ANALISIS PENGARUH PEMBERDAYAAN PELAKU USAHA MIKRO TERHADAP KESEJAHTERAANNYA
DALAM PERSPEKTIF MAQASHID SYARIAH (Studi Pada Bank Wakaf Mikro Berkah Rizqi Lirboyo)
JURNAL ILMIAH
Disusun Oleh:
WIWIK SRI PAMULARSIH 165020501111036
PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2020
LEMBAR PENGESAHAN PENULISAN ARTIKEL JURNAL
Artikel Jurnal dengan judul :
ANALISIS PENGARUH PEMBERDAYAAN PELAKU USAHA MIKRO TERHADAP KESEJAHTERAANNYA DALAM PERSPEKTIF
MAQASHID SYARIAH
(Studi Pada Bank Wakaf Mikro Berkah Rizqi)
Yang disusun oleh :
Nama : Wiwik Sri Pamularsih
NIM : 165020501111036
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Jurusan : S1 Ilmu Ekonomi
Bahwa artikel Jurnal tersebut dibuat sebagai persyaratan ujian skripsi yang dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tangal 31 Agustus 2020
Malang, 31 Agustus 2020 Dosen Pembimbing,
Dr.Dra. Multifiah, Ms.
NIP.
195505271981032001Analisis Pengaruh Pemberdayaan Pelaku Usaha Mikro terhadap Kesejahteraannya dalam Perspektif Maqashid Syariah
(Studi Pada Bank Wakaf Mikro Berkah Rizqi) Wiwik Sri Pamularsih
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya Email: wiwiksri94@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembiayaan, pembinaan, dan alokasi penggunaan dana terhadap kesejahteraan pelaku usaha mikro dalam perspektif maqashid syariah.
Metode pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif dan data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari lapangan melalui kuisioner yang menggunakan skala likert dan wawancara.
Penelitian ini menggunakan sampel 81 responden pelaku usaha mikro yang diberikan dana pembiayaan sebagai modal usaha dari Bank Wakaf Mikro Berkah Rizqi Lirboyo, Kota Kediri. Data diuji menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas yang dilakukan menggunakan program SPSS.
Kemudian dilakukan analisis deskriptif (distribusi frekuensi) dan alat yang digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pembiayaan (X1), pembinaan (X2), dan alokasi penggunaan dana pembiayaan berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan pelaku usaha mikro..
Kata kunci: Bank Wakaf Mikro, pemberdayaan, Kesejahteraan, maqashid syariah
A. PENDAHULUAN
Kesejahteraan merupakan bagian penting dalam kehidupan. Sebagian besar pakar ekonomi mendefinisikan kesejahteraan sosial adalah pemenuhan kebutuhan hidup di dunia dan segala sesuatu yang mendukungnya. Todaro (2003) menjelaskan, bahwa tingkat hidup masyarakat dapat mempresentasikan kesejahteraan masyarakat menengah ke bawah. Kesejahteraan menurut syariah Islam tidak selalu diwujudkan hanya dalam memaksimalkan pemenuhan materi saja, akan tetapi menuntut pemenuhan aspek materi dan spiritual dengan cara yang seimbang. Islam tidak mengakui pemisahan antara keduanya, oleh karena itu tujuan utama Islam adalah untuk mewujudkan kemaslahatan umat manusia, baik di dunia maupun di akhirat (Farwah: 2013).
Kesejahteraan sering dikaitkan dengan kemiskinan. Ukuran kesejahteraan seringkali dikaitkan dengan ukuran kemiskinan pula. Menurut BPS (2019), jumlah penduduk miskin pada September 2019 sebanyak 24,79 juta (9,22%) orang menurun 0,36 juta orang dibandingkan Maret 2019 dan menurun 0,88 juta orang sebanyak September 2018. Berdasarkan data Publikasi Statistik yang dirilis BPS per Desember 2019, jumlah penduduk miskin di Jawa Timur sebanyak 4.292.150 orang, dan menempati posisi pertama sebagai provinsi dengan jumlah penduduk miskin terbanyak di Indonesia. Berdasarkan data BPS Oktober 2019, tentang jumlah penduduk miskin di Jawa Timur, bahwa pada tahun 2017 hingga 2019 Kota Kediri merupakan salah satu kota di Jawa Timur dengan persentase jumlah penduduk miskin tertinggi jika dibandingkan dengan kota-kota lainnya yaitu sebanyak 8,49% pada tahun 2017, 7,68% pada tahun 2018, dan 7,16% pada tahun 2019.
Menurut Yunus dan Syarif (2006), pengentasan kemiskinan merupakan suatu proses yang bertahap dan berkelanjutan dalam menciptakan aset oleh masyarakat miskin itu sendiri. Hal ini mengisyaratkan bahwa cara dalam pengentasan kemiskinan adalah dengan memberdayakan masyarakat miskin sehingga menciptakan kemandirian di kalangan tersebut.
Hal ini dirasa searah dengan pendapat Gunernur Bank Indonesia, Agus D. W. Martowardojo, yang menekankan peran penting UMKM bagi perekonomian Indonesia. Dengan sumbangan yang besar kepada Produk Domestik Bruto, penyerapan tenaga kerja dan ekspor, UMKM dipercaya memiliki ketahanan ekonomi yang tinggi, sehingga dapat menjadi penopang bagi stabilitas sistem keuangan dan stabilitas perekonomian (BI, 2017). Akan tetapi, UMKM masih memiliki berbagai kendala diantaranya emahnya permodalan, teknik produksi masih sederhana, kurangnya kewirausahaan, serta terbatasnya kemampuan manajemen dan pemasaran (Ismanto dan Diman, 2014).
Setyari (2007) menjelaskan, Lembaga Keuangan Mikro (LKM) sendiri merupakan cara terbaik untuk melakukan pendekatan dalam upaya pengembangan dan pemberdayaan usaha mikro dengan tujuan untuk menanggulangi kemiskinan dan pemerataan pendapatan. Pada tahun 2017 pemerintah bekerjasama dengan OJK dan beberapa pesantren di seluruh Indonesia membangun suatu lembaga pembiayaan yang ditujukan untuk membantu pengusaha mikro di sekitar pesantren yang bernama Bank Wakaf Mikro (BWM) dengan platform Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) dengan badan hukum koperasi jasa.
B. KAJIAN PUSTAKA Pendekatan Kesejahteraan Berdasarkan Maqashid Syariah
Islam memaknai kesejahteraan dengan istilah falah. Falah berasal dari kata kerja dalam bahasa Arab aflahayuflihu yang berarti kesuksesan, kemuliaan dan kemenangan dalam hidup (P3EI, 2014). Falah secara istilah berarti kesejahteraan holistik dan seimbang antara dimensi material- spiritual, individusosial dan kesejahteraan di kehidupan duniawi dan akhirat. Kesejahteraan (falah) dapat terwujud apabila terpenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup manusia secara seimbang sehingga tercapai maslahah. (P3EI, 2014).
Kesejahteraan menurut Imam Al-Ghazali adalah tercapainya kemaslahatan. Kemaslahatan sendiri merupakan terpeliharanya tujuan syara’ (Maqashid Syari’ah) atau tujuan hukum Islam.
Manusia tidak dapat merasakan kebahagiaan dan kedamaian batin melainkan setelah tercapainya kesejahteraan yang sebenarnya dari seluruh umat manusia di dunia melalui pemenuhan kebutuhan- kebutuhan rohani dan materi.
Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa maslahah untuk kesejahteraan manusia dapat dicapai bila lima unsur pokok dalam syari’at dapat direalisasikan yaitu pemeliharaan atas agama (hifz al- din), pemeliharaan atas jiwa (hifz al-nafs), pemeliharaan atas akal (hifz al-aql), pemeliharaan atas keturunan (hifz al-nasl) dan pemeliharaan atas harta (hifz al-mal). Lima unsur pokok ini sering disebut dengan al-mabadi’ alkhamsah atau al-usul al-khamsah yang berarti lima persoalan pokok yang utama bagi umat manusia.
Pemberdayaan
Pemberdayaan ekonomi masyarakat adalah penguatan pemilikan faktor-faktor produksi, penguatan penguasaan distribusi dan pemasaran, penguatan masyarakat untuk mendapatkan gaji/upah yang memadai, dan penguatan masyarakat untuk memperoleh informasi, pengetahuan dan ketrampilan, yang harus dilakukan secara multi aspek, baik dari aspek masyarakatnya sendiri, mapun aspek kebijakannya.
Yanto (dalam Hanarista, 2019) menjelaskan mengenai lima butir praktik pemberdayaan ekonomi di Indonesia yang meliputi bantuan modal, bantuan pembangunan prasarana, bantuan pendampingan, penguatan kelembagaan, dan penguatan kemitraan usaha.
Konsep Pemberdayaan Menurut Islam
Menurut Istiqomah dalam Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam bahwa pemberdayaan dalam konteks pengembangan masyarakat Islam merupakan sebuah pembelajaran kepada masyarakat agar mereka dapat secara mandiri melakukan upaya-upaya perbaikan kualitas kehidupannya baik yang menyangkut tentang kesejahteraan dan keselamatannya di dunia maupun kesejahteraan dan keselamatannya di akhirat.
Secara garis besar terdapat dua pendekatan yang digunakan Islam dalam pemberdayaan masyarakat yaitu sebagai berikut pendekatan Parsial-Kontinu (pendekatan dengan cara pemberian bantuan langsung, seperti kebutuhan pokok, sarana dan prasarana) dan pendekatan Struktural (pemberian pertolongan secara kontinu terutama pengembangan potensi skill).
Pembiayaan
Menurut Veithzal dan Arifin (2010) pembiayaan juga dapat diartikan sebagai pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri atau lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan.
Antonio (2001) dalam bukunya, Bank Syariah, dari Teori Ke Praktek membagi jenis pembiayan mikro berdasarkan sifat penggunaannya, yaitu: (1) Pembiayaan produktif yang meliputi pembiayaan modal kerja serta pembiayaan investasi; dan (2) Pembiayaan Konsumtif.
C. METODE PENELITIAN
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pembiayaan (X1), Pembinaan (X2) dan alokasi penggunaan dana pembiayaan (X3) terhadap kesejahteraan mustahiq dalam perspektif maqashid syariah (Y). Sesuai dengan tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, karena penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei, yaitu metode yang digunakan adalah menggambil sampel dari populasi yang disajikan dengan angka-angka dan fakta yang ada di lapangan. Penelitian ini akan dilaksanakan di Bank Wakaf Mikro Berkah Rizqi Lirboyo, Kota Kediri.
Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data primer dan data sekunder. Untuk mendapatkan data primer penulis menggunakan teknik kuesioner, dimana kuesioner disebar kepada 81 responden. Sampel diambil dari populasi mustahiq yang menerima bantuan zakat produktif oleh Bank Wakaf Mikro Berkah Rizqi Lirboyo pada tahun 2020 sebanyak 418 orang.
Dalam menentukan suatu model analisis agar diperoleh hasil analisis yang baik, maka model tersebut tidak lepas dari permasalahan yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, maka digunakan model analisis regresi linear berganda.
Model Persamaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
𝐘 = 𝒂 + 𝒃𝟏𝑿𝟏+ 𝒃𝟐𝑿𝟐+ 𝒃𝟑𝑿𝟑+ 𝒆
Y : Kesejahteraan pelaku usaha mikro
a : Konstanta
𝑏1, 𝑏2, 𝑏3, : Koefisien ganda
X1 : Pembiayaan
X2 : Pembinaan
X3 : Alokasi Penggunaan Dana Pembiayaan
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 81 responden melalui penyebaran responden, maka dapat diperoleh gambaran umum tentang karakteristik responden yang telah diteliti. Karakteristik responden berdasarkan usia diketahui bahwa pelaku usaha mikro yang diambil sebagai responden sebagian besar berusia 31-50 tahun yaitu 64 orang (79%). Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin diketahui bahwa seluruh pelaku usaha mikro berjenis kelamin perempuan (100%). Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan diketahui bahwa pelaku usaha mikro yang diambil sebagai responden sebagian besar memiliki tingkat pendidikan SMA/MA yaitu sebanyak 30 orang (37%). Karakteristik pelaku usaha mikro berdasarkan jenis usaha diketahui bahwa 68 orang (84%) responden menjalankan usaha dagang, dan 13 orang (16%) responden menjalankan usaha jasa.
Uji Validitas dan Reliabilitas
Instrumen pengumpulan data yang baik harus memenuhi 2 persyaratan penting yaitu valid dan reliabel.
Tabel 1: Hasil Uji Validitas Variabel
Variabel Indikator r hitung r tabel Sig. Keterangan
X1 (Pembiayaan) X1.1 0,667 0,361 0,000 Valid
X1.2 0,821 0,361 0,000 Valid
X1.3 0,85 0,361 0,000 Valid
X1.4 0,702 0,361 0,000 Valid
X1.5 0,717 0,361 0,000 Valid
X1.6 0,607 0,361 0,000 Valid
Variabel Indikator r hitung r tabel Sig. Keterangan
X2 (Pembinaan) X2.1 0,892 0,361 0.000 Valid
X2.2 0,831 0,361 0.000 Valid
X2.3 0,875 0,361 0,000 Valid
X2.4 0,592 0,361 0,001 Valid
X2.5 0,485 0,361 0,007 Valid
X2.6 0,565 0,361 0,001 Valid
X2.7 0,518 0,361 0,003 Valid
X2.8 0,537 0,361 0,002 Valid
X2.9 0,426 0,361 0,009 Valid
X2.10 0,578 0,361 0,001 Valid
X3 (Alokasi Penggunaan Dana
Pembiayaan)
X3.1 0,851 0,361 0,000 Valid
X3.2 0,860 0,361 0,000 Valid
Y (Kesejahteraan Pelaku Usaha
Mikro)
Y1.1 0,514 0,361 0,004 Valid
Y1.2 0,503 0,361 0,005 Valid
Y1.3 0,414 0,361 0,023 Valid
Y1.4 0,487 0,361 0,006 Valid
Y1.5 0,477 0,361 0,008 Valid
Y1.6 0,52 0,361 0,003 Valid
Y1.7 0,47 0,361 0,009 Valid
Y1.8 0,551 0,361 0,002 Valid
Y1.9 0,627 0,361 0,000 Valid
Y1.10 0,562 0,361 0,001 Valid
Y1.11 0,45 0,361 0,013 Valid
Y1.12 0,557 0,361 0,001 Valid
Y1.13 0,447 0,361 0,000 Valid
Y1.14 0,632 0,361 0,014 Valid
Y1.15 0,443 0,361 0,001 Valid
Y1.16 0,555 0,361 0,000 Valid
Variabel Indikator r hitung r tabel Sig. Keterangan
Y1.17 0,447 0,361 0,013 Valid
Y1.18 0,373 0,361 0,042 Valid
Sumber: Data Primer, 2020 (diolah)
Diketahui r tabel pada penelitian ini sebesar 0,361 dengan taraf signifikasi 5%. Pada tabel 1 tersebut dapat dilihat bahwa r hitung setiap item pertanyaan lebih besar dari r tabel dan nilai sig. r setiap item pertanyaan lebih kecil dari 0,05 (α=5%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut dapat digunakan untuk mengukur variabel peneitian.
Tabel 2: Uji Reliabilitas Variabel
Variabel Alpha Cronbach Keterangan
X1 0,823 Reliabel
X2 0,835 Reliabel
X3 0,633 Reliabel
Y 0,833 Reliabel
Sumber: Data Primer, 2020 (diolah)
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa keseluruhan item yang digunakan sebagai alat ukur variabel pembiayaan (X1), pembinaan (X2), alokasi penggunaan dana pembiayaan (X3) dan kesejahteraan pelaku usaha mikro (Y) sudah reliabel. Hal ini dibuktikan dari nilai cronbach's alpha untuk semua variabel yang diuji lebih besar dari 0,6.
Uji Asumsi Kalsik
Sebelum melakukan analisis regresi, agar mendapatkan asumsi-asumsi yang tidak bias dan efisien maka dilakukan pengujian asumsi klasik diantaranya adalah uji normalitas, multikolinearitas dan heteroskedastisitas. Berikut adalah hasil uji asumsi klasik untuk model regresi yang digunakan dalam penelitian ini:
Tabel 3: Hasil Uji Normalitas
Unstandardized Residual
N 81
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,10098185
Most Extreme Differences Absolute ,085
Positive ,074
Negative -,085
Test Statistic ,085
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
Sumber: Data Primer, 2020 (diolah)
Pada tabel 3 menampilkan hasil uji Kolmogorov-Smirnov, didapatkan nilai asymp. Sig. (2- tailed) sebesar 0,200 lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa model regresi linier yang digunakan telah memenuhi asumsi normalitas.
Tabel 4: Hasil Uji Multikolinieritas Variabel Bebas
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
Pembiayaan 0,252 3,970
Pembinaan 0,333 3,005
Alokasi Penggunaan Dana Pembiayaan 0,311 3,217
Sumber: Data Primer, 2020 (diolah)
Pada hasil pengujian didapat nilai tolerance untuk variabel pembiayaan sebesar 0,252 > 0,1 dan VIF sebesar 3,970 < 10, variabel pembinaan nilai tolerance sebesar 0,333 > 0,1 dan VIF sebesar
3,005 < 10, dan alokasi penggunaan dana pembiayaan nilai tolerance sebesar 0,311 > 0,1 dan VIF 3,217 < 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas antarvariabel bebas.
Tabel 5: Hasil Uji Heteroskedastisitas
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) ,056 ,031 1,811 ,074
Pembiayaan ,046 ,024 ,424 1,920 ,059
Pembinaan -,023 ,025 -,177 -,919 ,361
Alokasi Penggunaan Dana Pembiayaan
-,029 ,019 -,302 -1,518 ,133
Sumber: Data Primer, 2020 (diolah)
Dapat dilihat bahwa pada nilai hasil regresi residual variabel pembiayaan sebesar 0,059 > 0,05, pada variabel pembinaan sebesar 0,361 > 0,05, dan variabel alokasi penggunaan dana pembiayaan sebesar 0,133 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel terbebas dari heteroskedastisitas.
Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis Regresi Linier Berganda dilakukan untuk mengetahui arah hubungan antara veriabel dependen dengan variabel independen. Hasil dari pengolahan data dengan bantuan SPSS didapat model regresi seperti pada tabel 6 berikut:
Tabel 5: Hasil Uji Heteroskedastisitas
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) ,252 ,050 5,069 ,000
Pembiayaan ,122 ,039 ,384 3,165 ,002 ,252 3,970
Pembinaan ,094 ,040 ,250 2,368 ,020 ,333 3,005
Alokasi Penggunaan Dana Pembiayaan
,077 ,031 ,276 2,529 ,013 ,311 3,217
Sumber: Data Primer, 2020 (diolah)
Berdasarkan pada tabel 5 didapatkan persamaan regresi sebagai berikut:
Y= 0,252 X1 + 0,094 X2 + 0,077 X3
Dari persamaan di atas dapat dilakukan interpretasi bahwa variabel pembiayaan (X1), pembinaan (X2), dan alokasi penggunaan dana pembiayaan (X3) memiliki pengaruh positif terhadap variabel kesejahteraan pelaku usaha mikro (Y).
Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis merupakan bagian penting dalam suatu penelitian yang dilakukan setelah data terkumpul dan diolah. Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk menjawab hipotesis yang telah dibuat oleh peneliti. Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan uji simultan dan uji parsial.
Uji Simultan Tabel 7: Hasil Uji F
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 2,006 3 ,669 64,364 ,000b
Residual ,800 77 ,010
Total 2,806 80
Sumber: Data Primer, 2020 (diolah)
Berdasarkan hasil uji F diperoleh nilai F hitung sebesar 62,653 dan dengan df = 3 dan residual
= 77 maka didapatkan nilai F tabel sebesar 2,723. Artinya nilai F-hitung yang diperoleh lebih besar dari nilai F-tabel. Selain itu, nilai probabilitas data atau sig. F adalah 0,000 lebih kecil dari 0,05.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel pembiayaan, pembinaan, dan alokasi
penggunaan dana pembiayaan secara serentak berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan pelaku usaha mikro.
Uji Parsial
Tabel 8: Hasil Uji t
Variabel t hitung t tabel Sig. Keterangan
Dependen Kesejahteraan Pelaku Usaha Mikro (Y)
5,069 - ,000
Independen Pembiayaan (X1) 3,165 1,664 ,002 Signifikan
Pembinaan (X2) 2,368 1,664 ,020 Signifikan
Alokasi Penggunaan Dana Pembiayaan (X3)
2,529 1,664 ,013 Signifikan Sumber: Data Primer, 2020 (diolah)
Berdasarkan uji t yang telah dilakukan yang ditunjukkan pada tabel 8 diperoleh hasil sebagai berikut: 1) Uji t antara variabel pembiayaan dengan kesejahteraan pelaku usaha mikro menunjukkan t hitung = 3,165. Sedangkan t-tabel (α=0,05; df = 77) adalah sebesar 1,664. Karena t-hitung > t-tabel yaitu 3,165 > 1,664 artinya variabel pembiayaan berpengaruh positif signifikan terhadap kesejahteraan pelaku usaha mikro dalam perspektif maqashid syariah. 2) Uji t antara variabel pembinaan dengan kesejahteraan pelaku usaha mikro menunjukkan t hitung = 2,368. Sedangkan t- tabel (α=0,05; df = 77) adalah sebesar 1,664. Karena t-hitung > t-tabel yaitu 2,368 > 1,664 artinya variabel pembinaan berpengaruh positif signifikan terhadap kesejahteraan pelaku usaha mikro dalam perspektif maqashid syariah. 3) Uji t antara variabel alokasi penggunaan dana pembiayaan dengan kesejahteraan pelaku usaha mikro menunjukkan t-hitung = 2,529. Sedangkan t-tabel (α=0,05; df = 77) adalah sebesar 1,664. Karena t-hitung > t-tabel yaitu 2,529 > 1,664 artinya variabel alokasi penggunaan dana pembiayaan berpengaruh positif signifikan terhadap kesejahteraan pelaku usaha mikro dalam perspektif maqashid syariah.
Koefisien Determinasi
Tabel 9: Koefisien Determinasi
R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
,846a ,715 ,704 ,10192
Sumber: Data Primer, 2020 (diolah)
Dari tabel 4.18 diketahui hasil R square (koefisien determinasi) sebesar 0,709. Artinya bahwa 71,5% variabel Kesejahteraan Pelaku Usaha Mikro (Y) dapat dijelaskan oleh variabel bebasnya, yaitu variabel Pembiayaan (X1), Pembinaan (X2), dan Alokasi Penggunaan Dana Pembiayaan (X3).
Sedangkan sisanya sebesar 28,5% dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar model penelitian ini.
Pembahasan
Pembahasan pada penelitian ini akan mencoba menjawab rumusan masalah yang telah ditentukan sebelumnya. Peneliti akan merepresentasikan hasil deskripsi jawaban responden untuk mengetahui tingkat kesejahteraan pelaku usaha mikro (anggota) di BWM Berkah Rizqi Lirboyo Kota Kediri dan menjawab hipotesis yang telah diajukan dengan melakukan uji regresi linier berganda, uji F, serta uji t menggunakan bantuan program SPSS 24. Hasil pengujian pengaruh variabel pembiayaan, pembinaan, dan alokasi penggunaan dana pembiayaan terhadap kesejahteraan kesejahteraan pelaku usaha mikro (anggota) di BWM Berkah Rizqi Lirboyo Kota Kediri akan dibahas secara empiris dan teoritis serta dibandingkan dengan temuan dari penelitian sebelumnya.
Pengaruh Pembiayaan (X1) Terhadap Kesejahteraan Pelaku Usaha Mikro (Y)
Variabel pembiayaan (X1) berpengaruh positif terhadap variabel kesejahteraan pelaku usaha mikro secara signifikan. Koefisien regresi variabel pembiayaan sebesar 0,122. Koefisien regresi sebesar 0,122 bermakna, apabila dana pembiayaan meningkat 1 satuan dan variabel bebas lainnya dianggap konstan maka akan meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha mikro sebesar 12,2%.
Pembiayaan yang diterima oleh pelaku usaha mikro cukup membantu bagi para pelaku usaha mikro. Hal ini dikarenakan sebelum menerima dana pembiayaan, pelaku usaha mikro mengalami
keterbatasan dalam mengelola usaha yang dijalankannya karena terkendalanya biaya produksi.
Setelah adanya bantuan dana pembiayaan dari BWM Berkah Rizqi Lirboyo, para pelaku usaha mikro menjadi lebih teratur menjalankan usahanya dan dapat meningkatkan output meskipun belum seberapa namun cukup membantu bagi para pelaku usaha mikro.
Kemudian dari hasil wawancara tidak terstruktur dengan beberapa pelaku usaha mikro menggambarkan bahwa mereka sudah sangat bersyukur dan merasa terbantu dengan adanya pembiayaan yang telah mereka terima. Para pelaku usaha mikro merasa pembiayaan tersebut dapat membantu keberlangsungan usaha yang mereka jalankan dan dapat lebih terkontrol dalam belanja bahan produksi. Beberapa dari mereka bahkan sudah mampu mengembangkan usahanya menjadi bisnis online. Sehingga dapat dikatakan jumlah dana pembiayaan yang diberikan BWM Berkah Rizqi Lirboyo berpengaruh terhadap kemampuan pelaku usaha mikro dalam mencapai kesejahteraannya dari aspek memelihara harta dan jiwa. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Puput Aristina (2019) yang memberikan kesimpulan bahwa pembiayaan yang diterima berpengaruh terhadap kesejahteraan pelaku usaha mikro.
Pengaruh Pembinaan (X2) terhadap Kesejahteraan Pelaku Usaha Mikro (Y)
Variabel pembinaan (X2) berpengaruh positif terhadap variabel kesejahteraan pelaku usaha mikro secara signifikan. Koefisien regresi variabel pembinaan sebesar 0,094. Hal ini bermakna apabila intensitas pembinaan meningkat sebesar 1 satuan, maka akan meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha mikro sebesar 9,4% dengan asumsi variabel lain dianggap konstan.
Diperkuat wawancara tidak terstruktur dengan beberapa pelaku usaha mikro bahwa BWM Berkah Rizqi Lirboyo telah memberikan pembinaan kepada pelaku usaha mikro berupa pemberian pengetahuan terkait ilmu agama dan ilmu terkait kewirausahaan. Sesekali pengurus BWM Berkah Rizqi Lirboyo mendatangkan praktisi untuk memberikan pengetahuan kepada para pelaku usaha mikro terkait kewirausahaan dan strategi bisnis untuk pelaku usaha mikro. Beberapa pelaku usaha mikro mengungkapkan bahwa mereka senang dengan adanya pembinaan dari BWM ini. Melalui pembinaan ini para pelaku usaha mikro merasa bahwa pembinaan ini sebagai wadah untuk berbagi ilmu agama dan perkembangan usaha. Sehingga dapat dikatakan pembinaan yang diberikan BWM Berkah Rizqi Lirboyo berpengaruh terhadap kemampuan pelaku usaha mikro dalam mencapai kesejahteraannya dalam perspektif Maqashid Syariah. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kirana Sasadhara (2019) yang menyatakan bahwa pendampingan usaha berpengaruh secara signifikan terhadap kesejahteraan pelaku usaha mikro.
Pengaruh Alokasi Penggunaan Dana Pembiayaan (X3) Terhadap Kesejahteraan Pelaku Usaha Mikro (Y)
Variabel alokasi penggunaan dana pembiayaan (X3) berpengaruh positif terhadap variabel kesejahteraan pelaku usaha mikro (Y) secara signifikan. Koefisien regresi variabel pembinaan sebesar 0,077. Hal ini berarti bahwa apabila variabel lain dianggap konstan, maka semakin meningkatnya alokasi penggunaan dana pembiayaan oleh para pelaku usaha mikro sebessar 1 satuan maka cenderung akan meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha mikro sebesar 7,7%. Dana pembiayaan yang tepat sasaran dan tepat guna apabila dana pembiayaan tersebut digunakan dan dialokasikan untuk hal yang produktif seperti berwirausaha, tambahan modal, sehingga dapat membantu usaha yang dijalankan pelaku usaha mikro lebih berkembang, layak dan mandiri.
Diperkuat wawancara tidak terstruktur dengan beberapa pelaku usaha mikro bahwa mereka merasa cukup terbantu dengan adanya dana pembiayaan yang diterima. Hal tersebut dikarenakan mereka dapat mengalokasikan dana pembiayaan tersebut untuk menjalankan usaha mereka. Para pelaku usaha mikro merasa sangat bersyukur mendapatkan pembiayaan berupa modal usaha.
Dengan adanya pembiayaan berupa modal usaha ini, usaha yang dijalankan pelaku usaha mikro menjadi lebih berkembang dan dapat memproduksi lebih banyak dari sebelumnya. Hasil penelitian sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Verina Intan Rienaldy (2018) yang menyatakan bahwa alokasi penggunaan dana pembiayaan berpengaruh secara signifikan terhadap kesejahteraan pelaku usaha mikro.
E. PENUTUP Kesimpulan
1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pembiayaan diterima berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan pelaku usaha mikro. Hal ini dikarenakan sebelum menerima dana pembiayaan, pelaku usaha mikro mengalami keterbatasan dana dalam mengelola usaha yang dijalankannya karena terkendalanya biaya produksi. Setelah adanya pembiayaan dari BWM Berkah Rizqi Lirboyo, para pelaku usaha mikro menjadi lebih teratur menjalankan usahanya dan dapat meningkatkan output meskipun belum seberapa namun cukup membantu bagi para pelaku usaha mikro. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan meningkatnya dana pembiayaan, maka akan meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha mikro.
2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pembinaan berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan pelaku usaha mikro. Hal tersebut dikarenakan BWM Berkah Rizqi Lirboyo sudah memberikan pembinaan berupa pengetahuan terkat ilmu agama dan kewirausahaan serta mendatangkan praktisi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan meningkatnya intensitas pembinaan, maka akan meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha mikro.
3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel alokasi penggunaan dana pembiayaan berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan pelaku usaha mikro. Hal tersebut dikarenakan dengan adanya dana pembiayaan berupa modal usaha yang dialokasikan untuk kegiatan produktif, usaha yang dijalankan pelaku usaha mikro menjadi lebih berkembang dan dapat memproduksi lebih banyak dari sebelumnya. Sehingga dapat disimpulkan semakin tepat pengalokasian dana pembiayaan maka akan meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha mikro.
Saran
1. Diharapkan BWM Berkah Rizqi Lirboyo meningkatkan pembinaan terkait kewirausahaan agar usaha yang dijalankan pelaku usaha mikro lebih berkembang dan kreatif.
2. Diharapkan BWM Berkah Rizqi Lirboyo melakukan pengawasan secara rutin kepada seluruh pelaku usaha mikro yang telah menerima pembiayaan, mengetahui perkembangan usaha yang dijalankan pelaku usaha mikro.
3. Diharapkan peneliti selanjutnya mampu menganalisis lebih dalam mengenai dampak pemberdayaan terhadap kesejahteraan pelaku usaha mikro, serta mencari variabel-variabel lainnya agar dapat diperoleh hasil penelitian yang lebih baik untuk keperluan akademik maupun praktik untuk BWM yang ada di Indonesia khususnya BWM Berkah Rizqi Lirboyo.
UCAPAN TERIMA KASIH
Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu sehingga panduan ini dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih khusus kami sampaikan kepada Asosiasi Dosen Ilmu Ekonomi Universitas Brawijaya dan Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya yang memungkinkan jurnal ini bisa diterbitkan