ANALISA PENERIMAAN SISTEM INFORMASI E-RAPOR MENGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL
(STUDI KASUS: SMPN 2 GEDEG MOJOKERTO)
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh : Fahmi Khudzaifi
151131014
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER INDONESIA MALANG
2019
i
ANALISA PENERIMAAN SISTEM INFORMASI E-RAPOR MENGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL
(STUDI KASUS: SMPN 2 GEDEG MOJOKERTO)
TUGAS AKHIR
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Pada Program Studi SISTEM INFORMASI
Disusun Oleh : Fahmi Khudzaifi
151131014
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER INDONESIA MALANG
2019
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Tugas Akhir Berjudul
ANALISA PENERIMAAN SISTEM INFORMASI E-RAPOR MENGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL
(STUDI KASUS: SMPN 2 GEDEG MOJOKERTO)
Disusun Oleh : FAHMI KHUDZAIFI
151131014
Telah dipertahankan dalam sidang Tugas Akhir Pada Tanggal -
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima
Komisi Sidang, Komisi Penguji,
Koko Wahyu P ,S.Kom, M.T.I
Ketua Sidang / Pembimbing Utama Penguji I
Yekti Asmoro Kanthi, S.Si., M.A.B
Co. Pembimbing Penguji II
Penguji III
Malang, 28
Sekolah Tinggi Informatika dan Komputer Indonesia KETUA
Dr. Eva Handriyantini, S.Kom., M.MT.
iii ABSTRAK
Fahmi Khudzaifi, 2019, Analisa Penerimaan Sistem Informasi E-Rapor Menggunakan Technology Acceptance Model Studi Kasus SMPN 2 Gedeg Mojokerto. Tugas Akhir, Prodi Sistem Informatika (S1), Sekolah Tinggi Informatika dan Komputer Indonesia-Malang, Dosen Pembimbing : Koko Wahyu P, S.Kom, M.T.I, CO : Yekti Asmoro K, S.Si., M.A.B.
Kata kunci : sistem informasi E-rapor, persepsi kemudahan, persepsi kegunaan, sikap terhadap penggunaan, penggunaan sebenarnya
Penelitian ini brtujuan untuk menganalisa bagaimana penerimaan dari sistem informasi E-rapor di SMPN 2 Gedeg Kabupaten Mojokerto. penelitian ini menggunakan Technology Aceptance Model untuk menjelaskan penerimaan sistem informasi. Konstruk yang digunakan merupakan 4 konstruk utama (internal variabel). Jenis data yang digunakan adalah data primer yang telah didapatkan melalui kuisioner. Jenis pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel jenuh atau mengambil seluruh populasi sebagai sampel. Jumlah sampel sebanyak 44 sampel yang terdiri dari guru mata pelajaran sebanyak 24 orang dan guru walikelas sebanyak 22 orang. Data primer yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan teknik analisa jalur (path analysis). Penganalisaan data primer menggunakan software SPSS. Berdasarkan analisis data diperoleh kesimpulan bahwa : (1) persepsi kemudahan Penggunaan (perceived easy of use) berpengaruh signifikan terhadap persepsi kegunaan; (2) persepsi kemudahan Penggunaan (perceived easy of use) tidak berpengaruh signifikan terhadap sikap penggunaan (attitude toward using); (3)persepsi kemudahan Penggunaan (perceived easy of use) berpengaruhsignifikan terhadap persepsi kegunaan (perceived usefulness);
(4)sikap penggunaan (attitude toward using) berpengaruh signifikan terhadap penggunaan sebenarnya (actual use).
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., atas segala limpahan karunia dan ridho-Nya, sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul “Analisa Penerimaan Sistem Informasi E-rapor Menggunakan
Technology Acceptance Model Studi Kasus SMPN 2 Gedeg Mojokerto. Tugas akhir ini merupakan salah satu prasyarat untuk memperoleh gelas Sarjana program studi Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Informatika dan Komputer Indonesia Malang. Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis mendapatkan banyak dukungan, bantuan dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan rendah hati penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dr. Eva Handriyantini, S.Kom., M.MT selaku Ketua Sekolah Tinggi Informatika dan Komputer Indonesia (STIKI) Malang.
2. Jajaran pimpinan dan guru SMPN 2 Gedeg Kabupaten Mojokerto yang sudah memberikan ijin meluangkan waktu untuk penulis dalam melakukan penelitian.
3.
Para pembimbing saya Bapak Koko Wahyu Prasetyo, S.Kom, M.T.I dan Ibu Yekti Asmoro Kanthi, S.Si., M.AB sebagai dosen pembimbing tugas akhir ini yang bersedia memberikan waktu dan pemikiran untuk membimbing penulis dalam mengerjakan tugas akhir.v
Dalam penulisan tugas akhir ini tentunya tidak lepes dari kekurangan dan kesalahan , oleh karenaitu penulis sangat terbuka untuk menerima saran dan kritik dari pembaca dengan tujuan agar dapat membantu dan bermanfaat bagi pihak- pihak yang membutuhkan dalam menyusun tugas akhir yang serupa. Terima kasih.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Malang, 20 Juli 2019
Fahmi Khudzaifi
vi DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
ABSTRAK ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Batasan Masalah ... 4
1.5 Manfaat Penelitian ... 5
1.6 Prosedur Penelitian ... 6
1.7 Sistematika Pembahasan ... 7
BAB II LANDASAN TEORI ... 9
2.1 Tinjauan Empiris ... 9
2.2 Tinjauan Teoritis ... 15
2.2.1 Technology Acceptance Model ... 15
2.2.2 Perceived Usefulness ... 16
2.2.3 Perceived ease of use ... 16
2.2.4 Attitude to ward using ... 17
2.2.5 Actual system use... 17
2.3 Kerangka Konseptual ... 18
2.4 Jenis Penelitian ... 21
2.5 Populasi dan Sample... 22
vii
2.6 Skala Pengukuran ... 22
2.7 Uji Validasi ... 23
2.8 Uji Reabilitas ... 24
2.9 Uji Linieritas ... 25
2.10 Uji Normalitas ... 25
2.11 Teknik Analisa Data ... 26
BAB III METODE PENELITIAN ... 27
3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian... 27
3.2 Pengumpulan Data... 28
3.3 Hipotesis Penelitian ... 28
3.4 Jenis Penelitian ... 29
3.5 Populasi Dan Sample ... 29
3.6 Teknik Pengambilan Sample ... 30
3.7 Definisi Operasional Variabel ... 30
3.8 Uji Validitas... 34
3.9 Uji Reliabilitas ... 37
3.10 Teknik Analisa Data ... 39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 41
4.1 Profil Responden ... 41
4.1.1 Jenis Kelamin Responden ... 41
4.1.2 Umur Responden... 42
4.1.3 Lama Menggunakan Sistem Informasi E-rapor ... 42
4.2 Analisa Deskriptif ... 43
4.2.1 Variable Persepsi Kemudahan Penggunaan Sistem ... 43
4.2.1.1 Indikator Mudah Untuk Dipelajari (X.1.1) ... 45
4.2.1.2 Indikator Mudah Untuk Digunakan (X.1.2) ... 45
4.2.1.3 Interaksi Dapat Dengan Jelas Terpahami (X.1.3) 46 4.2.1.4 Mudah Beradaptasi (X.1.4) ... 48
4.2.2 Persepsi Kebermanfaatan (Y.1) ... 49
4.2.2.1 Indikator Peningkatan Performa Kinerja (Y.1.1) . 50 4.2.2.2 Peningkatan Efektifitas Kinerja (Y.1.2) ... 52
viii
4.2.2.3 Menyederhanakan Proses Kinerja (Y.1.3) ... 53
4.2.3 Sikap Pengguna (Y.2) ... 54
4.2.3.1 Kenyamanan Berinteraksi (Y.2.1) ... 55
4.2.3.2 Senang Menggunakan (Y.2.2) ... 57
4.2.4 Kondisi Nyata Pengguna Sistem Informasi (Y.3) ... 58
4.2.4.1 Frekuensi Dan Durasi Waktu Pengguna Terhadap Sistem Informasi (Y.3.1) ... 59
4.2.4.2 Penggunaan Sistem Informasi Sesungguhnya Dalam Praktek (Y.3.2) ... 61
4.3 Hasil Analisa Statistik Inferensial ... 62
4.3.1 Uji Normalitas ... 62
4.3.2 Hasil Uji Linieritas ... 63
4.4 Hasil Analisa Jalur ... 64
4.4.1 Analisa Jalur Persamaan Pertama ... 64
4.4.2 Analisa Jalur Persamaan Kedua ... 66
4.4.3 Analisa Jalur Persamaan Ketiga ... 68
4.5 Hasil Pengujian Validasi Model ... 69
4.5.1 Hasil Pengujian Hipotesis ... 69
4.5.1.1 Pengujian Hipotesis H1 ... 70
4.5.1.2 Pengujian Hipotesis H2 ... 70
4.5.1.3 Pengujian Hipotesis H3 ... 71
4.5.1.4 Pengujian Hipotesis H4 ... 71
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ... 71
4.6.1 Deskripsi Variabel ... 72
4.6.1.1 Variabel Perceived Easy Of Use (X.1) ... 72
4.6.1.2 Variabel Perceived Usefulness (Y.1) ... 73
4.6.1.3 Variabel Attitude Toward Using (Y.2) ... 74
4.6.1.4 Variabel Actual System Use (Y.3) ... 74
4.7 Pengaruh Antar Variabel ... 75
4.7.1 Pengaruh Perceived Easy Of Use Terhadap Perceived Usefulness ... 76
ix
4.7.2 Pengaruh Perceived Usefulness Terhadap
Attitude Toward Using ... 76
4.7.3 Pengaruh Perceived Easy Of Use Terhadap Attitude Toward Using ... 77
4.7.4 Pengaruh Attitude Toward Using Terhadap Actual System Use ... 78
4.8 Keterbatasan Penelitian ... 79
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 80
5.1 Kesimpulan ... 80
5.2 Saran ... 81
DAFTAR PUSTAKA ... 83
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Skala Pengukuran Likert ... 23
Tabel 3.1 Definisi Variabel Operasional ... 30
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas ... 35
Tabel 3.3 Hasil Uji Reabilitas ... 38
Tabel 4.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 41
Tabel 4.2 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 42
Tabel 4.3 Profil Responden Berdasarkan Lama Menggunakan Sistem ... 43
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Variabel Persepsi Kemudahan Penggunaan (X) ... 43
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Variabel Persepsi ... 49
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Variabel Sikap Pengguna (Y2)... 54
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Variabel Kondisi Nyata Pengguna Sistem Informasi (Y3) ... 58
Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas... 62
Tabel 4.9 Hasil Uji Linieritas ... 63
Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Uji Regresi Linier Persamaan Pertama ... 65
Tabel 4.11 Rekapitulasi Hasil Uji Regresi Linier Persamaan Kedua... 67
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Menunjukkan Pada (Hope,2013) ... 15
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Penelitian ... 18
Gambar 2.3 Pengaruh PEOU Terhadap PU ... 18
Gambar 2.4 Hubungan PU Terhadap ATU ... 19
Gambar 2.5 Hubungan Antara PEOU Terhadap ATU ... 20
Gambar 2.6 Hubungan Antara ATU Dan AU ... 20
Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMPN 2 Gedeg... 27
Gambar 3.2 Model Hipotesis Penelitian ... 28
Gambar 3.3 Ilustrasi Model Penelitian ... 40
Gambar 4.1 Model Persamaan Pertama ... 65
Gambar 4.2 Hasil Analisa Jalur Model Persamaan Pertama ... 66
Gambar 4.3 Model Persamaan Kedua ... 66
Gambar 4.4 Hasil Analisa Jalur Model Persamaan Kedua ... 67
Gambar 4.5 Model Persamaan Ketiga ... 68
Gambar 4.6 Hasil Analisa Jalur Model Persamaan Ketiga ... 68
Gambar 4.7 Hasil Analisis Jalur ... 69
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 86
Lampiran 2 Uji Validitas Dan Rebiliti ... 91
Lampiran 3 Data Distribusi Frekuensi Jawaban Responden ... 97
Lampiran 4 Uji Linieritas ... 106
Lampiran 5 Uji Normalitas ... 114
Lampiran 6 Analisa Path ... 124
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi terutama di bidang IT menyebabkan perubahan sistem dan proses pada suatu organisasi. Dunia pendidikan merupakan salah satu yang sangat sering dan saat ini sudah berdampingan dengan sistem informasi yang terkomputerisasi. Faktanya dunia pendidikan hanya mengimplementasikan kecanggihan sistem informasi pada bagian-bagian tertentu dan belum manfaatkan secara maksimal. Semakin banyaknua kebijakan pemerintah menggalangkan sistem informasi pada semua bidang membuat semua lini kehidupan termasuk sekolah di segala tingkatan juga harus menerapkan sistem informasi pada semua lini layanan sekolah. Hal tersebut bertujuan untuk mempermudah dan mengefektifkan sebuah pekerjaan atau layanan.
SMPN 2 Gedeg Mojokerto merupakan salah satu SMP yang berada di kabupaten Mojokerto yang saat ini sedang mengimplementasikan sistem informasi akademik yang terintegrasi internet dan bisa di akses lewat komputer maupun smartphone. Salah satu sistem informasi yang sedang digunakan adalah E-Rapor. E-Rapor merupakan sistem informasi akademik yang memberi kemudahan kepada guru dan wali kelas untuk secara langsung memasukan data nilai siswa secara otomatis. Kemudian, outputnya nanti akan di rekap dan di tampilkan dalam sistem tersebut.
Pemanfaatan sistem informasi merupakan sarana yang membantu organisasi untuk mempermudah pekerjaan. Pemanfaatan sistem informasi bisa
2
dilaksanakan dengan baik dan benar jika pengguna sistem informasi dapat dengan baik menggunakan teknologi tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan- tindakan untuk mengetahui apa saja yang mempengaruhi penerimaan E-Rapor.
Salah satu model penerimaan terhadap sistem informasi adalah Technology Acceptance Model (TAM).
Technology Acceptance Model (TAM) diperkenalkan oleh Davis (1989) yang memiliki empat variabel yaituperceived usefulness (PU), perceived ease of use (PEOU), attitude toward using (ATU) dan actual use. Perceived Usefulness (PU) merupakan tingkat seseorang berfikir menggunakan suatu sistem akan meningkatkan kerjanya.Perceived Ease of use (PEOU) didefinisikan sebagai kemudahan penggunaan dalam mempercayai bahwa penggunaan system tertentu dapat meringankan kerja atau suatu pekerjaan. attitude toward using (ATU) merupakan persepsi atau perasaan positif atau negatif dari seseorang jika harus melakukan tindakan yang akan di tentukan. Actual system use merupakan kondisi sebenarnya dari penggunaan sistem informasi. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini digunakan untuk mengembangkan atau membuat sistem informasi lain yang akan mendukung kinerja guru berdasarkan faktor-faktor yang telah di teliti.
Pada penelitian terdahulu yang membahas tentang Analisa penerimaan penerapan teknik audit berbantuan komputer (TABK) dengan menggunakan Technologi Acceptance Model yang diadakan pada badan pemeriksa keuangan (BPK) RI oleh (Tangke, 2014). Hasil dari penelitian ini menjelaskan hubungan dari variable-variable yang diteliti memberikan pengaruh signifikan kecuali
persepsi pengguna tentang keguaan atau pada variable PU tidak berpengaruh signifikan terhadap sikap pengguna atau pada variable (ATT) dan persepsi pengguna tentang penggunaan SI juga terbukti tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pengguna terhadap SI. Penelitian Devi 2014 yang membahas tentang analisa pengguna sistem informasi pada Nusa dua beach hotel & spa menggunkan TAM. Hasil dari penelitian ini variabel computer self efficacy dan trust masing-masing berpengaruh positif dan signifikan terhadap kedua variabel dependen (perceived usefulness dan perceived ease of use). Berbeda halnya dengan variabel personalization yang tidak berpengaruh terhadap kedua varabel tersebut, dikarenakan responden berada dalam ruang lingkup yang pekerjaannya kompleks dan dituntut selesai pada waktu yang terbatas.
Penelitian (Kartika, 2009) yang membahas tentang analisa penerimaan sistem informasi dikarenakan terjadi perubahan sistem informasi yang ada pada PT. Bank Negara Indonesia. teknik analisa penerimaan sistem informasi mengunakan Technology Acceptance Model dengan menembahkan beberapa variable untuk menganalisa pengaruh komitmen dan self efficacy. Penelitian ini membuktikan bahwa proses transisi sistem informasi tidak sepenuhnya dapat dijelaskan oleh TAM.
Berdasarkan fenomena yang terjadi pada obyek penelitian (SMP 2 Gedeg Mojokerto) maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“Analisa Penerimaan Sistem Informasi E-Rapor Menggunakan Technology Acceptance Model Studi Kasus SMPN 2 Gedeg Mojokerto”
4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan beberapa permasalahan, yaitu :
1. Bagaimana pengaruh percived easy of use terhadap perceived usefeulness?
2. Bagaimana pengaruh perceied easy of use terhadap attitude toward using?
3. Bagaimana pengaruh percived use terhadap attitude toward using?
4. Bagaimana pengaruh attitude toward using tehadap actual use?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian pada penelitian ini dapat di uraikan sebagai berikut :
1. Untuk menganalisis dan menjelaskan pengaruh perceied easy of use terhadap perceived usefeulness.
2. Untuk menganalisa dan menjelaskan pengaruh perceied easy of use terhadap attitude toward using.
3. Untuk menganalisa dan menjelaskan pengaruh percived use terhadap attitude toward using.
4. Untuk menganalisa dan menjelaskan pengaruh attitude toward using terhadap actual use.
1.4 Batasan Masalah
Beberapa batasan masalah yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Pengukuran penerimaan sistem informasi E-Rapor hanya akan dilakukan pada SMPN 2 Gedeg Kab Mojokerto.
b. Pada penelitian ini menggunakan metode pengambilan sampel jenuh dikarenakan pengguna dari sistem tidak lebih dari 44 orang dengan detail 22 guru mata pelajaran dan 24 guru wali kelas.
c. Penelitian menggunakan kerangka konsep Technologi Acceptance Model dan menggunakan variable, Perceived ease of use sebagai variabel bebas danPerceived usefulness, Attitude toward using dan Actual system usesebagai variabel terikatuntuk menganalisa penerimaan dari sistem E-Rapor.
d. Untuk mengganalisa hubungan antar variable dari TAM penulis menggunakan teknik analisa jalur atau analisa Path.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini dapat di uraikan sebagai :
1. Membantu pengembang sistem informasi E-Rapor dan SMPN 2 Gedeg untuk mengembangkan dan atau memperbarui sistem informasi kedepannya.
2. Mengetahui faktor-faktor penerimaan pengguna sistem informasi E-Rapor dalam penggunaannya.
6
1.6 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini ada 4 tahapan yaitu : 1. Perencanaan
Sebelum melakukan penelitian dilakukan terlebih dahulu mengenai studi pustaka. Studi pustaka betujuan untuk mencari referensi tentang teori-teori TAM. Studi pustaka dicari dari beberapa buku referensi dan beberapa jurnal penelitian sebelumnya. Setelah melakukan studi pustaka, dilanjutkan dengan studi lapang. Studi lapangan untuk mengetahui bagaimana situasi atau kondisi sebenarnya dari objek penelitian. Pengumpulan tahap awal dengan cara wawancara dan berdiskusi langsung dengan unit bagian IT pada SMPN 2 Gedeg Mojokerto.
2. Analisis Permasalahan
Setelah dilakukan studi pustaka dan studi lapang, ditemukan sebuah permasalahan yaitu bagaimana penerimaan sistem informasi E-Rapor oleh guru mata pelajaran dan guru wali kelas. Permasalahan ini nantinya di uji dengan menggunakan teori technology acceptance model.
3. Desain
Konstruk technology acceptance model yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Hubungan percieved easy of use terhadap perceived usefulness 2. Hubungan perceived usefulness terhadap attitude toward using 3. Hubungan perceived easy of use terhadap attitude toward using 4. Hubungan attitude toward using terhadap actual use
4. Implementasi
Proses pencarian data menggunakan kuesioner dan wawancara kepada responden penelitian. Dalam hal ini responden penelitian didapatkan yaitu guru mata pelajaran dan guru wali kelas di SPMN 2 Gedeg Mojokerto. Data yang sudah diperoleh kemudian di olah menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial.
1.7 Sistematika Pembahasan
Maksud dan tujuan sistematika pembahasan Tugas Akhir ini untuk memudahkanpenulis dalam membuat dan menyelesaikan permasalahan yang dianalisis sehingga lebih terarah dan terfokus dan tidak menyimpang dari ruang lingkup batasan masalah. Adapun sistematika pembahasan Tugas Akhir ini adalah:
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat tugas akhir,metodologi dan sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Menjelaskan mengenai artikel jurnal dari karya para peneliti sebelumnya untuk membandingkan dengan penelitian sebelumnya dan membahas tentang tinjauan pustaka dari buku referensi.
8
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Membahas mengenai konsep penilitian, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, skala penelitian, skala pengukuran, definisi operasional variable, teknik analisis data.
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Membahas tentang hasil dan pembahasan yang meliputi analisis statistika deskriptif, analisis statistic inferensial, hasil penelitian dan keterbatasan penelitian.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Membahas mengenai kesimpulan yang diperoleh dari pembuatan tugas akhir untuk kepentingan pengembangan selanjutnya
9
BAB II
LANDASAN TEORI
2. 1 Tinjauan Empiris
Beberapa penelitan terdahulu telah dilakukan berkaitan dengan dengan variable – variable dari Technology Acceptance Model menjadi acuan dalam penelitian ini. Penelitian-penelitian tersebut adalah sebagai berikut :
1. Penelitian Tangke (2004)
(Tangke, 20174) melakukan penelitian dengan judul, “Analisa penerimaan penerapan teknik audit berbantuan komputer (TABK) dengan menggunakan Technologi Acceptance Model pada badan pemeriksa keuangan (BPK) RI”. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi penerimaan auditor BPK-RI terhadap penerapan teknik audit berbantuan komputer (TABK). Populasi penelitian merupakan pegawai BPK-RI.
Jumlah quisioner yang di sebarkan sejumlah 350 eksemplar dan jumlah kuisioner yang dikembalikan sejumlah 47 eksemplar. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang memenuhi syarat untuk di analisis sebanyak 38 dan jumlah seluruh variable manifes adalah 20. Menurut rule of thumb perbandingan sampel terhadap jumlah indikator adalah 1:5, jadi jumlah minimal sample yang dibutuhkan adalah 100.
Karena jumlah responden tidak memadai untuk pengolahan single step, maka digunakan two step.
10
Metode penilitian yang di gunakan adalah analisa jalur dengan uji statistik menggunakan structural equation model dengan skala pengukuran menggunkan skala Liker. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor yang mempengaruhi penerimaan penerapan TABK di BPK RI adalah presepsi pengguna tentang kegunaan TABK (PU) dan secara tidak langsung oleh persepsi pengguna tentang kemudahan dalam menggunakan TABK (PEOU).
Penelitian ini juga membuktikan faktor sikap pengguna terhadap penggunaan TABK (ATT) tidak mempengaruhi keputusan auditor BPK RI untuk menerima penerapan TABK dan sikap pengguna terhadap pengguna TABK(ATT) tidak dipengaruhi oleh persepsi pengguna tentang kegunaan TABK(PU). Perbedaan pada penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah pada saat melakukan pengumpulan sampel terdapat dua tahap dikarenakan jumlah sampel yang belum memenuhi kriteria penelitian.
2. Penelitian Devi dan Suartana (2014)
(Devi, 2014) melakukan penelitian dengan judul “Analisa Technology Acceptance Model (TAM) terhadap pengganan sistem informasi di Nusa dua beach hotel & spa”. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh
personalization, computer self efficacy, dan trust terhadap penggunaan sistem informasi dengan konsep Technology Acceptance Model (TAM),yaitu dengan melihat pengaruh ketiga variable tersebut kepada dua faktor kunci (percived usefulness dan perceived ease of use). Populasi penelitian merupakan karyawan hotel dengan sample sebanyak 41 responden dengan pengambilan sample
menggunakan purposive sampling dan perhitungan sample dengan rumusan Slovin.
Metode penelitian menggunakan analisi regresi linier berganda dengan teknik pengambilan sample purposive sampling. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa computer self efficacy dan trust berpengaruh positif dan signifikan terhadap percieved usefulness dan percived ease of use, sedangkan personalization tidak berpengaruh terhadap keduanya tersebut, dikarenakan responden berada dalam ruang lingkum yang pekerjaannya kompleks dan dituntut selesai pada waktu yang terbatas. Perbedaan dari penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu teknik pengambilan sampel yang menggunakan purposive sampling dan penggunaan variabel laten computer self efficacy dan trust. Pengambilan sampel hanya terdiri dari 41 responden.
3. Penelitian Kartika (2009)
(Kartika 2009) melakukan penelitian dengan judul “Analisa proses penerimaan sistem informasi iCons dengan menggunakan Technology Acceptance Model pada karyawan PT. Bank Negara Indonesia (PERSERO) Tbk. di kota Semarang”. Tujuan dari penelitian ini untuk membuktikan secara empiris perilaku user atas perubahan sistem BOSS ke sistem iCons di PT.
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kota Semarang.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT.Bank Negara Indonesia (persero) Tbk yang ada di kota Semarang sebanyak 450 dengan sample yang digunakan 212 orang. Penentuan sample dilakukan dangan
12
proportional sampling. Analisis data dilakukan dengan SEM (Structural Equation Modelling) dengan menggunakan software AMOS (Analisi of Moment Structure). Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa proses tansisi perubahan sistem yang baru tidak sepenuhnya dapat dijelaskan oleh Technology Acceptance Model. Perbedaan dari penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah jumlah sampel yang digunakan sejumlah 212 responden yang menggunakan teknik pengambilan sampel proportional sampling. Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan SEM dan menggunakan software AMOS.
4. Penelitian Ramadhani dan Monalisa
(Ramadhani & Monalisa, 2017) melakukan penelitian dengan judul
“Analisa penerapan sistem informasi pengolaan nilai raport menggunakan metode TAM”. Permasalahan yang sering terjadi selama penerapan sistem
informasi yaitu terjadi error dalam input nilai, format data yang tertukar, dan guru yang harus mengetahui sendiri batasan dalam penggunaan sistem informasi. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk menganalisis persepsi penerapan sistem informasi pengolaan nilai raport berdasarkan masing-masing faktor kebermanfaatan, kemudahan dan secara bersama-sama terhadap faktor penerimaan teknologo informasi, serta memberikan rekomendasi kepada MAN 2 Model Pekanbaru.
Sample dari penelitian ini berjumlah 65 orang yang merupakan guru dan pengguna dari sistem informasi. Analisis data dari penelitian ini dilakukan
dengan regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa faktor kegunaan berpengaruh signifikan terhadap penerapan sistem informasi pengolahan nilai raport. Faktor kemudahan dan faktor kegunaan berbengaruh signifikan terhadap penerapan sistem. Hasil dari analisa deskriptif dari hasil jawaban responden berdasarkan variable perceived usefulnes menyatakan bahwa pengguna meyakini dan menerima manfaat dari sistem informasi.
Perbedaan yang ada pada penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan berada pada sampel yang digunakan sebanyak 65 responden dan teknik analisa data menggunakan teknik regresi linier berganda.
5. Penelitian Destiana
(Destiana, 2012) melakukan penelitian dengan judul “Analisa penerimaan pengguna akhir terhadap penerapan sistem E-Learning dengan menggunakan pendekatan Technology Acceptance Model” yang mengambil tempat di SMAN 1 Wonosari. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antar variable dan pengearuhnya terhadap penerimaan sistem informasi e-learning.
Populasi dari penelitian ini merupakan siswa kelas XII SMAN 1 Wonosari yang berjumlah 188 orang. Jenis pengambilan sample dari penelitian ini menggunakan probability sampling dengan teknik random sampling.
Dikarenakan terdiri dari beberapa kelas, sample dibagi sesuai jumlah kelas populasi dengan menggunkan alokasi proporsional. Untuk keseluruhan sample berjumlah 66 orang dan masing-masing kelas di ambil sample 11 orang..
Analisis data menggunakan partial least square (PLS) dan menggunkan model
14
persamaan Structural Equation Modeling (SEM). Hasil dari penelitian menjelaskan bahwa :
1. Konstruk PEOU berpengaruh signifikan terhadap konstruk PU. Selain itu, koefisien variabel latent PEOU terhadap konstruk PU pada model ini memiliki nilai paling besar diantara nilai koefisien variabel latent pada model hubungan antar konstruk lainnya.
2. Konstruk PEOU berpengaruh signifikan terhadap konstruk ATU.
3. Konstruk PU berpengaruh signifikan terhadap konstruk ATU. Berdasarkan hasil analisis data juga diketahui bahwa persentase pengaruh konstruk PU terhadap ATU lebih besar dibandingkan persentase pengaruh dari konstruk PEOU.
4. Konstruk PU berpengaruh signifikan terhadap konstruk ACC.
5. Konstruk ATU tidak berpengaruh terhadap konstruk ACC.
Dari hasil tersebut bisa di tarik kesimpulan bahwa sikap pengguna terhadap sistem tidak menjadi faktor yang mempengarui penerimaan pengguna terhadap penerapan sistem e-learning dikarenakan sistem merupakan salah satu fasilitas sekolah yang digunkan sebagai salah satu sumber belajar sekolah.
Sehingga siswa selaku pengguna sistem tidak memiliki pilihan untuk menolak menggunakan sistem e-learning. Dari hasil gap analis terdapat perbedaan terhadap penelitian yang akan dilakukan yaitu dari jenis pengambilan sample dari penelitian ini menggunakan probability sampling dengan teknik random sample dan jumlah sample sebanyak 66 responde. Menggunakan model SEM dan analisa data menggunakan PLS.
2. 2 Tinjauan Teoritis
2. 2. 1 Technology Acceptance Model
Technologi acceptance model (TAM) merupakan salah satu jenis teori yang menggunakan pendekatan teori perilaku (behavioral theory) yang banyak digunakan untuk mengkaji proses adopsi teknologi informasi. Teori pertama kali dikenalkan oleh(Fatmawati, 2015). Teori ini dikembangkan dari Theory of reasoned Action (TRA.TAM menejelaskan hubungan sebab akibat antara keyakinan (akan manfaat suatu sistem informasi dan kemudahan penggunanya) dan perilaku, tujuan/keperluan, dan penggunaan aktual dari pengguna/user suatu sistem informasi.
TAM mengemukakan bahwa ada dua keyakinan tertentu, perceived usefulness dan perceived ease of use adalah relevasi utama untuk penerimaan di sistem informasi. Tujuan utama dari TAM di tunjukan oleh gambar , dengan panah yang menunjukan hubungan antar variable. (Hope, 2013).
Gambar 2.1 merujuka pada(Hope, 2013)
16
2. 2. 2 Perceived Usefulness
Menurut(Devi, 2014) kemanfaatan (usefulness) adalah tingkat kepercayaan seseorang bahwa penggunaan sebuah sistem khusus akan meningkatkan performa pekerjaannya.
Perceived Usefulness atau persepsi kegunaan di definisikan sebagai seberapa jauh pengguna percaya jika menggunakan sistem informasi ini akan meningkatkan kinerjanya. Dari definisi ini diketahui bahwa persepsi kegunaan merupakan suatu kepercayaan (belief) tentang proses pengambilan keputusan.
Konstruk persepsi dibentuk dari beberapa item. Davis (1986) menggunakan 6 buah item untuk membentuk konstruk ini. Item tersebut meliputi :
1. Mempercepat pekerjaan (work more quickly).
2. Meningkatkan kinerja (improve job perfermance).
3. Meningkatkan produktifitas (increase productivity).
4. Efektifitas (effectiveness).
5. Mempermudah pekerjaan (make job easier).
6. Bermanfaat (useful).
2. 2. 3 Perceived ease of use
Menurut (Fatmawati, 2015) sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem khusus akan bebas dari usaha. Perceived ease of use atau persepsi kemudahan penggunaan didefinisikan sejauh mana pengguna sistem informasi percaya jika menggunakan sistem informasi akan mempermudah pekerjaan. Hal ini menggambarkan manfaat dari sistem dari penggunanya yang nantinya akan membentuk suatu kepercayaan untuk menggunakan sistem infomasi tersebut.
Dalam penelitan – penelitian terdahulu menyebutkan bahwa percived ease of use atau persepsi kemudahan penggunaan mempengaruhi persepsi kegunaan atau perceived usefulness, sikap atau attitude, niat atau behavioral intention dan penggunaan sesungguhnya atau actual use. Item yang digunakan dalam konstruk ini meliputi :
1. Mudah dipelajari (easy to learn) 2. Dapat di kontrol (controllable)
3. Jelas dan dapat dipahami (clear and understandable) 4. Fleksibel (flexible)
5. Mudah untuk menjadi trampil/mahir(easy to become skillfull) 6. Mudah digunakan (easy to use)
2. 2. 4 Attitude toward using
Menurut (Fatmawati 2015)attitude toward using atau sikap pengguna terhadap sistem informasi yang berbentuk penerimaan ataupun penolakan.
Sedangkan menurut (Venkatesh, Thong, & Xu, 2012) sikap terhadap pengguna merupakan dampak yag diteruma seorang yang telah mengunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya. Sikap terdiri dari dua unsur yaitu unsur kognitif atau cara pandang dan afektif beserta komponen – komponen yang behubungan dengan perilaku. Sikap merupakan faktor dasar yang mempengaruhi individu berperilaku.
2. 2. 5 Actual system use
Menurut (Fatmawati, 2015) keadaan yang sebenarnya dari yang dirasakan pengguna sistem yang di konsepkan kedalam sebuah pengukuran terhadap frekuensi dan tujuan waktu penggunaan teknologi. Pengguna sistem informasi
18
bisa dikatakan puas menggunakan sistem informasi jika mereka merasa yakin bahwa sistem tersebut mudah digunakan dan akan mempermudah pekerjaan sekaligus meningkatkan prodiktifitas pekerjaan mereka, yang dapat dilihat dari kondisi nyata pengguna.
2. 3 Kerangka Konseptual
Sebuah penelitian harus memiliki konsep yang jelas sehingga dapat disusun secara sistematis dan dapat menggambarkan suatu fenomena yang akan di teliti.
Pada penelitian ini menggunakan kerangka konseptual yang dibuat oleh (Asri Mulyani, 2015)(Davis 1989) untuk menggambarkan konsep dalam technology acceptance model (TAM).
Gambar 2.2 kerangka konseptual penelitian
Berdasarkan kerangka yang telah digambarkan, akan dijelaskan pengaruh antar variable yang mendasari penelitian ini, sebagai berikut :
1. Perceived easy of use terhadap perceived usefullnes
(Hanggono, Handayani, Handayani & Susilo, 2015) dan (Rizal, 2014) membuktikan bahwa Peresepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived Usefulness) berpengaruh signifikan positif terhadap Peresepsi Kemanfaatan (Perceived Ease
Of Use), artinya semakin positif peresepsi pengguna terhadap kemudahaan
penggunaan (Perceived Usefulness) sistem informasimaka peresepsi yang dimiliki pengguna tentang kemanfaatan (Perceived Ease Of Use) juga akan semakin baik. Berdasarkan pengaruh antara perceived easy of use terhadap perceived usefullness dapat digambarkan hubungan antara variable pada gambar berikut
Gambar 2.3 pengaruh PEOU terhadap PU 2. Perceived Usefullness terhadap attitude toward using
(Hanggono, Handayani & Susilo, 2015) pengaruh yang didapat dari percived usefullness terhadap attitude toward using berpengaruh signifikan positif terhadap sikap pengguna (attitude toward using), tetapi pada penelitian (Rizal, 2014) dan (Santoso, 2004) PU tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat penilaian akan dampak yang dialami oleh seseorang bila menggunakan suatu sistem tertentu dalam pekerjaan. Berdasarkan pengaruh antara PU terhadap ATU maka bisa digambarkan hubungan sebagai berikut :
Gambar 2.4 hubungan PU terhadap ATU
Perceived Usefullness
(PU)
Attitude toward using
(ATU) Perceived
easy of use (PEOU)
Perceived Usefullness
(PU)
20
3. Perceived Easy of Use terhadap Atitude Toward Using
Menurut (Santoso 2004) dan (Aditya Arie Hanggono 2015) Persepsi pengguna terhadap kemudahan (PEOU) dalam menggunakan TI memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sikap pengguna terhadap penggunaan TI (ATU), sedangkan menurut (Asri Mulyani 2015) dan (Wibowo 2006) persepsi kemudahan pengguna tidak mempengaruhi sikap kearah penggunaan (ATU), dikarenakan pengguna sistem di tuntut untuk menggunakan sistem informasi tertentu. Dengan demikian mudah atau tidaknya sistem informasi tidak mempengaruhi sikap pengguna. Berdasarkan penelitian – penelitian terdahulu maka bisa di gambarkan hubungan antara PEOU terhadap ATU yang dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 2.5 Hubungan antara PEOU terhadap ATU 4. Attitude Toward Using terhadap Actual Use
Menurut (Tileng 2015) hubungan ATU terhadap AU adalah variable yang mempunyai pengaruh paling besar dibandingkan dengan variable lain.
(Wibowo 2006) menjelaskan bahwa ATU memiliki dominasi relatif kuat terhadap penerimaan sistem informasi. Berdasarkan pengaruh ATU terhadap AU maka bisa digambarkan hubungan sebagai berikut.
Perceived easy of use (PEOU)
Attitude toward using (ATU)
Gambar 2.6 hubungan antara ATU dan AU 2. 4 Jenis Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe explanatory research. (Singarimbu & Effendi, 2006)menjelaskan explanatory research yaitu penelitian yang digunakan untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel- variabel melalui pengujian hipotesa yang dirumuskan atau sering kali disebut sebagai penelitian penjelas. Penelitian ini memiliki tingkat yang tinggi karena tidak hanya mempunyai nilai mandiri maupun membandingkan tetapi juga berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan, dan juga mengontrol suatu gejala dengan pendekatan kuantitatif.
Penelitian merupakan suatu investigasi yang sistematis, terkontrol, empiris dan kritis dari suatu proposisi hipotesis mengenai hubungan tertentu antar fenomena. Menurut (Sugiyono, 2011) metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada sifat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sample tertentu yang memiliki tujuan menguji hipotesisyang telah di tetapkan dan di generaisasikan.
Fokuspenelitian kuantitatif diidentifikasikan sebagai proses kerja yang berlangsung secara ringkas, terbatas dan memilah-milah permasalahan menjadi bagian yang dapat diukur atau dinyatakan dalam angka -angka. Penelitian ini dilaksanakan untuk menjelaskan, menguji hubungan antar variabel, menentukan
Attitude Toward Using (ATU)
Actual use (AU)
22
kasualitas dari variabel, menguji teori dan mencari generalisasiyang mempunyai nilai prediktif (untuk meramalkan suatu gejala).
2. 5 Populasi dan Sample 1. Populasi
Populasi menurut(Sugiyono, 2011), adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Populasi juga merupakan keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2013).
2. Sample
Menurut (Sugiyono, 2011)sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil.
2. 6 Skala Pengukuran
Setelah peneliti berhasil merumuskan konsep dan variabel penelitiannya, maka peneliti harus menyusun alat pengukur yang tepat, sehingga teori dan hipotesisnya dapat diuji dengan sebaik -baiknya. Alat pengukur sangat menentukan hasil penelitian. Pengukuran penting untuk suatu penelitian karena hanya dengan pengukuran itulah peneliti dapat menghubungkan konsep- konsepnya yang asbtrak dengan realitas. Melalui pengukuran peneliti berusaha merepresentasikan fenomena yang diacu oleh konsep yang dipakainya.
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang terhadap suatu kejadian atau keadaan sosial, dimana variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item (butir-butir) pernyataan.
Skala Likert digunakan dalam penelitian ini karena data yang digunakan adalah data interval. Skala Likert dalam penelitian ini menggunakan lima kategori, untuk keperluan analisis kuantitatif maka jawaban dari responden dapat diberi skor seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2.1
Tabel 2.1 Skala Pengukuran Likert
No Pilihan Jawaban Skor 1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Ragu – ragu 3
4 Tidak Setuju 2 5 Sangat Tidak Setuju 1
2. 7 Uji Validitas
Uji validitas merupakan suatu pengujian tingkat ketepatan penggunaan alat ukur terhadap fenomena yang ingin diukur. Kuesioner disebut valid jika pertanyaan dalam suatu kuesioner dianggap mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Menurut (Arikunto, 2013), valid tidaknya suatu item, diketahui dengan membandingkan indeks koefisien rumus korelasi product moment (rhitung) dengan nilai kritisnya, di mana rhitung dapat diperoleh dari persamaan sebagai berikut :
24
Keterangan :
rhitung = koefisien korelasi n = banyak sampel
X = skor item X Y = skor item Y
Keputusan pengujian validatas item responden adalah sebagai berikut :
1. Nilai r dibandinhkan dengan nilai r table dengan dk=n-2 dan taraf signifikasi sebesar 5%
2. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan valid jika r hitung > r tabel.
3. Item pernyataan yang diteliti dikatakan tidak valid jika r hitung < r tabel.
2. 8 Uji Reabilitas
Uji reliabilitas adalah pengujian yang menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat diandalkan atau dapat dipercaya. Instrumen yang sudah dapat dipercaya dan reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya dan reliabel pula, sehingga berapa kalipun diambil, hasilnya akan tetap sama. Dalam penelitian ini, uji reabilitas menggunakan teknik Formula Alpha Cronbach.Menurut( Arikunto, 2013) untuk menguji relibilitas suatu instrumen penelitian digunakan persamaan sebagai berikut :
Menurut (M. Irvan Haekal, Agus Suyatna) dalam Sujianto kuisioner dinyatakan reliabel jika mempunyai nilai koefisien alpha yang lebih besar dari0,6. Untuk menentukan besarnya koefisien alpha, maka digunakan ukuran kemantapan alpha yang diinterprestasikan sebagai berikut:
1. Nilai Alpha Cronbach’s 0,00 sampai dengan 0,20 berarti kurang reliabel.
2. Nilai Alpha Cronbach’s 0,21 sampai dengan 0,40 berarti agak reliabel.
3. Nilai Alpha Cronbach’s 0,41 sampai dengan 0,60 berarti cukup reliabel.
4. Nilai Alpha Cronbach’s 0,61 sampai dengan 0,80 berarti reliabel.
5. Nilai Alpha Cronbach’s 0,80 sampai dengan 1,00 berarti sangat reliabel.
2. 9 Uji Linieritas
Menurut Siswandari sebagaimana dikutip oleh (Pangestika, 2015), Uji Linieritas digunakan untuk mendeteksi adanya hubungan linier antar variable. Uji ini biasanya dilakukan untuk prasyarat dalam analisa korelasi atau regresi linear.
Hubungan antar variable dinyatakan mempunyai hubungan yang linier bila nilai signifikan kurang dari 0,05.
2. 10 Uji Normalitas
Uji normalitas adalah pengujian statistik yang diperuntukan untuk menguji apakah nilai residual variable penelitian terdistribusi secara normal ataukah tidak.
Uji ini digunakan untuk prasyarat uji linier antar variable juga digunakan untuk membuktikan data dari sample berdistribusi normal atau terdistribusi normal.
26
Banyak jenis uji statistik normalitas yang dapat digunakan diantaranya Kolmogorov Smirnov, Lilliefors, Chi-Square, Shapiro Wilk atau menggunakan software komputer. Software komputer dapat digunakan misalnya SPSS, Minitab, Simstat, Microstat, dsb. Pada hakekatnya software tersebut merupakan hitungan uji statistik Kolmogorov Smirnov, Lilliefors, Chi-Square, Shapiro Wilk, dsb yang telah diprogram dalam software komputer. Masing- masing hitungan uji statistik normalitas memiliki kelemahan dan kelebihannya, pengguna dapat memilih sesuaidengan keuntungannya.
2. 11 Teknik Analisa Data
Analisis data yang digunakan ada dua macam yaitu analisis statistika deskriptif dan analisis statistika inferensial.
2.11.1 Analisa Statistik Deskriptif
Menurut (Sujarweni, 2014) Analisis statistik deskriptif menjelaskan tentang ciri-ciri atau karakteristik responden penelitian.Analisis deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi empiris data yang dikumpulkan dalam penelitian. Analisis ini dipakai untuk mendeskripsikan penelitian dengan menggambarkan obyek penelitian berdasarkan karaketiristik responden yang terdiri dari tempat penelitian, keadaan responden yang diteliti, serta item yang didistribusikan dari masing-masing variabel dengan kuesioner.
2.11.2 Analisa Statistik Inferensial
Analisis statistik inferensial menurut (Jaya, 2010) menjelaskan tentang hubungan atau korelasi antara variabel penelitian.Analisis statistik inferensial
memfokuskan bidang kajiannya pada masalah hipotesis data untuk menarik kesimpulan. Analisis statistik ini digunakan untuk menganalisa data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Analisis inferensial yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknis analisis jalur (Analisa path). Menurut (Tileng 2015) Analisis jalur adalah suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel tergantung tidak hanya secara langsung tetapi juga tidak langsung.
27
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini berada di SMPN 2 Gedeg Mojokerto, sebuah sekolah yang termasuk dalam wilayah kabupaten Mojokerto.SMPN 2 Gedeg beralamatdiLosari Gg. VII, Sidoharjo, Kec. Gedeg, Kab. Mojokerto. Sekolah tersebut dibangun pada tahun 1999 dan menempati lahan seluas 8,399 m2 .sekolah ini sudah menerapkan kurikulum K-13 pada proses belajar mengajar dengan total siswa 700 anak dan 39 pegawai. Struktur organisasi SMPN 2 gedeg mojokerto sebagai berikut :
Gambar 3.1 Struktur organisasi SMPN 2 Gedeg
Responden yang berpatisipasi dalam penelitian ini merupakan guru wali kelas dan guru mata pelajaran yang total berjumlah 44 orang. Waktu penelitian berlangsung dari bulan Desember sampai dengan Pebruari 2019.
3.2 Pengumpulan Data
Pengumpulan data diperoleh dengan menyebarkan kuisioner kepada rensponden yang ditentukan. Untuk mendapatkan data yang valid dan dapat dipercaya, data diambil langsung dari responden yaitu guru walikelas dan guru mata pelajaran SMPN 2 Gedeg Mojokerto.
3.3 Hipotesis penelitian
Untuk menggambarkan secara lebih jelas hipotesis dalam penelitian ini, dapat dilihat pada Gambar 3.6.
Gambar 3.2 model hipotesis penelitian
Berdasarkan kajian teoritis maka hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini sebagai berikut :
29
H1. Persepsi kemudahan penggunaan memiliki pengaruh terhadap persepsi kebergunaan.
H2. Persepsi kebergunaan memiliki pengaruh terhadap sikap penggunaan.
H3. Persepsi kemudahan memiliki pengaruh terhadap sikap penggunaan.
H4. Sikap pengguna memiliki pengaruh terhadap penggunaan sebenarnya.
3.4 Jenis Penelitian
Sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, yaitu untuk menganalisa dan menjelaskan hubungan beberapa variablepenelitian serta menguji hibotesis yang telah di tetapkan sebelumnya, maka jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research(penelitian penjelasan).
Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk menganalisi faktor- faktor yang mempengaruhi penerimaan sistem informasi pada SMPN 2 Gedeg pada tahun 2018.
3.5 Populasi dan Sample 1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru dan guru wali kelas SMPN 2 Gedeg Mojokerto yang mengakses sistem informasi E-Rapor.
2. Sample
Berdasarkan penelitian ini karena jumlah populasinya tidak lebih besar dari 100 orang responden, maka penulis mengambil 100% jumlah populasi yang ada pada SMPN 2 GEDEG yaitu sebanyak 44 orang responden. Dengan demikian
penggunaan seluruh populasi tanpa harus menarik sampel penelitian sebagai unit observasi disebut sebagai teknik sensusi.
3.6 Teknik Pengambilan Sample
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pengambilan sampel jenuh, dikarenakan populasi yang tersedia jumlahnya tidak mencukupi untuk menggunakan metode pengambilan sample lain. Semua guru mata pelajaran dan guru wali kelas akan dijadikan sampel dari pengujian ini.
3.7 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional pada masing-masing variabel dibuat untuk membatasi permasalahan dalam penelitian ini. Definisi operasional digunakan untuk merumuskan secara singkat dan jelas sehingga tidak menimbulkan perbedaan penafsiran. Definisi operasional masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 definisi variable operasional.
Variable Indikator Item
Persepsi kemudahan penggunaan (perceived Easy of
Use)
E-rapor mudah untuk dipelajari
1. Fitur yang ada pada E-rapor tidak asing saat pertama kali mencoba
2. Mudah mempelajari fitur-fitur dalam sistem informasi.
Mudah untuk digunakan
1. Kemudahan untuk input nilai siswa
2. Kemudahan untuk
mendapatkan informasi yang di inginkan
3. Mudah untuk digunkan di
31
mana saja.
Interaksi dapat dengan jelas dan terpahami
1. Sistem menggunakan gambar untuk ilustrasi
2. Menggunakan bahasa indonesia.
3. Tampilan user friendly 4. Tampilan bersifat fleksible
antar platform
Mudah beradaptasi
1. Hanya perlu waktu singkat untuk memahami sistem informasi
2. Langsung bisa mengunakan pada percobaan pertama.
3. Memahami fungsi dari semua fitur dari E-rapor.
Persepsi kemanfaatan (perceived usefulness)
Persepsi kemanfaatan (perceived usefulness)
Peningkatan performa kinerja
1. Menggunakan E-rapor membuat pekerjaan yang diselesaikan lebih banyak.
2. Pekerjaan yang diselesaikan sesuai target.
3. Tidak membutuhkan waktu lembur untuk input nilai siswa.
Peningkatan efektifitas kinerja
1. Tidak menghabiskan banyak biaya.
2. Hanya membutuhkan waktu singkat untuk menyelesaikan pekerjaan .
3. Tidak perlu mengulangi proses yang sudah pernah
dilakukan.
4. Nilai yang sudah di inputkan akan otomatis terupdate pada database.
Menyederhanakan proses kinerja
1. Fitur dalam E-rapor lebih ringkas dengan proses input nilai..
2. Pengolahan nilai lansung oleh sistem secara otomatis.
3. Semua data sudah tersedia online atau pada email.
Kenyamanan berinteraksi 1. Kemudahan dalam melakukan
Sikap penggunaan (Attitude Toward
Using)
aktifitas dengan E-rapor.
2. Mudah untuk melakukan editing data di dalam E- rapor.
3. Merasa nyaman dengan tampilan dan fitur E-rapor.
Senang menggunakan
1. Fitur –fitur dan tampilan visual dalam E-rapor menarik
2. Akses mudah dan bisa diakses dari berbagai perangkat
Kondisi nyata penggunaan (Actual System Use)
Frekuensi dan durasi waktu pengguna terhadap
sistem informasi
1. Setiap ada pekerjaan
mengimput nilai siswa selalu menggunkan E-rapor
2. Penggunaan E-rapor tidak hanya di kantor
3. Tugas input nilai siswa selesai dalam waktu singkat.
4. Tidak hanya menggunkan komputer tapi juga melihat nilai siswa melalui
smartphone.
Penggunaan sistem informasi sesungguhnya
dalam praktek
1. Sudah tidak menggunakan cara lama untuk input rapor siswa
2. Melakukan edit rapor siswa secara langsung ketika mendapatkan update.
3. Proses pembuatan ranking sudah otomatis oleh sistem
3.8 Uji Validitas
Uji coba instrumen penelitian akan dilakukan terhadap 44 orang responden yang dianggap relevan dengan penelitian sebelum instrumen dalam penelitian digunakan sebagai media dalam pengumpulan data di lapangan. Untuk menguji validitas dalam penelitian ini adalah dengan menghitung korelasi diantara masing-
33
masing pernyataan dengan skor total yang menggunakan korelasi product moment.
Pengujian validitas instrumen penelitian, dilakukan dengan cara memasukkan item-item (butir-butir) hasil jawaban responden masing-masing variabel ke dalam perhitungan bivariate correlation program SPSS. Nilai koefisien korelasi (r) antar item pertanyaan memiliki taraf signifikan di bawah atau sama dengan 0,05 (α=5%) atau (≥ 0,30), dikatakan item pernyataan yang digunakan
dalam instrumen penelitian adalah valid, sebaliknya bila nilai koefisien korelasi (r). Berikut ini merupakan hasil dari uji validasi masing-masing indikator :
Tabel 3.2 Hasil uji validitas
Variable Indikator Item Rhitung Rtabel Keterangan
Persepsi Kemudahan Penggunaan (X)
E-Rapor Mudah untuk dipelajari (X.1.1)
Tampilan user
friendly (X.1.1.3) 0,426 0,361 Valid Tampilan
bersifat fleksible antar platform (X.1.1.4)
0,680 0,361 Valid
Mudah untuk digunakan (X.1.2)
Kemudahan untuk input nilai siswa (X.1.2.2)
0,783 0,361 Valid Kemudahan
untuk mendapatkan informasi yang di inginkan
(X.1.2.3)
0,774 0,361 Valid
Mudah untuk digunkan di mana saja.
(X.1.2.4)
0,628 0,361 Valid
Interaksi dapat dengan jelas terpahami (X.1.3)
Sistem menggunakan gambar untuk
0,719 0,361 Valid
ilustrasi (X.1.3.1) Menggunakan bahasa indonesia.
(X.1.3.2)
0,542 0,361 Valid Tampilan user
friendly (X.1.3.3) 0,794 0,361 Valid Tampilan
bersifat fleksible antar platform (X.1.3.4)
0,779 0,361 Valid
Mudah beradaptasi (X.1.4)
Hanya perlu waktu singkat untuk memahami sistem informasi (X.1.4.1)
0,853 0,361 Valid
Langsung bisa mengunakan pada percobaan pertama.
(X.1.4.2)
0,919 0,361 Valid
Memahami fungsi dari semua fitur dari E-rapor.
(X.1.4.3)
0,891 0,361 Valid
Persepsi Kemanfaatan (Y1)
Peningkatan performa kinerja (Y.1.1)
Menggunakan E- rapor membuat pekerjaan yang diselesaikan lebih
banyak.(Y.1.1.1)
0,679 0,361 Valid
Pekerjaan yang diselesaikan sesuai
target.(Y.1.1.2)
0,750 0,361 Valid Tidak
membutuhkan waktu lembur untuk input nilai siswa(Y.1.1.3)
0,734 0,361 Valid
Peningkatan efektifitas kinerja (Y.1.2)
Tidak
menghabiskan banyak biaya.
0,667 0,361 Valid
35
(Y.1.2.1) Hanya
membutuhkan waktu singkat untuk
menyelesaikan pekerjaan (Y.1.2.2)
0,670 0,361 Valid
Tidak perlu mengulangi proses yang sudah pernah dilakukan (Y.1.2.3)
0,722 0,361 Valid
Nilai yang sudah di inputkan akan otomatis
terupdate pada database (Y.1.2.4)
0,564 0,361 Valid
Menyederhanakan proses kinerja (Y.1.3)
Fitur dalam E- rapor lebih ringkas dengan proses input nilai (Y1.3.1)
0,734 0,361 Valid
Pengolahan nilai lansung oleh sistem secara otomatis (Y1.3.2)
0,799 0,361 Valid
Semua data sudah tersedia online atau pada email (Y1.3.3)
0,717 0,361 Valid
Sikap Pengguna (Y2)
Kenyamanan berinteraksi (Y.2.1)
Kemudahan dalam melakukan aktifitas dengan E-rapor.
(Y.2.1.1)
0,592 0,361 Valid
Mudah untuk melakukan editing data di
0,911 0,361 Valid
dalam E-rapor (Y.2.1.2) Merasa nyaman dengan tampilan dan fitur E-rapor (Y.2.1.3)
0,852 0,361 Valid Kemudahan
dalam melakukan aktifitas dengan E-rapor (Y.2.1.4)
0,644 0,361 Valid
Senang menggunakan (Y.2.2)
Fitur –fitur dan tampilan visual dalam E-rapor menarik (Y2.2.1)
0,712 0,361 Valid
Akses mudah dan bisa diakses dari berbagai perangkat (Y2.2.2)
0,711 0,361 Valid
Langsung melakukan pengecekan data setiap ada update data (Y2.2.3)
0,726 0,361 Valid
Kondisi Nyata Penggunaan (Y3)
Frekuensi dan durasi waktu pengguna terhadap sistem informasi (Y.3.1)
Setiap ada pekerjaan mengimput nilai siswa selalu menggunkan E- rapor (Y.3.1.1)
0,671 0,361 Valid
Penggunaan E- rapor tidak hanya di kantor
(Y.3.1.2)
0,487 0,361 Valid Tugas input nilai
siswa selesai dalam waktu singkat. (Y.3.1.3)
0,760 0,361 Valid Tidak hanya
menggunkan komputer tapi juga melihat nilai
0,840 0,361 Valid
37
siswa melalui smartphone.
(Y.3.1.4)
Penggunaan sistem informasi
sesungguhnya dalam praktek (Y.3.2)
Sudah tidak menggunakan cara lama untuk input rapor siswa (Y.3.2.1)
0,650 0,361 Valid
Melakukan edit rapor siswa secara langsung ketika
mendapatkan update. (Y.3.2.2)
0,604 0,361 Valid
Proses pembuatan ranking sudah otomatis oleh sistem (Y.3.2.3)
0,764 0,361 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan dengan SPSS
Dari Tabel 3.3, terlihat bahwa item pernytaan yang terdapat dalam kuisioner penelitian telah valid sesuai dengan kriteria uji validitas lebih besar dari 0,361.
3.9 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas yang digunakan dengan Alpha Cronbach. Apabila alpha lebih kecil dari 0,6 maka dinyatakan tidak reliabel dan sebaliknya jika alpha lebih besar 0,6 maka dinyatakan reliabel.Uji reabilitas dilakukan pad 30 sample yang sudah mengisi kuisioner dan hasilnya sebagai berikut
Tabel 3.3 hasil uji reabilitas
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items
,927 48
Sumber : Hasil pengolahan dengan SPSS.