• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGUNGKAPAN BIAYA LINGKUNGAN PADA PT. MARGO KARYA MANDIRI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS PENGUNGKAPAN BIAYA LINGKUNGAN PADA PT. MARGO KARYA MANDIRI "

Copied!
89
0
0

Teks penuh

Skripsi ini dibuat penulis bertujuan untuk memenuhi persyaratan penyelesaian program sarjana (S1) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Administrasi Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Ismail Badollahi, SE., M.Sc., AK.CA.CSP, Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Administrasi Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Bapak Chairul Ichsan Burhanuddin SE., M.Ak selaku Pembimbing II yang telah bersedia membantu penyusunan tesis untuk ujian disertasi.

Bapak/Ibu dosen dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang tidak mengenal lelah dan membagi ilmunya kepada penulis selama mengikuti proses perkuliahan hingga akhir. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Akuntansi angkatan 2016 khususnya angkatan AK.16.E yang selalu saling membantu dan belajar bersama, yang banyak membantu dan memberi semangat dalam kegiatan belajar penulis.

ABSTRACT

DAFTAR GAMBAR

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Akuntansi biaya lingkungan menunjukkan biaya input dan proses bisnis yang sebenarnya dan memastikan efisiensi biaya dan diterapkan untuk mengukur biaya kualitas dan layanan (Adi Wahyudi dalam Putra Sekawan, 2011). Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan atas ekstraksi sumber daya alam, perusahaan harus mengungkapkan dampak lingkungan yang diakibatkannya. Akuntabilitas ini berupa pengungkapan biaya lingkungan untuk menjaga keberlanjutan akibat penggunaan sumber daya alam oleh perusahaan.

Margo Karya Mandiri untuk mengetahui apakah perusahaan telah memenuhi tanggung jawab sosialnya dengan mengungkapkan biaya lingkungan hidup yang dilakukan perusahaan secara penuh atau masih bersifat sukarela. Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan yang akan kita kaji dalam penelitian ini adalah bagaimana cara pengungkapan biaya lingkungan pada PT.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis

TINJAUAN PUSTAKA 1. Tinjauan Teori

Akuntansi Pertambangan Umum

Akuntansi lingkungan adalah biaya lingkungan yang dimasukkan dalam praktik akuntansi perusahaan atau otoritas publik. Biaya lingkungan hidup merupakan salah satu dari beberapa jenis biaya yang dikorbankan sekaligus ditanggung oleh perusahaan. Beberapa alasan mengapa manajemen harus menyadari biaya lingkungan dan kinerja lingkungan menurut kepada Sudarno (2008) antara lain.

Biaya lingkungan (misalnya potensi penghematan biaya lingkungan) dapat ditransfer ke rekening overhead atau bahkan diabaikan. Gunawan (2012) menyatakan bahwa biaya lingkungan adalah biaya yang timbul akibat rendahnya kualitas lingkungan hidup sebagai akibat dari proses produksi perusahaan. Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk memberikan informasi yang memadai mengenai biaya lingkungan.

Akuntansi biaya swasta penuh diharapkan dengan membebankan biaya lingkungan yang dikeluarkan oleh perusahaan domestik ke produk.

Audit Lingkungan

Pelaporan biaya lingkungan dapat membantu manajemen dalam menyediakan informasi untuk perencanaan dan pengendalian biaya lingkungan. Jika sebuah perusahaan menerapkan manajemen biaya lingkungan, pengenalan sistem pelaporan biaya lingkungan merupakan hal yang penting. Pemanfaatan input sumber daya alam, pengolahan bahan baku, bahan jadi dan limbah, termasuk limbah bahan beracun berbahaya (B3).

Efektivitas alat pengendalian pencemaran ditunjukkan pada laporan pemeriksaan, peralatan, uji emisi, uji rutin dan lain-lain. Catatan yang berkaitan dengan izin pembuangan limbah dan kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan, termasuk standar lingkungan dan kualitas. Audit lingkungan dapat meningkatkan nilai tambah bagi perusahaan dengan memberikan rekomendasi bagaimana perusahaan dapat meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungan dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan serta melakukan efisiensi biaya.

Penerapan triple bottom line dalam pengungkapan biaya lingkungan Menurut Yusuf Wibisono, 2007 menyatakan bahwa triple bottom line Menurut Yusuf Wibisono, 2007 menyatakan bahwa triple bottom line merupakan suatu teori yang memberikan pandangan bahwa jika suatu perusahaan ingin menampilkan kelangsungan hidupnya , maka perusahaan harus memperhatikan “3P” yaitu keuntungan (profit), pemenuhan kesejahteraan masyarakat (people) dan perlindungan lingkungan hidup (planet). Keuntungan merupakan suatu unsur yang sangat penting dan menjadi tujuan utama dalam setiap kegiatan usaha. Perusahaan harus tetap berorientasi untuk mencari manfaat ekonomi yang memungkinkannya terus beroperasi dan berkembang.

Kegiatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keuntungan antara lain dengan meningkatkan produktivitas dan meningkatkan efisiensi biaya, sehingga. Menyadari bahwa masyarakat sekitar perusahaan merupakan salah satu pemangku kepentingan yang penting bagi perusahaan, karena dukungan masyarakat sekitar sangat diperlukan bagi keberadaan, kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan. Hubungan perusahaan dengan lingkungan hidup merupakan hubungan sebab akibat, dimana jika perusahaan menjaga lingkungan maka lingkungan akan memberikan manfaat bagi perusahaan.

Pengungkapan Biaya Lingkungan dalam Laporan Tahunan (disclosures in annual)

  • Tinjauan Empiris

Biaya pemindahan lahan juga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap laba atas investasi pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode ini, sehingga biaya pemindahan lahan menjadi salah satu ukuran kemampuan perusahaan dalam meningkatkan laba atas investasi. Biaya reklamasi dan penutupan tambang secara parsial tidak mempengaruhi ROI perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI selama periode tersebut, hal ini menunjukkan bahwa biaya reklamasi penutupan tambang bukan merupakan ukuran kemampuan perusahaan untuk melakukan perbaikan. Biaya pengelolaan lingkungan hidup E&E tidak berdampak terhadap ROI perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI pada periode tersebut, sehingga menunjukkan bahwa biaya E&E yang diungkapkan oleh perusahaan tidak berdampak.

Secara bersamaan, penemuan biaya lapisan penutup, pengelolaan lingkungan akibat produksi, pengelolaan lingkungan akibat eksplorasi dan evaluasi, serta pemulihan penutupan tambang mempunyai pengaruh. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pengungkapan biaya penelitian, pengembangan dan konstruksi, produksi dan pengelolaan lingkungan memiliki korelasi yang sangat rendah terhadap Return on Investment (ROI). Namun dalam praktiknya, perusahaan pertambangan mempunyai kewajiban untuk mengungkapkan biaya-biaya yang terkait dengan tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan.

Dengan biaya tersebut, RS Ibnu Sina ikut serta dalam perlindungan dan pemeliharaan lingkungan hidup sebagaimana tertuang dalam kedua undang-undang tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan pertambangan akan mempengaruhi kondisi lingkungan sekitar tambang. Pajak lingkungan hidup mendorong perusahaan untuk mengakui dan melaporkan biaya lingkungan hidup yang timbul dalam aktivitas pertambangan.

Hal ini karena perusahaan pertambangan mengeluarkan lebih banyak uang untuk aktivitas yang menghasilkan nilai. Biaya lingkungan hidup dianggarkan dan diakui pada awal periode ketika biaya tersebut digunakan untuk kegiatan pengelolaan. Dimana model normatif mengakui dan mencatat biaya lingkungan hidup secara keseluruhan yaitu dalam lingkup satu akun area.

Tabel 2.1 Tinjauan Empiris
Tabel 2.1 Tinjauan Empiris

METODE PENELITIAN

  • J enis Penelitian
  • Fokus Penelitian
  • Pemilihan Lokasi dan Situs Penelitian
  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Instrumen Penelitian
  • Metode Analisis

Data yang diperoleh kemudian diolah sehingga menjadi informasi baru yang dapat digunakan oleh pembaca. Dalam penelitian ini, data primer yang dibutuhkan peneliti adalah laporan tahunan biaya lingkungan PT Margo Karya Mandiri. Menurut Umi Narimawati (2008), data sekunder adalah data yang telah tersedia, sehingga kita tinggal mencari dan mengumpulkan data.

Metode ini merupakan salah satu bentuk pengumpulan data yang bertujuan untuk menggambarkan dan menggambarkan kondisi yang ada di perusahaan. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pembekalan tatap muka dan langsung antara peneliti dan informan. Studi pustaka adalah pengumpulan data yang bertujuan untuk mencari data dan informasi melalui dokumen, baik dokumen tertulis, foto, gambar, maupun dokumen elektronik yang dapat menunjang proses penulisan.

Studi dokumen adalah jenis pengumpulan data yang mengkaji berbagai jenis dokumen yang berguna untuk analisis. Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan peneliti dalam kegiatannya untuk mengumpulkan data sehingga kegiatan yang dilakukan menjadi sistematis.Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan instrumen penelitian berupa pedoman wawancara, serta akan menggunakan media seperti alat perekam dan juga alat perekam. kamera yang digunakan. untuk mengambil gambar selama penelitian. . Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif.

Sedangkan menurut I Made Wirartha, analisis deskriptif kualitatif menganalisis, mendeskripsikan, merangkum berbagai kondisi, situasi dari berbagai data yang dikumpulkan dalam bentuk wawancara atau observasi terkait dengan permasalahan yang diteliti yang terjadi di lapangan. Teknik analisis data dalam penelitian ini dimulai dengan pengumpulan data dari hasil survei yang kemudian dikaji oleh peneliti. Dasar yang digunakan untuk mengukur pengungkapan biaya lingkungan dalam penelitian ini adalah dua dasar pengungkapan, yaitu buku Hansen dan Mowen dan National Environmental Management Association.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Margo Karya Mandiri Biaya lingkungan hidup merupakan salah satu komponen item yang dapat diungkapkan dalam informasi laporan tahunan. Biaya lingkungan Margo Karya Mandir yang dikeluarkan perusahaan dicatat sebagai beban administrasi dan umum dalam laporan laba rugi perusahaan. Margo Karya Mandiri mengakui beban pada saat terjadinya atau selama masa manfaatnya, termasuk biaya lingkungan hidup.

Wawancara juga dilakukan kepada Bpk. Romandar, bahwa perlakuan terhadap biaya lingkungan hidup yang dikeluarkan oleh PT. Margo Karya Mandiri telah memaparkan secara spesifik dan rinci biaya lingkungan hidup yang dikeluarkan perusahaan. Singkatnya, perusahaan telah secara sukarela mengungkapkan biaya lingkungan hidup secara rinci sesuai dengan biaya lingkungan hidup yang dikeluarkan perusahaan.

Margo Karya Mandiri dalam pelaporan biaya lingkungan hidup disajikan secara spesifik dengan membuat laporan terkait lingkungan hidup dan mencantumkan biaya lingkungan hidup secara spesifik dan rinci dalam laporan tahunan sesuai PSAK No. Margo Karya Mandiri dalam pengungkapan biaya lingkungan hidup disajikan secara khusus sebagai laporan biaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup dimana perusahaan telah mengeluarkan biaya lingkungan hidup yang meliputi biaya pengelolaan lingkungan hidup, biaya pemantauan lingkungan hidup, biaya konsultan lingkungan hidup. dan pelatihan, peringatan Hari Bumi, Lingkungan Hidup. Harian pertambangan dan energi, serta biaya pelaporan RKL dan RPL. Margo Karya Mandir dengan dasar pengungkapan berdasarkan Asosiasi Nasional Pengelolaan Lingkungan Hidup tidaklah sama, dimana dasar pengungkapan biaya lingkungan hidup PT.

Margo Karya Mandiri, dalam mengidentifikasi dan mengukur biaya lingkungan hidup, mencakup biaya-biaya yang timbul atau berdasarkan masa manfaatnya, termasuk biaya lingkungan hidup. Perlakuan biaya lingkungan hidup yang dikeluarkan perusahaan diakui sebagai beban umum dan administrasi dalam laporan laba rugi perusahaan. Singkatnya, perusahaan dengan sukarela mengungkapkan biaya lingkungan hidup secara rinci sesuai dengan biaya lingkungan hidup yang dikeluarkan dalam laporan tahunan perusahaan.

Tabel 5.1 Dasar-dasar Pengungkapan Biaya Lingkungan
Tabel 5.1 Dasar-dasar Pengungkapan Biaya Lingkungan

PENUTUP

Simpulan

Keterbatasan Penelitian

Saran

Diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk memilih perusahaan yang telah menjalankan usahanya minimal 5 tahun agar data yang diperoleh minimal mencakup 3 (tiga) periode waktu, sehingga data yang diperoleh mencakup perbandingan antara data keuangan tahun sebelumnya dengan data keuangan tahun sebelumnya. selanjutnya. Diharapkan perusahaan selalu konsisten dalam melaporkan biaya lingkungan hidup, sehingga dasar pengungkapan biaya lingkungan hidup terwujud sebagai dasar pelaporan biaya lingkungan hidup oleh perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Analisis penggunaan akuntansi biaya lingkungan pada pabrik Gondorukemen dan Terpentin (PGT). Garahan-Jember (https://repository.unej.ac.id/handle diakses pada 10 April Cheng, Megawati dan Christiawan, Yulius Jogi. 2011. Margo Karya Mandiri yaitu selain melaporkan kepada pemangku kepentingan, keterbukaan ini mengharuskan adanya mampu untuk meningkatkan citra perusahaan sehingga meningkatkan brand perusahaan dan dapat membedakan perusahaan dari pesaingnya.” Margo Karya Mandiri dibagi menjadi 4 bagian yaitu (a) Biaya pencegahan lingkungan yang meliputi; program kemitraan dan biaya lingkungan hidup. biaya, kesejahteraan karyawan, keselamatan kerja dan memperoleh sertifikat Iso 14001.

Margo Karya Mandiri mengakui beban pada saat terjadinya atau selama masa manfaatnya, termasuk biaya lingkungan hidup. Margo Karya Mandiri menggunakan biaya historis, kecuali pada akun-akun tertentu yang menggunakan dasar pengukuran lain, sesuai dengan kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

BIOGRAFI PENULIS

Gambar

Gambar 1.1 : Triple Bottom Line
Tabel 2.1 Tinjauan Empiris
Gambar 3.1 Kerangka Pikir PT. MARGO KARYA MANDIRI
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Margo Karya Mandiri
+5

Referensi

Dokumen terkait

Nova Lia Eri Yanti: Analisis Anggaran Biaya Operasional pada CV.. Tamiang Setia

Evi Indri Apsari: Perencanaan dan Pengawasan Biaya Produksi pada PT.. Karya Hevea

Berdasarkan latar belakang, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah: Apakah terdapat hubungan antara pengungkapan biaya atas aktivitas

EVALUASI IPAIR BERDASARKAN PENGELOLAAN JARINGAN IRIGASI PADA DAERAH IRIGASI KARYA MANDIRI BASO KABUPATEN

adalah biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan karena diproduksinya limbah dan sampah, tetapi tidak dibuang ke lingkungan luar. Jadi biaya kegagalan internal terjadi

Anggaran biaya produksi adalah rencana biaya yang akan dikeluarkan dalam proses produksi suatu perusahaan pada periode yang akan datang, yang didalamnya meliputi

Aneka Adhilogam Karya belum dapat mengetahui secara pasti aktivitas lingkungan apa saja yang telah dilakukan dan biaya yang dikeluarkanuntuk aktivitas tersebut.. Oleh karena

Dengan segala kesabaran, usaha, dan doa yang telah dilakukan selama ini maka skripsi dengan judul Pengaruh Kinerja Lingkungan, Pengungkapan Lingkungan, dan Biaya