PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Agresivitas pasar modern untuk meningkatkan pangsa pasar telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengecer nasional, khususnya di pasar tradisional. Hampir semua produk yang dijual di pasar tradisional dapat ditemukan di pasar modern khususnya supermarket. Selain itu, ada juga alasan mengapa masyarakat lebih memilih berbelanja di pedagang keliling dibandingkan pedagang di pasar tradisional.
Fokus Penelitian
Berdasarkan data yang diperoleh, Desa Karangrejo sendiri berada di Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Indonesia yang berpenduduk sekitar 9.583 jiwa. Selain jumlah penduduk yang cukup besar, desa Karangrejo juga memiliki pasar yang menjadi incaran peneliti yaitu pasar Bagindowati.
Rumusan Masalah
Apa saja faktor pribadi konsumen dalam berbelanja dari pedagang keliling dan pedagang pasar di Desa Karangrejo. Apa saja faktor psikologis konsumen berbelanja pada pedagang keliling dan pedagang pasar di Desa Karangrejo. Faktor apa saja yang menghalangi dan mendukung konsumen untuk membeli pada pedagang dan pedagang pasar di Desa Karangrejo.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti dengan menjelaskan bagaimana perilaku konsumen terhadap pedagang pasar dan pedagang keliling di Desa Karangrejo. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan potensi bagi pihak-pihak yang berkepentingan untuk memberikan penilaian lebih lanjut kepada konsumen di kemudian hari. Diharapkan juga dapat bermanfaat bagi peneliti untuk mempelajari konsumen yang berinteraksi dengan pedagang pasar dan pedagang keliling sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.
LANDASAN TEORI
Kajian Teori
- Konsep Pasar
- Perilaku Konsumen
- Keputusan Pembelian
Pasar monopoli pada dasarnya adalah pasar yang berada di antara dua jenis pasar, yaitu pasar sempurna dan pasar monopoli. Konsep pasar ini mirip dengan pasar monopoli, yaitu penjual tidak mempunyai daya tawar dan hanya harus menuruti usulan pembeli (Ibeng, 2023). e) Pasar Monopsoni: Pasar monopsoni adalah keadaan dimana pelaku menguasai penerimaan barang atau menjadi pembeli barang/jasa di pasar barang. Pasar produk adalah pasar yang hanya memperdagangkan produk yang telah dihasilkan tanpa adanya penawaran dan permintaan (Basmathulhana, 2022).
Penelitian Terdahulu
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor terpenting dalam perilaku konsumen adalah beberapa faktor, seperti faktor budaya, dimana faktor budaya menjaga pola hidup sehat yang diterapkan oleh Indomaret dengan menawarkan hand sanitizer terbukti berhubungan. . Penelitian ini dilakukan pada masa pandemi Covid-19 yang terjadi pada tahun 2021, sedangkan penelitian saya dilakukan pada tahun 2023. Hal ini ditunjukkan dengan hasil penelitian ini. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam keputusan belanja online adalah faktor internal, faktor eksternal dan faktor penentu.Faktor internal yang mempengaruhi perilaku konsumen di toko online.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan dalam memilih mini market sebagai tempat berbelanja (studi kasus pada warga Kecamatan Tigaraksa).
Kerangka Berpikir
Pernyataan yang disusun memadukan antara teori dan permasalahan yang muncul dalam penelitian ini, hendaknya disediakan kerangka acuan pemikiran dalam penelitian apabila penelitian tersebut relevan atau relevan dengan fokus penelitian (Salma, 2023). Keputusan tentang merek mana yang akan dibeli, atau keputusan yang dihasilkan dari interaksi antara kebutuhan dan preferensi konsumen. Pasar tradisional merupakan pasar yang mempunyai sejarah dan telah lama ada dalam budaya suatu masyarakat.
METODE PENELITIAN
- Pendekatan dan Jenis Penelitian
- Pendekatan Penelitian
- Jenis penelitian
- Kehadiran Peneliti
- Situs Penelitian
- Tahapan Penelitian
- Tahap Pra-lapangan
- Tahap Pekerja Lapangan
- Tahap Analisis Data
- Sumber Data dan Teknik Pemilihan Informan
- Sumber Data
- Teknik Pemilihan Informan
- Prosedur Pengumpulan Data
- Observasi
- Wawancara
- Teknik Analisis Data
- Uji Keabsahan Temuan
Bahwa konsumen lebih memilih membeli pada pedagang keliling karena sebagai konsumen mempunyai pengaruh karena kebiasaan. Menurut Anda apakah ada dorongan dari tetangga atau keluarga tentang mengapa Anda lebih memilih membeli pada pedagang keliling atau pedagang pasar. Baik pedagang keliling maupun faktor sosial atau kepentingan sosial bukanlah faktor yang mempengaruhi konsumen untuk lebih memilih berbelanja di pedagang pasar.
Iya kebiasaannya bermacam-macam gan, tergantung konsumen sendiri lebih nyaman sama pedagang pasar atau pedagang keliling. Apakah faktor sosial atau minat sebagai pedagang keliling menjadi faktor yang mendorong konsumen lebih memilih berbelanja di pedagang pasar? Selain itu, perilaku konsumen saat berbelanja di pedagang keliling dan pedagang pasar menjadi subjek penelitian ini.
Penghambat dan Pendamping Konsumen dalam Berbelanja dari Pedagang Keliling dan Pasar di Desa Karangrejo. Faktor budaya : Faktor budaya dapat mempengaruhi perilaku konsumen terhadap berwisata dan pedagang pasar karena kebiasaan konsumen itu sendiri. Faktor Sosial: Berasal dari minat konsumen berbelanja dari pedagang keliling atau pasar.
Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi perilaku pembelian konsumen pada mobile merchant dan merchant marketplace.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Informan dan Deskripsi Situs Penelitian
Ibu Naning menjalani kehidupan sehari-hari sebagai ibu rumah tangga, namun dia memiliki toko di rumahnya. Beliau berumur 40 tahun dan mempunyai 2 orang anak, dan suaminya adalah seorang peternak bebek. Ibu Aminah adalah seorang single mother yang merupakan seorang pedagang keliling di desa Karangrejo dan sekitarnya. Usianya sudah 30 tahun dan baru mulai berbisnis sebagai sales keliling pada tahun lalu, 2022, yang terbilang masih baru.
Namun, ia sebenarnya hanya meneruskan usaha orang tuanya yang dulunya adalah saudagar keliling. Sebelum berdagang, ia merupakan seorang pekerja yang merantau ke luar pulau Jawa dan akhirnya kembali ke Pulau Jawa karena orang tuanya sudah tidak sanggup lagi melanjutkan usahanya dan akhirnya diteruskan oleh putranya. Meski baru memulai, karena sebelum orang mengenal orang tuanya, dia mudah mendapatkan pelanggan dari orang tuanya.
Ibu berusia 48 tahun yang merupakan seorang ibu rumah tangga ini kerap memilih berbelanja di pedagang keliling karena ke pasar membutuhkan waktu, sedangkan ia harus segera membuatkan sarapan untuk anak usia sekolahnya. Lokasinya berada di Desa Karangrejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, dengan jumlah penduduk kurang lebih 9.583 jiwa, dimana desa ini terbagi menjadi 3 dusun yaitu Desa Tawangsari, Dlopo dan Kweden. Karena letaknya yang berada di tengah desa yang selalu dilalui kendaraan besar, karena banyaknya pertokoan di pinggir jalan sehingga menyebabkan kemacetan di Desa Karangrejo.
Oleh karena itu, Anda tidak perlu repot-repot pergi ke kota karena dijamin Desa Karangrejo memiliki semua yang Anda butuhkan.
Deskripsi Data Hasil Penelitian
Kalau saya pribadi lebih tertarik belanja di travelling seller ya kak, karena dari traveller merchant. Kepripun Panjengenan seperti yang diterapkan oleh kebiasaan Niku lek ajenge belonjo lebih memilih pedagang keliling teng, pedagang pasar nopo teng. Jika Anda ingin berbelanja, menurut Anda sebagai karyawan atau sebagai guru dan juga sebagai konsumen, Anda lebih memilih pergi ke pedagang keliling atau pedagang pasar.
Kalau bukan tetangga saya, mungkin dari keluarga, jadi biasanya kalau mau ada acara harus beli ke pedagang pasar, karena ya lumayan murah dan lengkap, tapi ya, tidak semuanya mbak. Daripada ke pedagang keliling, lebih baik langsung ke pasar. Tidak apa-apa kak, kalau ada kendala tapi bukan pendukung, saya tidak perlu pusing keliling utowa pedagang pasar, pesan saja ke saya, kalau butuh ini, butuh itu, nanti barangnya diantar ke rumahmu. Nopo sehubungan dengan e kengong sebagai konsumen niku pirher memilih teng pedagang keliling gaya hidup konsumen amergi e.
Menurut Anda, apakah konsumen lebih memilih penjual keliling karena gaya hidupnya, seperti tidak suka ke pasar karena ramai atau karena tempatnya kotor? Mungkinkah karena dorongan atau motivasi, mungkin dari keluarga atau tetangga, mungkin teman, yang membuat konsumen membeli di pedagang keliling. Menurut Anda, apa saja faktor penghambat atau pendukung yang membuat konsumen lebih memilih mobile merchant?
Ya adat kuwi beda-beda mbak, gumantung saka kabutuhan konsumen, luwih kepenak dadi PKL utawa PKL.
Interpretasi dan Pembahasan
Berdasarkan hasil wawancara terhadap seluruh informan, dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen berdasarkan faktor sosial bermula dari minat konsumen untuk berbelanja di pedagang keliling atau pedagang marketplace. Selain itu, sebagai pedagang juga tidak bisa memaksa konsumen untuk membeli ke pedagang keliling atau pedagang pasar. Bagi informan 4 dan 5 sama-sama akan meningkatkan penjualan barangnya atau sebaiknya barangnya diperbanyak agar jumlahnya lebih banyak dan banyak konsumen yang lebih memilih membeli ke pedagang keliling atau pasar.
Berdasarkan informan 1,2,3 karena menurut konsumen baik pedagang keliling maupun pedagang pasar adalah sama, tergantung dimana konsumen memilih berbelanja. Analisis perilaku konsumen terhadap pemasok seluler dan pedagang pasar dapat memberikan wawasan berharga mengenai referensi dan kebiasaan konsumen. Karena sebagai penjual, Anda tidak bisa memaksa konsumen untuk berbelanja pada penjual keliling atau pedagang pasar.
Faktor Penghambat dan Pembantu : Faktor penghambat adalah waktu karena konsumen membutuhkan waktu yang cepat untuk berbelanja sehingga konsumen lebih memilih berbelanja di pedagang keliling dibandingkan pedagang pasar. Para pedagang pasar pun bersyukur dengan adanya konsumen dan pedagang keliling yang berjualan barang, karena sebagian besar konsumennya adalah pedagang keliling dan masyarakat sekitar. Dalam hal ini, konsumen mungkin dipengaruhi oleh kebiasaan berbelanja, minat berbelanja, gaya hidup di lingkungan berbelanja, atau pengalaman sebelumnya dalam memilih antara pedagang keliling dan pedagang pasar.
Dan diharapkan dapat mengembangkan potensi pedagang keliling dan pedagang pasar untuk memberikan nilai lebih kepada konsumen.
PENUTUP
Temuan
Misalnya, konsumen di kawasan pemukiman padat penduduk mungkin lebih cenderung membeli dari pedagang pasar karena aksesnya yang mudah, sedangkan di kawasan pemukiman seperti kompleks apartemen mereka lebih mengandalkan pedagang keliling karena terbatasnya akses dan waktu ke pasar reguler, kecuali jika memang demikian. hari libur. Faktor Pribadi: Dilihat dari gaya hidup konsumen yang hidup mewah dan tidak menyukai keramaian, mereka lebih memilih membeli di pedagang keliling, karena pedagang keliling mungkin hanya memiliki sedikit pelanggan yang membeli barang, berbeda dengan pasar. Faktor psikologis : karena menurut konsumen baik pedagang asongan maupun pedagang pasar adalah sama, hal ini tergantung dimana konsumen memilih membeli karena adanya motivasi atau dorongan dari konsumen yang lebih memilih membeli pada pedagang pasar karena terjaminnya barang yang dibutuhkan di pasarnya sangat lengkap dibandingkan dengan pedagang keliling.
Jika Anda pergi ke dealer akan memakan banyak waktu karena harus antri dan bingung memilih barang yang dibutuhkan karena banyak pilihan. Faktor pendukungnya seperti konsumen membutuhkan waktu lebih cepat, sehingga dengan hadirnya mobile merchant, konsumen tidak perlu pergi ke pasar untuk membeli. Hasil temuan diatas dapat dijelaskan bahwa perilaku konsumen disebabkan oleh beberapa faktor budaya karena kebiasaan konsumen, faktor sosial karena minat, faktor pribadi karena gaya hidup yang menyebabkan perubahan perilaku konsumen berdasarkan faktor-faktor yang dijelaskan.
Implikasi
Rekomendasi
Kajian Musikalitas dan Proses Regenerasi Assubhubas Sebagai Media Dakwah Melalui Seni Di Kota Banda Aceh. Analisis Data Kualitatif Model Miles dan Huberman (ringkasan buku Analisis Data Kualitatif, Mathew B. Pengaruh faktor pribadi dan psikologis terhadap keputusan kunjungan wisatawan luar daerah pada tempat wisata di Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara.
Pengaruh desain produk, citra merek dan gaya hidup terhadap keputusan pembelian sepatu olahraga merek Adidas (studi pada mahasiswa FEB Universitas Satya Negara, Indonesia).