• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Praktek Manajemen Kualitas Rantai Pasokan Terhadap Kinerja Kualitas Industri Kedai Kopi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Analisis Pengaruh Praktek Manajemen Kualitas Rantai Pasokan Terhadap Kinerja Kualitas Industri Kedai Kopi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta"

Copied!
135
0
0

Teks penuh

Analisis pengaruh praktik manajemen mutu rantai pasok terhadap kinerja mutu industri kedai kopi di Kabupaten Sleman. Analisis pengaruh praktik manajemen mutu rantai pasok terhadap kinerja mutu industri kedai kopi di Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. ANALISIS PENGARUH PRAKTIK MANAJEMEN KUALITAS RANTAI PASOKAN TERHADAP KINERJA KUALITAS INDUSTRI KEKO KOPI DI KABUPATEN SLEMAN.

3 untuk melakukan penelitian dengan judul : “Analisis Pengaruh Praktik Manajemen Mutu Rantai Pasokan Terhadap Kinerja Mutu Industri Kedai Kopi Di Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta”. Apakah integrasi rantai pasok berpengaruh positif terhadap kinerja kualitas pada industri kedai kopi di Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.

Gambar 2 1 Kerangka Konseptual Penelitian .........................................................
Gambar 2 1 Kerangka Konseptual Penelitian .........................................................

METODE PENELITIAN

Lokasi Penelitian

Berdasarkan definisi tersebut yang mengacu pada penelitian Anabela Soares et.al., (2017) bahwa variabel fokus pemasok dapat diukur melalui beberapa indikator yaitu. Berdasarkan definisi tersebut yang mengacu pada penelitian Anabela Soares et.al., (2017) bahwa variabel integrasi rantai pasok dapat diukur melalui beberapa indikator yaitu. Berdasarkan definisi tersebut yang mengacu pada penelitian Anabela Soares et.al., (2017), variabel kinerja kualitas dapat diukur melalui beberapa indikator yaitu.

Analisis Inferensial

  • Analisis Diskriptif
  • Hierarchical Regression Analysis (HRA)
  • Evaluasi Model Struktural

Penelitian ini akan menggunakan analisis deskriptif untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan beberapa kriteria. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada Hair et.al (2010) yang menjelaskan teknik multivariat yang merupakan perpanjangan dari analisis univariat dan analisis bivariat. Pada contoh penelitian ini dilakukan uji regresi linier berganda untuk mendapatkan gambaran bagaimana variabel independen yaitu praktik SCQM mempengaruhi variabel dependen terhadap kualitas kinerja dengan tingkat signifikansi 0,05 (Ghozali, 2018).

Penanganan data penelitian ini menggunakan program SmartPLS versi 3.0 untuk menguji pengaruh langsung dan tidak langsung antar variabel dalam penelitian. 35 Menurut Ghozali & Latan (2015), uji koefisien dapat diberikan skor umum antara -1 dan 1. Menurut Ghozali & Latan (2015), uji R-Square digunakan untuk mengukur variabel independen yang dapat mempengaruhi variabel terkait .

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari hasil kuesioner yang berjumlah 100 responden. Dalam penelitian ini karakteristik responden adalah jumlah karyawan, jabatan responden, umur perusahaan, pendapatan tahunan. 38 Berdasarkan Tabel 4.1 terlihat bahwa Industri Kedai Kopi di Kabupaten Sleman pada penelitian ini mayoritas mempunyai jumlah karyawan sebanyak 50 orang dari total 10 orang atau memiliki persentase sebanyak 82 orang atau persentase sebesar 82%, sedangkan > 100 orang berjumlah 8 orang atau dengan persentase 8%.

Berdasarkan Tabel 4.3 terlihat mayoritas responden dalam penelitian ini adalah pemilik usaha sebanyak 87 orang atau persentase 87%, manajer/pengelola usaha sebanyak 10 orang atau persentase 10%, dan staf operasional selebihnya sebanyak 3 orang dengan persentase 3%.

Tabel 4 1 Jumlah Karyawan
Tabel 4 1 Jumlah Karyawan

Analisis Deskripsi Variabel Penelitian

Berdasarkan tabel tersebut, 100 responden mempunyai skor rata-rata sebesar 4,19 dan penilaian tersebut termasuk dalam kriteria tinggi. Sedangkan penilaian responden yang paling tinggi terhadap variabel fokus pelanggan adalah pada indikator “Pengukuran dan evaluasi faktor kepuasan pelanggan”. dengan rata-rata sebesar 4,3 dan penilaian terendah terdapat pada indikator “Evaluasi pengaduan formal dan informal”. Berdasarkan Tabel 4.7 tanggapan yang diberikan dari 100 responden diperoleh rata-rata penilaian 4,11 dan skor kriteria Tinggi.

Perusahaan kami memiliki informasi rinci tentang kinerja pemasok.” dengan rata-rata sebesar 4,24 dan penilaian terendah terdapat pada indikator. Berdasarkan Tabel 4.8 terlihat bahwa dari 100 responden rata-rata penilaiannya sebesar 4,06 dan skor tersebut termasuk dalam kriteria Tinggi. Sedangkan penilaian responden yang paling tinggi terhadap variabel Integrasi Rantai Pasokan adalah pada indikator “Perusahaan kami melibatkan seluruh anggota rantai pasok dalam rencana produk/jasa/pemasaran.” dengan rata-rata sebesar 4,12 dan penilaian terendah terdapat pada indikator “Terdapat sistem komunikasi/informasi yang kompatibel dengan pemasok”. Dengan rata-rata 4,02.

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa dari 100 responden, rata-rata penilaiannya sebesar 4,26 dan skor tersebut termasuk dalam kriteria Sangat Tinggi. Penilaian responden terhadap variabel kepemimpinan kualitas tertinggi adalah dengan indikator: “Manajemen puncak sangat mendorong keterlibatan karyawan dalam kegiatan manajemen dan peningkatan kualitas.” dengan rata-rata sebesar 4,42 dan penilaian terendah terdapat pada indikator “Manajemen puncak memungkinkan karyawan memecahkan masalah kualitas.” Dengan rata-rata 4,15. Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa dari 100 responden, rata-rata penilaiannya sebesar 4,27 dan skor tersebut termasuk dalam kriteria Sangat Tinggi.

Penilaian responden terhadap variabel Kualitas Kinerja yang paling tinggi adalah pada indikator “Produk mempunyai ciri/ciri khas dibandingkan pesaing”. dengan rata-rata 4,52 dan indikator “Produk memiliki stabilitas teknis lebih tinggi dibandingkan pesaing” memiliki rating terendah. Dengan rata-rata 4,15.

Tabel 4 6 Penilaian Responden Terhadap Variabel Fokus Pelanggan
Tabel 4 6 Penilaian Responden Terhadap Variabel Fokus Pelanggan

Evaluasi Model

  • Model Pengukuran (Outer Model)

Hasil pengujian hipotesis pertama yaitu pengaruh fokus pelanggan terhadap kinerja kualitas menunjukkan nilai koefisien sebesar 0,195. Hasil pengujian hipotesis kedua yaitu pengaruh fokus pemasok terhadap kinerja kualitas menunjukkan nilai koefisien sebesar 0,185, p-value sebesar 0,023 dan t-statistik sebesar 2,282. Hasil pengujian hipotesis ketiga yaitu pengaruh integrasi rantai pasok terhadap kinerja kualitas menunjukkan nilai koefisien sebesar 0,275, p-value sebesar 0,005, dan t-statistik sebesar 2,828.

67 Hasil pengujian hipotesis keempat yaitu Pengaruh Kepemimpinan Kualitas terhadap Kualitas Kinerja menunjukkan nilai koefisien sebesar 0,212, p-value sebesar 0,047 dan t-statistik sebesar 1,990. Maka hipotesis yang menyatakan bahwa “Manajemen mutu mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja mutu” diterima. Jadi dampak kinerja secara keseluruhan dari praktik SCQM juga mempunyai dampak positif dan signifikan terhadap kualitas kinerja.

Fokus pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pencapaian kinerja kualitas pada industri kedai kopi di Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Integrasi rantai pasok berpengaruh positif dan signifikan terhadap pencapaian kinerja kualitas pada industri kedai kopi di Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Supply Chain Management (SCQM) berpengaruh positif dan signifikan terhadap pencapaian kinerja kualitas pada industri kedai kopi di Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.

2003), "The relationship between total quality management practices and their effects on firm performance", Journal of Operations Management, Vol. 21, No. 4, p. Replication and extension of quality.

Tabel 4 11 Uji Validitas Konvergen  Variabel  Indikator
Tabel 4 11 Uji Validitas Konvergen Variabel Indikator

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Fokus pemasok berpengaruh positif dan signifikan terhadap pencapaian kinerja kualitas pada industri kedai kopi di Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Kualitas kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pencapaian kualitas kinerja pada industri kedai kopi di Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.

Implikasi Manajerial

Keterbatasan Penelitian

Saran

Penelitian selanjutnya juga diharapkan dapat menambahkan tegniek wawancara langsung pada reageer, dengan demikian dapat mengetahui kondisi yang sebenarnya dan dapat menghasilkan penelitian yang lebih baik. 1997), "An International Study of Quality Improvement Approach and Firm Performance", International Journal of Operations & Production Management, Vol.17 No.9, pp.842–873. 1998), "The Role of Top Management Commitment in Quality Management: An Empirical Analysis of the Auto Part Industry", International Journal of Quality Science, Vol.3 No.1, pp The Role of Top Management Commitment in Quality Management: An Empirical Analysis of the Auto Parts Industry”, International Journal of Quality Science, Vol.3 No.1, pp The Role of Top Management Commitment in Quality Management: An Empirical Analysis of the Auto Part Industry”, International Journal of Quality Science, Vol. 3 No.1, pp.5–37. 2011), "The Relationships between Organizational Culture, Total Quality Management Practices and Operational Performance", International Journal of Operations & Production Management, Vol.31 No.7, pp The Relationships between Organizational Culture, Total Quality Management Practices and Operational Performance", .

JIT, lean behavior, TQM and their antecedents using interpretive structural modeling and MICMAC fuzzy analysis. 2010) "Impact of Supply Chain Integration on Performance: A Contingency and Configuration Approach", Journal of Operations Management, Vol.28 No.1, pp The Impact of Supply Chain Integration on Performance: A Contingency and Configuration Approach", Journal of Operacionet Management, Vol.28 No.1, pp A Framework for Quality Management Research and an Associated Measurement Instrument”, Journal of Operations Management, Vol.11 No.4, pp Towards an Understanding of Supply Chain Quality. Supply chain coordination in quality improvement with reference effects. https://kumpuran.com/pandangan-jogja/ada-3-000-kedai-kopi-di-seluruh-yogya-terpadat-di-. 2014), "Supply Chain Quality Integration: Antecedents and Consequences", IEEE Transactions on Engineering Management, Vol.61 No.1, pp Supply Chain Quality Integration: Antecedents and Consequences", IEEE Transactions on Engineering Management, Vol.61 No.1 , pp Supply Chain Quality Integration: Antecedents and Consequences”, IEEE Transactions on Engineering Management, Vol.61 No.1, pp.38–51. 2010), “The relationship between supply chain quality management practices and their effects on organizational performance”, Singapore Management Review, Vol.32 No.1, pp The relationship between supply chain quality management practices and their effects on organizational performance”, Singapore Management Review, Vol.32 No.1, pp.45–68.

The International Journal of Logistics Management Market Orientation in Quality-Oriented Organisations and its Impact on their Performance”, International Journal of Production Economics, Vol.84 No.1, pp.17–34. 'N META-ANALISE VAN VOORSIENINGKETTING 9.4INTEGRASIE EN FERSK PRESTASIE. 2005), “A Structural Equation Model of Supply Chain Quality Management and Organizational Performance”, International Journal of Production Economics, Vol.96 No.3, pp A Structural Equation Model of Supply Chain Quality Management and Organizational Performance”, International Journal of Production Ekonomie, Vol.96 No.3, pp.355–365. Doeltreffendheid ontmoet aanspreeklikheid: Prestasie-implikasies van voorsieningskettingkonfigurasie, beheer en vermoëns. 1995), “Total Quality Management as Competitive Advantage: A Review and Empirical Study”, Strategic Management Journal, Vol.16 No.1, pp Total Quality Management as Competitive Advantage: A Review and Empirical Study”, Strategic Management Journal, Vol. 16 No.1, pp.15–37.

2003), "The Relationship between TQM Practices, Quality Performance, and Innovation Performance: An Empirical Examination", International Journal of Quality & Reliability Management, Vol.20 No.8, pp. ”, International Journal of Quality & Reliability Management, Vol.33 No.4, pp.444-464. Strategy on Competitive Capabilities and Business Performance: An Exploratory Study of Consumer Products Manufacturers”, Journal of Operations Management, Vol.21 No.4, pp The Influence of an Integration Strategy on Competitive Capabilities and Business Performance: An Exploratory Study of Consumer Products Manufacturers ”, Journal of Operations Management, Vol.21 No.4, pp The Relationship between Total Quality Management Practices and Operational Performance”, Journal of Operations Management, Vol.17 No.4, pp The Relationship between Total Quality Management Practices and Operational Performance ”, Tydskrif vir Operasionele Bestuur, Vol.17 No.4, pp.393–409. Organisatoriese prestasie”, Journal of Operations Management, Vol.26 No.4, pp Strategic Supply Management, Quality Initiatives, and Organisational Performance”, Journal of Operations Management, Vol.26 No.4, pp.490–502. maatreëls om voorsieningskettingkwaliteit te verseker", International Journal of Production Research, Vol.49 No.1, pp An Agency Theory Perspective on Supply Chain Quality Management", International Journal of Operations & Production Management, Vol.32 No.4, pp. 423–446.

Gambar

Gambar 2 1 Kerangka Konseptual Penelitian .........................................................
Tabel 4 1 Jumlah Karyawan
Tabel 4 2 Pendapatan Per 1 Tahun
Tabel 4 3 Responden Menurut Jabatan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Williams, Lyons, &Rowland,1997,這是目前未滿足需求相關研究中最常引 用的定義;此外,LaPlante 2004 等人將未滿足需求定義為表達性需求與感覺 性需求間的落差。目前國內在探討未滿足需求以及其相關因子方面的研究極少, 但國外自 1980 年代後已逐步累積未滿足需求之相關研究,研究對象從身體功能 障礙者拓展至特定疾病患者(如癌症或

Now with Hallyu that we have, we might be just liking the face of, ‘Who are those handsome guys?’ I’m not really familiar with the names of those handsome guys that you know, every time