PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Batasan Masalah
Tujuan Penelitan
Kegunaan Penelitian
Kajian Terhadap Penelitian Terdahulu
Sistematika Penulisan
LANDASAN TEORI
Pengertian Pola Asuh
Theresa Indira Shanti juga mengatakan bahwa parenting adalah interaksi antara orang tua dengan anaknya, yaitu bagaimana sikap dan perilaku orang tua ketika berinteraksi dengan anaknya, meliputi bagaimana menegakkan aturan, mengajarkan nilai dan norma, memberikan kasih sayang, serta menunjukkan. Sehat. sikap dan perilakunya agar dapat menjadi teladan dan teladan bagi anak-anaknya. Sedangkan menurut Hurlock, pola asuh orang tua merupakan upaya pendidikan terhadap anak agar kelak dapat beradaptasi dengan lingkungan sosialnya dan diterima oleh masyarakat. Shanock berpendapat bahwa pola asuh adalah segala tingkah laku orang tua sehari-hari, baik yang berhubungan langsung dengan anak maupun tidak, yang dapat ditangkap atau dilihat oleh anak, dengan harapan apa yang ditanamkan kepada anak akan memberikan dampak positif dalam kehidupannya.
12 Muhammad Fikri, Tesis: “Konsep parenting dalam perspektif Surah Luqman dan Implementasinya” (Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim, 2016). Terkait kemandirian remaja, idealnya orang tua ikut serta dalam masa remaja dewasa karena kedua orang tua akan belajar mandiri, baik melalui proses pembelajaran sosial maupun melalui proses timbal balik dengan prinsip pertukaran sosial. Satu hal yang sebaiknya dihindari oleh orang tua adalah proses pengasuhan anak bukanlah hubungan satu arah dimana orang tua mempengaruhi anaknya.
Lebih dari itu, pola asuh orang tua merupakan proses interaksi orang tua dan anak yang dipengaruhi oleh budaya dan institusi sosial tempat anak dibesarkan. Pola asuh juga erat kaitannya dengan kemampuan keluarga dan masyarakat dalam memberikan perhatian, waktu dan dukungan untuk memenuhi kebutuhan fisik, mental dan sosial pertumbuhan anak dan anggota keluarga lainnya.
Model Pola Asuh
Dalam disiplin otoriter, orang tua menetapkan aturan dan menyuruh anak untuk mematuhinya. Dariyo menjelaskan pola asuh demokratis adalah kedudukan yang sama antara anak dan orang tua, tujuan yang harus dicapai bersama dengan mempertimbangkan kedua belah pihak, anak diberi kebebasan untuk bertanggung jawab, artinya apa yang ingin dilakukan anak di bawah pengawasan orang tua. dan dapat bertanggung jawab secara moral. . 15 Nur Istiqomah Hidayati, “Pola Pola Asuh Otoritarian Bagi Orang Tua, Kecerdasan Emosional dan Kemandirian Anak”, Jurnal Psikologi Indonesia, Vol 03, No 03.
Lebih lanjut Gunarsa juga mengartikan pola asuh demokratis sebagai suatu pola pengasuhan dimana remaja diperbolehkan mengutarakan pendapatnya, mendiskusikan pendapatnya dengan orang tua, mengambil dan menentukan keputusan, namun orang tua tetap mengawasi remaja dalam mengambil keputusan akhir. Lambat laun, orang tua memberikan tanggung jawab kepada anaknya atas segala perbuatannya hingga ia menjadi dewasa. Pola asuh seperti ini dapat menyebabkan anak menjadi egois karena orang tua cenderung memanjakan anak dengan hal-hal materi. Keegoisan ini akan menjadi penghalang hubungan antara anak dengan orang lain.
Pola asuh yang demikian akan menghasilkan anak yang kurang memiliki kompetensi sosial karena adanya kontrol. Orang tua yang permisif, kurang tegas dalam menerapkan aturan yang ada, dan anak diberikan kebebasan sebesar-besarnya untuk berbuat dan memenuhi keinginannya.
Aspek-Aspek Pola Asuh
Faktor-Faktor Pola Asuh
Orang Tua
- Pengertian Orang Tua
Remaja
- Pengertian Remaja
- Tugas Perkembangan Remaja
Kemandirian
- Pengertian Kemandirian
- Aspek-Aspek Kemandirian
- Faktor-Faktor Kemandirian
- Kemandirian Remaja
METODE PENELITIAN
Penjelasan Judul Penelitian
Waktu dan Lokasi Penelitian
Subjek dan Informan Penelitan
Data Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Letak Geografis
Ekonomi Masyarakat
Sarana dan Prasarana Masyarakat
Kondisi Penduduk
RT 6 dan RT 7 merupakan pusat komunitas suku Lembak dan hanya sedikit rumah yang berstatus komunitas pendatang. Masyarakat Kelurahan Semarang rata-rata berhenti pada jenjang SMA dan hanya 40% yang melanjutkan ke perguruan tinggi dan banyak warga yang memilih bekerja tamat SMA61. Berdasarkan tabel di atas, penduduk tertinggi terdapat pada kelompok umur 25-55 tahun dan penduduk terendah.
Dilihat dari jenis pekerjaan di Kelurahan Semarang, rata-rata mata pencahariannya adalah pedagang, petani, dan buruh. Tak hanya itu, setiap masjid di Kelurahan Semarang memiliki Taman Pendidikan (TP) Al-Qur'an sebagai tempat belajar membaca, menulis, dan menghafal Al-Qur'an.
Profil Informan
Berikut beberapa data dari 8 orang tua yang menjadi informan dalam penelitian ini yang berhasil peneliti dapatkan. R adalah seorang Pegawai Negeri Sipil di salah satu kantor pemerintahan di kota Bengkulu dan GM juga merupakan orang tua tunggal. WH memiliki 5 orang anak dimana AN merupakan anak ketiga, latar belakang pendidikan WH adalah SMA.
Hasil Penelitian
Jelaskan tugas dan tanggung jawab kepada anak. Orang tua memperingatkan anak tentang konsekuensi dari setiap pilihan.
Tabel Rekapitulasi Hasil
Orang tua mengharapkan anak bisa mandiri, namun ketika anak benar-benar membutuhkan bantuan, orang tua siap membantu. Ketika orang tua berbicara, mereka berusaha menyesuaikan dengan usia anak agar dapat menjalin bonding dengan anak. Ketika anak melakukan kesalahan, orang tua akan berusaha memahami kondisi anak dengan mengajak anak berkomunikasi.
Sebagai orang tua, Anda pasti akan memberikan bingkisan ketika anak Anda meraih prestasi yang luar biasa. Terkadang, ketika anak melakukan kesalahan kecil, orang tua akan menenangkan diri terlebih dahulu, namun lain halnya jika anak melakukan kesalahan besar. Ketika anak melakukan kesalahan, orang tua akan mengukurnya dan menentukan penyebab masalahnya.
Ketika anak melakukan kesalahan, orang tua akan memberikan hukuman yang berat dan menuntut agar anak tidak mengulanginya lagi. Memperlakukan anak tetaplah sebaik mungkin, namun lain halnya, ketika anak melakukan kesalahan maka orang tua akan langsung menegurnya. Pada dasarnya, orang tua tidak harus selalu menjadi sosok yang menakutkan bagi anak berdasarkan hal tersebut.
Ketika anak melakukan kesalahan, orang tua langsung menegur anak dan memberikan nasehat agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Apabila menurut orang tua anak sudah keterlaluan dalam melakukan kesalahan, maka orang tua akan menegurnya dengan harapan anak tidak mengulanginya. Bagaimanapun, orang tua memberikan kebebasan kepada anak untuk bertindak, tidak ada batasan yang dikenakan pada anak.
Orang tua tidak pernah keras terhadap anak sehingga terkesan cuek khususnya dalam pendidikan/sekolah anak. Saat anak keluar rumah, orang tua selalu berpesan agar anak berhati-hati dan menjaga diri. Karena kesibukan orang tua dengan pekerjaan, mereka terkesan kurang peduli terhadap anak remajanya dalam hal pendidikan dan lain-lain.