1 Tugas Akhir
“ANALISIS PERENCANAAN PELAKSANAAN PEKERJAAN JEMBATAN MAROS III KAB. MAROS DENGAN PROGRAM
PRIMAVERA”
1Disusun Sebagai Syarat Ujian Tahap Akhir Program S-1 Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil
Universitas Bosowa Makassar
Disusun oleh :
ANDI MUH SUBCHAN WAHID 45 15 041 010 Program Studi : S-1 Teknik Sipil
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA MAKASSAR
2017
2 ABSTRAK
ANALISA PERENCANAAN PELAKSANAAN PEKERJAAN MAROS III KAB. MAROS DENGAN PROGRAM PRIMAVERA
Oleh
A M SUBCHAN W
Penelitian ini bertujuan mengetahui total biaya, mengetahui lama perkiraan waktu pelaksanaan dan mengetahui perkiraan jumlah tenaga kerja pada proyek jembaran Maros III Kab. Maros dengan menggunakan program/software Primavera. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, yaitu salah satu jenis penelitian yang lebih sepsifik, sistematis, terencana, dan juga terstruktur dari awal hingga kesimpulan. Penelitian kuantitatif lebih menekankan pada penggunaan angka-angka yang membuatnya menjadi lebih spesifik. Selain itu penggunaan tabel, diagram dan grafik juga mendukung. Kemudian digunakan sebagai bahan untuk mengambil kesimpulan dari pemasalahan yang ada. Pada penelitian ini, mengacu pada pengendalian pelaksanaan pekerjaan proyek jembatan yang memerhatikan waktu, biaya, dan tenaga kerja proyek.
Adapun analisis ini dilakukan dengan bantuan program Primavera 6. Waktu penelitian ini berlangsung selama kurang lebih 2 bulan, mulai bulan Desember 2016 sampai dengan bulan Februari 2017. Penelitian dilaksanakan di Kab. Maros dan lokasi ini berdekatan dengan lokasi tempat pengumpulan data di Jl. Bambu Runcing, Maros. Hasil analisis didapatkan besar biaya yang pada Primavera sebesar Rp. 85.607.837.000,00, lama waktu berdurasi 182 hari dan total tenaga kerja dengan 120 orang tiap hari terdiri dari 75 pekerja, 19 mandor dan 26 tukang sedangkan hasil analisis yang sudah ada dengan metode Ms Proyek didapatkan biaya sebesar Rp. 85.607.241.000,00, lama waktu berdurasi 210 hari dan total tenaga kerja sebanyak 76 orang tiap hari terdiri dari 49 pekerja, 10 mandor dan 17 tukang.
Kata kunci : Analisis perencanaan, Manajemen Konstruksi, Ms Project, Primavera
3
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dalam rangka menyelesaikan studi di Universitas Bosowa Makassar.
Sebagai manusia biasa, penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih terdapat kekeliruan sehingga masih memerlukan perbaikan. Hal ini disebabkan karena keterbasan ilmu dan kemampuan yang dimiliki oleh penulis, karenanya berbagai saran dan masukan yang membangun sangat diharapkan agar dapat memperbaiki tugas akhir ini.
Penulis pun menyadari sepenuhnya bahwa terselesainya tugas akhir ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :
1. Kedua orang tua penulis yang tak pernah lelah dalam memberikan kasih sayang, perhatian, dan pengertian serta dorongan moril maupun materi.
2. Bapak Prof. Dr. M. Saleh Pallu, M. Eng sebagai rektor Universitas Bosowa Makassar.
3. Ibu Savitri Prasandi Mulyani, ST. MT sebagai Ketua Jurusan Teknik Sipil Universitas Bosowa Makassar.
4
4. Bapak Dr. Ir. M. Natsir Abduh, M.SI sebagai pembimbing I (pertama) dan Ibu Savitri Prasandi Mulyani, ST. MT sebagai pembimbing II (kedua).
5. Bapak – bapak dan Ibu – ibu serta staf Jurusan Teknik Sipil Universitas Bosowa Makassar.
6. Buat saudara – saudari penulis, terima kasih atas kasih sayangnya dan dorongannya.
7. Teman – teman seperjuangan di Universitas Bosowa Makassar, terima kasih atas bantuan dan dukungan yang diberikan selama ini.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu – persatu yang telah membantu hingga terselesaikannya Tugas Akhir ini.
Makassar, Juni 2017
Penulis
5 DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PENGESAHAN... ii
ABSTRAK... iii
KATA PENGANTAR... iv
DAFTAR ISI... vi
DAFTAR TABEL... xii
DAFTAR GAMBAR... xiii
DAFTAR RUMUS... xvi
DAFTAR NOTASI... xvii
DAFTAR LAMPIRAN... xviii BAB I PENDAHULUAN... I 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Maksud dan Tujuan Penelitian... I-3 1.3 Ruang Lingkup Penelitian dan Batasan Masalah... I-4 1.4 Gambaran Umum Penelitian... I-5 1.5 Sistematika Penulisan... I-5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... II 2.1 Perencanaan Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi... II-1
6
2.1.1 Perencanaan Pekerjaan Konstruksi Jembatan... II-3 2.1.2 Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Jembatan... II-7 2.2 Manajemen Pelaksanaan Konstruksi... II-9 2.2.1 Pelaksanaan Pengendalian Pekerjaan... II-9 2.2.1.1 Perencanaan Biaya... II-12 2.2.1.2 Perencanaan Waktu... II-15 2.2.2 Aplikasi Penggunaan Program Ms Project... II-18 2.2.3 Aplikasi Penggunaan Program Primavera... II-19 2.3 Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi... II-20 2.3.1 Program Ms Project... II-20 2.3.2 Program Primavera... II-23 2.3.3 Perbandingan Ms Project dan Primavera... II-27 BAB III METODE PENELITIAN... III 3.1 Jenis Penelitian... III-1 3.2 Waktu dan Tempat Penelitian... III-1 3.2.1 Waktu Penelitian... III-1 3.2.2 Tempat Penelitian... III-2 3.3 Data dan Sumber Data... III-2 3.4 Pengumpulan Data... III-2 3.4.1 Data Rencana Anggaran Biaya... III-3 3.4.2 Data Durasi dan Item Pekerjaan... III-3
7
3.4.3 Data Jumlah Tenaga Kerja... III-7 3.5 Analisa Data... III-7 3.5.1 Bagan Alir Penggunaan Program Primavera... III-8 3.5.2 Menyusun Rencana Jadwal dan Biaya
Proyek (Baseline)... III-9 3.6 Tahap dan Alur Penelitian... III-31 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... IV 4.1 Hasil Penelitian... IV-1 4.1.1 Microsoft Project... IV-1 4.1.1.1 Pekerjaan Umum... IV-1 4.1.1.2 Pekerjaan Drainase... IV-1 4.1.1.3 Pekerjaan Tanah... IV-1 4.1.1.4 Pekerjaan Perkerasan Berbutir dan
Beton Semon... IV-2 4.1.1.5 Pekerjaan Perkerasan Aspal... IV-2 4.1.1.6 Pekerjaan Struktur... IV-2 4.1.1.7 Pekerjaan Pengembalian Kondisi dan
Pekerjaan Minor... IV-3 4.1.2 Primavera... IV-3 4.1.2.1 Pekerjaan Umum... IV-3 4.1.2.2 Pekerjaan Drainase... IV-3
8
4.1.2.3 Pekerjaan Tanah... IV-3 4.1.2.4 Pekerjaan Perkerasan Berbutir
dan Beton Semen... IV-4 4.1.2.5 Pekerjaan Perkerasan Aspal... IV-4 4.1.2.6 Pekerjaan Struktur... IV-4 4.1.2.7 Pekerjaan Pengembalian Kondisi
dan Pekerjaan Minor... IV-4 4.1.3 Evaluasi Hasil Biaya Primavera... IV-6 4.1.4 Evaluasi Waktu dan Kegiatan Proyek
Primavera... IV-11 4.1.5 Evaluasi Jumlah Tenaga Kerja Primavera... IV-15 4.2 Pembahasan... IV-17 4.2.1 Biaya Proyek Menggunakan Ms Project dan
Primavera... IV-17 4.2.1.1 Pekerjaan Umum... IV-17 4.2.1.2 Pekerjaan Drainase... IV-17 4.2.1.3 Pekerjaan Tanah... IV-17 4.2.1.4 Pekerjaan Perkerasan Berbutir
dan Beton Semen... IV-18 4.2.1.5 Pekerjaan Perkerasan Aspal... IV-18 4.2.1.6 Pekerjaan Struktur... IV-18
9 4.2.1.7 Pekerjaan Pengembalian Kondisi
dan Pekerjaan Minor... IV-18 4.2.2 Waktu Proyek Menggunakan Ms Project dan
Primavera... IV-19 4.2.2.1 Pekerjaan Umum... IV-19 4.2.2.2 Pekerjaan Drainase... IV-19 4.2.2.3 Pekerjaan Tanah... IV-19 4.2.2.4 Pekerjaan Perkerasan Berbutir
dan Beton Semen... IV-19 4.2.2.5 Pekerjaan Perkerasan Aspal... IV-20 4.2.2.6 Pekerjaan Struktur... IV-20 4.2.2.7 Pekerjaan Pengembalian Kondisi
dan Pekerjaan Minor... IV-20 4.2.3 Tenaga Kerja Proyek Menggunakan Ms
Project dan Primavera... IV-21 4.2.3.1 Pekerjaan Umum... IV-21 4.2.3.2 Pekerjaan Drainase... IV-21 4.2.3.3 Pekerjaan Tanah... IV-21 4.2.3.4 Pekerjaan Perkerasan Berbutir
dan Beton Semen... IV-22 4.2.3.5 Pekerjaan Perkerasan Aspal... IV-22
10
4.2.3.6 Pekerjaan Struktur... IV-22 4.2.3.7 Pekerjaan Pengembalian Kondisi
dan Pekerjaan Minor... IV-22 4.2.4 Perbandingan Analisa Ms Project dan
Primavera... IV-23 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... V 5.1 Kesimpulan... V-1 5.2 Saran... V-3 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
11
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbandingan Ms Project dan Primavera... II-28 Tabel 3.1 Data Pekerjaan dan Rekapitulasi Anggaran Biaya.... III-3 Tabel 3.2 Item – Item Pekerjaan dan Durasi... III-4 Tabel 3.3 Logika CPM Methode... III-22 Tabel 3.4 Data Analisa Resource... III-26 Tabel 4.1 Perbandingan Analisa Ms Project dan Primavera... IV-23
12
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagian – Bagian Jembatan... II-3 Gambar 2.2 Hubungan Triple Constrain... II-11 Gambar 2.3 Kurva S... II-17 Gambar 2.4 Hubungan Logis Finist to Start... II-21 Gambar 2.5 Hubungan Logis Start to Start... II-21 Gambar 2.6 Hubungan Logis Finish to Finish.... II-21 Gambar 2.7 Hubungan Logis Start to Start... II-22 Gambar 2.8 Hubungan FS+3... II-22 Gambar 2.9 Hubungan FS-3... II-22 Gambar 2.10 Hubungan FS... II-24 Gambar 2.11 Hubungan FF... II-25 Gambar 2.12 Hubungan SS... II-25 Gambar 2.13 Hubungan SF... II-25 Gambar 3.1 Peta Satelite Proyek Jembatan Maros III... III-2 Gambar 3.2 Penjadwalan Metode Diagram Preseden (PDM)... III-6 Gambar 3.3 Alir Bagan Primavera... III-8 Gambar 3.4 Create a New Project Wizart... III-9 Gambar 3.5 Project Name... III-10 Gambar 3.6 Project Start and End Dates... III-10
13
Gambar 3.7 Kotak Daftar untuk Menentukan Tanggal... III-11 Gambar 3.8 Responsible Manager... III-11 Gambar 3.9 Assigment Rate Type... III-12 Gambar 3.10 Congratulations... III-12 Gambar 3.11 Kotak Dialog Schedule... III-13 Gambar 3.12 Schedule Option... III-14 Gambar 3.13 Data Kegiatan Proyek... III-15 Gambar 3.14 Interface Work Breakdown Schedule... III-16 Gambar 3.15 Work Breakdown Schedule... III-17 Gambar 3.16 Select WBS... III-17 Gambar 3.17 Pekerjaan yang diterapkan di WBS... III-18 Gambar 3.18 Assign Predecessors.... III-20 Gambar 3.19 Relationship Type... III-21 Gambar 3.20 CPM... III-22 Gambar 3.21 Activity Network... III-24 Gambar 3.22 Currencies... III-25 Gambar 3.23 Hasil Input Data Currencies... III-25 Gambar 3.24 Select Currencies... III-26 Gambar 3.25 Display Resources... III-28 Gambar 3.26 Assign Resources... III-28 Gambar 3.27 Memasukkan Resources pada Data Pekerjaan... III-29
14
Gambar 3.28 Expenses... III-29 Gambar 3.29 Maintain Baseline... III-30 Gambar 3.30 Assign Baseline... III-31 Gambar 3.31 Alir Bagan Penelitian... III-32 Gambar 4.1 Tampilan Anggaran Biaya... IV-6 Gambar 4.2 Tampilan Schedule... IV-11 Gambar 4.3 Tampilan Schedule dan Layar Status... IV-13 Gambar 4.4 Profit Unit Sumber Daya... IV-15
15
DAFTAR RUMUS
(2.1)... II-18 (2.2)... II-18 (2.3)... II-26 (2.4)... II-26 (2.5)... II-26
16
DAFTAR NOTASI
N = Jumlah Tenaga Kerja
K = Koefisien Tenaga kerja / Material dalam Analisa Harga Satuan
V = Kuantitas Pekerjaan
T = Lama Pekerjaan
Tk = Jam Kerja Efektif Perhari
M = Jumlah Bahan
Cd = Crash Duration
P = Produktivitas setelah Crash
17
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rekapitulasi Jembatan Maros III Lampiran 2 Anggaran Biaya Primavera Lampiran 3 Rancangan Schedule Primavera Lampiran 4 Profil Satuan Sumber Daya Primavera Lampiran 5 Kurva S dan Time Schedule Primavera Lampiran 6 Anggaran Biaya Ms Project
Lampiran 7 Rancangan Schedule Ms Project Lampiran 8 Lembar Sumber Daya Ms Project Lampiran 9 Time Schedule Ms Project
Lampiran 10 Daftar Kuantitas dan Harga Kontrak Lampiran 11 Manual Input Analisa Data Sumber Daya Lampiran 12 Harga Satuan Upah, Bahan dan Alat Kontrak Lampiran 13 Dokumentasi Proyek
Lampiran 14 Shop Drawing
18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 . Latar Belakang
Kemajuan teknologi dewasa ini berkembang demikian pesatnya, ditambah laju melessatnya perkembangan berbagai informasi yang mengalami perubahan yang signifikan. Hal ini turut berpengaruh terhadap perkembangan manajemen konstruksi dimana banyak aplikasi komputer yang ditawarkan untuk membantu para manajer proyek. Data tersebut berupa data perencanaan, pelaksanaan kegiatan proyek konstruksi, baik secara langsung maupun secara sistem “cloud”, yang sederhananya disebut layanan berbagi dan bekerja secara online.
Manajemen konstruksi adalah perencanaan, penjadwalan dan pengendalian proyek untuk mencapai tujuan proyek tanpa ada penyimpangan (Yan Anggita Fajerin;2010). Manajemen yang efektif dari suatu program selama siklus operasi proyek konstruksi memerlukan pengorganisasian biaya dan sistem pengontrolan yang baik. Manajemen harus membandingkan biaya, waktu dan kinerja dari program terhadap rencana anggaran biaya, rencana waktu dan kinerja dalam setiap aktifitas.
Manajemen konstruksi dapat diatur sesuai dengan sumber daya yang ada. Sumber daya yang direncanakan adalah tenaga kerja (man), peralatan (machine), metode (method), bahan (material), dan uang (money). Sumber daya ini harus direncanakan seefisien dan seefektif
19
mungkin dalam rangka mencapai sasaran proyek dengan batasan waktu, biaya, dan mutu. Tantangan pada proyek konstruksi adalah bagaimana merencanakan jadwal waktu yang efektif dan perencanaan biaya yang efisien tanpa mengurangi mutu, karena banyaknya proyek konstruksi yang berjalan tidak sesuai dengan yang direncanakan.
Program Primavera program khusus untuk mengelola proyek konstruksi. Program ini memiliki banyak keunggulan dibandingkan program khusus proyek konstruksi yang lainnya yaitu MS Project.
Keunggulan utama dari Primavera dibanding MS Project adalah pada saat tahap pengontrolan, Primavera akan memberikan analisa yang lebih akurat dibanding MS Project kemudian di Primavera dapat bekerja secara multi project, jadi dapat dilakukan tracking resource/cost melalui project portofolio (Yan Anggita Fajerin;2010). Selain itu, hal yang paling mendasar adalah bila MS Project masih stand alone sedangkan Primavera sudah centralized, database, dapat memakai Oracle, SQL Server, dll.
Proyek jembatan Maros III merupakan proyek jembatan beton di Kab. Maros yang perencanaan, penjadwalan dan pengendaliannya dikelola dengan program Ms Project.
Untuk itu perencanaan proyek jembatan Maros III akan dibandingkan dengan perencanaan yang menggunakan Ms Project.
20
Dari uraian diatas menjadi latar belakang untuk mengadakan penelitian pengendalian pelaksanaan pekerjaan jembatan dan menuliskannya dalam bentuk tugas akhir yang berjudul :
“ANALISIS PERENCANAAN PELAKSANAAN PEKERJAAN JEMBATAN MAROS III KAB. MAROS DENGAN PROGRAM PRIMAVERA“
1.2 Maksud dan Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka penelitian ini dimaksudkan beberapa hal :
1. Untuk menganalisis perencanaan pelaksanaan pekerjaan jembatan Maros III dengan program Primavera.
2. Untuk memberikan gambaran pengendalian pelaksanaan pekerjaan jembatan Maros III.
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui total biaya dengan menggunakan software primavera pada pekerjaan jembatan Maros III.
2. Mengetahui lama dan perkiraan waktu pelaksanaan proyek jembatan Maros III dengan menggunakan software primavera.
3. Mengetahui perkiraan jumlah tenaga kerja pada proyek jembatan Maros III dengan menggunakan software primavera.
21
1.3 Ruang Lingkup Penelitian dan Batasan Masalah Adapun ruang lingkup ini adalah sebagai berikut :
1. Menjadwalkan tiap kegiatan pada proyek jembatan Maros III dalam bentuk Time Schedule.
2. Menganalisa data Sumber daya (Resource) pada proyek jembatan Maros III dalam hali berupa : Pekerja, Material dan Alat.
3. Merencanakan pelaksanaan pekerjaan jembatan Maros III menggunakan program Ms Project.
4. Melakukan analisis data biaya, waktu dan jumlah tenaga kerja menggunakan program Ms Project.
5. Merencanakan pelaksanaan pekerjaan jembatan Maros III menggunakan program Primavera.
6. Melakukan analisis data biaya, waktu dan jumlah tenaga kerja menggunakan program Primavera.
7. Melakukan perbandingan analisa data biaya, waktu dan jumlah tenaga kerja dengan antara menggunakan program Ms Project dan Primavera.
Mengingat banyaknya hal yang dapat mempengaruhi dalam suatu penelitian, maka permasalahan dalam penelitian ini dibatasi dalam hal – hal sebagai berikut :
1. Durasi pada proyek jembatan Maros III direncanakan dalam 210 hari pekerjaan.
22
2. Waktu pekerjaan dalam 1 hari dimaksimalkan menjadi 8 jam perhari dan tanpa hari libur.
3. Data daftar kuantitas dan harga pada proyek jembatan Maros III menggunakan spesifikasi 2010 revisi 3.
1.4. Gambaran Umum Penelitian
Penulisan tugas akhir ini merupakan penelitian yang lebih spesifik, sistematis, terencana, dan juga terstruktur dari awal hingga kesimpulan dengan menggunakan langkah – langkah penelitian dilapangan. Dalam penyusunannya penelitian ini juga didukung oleh beberapa referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Penelitian dilakukan mulai dari memperoleh data proyek, perencanaan jadwal, penginputan data, serta analisis hasil data penelitian. Penelitian ini dilakukan selama 2 (dua) bulan di Jalan Bambu Runcing, Maros.
1.5 . Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penulisan tugas akhir ini terdiri dari beberapa Bab dengan rincian tiap-tiap bagian, sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Merupakan gambaran singkat tentang pola umum penyajian tugas yang berisi uraian latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistematika penulisan.
23
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini menjelaskan teori – teori tentang jembatan dan program Primavera, jembatan secara umum dan jenis pekerjaannya dan pengenalan program Primavera yang akan digunakan dalam penelitian ini.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisi diagram alir penelitian, data proyek dan tahap proses pengendalian pelaksanaan pekerjaan jembatan secara spesifik dari penelitian ini dalam menggunakan program Primavera..
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada tahap ini data yang diperoleh dari proyek dianalisis dengan bantuan program Primavera dan dilakukan pembahasan sehingga diperoleh hasil yang mengarah pada tujuan penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada tahap ini, data yang telah dianalisis kemudian dibuat suatu kesimpulan yang berhubungan dengan tujuan penelitian.
24
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perencanaan Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
Perencanaan adalah proses yang mencoba meletakkan dasar tujuan dan sasaran termasuk menyiapkan segala sumber daya untuk mencapainya. Dari segi penggunaan sumber daya, perencanaan dapat diartikan sebagai memberi pegangan bagi pelaksana mengenai alokasi sumber daya untuk melaksanakan kegiatan. (Soeharto, 1997 : 107).
Penyusunan suatu perencanaan yang lengkap sekurang-kurangnya meliputi (Soeharto, 1999 : 217):
1. Penentuan Tujuan (goal).
2. Penentuan Sasaran.
3. Pengkajian Posisi Awal Terhadap Tujuan.
4. Pemilihan Alternatif.
5. Penyusunan Rangkaian Langkah Untuk Mencapai Tujuan.
Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangat kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik sehingga pada akhirnya proyek dapat berjalan sesuai dengan rencana.
Pelaksanan proyek harus diselenggarakan secara menyeluruh mulai dari
25
perencanaan, pembangunan fisik ,sampai dengan pemeliharaan yang melibatkan bermacam-macam unsur dan komponen pendukung. Salah satu bagian dari manajemen proyek yang memegang peranan cukup penting adalah organisasi proyek. Sebuah proyek akan berhasil jika di dalamnya terdapat pengorganisasian yang baik. Pengorganisasian tersebut merupakan pengelolaan proyek dengan tujuan mengatur tahap–
tahap pelaksanaan pekerjaan dalam mencapai sasaran. Sedangkan organisasi proyek merupakan suatu sistem yang melibatkan banyak pihak yang bekerja sama dalam melaksanakan serangkaian kegiatan. Oleh karena itu unsur-unsur yang terlibat dalam pengelolaan harus saling bekerja sama dan mempunyai rasa tanggung jawab terhadap tugas, kewajiban serta wewenang yang telah diberikan sesuai bidang dan keahlian masing-masing. Keuntungan dari adanya Organisasi dalam suatu proyek adalah :
♦ Pekerjaan dapat dilaksanakan secara matang.
♦ Pekerjaan yang tumpang tindih dapat dihindari dengan dilaksanakannya pembagian tugas serta tanggung jawab sesuai keahlian.
♦ Meningkatkan pendayagunaan dana, fasilitas, serta kemampuan yang tersedia secara maksimal.
26
2.1.1 Perencanaan Pekerjaan Konstruksi Jembatan
Perencanaan suatu tahapan awal dari suatu pekerjaan pembangunan jembatan maupun pekerjaan sipil lainnya. Hasil perencanaan harus merupakan produk yang didukung oleh peraturan atau ketentuan yang sah, yang dapat dipertanggung jawabkan secara teknis maupun secara hukum. Pada umumnya suatu jembatan terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut :
Gambar 2.1 Bagian – Bagian Jembatan
Keterangan:
1. Bangunan Atas 4. Andas/Tumpuan
2. Bangunan Bawah (Abutment) 5. Oprit
3. Pondasi 6. Railing/Sandaran
Di dalam bab ini akan diuraikan perencanaan struktur jembatan dengan mengacu pada standar dan ketentuan sebagai berikut :
- Pedoman Perencanaan Pembebanan Jembatan Jalan Raya - Perencanaan Bangunan Tahan Gempa
27 - Peraturan Beton Bertulang Indonesia.
1. Dasar – Dasar Perencanaan Jembatan
Dalam merencanakan suatu jembatan, perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Pemilihan lokasi/alinyemen pada umumnya jembatan-jembatan direncanakan dengan mengikuti rencana alinyemen dari jalan raya yang telah ditentukan terlebih dahulu, akan tetapi dalam kondisi khusus dimana kemungkinan-kemungkinan untuk membangun jembatan yang telah ditentukan tersebut tidak memungkinkan (karena kondisi tanah atau kondisi aliran sungai) maka dimungkinkan alinyemen jalan sedikit dikorbankan.
b. Penentuan kondisi eksternal ( geometri jembatan, panjang, lebar dan tinggi ) pada pemilihan bentang panjang, posisi abutment, pier dan arah jembatan harus mempertimbangkan unsur-unsur yang paling dominan, yaitu : ¾ Topografi daerah setempat ¾ Kondisi tanah dasar ¾ Kondisi aliran sungai
c. Stabilitas konstruksi jembatan tentu saja menjadi tujuan utama dari perencanaan jembatan, dengan selalu terikat pada prinsip bahwa konstruksi harus memenuhi kriteria : kuat, kokoh dan stabil. Dalam perencanaan dimungkinkan dilakukan kajian alternatif, sehingga dipilih alternatif yang paling baik.
28
d. Ekonomis pertimbangan konstruksi juga harus memperhitungkan faktor ekonomis. Dengan biaya seekonomis mungkin dapat dihasilkan jembatan yang kuat dan aman.
e. Pertimbangan metode pelaksanaan harus mempertimbangkan kondisi lalu lintas yang ada agar tetap berjalan dengan aman dan lancar.
f. Pertimbangan aspek pemeliharaan dalam perencanaan jembatan akan tetap mendapatkan perhatian perencana dalam memilih bahan konstruksi dan tipe konstruksinya, misalnya faktor pengaruh air, garam zat korosif dan sebagainya.
g. Keamanan dan kenyamanan aspek keamanan merupakan faktor utama dalam perencanaan jembatan, misalnya dalam pemasangan railing, trotoar tinggi dan lain-lain. Aspek kenyamanan terletak pada alinyemen di sekitar jembatan ( terutama bila di tikungan ) yang perlu dibuat dengan jari-jari yang cukup besar dan perbedaan kelandaian yang kecil.
h. Estetika bentuk penampilan yang sesuai dengan lingkungan sekitarnya perlu dipertimbangkan dalam pemilihan tipe setiap elemen konstruksi jembatan.
2. Survey Penelitian
Pada perencanaan konstruksi jembatan diperlukan data yang digunakan sebagai dasar perencanaan. Survey perlu dilaksanakan dengan cermat
29
sehingga akan diperoleh data yang akurat. Adapun data-data yang diperlukan dalam perencanaan konstruksi jembatan antara lain :
a. Data tanah setempat dimana jembatan akan dibangun. Hal ini penting untuk menentukan tipe pondasi yang akan digunakan.
b. Data banjir sungai, guna mengetahui tinggi muka air banjir yang akan digunakan untuk menentukan peil lantai jembatan. Sedangkan kecepatan aliran sungai dan debit banjir digunakan sebagai dasar untuk merencanakan konstruksi abutment jembatan.
c. Data tentang kepadatan lalu lintas serta tekanan gandar yang direncanakan akan melewatinya.
d. Data topografi untuk memperoleh karakteristik topografi daerah perencanaan
e. Data penunjang lainnya untuk mendapatkan informasi lapangan kaitannya dengan aspek pelaksanaan dan analisis lainnya, misalnya tentang tenaga kerja, material, harga satuan dan lain-lain. Setelah data- data teknis lengkap maka diadakan analisis dan selanjutnya akan ditetapkan antara lain :
a. Lebar jembatan ƒ b. Bentang jembatan ƒ
c. Konstruksi jembatan, meliputi konstruksi bagian bawah dan konstruksi bagian atas jembatan ƒ
30 d. Material yang dibutuhkan
Setelah perumusan-perumusan selesai, maka dibuat gambar rencana yang sesuai dengan kondisi lapangan, bagian-bagian pekerjaan dan detail-detail serta dilengkapi dengan anggaran biaya beserta syarat-syarat teknis dan administrasi.
2.1.2 Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Jembatan
Tipe jembatan mengalami perkembangan yang sejalan dengan sejarah peradaban manusia, dari tipe yang sederhana sampai dengan tipe yang kompleks, dengan material yang sederhana sampai dengan material yang modern. Jenis jembatan yang terus berkembang dan beraneka ragam mengakibatkan seorang perencana harus tepat memilih jenis jembatan yang sesuai dengan tempat tertentu. Adapun tipe – tipe jembatan yang digunakan di Indonesia :
1. Jembatan Beton
Secara umum metode pelaksanaan Jembatan beton dibedakan menjadi Cast insitu dan Precast segmental. Cast insitu merupakan metode pelaksanaan Jembatan dimana dilakukan pengecoran di lokasi pembangunan sedangkan Precast segmental merupakan metode pelaksanaan dimana beton disuplai dari luar berupa Precast yang siap untuk dilakukan instalasi.
31 Metode Cast insitu terdiri dari :
a. MSS (Movable Scaffolding System) b. ILM (Increamental Launching Method) c. Balanced Cantilever dengan FormTraveller d. Cable Stayed dengan FormTraveller
Metode Precast Segmental terdiri dari :
a. Balanced Cantilever Erection With Launching Gantry b. Balanced Cantilever Erection With Lifting Frames c. Span by Span Erection With Launching Gantry d. Balanced Cantilever Erection With Cranes e. Precast Beam
2. Jembatan Rangka
Metode pelaksanaan Jembatan rangka dapat dibedakan menjadi 2 yaitu Temporary Support dan Cantilever. Dimana secara lebih rinci adalah sebagai berikut.
a. Full Temporary Support b. Semi Temporary Support c. Full Cantilever
32 d. Semi Cantilever
2.2 Manajemen Pelaksanaan Konstruksi
Pengendalian proyek adalah bagian penting dari manajemen proyek konstruksi dalam mencegah keterlambatan proyek (Azka Napsiana;2014).
Keterlambatan suatu pekerjaan dalam proyek merupakan efek kombinasi dari ketergantungan antar pekerjaan dan variabilitas dalam proses.
Variabilitas yang cukup tinggi dalam proses konstruksi dapat mengakibatkan terjadinya aktivitas-aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah (waste).
2.2.1 Pelaksanaan Pengendalian Pekerjaan
Proyek merupakan aktivitas kompleks dimana terdapat titik awal pekerjaan dan titik akhir pengerjaan. Setiap proyek adalah unik, bahkan tidak ada dua proyek yang sama persis. Proyek adalah aktifitas sementara dari personil, material, serta sarana untuk mewujudkan sasaran-sasaran proyek dalam kurun waktu tertentu yang kemudian berakhir. Ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang definisi dari proyek, antara lain adalah :
a) Ciri – ciri pokok proyek :
• Memiliki tujuan khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir.
33
• Jumlah biaya, sasaran jadwal serta kriteria mutu dalam proses mencapai tujuan diatas telah ditentukan.
• Bersifat sementara, dalam arti umurnya dibatasi oleh selesainya tugas. Titik awal dan akhir ditentukan dengan jelas.
• Non-rutin, tidak berulang-ulang. Jenis dan intensitas kegiatan berubah sepanjang proyek berlangsung
b) Sifat Proyek
• Unik , proyek satu dengan lainnya tidak pernah sama.
• Dinamis, dalam penggunaan sumberdaya & multi disiplin keilmuan c) Perbedaan antara kegiatan proyek dan kegiatan operasional ™
Kegiatan Proyek
• Bercorak dinamis.
• Siklus proyek relatif pendek.
• Intensitas kegiatan di dalam periode proyek berubah-ubah (naik- turun).
• Kegiatan harus diselesaikan berdasarkan anggaran dan jadual yang telah ditentukan.
• Terdiri dari berbagai macam-macam kegiatan yang memerlukan berbagai disiplin ilmu.
• Keperluan sumberdaya berubah, baik macam maupun volumenya. ™
34
Kegiatan operasional
• Berulang-ulang, rutin.
• Berlangsung dalam jangka panjang.
• Intensitas kegiatan relatif sama.
• Batas anggaran dan jadwal tidak setajam dalam proyek.
• Macam kegiatan tidak terlalu banyak.
• Macam dan keperluan sumberdaya relatif konstan.
d) Sasaran Proyek dan Triangle Constraints
Dalam proses mencapai tujuan, proyek dibatasi oleh target biaya, jadwal, serta mutu yang telah ditetapkan.Ketiga hal tersebut sering disebut triple constraint. Hubungan triple constraint dapat dilihat pada Gambar 2.2
Gambar 2.2Hubungan Triple Constrain (Iman Soeharto; 1997:3)
Biaya (Anggaran)
Jadwal (Waktu)
Mutu (Kinerja)
35 2.2.1.1 Perencanaan Biaya
Perencanaan biaya untuk suatu proyek adalah prakiraan keuangan yang merupakan dasar untuk pengendalian biaya proyek serta aliran kas proyek tersebut. Pengembangan dari hal tersebut diantaranya adalah fungsi dari estimasi biaya, anggaran, aliran kas, pengendalian biaya, dan profit proyek tersebut (Chandra, et al., 2003).
Estimasi biaya konstruksi memberikan indikasi utama yang spesifik dari total biaya proyek konstruksi. Estimasi biaya (cost estimate) digunakan untuk mencapai suatu harga kontrak sesuai persetujuan antara pemilik proyek dengan kontraktor, menentukan anggaran, dan sekaligus mengendalikan biaya proyek.
Anggaran (budget) suatu proyek merupakan rangakaian biaya, atau target uang yang diperlukan untuk biaya material, pekerja, subkontraktor, dan total biaya proyek. Dari sudut keuangan anggaran ini harus realistis jika dibandingkan dengan pengeluaran biaya aktual dari proyek tersebut.
Anggaran merupakan perencanaan financial dari suatu kontrak secara keseluruhan dan digunakan untuk menghitung aliran kas (cash flow) yang cair dalam setiap periode kontrak.
Gagasan dari pengendalian biaya dan waktu berdasarkan pada perbandingan antara kinerja yang direncanakan dengan kinerja yang aktual. Informasi biaya aktual dari suatu proyek harus layak, pembengkakan biaya harus dideteksi, kecenderungan dapat dianalisa,
36
dan manajemen dapat mempertanyakan apabila ada biaya saat ini atau biaya penyelesaian proyek yang keluar dari kontrol.
Pengendalian biaya proyek adalah sebuah proses pengendalian biaya yang dikeluarkan dalam suatu proyek, mulai dari saat gagasan pemilik untuk membuat suatu proyek sampai saat pekerjaan telah selesai dilaksanakan dan saat pembayaran terakhir dilakukan (Chandra, et al., 2003).
Modal Tetap (fixed capital) Modal tetap adalah bagian dari biaya proyek yang dipakai untuk membangun studi kelayakan, desain engineering, pengadaaan, pabrikasi, konstruksi sampai instalasi atau produk tersebut berisi penuh. Selanjutnya modal tetap dibagi menjadi biaya langsung (direct cost) dan biaya tidak langsung (in direct cost). Perincian sebagai berikut :
a. Biaya langsung Biaya langsung adalah biaya untuk segala sesuatu yang akan menjadi komponen permanen hasil akhir proyek. Biaya langsung terdiri dari :
- Penyiapan lahan (site preparation) terdiri dari clearing, grubbing, menimbun dan memotong tanah, dan lain-lain. Disamping itu juga pekerjaan-pekerjaan membuat pagar, jalan dan jembatan.
- Pengadaan peralatan utama, semua peralatan utama yang tertera dalam gambar desain engineering.
- Biaya merakit dan memasang peralatan utama terdiri dari fondasi struktur penyangga, isolasi, dan pengecatan.
37
- Pipa, terdiri dari pipa transfer, pipa penghubung antar peralatan dan lainlain.
- Alat-alat listrik dan instrumen, terdiri dari gardu listrik, motor listrik, jaringan distribusi, dan instrumen.
- Pembangunan gedung perkantoran, puast pengendalian operasi (control room), gudang, dan bangunan sipil lainnya.
- Fasilitas pendukung terdiri dari pembangkit listrik, fasilitas air, dan lain - lain.
- Pembebasan tanah, biaya pembebasan tanah sering kali dimasukkan ke dalam biaya langsung.
b. Biaya tidak langsung
Biaya tidak langsung adalah pengeluaran untuk manajemen, supervisi dan pembayaran material serta jasa untuk pengadaan bagian proyek yang tidak akan menjadi instalasi atau produk permanen, tetapi diperlukan dalam rangka proses pembangunan proyek. Biaya tidak langsung terdiri dari :
- Gaji tetap dan tunjangan bagi tim manajemen, gaji dan tunjangan bagi tenaga bidang engineering, penyedia konstruksi lapangan dan lain- lain.
- Kendaraan dan peralatan konstruksi, termasuk biaya pemeliharaan, pembelian bahan bakar, minyak pelumas, dan suku-suku cadang.
38
- Pembangunan fasilitas sementara, termasuk perumahan darurat tenaga kerja, penyediaan air, listrik, fasilitas komuniksai sementara untuk konstruksi, dan lain-lain.
- Pengeluaran umum, butir ini meliputi bermacam keperluan tetapi tidak dapat dimasukkan ke dalam butir yang lain seperti pemakaian sekali lewat (consumble) misalnya kawat las.
- Kontigensi laba atau fee. Dimaksudkan untuk menutupi hal-hal yang belum pasti.
- Operasi perusahaan secara keseluruhan, terlepas dari ada atau tidak adanya kontrak yang sedang ditandatangi. Misalnya biaya pemasaran, advertensi, gaji, eksekutif, sewa kantor, telepon, komputer dan lain-lain.
- Pajak, pengutan / sumbangan, biaya izin, dan asuransi, berbagai macam pajak sperti PPN, PPh, dan lainnya atas hasil operasi perusahaan.
2.2.1.2 Perencanaan Waktu
Pengendalian waktu di lapangan bertujuan untuk menjaga agar waktu pelaksanaan sesuai dengan rencana waktu yang telah dipersiapkan sebelum proyek dimulai.Hal ini dimaksudkan agar rencana waktu yang telah ada dapat digunakan sebagai tolak ukur terhadap pelaksanaan untuk mengetahui kemajuan pekerjaan. Pengendalian waktu pelaksanaan proyek dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu jadwal
39
pelaksanaan seperti Bar Chat Schedule, kurva S sebagai indikator terlambat tidaknya proyek dan formulir – formulir pengendalian jadwal yang lebih rinci, masing – masing untuk bahan, alat maupun subkontraktor.
Kurva-S dapat dibuat dengan cepat dan mudah dalam penggunaannya untuk berbagai tujuan, termasuk pembandingan visual antara target dan kemajuan actual. Kurva S dipakai juga untuk pengujian ekonomi dan mengatur pembebanan sumber daya serta alokasinya, menguji perpaduan kegiatan terhadap rencana kerja, pembandingan kinerja aktual target rencana atau anggaran biaya untuk keperluan evaluasi dan analisis penyimpangan. Kurva kemajuan secara grafis dapat memberikan bermacam ukuran kemajuan pada sumbu tegak dikaitkan dengan satuan waktu pada sumbu mendatar. Kriteria kemajuan dapat berupa persentase bobot prestasi pelaksanaan atau produksi, nilai uang yang dibelanjakan, jumlah kuantitas atau volume pekerjaan, penggunaan berbagai sumber daya dan masih banyak lagi ukuran lainnya.
Penggunaan grafik “S” dijumpai dalam hal-hal berikut :
1. Pada analisis kemajuan proyek secara keseluruhan.
2. Pada kegiatan engineering dan pembelian untuk menganalisis persentase (%) penyelesaian pekerjaan, misalnya durasi pekerja untuk menyiapkan rancangan, produksi gambar, menyusun pengajuan pembelian terhadap waktu.
40
3. Pada kegiatan kontruksi, yaitu untuk menganalisa pemakaian tenaga kerja atau jam orang dan untuk menganalisa persentase (%) penyelesaian serta pekerjaan lain yang diukur dalam unit versus waktu.
Kurva S sangat berguna untuk dipakai sebagai bulanan dan laporan kepada pimpinan proyek maupun pimpinan perusahaan karena grafik ini dapat dengan jelas menunjukkan kemajuan proyek maupun pimpinan perusahaan karena grafik ini dapat dengan jelas menunjukkan kemajuan proyek.
Gambar 2.3 Kurva S
Sebelum proyek kontruksi dilaksanakan, perlu direncanakan waktu dan jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek tersebut.
Perencanaan penggunaan jumlah tenaga baik serta waktu pelaksanaan yang tepat dapat meminimalisir penggunaan biaya sehingga dapat menghasilkan keuntungan bagi seorang kontraktor. Dalam suatu
41
perencanaan waktu dan penggunaan jumlah tenaga kerja diperlukan Analisa Harga Satuan sebagai pedoman dalam perencanaan tersebut Menurut Soeharto (1995), perencanaan waktu pelaksanaan dan jumlah tenaga kerja dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
N = T k ×V …………. ( 2.1 ) Dimana :
N = Jumlah Tenaga Kerja
k = Koefisien Tenaga Kerja dalam Analisa Harga Satuan V = Kuantitas Pekerjaan
T = Lama Pekerjaan
Maka, untuk menghitung jumlah tenaga kerja yang diperlukan rumus yang digunakan sebagai berikut :
T = N k ×V ………….. ( 2.2 ) Dimana :
N = Jumlah Tenaga Kerja
k = Koefisien Tenaga Kerja dalam Analisa Harga Satuan V = Kuantitas Pekerjaan
T = Lama Pekerjaan
2.2.2 Aplikasi Penggunaan Program MS Project
Pengelolaan proyek konstruksi membutuhkan waktu yang panjang dan ketelitian yang tinggi. Microsoft Project dapat menunjang dan membantu tugas pengelolaan sebuah proyek konstruksi sehingga
42
menghasilkan suatu data yang akurat. Keunggulan Microsoft Project adalah kemampuannya menangani perencanaan suatu kegiatan, pengorganisasian dan pengendalian waktu serta biaya yang mengubah input data menjadi sebuah output data sesuai tujuannya. Pengelolaan Proyek Konstruksi Bangunan Gedung/ Struktur Jembatan dengan Microsoft Project secara khusus ditujukan bagi para perencana dan praktisi yang ingin menerapkan Microsoft Project secara praktis, cepat dan aplikatif untuk mengelola proyek konstruksi. Teknik penerapan Microsoft Project, mulai dari pembuatan rencana proyek, alokasi sumber daya yang tersedia, perencanaan biaya proyek, alokasi sumber daya yang tersedia, perencanaan biaya proyek, pembuatan rencana pergerakan proyek, hingga proses evaluasi terhadap proyek.
2.2.3 Aplikasi Penggunaan Program Primavera
Pengelolaan proyek konstruksi bukan sebuah pekerjaan yang mudah.
Ada banyak hal yang harus dikerjakan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian proyek agar sesuai dengan tujuan awal. Proyek konstruksi dapat dikelola dengan baik dan mudah dengan bantuan aplikasi Primavera Project Management. Saat ini telah hadir versi terbaru dari aplikasi Primavera yakni Primavera 6.0 (P6) dengan fitur dan fasilitas yang lebih handal.
Primavera Project Management akan mempermudah mengerjakan proyek konstruksi mulai dari merancang proyek, membangun jaringan,
43
dan mengelola data secara mudah dan cepat. Primavera mempunyai beberapa keunggulan, di antaranya dapat menyimpan informasi proyek (Resource & Cost) dalam satu database, dan memisahkan data dalam bentuk yang berbeda, dengan informasi yang lengkap dan ditampilkan dalam satu grafik.
Dengan keunggulan tersebut maka pengelolaan proyek konstruksi dengan menggunakan Primavera dapat membantu para manajer proyek di dalam Work Breakdown Structure (WBS), mengumpulkan data-data proyek untuk kemudian dilakukan penginputan resource yang dibutuhkan (labour, material, equipment, subcont, volume, dan harga satuan), melakukan monitoring aktivitas pekerjaan, Menampilkan informasi aktual tentang aktivitas proyek melalui tampilan S-Curve, melakukan pengendalian hasil pekerjaan sesuai dengan yang telah disepakati, serta membuat hasil laporan pengendalian tersebut.
2.3 Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi 2.3.1 Program MS Project
Microsoft Project (Ms Project) adalah perangkat lunak manajemen proyek untuk membantu dalam mengembangkan rencana, menetapkan sumber daya untuk tugas-tugas, pelacakan kemajuan, mengelola anggaran dan menganalisis beban kerja (Azka Napsiana;2014). Ms Project merupakan alat pengolaan proyek yang powerfull. Ms Project sepintas merupakan gabungan antara spreadsheet grafik dan database.
44
Ms Project sendiri memiliki beberapa versi yang digunakan pada saat ini, baik itu versi 2000, 2002, 2007, 2010 dan versi yang paling baru yaitu versi 2013.
Adapun Hubungan Logika pada program MS Project :
4 Tipe ketergantungan tugas (Task) yang digunakan dalam Ms Project :
Finish-to-start (FS) : penyelesaian sebuah tugas memicu awal tugas lain.
Gambar 2.4 Hubungan Logis Finish to Strart
Start-to-Start (SS) : awal sebuah tugas memicu sebuah awal tugas lain.
Gambar 2.5 Hubungan Logis Start to Start
Finish-to-Finish (FF) : dua tugas harus selesai pada waktu bersamaan.
Gambar 2.6 Hubungan Logis Finish to Finish
45
Start-to-finish (SF) : awal sebuah tugas menandakan selesainya tugas lain.
Gambar 2.7 Hubungan Logis Start to Finish
Disamping 4 hubungan logis tersebut, ada hubungan lain yang sifatnya turunan. Hubungan dicirikan dengan adanya penekanan waktu (lead time) atau penguluran waktu (lag time).
Berikut contoh gambaran dengan hubungan Finish to Start dengan lead time :
Gambar 2.8 Hubungan FS+3
Maksud dari simbol FS+3 adalah hubungan antara kedua tugas Finish to Start dengan penguluran waktu 3 hari. Berikut contoh gambaran dengan hubungan Finish to Start dengan lag time :
Gambar 2.9 Hubungan FS-3
Maksud dari simbol FS-3 adalah hubungan antara kedua tugas Finish to Start dengan penekanan waktu 3 hari.
46 2.3.2 Program Primavera
Ada beberapa tahapan persiapan dalam perencanaan proyek konstruksi yang dapat dilakukan dengan menggunakan program Primavera 6.0. Berikut adalah tahapan-tahapan tersebut :
1. Perencanaan Proyek. Perencanaan proyek dapat dijadikan sebuah baseline atau kerangka proyek dan data-data yang tersimpan merupakan suatu target sebagai Laporan Perencanaan Proyek yang meliputi :
• Penetapan tanggal dimulainya proyek.
• Penetapan tanggal beakhirnya proyek.
• Penyusunan jenis-jenis pekerjaan yang ada
• Penentuan waktu yang dibutuhkan.
• Penetapan hubungan antar pekerjaan.
• Pembuata perncanaan sumber daya.
• Estimasi biaya yang diperlukan.
2. Pengawasan proyek. Penanggung jawab proyek akan mengendalikan jalannya proyek dengan menjalankan fungsi aktualisasi atau tracking.
3. Laporan Proyek. Mendapatkan output yang menunjukkan posisi proyek pada saat laporan dibuat yang meliputi :
• Pembuatan output file yang sesuai dengan kebutuhan.
47
• Pembuatan filter untuk melakukan seleksi dari setiap informasi yang akan ditampilkan pada sebuah laporan.
• Pencetakan sebuah laporan tertulis.
Adapun istilah-istilah pada program Primavera : 1. Gantt Table
Gantt Table adalah sekumpulan garis yang menunjukkan awal pekerjaan dan akhir pekerjaan yang direncanakan untuk item-item pekerjaan di dalam suatu proyek konstruksi.
2. Form Aktivitas
Form Aktivitas adalah beberapa kolom yang menampilkan nama-nama pekerjaan serta durasi dan bobot pekerjaannya.
3. Predecessor
Predecessor merupakan hubungan keterkaitan antara satu pekerjaan dengan pekerjaan lain. Dalam Primavera dapat dimaksudkan dengan Relationship. Primavera mengenal 4 macam hubungan antar pekerjaan, yaitu:
1. FS (Finish to Start) Suatu pekerjaan baru boleh dimulai jika pekerjaan yang lain selesai.
Gambar 2.10 Hubungan FS
48
2. FF (Finish to Finish) Suatu pekerjaan harus selesai bersamaan dengan selesainya pekerjaan lain.
Gambar 2.11 Hubungan FF
3. SS (Start to Start) Suatu pekerjaan harus simulai bersamaan dengan pekerjaan lain.
Gambar 2.12 Hubungan SS
4. SF (Start to Finish) Suatu pekerjaan baru boleh diakhiri jika pekerjaan lain dimulai.
Gambar 2.13 Hubungan SF
4. Resources Sumber daya, baik sumber daya manusia maupun material dalam Primavera disebut dengan resources.
5. Work Breakdown Schedule ( WBS ), digunakan untuk mengorganisasi pekerjaan proyek dan membagi pekerjaan-pekerjaan tersebut ke dalam sub-sub pekerjaan yang dikelompokkan ke dalam pekerjaan induk dan hubungan antara pekerjaan induk dan sub pekerjaan.
49
Adapun rumus – rumus perhitungan yang digunakan berdasarkan program Primavera dalam menganalisa jumlah tenaga kerja, bahan, dan crash duration sebagai berikut :
N =
x 100 %... ( 2.3 ) Dimana :
N = Jumlah Tenaga Kerja (%)
k = Koefisien Tenaga Kerja dalam Analisa Harga Satuan V = Kuantitas Pekerjaan
Tk = Jam kerja efektif perhari T = Lama Pekerjaan
M = k x V... ( 2.4 ) Dimana :
k = Koefisien Bahan dalam Analisa Harga Satuan V = Kuantitas Pekerjaan
M = Jumlah Bahan
Maka, untuk menghitung percepatan waktu pekerjaan akibat peningkatan produktivitas sebagai berikut :
Cd = ... ( 2.5 ) Dimana :
Cd = Crash Duration
P = Produktivitas setelah Crash
50
2.3.3 Perbandingan Ms Project dan Primavera
Penggunaan Ms. Project dewasa ini bisa dibilang kebutuhan dasar dalam pelaksanaan suatu proyek. Hampir semua perusahaan menggunakan Ms. Project untuk mengelola informasi kegiatan pada proyek seperti, aktifitas, jadwal, relasi antar aktifitas, resource, biaya yang dikeluarkan, progress, dll. Tidak hanya dalam kegiatan proyek itu sendiri, tetapi jika bekerja sama dengan vendor yang menangani proyek tersebut, juga butuh Ms. Project untuk dapat saling bertukar informasi atau untuk keperluan mengedit data yang dikirim oleh vendor (biasanya melalui email).
Berbeda dengan penggunaan Ms. Project yang lebih ditujukan dalam kegiatan pada satu proyek (meskipun bisa juga untuk beberapa project secara bersamaan dengan fitur tracking yang lebih terbatas), penggunaan Primavera Project Management dimaksudkan dalam pengerjaan proyek dengan skala yang lebih besar atau untuk mengintegrasikan kegiatan beberapa proyek (yang berjalan secara bersamaan) mulai dari proses perencanaan sampai tracking atau pelacakan pelaksanaan aktifitas secara aktual di lapangan yang melibatkan banyak tim untuk mengakses dan mengupdate data sehingga sesuai digunakan pada perusahaan skala besar (seperti : Perusahaan Konstruksi, Oil dan Gas, Manufaktur, dll). Primavera dapat digunakan untuk melakukan tracking multiple Project secara lebih detail dibanding
51
Ms. Project karena grafik dan data yang ditampilkan serta pilihan variabel lebih terperinci. Pada primavera terdapat fitur login dengan priviledge yang dapat diatur agar user dapat mengakses data project tertentu atau fitur tertentu. Beberapa user yang sudah melakukan login juga dapat melakukan update proyek secara bersamaan jika diberi hak akses (priviledge).
Berikut ini tabel perbandingan fitur Primavera dibanding Ms. Project :
Tabel 2.1 Perbandingan Ms Project dan Primavera
52
Jika suatu perusahaan banyak terlibat dengan beberapa Proyek sekaligus yang membutuhkan data terintegrasi serta banyak melibatkan orang- orang dengan beberapa atau banyak tim dalam proyek, maka perlu mempertimbangkan untuk menggunakan Primavera dalam pelaksanaan Proyek di perusahaan. Tetapi jika bekerja pada satu Proyek (atau beberapa proyek yang berbeda) yang tidak terlalu banyak membutuhkan detail record selain dari jadwal aktifitas, biaya, resource, penempatan resource sebaiknya menggunakan Ms. Project karena lebih simple serta lebih umum digunakan sebagai sarana pertukaran data (Bambang, 2016).
53
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, yaitu salah satu jenis penelitian yang lebih sepsifik, sistematis, terencana, dan juga terstruktur dari awal hingga kesimpulan. Penelitian kuantitatif lebih menekankan pada penggunaan angka-angka yang membuatnya menjadi lebih spesifik. Selain itu penggunaan tabel, diagram dan grafik juga mendukung. Kemudian digunakan sebagai bahan untuk mengambil kesimpulan dari pemasalahan yang ada. Pada penelitian ini, mengacu pada pengendalian pelaksanaan pekerjaan proyek jembatan yang memerhatikan waktu, biaya, dan tenaga kerja proyek. Adapun analisis ini dilakukan dengan bantuan program Primavera 6.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2.1 Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini berlangsung selama kurang lebih 2 bulan, mulai bulan Desember 2016 sampai dengan bulan Februari 2017.
54 3.2.2 Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Kab. Maros dan lokasi ini berdekatan dengan lokasi tempat pengumpulan data di Jl. Bambu Runcing, Maros.
Gambar 3.1 Peta Satelite Proyek Jembatan Maros III 3.3 Data dan Sumber Data
Data sekunder yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini yaitu : 1. Nama Proyek : Pembangunan Jembatan S. Maros III
2. No. Jembatan : NS
3. Provinsi : Sulawesi Selatan 4. Panjang Bentang : 113 meter
5. Nilai Kontrak : Rp 85.607.240.000,00
6. Konsultan Perencana : PT. Espadascon Permata 7. Konsultan Pengawas : PT. Archi Permata
8. Waktu Pelaksanaan : 210 Hari
55 3.4 Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini diperoleh dari pihak pengawas dari Proyek Pembangunan Jembatan S. Maros III. Data tersebut meliputi:
a. Rencana Anggaran Biaya (RAB) lengkap
b. Rencana daftar harga satuan bahan, alat dan upah tenaga kerja c. Gambar
3.4.1 Data Rencana Anggaran Biaya
Data rencana Proyek Pembangunan Jembatan S. Maros III secara umum adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Data Pekerjaan dan Rekapitulasi Anggaran Biaya REKAPITULASI
PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN
Satker : Perencanaan dan Pengaw asan Jalan Nasional Prov. Sulsel No. Paket Kontrak :
Nama Paket : Pem bangunan Jem batan S. Maros Cs Prop / Kab / Kodya : SULAWESI SELATAN / MAROS
Jumlah Harga
No. Divisi Uraian Pekerjaan
(Rupiah)
1 Umum 877.252.000,00
2 Drainase 338.121.969,56
3 Pekerjaan Tanah 4.248.401.995,33
4 Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan - 5 Pekerasan Berbutir dan Perkerasan Beton Semen 1.440.324.279,03
6 Perkerasan Aspal 1.790.412.884,83
7 Struktur 66.724.743.431,06
8 Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor 2.405.507.640,93
9 Pekerjaan Harian -
10 Pekerjaan Pemeliharaan Rutin -
(A) Jumlah Harga Pekerjaan ( termasuk Biaya Umum dan Keuntungan ) 77.824.764.200,74 (B) Pajak Pertambahan Nilai ( PPN ) = 10% x (A) 7.782.476.420,07
(C) JUMLAH TOTAL HARGA PEKERJAAN = (A) + (B) 85.607.240.620,82
(D) JUMLAH TOTAL HARGA PEKERJAAN (DIBULATKAN) 85.607.240.000,00 Terbilang : DELAPAN PULUH LIMA MILYAR ENAM RATUS TUJUH JUTA DUA RATUS EMPAT PULUH
RIBU RUPIAH.
56
3.4.2 Data Durasi dan Item Pekerjaan
Pelaksanaan pada pekerjaan jembatan Maros III Selama 210 Hari.
Dari 02 Januari 2012 sampai dengan 29 Juli 2012.
No. ID
Aktivitas DIVISI 1. UMUM 210 hari Logika Ketergantungan
Sebelum Sesudah
1 Mobilisasi 42 hari - 8;14;32;37;38;39
2 Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas 210 hari - -
3 Pengamanan Lingkungan 7 hari - -
4 Relokasi Tiang Telepon yang ada 7 hari - -
5 Relokasi Tiang Listrik yang ada, Tegangan
Menengah 7 hari - -
6 Pengeboran, termasuk SPT dan Laporan 28 hari - 13;18;19;20;33;36
7 Manajemen Mutu 210 hari - -
DIVISI 2. DRAINASE 42 hari
8 Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air 7 hari 1;13;36 9;10;12;15;31
9 Pasangan Batu dengan Mortar 14 hari 8 40
10 Gorong-gorong Pipa Beton Tanpa Tulangan
diameter dalam 30 cm 21 hari 8 11;16;41
11 Beton K250 (fc’ 20) untuk struktur drainase
beton minor 14 hari 10;32 -
12 Baja Tulangan untuk struktur drainase beton
minor 14 hari 8 40
DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH 84 hari
13 Galian Biasa 14 hari 6 8;14;32;37;38;39
14 Galian Struktur dengan kedalaman 0 - 2 meter 14 hari 1;6;36 -
15 Timbunan Biasa dari Sumber galian 28 hari 8 34
16 Timbunan Pilihan dari Sumber Galian 21 hari 10;32 17;21;23
17 Penyiapan Badan Jalan 7 hari 16;37 22;50
18 Pemotongan Pohon Pilihan diameter 15 – 30 cm 7 hari 6 -
19 Pemotongan Pohon Pilihan diameter 30 – 50 cm 7 hari 6 -
20 Pemotongan Pohon Pilihan diameter 50 – 75 cm 7 hari 6 -
21 Geotekstil Separator Kelas 1 21 hari 16;37 25;27;40;43
DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR DAN
PERKERASAN BETON SEMEN 14 hari
22 Lapis Pondasi Agregat Kelas A 7 hari 17;23;40 24;28;49
23 Lapis Pondasi Agregat Kelas B 7 hari 16;37 22;50
DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL 35 hari
24 Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair 7 hari 22 25;27;40;43
25 Lapis Perekat - Aspal Cair 14 hari 21;24;28;34;50 26;29;30;42
26 Laston Lapis Aus (AC-WC) 14 hari 25;27 46;53;54
27 Laston Lapis Antara (AC-BC) 14 hari 21;24;28;34;50 26;29;30;42
57 No. ID
Aktivitas
Logika Ketergantungan
Sebelum Sesudah
28 Laston Lapis Pondasi (AC-Base) 7 hari 22 25;27;40;43
29 Bahan anti pengelupasan 14 hari 25;27 46;53;54
DIVISI 7. STRUKTUR 140 hari
30 Beton mutu sedang fc’=30 MPa lantai jembatan 14 hari 25;27 46;53;54
31 Beton mutu sedang fc’= 20 MPa 28 hari 8 34
32 Beton mutu rendah fc’= 15 MPa 28 hari 1;6;36 11;16;41
33 Beton mutu rendah fc’= 10 Mpa 35 hari 6 40
34 Penyediaan Unit Pracetak Gelagar Tipe 1
Bentang 50 meter 35 hari 15;31 25;27;40;43
35 Pemasangan Unit Pracetak Gelagar Tipe 1
Bentang 50 meter 21 hari 21;24;28;34;50 48
36 Baja Tulangan U 24 Polos 14 hari 6 8;14;32;37;38;39
37 Baja Tulangan U 32 Ulir 49 hari 1;6;36 17;21;23
38 Anyaman Kawat Yang Dilas (Welded Wire Mesh) 21 hari 1;6;36 40 39 Penyediaan Tiang Pancang Baja Diameter 800
mm dengan tebal 16 mm 21 hari 1;6;36 40
40 Pemancangan Tiang Pancang Baja Diameter 800
mm 35 hari 9;12;33;38;39 22;50
41 Pasangan Batu 77 hari 10;32 44;46;52
42 Bronjong dengan kawat yang dilapisi galvanis 21 hari 25;27 44;46;52 43 Expansion Joint Tipe Asphaltic Plug Tipe Fixed 28 hari 21;24;28;34;50 46;53;54
44 Sandaran (Railing) 14 hari 41;42;46;54 45
45 Papan Nama Jembatan 7 hari 44 -
46 Pipa Drainase Baja diameter 100 mm 7 hari 26;29;30;43 44;46;52
47 Pipa Penyalur PVC 7 hari 41;42;46;54 51
48 Pelat Panel t = 7 cm (f'c = 28 Mpa) sudah
termasuk pemasangan 35 hari 35 -
49 Diafragma fc’ 28 MPa termasuk pekerjaan
penegangan setelah pengecoran (post tension) 14 hari 22 -
50 Elastomer Bearing Pad 14 hari 17;23;40 25;27;40;43
DIVISI 8. PENGEMBALIAN KONDISI DAN
PEKERJAAN MINOR 42 hari
51 Marka Jalan Termoplastik 14 hari 47 -
52 Rambu Jalan Tunggal dengan Permukaan
Pemantul Engineer Grade 7 hari 41;42;46;54 51
53 Patok Pengarah 14 hari 26;29;30;43 51
54 Kerb Pracetak Jenis 7a (Kerb pada Pelandaian
Trotoar) 7 hari 26;29;30;43 44;46;52
55 Perkerasan Blok Beton pada Trotoar dan Median 28 hari 47 -
Tabel 3.2 Item – Item Pekerjaan dan Durasi
58 3.4.3 Data Jumlah Tenaga Kerja
Pada pekerjaan jembatan Maros III Kab. Maros jumlah tenaga kerja / tenaga ahli berdasarkan Ms Project (kontrak) sebagai berikut :
1. Pekerja : 49 orang 2. Mandor : 10 orang 3. Tukang : 17 orang
3.5 Analisa Data
Analisis data dilakukan dengan bantuan program Primavera 6 Dengan menginputkan data yang terkait untuk analisis ke dalam program, maka Primavera 6 ini nantinya akan melakukan kalkulasi secara otomatis sesuai dengan rumus-rumus kalkulasi yang telah dibuat oleh program ini.
Selain itu juga akan memperoleh besarnya perkiraan total biaya dan waktu untuk penyelesaian proyek. Proses penginputan data untuk menganalisis meliputi, yaitu :
Menyusun rencana jadwal dan biaya proyek ( baseline )
59
3.5.1 Bagan Alir Penggunaan Program Primavera
Gambar 3.3 Alir Bagan Primavera Mulai
Memperoleh Data yang disetujui : 1. Gambar Perencanaan
2. Volume 3. Spesifikasi Bahan
Input Data pada Program Primavera : 1. Durasi Pekerjaan (Time Schedule)
2. Biaya Tiap Pekerjaan (RAB) 3. Sumber Daya (Pekerja, Bahan dan Alat)
4. Relasi Pekerjaan (Predecessors)
Proses running program
Analisis Perhitungan Primavera : Evaluasi Biaya dan
Memasukkan Biaya Overhead / Profit (Expense)
Memperoleh Data dari Analisa Primavera : 1. Rekapitulasi Biaya Proyek (Cost – Budgeted)
2. Kebutuhan Sumber Daya (Resource)
Selesai