• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH KEYAKINAN, PENGETAHUAN, DAN PRODUK BANK TERHADAP KEPUTUSAN MASYARAKAT MEMILIH BANK SYARIAH (Studi pada Komunitas Panahan Sabalango dan LPK Anggrek di Kota Padang)

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS PENGARUH KEYAKINAN, PENGETAHUAN, DAN PRODUK BANK TERHADAP KEPUTUSAN MASYARAKAT MEMILIH BANK SYARIAH (Studi pada Komunitas Panahan Sabalango dan LPK Anggrek di Kota Padang)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH KEYAKINAN, PENGETAHUAN, DAN PRODUK BANK TERHADAP KEPUTUSAN

MASYARAKAT MEMILIH BANK SYARIAH (Studi pada Komunitas Panahan Sabalango dan

LPK Anggrek di Kota Padang)

JURNAL ILMIAH

Disusun oleh :

Jehan Putri Ghazela 175020500111030

JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

2021

(2)

400.000 200.000

Perkembangan Dana Pihak Ketiga di Indonesia

365.784 327.712 363.433 350.317 308.604

Bank Konvensional Bank Syariah

ANALISIS PENGARUH KEYAKINAN, PENGETAHUAN, DAN PRODUK BANK TERHADAP KEPUTUSAN MASYARAKAT MEMILIH BANK SYARIAH (Studi pada Komunitas Panahan Sabalango dan LPK Anggrek di Kota Padang)

Jehan Putri Ghazela

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang Email : jehanghazela@student.ub.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh keyakinan, pengetahuan, produk bank berpengaruh signifikan terhadap keputusan masyarakat memilih bank syariah pada komunitas panahan Sabalango dan LPK Anggrek di Kota Padang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan uji logistik dengan pengukuran statistik inferensial-parametrik. Sumber data yang digunakan berasal dari data primer dengan teknik proporsional random sampling yang terdiri dari 60 responden, 36 orang berasal dari komunitas panahan Sabalango dan 24 orang berasal dari LPK Anggrek di Kota Padang. Berdasarkan hasil uji hipotesis Pearson ditemukan bahwa variabel keyakinan berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih bank syariah sebesar 1,7%. Kemudian, variabel pengetahuan berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih bank syariah sebesar 0,6%. Terakhir, variabel produk bank berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih bank syariah sebesar 0%.

Ditemukan juga pada hasil uji simultan menunjukkan bahwa variabel keyakinan, pengetahuan, dan produk bank berpengaruh signifikan sebesar 0% secara bersama-sama terhadap variabel dependen yakni keputusan memilih bank syariah.

Kata kunci: Keyakinan, Pengetahuan, dan Produk Bank

A. PENDAHULUAN

Seiring dengan perkembangan zaman kebutuhan terhadap jasa perbankan menjadi kebutuhan yang tidak terelakkan. Di Indonesia tersedia dua jenis bank yaitu bank konvensional dan bank syariah.

Berdasarkan penelitian oleh Hafidh Munawir menjelaskan bahwa bank konvensional melakukan beberapa strategi untuk memikat hati calon nasabahnya. Mulai dari menyediakan fasilitas yang lengkap seperti ATM yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Lalu, penyebaran jaringan pemasaran yang luas seperti menjadi sponsor event. Hingga, pemberian suku bunga yang tinggi kepada nasabah agar menarik masyarakat untuk menabung di bank konvensional.

Seharusnya strategi-strategi tersebut mampu memikat hati masyarakat untuk memilih bank konvensional, tetapi kenyataannya tidak demikian. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa terjadi penurunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada bank konvensional, sekaligus peningkatan DPK bank syariah dari tahun 2016 hingga 2020 dalam satuan miliar, sebagai berikut:

Gambar 1. Grafik Perkembangan Dana Pihak Ketiga di Indonesia

0 27.759 31.394 35.070 39.800 66.904 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Laporan OJK, Juli 2020 (Data diolah, 2021)

(3)

Hal ini menandakan bahwa bank syariah mengalami perkembangan yang sangat pesat dikarenakan kebutuhan masyarakat terhadap jasa perbankan syariah yang semakin tinggi. Perkembangan minat masyarakat terhadap bank syariah ini sudah terjadi sejak tahun 2008 yang ditandai dengan ditetapkannya Undang-undang No. 21 Tahun 2008 mengenai perbankan syariah. Seiring kemunculan fenomena hijrah di Indonesia dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini, telah mengubah pandangan sekaligus perilaku muslim dalam kegiatan ibadah baik secara vertikal maupun secara horizontal, khususnya dalam kegiatan muamalah seperti menggunakan halal kosmetik, halal travel, hingga jasa perbankan syariah.

(Yoswohady, Center for Middle Class Consumer Studes (CMCS)). Fenomena hijrah ini tidak hanya terjadi di skala nasional tetapi juga di skala provinsi hingga kota. Provinsi Sumatera Barat merupakan provinsi ketiga dengan penduduk muslim terbesar di Indonesia yakni mencapai 97,42%. (Data Sensus Penduduk-BPS RI, 2010). Angka ini menandakan potensi yang sangat besar bagi bank syariah untuk memikat hati masyarakat memilih bank syariah.

Terbukti dengan terjadi peningkatan DPK pada bank syariah. Pada 22 Oktober 2020 dalam jumpa pers virtual mengenai pemaparan kondisi ekonomi Sumatera Barat (Sumbar) terkini, Kepala Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sumatera Barat, Misran Pasaribu, mengatakan bahwa “Total aset perbankan syariah di Sumatera Barat mengalami kenaikan dikarenakan meningkatnya Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp150 miliar (4,42 %) dari sebesar Rp3,39 triliun menjadi sebesar Rp3,54 triliun.

Selain itu, terjadi peningkatan pembiayaan yang disalurkan sebesar Rp220 miliar (7,77 %) dari Rp2,83 triliun menjadi Rp3,05 triliun.” (Sumbarfokus.com, 2020). Hal ini diamini oleh Direktur Penelitian, Pengembangan, Pengaturan Perizininan Perbankan Syariah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Deden Firman Herdansyah mengatakan bahwa “Market share perbankan syariah di Sumatera Barat lebih besar dari nasional yakni sebesar 6,8%, sedangkan nasional hanya 5%. Dengan jumlah bank syariah di Sumatera Barat sekitar 88 unit kantor yang tersebar hingga pelosok daerah, ini menandakan bahwa peluang perbankan syariah di Sumatera Barat sangat menjanjikan.” (Klikpositif.com, 2016).

Hal ini semakin diperkuat dengan berita yang mengabarkan bahwa telah terjadi lonjakan pengalihan nasabah di Kota Padang dari bank konvensional ke bank syariah dengan alasan menginginkan kehidupan yang lebih tenang. (Vivanews, 2010). Jadi, menurut Kepala OJK Sumbar, Misran Pasaribu menegaskan bahwa peluang perbankan syariah di Sumatera Barat (Sumbar) untuk tumbuh sangat besar mengingat budaya masyarakat Sumbar yang akrab dengan syariah, termasuk rencana PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) atau yang lebih dikenal Bank Nagari akan dikonversi menjadi bank syariah karena menunjukkan kinerja positif. (Berita Langgam.id, 2020). Fenomena hijrah ini dapat dikaitkan dengan teori perilaku konsumen oleh Peter dan Olson (1996) menjelaskan tahapan kejadian kognitif dalam proses pembelian yang dimulai dari tahap kesadaran, pengetahuan, menyukai, pilihan, keyakinan, hingga berujung pada pembelian. Berdasarkan teori tersebut penelitian ini berfokus pada empat variabel utama yaitu keyakinan, pengetahuan, produk bank, dan keputusan memilih bank syariah. Maka dari itu, objek penelitian ini terdiri dari dua komunitas yaitu komunitas panahan Sabalango dan LPK Anggrek di Kota Padang untuk mampu menggambarkan keadaan sebenarnya di masyarakat dengan tujuan mengetahui apakah anggota komunitas memilih bank syariah atau tidak.

Dari penjelasan di atas, maka penulis sangat tertarik mengangkatnya ke dalam sebuah penelitian mengenai analisis pengaruh keyakinan, pengetahuan, dan produk bank terhadap keputusan masyarakat memilih bank syariah (studi pada komunitas panahan Sabalango dan LPK Anggrek di Kota Padang).

B. KAJIAN PUSTAKA

Teori Konsumsi Perspektif Islam

Menurut Arief Hoetoro pada tahun 2018, teori perilaku konsumen menjelaskan bagaimana individu memilih barang apa yang dikonsumsi, berapa jumlah, dan berapa kepuasan yang dirasakan. Selain itu, menurut Chaudry (2012), terdapat tiga prinsip dasar konsumsi dalam perspektif Islam yaitu mengonsumsi barang halal, mengonsumsi barang yang suci lagi bersih, dan mengonsumsi barang secara tidak berlebihan.

Dalam ekonomi Islam terdapat konsep self interest. Arief Hoetoro (2017) memperkenalkan istilah transformasi self-interest, semakin seseorang menjalankan ekonomi sesuai syariat, maka akan semakin tinggi pula tingkat self-interestnya. Berikut tiga tingkatan transformasi self interest:

(4)

a. Al-nafs Al-ammarah: Tahap ini berorientasi pada kebendaan, pemuasan kesenangan, nilai-nilai, hingga netralitas moral.

b. Al-nafs Al-lawwamah: Tahap ini lebih berfokus pada kesadaran intuitif, pengenalan diri, proses sosial, yang berujung pada lahirnya idealisme.

c. Al-nafs Al-muthmainnah: Tahap ini paling tinggi dan luas karena sudah masuk pada kesadaran ilahiyah dan kesempurnaan diri.

Keyakinan

Kaye & Raghavan (2000) mengatakan bahwa “Religiusitas sebagai ekspresi spiritual individu yang berkaitan dengan keyakinan, nilai, ritual, serta hukum yang berlaku.” Menurut Driyarkara (1987),

“Religiusitas adalah kumpulan aturan-aturan yang wajib dilaksanakan yang berfungsi untuk mengikat dan mengutuhkan diri dalam hubungan kepada Tuhan, sesama manusia, dan alam sekitar.” Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa aspek religiusitas mengandung seperangkat aturan yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia baik hubungan secara vertikal dan horizontal yakni kepada Tuhan Yang Maha Esa maupun sesama manusia. Sehingga dalam aktivitas keagamaan dapat dilihat dari aspek keyakinan seseorang yang bersumber dari nilai tauhid dan meyakini bahwa segala aturan dalam Islam baik yang berisi perintah maupun larangan adalah bersumber dari Allah S.W.T.

Pengetahuan

Menurut Ujang Sumarwan (2011), “Pengetahuan merupakan pengalaman yang merubah perilaku seseorang. Semakin tinggi pengetahuan seseorang akan semakin baik mengolah informasi yang didapat, sehingga mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.” Berdasarkan teori perilaku konsumen terdapat 2 faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen sebagai berikut:

a. Faktor internal berasal dari dalam diri individu seperti pengalaman dan memori belajar, kepribadian, motivasi, sikap, dan persepsi.

b. Faktor eksternal berasal dari luar individu seperti faktor ekonomi, sosial, budaya, dan pemasaran produk.

Riba dalam Perspektif Ekonomi

Menurut Sadeq (1989,27-28) terdapat empat faktor pengharaman riba dalam perspektif ekonomi sebagai berikut:

a. Sistem ekonomi ribawi yang menimbulkan ketidakadilan.

b. Sistem ekonomi ribawi melahirkan ketidakseimbangan antara pemodal dan peminjam.

c. Bunga dianggap menambah biaya produksi.

d. Sistem ekonomi ribawi akan menghambat investasi.

Produk Bank

Menurut Sumarwan (2002), “Pengetahuan produk merupakan segala macam informasi mengenai produk, meliputi produk, merek, terminology produk, atribut, atau firu bank.” Menurut Ghazali (2007),

“Perbankan syariah dijalankan dengan prinsip bagi hasil dan berfokus pada menegakkan keadilan dalam bertransaksi.”. Berdasarkan Buku Bank Indonesia Seri Kebanksentralan No.14 tahun 2005 mengenai bank syariah menunjukkan beberapa produk yang disediakan bank syariah dalam kegiatan usahanya, sebagai berikut:

Tabel 1: Produk dan Jasa Bank Syariah

Pembeda Produk dan Jasa Bank Syariah

Penghimpunan Prinsip Mudharabah : Tabungan

Deposito/Investasi Obligasi

Prinsip Wadiah Yad Dhamanah:

Tabungan Giro

Prinsip Ijarah:

Obligasi

Penyaluran Pola Bagi Hasil:

Mudharabah

Pola Jual Beli:

Murabahah

Pola Sewa:

Ijarah

(5)

Musyarakah Salam Istishna’

Ijarah wa Iqtina Jasa

Pengetahuan

Jasa Keuangan:

Wakalah Kafalah Ujr Qardh Sharf Rahn

Jasa Nonkeuangan:

Wadi’ah yad amanah

Jasa keagenan:

Mudharabah muqayyadah

Sumber: Buku Bank Indonesia Seri Kebanksentralan No.14 tahun 2005 Tabel 2: Perbedaan Bank Konvensional dan Bank Syariah

Faktor Pembeda Bank Konvensional Bank Syariah Dasar Bebas nilai (Tidak sesuai

syariah)

Berinvestasi di sector halal (Sesuai syariah)

Acuan operasional Mengacu pada PAPI, PBI, POJK, dan ketentuan lain yang tidak berkaitan dengan syariah.

(Tidak ada Dewan Pengawas Syariah)

Mengacu pada fatwa DSN MUI, AAOIFI, PAPSI, PBI, SEBI, dan POJK. (Ada Dewan Pengawas Syariah)

Pola Hubungan Antara debitur dan kreditur Antara pemilik dana (shahibul maal) dan pengelola dana (mudharib) Azas Sistem

keuangan

Berdasarkan bunga Berdasarkan bagi hasil, margin keuntungan, dan fee

Sistem keuangan Besaran bunga yang tetap Besaran bagi hasil tidak tetap karena tergantung dengan kinerja usaha

Tujuan Profit oriented Profit dan falah oriented

Sumber: OJK

Keputusan Memilih Bank

Berdasarkan buku Ilmu Perilaku Konsumen, UB Press (2012), dalam pengambilan keputusan konsumen terdapat tiga tahapan yang penting sebagai berikut:

a) Menerjemahkan segala informasi yang diterima untuk menciptakan pengetahuan personal terhadap produk.

b) Mengintegrasikan pengetahuan dalam menetapkan perilaku diantara pilihan alternatif produk yang tersedia.

c) Mengungkap kembali pengetahuan mengenai produk untuk diproses secara integrasi dan interpretasi.

C. METODE PENELITIAN

Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan dengan metode verifikatif. Menurut Sugiyono (2017), “Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang berasal dari positivisme, dimana membutuhkan populasi atau sample tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah

(6)

ditetapkan.”. Menurut Sugiyono (2017), “Penelitian verifikatif bertujuan untuk menguji teori yang akan mencoba menghasilkan metode ilmiah yakni status hipotesa yang berupa kesimpulan, apakah hipotesa ditolak atau diterima.”

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Kota Padang, Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan teknik penyebaran kuesioner yang berisikan pertanyaan tertutup. Pengambilan data akan dilakukan melalui membagikan link googleform kepada para responden. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret 2021.

Populasi dan Sampel

Dalam penelitian ini, total populasi berjumlah 150 orang terdiri dari dua kelompok yakni kelompok utama berasal dari komunitas panahan di Kota Padang yang bernama “Sabalango Archery” dengan jumlah anggota sebesar 90 orang. Lalu, kelompok pendukung yakni anggota LKP Anggrek (Lembaga Kursus Menjahit Anggrek) Kota Padang yang berjumlah 60 orang. Menurut Sugiyono (2011), sampel merupakan bagian dari suatu populasi dengan karakteristik tertentu dengan jumlah sampel yang layak dalam sebuah penelitian berjumlah 30 hingga 500. Berdasarkan pendapat ahli tersebut, maka penelitian ini menetapkan jumlah sampel sebanyak 60 orang responden yang terbagi dari 36 orang berasal dari anggota panahan Sabalango Archery Kota Padang dan 24 orang berasal dari anggota LPK Anggrek di Kota Padang dengan menggunakan rumus Yamane.

Jenis dan Sumber Data

Menurut Sugiyono (2010), “Data primer ialah data didapatkan langsung dari responden kepada peneliti. Baik yang bersumber dari individu maupun instansi tertentu untuk memenuhi keperluan penelitian.” Jenis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah data primer yang berasal dari responden yang berdomisili di Kota Padang. Penelitian ini menggunakan teknik probability sampling yang bertujuan untuk memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi yang dipilih untuk dijakan sampel (Sugiyono, 2017).

Skala Pengukuran

Sugiyono (2013:146) menegaskan bahwa “Instrumen penelitian ialah alat ukur fenomena sosial yang hendak diamati.” Selanjutnya, Sugiyono (2013:132) juga menjelaskan bahwa “Skala Likert berfungsi untuk mengukur sikap dan persepsi individu atau kelompok mengenai fenomena sosial yang terjadi.”.

Hadi (1991:19) menjelaskan bahwa “Untuk menghilangkan kelemaham pada skala likert dengan lima jawaban yang melahirkan jawaban ditengah, maka diperlukan modifikasi skala likert dengan tujuan mampu menjaring semua informasi yang responden berikan.” Pada penelitian ini menggunakan skala likert dengan 4 penilaian dengan tipe pertanyaan positif. Berikut tabel kuesioner model modifikasi skala Likert dengan skala empat penilaian:

Tabel 3: Skala Likert

Skala Nilai

Iya 4

Cendrung Iya 3

Cendrung Tidak 2

Tidak 1

Sumber: Diolah peneliti, 2021

(7)

Metode Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi logistik. Liu, Li, Liang (2013) menjelaskan bahwa untuk dapat memprediksi hasil dari variabel dependen yang bersifat kategori maka menggunakan analisis regresi logistik. Variabel yang digunakan berasal dari data kuanlitatif dikotomi, di mana nilai 1 menyatakan keberadaan sebuah karakteristik dan nilai 0 menyatakan ketidakberadaan sebuah karakteristik (Sepang, Komalig, & Hatidja, 2012).

1. Uji Validitas

Menurut Arikunto (1998), “Validitas dilakukan untuk menguji keabsahan instrumen yang diukur.

Apabila instrumen dinyatakan valid, maka validitas tinggi, dan sebaliknya.” Pada penelitian ini dilakukan pengujian validitas dilakukan pada 30 responden. Sugiyono (2005) menegaskan bahwa terdapat ketentuan pernyataan valid atau tidak valid. Jika nilai r hitung lebih besar sama dari nilai r tabel, maka dinyatakan valid dengan tingkat singnifikasi 5%. Sedangkan, jika nilai r hitung lebih kecil sama dari nilai r tabel, maka dinyatakan tidak valid dengan tingkat signifikasi 5%.

2. Uji Reliabilitas

Rakhmat (2001) mengatakan bahwa “Jika alat ukur yang sama dipakai berkali-kali dan menunjukkan hasil yang sama maka dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut reliabel.” Jika nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60, maka dinyatakan bahwa variabel reliabel. Sedangkan, jika nilai Cronbach Alpha lebih kecil dari 0,60, maka dinyatakan bahwa variabel tidak reliabel.

3. Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2007) mengatakan bahwa “Tujuan dilakukan uji multikolinearitas ialah untuk menguji apakah terdapat korelasi antar variabel independent pada model regresi ini. Uji ini hanya dilakukan pada penelitian dengan jumlah variabel independen yang lebih dari satu. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen.” Untuk mengetahui terdapat korelasi antar variabel indepeden atau tidak, berikut cara mendeteksinya. Pertama, koefisien korelasi

> 80%. Lalu, nilai tolerance < 0,10. Terakhir, nilai VIF > 10.

4. Analisis Regresi Logistik

Pada penelitian ini menggunakan analisis regresi logistik yang bertujuan untuk mengetahui apakah variabel Y, dimana terdapat dua kategori yakni nilai 1 bermakna memilih bank syariah dan nilai 0 bermakna tidak memilih bank syariah. Berikut model regresi logistik dalam penelitian ini:

Keterangan:

𝜋 Y = ln (

1 − 𝜋) = 𝛽0 + 𝛽1X1 + 𝛽2X2 + 𝛽3X3 + 𝜇𝑖

Y=ln⁡(π/(1-π)) = Y = Keputusan memilih bank syariah Y =1 Untuk responden yang memilih bank syariah Y =0 Untuk responden yang tidak memilih bank syariah β0 = Konstanta (α)

β_1-β_3 = Koefisien regresi X_1 = Keyakinan

X_2 = Pengetahuan X_3 = Produk Bank μi = Error

Terdapat beberapa tahap dalam melakukan uji regresi logistic, yakni sebagai berikut:

a. Uji Kelayakan Model Regresi (Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test) b. Uji Goodness of Fit (R2)

(8)

c. Uji Keseluruhan Model (Overall Model Fit) d. Uji Signifikansi Simultan

e. Uji Pearson

D. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel keyakinan, pengetahuan, dan produk bank terhadap keputusan masyarakat memilih bank syariah di Kota Padang yang melibatkan 60 responden. Responden didominasi oleh wanita sebesar 75%. Mayoritas responden pendidikan terakhir ialah S1 yakni sebesar 55% dalam rentang usia 18-24 tahun sebesar 37%. Selain itu, mayoritas responden berstatus wiraswasta dan wirausaha dengan kode “dll” sebesar 35% dan disusul oleh mahasiswa sebesar 25%.

Hasil Analisis Data

1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Penelitian ini menggunakan software SPSS 16.0 yang menunjukkan hasil bahwa seluruh item penelitian setiap variabel, yaitu variabel keyakinan (X1), pengetahuan (X2), dan produk bank (X3) dinyatakan valid karena seluruh nilai r-hitung pada item tersebut lebih besar daripada r-tabel (0,254) pada tingkat signifikansi 5%. Selain itu, uji reliabilitas menunjukkan hasil bahwa keseluruhan pertanyaan pada kuesioner dinyatakan reliabel karena nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari batas reliable yaitu 0,6. Nilai Cronbach’s Alpha pada variabel keyakinan sebesar 0,672. Lalu nilai Cronbach’s Alpha pada variabel pengetahuan sebesar 0,758. Terakhir nilai Cronbach’s Alpha pada variabel produk bank sebesar 0,818.

2. Uji Multikolinearitas Tabel 4 : Uji Multikolinearitas

Model Tolerance VIF

1 (Constant)

X1 .821 1.218

X2 .682 1.467

X3 .609 1.642

Sumber: Diolah peneliti, 2021

Berdasarkan tabel 4 menunjukkan hasil uji multikolinearitas pada seluruh variabel independent yaitu Keyakinan, Pengetahuan, dan Produk Bank ialah bebas dari multikolinearitas atau tidak terjadi interkorelasi antar variabel independent karena nilai Tolerance seluruh variabel tersebut lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10.

3. Uji Kelayakan Model Regresi (Hosmer and Lemeshow’s Godness of Fit Test) Tabel 5 : Hosmer and Lemeshow’s Godness of Fit Test

Step Chi-square Df Sig.

1 6.591 8 0.581

Sumber: Diolah peneliti, 2021

Berdasarkan tabel 5 menunjukan nilai signifikansi pada uji kelayakan model regresi (Hosmer and Lemeshow’s Godness of Fit Test) adalah 0,581. Hal ini menunjukkan bahwa nilai tersebut lebih besar dari alpa 5%. Maka dapat disimpulkan bahwa model logistik pada penelitian ini dapat memprediksi nilai observasi dengan baik antara model yang digunakan dengan data yang diperoleh (goodness of fit).

(9)

4. Uji Koefisien Detrminasi (Godness of Fit R2) Tabel 6 : Godness of Fit R2

Step -2 Log Likelihood Cox & Snell R-

Square Nagelkerke R Square

1 41.322 0.353 0.523

Sumber: Diolah peneliti, 2021

Berdasarkan tabel 6 menunjukkan bahwa model yang terdiri dari tiga variabel (keyakinan, pengetahuan, dan produk bank) ternyata terjadi perubahan dalam penaksiran parameter (-2 Log likelihood) sebesar 41,322. Lalu, jika dilihat dari R Square sebesar 0,353 atau 35,3% (Cox & Snell).

Terakhir, nilai Nagelkerke R Square sebesar 0,523 atau 52,3%. Maka, dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel tersebut memiliki proporsi keputusan memilih bank syariah yang tinggi yakni sebesar 52,3%, sedangkan sisanya sebesar 47,7% dapat dijelaskan oleh variabel di luar model penelitian.

5. Uji Keseluruhan Model (Overall Model Fit) Tabel 7 : Iteration history Block 0 & Block 1

- 2 Log Likehood

Iteration 0 67,480

Iteration 1 41,322

Sumber: Diolah peneliti, 2021

Berdasarkan tabel 7 menunjukkan bahwa nilai -2LL yang hanya tersedia konstanta saja bernilai 67,480, sedangkan nilai -2LL yang terdiri dari konstanta dan variabel bernilai 41,322. Semakin terjadi penurunan model Log Likelihood pada model regresi maka semakin baik artinya model fit.

6. Uji Signifikansi Simultan (Uji Omnimbus Test) Tabel 8 : Uji Omnimbus Test

Step 1 Chi- square df Sig.

Step 26,158 3 .000

Block 26,158 3 .000

Model 26,158 3 .000

Sumber: Diolah peneliti, 2021

Berdasarkan tabel 8 menampilkan bahwa perbandingan sebaran chi square sebesar 26,158 dengan df 3 dengan nilai signifikansi sebesar 0% pada setiap variabel independent adalah kurang dari 5%, artinya seluruh variabel independent yakni keyakinan, pengetahuan, dan produk bank berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap variabel dependen yakni keputusan memilih bank syariah atau minimal ada satu variabel independent yang berpengaruh.

(10)

7. Uji Pearson

Tabel 9 : Hasil Uji Pearson

X1 X2 X3 Y

X1 Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N

1

60

.279* .015 60

.420**

.000 60

.273* .017 60 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed) N

.279* .015 60

1

60

.562**

.000 60

.320**

.006 60 X3 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed) N

.420**

.000 60

.562**

.000 60

1

60

.608**

.000 60 Y Pearson Correlation

Sig. (1-tailed) N

.273* .017 60

.320**

.006 60

.608**

.000 60

1

60 Sumber: Diolah peneliti, 2021

a) Variabel Keyakinan (X1) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,017 < 0,05 artinya variabel keyakinan berpengaruh signifikan terhadap variabel Y yakni keputusan memilih bank syariah.

b) Variabel Pengetahuan (X2) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,006 < 0,05 artinya variabel pengetahuan berpengaruh signifikan terhadap variabel Y yaknikeputusan memilih bank syariah c) Variabel Produk Bank (X3) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 artinya variabel

keyakinan berpengaruh signifikan terhadap variabel Y yakni keputusan memilih bank syariah.

E. PEMBAHASAN

Penelitian ini menggunakan analisis regresi logistik. Berdasarkan uji validitas menghasilkan r-tabel sebesar 0,254 dengan tingkat signifikan sebesar 5%, artinya kuesioner yang disebar memiliki validitas yang baik. Selain tu, uji reabilitas menghasilkan alpha Cronbach di atas 0,06, artinya kuesioner yang digunakan konsisten dan dinyatakan reliable. Di sisi lain, dilihat dari chi square sebesar 26,158 dengan alpa 5% menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0% pada setiap variabel independent adalah kurang dari 5%, artinya seluruh variabel independent berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Terakhir, untuk menjawab hipotesis penelitian ini digunakan uji Pearson yang menyatakan bahwa variabel keyakinan, pengetahuan, dan produk bank berpengaruh sigfnifikan terhadap keputusan memilih bank syariah di Kota Padang. Maka, dapat disimpulkan bahwa H1 diterima.

Berikut pembahasan masing-masing variabel penelitian:

Pengaruh Keyakinan (X1) Terhadap Keputusan Memilih Bank Syariah

Berdasarkan penelitian dari Al Ahadid Wahyu Putra dengan judul “Pengaruh Keyakinan, Promosi, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Nasabah Dalam Memilih Jasa Bank Syariah” menyatakan bahwa faktor keyakinan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih jasa bank syariah. Hal ini sejalan dengan hasil yang didapatkan pada penelitian ini. Berdasarkan hasil uji Pearson diketahui nilai signifkansi sebesar 0,017 yang lebih kecil dari 5% artinya variabel keyakinan berpengaruh signifikan terhadap variabel Y yakni keputusan memilih bank syariah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa responden yang yakin bahwa segala hukum dan ketentuan dari Islam adalah benar termasuk mengenai hukum bahwa riba itu haram ditambah lagi dengan kesepakatan para ulama

(11)

yang menyatakan bahwa bunga pada bank konvensional itu tergolong riba. Maka, akan menjadi bahan pertimbangan dan mempengaruhi responden untuk memilih bank syariah, sehingga H1 diterima.

Pengaruh Pengetahuan (X2) Terhadap Keputusan Memilih Bank Syariah

Berdasarkan penelitian dari Ghozali Maski (2010) dengan judul “Analisis Keputusan Nasabah Menabung: Pendekatan Komponen dan Model Logistik Studi Pada Bank Syariah di Malang”

menyatakan bahwa faktor pengetahuan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat menabung bank syariah di Malang. Hal ini sejalan dengan hasil yang didapatkan pada penelitian ini. Berdasarkan hasil uji Pearson didapat nilai signifkansi sebesar 0,006 yang lebih kecil dari 5% artinya variabel pengetahuan berpengaruh signifikan terhadap variabel Y yakni keputusan memilih bank syariah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan responden terhadap riba dan bunga bank akan akan semakin mendorong untuk memilih bank syariah, maka H1 diterima.

Pengaruh Produk Bank (X3) Terhadap Keputusan Memilih Bank Syariah

Menurut penelitian dari Yoiz Shofwa (2015) dengan judul “Pengaruh Kualitas Produk dan Religiusitas Terhadap Keputusan Nasabah Produk Simpanan pada BSM Cabang Purwekerto”

didapatkan hasil bahwa variabel kualitas produk berpengaruh signifkan terhadap keputusan nasabah menyimpan simpanan di BSM cabang Purwokerto. Selain itu, penelitian dari Firman Yulianto K (2010) Universitas Brawijaya dengan judul “Analisis Pengaruh Faktor Bauran Pemasaran Terhadap Pertimbangan Nasabah Dalam Memlih Bank Syariah Di Kota Medan” menyatakan juga bahwa faktor produk bank menjadi faktor paling penting dipertimbangkan nasabah dalam memilih bank syariah di Kota Medan.

Hal yang sama dihasilkan pada penelitian ini, berdasarkan hasil uji Pearson di dapat nilai signifkansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 5%. Jadi, hipotesis diterima artinya variabel religiusitas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel Y yakni keputusan memilih bank syariah. Jika masyarakat memahami bahwa produk bank yang ditawarkan mampu menjawab kebutuhan masyarakat, maka semakin tinggi kemungkinan masyarakat memilih bank syariah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa produk bank memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan memilih bank syariah, sehingga H1 diterima.

E. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di atas, diketahui bahwa variabel keyakinan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keputusan memilih bank syariah. Dilihat dari jawaban responden, mayoritas meyakini bahwa hukum Islam mengatur segala urusan manusia tidak terkecuali urusan muamalah termasuk mengenai pengharaman riba. Sehingga, mayoritas responden memilih bank syariah karena ingin menghindari riba. Apabila sudah yakin bahwa bank konvensional itu mengandung riba dan itu diharamkan dalam Islam, maka cenderung orang tersebut akan memilih bank syariah.

Selanjutnya, variabel pengetahuan juga mampu mempengaruhi keputusan responden memilih bank syariah secara signifikan. Dilihat dari jawaban responden, rata-rata mengetahui keberadaan bank syariah dan sistem yang digunakan. Tetapi, ada beberapa responden yang meragukan kesyariatan bank syariah.

Apakah sudah benar-benar menerapkan prinsip-prinsip Islam atau tidak. Hal ini sangat wajar mengingat kehadiran bank syariah tergolong baru di Indonesia. Jadi, masih banyak hal yang perlu dipersiapkan untuk mampu memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat sesuai dengan ketentuan syariat.

Terakhir, variabel produk bank juga mampu memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keputusan memilih bank syariah. Mayoritas responden menyetujui bahwa variasi produk yang ditawarkan oleh bank syariah mampu memenuhi kebutuhan responden dan memberikan kemudahan dalam melakukan transaksi keuangan. Tetapi, ada beberapa responden yang merasa produk bank syariah masih belum mampu memenuhi kebutuhannya, artinya perlu peningkatan dan inovasi produk bank syariah agar mampu memenuhi kebutuhan masyarakat secara keseluruhan. Sejalan dengan teori perilaku konsumen mengenai tahapan kognitif dalam pembelian yang secara garis besar terdiri dari keyakinan, pengetahuan, dan pilihan akan mempengaruhi seseorang dalam melakukan pembelian. Maka dapat

(12)

disimpulkan bahwa semakin tinggi keyakinan, pengetahuan, dan variasi produk bank syariah akan semakin mendorong seseorang untuk memilih bank syariah.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka berikut saran yang dapat diajukan sebagai berikut:

1. Bagi pemerintah khususnya Kota Padang, disarankan untuk semakin menggencarkan sosialisasi secara masif mengenai bank syariah agar potensi yang sudah ada dapat dimaksimalikan.

Harapannya keberadaan bank syariah tidak hanya diketahui dan dipilih oleh komunitas tertentu saja, tetapi juga masyarakat luas.

2. Bagi bank syariah, dengan melihat potensi yang sangat besar di Indonesia khususnya Kota Padang diharapkan mampu menyediakan fasilitas yang lengkap seperti mesin ATM yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia agar semakin memikat hati calon nasabah untuk menabung di bank syariah.

Selain itu, melakukan inovasi produk agar mampu memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks. Dan yang terpenting mampu meyakini masyarakat bahwa sistem yang digunakan telah sesuai dengan syariat, sehingga tidak ada lagi keraguan pada masyarakat mengenai kesyariatan bank syariah.

3. Bagi peneliti selanjutnya, peneliti menyadari bahwa terdapat kekurangan pada penelitian ini, maka diharapkan pada peneliti selanjutnya dapat menggunakan ruang lingkup populasi yang lebih luas, sehingga hasil yang didapatkan mampu menggambarkan keadaan sebenarnya. Selanjutnya, pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner harus mewakili teori secara keseluruhan agar mampu mendapatkan jawaban yang lebih akurat. Terakhir, bisa dilakukan penambahan variabel yang mempengaruhi keputusan masyarakat memilih bank syariah agar hasil yang di dapat lebih baik.

UCAPAN TERIMA KASIH

Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu sehingga penelitian ini dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih khusus kami sampaikan kepada Asosiasi Dosen Ilmu Ekonomi Universitas Brawijaya dan Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya yang memungkinkan jurnal ini bisa diterbitkan.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, T. F. (2014). Bank dan Lembaga Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.

Ascarya. (2007). Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Ascarya, & Yumanita, D. (2005). Bank Syariah: Gambaran Umum. Jakarta: Bank Indonesia.

DSN-MUI. (n.d.). Ilmu Ekonomi Islam: Rasionel Suatu Disiplin Baru. Retrieved 10, 2020 from https://dsnmui.or.id/ilmu-ekonomi-Islam-rasionel-suatu-disiplin-baru/

Dwiastuti, R., Shinta, A., & Isaskar, R. (2012). Ilmu Perilaku Konsumen. Malang: UB Press Hoetoro, A. (2018). Ekonomi Mikro Islam. UB Press.

KlikPositif. (2016, 5 19). OJK: Market Share Perbankan Syariah Sumbar Lebih Tinggi dari Nasional.

Retrieved 3 19, 2020, from KlikPositif.com: https://klikpositif.com/baca/2378/ojk-market-share- perbankan-syariah-sumbar-lebih-tinggi-dari-nasional

Langgam. (2020, 12 7). OJK: Potensi Pembiayaan Syariah di Sumbar Masih Terbuka Lebar. Retrieved 3 19, 2021, from Langgam.id: https://langgam.id/ojk-potensi-pembiayaan-syariah-di-sumbar-masih- terbuka-lebar/

Martono, N. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Maski, G. (2010). Analisis Keputusan Nasabah Menabung: Pendekatan Komponen dan Model Logistik Studi Pada Bank Syariah di Malang. Journal of Indonesian Applied Economics, Vol.4 No.1.

(13)

Masykuroh, E. (2017). Penduduk Muslim Sebagai Potensi Pasar Perbankan Syariah (Studi Komparasi Kekuatan Pasar Perbankan Di Indonesia). Kodifikasia, Volume 11 No. 1.

Otoritas Jasa Keuangan. (2020). Statistik Perbankan Indonesia. Jakarta.

Otoritas Jasa Keuangan. (n.d.). Konsep Operasional Perbankan Syariah. Retrieved 10, 2020 from https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/tentang-syariah/Pages/Konsep-Operasional-PBS.aspx Otoritas Jasa Keuangan. (n.d.). Perbankan Syariah dan Kelembagaannya. Retrieved 11, 2020 from

https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/tentang-syariah/Pages/PBS-dan-Kelembagaan.aspx Paul, P. J. (2013). Perilaku Konsumen & Strategi Pemasaran. Jakarta: Salemba Empat.

Pemerintah Kabupaten Tanah Datar. (n.d.). Tanah Datar Authentic Minangkabau. Retrieved 9, 2020 from https://www.tanahdatar.go.id/index.php?mod=profil

Republik Indonesia. (n.d.). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008. Perbankan Syariah. Indonesia.

Sadeq. (1989). Factor Pricing and Income Distribution from an Islamic Perspective. Journal of Islamic Economics.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sumbarfokus. (2020, 10 22). OJK Sumbar: Total Aset Perbankan Syariah di Sumbar Alami Kenaikan.

Retrieved 3 19, 2021, from Sumbarfokus.com: https://www.sumbarfokus.com/berita-ojk-sumbar- total-aset-perbankan-syariah-di-sumbar-alami-kenaikan.html

Vivanews. (2010, 4 27). Di Padang, Bank Syariah Kebanjiran Nasbah. Retrieved 10, 2020 from https://www.viva.co.id/arsip/147062-ingin-tenang-nasabah-pilih-bank-syariah

Referensi

Dokumen terkait

Lepas dari khilaf dan segala kekurangan, penulis merasa sangat bersyukur telah menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Media Sosial dan Komunitas Terhadap

112 Tety Elida dan Ari Raharjo, Pemasaran Digital, 26-28.. untuk mempermudah transaksi perusahaan. Misalnya saja produk aplikasi perbankan. Banyak bank-bank yang memproduksi