ANALISIS PERSEPSI SISWA TERHADAP PROFESI AKUNTANSI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN PROFESI. Studi pada Mahasiswa Jurusan Akuntansi Sekolah Perbankan Indonesia STIE). AKUNTANSI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PILIHAN KARIR SISWA (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Akuntansi STIE Indonesia Banking School). Puji syukur senantiasa kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Persepsi Mahasiswa Terhadap Profesi Akuntansi dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pilihan Karir Mahasiswa” (Studi pada Mahasiswa STIE Indonesia Banking School, Jurusan Akuntansi).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap profesi akuntansi, hal-hal yang mempengaruhi persepsi tersebut, dan pengaruh persepsi tersebut terhadap pilihan karir mahasiswa di masa depan. Berdasarkan penjelasan tersebut, penulis tertarik untuk mengangkat “Analisis Persepsi Mahasiswa Terhadap Profesi Akuntansi dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pilihan Karir Mahasiswa” sebagai judul penelitian yang akan dilakukan. Untuk mengetahui persepsi mahasiswa STIE Indonesia Banking School jurusan akuntansi terhadap profesi akuntan tidak hanya terhadap profesi akuntan publik atau auditor saja, namun juga profesi akuntan lainnya.
Mengetahui hal-hal yang mempengaruhi persepsi mahasiswa STIE Indonesia School of Banking terhadap profesi akuntansi beserta sumber informasi mengenai profesi tersebut. Persepsi mahasiswa jurusan akuntansi terhadap profesi akuntansi penting karena menentukan pilihan karir mereka di masa depan.
Pendahuluan
Permasalahan Penelitian
- Perumusan Masalah
- Pembatasan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Sistematika Penulisan
Landasan Teoritis
Pengertian Persepsi
Akuntansi Keperilakuan (Behavioral Accounting)
Profesi Akuntansi
- Pengertian Akuntan
- Jenis – Jenis Akuntan
Pengertian Karir
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pilihan Karir
- Lingkungan Kerja
- Latar Belakang Pendidikan
- Pengakuan Profesionalisme
- Pasar Kerja
- Keahlian
Penelitian Sebelumnya
Rerangka Pemikiran
Hipotesis Penelitian
Metodologi Penelitian
Populasi dan Sampel
Teknik Pengumpulan Data
- Jenis Data
- Pengumpulan Data
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian
- Definisi Operasional
- Pengukuran Variabel Penelitian
Teknik Pengolahan Data
- Analisis Statistik Deskriptif
- Uji Validitas
- Uji Reliabilitas
Teknik Pengujian Hipotesis
- Analisis Faktor
- Uji Kruskal-Wallis
- Uji Mann-Whitney
Analisis Hasil Penelitian
Statistik Deskriptif
Di bawah ini adalah tabel statistik deskriptif yang menjelaskan nilai minimum, maksimum, rata-rata (rata-rata) dan standar deviasi dari indikator-indikator tersebut. Indikator pengakuan profesi akuntansi memiliki rentang saat ini sebesar 1 dan nol dengan mean sebesar 0,9494 dan standar deviasi sebesar 0,2207. Dari besar kecilnya simpangan baku pada tabel tersebut dapat dikatakan bahwa sebagian besar skor soal tidak menyimpang dari nilai rata-ratanya karena simpangan sebagian besar soal tidak melebihi setengah dari nilai rata-rata soal.
Hal ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata dorongan untuk memilih adalah dua kali lipat simpangan baku atau simpangan baku. Sedangkan untuk persepsi secara keseluruhan nilai meannya sebesar 7,789 dengan standar deviasi sebesar 2,7353. Rentang teoritis dan rentang aktual adalah nilai yang diukur dari skor tertinggi atau terendah, mean (rata-rata) adalah penjumlahan nilai seluruh data dibagi dengan banyaknya data, sedangkan standar deviasi adalah akar dari jumlah kuadrat selisih antara nilai data dan rata-rata dibagi massa data.
Dari data yang diperoleh diketahui bahwa faktor pertama yaitu gaji menunjukkan mean sebesar 3,72 dengan standar deviasi sebesar 0,876. Nilai skor untuk faktor gaji saat ini berada pada rentang 1 – 6. Dari segi beban kerja, meannya adalah 4,47 dengan standar deviasi 0,931 dan nilai skor pada rentang saat ini 1 – 6. Faktor terakhir yaitu pelatihan kerja, mempunyai mean sebesar 3,44 dengan standar deviasi sebesar 0,859 dan nilai skor pada rentang aktual 1-5.
Berdasarkan penjelasan pada tabel di atas, maka dapat dikatakan bahwa sebagian besar jawaban responden atas pertanyaan yang diajukan berada pada posisi netral (berkisar antara skala tiga sampai dengan empat) yang ditunjukkan oleh rata-rata jawaban responden. jawaban. dari 13 pertanyaan yang diajukan. Hal ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata faktor harga tiga kali lebih besar dari simpangan baku atau simpangan baku. Begitu pula dengan faktor interaksi sosial, meannya sebesar 3,38, hampir tiga kali lipat dari standar deviasi yaitu 1,112.
Dari tabel di atas terlihat bahwa indikator variabel karir belajar yaitu minat mahasiswa mempunyai rentang aktual antara satu sampai enam dengan nilai mean sebesar 3,5316 dan standar deviasi sebesar 1,0602. Subjek non audit yang dipilih memiliki rentang aktual 0 – 6 dengan nilai mean 1,1519 dan standar deviasi 1,7474. Hal ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata indikator minat siswa hampir tiga kali lipat lebih besar dari simpangan baku atau simpangan baku.
Pengetahuan dan Minat Mahasiswa
Dari tabel diatas diketahui bahwa hampir 95% mahasiswa akuntansi STIE Indonesia Banking School mengetahui atau familiar dengan profesi akuntansi. Hanya sebagian kecil mahasiswa yang belum mengetahui atau memahami profesi akuntansi yaitu empat responden atau 5,1% dari total jumlah responden. Pertanyaan yang diajukan peneliti cukup sederhana dengan jawaban “ya” atau “tidak” dan dalam pertanyaan tersebut tidak dijelaskan sejauh mana pengetahuan mahasiswa tentang profesi akuntansi sesuai dengan sasarannya.
Pengetahuan profesi akuntansi yang dimaksud adalah pengetahuan yang dimiliki mahasiswa setelah menjadi mahasiswa STIE IBS dan menyelesaikan mata kuliah Ujian Akuntansi I. Hal inilah yang menjadi dasar pertanyaan, karena pada mata kuliah ini mahasiswa diperkenalkan dengan profesi akuntansi khususnya masyarakat. profesi akuntansi. Selain ujian akuntansi I, pengetahuan tentang profesi akuntansi diperoleh pada mata kuliah utama Akuntansi (Pengantar Akuntansi, Akuntansi Keuangan Menengah, Akuntansi Keuangan Lanjutan), Akuntansi Biaya, Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Sektor Publik.
Pengetahuan mahasiswa mengenai profesi akuntansi sebelum menjadi mahasiswa STIE IBS dan mengikuti mata kuliah Ujian Akuntansi I tidak dipertimbangkan dalam penelitian ini. Buku menyumbangkan pengetahuan tentang profesi akuntansi untuk delapan mahasiswa dan internet untuk tiga mahasiswa. Jumlah mahasiswa yang mendapat informasi dari dosen dan buku atau literatur sebanyak dua orang mahasiswa, sedangkan dosen dan teman yang memberikan informasi tentang profesi akuntansi kepada tiga orang mahasiswa.
Salah satu kemungkinan penyebabnya adalah karena mahasiswa belum mengenal profesi akuntansi, atau dengan kata lain menjawab “tidak” pada pertanyaan sebelumnya. Mahasiswa yang mengetahui profesi akuntansi dari dua sumber atau lebih merasa bahwa ilmu yang diperoleh dari satu sumber tidak memenuhi rasa ingin tahunya. Oleh karena itu ada mahasiswa yang mengenal profesi akuntansi dari dosen dan ada yang mengenal profesi akuntansi dari dosen serta berbagai buku atau literatur.
Sedangkan mahasiswa yang menguasai profesi akuntan publik dan akuntansi perusahaan berjumlah 10 orang atau 12,5% dari total jumlah responden. Mahasiswa yang mengetahui pengajaran akuntan hanya seorang mahasiswa, begitu pula dengan profesi akuntan publik. Jumlah mahasiswa yang mengetahui lebih dari dua profesi akuntansi sebanyak tiga orang mahasiswa, dua orang mahasiswa mengetahui profesi akuntan publik, perusahaan dan pemerintahan, sedangkan satu orang mahasiswa mengetahui profesi akuntan publik, pendidik dan pemerintahan.
Pilihan Karir Mahasiswa
Gaji yang cukup tinggi dan pemanfaatan ilmu yang didapat selama kuliah menjadi alasan mahasiswa memilih profesi ini. Mahasiswa akuntan publik dipilih sebagai karir oleh 23 orang. Mereka memilih karir ini karena para mahasiswa percaya bahwa profesi akuntan publik memiliki gaji yang tinggi. Selain itu, dengan adanya pekerjaan sebagai akuntan publik, kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik sangat besar, apalagi jika Anda bekerja di kantor akuntan publik (KAP) yang sudah diakui.
Terdapat empat mahasiswa yang memilih dua profesi akuntansi, dan hanya satu mahasiswa yang mempunyai tiga profesi sebagai pilihan karir. Alasan utama siswa tidak memilih mata pelajaran akuntansi adalah rendahnya gaji dan tingkat kesulitan mata pelajaran tersebut. Bagi mahasiswa, gaji dosen atau guru belum cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup saat ini, dan profesi ini dinilai lebih cocok jika sudah memasuki usia pensiun.
Tidak banyaknya lapangan kerja yang menjadi alasan mahasiswa memilih untuk memulai usaha sendiri atau meneruskan usaha orang tuanya. Empat siswa sisanya tidak memilih kelima pilihan profesi tersebut karena profesi yang mereka minati tidak ada pada pilihan jawaban, yaitu bankir, pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), pendidik non akuntan dan event organiser.
Uji Kualitas Data
- Uji Validitas
- Uji Reliabilitas
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid. Pertanyaan yang tidak valid kemungkinan besar disebabkan oleh hubungan antara pertanyaan tersebut dengan variabel dependen yaitu rendahnya karir siswa. Hasil pada Tabel 4.13 menunjukkan nilai Cronbach's alpha sebesar 0,781 untuk 25 pertanyaan dalam kuesioner, yang berarti data survei tersebut reliabel dan dapat dianalisis lebih lanjut.
Pengujian Hipotesis
- Analisis Faktor
- Uji Hipotesis Pertama
- Uji Hipotesis Kedua
Dari rangking keluaran terlihat bahwa rata-rata nilai siswa yang menjawab sangat berminat menjadi seorang akuntan (skor enam) mempunyai rata-rata tertinggi diantara yang lain yaitu 69. Dengan demikian H01 diterima, maka bahwa Ha1 penelitian ini yaitu terdapat perbedaan pilihan karir mahasiswa yang disebabkan oleh penolakan persepsi mahasiswa terhadap profesi akuntansi. Namun ketika menganalisis minat karir siswa, terdapat 42 siswa yang cenderung memilih akuntansi sebagai pilihan karir setelah lulus (siswa yang memiliki poin 4 sampai 6).
Dari hasil pemeringkatan tersebut terlihat bahwa nilai rata-rata siswa yang menjawab sangat tertarik menjadi seorang akuntan (item enam) mempunyai nilai rata-rata yang paling tinggi diantara yang lain yaitu 67,75. Diikuti oleh mahasiswa yang berminat menjadi akuntan (poin lima) dengan nilai rata-rata sebesar 52,25 dan cenderung tidak berminat menjadi akuntan (poin dua) dengan nilai rata-rata sebesar 46,33. Maka H02 ditolak sehingga Ha2 penelitian ini yaitu adanya perbedaan pilihan karir siswa yang disebabkan oleh faktor lain diterima.
Mahasiswa yang memilih menjadi akuntan publik dan akuntan perusahaan mempertimbangkan tingginya gaji yang ditawarkan oleh kantor akuntan publik (CPA) dan perusahaan. Selain itu, banyak pula pelajar yang beranggapan bahwa akuntansi hanyalah sebuah pendidikan, bukan bidang yang dikuasainya. Dari tabel diatas terlihat bahwa mahasiswa yang mempunyai minat karir berbeda-beda menurut faktor kesamaannya adalah mahasiswa yang mempunyai skor 1 (tidak tertarik atau memilih profesi akuntansi) dan 2 (biasanya tidak tertarik atau memilih profesi akuntansi) profesi), 1 (Saya tidak peduli jika dia memutuskan untuk melakukannya). akuntansi) dan 3 (posisi netral), 1 (saya tidak tertarik atau memilihnya) dan 4 (saya lebih sering tertarik atau memilih akuntansi). profesi akuntansi), 1 (saya tidak tertarik atau memilih profesi akuntansi) dan 5 (saya tertarik atau memilih profesi akuntansi), 3 (posisi netral) dan 5 (saya tertarik atau memilih profesi akuntansi) dan 3 (posisi netral ) dan 6 (dia sangat tertarik apakah dia sedang memutuskan profesi akuntansi).
Terdapat empat mahasiswa yang memiliki sedikit minat terhadap profesi akuntansi atau 5,1% responden. Dari 59% mahasiswa yang berada pada posisi netral, cenderung memilih profesi akuntansi, tertarik dengan profesi akuntansi dan sangat tertarik dengan profesi akuntansi, sebanyak 33 mahasiswa atau lebih dari 41% responden memilih profesi akuntansi. profesi akuntansi. profesi akuntan perusahaan. Akuntan publik dipilih sebagai profesi oleh 23 mahasiswa, sedangkan untuk akuntansi pemerintahan hanya empat mahasiswa yang memilih profesi tersebut.
Berdasarkan pengujian hipotesis pertama diperoleh hasil bahwa H01 diterima, sehingga Ha1 penelitian ini yaitu terdapat perbedaan pilihan karir mahasiswa yang disebabkan oleh persepsi mahasiswa terhadap profesi akuntansi ditolak. Namun ketika menganalisis minat karir mahasiswa, terdapat 42 mahasiswa yang memilih akuntansi sebagai pilihan karir setelah lulus. Berdasarkan uji hipotesis kedua diperoleh hasil bahwa H02 ditolak, sehingga Ha2 penelitian ini yaitu terdapat perbedaan pilihan karir siswa yang disebabkan oleh faktor lain diterima.
Pada pengujian post hoc dengan uji Mann-Whitney pada hipotesis ini, jika dilihat dari faktor-faktornya secara keseluruhan, terdapat enam kelompok nilai siswa yang mempunyai perbedaan. Kelompok nilai atau skor siswa yang tidak mempunyai perbedaan pilihan karier mempunyai nilai asimtotik.