• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis penerapan restorative justice terhadap

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "analisis penerapan restorative justice terhadap"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

Pinastika Prajna Paramita 3 Dalam tesis ini, penulis mengajukan masalah menganalisis penerapan restorative justice dalam menangani kasus tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh anak (studi kasus Kejaksaan Negeri Malang). Bagaimana penerapan Restorative Justice terhadap penanganan kasus tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh anak di Kejaksaan Negeri Malang. Apa saja kendala penerapan Restorative Justice dalam menangani kasus tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh anak di Kejaksaan Negeri Malang.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam menggunakan restorative justice dalam menangani perkara tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh anak, Kejaksaan Negeri Malang mensyaratkan prosedur restorative justice sesuai dengan ketentuan hukum yaitu mediasi, rekonsiliasi yang diikuti dengan rekonsiliasi, restitusi, permintaan maaf dari pelaku, penyesalan atas perbuatan pelaku, tanggung jawab pelaku, jaminan dari orang tua pelaku untuk masa depan. Kendala penerapan restorative justice dalam menangani kasus pencurian yang dilakukan oleh anak di Kejaksaan Negeri Malang adalah rendahnya pemahaman masyarakat terhadap pendekatan restorative justice, keberhasilan proses pendekatan restorative justice sangat tergantung pada keluarga dan masyarakat tempat anak dikembalikan, dan sangat sulit untuk mencegah anak dari hukuman retributive justice jika melakukan pelanggaran yang sangat berat. Pinastika Prajna Paramita 6 Dalam tesis ini, penulis mengajukan masalah menganalisis penggunaan restorative justice dalam menangani tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh anak (studi kasus Kejaksaan Negeri Kota Malang).

Bagaimana penerapan restorative justice dalam penanganan kasus pencurian yang dilakukan oleh anak di Kejaksaan Negeri Malang. Apa kendala penerapan restorative justice dalam penanganan kasus tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh anak di Kejaksaan Negeri Malang. Keberadaan undang-undang tentang sistem peradilan pidana dalam pelaksanaannya perlu menjaga keadilan bagi anak yang berkonflik dengan hukum yaitu dengan menerapkan restorative justice sebagai salah satu cara penyelesaian perkara anak di Indonesia.

Dari uraian latar belakang di atas, hendaknya penulis mendalami permasalahan terkait implementasi restorative justice terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana, yang dituangkan dalam disertasi berjudul “Analisis Penerapan Restorative Justice Dalam Penanganan Kasus Tindak Pidana Pencurian yang Dilakukan Anak (Studi Kasus Kejaksaan Negeri Malang)”.

Rumusan Masalah

Tujuan Peneltian

Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Pengetahuan yang tepat tentang perlindungan hukum yang diberikan oleh lembaga penegak hukum untuk kejahatan yang melibatkan anak-anak. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan untuk menangani lembaga atau badan lain yang bertanggung jawab atas kejahatan yang berkaitan dengan anak.

Orisinalitas Penelitian

REZKI ALVIONITASARI SKRIPSI

Seberapa efektif penanganan tindak pidana yang dilakukan anak dengan pendekatan restorative justice di Makassar. Tindak pidana yang dilakukan oleh anak di Makassar telah ditangani secara restorative justice oleh kepolisian, lembaga perlindungan anak dan advokat yang memperhatikan kepentingan dan masa depan anak. Penanganan kejahatan yang dilakukan oleh anak melalui restorative justice lebih efektif dibandingkan dengan sistem peradilan pidana formal.

Keduanya membahas bagaimana penerapan keadilan restoratif terhadap anak dan pelaku kejahatan anak. Dalam penelitian yang dilakukan, penulis mengkaji penggunaan restorative justice dalam menangani kasus tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh anak. Dan mengkaji hambatan penggunaan restorative justice dalam menangani kasus tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh anak.

KEADILAN RESTORATIF DI MAKASSAR, membahas mengenai efektifitas penanggulangan kejahatan yang dilakukan oleh anak dengan pendekatan keadilan restoratif dalam menangani tindak pidana penganiayaan dengan anak sebagai pelaku kejahatan. Penyempurnaan penerapan restorative justice untuk menyelesaikan kasus kekerasan yang dilakukan oleh anak dalam hukum pidana positif dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan non pidana sebagaimana diatur dalam UU No.

INDONESIA DAN HUKUM PIDANA, membahas penerapan keadilan restoratif dalam penyelesaian kasus kekerasan terhadap anak dalam hukum Islam. Bermanfaat bagi penulis untuk menambah pengetahuan dan wawasan di bidang hukum, khususnya yang berkaitan dengan tindak pidana yang melibatkan anak yang berkonflik dengan hukum, dengan menggunakan pendekatan keadilan restoratif. Padahal, prinsip restorative justice diterapkan dalam penyelesaian kasus tindak pidana lalu lintas di lingkungan Polres Makassar.

Keduanya menganalisis penerapan restorative justice dalam penyelesaian kasus tindak pidana yang dilakukan oleh anak. Bermanfaat bagi penulis untuk menambah wawasan dan pengetahuan di bidang hukum khususnya terkait tindak pidana yang melibatkan anak dengan pendekatan restorative justice. Dasar-dasar penerapan pendekatan keadilan restoratif sebagai bentuk penyelesaian kejahatan yang dilakukan oleh anak.

Metode Penelitian

  • Jenis Penelitian
  • Pendekatan Penelitian
  • Lokasi Penelitian
  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
  • Teknik Analisis Data

Memperoleh lokasi ini mengingat ketersediaan data dan sumber data memungkinkan dan memungkinkan penelitian. Kejaksaan Negeri Malang dipilih sebagai tempat penelitian karena terdapat kasus pencurian yang dilakukan oleh anak di wilayah hukum Kejaksaan Negeri Malang. Data yang terdapat dalam penelitian ini adalah data kualitatif dimana data dinyatakan dalam keadaan alamiah atau apa adanya, tidak berubah lambang atau angka.

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis data yaitu: Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber primer atau sumber utama berupa fakta atau informasi yang diperoleh langsung dari sumber data yang bersangkutan yaitu Kejaksaan Negeri Malang. Ini adalah jenis informasi yang diperoleh melalui perpustakaan, yang meliputi buku, artikel dan dokumen, dan Internet, yang terkait dengan subjek penelitian.

Data hukum sekunder yang menjelaskan data hukum primer, seperti rancangan undang-undang hasil penelitian, karya dari kalangan hukum, dan beberapa yang ada kaitannya dengan pokok penelitian. Data hukum tersier, yaitu data yang memberi petunjuk pada data hukum primer dan sekunder, seperti kamus, ensiklopedia, dan lain-lain. Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada objek yang diteliti untuk memperoleh data primer, yang diperoleh dengan membaca, mempelajari dan menganalisis berbagai sumber yang berkaitan dengan objek yang diteliti.

Merupakan metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab yang bersifat sepihak, yang dilakukan secara sistematis berdasarkan tujuan penelitian yaitu wawancara yang dilakukan dengan Jaksa Penuntut Umum di Kejaksaan Negeri Malang. Pengumpulan data dengan mempelajari buku-buku perpustakaan untuk mendapatkan data sekunder dilakukan dengan. Berdasarkan hal tersebut maka responden dalam penelitian ini adalah para jaksa di Kejaksaan Negeri Malang.

Setelah data terkumpul, data yang ada dikumpulkan dan dianalisis secara kualitatif, yaitu pembahasan yang dilakukan dengan menggabungkan studi kepustakaan dan penelitian lapangan, serta menginterpretasikan dan mendiskusikan data primer yang diperoleh dan diolah secara keseluruhan. Penelusuran literatur yang dilakukan terdiri dari membandingkan peraturan, ketentuan, yurisprudensi dan buku referensi, serta memperoleh data tentang proses penyelesaian anak yang berkonflik dengan hukum. Untuk mendapatkan data primer telah dilakukan penelitian lapangan melalui wawancara dengan kejaksaan dan data tersebut diperoleh untuk mendapatkan gambaran yang lengkap tentang objek permasalahan.

Sistematika Penulisan

Selanjutnya dianalisis secara kualitatif, sehingga menghasilkan gambaran yang menyeluruh tentang aspek hukum dari permasalahan yang akan diteliti.

PENDAHULUAN

TINJAUAN PUSTAKA

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENUTUP

Saran

Dalam rangka menegakkan keadilan serta melindungi dan memenuhi hak-hak anak yang berkonflik dengan hukum, maka aparat penegak hukum dalam menjalankan tugasnya baik dalam proses penyidikan, penuntutan, hingga putusan hakim maupun pelaksanaan pidana penjara di dalam lembaga pemasyarakatan dalam pelaksanaan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012, harus mengedepankan penerapan restorative justice sebagai tindak pidana alternatif, khususnya dalam hal pemalsuan. Dalam rangka membantu mewujudkan tujuan pembangunan di bidang pembinaan generasi muda sebagai penerus masa depan bangsa, disarankan kepada seluruh komponen masyarakat khususnya bagi anak yang harus berhadapan dengan hukum dengan korban sendiri dan keluarga anak yang berhadapan dengan hukum serta korban dan masyarakat yang dirugikan akibat tindak pidana yang dilakukan oleh anak disarankan agar dapat memberikan kesempatan istirahat kepada anak yang berkonflik dengan hukum untuk memperbaiki kesalahannya. Marlina, 2009, Peradilan Pidana Anak di Indonesia, Perkembangan Konsep Diversi dan Restorative Justice, Bandung; Rafika Aditama.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 Tentang Ketentuan Peraturan Pemerintah Sebagai Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Henny Saida Flora, Keadilan restoratif sebagai alternatif dalam penyelesaian kejahatan dan pengaruhnya terhadap sistem peradilan pidana di Indonesia, Jurnal Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Universitas Katolik St. Eva Achjani Zulfa, Keadilan restoratif di Indonesia, dikutip dari http://evacentre.blogspot.com/p/restorative-justice-di-indonesia.html, diakses 24 Februari 2022.

Referensi

Dokumen terkait

The data of the study was focused on the teaching and learning process by analyzing the minimal exchange structures and general exchange structure find in English Classroom

33 Sigit Artantojati, 2010, Perlindungan terhadap Saksi Pelaku yang Bekerjasama (Justice Collaborator) oleh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban, Universitas