TUGAS PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA
ANALISIS PENGARUH VOLUME KENDARAAN TERHADAP EMISI KARBON MONOKSIDA (CO) DI JALAN UDAYANA KOTA MATARAM
DISUSUN OLEH : ILHAM FALAH
G1E021060
PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS MATARAM
2024
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Pencemaran udara dan polusi udara yang ada di jalan raya merupakan suatu dampak yang sangat buruk terhadap manusia, karena udara yang tercemar dapat menimbulkan berbagai macam penyakit oleh karena itu dalam penelitian ini dirancang sebuah alat yang bisa digunakan untuk memonitoring kualitas udara melalui jarak jauh, menggunakan wemos d1 sebagai penghubung antara sensor MQ-135 dengan platform Internet of Things (IoT) dan aplikasi blynk yang merupakan sebuah sistem monitoring yang apabila kualitas udara pada jalan raya yang banyak kendaraan melintas menjadikan polusi udara pada jalan raya menjadi kurang sehat sehingga mengancam kesehatan fisik mahluk hidup. Salah satu upaya penanggulangan pencemaran udara adalah dengan cara mengukur kualitas udara yang ada di jalan raya. yang terhubung menggunakan platform IoT sebagai sistem monitoring kualitas udara dengan menggunakan media internet sebagai sarana memberikan penyajian informasi mengenai kualitas udara yang ada pada jalan raya(Sadali,dkk.,2022).
Sektor transportasi menjadi tantangan besar di abad 21 ini. Sektor transportasi mengkonsumsi 21% energi primer dan bertanggung jawab atas 20% emisi gas rumah kaca seluruh dunia Penggunaan bahan bakar fosil sebagai sumber energi penggerak mesin, menghasilkan beberapa jenis gas rumah kaca, seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4) dan senyawa hidrokarbon lainnya, dan nitrogen oksida (N2O), dengan tambahan polutan lainnya disamping pencemaran udara yang sudah umum diketahui dampaknya, seperti karbon monoksida (CO), Non-methane Volatile Organic Compounds (MNVOCs), sulfur dioksida (SO2), partikulat (PM10) dan oksida nitrogen lainnya. Gas rumah kaca dan pencemar udara lainnya ini berdampak pada kesehatan manusia (reseptor), baik secara langsung maupun tidak langsung(Sidjabat,dkk.,2017)
Pengendara sepeda motor lebih mudah terpapar polusi udara secara langsung dibandingkan dengan pengguna kendaraan bermotor lainnya seperti mobil atau angkutan umum, terutama saat terjadi kemacetan. Banyak diantara para pengendara sepeda motor tersebut tidak melindungi diri dengan pelindung (masker) atau helm full face yang dapat menyaring polusi udara karena kurangnya pengetahuan mereka tentang bahaya emisi gas buang kendaraan terhadap kesehatan. Selain itu, sarana informasi kualitas udara yang real time masih cukup minim di beberapa titik kemacetan.(Hariyanto,dkk.,2017)
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana tingkat nilai ISPU CO di Taman Udayana, Kota Mataram?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis tingkat nilai ISPU CO di Jalan Udayana, Kota Mataram.
1.4 Manfaat Praktikum
Penelitian ini mengenai analisis nilai Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) untuk Karbon Monoksida (CO) di Jalan Udayana, Kota Mataram memiliki beberapa keuntungan, seperti meningkatkan pemahaman masyarakat dan pemerintah tentang kualitas udara.
Dengan pemahaman yang lebih baik ini, pemerintah dapat mengambil kebijakan yang sesuai untuk mengurangi pencemaran udara di Jalan Udayana, serta meningkatkan kualitas udara secara keseluruhan. Selain itu, penelitian ini juga berpotensi untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan lingkungan di antara masyarakat Kota Mataram.
BAB II
METODE PENELITIAN
2.1 Lokasi dan Waktu
Pengambilan data dilakukan di Jalan Udayana, Karang Baru, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 6 Maret 2024, dimulai dari pukul 06.00 hingga 18.00 WITA. Pemilihan lokasi tersebut disebabkan oleh fakta bahwa Jalan Udayana merupakan salah satu arteri utama di pusat Kota Mataram, dengan gedung perkantoran, pemukiman, dan zona sekolah terletak di sekitarnya.
2.2 Metode
Penelitian ini menerapkan metode deskriptif kuantitatif, yang bertujuan untuk menyajikan secara sistematis dan faktual mengenai fakta-fakta serta hubungan antar variabel yang diselidiki.
Metode ini melibatkan pengumpulan data, analisis, dan interpretasi data dalam konteks pengujian hipotesis statistik. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling, didasarkan pada pertimbangan tertentu. Lokasi penelitian di Jalan Udayana dipilih karena dekat dengan perkantoran, pemukiman, dan sekolah, yang mengakibatkan kepadatan lalu lintas.
Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan dokumentasi. Untuk menghitung jumlah kendaraan, dilakukan secara langsung dengan menggunakan aplikasi traffic counter.
2.3 Analisis Data
Analisis data dilakukan untuk memperoleh data ISPU berupa data pencemar komponen udara hasil pengukuran. Data kepadatan arus lalu lintas dihitung dengan rumus:
𝑛𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
=
𝑛𝑖𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟+
𝑛𝑖𝑚𝑜𝑏𝑖lKeterangan:
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pengamatan yang dilakukan pada Rabu, 6 Maret 2024, menunjukkan bahwa tingkat kepadatan lalu lintas mengalami lonjakan pada beberapa periode waktu tertentu. Faktor-faktor yang menyebabkan hal ini antara lain adalah status Jalan Udayana sebagai salah satu jalur protokol paling sibuk di Kota Mataram, serta keberadaan banyak perkantoran dan sekolah di sepanjang ruas jalan tersebut. Data rata-rata jumlah kendaraan yang melewati jalur tersebut dapat dilihat dalam Gambar 3.1 berikut ini.
Grafik tersebut menggambarkan interval waktu terjadinya kemacetan lalu lintas di Jalan Udayana dari jam 06.00 hingga 18.00 WITA. Lonjakan lalu lintas terjadi pada pukul 07.00 dan 14.00, menunjukkan dampak aktivitas masyarakat pada jam-jam tertentu. Pada pukul 07.00 hingga 08.00, kemacetan umumnya disebabkan oleh aktivitas komersil yang tinggi, seperti pengantaran siswa dan pegawai karena banyaknya kantor dan sekolah di sepanjang Jalan Udayana. Sedangkan pada pukul 14.00 hingga 15.00, terjadi peningkatan jumlah kendaraan karena waktu penjemputan bagi pegawai kantor dan siswa. Oleh karena itu, perlu dilakukan perhitungan untuk menentukan nilai kepadatan arus lalu lintas di Jalan Udayana selama periode penelitian menggunakan persamaan yang sesuai.
Berdasarkan data pengamatan tentang kepadatan kendaraan di Jalan Udayana (lihat Tabel 3.1), terlihat bahwa jumlah kendaraan tertinggi terjadi pada pagi hari (07.00-08.00) dengan total
4.573 kendaraan, diikuti oleh siang hari (14.00-15.00) dengan 5.301 kendaraan, dan sore hari (17.00-18.00) dengan 3.524 kendaraan. Pola ini dipengaruhi oleh aktivitas masyarakat yang melintasi Jalan Udayana. Pada pagi hari, aktivitas meningkat karena warga berangkat ke sekolah atau kantor. Siang hari, konsentrasi kendaraan kembali meningkat karena banyak warga yang pulang dari tempat kerja, sekolah, dan aktivitas lainnya, serta adanya kendaraan yang memadati area tersebut. Sore hari, aktivitas menurun sehingga konsentrasi kendaraan juga menurun secara signifikan.
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa polusi udara merupakan salah satu tantangan lingkungan yang signifikan di Indonesia saat ini, seiring dengan peningkatan jumlah kendaraan bermotor dan perkembangan ekonomi transportasi. Hasil pemantauan kualitas udara di Taman Udayana Kota Mataram menunjukkan bahwa secara keseluruhan, kualitas udara di lokasi tersebut masih tergolong sedang. Data pengukuran menunjukkan bahwa parameter udara masih berada di bawah standar baku mutu yang ditetapkan.
4.2 Saran
Untuk memaksimalkan indeks tercemar perlu ditambahkan parameter lainnya,tidak hanya berfokus pada karbon monoksida saja.
DAFTAR PUSTAKA
Sadali, M., Putra, Y. K., Kertawijaya, L., & Gunawan, I. (2022). Sistem Monitoring dan Notifikasi Kualitas Udara Dijalan Raya Dengan Platform IOT. Infotek J. Inform. dan Teknol, 5(1), 11-21.
Hariyanto, E., Lubis, S. A., & Sitorus, Z. (2017). Perancangan prototipe helm pengukur kualitas udara. KOMIK (Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komputer), 1(1).
Sidjabat, F. M., & Driejana, D. (2017). Model Spasial Sebaran Pencemar Udara dari Sumber Transportasi dan Pengaruhnya pada Kualitas Udara di Dalam Rumah di sekitar Jalan Raya. Jurnal Teknik Lingkungan, 23(2), 11-22.