Penulis panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan proposal ini dengan judul Analisis Penggunaan Sistem Star-Delta dengan PLC pada Pompa Pendingin. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui penggunaan sistem PLC pada sistem kendali star-delta pada pompa refrigerasi dibandingkan dengan penggunaan sistem manual. Pada kapal sendiri umumnya menggunakan sistem star-delta, namun pengoperasiannya masih manual sehingga cara pengaturannya masih manual.
Metode pengumpulan data menggunakan observasi pada sistem kendali Star-Delta menggunakan PLC pada pompa pendingin di kapal MV. Hasilnya, penggunaan PLC pada sistem kendali Star-Delta pada pompa pendingin dapat membuat waktu pengoperasian menjadi lebih singkat dan efektif. Achmad Ridwan Qur'ananta, Analisis Penggunaan Sistem Star-Delta dengan PLC pada Pompa Pendingin.
The purpose of this study was to determine the effect of using the PLC system on the star-delta control system of a refrigeration pump compared to using a manual system. On the ship itself generally uses the star-triangle system, but still works manually, so the way is still manual settings. The data collection method uses observations on the Star-Delta control system, which uses the PLC on the cooling pump on the MV.
The results of using PLC in the Star-Delta control system in the cooling pump can make the use time shorter and more efficient.
Latar Belakang
Pompa pendingin sendiri merupakan suatu mesin untuk memindahkan suatu zat cair dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara meningkatkan tekanan zat cair tersebut. Hambatan tersebut dapat dikurangi dengan adanya pompa pendingin, karena pompa pendingin merupakan unit pendingin atau sentral penukar panas. Menghubungkan keberadaan pompa pendingin dengan menggunakan rangkaian kendali pengontrol Star-Delta berbasis PLC bertujuan untuk memudahkan pengendalian langsung dari komputer dengan lebih hemat waktu.
Dengan hubungan tersebut penulis mengambil judul “Analisis Penggunaan Sistem Star-Delta dengan PLC pada Pompa Pendingin”.
Rumusan Masalah
Tujuan
Manfaat
Manfaat Teoritis
Manfaat Praktis
Review Penelitian Sebelumnya
Hasilnya dirancang untuk meningkatkan kinerja vakum dengan waktu siklus 1.344 ms (PLC) dan sistem manual 708-893 ms. Saat mengembangkan FMEA, definisi sistem dibuat berdasarkan PID/diagram blok sistem pendingin.
Landasan Teori
Sistem pendingin
Air laut digunakan langsung dalam sistem mesin sebagai media pendingin penukar panas. 2) Air tawar atau sistem pendingin utama. Air tawar kembali dari penukar panas setelah mesin didinginkan, yang selanjutnya didinginkan oleh air laut di pendingin air laut. Sistem pendingin yang menggunakan air tawar yang bersirkulasi dalam rangkaian tertutup untuk mendinginkan komponen yang akan didinginkan.
Kemudian air tawar tersebut didinginkan dengan air laut, kemudian air tawar tersebut disirkulasikan kembali untuk mendinginkan komponen-komponennya. Artinya, air tawar yang digunakan untuk mendinginkan masing-masing komponen didinginkan secara terpisah, tidak bersamaan dalam penukar panas. Artinya, air tawar yang digunakan untuk mendinginkan komponen dikumpulkan untuk didinginkan bersama dalam penukar panas.
Sistem pendingin ini dirancang hanya memiliki satu penukar panas, yang didinginkan oleh air laut, sedangkan pendingin lainnya meliputi air jaket, oli pelumas, dan udara pembuangan, didinginkan oleh air tawar pada suhu rendah. Sistem pendingin jenis ini merupakan peralatan berukuran sangat kecil yang bersentuhan langsung dengan air laut, sehingga masalah korosi dapat dikurangi.
Sistem Star-Delta
Ketika motor listrik berputar normal (pergeserannya diatur oleh timer), sistem rangkaian bintang-delta akan bekerja dan mengubah rangkaian kumparan/sambungan delta, dan motor listrik akan bekerja normal. Sumber: (https://duniabershareilmuuntukall.blogspot.com/2017/05/wiring-diagram-circir-star-delta-for-starting-motor-3-phase.html). Tombol “On” ditekan, tegangan dari MCB mengalir ke kontaktor magnet kumparan K1, kontaktor magnet K1 dihubungkan, terminal NO K1 juga dihubungkan, dan tegangan mengalir dari tombol “Off” ke kumparan K1 (seperti gembok) ketika Tombol “On” dilepas, kontaktor magnet K1 tetap terhubung karena menerima tegangan dari “gembok”.
Tegangan dari terminal NC pada Timer menyuplai tegangan ke kumparan Kontaktor Magnetik K3, sehingga Kontaktor Magnetik K3 juga terhubung. Kontaktor Magnetik K1 dihubungkan untuk menyuplai tegangan Fase R-S-T ke terminal lilitan Elektromotor, sedangkan Kontaktor Magnetik K3 dihubungkan untuk menghubungkan terminal-terminal tersebut ke sambungan Star. Setelah beberapa saat, sesuai dengan pengaturan Timer yang ada, Timer akan bekerja sehingga terminal NC terputus, dan Terminal NO pada timer terhubung.
Kemudian terminal NO pada timer dihubungkan untuk menyuplai tegangan pada kumparan kontaktor magnetik K2, sehingga kontaktor magnetik K2 terhubung, sedangkan kontaktor magnetik K1 tetap terhubung. Proses ini menyebabkan motor listrik yang semula dioperasikan dengan sambungan Star berubah beroperasi dengan sambungan Delta. Jika tombol “Off” ditekan maka sumber tegangan ke seluruh kumparan kontak magnet terputus dan Motor Listrik berhenti bekerja.
![Gambar 2.2. Wiring Diagram Star-Delta](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/10393442.0/25.893.279.649.493.768/gambar-2-2-wiring-diagram-star-delta.webp)
PLC (Programmable Logic Controller)
CPU ini juga menangani komunikasi dengan perangkat eksternal, antarmuka antar internal PLC, eksekusi program, manajemen memori, monitoring atau pemantauan masukan, dan pemberian sinyal keluaran (sesuai dengan proses atau program yang dijalankan). Selain berfungsi untuk menyimpan “sistem operasi”, juga digunakan untuk menyimpan program yang akan dieksekusi, dalam bentuk biner, terjemahan dari diagram tangga yang dibuat oleh pengguna atau pemrogram. Pemrogram dapat memberi nama pada perangkat masukan dan keluaran, komentar dalam diagram blok, dll.
Dengan memberikan dokumentasi dan umpan balik terhadap program, nantinya akan mudah untuk melakukan perbaikan (perbaikan atau modifikasi) terhadap program dan memahami cara kerja program diagram tangga. 4) Catu daya PLC. Power supply digunakan untuk memberikan daya ke seluruh bagian PLC (termasuk CPU, memori dan lain-lain). Pengguna harus menentukan berapa banyak arus yang diambil dari modul output/input untuk memastikan bahwa catu daya yang sesuai menyediakan jumlah arus yang diperlukan.
Catu daya listrik ini biasanya tidak digunakan untuk memberikan daya langsung ke input atau output, artinya input dan outputnya adalah saklar murni (baik relay maupun opto-isolator). Dengan cara ini, lingkungan industri dimana PLC digunakan tidak akan merusak PLC itu sendiri karena mempunyai catu daya terpisah antara PLC dan jalur input dan output. Output analog digunakan untuk menghasilkan sinyal analog (misalnya perubahan tegangan untuk mengendalikan motor dalam regulasi linier sehingga diperoleh kecepatan putaran tertentu). 8) Mengatur atau mengekspor antarmuka.
Seperti pada antarmuka masukan, keluarannya juga memerlukan antarmuka yang sama yang digunakan untuk memberikan perlindungan CPU dengan perangkat eksternal, lihat. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, PLC yang berdiri sendiri tidak ada artinya, untuk dapat berfungsi dengan baik, suatu PLC harus dilengkapi dengan perangkat input dan output. Konsep dasarnya berkaitan dengan apa yang dapat dihubungkan dan bagaimana menghubungkan ke input atau output PLC.
Istilah sink berkaitan dengan penarikan atau penghisapan sejumlah arus dari perangkat luar (eksternal), istilah ini berkaitan dengan tanda terminal negatif) atau GND (ground). terminal positif) atau Vcc, yang berhubungan dengan menyuplai sejumlah arus ke perangkat luar (eksternal). Input atau output, baik sinking maupun gain, hanya dapat menghantarkan arus listrik satu arah saja (satu arah saja) yang artinya disuplai daya DC. Sumber:(http://sinstallist.files.wordpress.com200912agfianto-sistem-kontrol-hasil-dan-plc.pdf . 2) Jalur impor. Lihat gambar di bawah (di atas) Menghubungkan beban output ke output PLC tipe sinking dan gambar di bawah (di bawah) Menghubungkan beban output ke output PLC tipe sourcing, masing-masing menggambarkan bagaimana PLC sebenarnya menggerakkan perangkat eksternal.
Beban ditempatkan di antara terminal input sink dan terminal positif catu daya, yang digunakan untuk menggerakkan beban dan bukan PLC itu sendiri. Sedangkan pada gambar di bawah ini kebalikannya, keluaran PLC berjenis sumber, sehingga konfigurasi beban keluarannya ditempatkan di antara keluaran sumber dan terminal negatif.
![Gambar 2.3.Elemen Dasar PLC](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/10393442.0/29.893.272.716.137.455/gambar-2-3-elemen-dasar-plc.webp)
Kerangka Penelitian
Jenis Penelitian
Data pada penelitian ini diperoleh dari perbandingan penggunaan sistem bintang tiga yang menggunakan manual dan menggunakan PLC pada pompa pendingin sebagai aplikasinya, data ini diperoleh langsung dari observasi di kapal. Peneliti mencatat dan mendokumentasikan secara langsung melalui wawancara, checklist, foto dan dokumen lain yang relevan terkait dengan sejarah penggunaan sistem star-delta dengan menggunakan manual dan menggunakan PLC.
Waktu dan Tempat Penelitian
Jenis dan Sumber Data
Sumber Data
Menurut Sutopo (2006), sumber data adalah tempat diperolehnya data dengan menggunakan cara-cara tertentu, baik berupa orang, benda, maupun dokumen. Jadi dapat disimpulkan bahwa sumber data adalah segala sesuatu yang berupa subjek, tempat dan sumber pendaftaran yang dapat dijadikan jawaban atas seluruh pertanyaan atau rumusan masalah yang ada. Sumber data yang diperlukan dan digunakan dalam penyusunan karya ilmiah ini adalah informasi yang diperoleh penulis melalui observasi berupa pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti khususnya pada kontrol yang menggunakan sistem bintang-delta, dan perbandingannya. antara penggunaan manual. alat dan PLC, data hasil observasi dan praktek dalam pengoperasiannya, serta buku-buku yang berhubungan dengan sistem.
Pemilihan Informan
Teknik Pengumpulan Data
Metode Observasi
Metode Studi Perpustakaan
Metode Wawancara
Teknik Analisis Data
Hasil Pengamatan
Percobaan pengoperasian menggunakan PLC
Pengujian Softwere
Pengujian Tombol On/Off
Pengujian Gangguan pada Sistem Kontrol
Pengujian Gangguan Beban lebih
KESIMPULAN
SARAN