ix
ANALISIS PENGARUH PERILAKU PENGENDARA TERHADAP KARAKTERISTIK LALU LINTAS PERKOTAAN
MENGGUNAKAN MKJI 19977 DAN SIMULASI MIKROSKOPIK (STUDI KASUS: JALAN JENDERAL SUDIRMAN-JALAN MARSMA R. ISWAHYUDI KOTA
BALIKPAPAN)
Nama Mahasiswa : Mohammad Reza Eka Syahputra
NIM : 07151023
Dosen Pembimbing Utama : Muhammad Hadid, S.T., M.T.
Dosen Pembimbing Pendamping : Christianto C.S Khala, S.T., M.T.
ABSTRAK
Meningkatnya jumlah kendaraan, panjang jalan nasional, dan berkembangnya mesin motor di Indonesia menjadi tanda bahwa karakteristik lalu lintas Indonesia sudah mengalami perubahan, sehingga penggunaan Manual Kapasitas Jalan Indonesia untuk analisis kinerja jalan perlu dipertimbangkan kembali, mengingat elemen perhitungannya berdasarkan hasil penelitian empiris di kota-kota besar Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Medan, dan Surabaya.
Karakteristik perilaku pengendara dimasukkan dalam prosedur perhitungan secara tidak langsung, melalui ukuran kota. Kota yang lebih kecil menunjukkan perilaku pengemudi yang kurang agresif dan kendaraan yang kurang modern. Untuk melakukan hal tersebut digunakan bantuan model simulasi mikroskopik yang dapat mempertimbangkan parameter perilaku pengemudi yang agresif, sehingga menyerupai kondisi nyata di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil perbandingan nilai karakteristik lalu lintas perkotaan menggunakan MKJI 1997 dan model simulasi mikroskopik. Lokasi penelitian ini berada di Jalan Jenderal Sudirman – Jalan Marsma R. Iswahyudi Kota Balikpapan yang kemudian dibagi berdasarkan tipe jalan menjadi 6 segmen. Hasil analisis perbandingan kapasitas jalan berdasarkan perhitungan MKJI 1997 dengan simulasi model mikroskopik didapatkan nilai selisih yang signifikan pada setiap segmen dan arah pergerakan (α) > 0.05. Nilai FCCS yang dimasukkan kedalam perhitungan model simulasi mikroskopik tergantung pada nilai persentase selisih antara kapasitas dasar dan Q simulasi, sehingga pada penelitian ini didapatkan nilai FCCS sebesar (1,074- 1,085), sedangkan pada MKJI 1997 nilai FCCS sebesar 0,86. Pada perhitungan derajat kejenuhan menggunakan MKJI 1997 didapatkan hanya pada segmen 3 arah pelabuhan yang memiliki nilai derajat kejenuhan > 0,75 dan memiliki nilai tingkat pelayanan dibawah standard yaitu E. sedangkan nilai derajat kejenuhan hasil simulasi model mikroskopik didapatkan nilai derajat kejenuhan < 0,75 untuk semua segmen jalan dan tingkat pelayanan jalan pada setiap segmen memiliki nilai yang baik yaitu B dan C. Nilai selisih waktu tempuh terbesar ada pada segmen 5 arah pelabuhan dengan nilai selisih 703,49s.
Kata Kunci: Karakteristik lalu lintas, MKJI 1997, Simulasi Mikroskopik.