• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV Analisis Hasil Penelitian

4.6 Pengujian Hipotesis

4.6.3 Uji Hipotesis Kedua

Tabel 4.23

Peringkat dalam Uji Kruskal- Wallis Hipotesis Dua

Minat N Mean

Rank

faktor 1.00 4 5.25

2.00 6 46.33

3.00 27 33.69

4.00 30 42.13

5.00 10 55.20

6.00 2 67.75

Total 79 Sumber : Data yang diolah

Tabel 4.24 Test StatisticsHipotesis

Dua

Factor Chi-Square 19.302

Df 5

Asymp. Sig. .002 Sumber : Data yang diolah

Dari outputRank, dapat dilihat bahwa nilai mean untuk mahasiswa yang menjawab sangat berminat menjadi akuntan (skor enam) memiliki tingkat rata – rata paling tinggi diantara yang lain, yaitu sebesar 67,75. Diikuti oleh mahasiswa yang berminat menjadi akuntan (skor lima) dengan peringkat mean52,25 dan cenderung tidak berminat menjadi akuntan (skor dua) dengan peringkatmean46,33.

Dari nilai uji Kruskal-Wallis, dapat kita lihat pada output “Test Statistics

dimana nilai Chi-Square 19,302 dan nilai asymp.sig. adalah 0,002 < 0,05. Dengan dasar pengambilan keputusan :

1. Jika probabilitas > 0,05, maka H0 diterima 2. Jika probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak

Maka, H02 ditolak sehingga Ha2 penelitian ini, yaitu terdapat perbedaan terhadap pilihan karir mahasiswa yang disebabkan oleh faktor – faktor lain diterima. Artinya, dalam memilih karir sebagai akuntan maupun non akuntan, faktor – faktor lain seperti lingkungan kerja, keuntungan atau kelebihan dari suatu profesi, insentif, dan latar belakang pendidikan menjadi pertimbangan mahasiswa STIE Indonesia Banking School.

Faktor – faktor tersebut terdiri dari beberapa indikator, misalnya, faktor insentif finansial dan non finansial. Salah satu indikator dalam insentif adalah gaji. Salah satu faktor yang dijadikan mahasiswa sebagai pertimbangan dalam memilih karir adalah besaran gaji yang diperolah. Mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan publik dan akuntan perusahaan mempertimbangkan gaji besar yang ditawarkan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) dan perusahaan. Selain itu, kelebihan lain yang dimiliki profesi akuntansi seperti adanya kesempatan untuk lompatan karir juga menjadi pertimbangan mahasiswa.

Kesempatan untuk memperoleh pekerjaan yang lebih baik atau memiliki jenjang karir yang lebih matang setelah beberapa tahun bekerja sebagai akuntan publik juga menjadi pertimbangan mahasiswa. Menurut pengakuan mahasiswa, beberapa dosen menyatakan bahwa kesempatan lompatan karir setelah bekerja dua atau tiga tahun sebagai akuntan publik, terutama di Kantor Akuntan Publik (KAP) Big Four terbuka lebar. Jenjang karir yang lebih baik juga berarti insentif finansial yang lebih baik pula. Hal inilah yang menarik mahasiswa untuk memilih profesi akuntansi sebagai pilihan karir.

Bagi mahasiswa yang tidak memilih profesi akuntansi, faktor yang menjadi pertimbangan adalah lingkungan kerja. Salah satu indikatornya adalah waktu kerja.

Profesi akuntansi, terutama akuntan publik dan akuntan perusahaan dinilai memiliki waktu kerja yang tidak menentu. Terlebih lagi ketika akhir tahun dan saat pemeriksaan (audit) laporan keuangan. Meskipun menawarkan bonus dan gaji yang besar, waktu kerja yang menyita waktu santai tidak sebanding. Mahasiswa lebih memilih profesi yang memiliki gaji standar dengan waktu kerja yang pasti. Beban kerja sebagai akuntan yang tinggi juga menjadi salah satu penyebab. Mahasiswa yang kurang teliti memiliki ketakutan tertentu, misalnya melakukan kesalahan saat meng-input data laporan keuangan atau saat sedang memeriksa kewajaran laporan keuangan. Selain itu, banyak juga mahasiswa yang menganggap akuntansi hanya sebatas pendidikan, bukan bidang yang dikuasai. Dengan kata lain, tidak sedikit pula mahasiswa yang memilih jurusan akuntansi hanya sebatas untuk memperoleh gelar sarjana, bukan untuk menimba ilmu dan menerapkannya dalam pekerjaan atau profesi.

Untuk mengetahui faktor dan minat yang memiliki perbedaan, dilakukan uji Mann-Whitney pada variabel faktor terhadap masing – masing peringkat minat mahasiswa terhadap profesi akuntansi yang ditunjukkan oleh tabel sebagai berikut :

Tabel 4.25

Test Statistik Uji Mann-Whitney

Faktor Asymp. Sig.

Skor 1 dan

2

Skor 1 dan

3

Skor 1 dan

4

Skor 1 dan

5

Skor 1 dan

6

Skor 2 dan

3

Skor 2 dan

4

Skor 2 dan

5

Skor 2 dan

6

Skor 3 dan

4

Skor 3 dan

5

Skor 3 dan

6

Skor 4 dan

5

Skor 4 dan

6

Skor 5 dan

6 Faktor Secara

Keseluruhan 0,011 0,008 0,002 0,005 0,064 0,26 0,595 0,48 0,182 0,113 0,018 0,042 0,069 0,079 0,746 Lingkungan

Kerja 0,592 0,676 0,646 0,721 1 0,62 0,547 0,913 0,306 0,923 0,716 0,541 0,704 0,502 0,386 Keuntungan

dari Profesi Akuntansi

0,01 0,003 0,001 0,004 0,049 0,438 0,549 0,091 0,046 0,822 0,004 0,024 0,002 0,019 0,105 Insentif

Finansial dan non Finansial

0,055 0,019 0,005 0,01 0,064 0,099 0,506 0,956 0,402 0,007 0,023 0,794 0,369 0,288 0,329 Latar

Belakang Pendidikan

0,013 0,084 0,004 0,011 0,06 0,048 0,695 0,528 0,375 0,006 0,009 0,084 0,2 0,326 0,427 Sumber : Data yang diolah

Dari tabel diatas, terlihat bahwa mahasiswa yang memiliki perbedaan minat karir, berdasarkan faktor secara keseluruhan adalah mahasiswa yang memiliki skor 1 (tidak berminat atau memilih profesi akuntansi) dan 2 (cenderung tidak berminat atau memilih profesi akuntansi), 1 (tidak berminat atau memilih profesi akuntansi) dan 3 (posisi netral), 1 (tidak berminat atau memilih profesi akuntansi) dan 4 (cenderung berminat atau memilih profesi akuntansi), 1 (tidak berminat atau memilih profesi akuntansi) dan 5 (berminat atau memilih profesi akuntansi), 3 (posisi netral) dan 5 (berminat atau memilih profesi akuntansi), serta 3 (posisi netral) dan 6 (sangat berminat atau memilih profesi akuntansi). Nilai asymp. sig atau nilai p keenam kelompok tersebut kurang dari 0,05.

Nilai p masing – masing kelompok secara berurutan adalah 0,011; 0,008; 0,002; 0,005;

0,018; 0,042. Sementara kelompok nilai skor mahasiswa yang lain tidak memiliki perbedaan karena memilikiasymp. sigatau nilai p lebih dari 0,05.

Jika dilihat berdasarkan masing – masing faktor, kelompok – kelompok skor pada faktor lingkungan kerja sama sekali tidak memiliki perbedaan dalam pemilihan karir. Hal ini berbeda dengan ketiga faktor lainnya, yaitu keuntungan dari profesi akuntansi, insentif finansial dan non finansial, serta latar belakang pendidikan. Kelompok – kelompok tersebut memiliki kelompok skor yang memiliki perbedaan dalam pemilihan karir. Perbedaan tersebut didapat berdasarkan nilai asymp. sig atau nilai p, kelompok – kelompok skor yang memiliki perbedaan merupakan kelompok skor yang memiliki nilai asymp. sig kurang dari 0,05. Kelompok nilai atau skor mahasiswa yang tidak memiliki perbedaan dalam pilihan karir memiliki nilaiasymp. sigatau nilai p yang lebih dari 0,05.

Faktor keuntungan dari profesi akuntansi memiliki kelompok perbedaan yang paling banyak, yaitu sebanyak 10 kelompok yang terdiri dari kelompok skor 1 (tidak berminat atau memilih profesi akuntansi) dan 2 (cenderung tidak berminat atau memilih profesi akuntansi), skor 1 (tidak berminat atau memilih profesi akuntansi) dan 3 (posisi

netral), skor 1 (tidak berminat atau memilih profesi akuntansi) dan 4 (cenderung berminat atau memilih profesi akuntansi), skor 1 (tidak berminat atau memilih profesi akuntansi) dan 5 (berminat atau memilih profesi akuntansi), skor 1 (tidak berminat atau memilih profesi akuntansi) dan 6 (sangat berminat atau memilih profesi akuntansi), skor 2 (cenderung tidak berminat atau memilih profesi akuntansi) dan 6, 3 (posisi netral), dan 5 (berminat atau memilih profesi akuntansi), 3 (posisi netral) dan 6 (sangat berminat atau memilih profesi akuntansi), 4 (cenderung berminat atau memilih profesi akuntansi) dan 5 (berminat atau memilih profesi akuntansi), serta terakhir skor 4 (cenderung berminat atau memilih profesi akuntansi) dan 6 (sangat berminat atau memilih profesi akuntansi).

Sementara itu, faktor latar belakang pendidikan memiliki tujuh kelompok skor perbedaan, sedangkan faktor insentif finansial dan non finansial hanya memiliki lima kelompok skor perbedaan.

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

1. Tidak ada mahasiswa STIE Indonesia Banking School yang sama sekali tidak memiliki minat terhadap profesi akuntansi. Mahasiswa yang memiliki minat kecil terhadap profesi akuntansi adalah sebanyak empat mahasiswa atau 5,1% jumlah responden. Sebanyak 27 mahasiswa atau 34, 2% dari jumlah responden berada di posisi tengah, yaitu memiliki minat terhadap profesi akuntansi dan profesi non akuntansi di saat yang sama. 30 mahasiswa atau 38% jumlah respoden lebih cenderung berminat menjadi akuntan, sedangkan yang sangat berminat menjadi akuntan sebanyak dua mahasiswa.

2. Dari 59% mahasiswa yang berada pada posisi netral, cenderung memilih profesi akuntansi, berminat terhadap profesi akuntansi, dan sangat berminat terhadap profesi akuntansi, sebanyak 33 mahasiswa atau lebih dari 41% jumlah responden memilih profesi sebagai akuntan perusahaan. Akuntan publik dipilih sebagai profesi oleh 23 mahasiswa, sedangkan untuk akuntan pemerintah hanya empat mahasiswa yang memilih profesi tersebut. Terdapat empat mahasiswa yang memilih dua profesi akuntan dan yang memiliki tiga profesi sebagai pilihan karir hanya satu mahasiswa. Tabel di atas juga menunjukkan bahwa tidak ada mahasiswa STIE Indonesia Banking School yang berminat menjadi akuntan pendidik dan sebanyak 14 mahasiswa tidak memilih profesi akuntansi sebagai pilihan karir

mereka. Alasan utama mahasiswa tidak memilih profesi akuntan pendidik adalah gaji yang kecil dan tingkat kesulitan profesi tersebut.

Dari 32 mahasiswa yang memilih profesi non akuntansi, 16 mahasiswa memilih pengusaha sebagai profesi. Lapangan pekerjaan yang tidak banyak menjadi alasan mahasiswa memilih untuk membuka usaha sendiri atau melanjutkan usaha orang tua.

Pegawai Negeri Sipil (PNS) dipilih oleh lima mahasiswa. Pandangan bahwa PNS tidak memiliki pekerjaan yang berat menjadi alasan mahasiswa memilih profesi ini. Manajer Perusahaan dipilih oleh empat mahasiswa, dan dua mahasiswa memilih sebagai konsultan.

Satu orang mahasiswa memiliki tiga plihan profesi, yaitu manajer perusahaan, pengusaha, dan PNS. Sisanya, empat orang mahasiswa tidak memilih kelima pilihan profesi yang ada karena pilihan profesi yang diminati tidak ada dalam pilihan jawaban, yaitu bankir, pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), pendidik non akuntansi, dan event organizer.

3. Berdasarkan pengujian hipotesis terhadap hipotesis pertama, diperoleh hasil bahwa H01 diterima, sehingga Ha1 penelitian ini, yaitu terdapat perbedaan pilihan karir mahasiswa yang disebabkan oleh persepsi mahasiswa terhadap profesi akuntansi ditolak. Artinya, dalam memilih karir sebagai akuntan maupun non akuntan, persepsi mahasiswa STIE Indonesia Banking School tidak menjadi pertimbangan. Hasil tersebut konsisten dengan analisis deskriptif persepsi mahasiswa dan analisis minat karir mahasiswa. Pada analisis deskriptif tersebut, hanya 31 mahasiswa STIE Indonesia Banking School yang memiliki persepsi baik terhadap profesi akuntansi. Namun pada analisis minat karir mahasiswa, terdapat 42 mahasiswa yang cenderung memilih akuntansi sebagai pilihan karir setelah lulus

(mahasiswa yang memiliki poin 4 s.d 6). Sehingga dapat dikatakan bahwa persepsi terhadap suatu profesi tidak secara mutlak mempengaruhi pilihan karir mahasiswa.

Berdasarkan uji hipotesis kedua, diperoleh hasil bahwa H02 ditolak sehingga Ha2 penelitian ini, yaitu terdapat perbedaan terhadap pilihan karir mahasiswa yang disebabkan oleh faktor – faktor lain diterima. Artinya, dalam memilih karir sebagai akuntan maupun non akuntan, faktor – faktor lain seperti lingkungan kerja, keuntungan atau kelebihan dari suatu profesi, insentif, dan latar belakang pendidikan menjadi pertimbangan mahasiswa STIE Indonesia Banking School. Dalam uji posthocdengan uji Mann-Whitney terhadap hipotesis ini, jika dilihat dari faktor secara keseluruhan, terdapat enam kelompok skor mahasiswa yang memiliki perbedaan. Sedangkan jika dilihat berdasarkan masing – masing faktor, faktor keuntungan dari profesi akuntansi memiliki kelompok perbedaan yang paling banyak, yaitu sebanyak 10 kelompok. Diikuti oleh faktor latar belakang pendidikan memiliki tujuh kelompok skor perbedaan, dan faktor insentif finansial dan non finansial yang memiliki lima kelompok skor perbedaan. Sementara itu, faktor lingkungan kerja sama sekali tidak memiliki kelompok skor perbedaan. Kelompok – kelompok skor yang memiliki perbedaan tersebut didapat dari nilai asymp. sigatau nilai p yang kurang dari 0,05. Kelompok nilai atau skor mahasiswa yang tidak memiliki perbedaan dalam pilihan karir memiliki nilai asymp.

sigatau nilai p yang lebih dari 0,05.

5.2 Saran

a. Untuk STIE Indonesia Banking School

1. Diharapkan dapat meningkatkan kualitas bahan ajar dan membentuk teaching team yang diberikan kepada mahasiswa sehingga minat belajar mahasiswa meningkat dan dapat menerapkan ilmu yang didapat di dunia kerja.

2. Mendorong peningkatan kinerja dosen dalam mengajar sehingga mahasiswa dapat menyerap bahan ajar secara lebih maksimal.

b. Untuk Mahasiswa Jurusan Akuntansi

1. Memiliki minat yang lebih pasti dan terarah sehingga dalam belajar mahasiswa lebih fokus dan dapat memiliki karir yang sesuai dengan keahlian, keinginan, serta pendidikan yang didapat.

2. Memiliki semangat yang lebih tinggi dalam belajar dan secara terus menerus menggali informasi tentang berbagai macam profesi. Pandangan yang lebih luas dapat membuat mahasiswa memiliki pertimbangan yang lebih matang terhadap pilihan karir setelah lulus.

c. Untuk Peneliti Selanjutnya

1. Diharapkan mengkaji ulang indikator – indikator yang digunakan dan menambahkan faktor – faktor lain yang dianggap dapat mempengaruhi pilihan karir mahasiswa.

2. Mengambil jumlah responden yang lebih banyak, angkatan yang lebih beragam, jurusan yang berbeda, atau institusi yang berbeda - beda sehingga hasil penelitian dapat digeneralisasikan secara lebih umum.

3. Menggunakan pertanyaan tertutup dan pernyataan terbuka serta data wawancara yang lebih banyak sebagai instrumen penelitian, agar penelitian lebih lengkap dan pengaruh bias tidak dapat diukur.

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. 2004. Auditing. Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Agustiningsih, Indriyani. 2005. Studi Survei pada Mahasiswa Fakulutas Ekonomi Universitas Padjajaran mengenai Persepsi Mahasiswa Akuntansi Tentang Lingkungan Kerja Auditor Terhadap Pilihan Karirnya Sebagai Auditor. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama Bandung.

Aprianti, Diana. 2006. Studi Kasus pada Universitas Islam Indonesia tentang Persepsi Mahasiswa Akuntansi Terhadap Lingkungan Kerja Akuntan Publik. Skrispsi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.

Elder, Randal J. Beasly, Mark S. Arens, Alvin A. 2009. Auditing and Assurance Services.

Thirteenth Edition. Global Edition.Pearson Prentice Hall. United States of America.

Fitriany dan Yulianty. 2007. Perbedaan Persepsi antara Mahasiswa Senior dan Junior Mengenai Profesi Akuntan pada Program S1 Reguler, S1 Ekstensi, dan Diploma 3.

Simposium Nasional Akuntansi X Makassar.

Ghozali, Imam. 2006, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang.

Handhika, Anggara Yudha. 2010. Persepsi Mahasiswa Akuntansi Terhadap Faktor – Faktor Pemilihan Karir Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik (Studi Kasus pada Mahasiswa Akuntansi di UPN “Veteran” Jawa Timur). Skripsi Fakultas Ekonomi UPN “Veteran” Jawa Timur.

Hansen, Don R. and Mowen, Maryanne M.. 2006. Managerial Accounting : The Cornerstone for Business Decision: Thomson South Western. United States of America.

Hasan, Iqbal. 2006. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Bumi Aksara. Jakarta.

Hidayati, Ataina, 2002. Perkembangan Riset Akuntansi Keperilakuan Berbagai Teori dan Pendekatan yang Melandasi. Jurnal Akuntansi Auditing Indonesia Volume 6 No. 2, Desember 2002.

Indonesia Banking School. 2010. Pedoman dan Teknik Penyusunan Skripsi. STIE Indonesia Banking School. Jakarta.

Ismahardiata, Lucky. 2010. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi UPN “ Veteran “ Jawa Timur. Skripsi Fakultas Ekonomi UPN

“Veteran” Surabaya.

Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi IV tahun 2008

Keputusan Menteri Keuangan No. 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 179/U/2001 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntansi

Kreitner, Robert. and Kinicki, Angelo. 2004. Organizational Behavior. Internal Edition. 6th Edition. McGraw-Hill. United States of America.

Kusuma, Indra Wijaya. 2003. Topik Penelitian Akuntansi Keperilakuan Dalam Jurnal Behavioral Research in Accounting. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Volume 5 No. 2, Agustus 2003.

Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi 6. Jakarta : Salemba Empat.

Rahayu, Sri. Sudaryono, Eko Arif. Setiawan, Doddy. 2003. Persepsi Mahasiswa Mengenai Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pilihan Karir. Simposium Nasional Akuntansi VI Surabaya.

Robbins, Stephen P. and Judge, Timothy A. 2011. Organizational Behavior. Global Edition.

14th Edition. Pearson. United States of America.

Sekaran, Uma. 2006. Metode Penelitian Untuk Bisnis. Edisi 4 Jilid 1. Jakarta : Salemba Empat.

Setyadi, Edi Joko. 2008. Hubungan antara Komitmen Profesional dan Sosialisasi Antisipatif dengan Orientasi Etika Mahasiswa Akuntansi (Studi pada Perguruan Tinggi di Jawa Tengah). Tesis Magister Sains Akuntansi Universitas Diponegoro Semarang.

Setiyani, Rediana. 2005. Faktor – Faktor yang Membedakan Mahasiswa Akuntansi dalam Memilih Profesi sebagai Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik (Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi Perguruan Tinggi Negeri di Pulau Jawa). Tesis Magister Sains Akuntansi Universitas Diponegoro Semarang.

Soemarso, S.R. 2000. Akuntansi Suatu Pengantar : Jilid I. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Suartana, I Wayan. 2010. Akuntansi Keperilakuan : Teori dan Implementasi. Penerbit ANDI. Yogyakarta.

Sudarsono, Yosi. 2009. Survei pada Universitas Muhammadiyah Surakarta tentang Persepsi Mahasiswa Akuntansi Terhadap Lingkungan Kerja Akuntan Publik di Indonesia. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Sumarna, Agus. 2002. Sarjana Akuntansi dan Potensi yang Perlu Digali. Media Akuntansi 30, Edisi Des. 2002 - Jan. 2003 (hal. 17-20)

Sunardi. 2008. Makalah : Hakekat Karir. PLB Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Undang – Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Undang – Undang No. 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik

Vlãsceanu, L., Grünberg, L., and Pârlea, D., 2004,Quality Assurance and Accreditation: A Glossary of Basic Terms and Definitions(Bucharest, UNESCO-CEPES)

Widyasari, Yuanita. 2010. Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Faktor – Faktor yang Membedakan Pemilihan Karir (Studi pada Universitas Diponegoro dan UNIKA Soegijapranata). Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.

Wulansari, Amilia Septi. 2008. Studi Persepsi Mahasiswa Akuntansi Terhadap Profesionalisme Dosen Akuntansi Perguruan Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.

Zanaria, Yulita. 2007. Persepsi Atribut Pekerjaan dan Kepuasan Kerja dalam Perspektif Laki – Laki, Perempuan, Tua, dan Muda Terhadap Profesi Akuntansi (Studi Empiris pada Profesi Akuntansi di Provinsi Lampung). Tesis Magister Sains Akuntansi Universitas Diponegoro Semarang.

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian 1. Angkatan :

2. Jenis Kelamin :

Bagian I Persepsi dan Pengetahuan Terhadap Profesi Akuntan 1. Apa yang menyebabkan Anda memilih jurusan akuntansi?

a. Dorongan orang tua b.Dorongan dari teman c. Minat dari diri sendiri d. ...

2. Apakah Anda sebagai mahasiswa jurusan akuntansi mengenal profesi akuntan?

a. Ya b. Tidak

3. Jika jawaban Anda “Ya”, darimana Anda memperoleh informasi tentang profesi akuntan?

a. Dosen b. Teman

c. Buku / Literatur d. Internet

e. ...

4. Profesi akuntan manakah yang Anda kenal dengan baik? (Anda boleh memilih lebih dari satu)

a. Akuntan Publik b. Akuntan Perusahaan c. Akuntan Pendidik d. Akuntan Pemerintah

Bagian II Faktor – Faktor yang Memengaruhi Pilihan Karir

No Pertanyaan

1 Profesi akuntan menawarkan gaji yang

tinggi STS 1 2 3 4 5 SS 2 Potensi kenaikan gaji pada profesi

akuntan cepat STS 1 2 3 4 5 SS 3 Profesi akuntan menawarkan dana

pensiun STS 1 2 3 4 5 SS 4 Profesi akuntan memiliki beban

pekerjaan yang tinggi STS 1 2 3 4 5 SS

5 Profesi akuntan memiliki waktu kerja

yang tidak menentu STS 1 2 3 4 5 SS 6 Tantangan pekerjaan dalam profesi

akuntan tinggi STS 1 2 3 4 5 SS 7 Rutinintas pekerjaan dalam profesi

akuntan tinggi STS 1 2 3 4 5 SS 8 Profesi akuntan memiliki prestise

tinggi di mata masyarakat STS 1 2 3 4 5 SS 9 Kesempatan untuk memiliki interaksi

sosial dalam profesi akuntan tinggi STS 1 2 3 4 5 SS 10 Mahasiswa memilih profesi akuntan

karena sesuai dengan gelar atau

pendidikan yang ditempuh STS 1 2 3 4 5 SS 11 Mahasiswa memilih profesi akuntan

karena ingin menerapkan ilmu yang

didapat STS 1 2 3 4 5 SS 12 Dalam profesi akuntan, terdapat

penghargaan ketika mencapai prestasi STS 1 2 3 4 5 SS 13 Profesi akuntan memiliki banyak cara

untuk naik jabatan STS 1 2 3 4 5 SS 14 Lapangan kerja untuk profesi akuntan

terbuka lebar STS 1 2 3 4 5 SS 15 Dalam mendapatkan pekerjaan, profesi

akuntan memiliki kompetisi yang

rendah STS 1 2 3 4 5 SS 16 Profesi akuntan menawarkan

kesempatan untuk lompatan karir STS 1 2 3 4 5 SS 17 Mahasiswa memilih profesi akuntan

karena sesuai dengan keahlian yang

dimiliki STS 1 2 3 4 5 SS 18 Mahasiswa memilih profesi akuntan

karena adanya pelatihan kerja STS 1 2 3 4 5 SS

Bagian III Pilihan Karir Setelah Lulus

1. Pertanyaan

Seberapa besar minat Anda untuk

menjadi akuntan STB 1 2 3 4 5 SB

2. Jika “Sangat Berminat, dst.. ”, profesi akuntan apa yang Anda pilih?

a. Akuntan Publik

b. Akuntan Perusahaan c. Akuntan Pendidik d. Akuntan Pemerintah

3. Jika jawaban no. 1 “Sangat Tidak Berminat, dst..”profesi apa yang akan Anda pilih?

a. Manajer Perusahaan b. Pengusaha

c. Pegawai Negeri Sipil (PNS) d. Politikus

e. Konsultan

f. ...

Lampiran 2 : Hasil Statistik Deskriptif

Statistics Persepsi

dorongan tahu_akuntan informasi

profesi_akuntan si

N Valid 79 79 79 79

Missing 0 0 0 0

Mean 2.3291 .9494 1.8776 2.6329

Std. Deviation 1.03430 .22065 1.20502 2.42412

Range 4.00 1.00 5.00 9.00

Minimum 1.00 .00 .00 1.00

Maximum 5.00 1.00 5.00 10.00

Percentiles 50 3.0000 1.0000 1.5000 2.0000

Statistics Faktor

Statistics gaji kenaikan_gaji dana_pensiun beban_kerja waktu_kerja tantangan_kerja

N Valid 79 79 79 79 79 79

Missing 0 0 0 0 0 0

Mean 3.7215 3.4810 3.1139 4.4684 4.1519 4.2025

Std. Deviation .87613 .84521 .83186 .93144 1.15568 .97901

Range 5.00 3.00 5.00 5.00 5.00 5.00

Minimum 1.00 2.00 1.00 1.00 1.00 1.00

Maximum 6.00 5.00 6.00 6.00 6.00 6.00

Percentiles 16.66666667 3.0000 3.0000 2.0000 4.0000 3.0000 3.0000

33.33333333 3.0000 3.0000 3.0000 4.0000 4.0000 4.0000

50 4.0000 4.0000 3.0000 5.0000 4.0000 4.0000

66.66666667 4.0000 4.0000 3.0000 5.0000 5.0000 5.0000

83.33333333 4.6667 4.0000 4.0000 5.0000 5.0000 5.0000

rutinitas_kerja Prestise interaksi_sosial sesuai_gelar menerapkan_ilmu penghargaan

79 79 79 79 79 79

0 0 0 0 0 0

4.2278 3.8481 3.3797 3.9494 3.7848 3.6962

.99935 .87835 1.11291 .83049 .92917 .95212

5.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00

1.00 2.00 1.00 1.00 1.00 1.00

6.00 6.00 6.00 6.00 6.00 6.00

3.0000 3.0000 2.0000 3.0000 3.0000 3.0000

4.0000 4.0000 3.0000 4.0000 4.0000 3.0000

4.0000 4.0000 3.0000 4.0000 4.0000 4.0000

5.0000 4.0000 4.0000 4.0000 4.0000 4.0000

5.0000 5.0000 4.0000 5.0000 5.0000 5.0000

naik_jabatan lapangan_kerja kompetisi_kerja lompatan_karir sesuai_keahlian

79 79 79 79 79

0 0 0 0 0

3.4810 3.9873 2.5190 3.5696 3.7722

.87502 1.00631 1.16422 .85760 1.02469

5.00 4.00 5.00 3.00 5.00

1.00 2.00 .00 2.00 1.00

6.00 6.00 5.00 5.00 6.00

3.0000 3.0000 1.0000 3.0000 3.0000

3.0000 3.0000 2.0000 3.0000 3.0000

3.0000 4.0000 2.0000 4.0000 4.0000

4.0000 4.0000 3.0000 4.0000 4.0000

4.0000 5.0000 4.0000 4.0000 5.0000

Statistics Minat

N Valid 79

Missing 0

Mean 3.5316

Std. Deviation 1.06018

Range 5.00

Minimum 1.00

Maximum 6.00

Percentiles 14.28571429 3.0000 28.57142857 3.0000 42.85714286 3.0000 57.14285714 4.0000 71.42857143 4.0000 85.71428571 5.0000

Lampiran 3 : Hasil Uji Validitas

No Variabel Korelasi

(Pearson) R Tabel Keterangan

1

Persepsi Mahasiswa 1. dorongan memilih 2. tahu profesi akuntan 3. sumber informasi

4. profesi akuntan yang diketahui

0, 260 0, 279 0, 370 0, 808

0, 2213 0, 2213 0, 2213 0, 2213

Valid Valid Valid Valid

2

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Karir 1. gaji

2. kenaikan gaji 3. dana pensiun 4. beban kerja 5. waktu kerja

6. tantangan pekerjaan 7. rutinitas pekerjaan 8. prestise

9. interaksi sosial 10. sesuai dengan gelar

11. keinginan menerapkan ilmu 12. adanya penghargaan

13. potensi naik jabatan 14. lapangan kerja 15. kompetisi kerja 16. lompatan karir

17. sesuai dengan keahlian 18. adanya pelatihan kerja

0, 672 0, 679 0, 258 0, 575 0, 487 0, 571 0, 426 0, 599 0, 566 0, 644 0, 573 0, 709 0,702 0, 462 0, 092 0, 630 0, 725 0, 694

0, 2213 0, 2213 0, 2213 0, 2213 0, 2213 0, 2213 0, 2213 0, 2213 0, 2213 0, 2213 0, 2213 0, 2213 0, 2213 0, 2213 0, 2213 0, 2213 0, 2213 0, 2213

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid

Valid Valid Valid

3

Karir Mahasiswa 1. minat terhadap akuntansi 2. profesi akuntansi pilihan 3. profesi non akuntansi pilihan

0, 305 0, 688 0, 437

0, 2213 0, 2213 0, 2213

Valid Valid Valid

Lampiran 4 : Hasil Uji Reliabilitas

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 79 100.0

Excludeda 0 .0

Total 79 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.781 25

Lampiran 5 : Hasil Analisis Faktor

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .774 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 640.615

df 136

Sig. .000

Total Variance Explained

Component

Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Rotation Sums of Squared Loadings Total

% of Variance

Cumulative

% Total

% of

Variance Cumulative % Total

% of

Variance Cumulative %

1 6.216 36.566 36.566 6.216 36.566 36.566 2.929 17.232 17.232

2 1.911 11.243 47.809 1.911 11.243 47.809 2.897 17.042 34.274

3 1.713 10.076 57.885 1.713 10.076 57.885 2.611 15.357 49.631

4 1.066 6.271 64.156 1.066 6.271 64.156 2.469 14.525 64.156

5 .897 5.279 69.434

6 .815 4.794 74.228

7 .724 4.258 78.486

8 .618 3.633 82.119

9 .586 3.449 85.567

10 .542 3.190 88.757

11 .484 2.848 91.605

12 .358 2.106 93.711

13 .324 1.905 95.616

14 .251 1.475 97.091

15 .206 1.213 98.304

16 .178 1.047 99.351

17 .110 .649 100.000

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Rotated Component Matrixa Component

1 2 3 4

Gaji .409 .249 .537 .185

kenaikan_gaji .219 .541 .495 .113

dana_pensiun -.144 -.060 .701 -.017

beban_kerja .801 .140 -.024 .237

waktu_kerja .807 .054 .196 -.147

tantangan_kerja .756 .026 .158 .227

rutinitas_kerja .592 .232 -.372 .368

Prestise .408 .218 .521 .126

interaksi_sosial .090 .128 .661 .262

sesuai_gelar .047 .398 .031 .845

menerapkan_ilmu .126 .008 .216 .865

Penghargaan .181 .479 .567 .208

naik_jabatan .354 .512 .275 .318

lapangan_kerja -.112 .746 -.013 .262

lompatan_karir .149 .804 .143 .065

sesuai_keahlian .239 .657 .080 .448

pelatihan_kerja .190 .335 .452 .440

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Rotation Method: Equamax with Kaiser Normalization.

a. Rotation converged in 7 iterations.

Lampiran 6 : Hasil Uji Kruskal-Wallis Hipotesis Satu

Ranks

Minat N Mean Rank

Persepsi 1.00 4 24.75

2.00 6 37.58

3.00 27 34.94

4.00 30 41.42

5.00 10 51.15

6.00 2 69.00

Total 79

Test Statisticsa,b persepsi Chi-Square 8.975

Df 5

Asymp. Sig. .110 a. Kruskal Wallis Test b. Grouping Variable:

minat

Dokumen terkait