• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, SUKU BUNGA, PENANAMAN MODAL ASING, DAN INFLASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN 2000 – 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, SUKU BUNGA, PENANAMAN MODAL ASING, DAN INFLASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN 2000 – 2021"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

Penurunan laju pertumbuhan ekonomi biasanya terjadi akibat resesi ekonomi, yaitu inflasi yang tinggi, peningkatan jumlah uang beredar, penurunan suku bunga, dan peningkatan investasi asing. Jumlah uang yang beredar memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi dan berperan sebagai instrumen transaksi dalam menggerakkan perekonomian. Pasalnya, harga barang yang tidak stabil sehingga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh jumlah uang beredar, suku bunga, investasi asing dan inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Tabel 1. 1 Persentase Pertumbuhan Ekonomi, Jumlah Uang Beredar, Suku Bunga, PMA,  Inflasi di Indonesia Tahun 2000-2021
Tabel 1. 1 Persentase Pertumbuhan Ekonomi, Jumlah Uang Beredar, Suku Bunga, PMA, Inflasi di Indonesia Tahun 2000-2021

Teori Pertumbuhan Ekonomi

Investasi otonom adalah investasi yang diciptakan oleh kegiatan ekonomi yang timbul sebagai akibat dari kegiatan inovatif. Kontribusi penting teori pertumbuhan neoklasik bukan pada munculnya faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, namun pada kontribusinya terhadap penggunaan teori tersebut untuk melakukan penyelidikan empiris dalam menentukan peran aktual berbagai faktor produksi dalam realisasi pertumbuhan ekonomi. . .

Jumlah Uang Beredar (JUB)

Pengertian M1 bahwa uang yang beredar adalah daya beli yang langsung dapat digunakan untuk pembayaran, dapat diperluas mencakup alat pembayaran yang dekat dengan uang, misalnya deposito, tabungan di bank atau dapat juga diartikan uang kartal ditambah giro.” Peredaran uang dalam arti luas (M2) diartikan sebagai M1 ditambah deposito berjangka dan saldo tabungan milik masyarakat di bank, karena perkembangan M2 juga mempengaruhi harga, produksi dan keadaan perekonomian secara umum. Di Indonesia, M2 biasanya mencakup seluruh waktu simpanan dan saldo tabungan rupee ke bank.

Uang Beredar dalam arti lebih luas (M3)

Teori-teori Uang Beredar 1. Teori Kuantitas Uang

Teori Cambridge (Marshall-Pigou)

Penekanan dalam teori permintaan uang Cambridge dan Fisher adalah pada perilaku individu dalam mengalokasikan kekayaannya ke berbagai kemungkinan bentuk kekayaan, salah satunya dapat berupa uang. Berbeda dengan teori Fisher yang menekankan bahwa permintaan uang hanyalah proporsi konstan dari volume transaksi yang dipengaruhi oleh faktor institusional yang konstan, teori Cambridge menekankan pada faktor perilaku (pertimbangan untung dan rugi) yang menghubungkan permintaan uang individu dengan rencana. transaksi.

Teori Keynes

Suku Bunga

  • Faktor yang mempengaruhi suku bunga 1. Kebutuhan Dana

Suku bunga merupakan salah satu variabel dalam perekonomian yang selalu diperhatikan karena dampaknya yang luas. Suku bunga secara langsung mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat dan mempunyai dampak yang signifikan terhadap kesehatan perekonomian. Seperti halnya harga, suku bunga merupakan titik fokus pasar, dalam hal ini pasar uang dan pasar modal.

Pengertian suku bunga adalah nilai atau harga penggunaan uang dalam jangka waktu tertentu.Menurut teori klasik, bunga adalah “harga” penggunaan uang atau. Suku bunga acuan ini merupakan aturan yang menggambarkan arah kebijakan moneter yang ditetapkan langsung oleh Bank Indonesia. Tujuan pemeliharaan suku bunga yang dilakukan Bank Indonesia tidak lain adalah suku bunga simpanan dan suku bunga pinjaman.

Penurunan BI rate akan menurunkan suku bunga kredit, sehingga permintaan kredit dunia usaha atau rumah tangga meningkat. Jika terjadi kekurangan dana sementara permohonan pinjaman meningkat, bank akan memastikan kekurangan tersebut dipenuhi dengan menaikkan suku bunga simpanan. Bonafiditas suatu usaha yang akan memperoleh kredit menentukan tingkat bunga yang nantinya akan dikenakan karena usaha yang bonafid biasanya memiliki risiko kredit macet yang relatif kecil di kemudian hari.

Penanaman Modal Asing

  • Fungsi Penanaman Modal Asing Bagi Indonesia
  • Tujuan Penanaman Modal Asing

Hal ini disebabkan produk yang kompetitif dengan tingkat perputaran produk yang tinggi, sehingga pembiayaan diharapkan lancar. Modal asing dapat berperan penting dalam pemanfaatan dan perbaikan struktural agar lebih baik lagi. Dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, sistem perpajakan yang lebih menguntungkan, dan infrastruktur yang lebih baik, dapatkan keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan di negara Anda sendiri.

Investasi

  • Pengertian Investasi
  • Teori Keynes
  • Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Investasi

Investasi merupakan salah satu kata kunci dalam setiap upaya menciptakan pertumbuhan ekonomi baru guna memperluas penciptaan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan dan mengentaskan kemiskinan. Melalui peningkatan kegiatan investasi, baik dalam bentuk akumulasi modal dalam negeri maupun asing, akan menjadi pengungkit yang sangat dibutuhkan suatu negara untuk menggerakkan mesin perekonomian guna menjamin pertumbuhan berkelanjutan. Salah satu upaya yang dilakukan Indonesia untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi adalah dengan meningkatkan sektor investasi.

Berdasarkan teori yang dikemukakan Keynes mengenai teori pengganda yaitu pengaruh APBN terhadap pertumbuhan ekonomi. Dengan adanya multiplier effect, suatu negara akan mengalami perubahan perekonomian ke arah yang dinamis. Jika tingkat suku bunga rendah maka tingkat investasi yang dilakukan akan tinggi, karena kredit dari perbankan masih menguntungkan untuk melakukan investasi.

MEC merupakan salah satu konsep yang diperkenalkan oleh Keynes untuk menentukan tingkat investasi dalam suatu perekonomian. Jika MEC yang diharapkan sama dengan tingkat bunga riil, maka pertimbangan untuk melakukan investasi dipengaruhi oleh faktor lain. Harapan akan adanya peningkatan aktivitas perekonomian di masa depan menjadi salah satu faktor penentu layak atau tidaknya berinvestasi.

Inflasi

  • Teori Inflasi 1. Teori Kuantitas
  • Jenis-Jenis Inflasi
  • Inflasi Merayap dan Hiperinflasi

Pengusaha harus bersemangat untuk memperluas produksinya, karena dengan kenaikan harga, pengusaha mendapat keuntungan lebih banyak. Teori ini menyoroti hal-hal yang berperan dalam proses inflasi, yaitu jumlah uang yang beredar dan persepsi masyarakat terhadap kenaikan harga. Inti dari teori kuantitas ini adalah: Inflasi hanya dapat terjadi jika terjadi peningkatan jumlah uang yang beredar, gagal panen misalnya hanya akan menaikkan harga secara sementara.

Kekakuan pasokan pangan menyebabkan pertumbuhan produksi pangan dalam negeri tidak secepat pertumbuhan penduduk dan pendapatan per kapita, sehingga harga pangan dalam negeri cenderung melebihi kenaikan harga barang-barang lainnya. Berdasarkan sumber pengetahuan penyebab kenaikan harga berlaku, inflasi biasanya dibedakan menjadi tiga bentuk (Sukirno. Langkah ini menyebabkan biaya produksi naik yang pada akhirnya menyebabkan kenaikan harga berbagai barang.

Inflasi ini akan terjadi jika barang impor mengalami kenaikan harga dan berperan penting dalam aktivitas belanja perusahaan. Yang tergolong inflasi adalah kenaikan harga-harga yang tingkatnya tidak melebihi dua atau tiga persen per tahun. Sedangkan hiperinflasi adalah suatu proses kenaikan harga yang sangat cepat yang menyebabkan tingkat harga menjadi dua kali lipat atau dua kali lipat beberapa kali dalam waktu singkat.

Hubungan Teoritis Antar Variabel Penelitian

  • Hubungan Jumlah Uang Beredar dengan Pertumbuhan Ekonomi
  • Hubungan Suku Bunga dengan Pertumbuhan Ekonomi
  • Hubungan Penanaman Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
  • Hubungan Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Jika produksi atau pasokan pasar terbatas maka tingkat inflasi akan meningkat dan jika tingkat inflasi terlalu tinggi akan berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Suku bunga Indonesia merupakan suku bunga yang mencerminkan sikap kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Suku bunga bank digunakan untuk mengendalikan perekonomian suatu negara, diatur dan ditentukan oleh pemerintah dengan tujuan menjaga kelangsungan perekonomian suatu negara.

Suku bunga diatur dan ditentukan oleh pemerintah dengan tujuan menjaga kelangsungan perekonomian suatu negara. Suku bunga yang lebih rendah akan menyebabkan biaya pinjaman menjadi lebih murah, investor cenderung terdorong untuk memperluas usahanya atau melakukan investasi baru. Penanaman Modal Asing (FDI) dapat digunakan oleh negara-negara berkembang untuk merangsang peningkatan pertumbuhan ekonomi guna mempertahankan dan mempertahankan tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi melalui perubahan dan renovasi signifikan dalam struktur produksi dan dalam mobilisasi sumber pendanaan yang transformatif secara struktural.

Terdapat pengaruh antara dampak inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi yang berbanding terbalik atau berbanding terbalik, jika inflasi meningkat maka pertumbuhan ekonomi akan menurun dan jika inflasi menurun maka pertumbuhan ekonomi akan meningkat. Inflasi bisa berakibat buruk karena harga-harga yang terus naik mungkin tidak terjangkau oleh semua masyarakat. Inflasi terjadi ketika tingkat harga umum meningkat dan kenaikan harga ini dapat berdampak negatif terhadap kegiatan produktif, karena ketika biaya produksi meningkat menyebabkan kegiatan investasi beralih ke kegiatan yang tidak mendorong produk nasional, investasi produktif berkurang dan kegiatan perekonomian menurun. .

Hasil Penelitian Terdahulu

Dampak Jumlah Uang Beredar (JUB), BI Rate dan Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2009-2018. Nilai koefisien variabel jumlah uang beredar bernilai positif 0,804 yang berarti jika BI rate dan inflasi dianggap konstan, maka peningkatan jumlah uang beredar akan diikuti dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Nilai koefisien variabel BI rate bernilai positif 0,159 yang artinya jika jumlah uang beredar dan inflasi dianggap konstan, maka kenaikan BI rate akan diikuti dengan peningkatan jumlah uang beredar.

Nilai koefisien variabel inflasi bernilai negatif 0,063 yang berarti jika jumlah uang beredar dan BI rate dianggap konstan, maka kenaikan inflasi akan diikuti dengan penurunan pertumbuhan ekonomi. Pengaruh Investasi, Suku Bunga Obligasi Indonesia (SBI) dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2005-2014. Investasi mempunyai pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan signifikan secara statistik pada tingkat kepercayaan 90%.

Secara parsial jumlah uang beredar dan inflasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia, sedangkan secara parsial tingkat suku bunga tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Sementara itu, jumlah uang beredar, suku bunga dan inflasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Jumlah uang beredar, suku bunga dan inflasi mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia sebesar 0,7142 atau 71,42%, sedangkan sisanya sebesar 0,2858 atau 28,58% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model ini.

Kerangka Pemikiran

Ruang lingkup penelitian ini dilakukan di Indonesia dengan menganalisis dampak jumlah uang beredar, suku bunga, investasi asing dan inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi.

Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran  2.10 Hipotesis Penelitian
Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran 2.10 Hipotesis Penelitian

Jenis dan Sumber Data

Model Analisis Data

  • Pendugaan Model Ekonometrik

Pengujian Hipotesis

  • Uji Secara Individu (Uji-t)
  • Uji Secara Simultan (Uji-F)

Pengujian hasil regresi dilakukan dengan menggunakan uji-t pada tingkat kepercayaan 95% atau α = 5% dengan ketentuan sebagai berikut. Uji simultan (Uji F) digunakan untuk menguji apakah variabel bebas secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel terikat, adapun langkah uji uji F sebagai berikut. Artinya variabel independen secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen.

Uji Kebaikan Suai : Koefisien Determinasi (R 2 )

Uji Penyimpangan Asumsi Klasik .1 Uji Multikolinearitas

  • Uji Autokorelasi

Jika terjadi multikolinearitas, salah satu cara mengatasinya adalah dengan menghilangkan satu atau lebih variabel independen yang berkorelasi tinggi dari model regresi dan mengidentifikasi variabel independen lainnya untuk membantu prediksi. Uji autokorelasi merupakan analisis statistik yang dilakukan untuk mengetahui korelasi variabel-variabel yang terjadi antara serangkaian pengamatan yang disusun dalam suatu rangkaian waktu. Pada model regresi linier, uji autokorelasi dilakukan jika datanya merupakan data time series, karena yang dimaksud dengan autokorelasi adalah suatu nilai pada suatu sampel tertentu sangat dipengaruhi oleh nilai sampel sebelumnya.

Uji Durbin-Watson (Uji DW)

Uji Run

Definisi Operasional Variabel

Gambar

Tabel 1. 1 Persentase Pertumbuhan Ekonomi, Jumlah Uang Beredar, Suku Bunga, PMA,  Inflasi di Indonesia Tahun 2000-2021
Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran  2.10 Hipotesis Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh nilai tukar, inflasi, suku bunga, dan jumlah uang beredar terhadap pertumbuhan ekonomi di kota

Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil analisis jumlah uang beredar dan tingkat suku bunga SBI terhadap inflasi di Indonesia tahun 1984-2009 adalah sebagai

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah empat variabel yang terdiri dari : Jumlah Uang Beredar (M1), Suku Bunga SBI (SBI Rate), Nilai Tukar Rupiah Terhadap

Pada Uji secara simultan variabel inflasi, jumlah uang beredar dan tingkat bunga SBI mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat suku bunga bank umum

Saran untuk Bank Indonesia agar lebih berhari-hati dalam menetapkan kebijakan moneter tersebut yang terkait dengan masalah tingkat suku bunga serta jumlah uang beredar

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kebijakan moneter yang dilakukan oleh Bank Indonesia dengan variabel jumlah uang beredar, suku bunga dan nilai

Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar rupiah (kurs), dan jumlah uang yang beredar secara simultan berpengaruh

Dari hasil pengolahan data menggunakan E views, menunjukkan bahwa Adjusted R2 = 0.783212 dapat diartikan bahwa variabel bebas yaitu Suku Bunga, Jumlah Uang Beredar, dan Nilai Tukar