• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis pengaruh kedisiplinan dan lingkungan kerja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "analisis pengaruh kedisiplinan dan lingkungan kerja"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN

PENGMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (BPSDM) PROV. SUL-SEL

Abdon Longginus Nggedhi1, Taufik Thahir2, Sryi Hamdyani3

1,2,3Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar

1Kurusawa96@gmail.com, 2Taufiktahir512@gmail.com, 3Srihamdayani65@gmail.com

ABSTRACT

The aim of this research was to find out the influence of discipline and work environment on the employees’ working performance at the office of human resource development of South Sulawesi Province. The approach of this research was quantitative and associative approach. Technique of data analysis was validity test, multiple linear regression test, f-test and co relational co efficient test and determination of research result indicated that simultaneously discipline variable (x1) and working environment variable had significant impact on human resource development (x1), working environment (x2) had significant influence on employees performance (Y), working environment had significant impact towards employee’s performance at the office of human resource development. Technique of data analysis was done through validity test, reliability test, multiple linear regression test, t-test, f test, co relational coefficient and determination. The result of this research revealed that the variables of discipline (X1), working environment(X2) had significant influence on employees’ performance (Y) simultaneously at the office of human resource and development of South Sulawesi province. Partially discipline (X1), working environment (X2) had significant influence on employees’ working performance (Y) at the office of human resource and development be roué of South Sulawesi.

Keywords: discipline, working environment, performance.

PENDAHULUAN

Perkembangan globalisasi kian maju, dan daya saing akan perkembangan terus meningkat. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor sentral dalam suatu organisasi, apapun bentuk dan tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi, misi dan tujuannya untuk kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh manusia, jadi manusia merupakan faktor strategis dalam kegiatan suatu instansi/organisasi. Kinerja sebagai sesuatu yang tampak dimana individu relevan dengan tujuan organisasi. Kinerja yang baik merupakan salah satu sasaran organisasi dalam mencapai produktivitas kerja yang tinggi.

Tercapainya kinerja yang baik tidak terlepas dari kualitas sumber daya manusia yang baik pula. Kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang ingin dicapai dari pekerjaan tersebut, kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya. Kinerja merupakan hasil

pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi.

Selain kinerja kedisiplinan merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dengan disiplin pegawai yang baik dan teratur maka kinerja pegawai juga tentu akan baik.

Selain itu faktor lingkungan kerja juga harus diperhatikan dalam suatu organisasi, seperti sarana dan prasarana dan juga lingkungan lainnya seperti penerangan ruangan sirkulasi udara dalam ruangan dan lain-lain yang dapat mempengaruhi lingkungan dimana dapat meningkatkan kinerja pegawai dalam suatu organisasi.

Badan pengembangan sumber daya manusia (BPSDM) provinsi Sulawesi Selatan merupakan transformasi dari badan pendidikan dan pelatihan sebelumnya. Telah banyak terjadi perubahan baik dari segi struktur kelembagaan, nama maupun tugas pokok dan fungsinya dikarenakan adanya perubahan

(2)

kebijakan baik dipemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

Terdapat 5 (Lima) Program Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Selatan selama 5 (lima) tahun (2013-2018), maka pada Tahun 2018 kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut:

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. 2. Program Peningkatan Kapasitas dan Kinerja SKPD. 3. Program Peningkatan dan Pengembangan SistemPerencanaan dan Sistem Evaluasi Kinerja SKPD. 4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.

5. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

Melihat masalah-masalah tersebut maka peneliti merumuskan sebuah judul penelitian yakni “Analisis Pengaruh Kedisiplinan Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Prov. Sul- Sel.”

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah kedisiplinan berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Prov. Sulawesi Selatan? 2. Apakah lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Prov.

Sulawesi Selatan? 3. Apakah kedisiplinan dan lingkungan kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Prov. Sulawesi Selatan?

Adapun tujuan penelitian ini yakni untuk mengeahui pengaruh kedisiplinan dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai pada kantor badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Prov. Sul-Sel.

TINJAUAN LITERATUR

Menurut Edy Sutrisno (2016) menyatakan disiplin adalah sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan menaati norma-norma peraturan yang berlaku disekitarnya. Disiplin pegawai yang baik akan mempercepat tujuan perusahaan, sedangkan disiplin yang merosot akan menjadi penghalang dan memperlambat pencapaian tujuan perusahaan.

Dalam arti yang lebih sempit dan lebih banyak dipakai disiplin berarti tindakan yang diambil dengan penyelesaian untuk

mengoreksi perilaku dan sikap yang salah pada pegawai

Menurut terry Edy Sutrisno (2016) disiplin merupakan alat penggerak pegawai.

Agar tiap pekerjaan dapat berjalan dengan lancar, maka harus diusahakan agar ada disiplin yang baik. Terry kurang setuju jika disiplin kerja hanya dihubungkan dengan hal- hal yang kurang menyenangkan (hukuman), karena sebenarnya hukuman merupakan alat paling akhir untuk menegakan disiplin.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat dirumuskan bahwa yang dimaksut dengan disiplin adalah sikap hormat terhadap peraturan dan ketetapan perusahaan, yang ada dalam diri dengan sukarela pada peraturan dan ketetapan perusahaan.

Maenurut Edy Sutrisno (2016) Tujuan utama disiplin adalah untuk meningkatkan efisiensi semaksimal mungkin dengan cara mencegah pemborosan waktu dan energi.

Selain itu, disiplin mencoba untuk mencegah kerusakan atau kehilangan harta benda, mesin, peralatan dan perlengkapan kerja yang disebabkan oleh ketidak hati-hatian, sendu geru atau pencurian.

Menurut Edy Sutrisno (2016) faktor yang mempengaruhi disiplin pegawai adalah:

1. Besar kecilnya pemberian kopmensasi. 2.

Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan. 3. Ada tidaknya aturan pasti yang dijadikan pegangan. 4. Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan. 5. Ada tidaknya pengawas pimpinan. 6. Ada tidaknya perhaian pada pegawai. 7. Diciptakan kebiasaan- kebiasaan yang mendukung tekanya disiplin.

Menurut Edy Sutrisno (2016) organisasi atau perusahaan yang baik harus berupaya menciptakan peraturan atau tata tertib yang akan menjadi rambu-rambu yang harus dipenuhi oleh seluru pegawai organisasi.

Praturan-peraturan yang berkaitan dengan disiplin itu antara lain: 1).Peraturan jam masuk, pulang, dan jam istirahat. 2). Peraturan dasar tentang berpakaian dan bertingkah laku dalam pekerjaan. 3). Peraturan cara-cara melakukan pekerjaan dan berhubungan dengan unit kerja lain. 4). Peraturan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh para pegawai selama dalam berorganisasi dan sebagainya.

Heny Sidanti (2015) lingkungan kerja merupakan salah satu faktor penting dalam meciptakan kinerja kerja pegawai. Karena lingkungan kerja mempunyai pengaruh

(3)

langsung terhadap karyawan didalam menyelesaikan pekerjaan yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja organisasi.

Menurut Diah Indriani Suwando dan Eddy Madiono Sutanto (2015) lingkungan kerja adalah keseluruhan sarana dan prasarana kerja yang ada disekitar pegawai yang sedang melakukan pekerjaan. Lingkungan kerja merupakan kondisi dari segala sesuatu yang terdapat disekitar tempat kerja pegawai yang mampu memberikan pengaruh bagi dirinya dalam melaksanakan pekerjaanya.

Tri Widari, pengaruh disiplin dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai studi pada badan kepegawaian daerah istimewah Yogyakarta (2016) dimana mengatakan bahwa jenis-jenis lngkungan kerja yakni: 1.Lingkungan kerja fisik. 2.

Lingkungan kerja non fisik.

Menurut Danang Suyanto (3013) Ada beberapa faktor yang berkaitan dengan lingkungan organisasi, sebagai berikut: 1.

Hubungan pegawai. 2. Tingkat kebisingan lingkungan kerja. 3. Peraturan kerja. 4.

Penerangan. 5. Sirkulasi Udara. 6. Keamanan.

Juliansa Noor (2015) kinerja merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian suatu induvidu dihubungkan dengan visi yang diembankan oleh suatu organisasi, serta mengetahui dampak positif dan negatif dari suatu kebijakan operasional.

Suparno Eko Widodo (2015) dalam pembahasan mengenai permasalahan tentang kinerja pegawai maka tidak terlepas dari beberapa faktor, yang menyertai diantaranya:

1. Faktor kemampuan (ability). 2. Faktor Motivasi

Menurut Suparno Eko Widodo (2015) menyatakan pendapatnya bahwa penilaian kinerja dapat dilakukan oleh siapa saja yang dapat mengerti pengertian kinerja secara individual. Kemungkinannya antar lain adalah:

1. para atasan yang menilai bawahannya 2 .bawahan yang menilai atasan. 3. anggota kelompok menilai satu sama lain. 4. penilaian pegawai sendiri. 5. penilaian dengan multisumber. 6. sumber-sumber dari luar.

Suparno Eko Widodo (2015) tujuan dari penilaian kinerja adalah sebagai berikut: 1.

untuk mengetahui keterampilan dan kemampuan pegawai. 2. sebagai dasar perencanaan bidang kepegawaian khususnya penyempurnaan kondisi kinerja, peningkatan

mutu dan hasil kerja. 3. Sebagai dasar pengembangan dan pendayagunaan pegawai seoptimal mungkin sehingga dapat diarahkan jenjang/rencana karirnya, kenaikan pangkat dan kenaikan jabatan. 4. Mendorong terciptanya dan hubungan timbal baik yang sehat antara atasan dan bawahan. 5.

Mengetahui kondisi organisasi secara keseluruan dari bidang kepegawaian khususnya kinerja pegawai dalam bekerja. 6.

Secara pribadi pegawai mengetahui kekuatan dan kelemahannya sehingga dapat memacu perkembangan bagi atasan yang menilai akan lebih memperhatikan dan mengenal bawahannya dan pegawainya sehingga dapat lebih memotivasi pegawai. 7. Hasil penilaian pelaksanaan pekerjaan dapat bermenfaat bagi penelitian dan pengembangan dibidang kepegawaian.

Berdasarkan rumusan masalah dan tinjauan pustaka maka kerangka pikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Dengan demikian hipotesinya adalah sebagai beriut: H : Kedisiplinan berpengaruh terhadap kinerja pegawai kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Prov.

Sulawesi Selatan. H2: lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Prov. Sulawesi Selatan. H3: Kedisiplinan dan lingkungan kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja pegawai kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Prov. Sulawesi Selatan

METODE PENELITIAN

Desain penelitian Dalam melaksanakan suatu penelitian sangat diperlukan desain penelitian, agar penelitian dilakukan dapat

(4)

berjalan dengan baik dan sistematis. Desain penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan yang dibuat sedemikian rupa agar diperoleh jawaban atas pertanyaan penelitian. Desain penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan asosiatif dimana untuk mengetahui pengaruh kedisiplinan dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai pada kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Lokasi penelitian ini adalah pada Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sulawesi Selatan yang beralamat di JL. Cendrawasih No. 105, Kec.

Tamalate, kota Makassar, Sulawesi selatan.

Dan penelitiannya dilakukan pada bulan Oktober sampai bulan November 2019.

Data adalah keterangan yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukan fakta atau juga dapat didefinisikan data merupakan kumpulan fakta atau angka atau segala sesuatu yang dapat dipercayakan kebenarannya sehingga dapat digunakan sebagai dasar menarik kesimpulan.

Harry Yulianto (2016) menurut sifatnya maka jenis data yang digunakan adalah: 1.

Data kualitatif adalah data yang bukan berbentuk bilangan atau angka. Data kualitatif berupa ciri, sifat, atau gambar dari kualitas obyek. 2. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan.

Sumber data dalam penelitian ini yaitu:

Syofian Siregar (2016). Data dapat dibedakan menjadi dua cara untuk memperolehnya, dan sumber data dalam penelitian ini adalah: 1.

Data primer: Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek peneliti dilakukan. 2. Data sekunder: Data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengelolanya.

Teknik Pengumpulan Data yaitu:

Syofian Siregar (2016). Metode pengumpulan data yang dugunakan dalam suatu penelitian adalah: a. Observasi atau pengamatan langsung adalah kegiatan pengumpulan data dengan melakukan penelitian langsung terhadap kondisi ligkungan objek penelitian yang mendukung kegiatan penelitian, sehingga didapat gambaran secara jelas tentang kondisi objek penelitian tersebut. b. Wawancara adalah proses memperoleh keterangan/data untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara

pewawancara dengan responden dengan menggunakan alat yang dinamakan panduan wawancara. c. Kusioner (angket) adalah teknik pengumpulan informsi yang memungkinkan analisis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama didalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada. Dan model dari kusioner untuk responden adalah sebagai beerikut:

Populasi dan Sampel dalam penelitian ini yaitu: Sugiyono (2015) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuanitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dengan demikian dalam penelitian ini yang menjadi populasinya adalah pegawai Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusisa (BPSDM) Prov. Sulawesi Selatan yang berjumlah 115 orang. Sugiyono (2015) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki dari populasi. Dan pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan simple rondom sampling menurut sugiyono (2018) adalah.

simple rondom sampling adalah pengambilan anggota sampel dari populasi secara acak tanpa memperhatikan starta yang ada dalam populasi itu. Dengan demikian, jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 90 orang, yaitu dengan menggunakan rumus Slovin.

Diketahui:

Ditanya Dijawab:

Dibulatkan menjadi 90 orangKeterangan:

jumlah sampel jumlah populasi margin eror

(5)

Dengan demikian jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah berjumlah 90 orang

Variabel Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: Sugiyono (2015) variabel penelitian adalah variabel yang dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan variabel bebas. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) sedangkan variabel independen yang dalam bahasa indonesia yang biasa disebut variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu: a.Variabel disiplin kerja (X1) dan Variabel Lingkungan Kerja (X2) sebagai variabel bebas (X) b.

Variabel kinerja pegawai (Y) sebagai variabel terikat (Y)

Teknik Analisis Data yang digunakan adalah: a. analisis Asosiatif. Sofian Siregar (2016) adalah rumusan yang dilakukan untuk memberikan jawaban pada permasalahan yang bersifat hubungan atau pengaruh. Dimana hubungan intraaktif yakni antara dua variabel atau lebih bersifat saling mempengaruhi.

Dimana terdapat hubungan yang saling mempengaruhi antar kedisiplinan, lingkungan kerja dengan kinerja pegawai. b. Analisis Regresi Linier berganda. Sugiyono (2015) analisis regresi berganda digunakan oleh peneliti bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana (naik turunya) variabel dependen.

Bila dua variabel atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis linier ganda akan dilakukan bila jumlah variabel independenya minimal 2.

Dimana dalam penelitian ini terdapat satu variabel dependen yaitu kinerja pegawai dan variabel independennya adalah disiplin dan lingkungan kerja.

Persamaan regresi untuk dua prediktor adalah:

Dimana:

Y = kinerja Pegawai = Konstanta

= koofesien dari regresi dari tiap-tiap variabel Independen

= Disiplin

= Lingkungan Kerja

HASIL DAN PEMBAHASAN Menurut Sujarweni (2015) suatu variabel dikatakan reliabel jika memiliki Cronbach Alpha > 0,60

Uji regresu linier berganda. untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen) karena jumlah variabel bebas (independen) yang digunakan lebih dari satu.

Berikut adalah hasil uji regeresi linear berganda menggunakan SPSS 25:

Berdasarkan tabel 2. uji regresi linear berganda di atas maka diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

Keterangan : Y : Kinerja X1 : Kedisiplinan X2 : Lingkungan Kerja a : Konstanta

b1-2 : Koefisien Regresi X(variabel bebas) Y = a + b1X1 + b2X2

Y = 7,053 + 0,288X1 + 0,389X2 Degan penjelasannya sebagai beriklut: 1.

Persamaan regresi linear berganda

(6)

menunjukkan nilai a (konstanta) sebesar 7,053.

Nilai tersebut berarti bahwa jika variabel independennya yaitu Kedisiplinan (X1), Lingkungan Kerja (X2) sama dengan 0 (konstan) maka variabel dependen atau Kinerja sebesar 7,053. 2. Koefisien regresi variabel Kedisiplinan adalah 0,288 berarah positif, artinya jika Kedisiplinan (X1) bertambah 1 satuan sedangkan variabel independen lainnya bernilai tetap maka Kinerja (Y) akan naik sebesar 0,288. 3.

Koefisien regresi variabel Lingkungan Kerja adalah 0,389 berarah positif, artinya jika Lingkungan Kerja (X2) bertambah 1 satuan sedangkan variabel independen lainnya bernilai tetap maka Kinerja (Y) akan naik sebesar 0,389. 4. Uji-t yaitu untuk menguji bagaimana pengaruh masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri terhadap variabel terikatnya. Pengujian hipotesis dimaksudkan sebagai cara untuk menentukan apakah suatu hipotesis tersebut sebaiknya diterima atau ditolak.

Berdasarkan tabel 3, Hasil pengujian variabel independen (kedisiplinan dan lingkungan kerja) terhadap variabel dependen (kinerja) adalah sebagai berikut: 1) Variabel kedisiplinan (X1) menunjukkan nilai t-hitung (2,651) > t-tabel (1.98761), atau Sig 0,010<0,05 yang berarti Variabel kedisiplinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja. 2) Variabel lingkungan kerja (X2) menunjukkan nilai t-hitung (3,730) > t-tabel (1.98761), atau Sig 0,000<0,05 yang berarti Variabel lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja.

Berdasarkan tabel 4. uji-f diatas terlihat bahwa nilai Fhitung = 20,046, dan nilai Ftabel = 3,10 serta nilai Sig = 0,000, maka dapat disumpulkan nilai Fhitung > Ftabel (20,046 >

3,10) atau nilai sig < 0,05 (0,000 < 0,05) hal ini berarti bahwa secara simultan (bersama- sama) variabel independen (X1 dan X2) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y).

Berdasarkan tabel 5. diatas maka dapat dijelaskan atau interpretasinya sebagai berikut:

1) Nilai R (korelasi) menjelaskan besarnya nilai korelasi atau hubungan antara variabel independen (kedisiplinan dan lingkungan kerja) dengan variabel dependen (kinerja pegawai) sebesar 0,562 atau 56,2% nilai korelasi ini berada di antara ± 0,41 hingga ± 0,60 dan bernilai positif ini berarti bahwa hubungan antara kedisiplinan dan lingkungan kerja terhadap kinerja yaitu sedang, signifikan, dan searah. 2) Nilai R Square (determinasi) menunjukkan bahwa 31,5% variasi dari variabel dependen (kinerja pegawai) dapat diterangkan atau dipengaruhi oleh variabel independen (kedisiplinan dan lingkungan kerja) sedang sisa nya 68,5% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak diketahui atau tidak diteliti.

Adapun pembahasan yang akan diurai mengenai hasil analisis data untuk menjawab rumusan masalah maupun hipotesis aitu

(7)

sebagai berikut: 1) Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh kedisiplinan terhadap kinerja pegawai pada Kantor BPSDM Provinsi Sul-Sel. Hal ini dibuktikan dengan nilai Sig 0,010 < 0,05 dan nilai t-hitung (2,651) > t-tabel (1.98761), berarti hipotesis yang diajukan dapat diterima.

Pegawai yang memiliki disiplin tinggi maka dia akan terbiasa datang tepat waktu dalam bekerja, sedangkan pegawai yang memiliki disiplin rendah terbiasa untuk datang terlambat dalam bekerja. Secara tidak langsung hal tersebut menunjukan ketika pegawai memiliki disiplin tinggi, maka dia akan berusaha menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu. Hal ini akan meningkatkan kinerja, karena pekerjaan dapat terselesaikan tepat waktu.

Pegawai yang taat pada peraturan kerja selalu mengikuti pedoman kerja dan tidak akan melalaikan prosedur kerja yang ditetapkan oleh instansi. Dengan mengikuti prosedur kerja yang ada, maka hal tersebut akan meminimalisir adanya kesalahan pegawai pada hasil kerjanya. Berarti pegawai yang ada pada Kantor BPSDM Provinsi Sul-Sel memiliki disiplin yang cukup tinggi dilihat dari nilai Sig < 0,05. 2) Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai pada Kantor BPSDM Provinsi Sul-Sel. Hal ini dibuktikan dengan nilai Sig 0,000 < 0,05 dan nilai t- hitung (3,730) > t-tabel (1.98761), berarti hipotesis yang diajukan dapat diterima.

Dengan adanya data diatas menunjukkan bahwa lingkungan kerja pada Kantor BPSD.

Provinsi Sul-Sel dapat dikatakan lingkungan kerja yang kondusif. Ini dapat dilihat dari lingkungan kerja baik secara fisik maupun non dapat memberikan kesan

menyenangkan, mengamankan,

menentramkan, kesan betah bekerja dan lain sebagainya serta Tersedianya fasilitas kerja yang lengkap, walaupun tidak baru merupakan salah satu penunjang proses dalam bekerja, dimana yang dimaksud dengan fasilitas kerja adalah peralatan yang digunakan untuk mendukung kelancaran kerja.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa disiplin dan lingkungan kerja secara simultan (Bersama-sama) berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Kantor BPSDM Provinsi Sul- Sel. Hal ini dibuktikan dengan nilai Sig 0,000

< 0,05 dan nilai Fhitung > Ftabel (20,046 >

3,10). Kinerja yang maksimal dapat dipicu dengan adanya tingkat disiplin yang tinggi dari

setiap pegawai dan lingkungan kerja yang baik di dalam instansi tersebut. Disiplin yang tinggi akan mendorong pegawai untuk melakukan pekerjaanya dengan sebaik mungkin, sesuai peraturan dan prosedur kerja yang ada dalam instansi, selain itu dengan adanya lingkungan kerja yang baik, pegawai akan merasa aman dan nyaman ketika bekerja.

PENUTUP

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah diurai mengenai Pengaruh Kedisiplinan dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sul-Sel, maka dapat di simpulkan sebagai berikut : 1) Variabel independen Kedisiplinan (X1) menunjukkan secara parsial berpengaruh signifikan dan positif terhadap Kinerja Pegawai dengan dibuktikan oleh nilai Sig<0,05 atau t-hitung>t- tabel, pada variabel Kedisiplinan nilai Sig 0,010<0,05 atau t-hitung (2,651) > t-tabel (1,98761). 2). Variabel independen Lingkungan Kerja (X2) menunjukkan secara parsial berpengaruh signifikan dan positif terhadap Kinerja Pegawai dengan dibuktikan, pada Lingkungan Kerja nilai Sig 0,000<0,05 atau t-hitung (3,730) > t-tabel (1.98761). 3).

Kemudian variabel independen (Kedisiplinan dan Lingkungan Kerja) secara simultan berpengaruh signifikan dan positif terjadap Kinerja Pegawai (Y), yang di tunjukkan oleh nilai F-hitung > F-tabel (20,046 > 3,10) atau Sig 0,000<0,05. 4). Selain itu ditandai pula dengan nilai korelasi (R) sebesar 56,2% dan nilai determinasi (R2) sebesar 31,5% yang berarti hubungan variabel independen (Kedisiplinan dan Lingkungan Kerja) dengan variabel dependen (Kinerja Pegawai) sebesar 56,2% dan 31,5% variasi dari variabel dependen (Kinerja Pegawai) dapat diterangkan atau dipengaruhi oleh variabel independen (Kedisiplinan dan Lingkungan Kerja) sedang sisa nya 68,5% dipengaruhi oleh variabel- variabel lain yang tidak diketahui atau tidak diteliti.

Setelah mengkaji penelitian ini maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: 1). Diharapkan bagi Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sul-Sel dapat lebih meningkatkan kedisiplinan para pegawainya dan dapat mempertahankan atau lebih

(8)

meningkatkan lingkungan kerja yang kondusif.

2). Bagi peneliti selanjutnya agar dapat melakukan penelitian dengan melakukan pengembangan melebihi dari apa yang saya teliti baik penambahan data, variabel, dan metode penelitiannya tentang Pengaruh Kedisiplinan dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sul-Sel.

DAFTAR PUSTAKA

BPSDM, Provinsi Sulawesi Selatan. BPSDM

laksanakan Rakor BKPSDM

Kabupaten/kota Se-SulSel Terkait Sistem Penilaian Digitalisasi. Diakses melalui website: https://bpsdm.sulselprov.go.id Hasibuan, P. S. M (2014). Manajemen Sumber

Daya Manusia. Edisi Pertama Jakarta: PT Bumi Aksara

Noor, J. (2015). Penelitian ilmu manajemen tinjauan filosofis dan praktis. Edisi pertama. Jakarta: Pernadamedia Group.

Rosida, dan Sulistiyani, T. A. (2018).

Manajemen Sumber Daya Manusia Pendekatan Teori Dan Praktik Untuk Organisasi Publik. Edisi Pertama.

Yogyakarta:

Gava Media. Sutrisno E. (2016) manajemen sumber daya manusia. Edisi Pertama.

Jakarta: Pernadamedia Group.

Sunyonto, D (2013). Teori, Kusioner, dan Analisis Data Sumber Daya Manusia (Praktik Penelitian). Cetakan kedua.

Yogyakarta: CAPS (Center For Acadenic Pulishing Service).

Siegar, S. (2016). Statistika Deskriptif Untuk Penelitian Dilengkapi Perhitungan Menual Dan Aplikasi SPSS Versi 17. Edisi Pertama. Jakarta: PT Rajagrafindi Persada.

Sugiyono, (2015). Statistika Untuk Penelitian.

Cetakan ke-26 Bandung: Alfabeta, CV.

Sugiono. 2018. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D cetakan ke-28.

Bandung: Alfabeta

Sujarweni, W. (2015). Mtodologo penelitian- Bisnis&ekonomi. Cetakan ke-1 Yogyakarta:

PUSTAKABARUPRESS

Sidanti, H. (2015). Pengaruh Lingkungan Kerja Disiplin Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Negri-Sipil Di Sekretariat DPR Kabupaten Madiun Dosen Program Studi STIE Dharma Iswara Madiun Jurnal JIBEKA volume 9 Nomor 1

Februari 2015: 44-53. Diakses melalui website: https://scholar.google.co.id Suwondo, I. S. & Sutanto, M. E. (2015).

Hubungan Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja, Dan Kinerja Karyawan program Studi Manajemen Universitas Kristen Petra ISSN 1411-1438 (print) ISNN 2338-8234 (online) JMK Vol. 17, No 2 September 2015, 135-134. Diakses Melalui Webstie:

https://scholar.google.co.id

Sari, P. S. (2015). Pengaruh Disiplin Kerja, Komitmen Organisasi, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Negri Sipil Balai Besar Wilayah Sungai Pemalih- Juana Program Studi Manajemen Universitas Dian Nuswantoro Semarang Jurnal Manajemen UDINUS diakses

melalui Website:

https://scholar.google.co.id

Widari, T. (2016). Pengaruh Disiplin dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Study Pada Badan Kepegawaian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta) Universitas Negri Yogyakarta.

Widodo, E. S. (2015). Manajemen pengembangan sumber daya manusia.

Edisi pertama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Yulianto, H. (2016). Statistika 1. Edisi Pertama. D.I. Yogyakarta: Lembaga Ladang Kata.

Yulianto, H. & Qamaria, N. & Usman, H. A.

C. (2018). Dampak Sosial-Ekonomi Badan Usaha Milik Desa: Studi Kasus Bumi desa Julukana Labbiri STIE YPUP Makassar Jurnal Ekonomi Manajemen Dan Akuntasi ISSN 0216-9533 (print) ISNN 2549-6182 (online) Vol 15, No 2 Desember 2018.

Referensi

Dokumen terkait

As for the observation sheet using 10 core competence on pedagogical competence, namely mastering the characteristics of students, mastering learning theories and educational principles