• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis potensi bahaya, penilaian risiko dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "analisis potensi bahaya, penilaian risiko dan"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS POTENSI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO DAN PENGENDALIANNYA MENGGUNAKAN METODE HAZARD

IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT AND RISK CONTROL (HIRARC)

(Studi Kasus Di Divisi Perawatan (Bengkel Utama) PT Bukit Asam Tbk Tanjung Enim, Sumatera Selatan)

TUGAS AKHIR

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Pada Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik

Universitas Tridinanti Palembang

Disusun Oleh : PRANITA APRIANA SARI

172240501.P

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

2021

(2)
(3)
(4)

iv

Lembar Motto Dan Persembahan

Motto

Success isn’t a result of spontaneous combustion. You must set yourself on fire.

Anonim

Laporan Tugas Akhir ini Kupersembahkan untuk Suami &

Anakku tersayang serta Keluarga Besar.

Terimakasih atas cinta kasih dan dukungan yang tak terhingga.

PAS

(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang berjudul Analisis Potensi Bahaya, Penilaian Risiko Dan Pengendaliannya Menggunakan Metode Hazard Identification Risk Assessment And Risk Control (Studi Kasus Di Divisi Perawatan (Bengkel Utama) PT Bukit Asam Tbk Tanjung Enim, Sumatera Selatan) dengan baik.

Semoga laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat dan dapat menjadi referensi bagi para mahasiswa lainnya untuk studi kasus serupa. Penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berjasa memberikan masukan, motivasi, dukungan dalam rangka menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Ir. Zulkarnain Fatoni, M.T, M.M selaku Dekan Fakultas Teknik, Universitas Tridinanti Palembang.

2. Ibu Faizah Suryani, ST.MT. selaku Ketua Program Studi Teknik Industri sekaligus pembimbing Laporan Tugas Akhir, Universitas Tridinanti Palembang.

3. Bapak Hermanto MZ,ST. MM. selaku pembimbing Laporan Tugas Akhir, Universitas Tridinanti Palembang.

4. Bapak Achmad Syarief A.A selaku pembimbing di PTBA yang mengarahkan dan membimbing dalam penelitian.

(6)

vi

5. Bapak dan Ibu di Divisi Perawatan, Divisi KPK3 dan Keloling, Divisi Manajemen Risiko yang telah membantu dalam proses pengambilan data di PTBA.

6. Suami dan anak terkasih yang selalu menjadi motivasi dan penyemangat dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.

7. Keluarga besar yang selalu mendukung dalam proses penyelesaian Laporan Tugas Akhir.

Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak terkait yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini. Penulis menyadari bahwa penulisan Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis berharap saran, dan masukan yang dapat membangun demi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang. Semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat digunakan sebagaimana mestinya dan berguna pagi para pembaca.

Palembang, April 2021 Pranita Apriana Sari

(7)

vii

DAFTAR ISI

COVER ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS... iii

MOTTO ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

ABSTRAK ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Penelitian Terdahulu ... 5

1.3. Identifikasi Masalah ... 9

1.4. Tujuan Penelitian ... 9

1.5. Manfaat Penelitian ... 9

1.6. Ruang Lingkup Penelitian ... 10

1.7. Sistematika Penelitian ... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12

2.1. Kecelakaan ... 12

2.2. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) ... 13

2.3. Bahaya (Hazard) ... 13

2.3.1 Potensi bahaya yang menimbulkan risiko dampak jangka panjang pada kesehatan. ... 13

2.3.2 Potensi bahaya yang menimbulkan risiko langsung pada keselamatan. 18 2.4. Risiko ... 20

(8)

viii

2.5. Manajemen Risiko ... 20

2.6. HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control) ... 22

2.6.1.Hazard Identification ... 23

2.6.2. Risk Assesment ... 24

2.6.3. Risk Control ... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 30

3.1. Diagram Alir ... 30

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian ... 31

3.3. Pengambilan data ... 31

3.4. Identifikasi Masalah ... 31

3.5. Pengumpulan Data ... 31

3.6. Pengolahan Data... 32

3.7. Analisis Hasil dan Pembahasan ... 32

3.8. Kesimpulan dan Saran... 32

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 33

4.1. Gambaran Umum PTBA ... 33

4.1.1. Sejarah Perusahaan ... 33

4.1.2. Struktur Organisasi ... 34

4.2. Matriks Risiko ... 35

4.2.1. Matriks Dampak ... 35

4.2.2. Matriks Kemungkinan ... 36

4.2.3. Matriks Evaluasi Risiko ... 36

4.3. Identifikasi Bahaya menggunakan Job Safety Analysis (JSA) Divisi Perawatan ... 37

4.4. Penilaian Risiko (Risk Assessment)... 52

4.4.1 Penilaian Risiko sebelum Pengendalian ... 52

4.4.2. Analisis Penyebab Risiko ... 57

4.5. Risk Control (Pengendalian Risiko) ... 60

(9)

ix

4.6. Pembahasan ... 61

4.6.1. Jari putus terjepit potongan material ... 61

4.6.2. Fatality Accident ... 62

4.6.3. Terjatuh dari Ketinggian ... 63

4.6.4. Wajah Terpapar Cairan Kimia ... 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 65

5.1. Kesimpulan ... 65

5.2. Saran ... 66

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Jumlah Kecelakaan Kerja Divisi Perawatan PTBA Tahun 2015 –

2020 ... 4

Gambar 2.1 Hirarki Pengendalian Bahaya ... 18

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian ... 21

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PTBA ... 25

Gambar 4.2 Struktur Organisasi PTBA UPTE ... 25

Gambar 4.3 Struktur Organisasi Divisi Perawatan ... 26

Gambar 4.4 Fishbone Diagram Jari Putus ... 47

Gambar 4.5 Fishbone Diagram Fatality Accident ... 48

Gambar 4.6 Fishbone Diagram Terjatuh dari Ketinggian ... 49

Gambar 4.8 Fishbone Diagram Wajah Terpapar Cairan Kimia ... 50

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data kecelakaan kerja di PTBA Periode 2015 - 2020 ... 2

Tabel 1.2 Jumlah kecelakaan kerja divisi Perawatan PTBA 2015 - 2020 ... 3

Tabel 2.1 Skala “Probability” Pada Standard AS/NZS 4360 ... 16

Tabel 2.1 Skala “Probability” Pada Standard AS/NZS 4360 ... 16

Tabel 2.2 Skala “Severity” Pada Standard AS/NZS 4360 ... 17

Tabel 2.3 Skala “Risk Matrix” Pada Standard AS/NZS 4360 ... 17

Tabel 4.1 Matriks Dampak Manusia PTBA ... 26

Tabel 4.2 Matriks Kemungkinan PTBA ... 27

Tabel 4.3 Matriks Evaluasi Risiko PTBA ... 27

Tabel 4.4 Identifikasi Bahaya Pengoperasian Over Head dan Jib Crane ... 28

Tabel 4.5 Identifikasi Bahaya Pengoperasian Mesin Vicorex ... 29

Tabel 4.6 Identifikasi Bahaya Pengoperasian Mesin Gerinda ... 31

Tabel 4.7 Identifikasi Bahaya Pengoperasian Mesin Bor ... 32

Tabel 4.8 Identifikasi Bahaya Pengoperasian Mesin Gergaji Potong ... 33

Tabel 4.9 Identifikasi Bahaya Perawatan/Perbaikan di Ketinggian ... 31

Tabel 4.10 Identifikasi Bahaya Perbaikan Panel Overhead dan Mobil Crane .... 35

Tabel 4.11 Identifikasi Bahaya Pembuatan Panel Kontrol ... 38

Tabel 4.12 Identifikasi Bahaya Pengisian Refrigant musicool ... 40

Tabel 4.13 Penilaian Risiko Sebelum Pengendalian ... 42

Tabel 4.14 High risk pada Bagian Bengkel Utama ... 47

Tabel 4.15 Pengendalian Risiko ... 50

(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keterangan Penelitian ... 64

Lanpiran 2 Kartu Asistensi Dosen Pembimbing I ... 65

Lanpiran 3 Kartu Asistensi Dosen Pembimbing II ... 66

Lanpiran 4 Dokumen JSA Bagian Bengkel Utama... 67

Lanpiran 5 Hasil Kuisioner Penilaian Kemungkinan Risiko ... 93

Lanpiran 6 Hasil Kuisioner Penilaian Dampak Risiko ... 94

(13)

xiii

ABSTRAK

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) adalah perusahaan yang bergerak di industri pertambangan dengan produk utama adalah batubara. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi Potensi bahaya, Penilaian risiko dan Pengendaliannya menggunakan Metode Hazard Identification Risk Assessment And Risk Control (HIRARC). Hasil penelitian menunjukan terdapat 106 potensi bahaya pada 9 proses kerja dengan rincian sebagai berikut; 11 potensi bahaya pada Pengoperasian over head dan jib crane, 12 potensi bahaya pada Pengoperasian mesin vicorex, 6 potensi bahaya pada Pengoperasian Mesin Gerinda, 8 potensi bahaya pada Pengoperasian Mesin Bor, 7 potensi bahaya pada Pengoperasian mesin gergaji potong, 7 potensi bahaya pada Perawatan/perbaikan di ketinggian, 19 potensi bahaya pada Perbaikan panel overhead dan mobil crane, 20 potensi bahaya pada Pembuatan Panel Kontrol dan 16 potensi bahaya pada Pengisian refrigant musicool. Hasil penilaian risiko K3 pada bagian Bengkel Utama didapatkan 69 risiko kecelakaan kerja dengan level medium to high risk pada 9 proses kerja. Fokus penelitian hanya untuk risiko tertinggi di bagian Bengkel Utama. Dari 69 risiko yang telah dinilai didapatkan 4 risiko dengan nilai tertinggi high risk antara lain Jari putus dengan level risiko 16 (high risk), Fatality Accident dengan level risiko 15 (high risk), Terjatuh dari ketinggian dengan level risiko 16 (high risk), dan Wajah terpapar cairan kimia dengan level risiko 16 (high risk).

Kata kunci : Bahaya, JSA, HIRARC, Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Risiko.

(14)

xiv

ABSTRACT

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) is a company engaged in the mining industry with the main product being coal. This study aims to identify potential hazards, risk assessment and control using the Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control (HIRARC) method. The results showed that there were 106 potential hazards in 9 work processes with the following details; 11 potential hazards to over head and jib crane operations, 12 potential hazards to vicorex machine operation, 6 potential hazards to grinding machine operation, 8 potential hazards to drilling machine operation, 7 potential hazards to cutting saw machine operation, 7 potential hazards to maintenance / repair at altitude, 19 potential hazards in repair of overhead panels and crane cars, 20 potential hazards in Control Panel Manufacturing and 16 potential hazards in refueling musicool filling. The results of the K3 risk assessment in the Main Workshop section showed 69 risks of work accidents with a medium to high risk level in 9 work processes. The focus of research is only for the highest risk in the Main Workshop section. Of the 69 risks that have been assessed, there are 4 risks with the highest high risk value, including broken fingers with a risk level of 16 (high risk), Fatality Accident with a risk level of 15 (high risk), Falling from a height with a risk level of 16 (high risk), and Faces are exposed to chemicals with a risk level of 16 (high risk).

Keywords: Hazard, HIRARC, JSA,Occupational Health and Safety, Risk.

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) adalah perusahaan yang bergerak di industri pertambangan dengan produk utama adalah batubara. Pertambangan batubara adalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian, penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan batubara. Salah satu rangkaian proses dari pertambangan adalah penambangan, pada proses penambangan batubara dibutuhkan alat berat dan alat angkut sebagai upaya untuk pengambilan batubara yang ada di dalam bumi.

Kegiatan penambangan yang melibatkan manusia dan alat dapat menimbulkan potensi bahaya dan risiko kecelakaan kerja. Potensi bahaya dan risiko kecelakaan kerja tersebut dapat dialami oleh semua pegawai yang ada di Perusahaan baik pegawai organik maupun pegawai non organik.

Berdasarkan laporan satuan kerja (satker) Keselamatan Pertambangan, Kesehatan,Kecelakaan Kerja dan Pengelolaan Lingkungan (KPK3L dan Keloling) PTBA tercatat bahwa pada periode Tahun 2015 – 2020 angka kecelakaan kerja yang terjadi sebanyak 50 kasus mulai dari kecelakaan ringan hingga tingkat paling fatal (Kematian).

Tabel 1.1 Data Kecelakaan Kerja di PTBA Periode 2015 - 2020 Periode Jumlah Kecelakaan Keterangan

Tw I 2015 1 Fatality

Tw II 2015 1 Cidera berat

Tw III 2015 1 Cidera berat

(16)

2 Periode Jumlah Kecelakaan Keterangan

Tw IV 2015 2 Cidera berat

Tw I 2016 0 Tidak terjadi kecelakaan

Tw II 2016 4 1 Fatality, 3 Cidera ringan

Tw III 2016 1 Cidera berat

Tw IV 2016 2 Cidera sedang

Tw I 2017 3 1 Fatality, 2 Cidera ringan

Tw II 2017 1 Cidera sedang

Tw III 2017 4 3 Cidera berat, 1 Cidera ringan

Tw IV 2017 5 1 Cidera berat, 1 Cidera

sedang, 3 Cidera ringan

Tw I 2018 5 2 Cidera sedang, 3 Cidera

ringan

Tw II 2018 4 3 Cidera ringan, 1 Cidera berat

Tw III 2018 4 1 Cidera berat, 3 Cidera ringan

Tw IV 2018 3 2 Cidera berat, 1 Cidera ringan

Tw I 2019 0 Tidak terjadi kecelakaan

Tw II 2019 1 Cidera berat

TW III 2019 2 Cidera berat

TW IV 2019 1 Cidera ringan

TW I 2020 1 Fatality

TW II 2020 4 Cidera ringan

Sumber:Laporan K3 Divisi KPK3L dan Keloling PTBA

Salah satu divisi operasional yang merupakan supply chain dari perusahaan PTBA adalah divisi Perawatan, dimana pada divisi perawatan ini alat berat, alat angkut, alat penunjang maupun sarana penunjang pertambangan dilakukan rawatan untuk meningkatkan performa kegiatan penambangan. Aktivitas perawatan

(17)

3 terhadap alat maupun sarana kegiatan penambangan tidak terlepas dari adanya potensi bahaya yang dapat terjadi sewaktu-waktu pada mekanik-mekanik yang melakukan pekerjaan. Tercatat bahwa pada Tahun 2015 – Semester I 2020, telah terjadi kecelakaan kerja sebanyak 15 kasus dapat dilihat pada Tabel 1.2 dan Gambar 1.1, dimana kasus paling parah adalah kematian.

Tabel 1.2 Jumlah Kecelakaan Kerja Divisi Perawatan PTBA Tahun 2015 - 2020

Periode Jumlah

Kecelakaan

Kategori / Skala Sesuai Matriks Dampak Human

Keterangan

TW I 2015 0 - Tidak ada

kecelakaan kerja

TW II 2015 0 - Tidak ada

kecelakaan kerja

TW III 2015 1 4 Cidera berat

TW IV 2015 0 - Tidak ada

kecelakaan kerja

TW I 2016 0 - Tidak ada

kecelakaan kerja

TW II 2016 0 - Tidak ada

kecelakaan kerja

TW III 2016 1 4 Cidera berat

TW IV 2016 0 - Tidak ada

kecelakaan kerja

TW I 2017 1 2 Cidera ringan

TW II 2017 0 - Tidak ada

kecelakaan kerja

TW III 2017 1 2 Cidera ringan

TW IV 2017 1 3 Cidera sedang

TW I 2018 1 2 Cidera ringan

TW II 2018 1 4 Cidera berat

TW III 2018 1 3 Cidera sedang

TW IV 2018 1 4 Cidera berat

TW I 2019 0 - Tidak ada

kecelakaan kerja

TW II 2019 0 - Tidak ada

kecelakaan kerja

TW III 2019 0 - Tidak ada

kecelakaan kerja

(18)

4

Periode Jumlah

Kecelakaan

Kategori / Skala Sesuai Matriks Dampak Human

Keterangan

TW IV 2019 1 2 Cidera ringan

TW I 2020 1 5 Fatality

TW II 2020 4 2 Cidera ringan

Sumber:Laporan K3 Divisi KPK3L dan Keloling PTBA

Sumber:Laporan K3 Divisi KPK3L dan Keloling PTBA

Gambar 1.1 Jumlah Kecelakaan Kerja Divisi Perawatan PTBA Tahun 2015 - 2020.

Kecelakaan kerja sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan operasional perusahaan, terlebih lagi ketika hal tersebut menjadi penentu dalam mencapai penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Bergengsi tingkat Nasional yaitu “Zero Accident”. Perusahaan berlomba-lomba untuk melakukan upaya terbaik dalam mencapai zero accident. Berdasarkan data kecelakaan kerja yang terjadi dikhawatirkan hal tersebut dapat mempengaruhi citra perusahaan dan menjadi penghalang bagi perusahaan dalam mengupayakan zero accident.

Untuk dapat meminimalisir kasus kecelakaan kerja yang terjadi maka perusahaan harus melakukan pengendalian terhadap risiko kecelakaan kerja yang

0 1 2 3 4 5

TW I 2015 TW II 2015 TW III 2015 TW IV 2015 TW I 2016 TW II 2016 TW III 2016 TW IV 2016 TW I 2017 TW II 2017 TW III 2017 TW IV 2017 TW I 2018 TW II 2018 TW III 2018 TW IV 2018 TW I 2019 TW II 2019 TW III 2019 TW IV 2019 TW I 2020 TW II 2020

Jumlah Kecelakaan Kerja

(19)

5 ada. Upaya untuk mengelola risiko kecelakaan kerja merupakan bentuk dari Manajemen Risiko K3. Untuk membantu dalam penyelesaian masalah tersebut penelitian ini menggunakan metode Hazard Indentification Risk Assessment and Risk Control (HIRARC) yang bertujuan untuk memetakan potensi bahaya yang terjadi di divisi perawatan, mengidentifikasi risiko kecelakaan kerja, dan melakukan pengendalian risiko kecelakaan kerja untuk merekomendasikan perbaikan kepada manajemen perusahaan.

1.2. Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai metode HIRARC telah dilakukan sebelumnya oleh Surya Aditya (2018) dengan judul, Manajemen Risiko K3 Menggunakan Pendekatan JSA dan HIRARC Guna Meminimalisir Potensi Hazard (studi kasus: PT Alam Lestari Unggul). Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi jenis bahaya yang terjadi pada lini produksi PT ALU menggunakan metode JSA, memberikan penilaian risiko K3 yang dapat terjadi pada lini produksi PT ALU menggunakan metode HIRARC, memberikan pengendalian terhadap risiko K3 yang terjadi pada lini produksi PT ALU menggunakan metode HIRARC.

Penelitian kedua dilakukan oleh Umi Fadhilah (2020) dengan judul, Penilaian Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Pembuatan Gamelan di UD.Supoyo Menggunakan Metode HIRARC. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui identifikasi potensi bahaya K3 pada pembuatan gamelan menggunakan metode HIRARC di UD.Supoyo, mengetahui analisis K3 pada pembuatan gamelan menggunakan metode HIRARC di UD.Supoyo , mengetahui rekomendasi

(20)

6 pengendalian yang diperoleh dari adanya risiko K3 pada pembuatan gamelan di UD.Supoyo.

Penelitian ketiga dilakukan oleh Ayu (2015) dengan judul, Penerapan Metode HIRARC pada Proyek Wika Tower Jakarta Timur PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran umum PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, mengetahui pelaksanaan identifikasi bahaya dengan metode HIRARC pada pekerjaan mass concrete proyek Wika Tower Jakarta Timur PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, mengetahui pelaksanaan analisis risiko dengan metode HIRARC pada pekerjaan mass concrete proyek Wika Tower Jakarta Timur PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, mengetahui pelaksanaan pengendalian risiko dengan metode HIRARC pada pekerjaan mass concrete proyek Wika Tower Jakarta Timur PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, mengetahui akar masalah penerapan metode HIRARC di proyek Wika Tower Jakarta Timur PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, memberikan rekomendasi perbaikan penerapan metode HIRARC di proyek Wika Tower Jakarta Timur PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Penelitian keempat dilakukan oleh Muhammad (2013) dengan judul, Analisis Risiko Keselamatan Kerja dengan Metode HIRARC Pada Alat Suspension Preheter Bagian Produksi di Plant 6 dan 11 dan Field Citeureup PT Indocement Tunggal Prakarsa. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya risiko keselamatan kerja pada alat suspension preheter bagian produksi di plant 6 /11 field Citeureup PT Indocement Tunggal Prakarsa, diketahuinya pelaksanaan identifikasi bahaya pada alat suspension preheter bagian produksi di plant 6 /11 field Citeureup PT Indocement Tunggal Prakarsa, diketahuinya pelaksanaan analisis risiko pada alat

(21)

7 suspension preheter bagian produksi di plant 6 /11 field Citeureup PT Indocement Tunggal Prakarsa, diketahuinya pelaksanaan pengendalian risiko pada alat suspension preheter bagian produksi di plant 6 /11 field Citeureup PT Indocement Tunggal Prakarsa.

Penelitian kelima dilakukan oleh Ismi (2014) dengan judul, Analisis Potensi Bahaya dan Pengendaliannya dengan Metode HIRARC (studi kasus: Pada Industri Kelapa Sawit PT Manakarra Unggul Lestari, Mamuju, Sulawesi Barat) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik sumber bahaya pada lingkungan kerja dengan metode HIRARC pada industri kelapa sawit PT Manakarra Unggul Lestari Mamuju Sulawesi Barat, untuk melakukan penilaian risiko terhadap sumber bahaya yang telah teridentifikasi dengan metode HIRARC pada industry kelapa sawit PT Manakarra Unggul Lestari Mamuju Sulawesi Barat, untuk menentukan upaya pengendalian terhadap sumber bahaya melalui penilaian risiko dengan metode HIRARC pada industry kelapa sawit PT Manakarra Unggul Lestari Mamuju Sulawesi Barat.

Jurnal oleh Andreas dkk (2015) dengan judul Perbaikan K3 dengan Metode HIRARC di PT Sumber Rubberindo Jaya. Dengan kesimpulan, hasil risk assessment yang dilakukan masih ditemukan 24% kegiatan yang memiliki risiko rendah, 48% memiliki potensi bahaya sedang, 28 % kegiatan yang memiliki potensi bahaya yang tinggi. Dari hasil pengamatan terdapat 9 sumber bahaya yang memiliki potensi bahaya tinggi yang terdapat pada area gudang bahan baku, mixing, cutting, building drum, curing dan 8 sumber bahaya yang memiliki potensi bahaya sedang yang terdapat pada semua area.

(22)

8 Jurnal oleh Taufiq dkk (2016) dengan judul, Analisis Risiko K3 dengan Metode HIRARC pada Area Produksi PT Cahaya Murni Andalas Permai. Dengan kesimpulan, hasil identifikasi bahaya di area produksi PT CMAP menunjukkan bahwa terhirup bahan berbahaya (partikulat busa) cukup sering dan memberikan dampak sedang. Secara umum hasil analisis risiko kecelakaan kerja pada PT CMAP berada pada kategori low, namun masih terdapat 2 dari 9 sub divisi proses poduksi berikut yang penting untuk diperhatikan, yaitu pemotongan busa dan finishing.

Beberapa pengendalian risiko yang dapat diterapkan pada PT CMAP antara lain rekayasa, pengendalian administrative dan alat pelindung diri.

Jurnal oleh Rini (2017) dengan judul, Analisis Manajemen Risiko K3 dengan Menggunakan Metode HIRARC pada Pekerjaan Seksi Casting. Dengan kesimpulan, potensi bahaya pada 5 tahapan pekerjaan seksi casting di PT XYZ adalah tahapan proses core, tahapan LPDC, tahapan shotblast, tahapan cutting, tahapan grinding. Implementasi metode HIRARC di seksi casting PT XYZ unit serpong untuk mencegah kecelakaan kerja dapat diketahui bahwa ketegori tingkat risiko bahaya substansial sebanyak 60% yaitu proses core, LPDC dan cutting.

Sedangkan ketegori risiko bahaya acceptable sebanyak 40% yaitu proses shotblas dan grinding.

Jurnal oleh Supriyadi dkk (2017) dengan judul, Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko pada Divisi Boiler Menggunakan Metode HIRARC. Dengan kesimpulan, sumber bahaya di divisi boiler adalah debu batubara, percikan api, radiasi panas, terjatuh, terjepit, percikan batubara, kebisingan, listrik bertekanan tinggi, ledakan, terbakar, material panas, terkena bahan kimia, menghirup bahan

(23)

9 kimia, uap panas, kebocoran pada steam drum, air panas, tekanan gas berlebih dan bara api.

Jurnal oleh Albert dkk (2015) dengan judul, Evaluasi K3 dengan Metode HIRARC pada PT Charoen Pokphand Indonesia. Dengan kesimpulan, hasil evaluasi K3 dengan metode HIRARC di PT Charoen Pokphand Indonesia menunjukkan bahwa masih banyk kegiatan yang berbahaya. Kegiatan berbahaya yang dimaksud adalah kegiatan yang memiliki nilai risk rating ekstrim, tinggi, dan sedang.

1.3. Identifikasi Masalah

Beberapa masalah yang teridentifikasi hingga penelitian ini dipilih antara lain:

1. Potensi bahaya yang ada di divisi Perawatan PTBA.

2. Risiko kecelakaan kerja di divisi Perawatan PTBA.

3. Rekomendasi pengendalian bahaya di divisi Perawatan PTBA.

1.4.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi Potensi bahaya, Penilaian risiko dan Pengendaliannya menggunakan Metode Hazard Identification Risk Assessment And Risk Control (HIRARC).

1.5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi berbagai pihak yang berkepentingan, antara lain :

1. Bagi Mahasiswa

(24)

10 a. Memenuhi persyaratan kurikulum Program Studi Teknik Industri

Fakultas Teknik Industri Universitas Tridinanti Palembang.

b. Menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai analisis Potensi Bahaya, Penilian Risiko dan Pengendaliannya menggunakan metode Hazard Identification Risk Assessment And Risk Control (HIRARC).

2. Bagi Akademik

a. Sebagai masukan untuk mengevaluasi sampai sejauh mana kurikulum yang ada sesuai dengan kebutuhan industri.

b. Sebagai masukan untuk penyempurnaan kurikulum di masa yang akan datang.

3. Bagi pihak lain

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi serta sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan yang menghadapi masalah serupa.

1.6. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian berisi batasan tentang ruang lingkup / batasan penelitian dan objek penelitian. Batasan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

1. Penelitian dilakukan di lokasi kerja PTBA divisi Perawatan.

2. Kecelakaan kerja yang dimaksud adalah semua pegawai/kontraktor/alihdaya yang mengalami kecelakaan kerja di lokasi kerja PTBA divisi Perawatan.

(25)

11 1.7. Sistematika Penelitian

Penelitian ini disusun berdasarkan sistematika dengan tahapan pertama yaitu bagian pendahuluan. Pada bagian ini pembaca dapat mengetahui latar belakang yang mendasari dilakukannya penelitian ini.

Tahapan kedua yaitu landasan teori, dimana pada bagian ini pembaca dapat mengetahui sumber-sumber referensi dari penelitian ini. Tahapan ketiga yaitu penjelasan yang lebih rinci tentang metodologi penelitian yang sebelumnya telah diterangkan pada tahapan pendahuluan.

Tahapan keempat adalah kesimpulan dan saran dari penelitian ini. Pada bagian ini pembaca dapat mengetahui hasil dari penelitian ini secara ringkas dan saran berisi usulan yang bisa digunakan untuk bahan wacana penelitian selanjutnya.

Tahapan terakhir adalah daftar pustaka yang menjadi sumber dari penelitian ini.

(26)

68

DAFTAR PUSTAKA

Australian Standard/New Zealand Standard 4360:1999. Risk Management Guidelines.Sydney.

Aulia Samosir, Ismi. (2014). Analisis Potensi Bahaya dan Pengendaliannya dengan Metode HIRARC. Skripsi. Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negri Alaudidin, Makassar.

Aditya, Surya.(2018). Manajemen Risiko K3 Menggunakan Pendekatan JSA dan HIRARC Guna Meminimalisir Potensi Hazard Studi kasus PT Alam Lestaru Unggul. Tugas Akhir. Program Studi Teknik Industri , Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Alfatiyah, Rini. (2017). Analisis Manajemen Risiko Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dengan Menggunakan Metode HIRARC Pada Pekerjaan Seksi Casting. Jurnal Mesin Teknologi (SINTEK Jurnal) Volume 11 No. 2, p- ISSN : 2088-9038.

Fadhilah, Umi.(2020). Penilaian Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Pembuatan Gamelan di UD.Supoyo Menggunakan Metode HIRARC.

Skripsi. Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Semarang.

Fil Socrates, Muhammad. (2013). Analisis Risiko Keselamatan Kerja dengan Metode HIRARC Pada Alat Suspension Preheter Bagian Produksi di Plant 6 dan 11 dan Field Citeureup PT Indocement Tunggal Prakarsa. Skripsi.

Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.

ILO. (2009). Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Tempat Kerja. Jakarta.

No.ISBN 978-92-2-822012-4.

Gunawan, Andreas Arif dan Liem Yenny Bendatu. (2015). Perbaikan K3 Dengan HIRARC di PT. Sumber Rubberindo Jaya. Jurnal Titra, Vol. 3, No 2, pp.

421-426.

Ihsan, Taufiq., Tivany Edwin., dan Reiner Octavianus Irawan. (2016). Analisis Risiko K3 Dengan Metode HIRARC Pada Area Produksi PT cahaya Murni Andalas Permai. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, No. ISSN Cetak 1978-3833.

(27)

69 OHSAS 18001:2007, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja-

Persyaratan.

PTBA. (2020). Lampiran Keputusan Direksi PTBA. Tanjung Enim. PT.Bukit Asam Tbk.

Ramli, S. (2010). Pedoman Praktik Manajemen Risiko dalam perspektif K3 OHS Risk Management. Jakarta: Dian Rakyat.

Satuan Kerja KP&K3L PTBA. (2020).Laporan Kecelakaan dan Kesehatan Kerja.

Tanjung Enim. PT.Bukit Asam Tbk.

Satuan Kerja Manajemen Risiko. (2019). Pedoman Sistem Manajemen Risiko PTBA. Tanjung Enim. PT.Bukit Asam Tbk.

Septya Wulandari, Ayu.(2015). Penerapan Metode HIRARC Pada Proyek Wika Tower Jakarta Timur PT WIKA(Persero) Tbk.Laporan Magang. Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Suma’mur. (2009). Hiegiene Perusahaan dan Keselamatan Kerja. Jakarta : CV Sagung Seto.

Supriyadi dan Fauzi Ramdan. (2017). Identifikasi Bahaya Dan Penilaian Risiko Pada DivisiBoiler Menggunakan Metode HIRARC. Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol. 1, No. 2, No. ISSN cetak : 2527- 4686.

Susilo, Leo J. (2017). Governance, Risk Management, and Compliance. Jakarta : PT Grasindo.

Tarwaka. (2008). Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Surakarta: Harapan Press.

Wijaya, Albert., Togar W.S.Panjaitan., dan Herry Christian. (2015). Evaluasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Dengan Metode HIRARC pada PT.Charoen Pokphand Indonesia. Jurnal Tirta,Volume 3, Nomor 1, Halaman 29-34.

Referensi

Dokumen terkait

ANALISIS PENGENDALIAN RISIKO BAHAYA PENGECORAN LOGAM DENGAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS FMEA DAN HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESMENT HIRA STUDI KASUS: UKM COR ALUMUNIUM