• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENDAYAGUNAAN ZAKAT PADA BADAN AMIL ... - Unismuh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENDAYAGUNAAN ZAKAT PADA BADAN AMIL ... - Unismuh"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

Terima kasih kepada Adam Suhandi dan A. Riska Cahyani yang telah banyak membantu dalam pembuatan tugas ini. Teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan secara khusus, saya ucapkan terima kasih atas bantuannya dalam penyusunan skripsi saya.

PENDAHULUAN

Rumusan masalah

Bagaimana upaya yang dilakukan Baznas Kabupaten Bone dalam pendayagunaan zakat dan jumlah zakat yang diterima dari mustahik.

Tujuan penelitian

  • Pengertian Hukum Islam
  • Tujuan Hukum Islam

Kata hukum Islam sama sekali tidak ditemukan dalam Al-Qur’an dan literatur hukum Islam. Al-Qur'an merupakan sumber hukum Islam yang pertama dan terpenting, mengandung prinsip-prinsip dasar hukum (asasi) yang harus dipelajari secara cermat dan dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan keimanan umat Islam9.

Pengelolaan Zakat

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999, pengelolaan zakat dilaksanakan oleh lembaga amil zakat (BAZ) yang dibentuk oleh pemerintah yang terdiri dari masyarakat dan unsur pemerintah di tingkat daerah dan lembaga amil zakat (LAZ) yang dibentuk dan dikelola oleh masyarakat yang terhimpun dalam berbagai ORMAS (organisasi kemasyarakatan), yayasan dan lembaga lainnya.Menurut Fakhruddin, undang-undang inilah yang menjadi landasan hukum formal penyelenggaraan zakat di Indonesia. Pendayagunaan zakat akan optimal apabila mendapat dukungan dan dorongan dari pengelolaan zakat yang baik bagi para penerima zakat sebagai pengelola zakat. Serta harus selalu ada kerjasama dan komunikasi untuk mencapai kelancaran pendayagunaan zakat dan amil zakat harus mempunyai rasa tanggung jawab sebagai pengelola zakat yang harus dilakukan secara intensif, berkala dan berdasarkan UU No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.

Namun mayoritas ulama berpendapat bahwa sebaiknya pengelolaan zakat di Indonesia dilaksanakan dan diatur oleh pemerintah. Karena zakat berkaitan dengan masyarakat, maka pengelolaan zakat juga memerlukan konsep-konsep manajemen agar pengelolaan zakat dapat efektif dan terarah. Pengelolaan zakat yang dilakukan secara optimal dan profesional oleh masyarakat dan pemerintah merupakan salah satu alat yang dijadikan sebagai sumber dana yang dapat digunakan untuk kesejahteraan masyarakat, khususnya untuk mengentaskan kemiskinan dan mengurangi kesenjangan sosial.

Dalam upaya mencapai tujuan pengelolaan zakat terstruktur, maka dibentuklah Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) yang berkedudukan di Ibu Kota Negara, BAZNAS Provinsi, dan BAZNAS Kabupaten/Kota. BAZNAS merupakan lembaga yang berwenang melaksanakan tugas penyelenggaraan zakat secara nasional, dengan masa jabatan 5 tahun.

Pendayagunaan Zakat

  • pengertian pendayagunaan zakat

Di sisi lain, inovasi dalam pemberian zakat harus dilakukan oleh lembaga amil zakat, misalnya memberikan zakat tidak hanya untuk kebutuhan konsumsi saja, namun ada beberapa bagian dana zakat yang dapat dijadikan modal, untuk dijadikan bekal. bekerja atau untuk mencari nafkah bagi penerima zakat yang mempunyai keterampilan tertentu. Dari sudut pandang ulama, Ustman Zubair menegaskan mazhab tersebut, yang mengatakan bahwa “Sesuai hukum aslinya, dana zakat yang diterima oleh pemerintah atau perwakilannya (BAZ) harus segera disalurkan kepada mustahiq, dan tidak ada pembenaran. untuk menundanya, namun jika ada kepentingan (daarurah masadasyyah) Yang menundanya dapat dibenarkan, sedangkan berinvestasi dapat dibenarkan jika ada alasan yang kuat akan pentingnya investasi tersebut, seperti menjamin adanya sumber keuangan yang relatif permanen atau untuk mengurangi pengangguran dari halaman mustahiq.” Jika pernyataan di atas kemudian dijadikan acuan, maka yang menjadi kepentingan selanjutnya adalah bagaimana dana zakat yang ditanamkan tidak habis karena adanya kerugian investasi yang mengakibatkan hilangnya hak-hak mustahiq.

Ketepatan ini mengharuskan nasabah yang menginvestasikan dana zakat harus benar-benar mengkaji kemungkinan dan kelayakan setiap sektor usaha (portofolio) yang menjadi subjek investasinya. Seorang amil dapat menyetorkan dana zakatnya setelah mustahiq menerima dana zakatnya terlebih dahulu, sehingga dalam hal ini amil hanya bertindak sebagai wakil dari seluruh mustahiq. Amil dapat menginvestasikan dana zakatnya setelah dilakukan perhitungan yang matang terhadap dunia usaha/industri yang tunduk pada pola investasi investasi dana zakat oleh lembaga amil zakat.

Agar dana zakat yang disalurkan dapat efisien dan berhasil, penggunaannya harus selektif untuk kebutuhan konsumsi atau produksi. Amil zakat yang secara tekstual terdapat pada surat At-Taubah ayat 60 memegang peranan yang sangat penting.

Kerangka pikir

Allah SWT tidak menentukan delapan asnaf yang harus diberikan ya Allah SWT. hanya ditentukan zakatnya dibagikan pada delapan asnaf, tidak bisa lepas dari delapan asnaf. Selain itu, latar belakang teori juga berguna untuk memberikan gambaran penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Tujuan penelitian kualitatif adalah menghasilkan grounded theory (teori yang muncul dari data, bukan hipotesis seperti pada metode penelitian kuantitatif).

Lokasi dan Objek Penelitian

Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, segala sesuatu yang akan dicari dari objek penelitian tidak jelas dan permasalahannya tidak pasti, sumber datanya, hasil yang diharapkan tidak jelas.

Teknik Pengumpulan Data

Dalam hal ini, ketika mengumpulkan data, peneliti secara terbuka menyatakan kepada sumber data bahwa ia sedang melakukan penelitian. Dalam mengamati, peneliti tidak menggunakan instrumen standar, melainkan hanya mengamati tanda-tanda saja. Melalui observasi lapangan, peneliti tidak hanya memperoleh pengetahuan yang kaya, namun juga memperoleh kesan pribadi dan merasakan suasana situasi sosial yang diteliti.

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data jika peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk mengetahui permasalahan yang perlu diteliti, namun juga jika ingin mengetahui sesuatu dari responden secara lebih mendalam.Teknik pengumpulan data ini didasarkan pada laporan diri. Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data jika peneliti atau pengumpul data mengetahui secara pasti informasi apa yang akan diperoleh25. Oleh karena itu, pada saat melakukan wawancara, pengumpul data menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan tertulis.

Dalam melakukan wawancara, selain membawa instrumen sebagai pedoman wawancara, pengumpulan data juga dapat menggunakan alat-alat seperti tape recorder, foto, brosur, dan bahan-bahan lain yang dapat membantu kelancaran wawancara. Saat melakukan wawancara, peneliti harus mendengarkan dengan cermat dan mencatat apa yang dikatakan orang yang diwawancarai.

Teknik Analisis Data

  • Gambaran Umum Kabupaten Bone
  • Sejarah Berdirinya Baznas Kabupaten Bone
  • Struktur Organisasi BAZNAS kabupaten Bone

Kabupaten Bone merupakan salah satu kabupaten di pesisir timur Provinsi Sulawesi Selatan yang berjarak 174 km dari Kota Makassar. Situasi tanaman pangan di Kabupaten Bone ditopang oleh persawahan di beberapa kecamatan. Tanaman sayuran hortikultura yang paling banyak dihasilkan di Kabupaten Bone adalah Bawang Merah dimana dari luas tanam 172 hektar mampu menghasilkan 12.246 kuintal pada tahun 2015.

Luas areal persawahan di Kabupaten Bone baik yang diberi irigasi maupun tanpa irigasi adalah seluas 110.760 ha. Badan Amil Zakat Kabupaten Bone sebagai lembaga pemerintah non-struktural yang mandiri merencanakan dan melaksanakan penghimpunan dan penyaluran dana serta penggunaan zakat, infaq, sedekah dan dana sosial lainnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi kemiskinan. kemiskinan di Bone untuk ditekan. Daerah. BAZNAS Kabupaten Bone berdiri setelah disahkannya Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 yang kini telah direvisi dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.

Pada tahun 2012, Pemerintah Daerah Kabupaten Bone menyikapi terbentuknya undang-undang tersebut dengan membentuk BAZNAS (Badan Amil Zakat) di tingkat Kabupaten dengan dikeluarkannya Keputusan Bupati Bone Nomor 399 Tahun 2012 tentang Pembentukan Badan Amil Zakat Bone. Kabupaten. BAZNAS Kabupaten Bone dibentuk untuk mencapai efisiensi, hasil dan akuntabilitas pengelolaan zakat sehingga dapat meningkatkan partisipasi umat Islam di Kabupaten Bone.Pasal 6 juga menjelaskan kewenangan dan tugas BAZNAS yaitu kewenangan melaksanakan tugas pengelolaan zakat secara nasional. .

Gambar 2. Nama-Nama Staf Baznas Kabupaten Bone.
Gambar 2. Nama-Nama Staf Baznas Kabupaten Bone.

Pembahasan Hasil penelitian

Pengelolaan zakat adalah kegiatan merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan pengumpulan, pendistribusian dan penggunaan zakat.32 Seperti yang dijelaskan oleh H. Zainal Abidin selaku ketua Baznas Kabupaten Bone dalam wawancara. Baznas Kabupaten Bone juga melaksanakan tugas dan fungsi yang sama dengan Baznas Kabupaten Bone lainnya, yaitu pengumpulan, pengelolaan, dan pemanfaatannya sesuai dengan ketentuan undang-undang No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat dan Revisi Syariat Islam. Namun kendala utamanya adalah kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan zakat, sehingga sebagian masyarakat masih memilih untuk membayar zakat dengan cara tradisional, yaitu memberi kepada orang yang dianggap tua di daerah tersebut. 33.

Pengelolaan zakat di Kabupaten Bone khususnya di Kecamatan Kahu belum terlalu efektif dalam mengelola zakat, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain kurangnya kepercayaan dan pemahaman masyarakat yang membuat masyarakat lebih memilih mengeluarkan zakatnya sendiri dibandingkan memungutnya di UPZ. (unit pengelola zakat) namun di Kabupaten Bone. Dari hasil wawancara saya dapat mengambil kesimpulan bahwa masih belum banyak transparansi pengelolaan zakat kepada masyarakat mengenai pelaksanaan dana zakat khususnya di distrik Kahu. Pada hakikatnya pengelolaan zakat tidak lepas dari peran lembaga publik yang tidak lain adalah peran negara dalam pengelolaannya.

Di negara-negara yang sistem pembayaran zakatnya wajib, pengelolaan zakat sepenuhnya ditangani oleh negara. Oleh karena itu, zakat dengan sistem wajib memerlukan peran negara dalam penyelenggaraan zakatnya. Perlunya pengelolaan zakat didasari oleh beberapa alasan, yaitu: Pengelolaan zakat secara sukarela, pembayaran zakat bersifat tidak wajib bahkan tidak mendapat perhatian khusus dan memadai untuk pengelolaan zakat kolektif.

Fenomena lembaga amil masyarakat baru muncul di era modern, disebabkan oleh kurangnya perhatian pemerintah dalam pengelolaan zakat.

Gambar 4. Klasifikasi pendayagunaan dana zakat
Gambar 4. Klasifikasi pendayagunaan dana zakat

PENUTUP

Saran

Dari potensi tersebut, perlu adanya peluang untuk terus melakukan promosi, misalnya dengan melakukan promosi di media sosial seperti Instagram, WhatsApp, Twitter, Facebook, dll. Sebaiknya kita membuat program baru yaitu dengan menanamkan kebiasaan berzakat sedini mungkin, misalnya dengan mengajak generasi muda/anak-anak untuk berzakat dengan bekerjasama dengan sekolah-sekolah di wilayah Kabupaten Bone. Mahmud, Abdul Al-Hamid, 2006, Ekonomi Zakat; Kajian Moneter dan Keuangan Syariah, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

RATNASARI, lahir di Sanrego pada tanggal 27 November 1997, Sulawesi Selatan. Penulis merupakan anak pertama (satu) dari dua (dua) bersaudara, dari bapaknya Abd. Asis dan ibu Jumrah. Penulis memulai pendidikannya di TK ABA III SANREGO pada tahun 2001 dan lulus pada tahun 2003. Kemudian melanjutkan pendidikan di SD INP 3/77 SANREGO pada tahun 2003 dan lulus pada tahun 2009. Selanjutnya melanjutkan pendidikan di SMP NEG 3 KAHU pada tahun 2009 dan lulus pada tahun 2012, setelah itu melanjutkan pendidikan di SMA NEG 1 KAHU pada tahun 2012 dan lulus pada tahun 2015. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar pada Fakultas Agama Islam dengan mata kuliah Hukum Ekonomi Syariah.

Gambar

Gambar 1. Kerangka pikir Al-Qur’an
Gambar 2. Nama-Nama Staf Baznas Kabupaten Bone.
Gambar 3. Struktur organisasi Baznas Kabupaten Bone
Gambar 4. Klasifikasi pendayagunaan dana zakat
+2

Referensi

Dokumen terkait

APPRENTICESHIP REPORT KANTOR IMIGRASI KELAS II TPI BENGKALIS RISA SURYANI 5404171111 APPLIED BACHELOR OF INTERNATIONAL BUSINESS ADMINISTRATION STUDY PROGRAM BUSINESS