahun Valuasi

Masuk Masa Kerja Total = 30 tahun Pensiun

Kerja

Asumsi Aktuaria :

Tingkat diskonto : 12%

Tingkat kenaikan PhDP : 5%

Asumsi lain diabaikan

(11)

Binaputera Jaga Hikmah Binaputera Jaga Hikmah

JH JH JH

Manfaat yang akan diterima saat pensiun = 1,5 x Masa Kerja x PhDP saat Pensiun

= 1,5 x 30 x 500.000 x (1+5%)25

= 76.192.986

Nilai Kini Kewajiban = 76.192.986 x 5 / 30 x (1 + 12%)-25

= 746.987

Biaya Jasa Kini = 76.192.986 / 30 x (1 + 12%)-24

= 167.325

(12)

1212

Binaputera Jaga Hikmah Binaputera Jaga Hikmah

JH JH JH

III. UUK NO. 13 TAHUN 2003 VS PROGRAM DANA PENSIUN

Di Indonesia berlaku Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (UUK No.13) yang menyatakan apabila Perusahaan telah mengikutsertakan pekerjanya dalam program dana pensiun maka Pesangon Pensiun yang dibayarkan berdasarkan UUK No. 13 dapat dikurangkan dengan Manfaat Pensiun bagian Iuran Perusahaan.

Mengenai Manfaat UUK No.13 telah diuraikan pada sesi terdahulu.

Dengan demikian terdapat beberapa kondisi :

1. Manfaat Pesangon berdasarkan UUK No.13 > Manfaat Program Dana Pensiun Bagian Perusahaan 2. Manfaat Pesangon berdasarkan UUK No.13 =/< Manfaat Program Dana Pensiun Bagian Perusahaan 3. Perusahaan memberikan Manfaat Pesangon Pensiun berdasar UUK No.13 dan Manfaat Program

Dana Pensiun.

Untuk Point 1 dan 2, terlebih dahulu dilakukan perhitungan proyeksi Manfaat Pesangon berdasarkan UUK No.13 dan Manfaat Program Dana Pensiun bagian Perusahaan pada saat Karyawan mencapai usia pensiun.

Untuk Point 3, kewajiban perusahaan dihitung atas kedua Manfaat tersebut.

(13)

Binaputera Jaga Hikmah Binaputera Jaga Hikmah

JH JH JH

1. UUK No.13 > Program Dana Pensiun

Dalam hal Manfaat Pesangon berdasarkan UUK No.13 lebih besar dari Manfaat Program Dana Pensiun bagian Perusahaan, maka Kewajiban perusahaan yang dihitung adalah :

1. Nilai Selisih antara Proyeksi Manfaat Pesangon berdasarkan UUK No.13 dengan Manfaat Program Dana Pensiun bagian Perusahaan; dan

2. Manfaat Program Dana Pensiun Contoh :

Dari contoh sebelumnya, penghasilan Karyawan tersebut adalah Rp. 750.000,- maka sesuai formula berdasarkan UUK No.13 :

Manfaat Pesangon Pensiun = 32,2 x Penghasilan terakhir

= 32,2 x 750.000 x (1+5%)25

= Rp. 81.780.472 ,-

Perusahaan membayar seluruh Iuran Dana Pensiun, maka Manfaat Pensiun sesuai Peraturan Dana Pensiun adalah sebesar Rp. 76.192.986,-

Nilai Selisih = Rp. 81.780.472 ,- - Rp. 76.192.986,-

= Rp. 5.587.486 ,-

(14)

1414

Binaputera Jaga Hikmah Binaputera Jaga Hikmah

JH JH JH

Dengan metode Projected Unit Credit, maka dihitung Nilai Kini Kewajiban dan Biaya Jasa Kini.

Nilai Kini Kewajiban = 5.587.486 x 5 / 30 x (1 + 12%)-25

= 54.779

Biaya Jasa Kini = 5.587.486 / 30 x (1+12%)-24

= 12.271 Untuk Program Dana Pensiun

Nilai Kini Kewajiban = 76.192.986 x 5 / 30 x (1 + 12%)-25

= 746.987

Biaya Jasa Kini = 76.192.986 / 30 x (1+12%)-24

= 167.325

(15)

Binaputera Jaga Hikmah Binaputera Jaga Hikmah

JH JH JH

2. UUK No.13 =/< Program Dana Pensiun

Dalam hal Manfaat Pesangon berdasarkan UUK No.13 sama dengan atau lebih kecil dari Manfaat Program Dana Pensiun Bagian Perusahaan, maka Kewajiban perusahaan yang dihitung hanya Manfaat Program Dana Pensiun.

(16)

1616

Binaputera Jaga Hikmah Binaputera Jaga Hikmah

JH JH JH

Apabila Program Dana Pensiun adalah Program Pensiun Iuran Pasti maka Manfaat Program Dana Pensiun Bagian Perusahaan yang diperhitungkan adalah Proyeksi Akumulasi Iuran ditambah hasil pengembangannya (Saldo Dana).

Contoh :

Perusahaan mengikutsertakan karyawannya pada Program Pensiun Iuran Pasti dengan Iuran seluruhnya dibayar oleh Perusahaan sebesar 5% dari Penghasilan. Dari contoh sebelumnya Saldo Dana yang telah terkumpul sebesar Rp. 2.000.000,- maka :

Proyeksi Saldo Dana pada saat Peserta Pensiun dengan asumsi hasil investasi 8% adalah :

24

2.000.000 (1+8%)25 +

5% x 750.000 x 12 x (1+5%)t x (1+8%)25-t

t = 0

= 13.696.950 + 56.086.348

= 69.783.299

(17)

Binaputera Jaga Hikmah Binaputera Jaga Hikmah

JH JH JH

IV. PENGAKUAN PADA NERACA DAN LAPORAN LABA RUGI

NERACA

Jumlah yang diakui sebagai Kewajiban merupakan jumlah bersih dari :

+ Nilai Kini Kewajiban ;

+/- Keuntungan atau Kerugian Aktuarial yang tidak/belum diakui ; - Biaya Jasa Lalu yang belum diakui ;

- Nilai Wajar Aktiva Program (Jika ada)

(18)

1818

Binaputera Jaga Hikmah Binaputera Jaga Hikmah

JH JH JH

KEUNTUNGAN ATAU KERUGIAN AKTUARIAL

Keuntungan atau Kerugian Aktuarial adalah Keuntungan atau Kerugian yang timbul akibat dari :

• perbedaan antara asumsi aktuarial yang digunakan dalam perhitungan dengan kenyataan.

contoh : kenaikan PhDP diasumsikan sebelumnya 5%, kenyataan perusahaan menaikkan 10%

• perubahan asumsi yang digunakan pada perhitungan periode sebelumnya.

contoh : asumsi tingkat diskonto berubah dari 12% menjadi 11%

(19)

Binaputera Jaga Hikmah Binaputera Jaga Hikmah

JH JH JH

KEUNTUNGAN ATAU KERUGIAN AKTUARIAL

Contoh :

Nilai Kini Kewajiban 2005 : 746.987

Biaya Bunga : 12% x 746.987 = 89.638

Biaya Jasa Kini : 167.325

Nilai Kini Kewajiban 2006 : 1.003.950 (berdasar asumsi) Pada tahun 2006 PhDP menjadi sebesar Rp. 550.000,- (naik 10% dari PhDP sebelumnya) Manfaat Pensiun = 1,5 x 30 x 550.000 x (1+5%)24 = 79.821.224

Nilai Kini Kewajiban 2006 menjadi : 79.821.224 x 6 / 30 x (1 + 12%)-24 = 1.051.758 Dengan demikian terdapat Kerugian Aktuarial sebesar :

1.051.758 - 1.003.950 = 47.808

(20)

2020

Binaputera Jaga Hikmah Binaputera Jaga Hikmah

JH JH JH

BIAYA JASA LALU

Biaya Jasa Lalu terjadi ketika perusahaan

• Memperkenalkan program imbalan pasti baru yang mengakui masa kerja karyawan sebelum program diperkenalkan.

Contoh : Perusahaan mendirikan Dana Pensiun

• Mengubah besaran Imbalan Pasti yang telah ada

Contoh : Manfaat Pensiun diubah dari 1,5% x MK x PhDP menjadi 2% x MK x PhDP

(21)

Binaputera Jaga Hikmah Binaputera Jaga Hikmah

JH JH JH

AKTIVA PROGRAM

Aktiva Program terdiri dari :

• Aktiva yang dimiliki oleh dana imbalan kerja jangka panjang.

Contoh : Aktiva Bersih Dana Pensiun

• Polis Asuransi yang memenuhi syarat

Contoh : Polis asuransi Tabungan Hari Tua

(22)

2222

Binaputera Jaga Hikmah Binaputera Jaga Hikmah

JH JH JH

CONTOH NERACA

Dari Perhitungan sebelumnya, pada akhir tahun 2006 :

Nilai Kini Kewajiban 1.051.758

Kerugian Aktuarial yang tidak/belum diakui - 47.808

Biaya Jasa Lalu yang belum diakui 0

Nilai Wajar Aktiva Program - 800.000

Kewajiban yang accrue pada Neraca 203.950

Catatan : Kerugian Aktuarial belum diakui karena di bawah koridor 10%

Nilai Wajar Aktiva Program dari Aktiva Bersih Dana Pensiun

(23)

Binaputera Jaga Hikmah Binaputera Jaga Hikmah

JH JH JH

LAPORAN LABA RUGI

Perusahaan harus mengakui jumlah bersih berikut sebagai Beban atau Penghasilan :

+ Biaya Jasa Kini + Biaya Bunga

- Hasil yang diharapkan dari Aktiva Program

-/+ Keuntungan atau Kerugian Aktuarial yang diakui + Biaya Jasa Lalu yang diakui

- Dampak Kurtailmen atau Penyelesaian Program

(24)

2424

Binaputera Jaga Hikmah Binaputera Jaga Hikmah

JH JH JH

CONTOH LAPORAN LABA RUGI

Dari Perhitungan sebelumnya, untuk tahun 2006 :

+ Biaya Jasa Kini 167.325

+ Biaya Bunga 89.638

- Hasil yang diharapkan dari Aktiva Program - 40.000 -/+ Keuntungan atau Kerugian Aktuarial yang diakui 0

+ Biaya Jasa Lalu yang diakui 0

- Dampak Kurtailmen atau Penyelesaian Program 0 Biaya / Beban yang diaccrue pada Laporan Laba Rugi 216.963

Catatan : Hasil yang diharapkan dari Aktiva Program diperoleh dari Aktiva Program pada awal periode dikalikan dengan expected rate of return.

(25)

Binaputera Jaga Hikmah Binaputera Jaga Hikmah

JH JH JH

IMPLEMENTASI PADA LAPORAN KEUANGAN

Pada penerapan awal Kewajiban Perusahaan atas Imbalan Kerja dilakukan dengan melakukan penyesuaian/restated pada Saldo Laba awal periode dari periode paling dini yang disajikan kembali.

Jurnal : Saldo Laba

Kewajiban Imbalan Kerja Contoh :

Dari perhitungan sebelumnya,

Nilai Kini Kewajiban 746.987

Nilai Wajar Aktiva Program 520.000 Biaya Jasa Lalu yang belum diakui 0 Kewajiban Imbalan Kerja (Neraca) 226.987 Akhir tahun 2005 : Saldo Laba 226.987

Kewajiban Imbalan Kerja 226.987

(26)

2626

Binaputera Jaga Hikmah Binaputera Jaga Hikmah

JH JH JH

IMPLEMENTASI PADA LAPORAN KEUANGAN

Jurnal Periode 2006

Biaya / Beban Imbalan Kerja 216.963

Kewajiban Imbalan Kerja 216.963

Pada tahun 2006 terdapat Iuran Perusahaan kepada Dana Pensiun sebesar Rp. 240.000,- maka jurnalnya :

Kewajiban Imbalan Kerja 240.000

Kas/Bank 240.000

Movement Kewajiban pada Neraca :

Kewajiban Imbalan Kerja akhir tahun 2005 226.987 Biaya / Beban Imbalan Kerja 216.963

Iuran Perusahaan - 240.000

Kewajiban Imbalan Kerja akhir tahun 2006 203.950

(27)

Binaputera Jaga Hikmah Binaputera Jaga Hikmah

JH JH

JH

Referensi

Dokumen terkait

lereng, kondisi tanah, kerapatan struktur, curah hujan, tata air lereng, kegempaan, dan vegetasi. Aspek aktifitas manusia meliputi, pola tanam, penggalian dan

Yoyoh Yohanah Dra... Tati

Sebelum melakukan isolasi dan purifikasi bakteri, perlu dilakukan sterilisasi alat terlebih dahulu untuk mencegah kontaminasi dari alat ataupun medium yang

Untuk penelitian selanjutnya perlu dilakukan variasi persentasi media quenching yang lebih banyak agar dapat terlihat jelas perbedaan struktur mikro dan nilai

[r]

Guna mendapatkan hasil tersebut diperlukan latihan active asistive range of motion sebagai salah satu bagian latihan rentang gerak sendi, guna menstimulasi jumlah

jawaban bahkan penanggungjawaban pidananya dapat pidana (criminal responsi ilitv) apabila perbuatan yang dilarang dilakukan dałam Pengaturan kejahatan lingkungan secara

Klien harus punya motivasi yang kuat untuk melakukan tindakan yang sesuai dengan kemampuan klien secara bertahap, salah satunya dengan cara klien harus melakukan jadwal