• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK MENTAH DUNIA, SUBSIDI BBM, TARIF HARGA BBM DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP KONSUMSI ENERGI BBM DI INDONESIA TAHUN 2000-2021

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK MENTAH DUNIA, SUBSIDI BBM, TARIF HARGA BBM DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP KONSUMSI ENERGI BBM DI INDONESIA TAHUN 2000-2021"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

Harga minyak mentah di seluruh dunia berfluktuasi karena berkurangnya permintaan barang, membuat ekonomi global terpuruk. Naiknya harga minyak mentah dapat berdampak pada penurunan konsumsi energi minyak, kenaikan harga minyak mentah dari $40/barel menjadi $60/barel mengakibatkan penurunan konsumsi sumber energi minyak seperti solar dan minyak premium sebagai sumber energi di sektor transportasi. Turunnya konsumsi BBM akibat kenaikan harga minyak mentah menyebabkan beralihnya pengguna atau penggunaan minyak ke sumber energi lain.

Berikut data harga minyak mentah dunia, subsidi BBM, tingkat harga BBM, jumlah penduduk dan konsumsi energi BBM di Indonesia disajikan pada Tabel 1.1. Dapat dijelaskan pada Tabel 1.1 bahwa fenomena yang diakibatkan oleh kenaikan harga minyak mentah dunia berfluktuasi setiap tahunnya. Besaran subsidi BBM sangat dipengaruhi oleh fluktuasi harga minyak mentah dan besarnya volume konsumsi BBM bersubsidi.

191 triliun, besaran subsidi BBM merupakan langkah pemerintah untuk beralih ke subsidi BBM premium menyusul fluktuasi harga minyak mentah dunia. Berdasarkan pemaparan di atas, maka judul yang diangkat adalah: Pengaruh Harga Minyak Mentah Dunia, Subsidi BBM, Harga BBM Bersubsidi, Jumlah Penduduk, Terhadap Konsumsi Energi Bahan Bakar di Indonesia Tahun 2000-2021. Hasil penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang pengaruh harga minyak mentah dunia, subsidi BBM, harga BBM dan jumlah penduduk terhadap konsumsi energi bahan bakar.

Hasil penelitian ini dapat menjadi pedoman pemerintah dalam menstabilkan konsumsi BBM yang dipengaruhi oleh harga minyak mentah dunia, subsidi BBM, harga BBM bersubsidi dan jumlah penduduk Indonesia.

Faktor yang mempengaruhi konsumsi energi

Harga energi bisa dapat mempengaruhi konsumsi energi tersebut hal ini bisa dilihat dari income effect yang menurun

Fungsi Konsumsi

Harga Minyak Mentah Dunia

Pembeli, di satu sisi, menginginkan harga serendah mungkin, sementara penjual, di sisi lain, menginginkan harga setinggi mungkin. Jadi, ada tiga kemungkinan kondisi pasar: 1) kelebihan permintaan muncul ketika kuantitas yang diminta melebihi kuantitas yang ditawarkan pada harga tertentu; Akibatnya, kuantitas pasokan minyak akan berkurang jika harga minyak mentah dunia turun, sedangkan kuantitas pasokan akan meningkat jika harga minyak mentah dunia naik.

Faktor penyebab naiknya harga minyak mentah dunia adalah meningkatnya konsumsi minyak dunia dari negara-negara berkembang, permasalahan pada kilang minyak yang tidak dapat beroperasi dan dapat mengakibatkan turunnya pasokan minyak dan menyebabkan harga minyak naik, serta ketakutan akan bencana alam. di negara produsen yang dapat mengganggu distribusi pasokan minyak dunia ke negara konsumen. Menurut Jessica dan Erica di Tambunan, ada empat jenis minyak mentah dunia yang menjadi standar harga minyak, yaitu:

Brent Blent

West Texas Intermediate 3. Russien Export Blent

Dubai Crude

Subsidi BBM

  • Kebijakan Pemerintah terkait Subsidi BBM

Sementara itu, IEA (International Energy Agency) mendefinisikan “subsidi energi sebagai tindakan pemerintah yang terutama menjadi perhatian. Bantuan bermanfaat yang diberikan oleh pemerintah kepada kelompok atau individu dalam bentuk pembayaran tunai atau kredit pajak. Subsidi juga berasal dari pemungutan pajak, yaitu salah satu penerimaan yang dipungut oleh negara dan dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk subsidi.

Pemerintah saat ini sedang dalam proses menurunkan lebih lanjut subsidi BBM untuk dialihkan ke sektor lain yang lebih memberikan manfaat bagi masyarakat miskin dan dapat meningkatkan perekonomian nasional, antara lain sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Selain itu, pengurangan subsidi BBM dimaksudkan untuk mendorong penggunaan sumber energi terbarukan sebagai langkah pemerintah untuk mengurangi ketergantungan terhadap sumber energi berbasis minyak yang pada akhirnya akan habis dan menjadi tidak terbarukan. Dirjen Migas Kementerian ESDM menjelaskan, pencabutan subsidi BBM di Indonesia telah dicontoh oleh beberapa negara lain seperti Arab Saudi dan Iran.

Selain itu, kedua negara mengikuti skema harga bahan bakar yang ditinjau setiap tiga bulan. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 39 Tahun 2014 tentang Penghitungan Harga Eceran BBM sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri ESDM No. 4 Tahun 2015 dan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral nomor 39 Tahun 2015 (Antaranews, 2016). Keputusan Presiden no. 191 Tahun 2014 menjelaskan bahwa subsidi BBM hanya untuk jenis Bahan Bakar Minyak (JBT) tertentu, yang terdiri dari minyak solar (gas oil) dan minyak tanah (minyak tanah).

Pemerintah menghapus subsidi premium pada tahun 2015, sehingga subsidi BBM hanya diberikan untuk solar dan minyak tanah. Meski subsidi BBM sudah dikurangi, masih ada pengguna BBM bersubsidi yang seharusnya tidak berhak menerima subsidi. Subsidi BBM dinilai tidak sepenuhnya tepat sasaran karena golongan ekonomi menengah ke atas masih bisa menikmati subsidi BBM.

Pemberian subsidi BBM yang tidak efisien akan membebani APBN karena target subsidi tidak tercapai sepenuhnya. Kebijakan pemerintah era Jokowi yang mengalihkan anggaran subsidi BBM ke alokasi sektor lain dijelaskan lebih lanjut oleh tim komunikasi kepresidenan melalui Teten Masduki yang menyatakan bahwa pengalihan dana subsidi BBM ditujukan untuk masyarakat kurang mampu dan program-program produktif.

Tarif Harga BBM

Minyak solar mendapat subsidi tetap dari selisih harga dasar per liter setelah dinaikkan pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Jumlah Penduduk

Demografi sering digunakan untuk merujuk pada studi tentang sifat dan interaksi dari ketiga tingkatan tersebut, serta pengaruh perubahan ketiga tingkatan tersebut terhadap komposisi dan pertumbuhan penduduk. Menurut Lincolin, pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali akan menimbulkan beberapa masalah dan hambatan bagi upaya tersebut karena pertumbuhan penduduk yang tinggi ini akan menyebabkan peningkatan jumlah tenaga kerja yang cepat, sedangkan kemampuan daerah untuk menciptakan lapangan kerja baru sangat terbatas.

Positive checks, adalah berkurangnya jumlah penduduk karena meningkatnya kematian karena kelaparan, penyakit, dan perang

HUBUNGAN ANTAR VARIABEL

  • Hubungan Subsidi BBM Terhadap Konsumsi Energi BBM
  • Hubungan Tarif Harga Terhadap Konsumsi Energi
  • Hubungan Jumlah Penduduk Terhadap Konsumsi Energi BBM

Hal ini dikarenakan jika harga minyak mentah melemah dan harga BBM juga turun maka konsumsi cenderung meningkat, sebaliknya jika harga minyak mentah yang menjadi sumber produksi BBM meningkat maka akan mengubah harga BBM menjadi juga meningkat, akibatnya konsumsi energi bahan bakar berkurang. Kebutuhan bahan bakar minyak dapat dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia dengan adanya kebijakan pemerintah memberikan subsidi BBM. Adanya subsidi BBM akan membantu meningkatkan daya beli barang dan jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan.

Akan tetapi, jika ditarik garis vertikal di Q' hingga menyentuh kurva S pada nilai P', itulah harga penawaran aktual dalam mekanisme pasar di Q' (Gambar 1). Subsidi BBM adalah bahan bakar minyak yang dibantu oleh pemerintah dengan menggunakan dana APBN, dimana subsidi BBM itu sendiri disalurkan kepada masyarakat dengan harga yang lebih ekonomis. Menurut Mulyani, P (2015:2) bahwa “BBM sangat penting untuk menunjang kegiatan perekonomian Indonesia khususnya pertumbuhan ekonomi, maka dari itu pemerintah menetapkan kebijakan subsidi agar rakyat Indonesia mendapatkan keuntungan dari minyak bumi yang melimpah, meskipun biaya produksinya biaya yang dikeluarkan tinggi, tetapi itu membuat harga pembelian bahan bakar menjadi murah”.

Jika harga energi untuk bahan bakar naik, rumah tangga berpendapatan tinggi akan cenderung menghemat konsumsi energi. Kenaikan tarif BBM khususnya BBM bersubsidi akan dirasakan oleh kalangan menengah ke bawah karena dampak kenaikan tarif BBM akan merugikan banyak hal. Dalam jangka pendek, konsumsi BBM akan menyebabkan penurunan daya beli karena efek pendapatan yang semakin menurun.

Secara khusus, kelompok rumah tangga yang lebih rendah atau lebih miskin tidak memiliki ruang yang cukup untuk mengatasi masalah arus kas jangka pendek. Dalam teori kependudukan, Malthus mengutip Rosyetti bahwa “penduduk akan melebihi jumlah makanan yang dibutuhkan”. Dari perangkat tersebut terlihat jelas bahwa akan terjadi ketidakseimbangan antara jumlah penduduk dan ketersediaan pangan.

Besarnya jumlah penduduk menyebabkan peningkatan mobilisasi kegiatan dan pergaulan manusia dalam suatu negara, akibatnya akan meningkatkan kebutuhan dan tuntutan cepat akan kepraktisan dan kenyamanan hidup manusia. Pertambahan jumlah penduduk menyebabkan peningkatan aktivitas setiap orang dan besarnya tuntutan akan kepraktisan dan kenyamanan dalam kehidupan manusia, menyebabkan peningkatan konsumsi energi. Pertambahan jumlah penduduk perkotaan tentunya berbanding lurus dengan perkembangan kebutuhan energi masa depan karena perubahan pola konsumsi energi masyarakat secara alami disebabkan oleh tingginya permintaan dan mobilitas di perkotaan.

Penelitian Terdahulu

Pengurangan penggunaan batu bara yang mencolok, permintaan minyak mentah yang meningkat pesat dan ketergantungan yang tinggi pada minyak impor, serta harga energi (bahan bakar) yang dikontrol ketat mungkin disebabkan oleh efek harga yang positif.

Kerangka Pemikiran Hipotesis

METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian

  • Jenis Data dan Sumber Data
  • Metode Analisis Data
    • Analisis Regresi Liniear berganda
    • Uji Individu (Uji-t)
    • Uji Secara Simultan ( Uji F )
  • Uji Kebaikan Suai : Koefisien Determinasi (R 2 )
  • Uji Penyimpangan Asumsi Klasik .1 Multikolineritas
    • Autokorelasi
    • Normalitas
  • Definisi Operasional Variabel
  • Konsumsi Energi BBM ( Y )
  • Harga Minyak Mentah Dunia (X1)
  • Subsidi BBM ( X2 )
  • Tarif Harga BBM ( X3 )
  • Jumlah Penduduk ( X4 )

H0 : β1 = 0 yang berarti bahwa harga minyak mentah dunia tidak berpengaruh signifikan terhadap konsumsi energi bahan bakar Indonesia tahun 2000-2021. H1 : β1<0 yang artinya harga minyak mentah dunia berpengaruh negatif dan signifikan terhadap konsumsi energi bahan bakar Indonesia tahun 2000-2021. Jika nilai thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti bahwa harga minyak mentah global berpengaruh negatif signifikan secara parsial terhadap konsumsi energi bahan bakar di Indonesia v.

Jika tscore < ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak yang berarti harga minyak mentah dunia secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap konsumsi BBM di Indonesia. H0 : β2 > 0 yang artinya subsidi BBM berpengaruh positif dan signifikan terhadap konsumsi BBM di Indonesia tahun 2000-2021. Jika nilai thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti subsidi BBM secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap konsumsi energi BBM di Indonesia.

Jika nilai thitung < tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak, yang berarti subsidi BBM secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap konsumsi energi BBM di Indonesia. H0 : β3 < 0 yang artinya tarif harga BBM berpengaruh negatif dan signifikan terhadap konsumsi energi BBM di Indonesia tahun 2000-2021. Jika nilai thitung > tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti bahwa pengenaan harga bahan bakar secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap konsumsi energi bahan bakar di Indonesia.

Jika nilai thitung < ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak yang berarti bahwa tarif harga BBM secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap konsumsi tenaga listrik di Indonesia. H0:β4 > 0, artinya jumlah penduduk berpengaruh positif dan signifikan terhadap konsumsi energi bahan bakar di Indonesia tahun 2000-2021. Jika nilai thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti bahwa secara parsial populasi berpengaruh positif signifikan terhadap konsumsi energi bahan bakar di Indonesia.

Jika nilai thitung < tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak yang berarti bahwa pecahan populasi tidak berpengaruh signifikan terhadap konsumsi energi bahan bakar di Indonesia. H1 : βi tidak semuanya nol artinya variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel konsumsi energi bahan bakar di Indonesia tahun 2000-2021. Uji F (uji simultan) digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen secara simultan atau tidak.

Konsumsi energi bahan bakar adalah penggunaan energi bahan bakar yang dilakukan oleh masyarakat di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan konsumsi bahan bakar dalam segala aktivitas. Subsidi BBM adalah bantuan yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat secara tidak langsung melalui konsumsi energi BBM yang terdiri dari pertalite, oli dan minyak tanah.

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan adanya kegiatan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kualitas Layanan dan Harga terhadap Keputusan Pembelian BBM