Analisis Penerimaan Website Kelurahan Rejasari Menggunakan Metode Technology Acceptance Model (TAM)
Elza Puspitasari*, Darmansah, Dwi Mustika Kusumawardani
Teknik Informatika, Program Studi Sistem Informasi, Institut Teknologi Telkom Purwokerto, Purwokerto, Indonesia Email: 1[email protected],2[email protected], 3[email protected]
Email Penulis Korespondensi: [email protected]
Abstrak−Kelurahan Rejasari adalah salah satu kelurahan yang ada di kecamatan Purwokerto Barat. Terdapat 2 jenis pelayanan yang ada di Kelurahan yaitu online dan offline. Penerapan website di Kelurahan rejasari belum berjalan dengan baik dikarenakan pelayanan yang terdapat pada website tidak dikelola. Informasi yang terdapat pada website tidak diupdate karena operator yang mengelola website kelurahan memiliki keterbatasan waktu antara pekerjaan yang ada di kelurahan. Hal ini diperlukan adanya kajian yang lebih mendalam tentang penerimaan website di Kelurahan Rejasari. Oleh karena itu, faktor- faktor yang mempengaruhi penerimaan website Desa Rejasari diteliti dengan menggunakan metode Technology Acceptance Models (TAM). Elemen yang dipilih untuk analisis penerimaan situs web adalah kegunaan yang dirasakan, kemudahan penggunaan yang dirasakan, maksud penggunaan, dan elemen penggunaan sistem yang sebenarnya. Hasil penelitian ini berupa Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan website. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerimaan pengguna website Kelurahan Rejasari. Survei ini dilakukan karena penerimaan pengguna merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi implementasi sebuah website. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat dan perangkat desa kelurahan Rejasari yang mengetahui website Kelurahan Rejasari. Penelitian ini menggunakan 49 Responden sebagai sampel untuk penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerimaan website di Desa Rejasari harus diperhatikan adalah faktor penggunaan sistem website Kelurahan Rejasari.
Keyword: Website; Penerimaan Website; TAM; Desa
Abstract−Rejasari Village is one of the villages in the West Purwokerto sub-district. There are 2 types of services in the village, namely online and offline. The application of the website in Rejasari Village has not been going well because the services contained on the website are not managed. The information contained on the website is not updated because the operator who manages the kelurahan website has limited time between jobs in the kelurahan. This requires an in-depth study of the acceptance of websites in Rejasari Village. Therefore, the factors that influence the acceptance of the Desa Rejasari website were investigated using the Technology Acceptance Models (TAM) method. The elements selected for the website acceptance analysis were perceived usability, perceived ease of use, intended use, and actual system usage elements. The results of this study are the factors that affect the acceptance of the website. The purpose of this study was to determine user acceptance o f the Rejasari Village website. This supervision is carried out because user acceptance is one of the main factors affecting the implementation of a website. The sample used in this research is the community and village officials in the Rejasari village who know the Rejasari village website. This study used 49 respondents as the sample for this study. The results of this study indicate that the acceptance of the website in Rejasari Village must be considered is the factor of using the Rejasari Village website system.
Keywords: Website; Acceptance Website; TAM; Village
1. PENDAHULUAN
Teknologi semakin maju seiring berjalannya waktu. Era globalisasi ini, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat dan diberbagai macam aspek kehidupan manusia[1][2][3]. Perkembangan teknologi di Indonesia kian pesat, merujuk pada seperangkat sistem dan aktivitas yang digunakan untuk menata, memproses serta memakai isu menjadi sumber pada suatu organisasi yang berjalan[4][5][2].Kondisi sekarang ini pun mengharuskan seluruh aspek kehidupan manusia bergantung pada internet, khususnya teknologi yang berbasis web[6][7][8].Hal ini terbukti dengan semakin banyaknya layanan yang memakai teknologi serta berkembang pesatnya pertumbuhan teknologi[1]. Tingkat seseorang menerima teknologi informasi merupakan hal yang mudah dan tidak memerlukan banyak usaha dari penggunanya dan tingkat keyakinan seseorang bahwa penggunaan teknologi informasi dapat meningkatkan kinerjanya[9].
Model penerimaan teknologi adalah teori yang membahas tentang penggunaan sistem teknologi informasi, yang dianggap sangat berpengaruh dan biasa digunakan untuk menjelaskan penerimaan individu. Perilaku pengguna terhadap sistem merupakan penentu utama apakah pengguna menggunakan teknologi. Penggunaan sistem dianggap berpengaruh dalam menjelaskan penerimaan pribadi terhadap teknologi informasi[10]. Hasilnya dapat berupa penerimaan pada teknologi tersebut atau bahkan akan menolaknya [9]Penelitian diperlukan untuk menemukan penerimaan situs website [11].
Website Kelurahan Rejasari adalah sistem informasi yang bertujuan sebagai media yang dapat memudahkan pelayanan dan penyebaran informasi di kelurahan, dan didalam penelitian ini bertujuan mengetahui taraf penerimaan website yang dapat digunakan dalam membantu pelayanan dan penyebaran informasi dalam mencari informasi yang cepat dengan mengukur kepuasan penggunanya dalam mengukur penerimaan website dengan menggunakan model analisis TAM dalam penelitian ini.
TAM meliputi manfaat yang dirasakan, kemudahan penggunaan yang dirasakan, niat penggunaan perilaku , untuk menganalisis pengguna, dan penggunaan sistem yang sebenarnya [12] Ada lima struktur utama. diadopsi
di website Desa Rejasari. Data survei yang dibagikan kepada masyarakat Rejasari dalam survei ini dikumpulkan dan diolah menggunakan SPSS
Berdasarkan tinjauan penelitian sebelumnya mengenai penerimaan digital library menggunakan TAM yang dilakukan oleh peneliti [10], mengenai pengaruh pengguna terhadap penerimaan sistem yang baru di Universitas Hamzanwadi.Penelitian tersebut mengindikasi bahwa kemudahan penggunaan berpengaruh terhadap minat perilaku, dan minat perilaku berpengaruh terhadap pengggunaan sebenarnya[10].Peneliti[9] melakukan penelitian mengenai penerimaan sistem informasi rumah sakit terhadap pengguna menggunakan TAM. Penelitian ini menyimpulkan bahwa manfaat dan kemudahan berpengaruh terhadap sikap pengguna. Peneliti [6] melakukan penelitian analisis penerimaan e-learning menggunakan TAM. Penelitian ini menyimpulkan bahwa secara keseluruhan kebermanfaatan penggunaan sebenarnya.
2. METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Metode Penelitian
Penelitian ini menganalisis penerimaan website Kelurahan Rejasari, memperkirakan taraf penerimaan pengguna terhadap website Kelurahan Rejasari. Gambar 1 merupakan tahapan pada tahapan analisis TAM, berikut penjelasan tahapan metode TAM
1. Identifikasi Masalah
Identifikasi Masalah dilakukan dengan cara observasi dan melakukan wawancara dengan Ibu Vara Agustina selaku perangkat desa mengenai penerapan website, sehingga mendapatkan permasalahan untuk penelitian secara akurat.
2. Pengumpulan Data
Pada tahap ini, kuesioner disebar pada 49 responden masyarakat rejasari .Kelurahan Rejasari. Pertanyaan yg diberikan pada responden menyangkut dalam evaluasi rakyat tentang penerimaan website. Pada penelitian ini juga mendapatkan informasi dari studi Pustaka jurnal terdahulu untuk menjadi acuan dalam pengerjaan penelitian ini. Penetapan skala pengukuran jawaban pada kuesioner penelitian ini menggunakan skala Likert yang biasa digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang[13].
3. Menyusun Kuesioner Berdasarkan TAM
Pertanyaan yang terdapat pada kuesioner dibuat berdasarkan faktor yang terdapat di kerangka pemikiran yang telah dibuat sebelumnya. Faktor yang dipilih yaitu perceived usefulness, perceived ease of use, actual system use dan dan Behavioral Intention to Use[14].Faktor tersebut digunakan menjadi dasar untuk menyusun pertanyaan ataupun pernyataan yang ada pada kuesioner.
4. Penyebaran Kuesioner
Pada penelitian ini, data yang diperoleh dengan cara menyebar kuesioner.Penyebaran kuesioner pada penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan di bagian pelayanan kelurahan dan masyarakat sekitar Data kuesioner mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi penerimaan
5. Mengolah Data
Pada tahap ini mengolah data menggunakan program SPSS. Data yang telah terkumpul lalu diolah sesuai dengan 4 variabel yang ada pada metode TAM.
6. Menganalisis Data Menggunakan TAM
Untuk menjawab pertanyaan penelitian, diperlukan analisis data yang telah diolah menggunakan TAM.
7. Menguji Hipotesis
Pada tahap ini, hipotesis yang diuji sesuai dengan 4 variabel pada metode TAM, hipotesis penelitian ini diuji dengan hasil dari software SPSS versi 26.
Gambar 1. Metode Penelitian 2.2 Hipotesis
Penelitian ini menggunakan model TAM dalam menyelesaikan masalah dalam penelitian ini. TAM memiliki lima konstruk utama yaitu perceived usefulness,perceived ease of use, behavioural intention to use dan actual system use[12].Untuk lebih jelas mengenai model teori TAM dapat dilihat pada gambar 2.
Identifikasi Masalah
Pengumpulan Data
- Studi Pustaka
- Kuesioner
Menyusun kuesioner Berdasarkan TAM
Penyebaran Kuesioner
Mengolah data menggunakan SPSS
Hasil Uji Hipotesa Menganalisis data
menggunakan TAM Perceived Usefulness
Perceived Ease Of Use
Actual System Use
Behavioral Intention Use
Menguji Hipotesis Uji Validitas dan Uji
Reliabilitas
Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas
Uji Multikolinearitas
Uji Heterokedastisitas
Uji F
Analisis Korelasi Ganda
Uji T
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
penerimaan website
Gambar 2. Tahapan TAM
Berdasarkan gambar 2 diatas, penelitian ini memiliki 4 hipotesis yang akan diuji. Dibawah ini merupakan model hipotesis dilihat pada gambar 3.
Gambar 3. Hipotesis Penelitian
Gambar 3 diatas adalah hipotesis yang akan diuji pada pada penelitian ini, dibawah ini adalah penjabaran hipotesis diatas :
1) H0: Perceived Usefulness, Perceived Ease Of Use, Actual System Use secara simultan (bersama-sama) tidak berpengaruh terhadap Behavioral Intention Use
2) H1: Perceived Usefulness secara partial tidak berpengaruh terhadap Behavioral Intention Use 3) H2: Perceived Ease Of Use secara partial tidak berpengaruh terhadap Behavioral Intention Use 4) H3: Actual Sytem Use secara partial berpengaruh terhadap Behavioral Intention Use.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam menganalisis penerimaan website Kelurahan Rejasari menggunakan metode kuesioner dan model analisis TAM. Terdapat 4variabel tersebut antara lain: perceived usefulness (PU), perceived ease of use(PEOU),behavioral intention use(BIU) dan actual system use(ASU).
3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas
Uji validitas untuk mengetahui kevalidan survey pada melakukan pengumpulan data [15]. Uji Validitas yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan program SPSS versi 26[7]. Setiap bulir instrumen yang pada kuesioner valid jika memenuhi syarat r hitung > rtabel [16] memiliki nilai signifikansi 0,05 dan (df) = n-2 , artinya n adalah jumlah sampel dalam penelitian [3]. Dibawah ini adalah tabel 1 uji validitas penelitian ini.
Tabel 1. Uji Validitas
Variabel Rhitung Rtabel Keterangan X1.1 0,727 0,281 Valid X1.2 0,685 0,281 Valid X1.3 0,558 0,281 Valid X1.4 0,636 0,281 Valid X2.1 0,535 0,281 Valid X2.2 0,612 0,281 Valid X2.3 0,625 0,281 Valid X2.4 0,575 0,281 Valid X3.1 0,643 0,281 Valid X3.2 0,683 0,281 Valid X3.3 0,824 0,281 Valid X3.4 0,818 0,281 Valid Y1.1 0,461 0,281 Valid Y1.2 0,849 0,281 Valid Y1.3 0,669 0,281 Valid
Hasil pengujian Uji Validitas pada tabel 2 diatas menunjukan bahwa rhitung > rtabel nilai spesifikasi 5%.
Mendapatkan hasil bahwa , semua pernyataan kuesioner penelitian ini valid dan dapat digunakan sebagai instrument penelitian
b. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas untuk melihat konsisten hasil pengukuran suatu pertanyaan apabila pertanyaan tersebut digunakan lagi sebagai alat ukur suatu objek atau responden [9]. Kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban terhadap pertanyaan konsisten. Dibawah ini adalah tabel 2 hasil uji reliabilitas pada penelitian ini :
Tabel 2 Uji Reliabilitas
Variabel Nilai Apha Rtabel Keterangan Perceived Ease Of Use 0,542 0,281 Reliabel
Perceived Usefulness 0,351 0,281 Reliabel Behavioral Intention Use 0,405 0,281 Reliabel Actual Sytem Use 0,726 0,281 Reliabel
Berdasarkan tabel 2 diatas nilai koefisien reliabilitas tersebut dapat disimpulkan bahwa semua angket pada penelitian ini reliabel atau konsisten sehingga dapat digunakan sebagai instrument penelitian.
3.2 Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Uji Normalitas untuk menguji normal atau tidaknya suatu distribusi data dan terlihat pada pola titik pada hasil pengujian [17]. Pada penelitian ini menggunakan uji statistic non-parametic Kolmogorov Smirnov (KS). Kriteria pengambilan keputusan jika nilai sig >0,05 maka data terdistribusi normal[18], apabila nilai sig<0,05 maka data tida terdistribusi dengan normal[11]. Hasil pengolahan uji normalitas dengan one sample Kolmogorov-smirnov (KS) pada tabel 3 sebagai berikut :
Tabel 3. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 49
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 126.360.919 Most Extreme Differences
Absolute .118
Positive .073
Negative -.118
Test Statistic .118
Asymp. Sig. (2-tailed) .085c
Berdasarkan tabel 3 diatas, hasil uji normalitas dapat dilihat dari nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,085 dan menunjukan bahwa 0,085 >0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas digunakan untuk menguji antar variable bebas atau variabel independent memiliki korelasi / hubungan atau tidak [19]. Nilai untuk menunjukan adanya multikolinearitas adalah VIF > 10 dan nilai VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinearitas [20]. Hasil uji multikoleniaritas pada penelitian ini terdapat pada tabel 4 sebagai berikut :
Tabel 4. Uji Multikolinearitas Coefficientsa
Model Collinearity Statistics Tolerance VIF
1
(Constant)
Perceived Usefulness .939 1.065 Perceived Ease Of Use .942 1.061 Actual System Use .996 1.004
Berdasarkan tabel 4 diatas bahwa setiap variabel lebih besar dari 0,10. Kesimpulannya bahwa dari hasil uji multikolinearitas tidak terjadi gejala multikolinearitas
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterodestisitas digunakan untuk menguji jika terjadi ketidaksamaan varian. Dimana jika nilai sig < 0,05 maka terjadi heterokedastisitas. Sebaliknya , jika nilai sig. > 0,05 maka tidak terjadi masalah heterokedastisitas[20].
Berikut adalah tabel 5 hasil uji heterokedastisitas.
Tabel 5. Uji Heterodestisitas
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 26.252 7.502 3.499 .001
Perceived Usefulness -.101 .178 -.058 -.571 .569
Perceived Ease Of Use .209 .172 .123 1.212 .228
Actual System Use -.107 .164 -.066 -.655 .514
Berdasarkan tabel 5 hasil dari uji heterokedastisitas setiap variabel lebih besar dari 0,05. Kesimpulannya seluruh hasil dari uji heterokedastisitas tidak terjadi gejala heterodekastisitas pada variabel independent.
d. Analisis Korelasi Ganda (R)
Pengujian Analisis Korelasi Ganda (R) digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independent [21] menjelaskan variabel dependen. Nilai Korelasi Ganda mendekati 0, artinya semakin kecil pengaruh variabel independent. Sedangkan semakin besar Korelasi Ganda mendekati angka 1 maka semakin besar pengaruhnya [20]. Hasil Uji analisis korelasi ganda pada tabel 6 sebagai berikut :
Tabel 6. Analisis Korelasi Ganda Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .330a .109 .049 1.305
Pada tabel 6 diatas hasil uji R yaitu , nilai R = 0,330 yang menunjukan bahwa antar variabel independen terdapat pengaruh terhadap variabel dependen.
3.3 Uji Hipotesis a. Uji F (Simultan)
Uji F untuk menunjukan variabel ada dalam model memiliki pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen [22]. Hasil uji f jika memenuhi nilai sig < α, dengan α yaitu 0.05 atau f-hitung > f-tabel [10]. Sebelum melakukan uji F harus menentukan nilai f table dengan α = 5% dengan derajat kebebasan DF = n – k – 1, n adalah jumlah responden dan k adalah jumlah variabel independent[20]. Diketahui n adalah 49, k adalah 3. Maka dapat dihitung DF = 49 – 3 – 1 = 45 (2,81) Hasil Uji F pada penelitian ini pada tabel 7 sebagai berikut:
Tabel 7. Uji
F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 9.358 3 3.119 1.832 .155b
Residual 76.642 45 1.703
Total 86.000 48
Berdasarkan hasil uji F pada tabel 7 bahwa nilai signifikansi sebesar 0,115 > 0,05 dan nilai F < 1,832, Kesimpulannya bahwa variabel independen tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
b. Uji T (Parsial)
Pengujian T digunakan untuk melihat pengaruh setiap variabel independent terhadap variabel dependen secara parsial [23]. Hasil uji t yaitu jika hasil nilai sig < α, dengan α yaitu 0.05 atau t-hitung > t-tabel. Rumus untuk mencari nilai tabel adalah sebagai berikut: t-tabel = (α/2; n-k-1)[20] diketahui nilai n adalah 49 dan nilai k adalah jumlah variabel independen yaitu 3, maka kita dapat menentukan T tabel = (0,025 ; 45) = 2.014. Hasil uji T pada penelitian ini pada tabel 8 sebagai berikut :
Tabel 8. Uji
T
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 8.468 2.263 3.741 .001
Perceived Usefulness -.064 .116 -.080 -.550 .585
Perceived Ease Of Use .015 .134 .017 .115 .909
Actual System Use .227 .100 .321 2.277 .028
Berdasarkan perhitungan uji hipotesis table 4.14 maka dapat dijelaskan sebagai beriku
a. H1: Pengaruh Perceived Usefulness terhadap Behavioral Intention Use. Berdasarkan uji t pada table 4.8 menunjukan nilai Perceived Usefulness terhadap Behavioral Intention Use sebesar 0,585 > 0,05 dan nilai t hitung lebih kecil dari t tabel sebesar -0,550 < 2,014. Kesimpulannya bahwa Perceived Usefulness tidak berpengaruh pada Behavioral Intention
b. H2: Pengaruh Pengaruh Perceived Ease Of Use terhadap Behavioral Intention Use.Berdasarkan uji t pada table 4.8 menunjukan signifikansi Perceived Ease Of Use terhadap Behavioral Intention sebesar 0,909 > 0,05 dan nilai t hitung lebih kecil dari t table sebesar 0,115 < 2,014. Kesimpulannya bahwa Perceived Eas Of Use tidak berpengaruh pada Behavioral Intention
c. H3: Pengaruh Actual System Use terhadap Behavioral Intention Use. Berdasarkan uji t pada table 4.8 menujukan signifikansi sebesar 0,028 <0,05. Kesimpulannya bahwa Actual System Use berpengaruh pada Behavioral Intention.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan Berdasarkan uji t mendapatkan hasil nilai signifikansi Actual System Use terhadap Behavioral Intention Use Hasil uji F bahwa hipotesis Perceived Usefulness, Perceived Ease Of Use, Actual System Use dan Behavioral Intention use tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Penerimaan Website Kelurahan Desa.
Berdasarkan hasil penelitian diatas bahwa faktor Actual System Use memiliki pengaruh terhadap behavioral intention use. Sedangkan perceived usefulness dan perceived ease of use tidak memiliki pengaruh terhadap behavioral intention use.
REFERENCES
[1] L. Rafella and E. C. Soebagio, “Analisa Pengaruh Kesiapan Teknologi Terhadap Penerimaan Teknologi Pada Karyawan Restoran Di Surabaya,” J. Hosp. dan Manaj. …, pp. 63–78, 2019.
[2] D. Darmansah and Z. Suhendro, “Sistem Informasi Sekolah Pada Sd Negeri 21 Sungai Geringging Kabupaten Padang Pariaman Berbasis Web,” MATRIK J. Manajemen, Tek. Inform. dan Rekayasa Komput., vol. 19, no. 2, pp. 235–245, 2020, doi: 10.30812/matrik.v19i2.639.
[3] K. M. Rida and G. F. Fitriana, “PERANCANGAN PROTOTYPE APLIKASI TIKET WISATA DI KOTA PENDAHULUAN Teknologi yang berkembang pada bidang bisnis mengalami kemajuan yang signifikan . Salah satu bidang bisnis yang mengalami percepatan dalam bidang teknologi informasi pada sektor pariwisata . ,” vol. 7, no. 1, pp.
90–100, 2022.
[4] F. Dzulkifli, E. D. Wahyuni, and G. W. Wicaksono, “Analisis Kesiapan Pengguna Lective Menggunakan Metode Technology Readiness Index (Tri),” J. Repos., vol. 2, no. 7, p. 923, 2020, doi: 10.22219/repositor.v2i7.676.
[5] T. N. Darmansah, Putra, I. Chairuddin, S. Informasi, S. Tinggi, T. Pekanbaru, and S. Informasi, “Design Of The Sirp To Record Community Travels During The Pandemi Period ( Case Study : Kecamatan IV Koto Aur Malintang),” vol. 8, no.
2, 2021.
[6] D. Fecira and T. M. K. Abdullah, “Analisis Penerimaan E-Learning Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM),” J. Ekon. Sos. Hum., vol. 02, no. 04, pp. 35–50, 2020.
[7] D. D. Darmansah, “Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Jadwal Mata Pelajaran Siswa Secara Online Di Smpn 31 Padang Berbasis Web,” JATISI (Jurnal Tek. Inform. dan Sist. Informasi), vol. 7, no. 3, pp. 451–465, 2020, doi:
10.35957/jatisi.v7i3.490.
[8] M. Metode, F. Multiple, C. Decision, M. Fmcdm, and D. Yogyakarta, “Indonesian Journal of Business Intelligence,” vol.
3, no. 2, pp. 54–60, 2020.
[9] Y. W. S. Putra, Kusrini, and F. W. Wibowo, “Analisis Penerimaan Sistem Informasi Rumah Sakit TAM,” Magister Tek.
Inform. Univ. AMIKOM Yogyakarta, vol. 5, no. 3, pp. 161–173, 2018.
[10] B. A. Stefany, F. M. Wibowo, and C. Wiguna, “Analisis Kepuasan Pengguna Aplikasi Wisata Brebes Dengan Metode Technology Acceptance Model (TAM),” J. Inf. Syst. Informatics, vol. 3, no. 1, pp. 172–184, 2021, doi:
10.33557/journalisi.v3i1.107.
[11] S. Hadianti, H. Sungkar, R. Kartika Dewi, S. Nurlela, A. Rifai, and L. Kurniawati, “Analisis Technology Acceptance Model Penerimaan Website Ilmukomputer.Com Pada Mahasiswa Teknik Informatika,” J. Teknol. Inf. dan Terap., vol.
7, no. 1, pp. 33–38, 2020, doi: 10.25047/jtit.v7i1.130.
[12] M. Z. Uska, “Analisis Penerimaan Digital Library Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) di Universitas Hamzanwadi,” EDUMATIC J. Pendidik. Inform., vol. 1, no. 1, p. 1, 2017, doi: 10.29408/edumatic.v1i1.723.
[13] F. S. Rahayu, D. Budiyanto, and D. Palyama, “Analisis Penerimaan E-Learning Menggunakan Technology Acceptance Model (Tam) (Studi Kasus: Universitas Atma Jaya Yogyakarta),” J. Terap. Teknol. Inf., vol. 1, no. 2, pp. 87–98, 2017, doi: 10.21460/jutei.2017.12.20.
[14] E. N. Amalina, A. Rachmadi, and A. D. Herlambang, “Analisis Penerimaan Implementasi Smart Classroom Berdasarkan Perspektif Pengguna di Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya dengan Menggunakan Technology Acceptance Model ( TAM ) Termodifikasi,” J. Pengemb. Teknol. Inf. dan Ilmu Komput., vol. 3, no. 5, pp. 4283–4291, 2019.
[15] D. I. D. Banyumas, “Terhadap Penerimaan Pengguna E-Office,” vol. 05, pp. 14–25, 2018.
[16] P. Kusumo, K. Putro, and H. Poerbo, “Analisis penerimaan penerapan teknologi pembayaran digital di sebuah universitas dengan metode technology acceptance model 2 (tam 2),” KURAWAL J. Teknol. Inf. dan Ind., vol. 3, no. 2, pp. 104–112, 2020.
[17] J. Y. Mambu, G. Jonathan, G. M. Rumawouw, and A. T. Liem, “Analisis Kemanfaatan dan Kemudahan Sistem Informasi Unklab (SIU) menggunakan Technology Acceptance Model (TAM),” Creat. Inf. Technol. J., vol. 5, no. 2, p. 95, 2019, doi: 10.24076/citec.2018v5i2.175.
[18] M. R. Satria, “Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Alokasi Belanja Modal Di Pstnt Batan Bandung,” L. J., vol. 1, no.
2, pp. 159–166, 2021, doi: 10.47491/landjournal.v1i2.708.
[19] A. Afriyanto and E. G. Sihombing, “Analisis Pengaruh Kualitas Web Ppdb Online Terhadap Kepuasan Pengguna Pada
Sman 2 Tambun Utara,” Inti Nusa Mandiri, vol. 13, no. 2, pp. 59–66, 2019.
[20] Y. Oktapiani, M. Rosario, and A. Nehemia, “Analisis Minat Penggunaan Aplikasi Brimo Dengan Pendekatan Technology Acceptance Model ( TAM ),” Ilm. Mhs. Sist. Inf., vol. 2, no. 3, pp. 249–260, 2020.
[21] F. Arianto, L. H. Susarno, U. Dewi, and A. F. Safitri, “Model Penerimaan Dan Pemanfaatan Teknologi: E-Learning Di Perguruan Tinggi,” Kwangsan J. Teknol. Pendidik., vol. 8, no. 1, p. 110, 2020, doi: 10.31800/jtp.kw.v8n1.p110--121.
[22] A. Sobrowi, M. Safri, and E. Achmad, “Analisis penerimaan retribusi obyek pariwisata di Kota Jambi,” e-Jurnal Perspekt. Ekon. dan Pembang. Drh., vol. 10, no. 1, pp. 39–48, 2021, doi: 10.22437/pdpd.v10i1.11209.
[23] F. Ekonomi, D. A. N. Bisnis, U. Muhammadiyah, and S. Utara, “Analisis Efektivitas Program Samsat Keliling,” vol. 2, no. 2, pp. 76–85, 2021.