• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PROBLEMMATIKA DAN DAMPAK PELAKSANAAN MBKM PRODI PGSD

N/A
N/A
Della Zalfia angraini

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS PROBLEMMATIKA DAN DAMPAK PELAKSANAAN MBKM PRODI PGSD"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

Analisis Problematika Dan Dampak Pelaksanaan MBKM prodi PGSD Dosen Pengampu : Dr. Wahid Umar, S.Pd., M.Pd

Nama : Ela sri ayu Npm : 03302111124

Kelas : 4A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE 2023

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Progam Asistensi Mengajar adalah bentuk kegiatan pembelajaran yang dilakukan mahasiswa secara kolaboratif dibawah bimbingan Guru pamong dan Dosen pembimbing di satuan pendidikan formal. Aktivitas mengajar di satuan pendidikan ini dilaksanakan empat bulan (setara 20 SKS ) di sekolah tempat praktik mengajar dapat berada di daerah Kota Ternate.

Asistensi merupakan salah satu bagian kegiatan dari progam Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diselengarakan oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Asistensi mengajar ini adalah program angkatan empat dari Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Khairun dan merupakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Mandiri. Asistensi mengajar angkatan pertama ini mahasiswa di turunkan di sekolah dasar (SD) di daerah tempat mereka berkuliah. Dengan adanya program asitensi mengajar di harapkan mahasiswa bisa membantu meningkatkan mutu pendidikan sekolah tersebut. Sebelum memulai program ini mahasiswa menerima pembekalan dari Program Studi agar nantinya mahasiswa tidak mengalami kesulitan ketika sudah di tugaskan ke sekolah yang Ditetapkan oleh Program Studi. Program asistensi mengajar ini di lakukan di luar kampus sehingga mahasiswa mendapat sebuah pengalaman belajar yang lebih banyak di tempat mereka melaksanakan praktik.

Dewantara (2004) menyatakan bahwa perkembangan setiap diri pesera didik seswai dengan kodratnya dapat di lakukan apabila setiap peserta didik memeliki pandangan hidup peserta didik SD tidak terlepas dari pandangan hidup orang tua dan masyarakat sekitarnya. Dengan demikian, profil peserta didik SD juga dapat di tinjau dari pandangan hidup bangsa,yakni pancasila.pancasila menjadi falsafah atau pandangan hidup bangsa Indonesia, termasuk peserta didik SD. Perilaku peserta didik SD dalam kesaeharian harus mencerminkan perilaku

(3)

pembelajaran sepanjang hayat yang memeliki kompotensi global dan relevan dengan nilai-nilai pancasila.

B. Tujuan

1. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar Kampus.

2. Membantu sekolah untuk memberikan pelayanan pendidikan yang optimal terhadap semua peserta didik pada siswa di SD Negeri 38 Kota Ternate.

3. Mengembangkan kreativitas, kepemimpinan dan kemampuan interpersonal mahasiswa.

4. Mengalami langsung proses pembelajaran, pemantapan jati diri pendidik, dan bukan untuk keterampulan pembelajaran.

5. Menyusun Rencana Perencanaan Pembelajaran (RPP), Lembar kerja Peserta Didik (LKPD) dan Media pembelajaran.

C. Manfaat

1. Bagi Mahasiswa

a. Memberikan pengalaman yang seluas-luasnya terhadap mahasiswa tentang ketrampilan mengajar dan urusan adminstrasi disekolah kepada mahasiswa melalui praktik langsung yang berada di luar kampus.

b. Membuat suatu program kegiatan yang dapat membantu meningkatkan mutu pendidikan mahasiswa di sekolah serta dapat menguntungkan bagi program studi pendidikan guru sekolah dasar.

(4)

c. Mengembangkan kreativitas dan kepemimpinan mahasiswa dalam meningkatkan bakatnya untuk turun ke lapangan langsung untuk melaksanakan praktik yang berada di luar kampus.

2. Bagi Sekolah

a. Menciptakan kerjasama antara SD Negeri 38 Kota Ternate dengan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) UNKHAIR;

b. Memperoleh kesempatan untuk ikut serta dalam menyiapkan calon guru yang berdedikasi dan professional; dan

c. Mendapatkan bantuan pemikiran tenaga ilmu dan teknologi dalam merencanakan serta melaksanakan pengembangan di sekolah.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Implementasi Kurikulum

(5)

Implementasi adalah pelaksanaan (Penyusun, 2008) di mana Browne dan Wildavsky dalam Usman (2004) mengemukakan makna implementasi sebagai perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan. Senada dengan pernyataan di atas, Setiawan (2004) menyatakan bahwa implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan proses interaksi antara tujuan dan tindakan untuk mencapainya serta memerlukan jaringan pelaksana, birokrasi yang efektif .

Pengertian-pengertian di atas memperlihatkan, bahwa implementasi merupakan pelaksanaan atau tindakan dari sebuah rencana yang sudah

disusun secara matang dan terperinci. Implementasi biasanya dilakukan setelah perencanaan sudah dianggap benar. Secara sederhana dapat dikatakan, bahwa implementasi bermuara pada aktivitas, aksi/tindakan, mekanisme atau sistem.

Kata mekanisme mengandung arti, bahwa implementasi bukan sekadar

aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh – sungguh berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan.

Oleh karena itu, implementasi tidak berdiri sendiri tetapi dipengaruhi oleh objek berikutnya yang dalam hal ini adalah kurikulum.

B. Tuntutan pembelajaran abad 21

Perkembangan teknologi pada abad 21 dan lajunya ilmu pengetahuan mendorong manusia berubah pola hidupnya. Perubahan pola hidup ini terjadi pula dalam dunia pendidikan. Pendidikan tidak lagi berfungsi hanya untuk mentransfer ilmu pengetahuan saja, lebih dari itu pendidikan harus mampu menyiapkan peserta didik sebagai pelopor perubahan atau agen perubahan yang mempunyai kemampuan merubah segala aspek kehidupan, juga pendidikan dipersiapkan untuk mendidik generasi muda agar mempunyai kompetensi yang dubutuhkan di masa yang akan datang, kompetensi yang dibutuhkan tersebut berupa kepribadian yang berkarakter, baik dan mempunyai kemampuan unutk menghidupi diri sendiri, keluarga, masyarakat dan bangsa, lebih jauhnya lagi dapat mengembangkan kehidupan manusia.1

Kini, di abad ke 21 tantangan yang dihadapi indonesia adalah bagaimana mampu menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas agar mampu bersaing di era globalisasi. Maka untuk mampu bersaing di era globalisasi tersebut pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan hal tersebut salah satunya melalui legislasi anggaran pendidikan yang mencapai 20% dari anggaran APBN, akan tetapi hal tersebut bukan menjadi jaminan pendidikan di indonesai akan maju dan bermutu.2 Indonesia harus benar benar berupaya semaksimal mungkin agar tujuan pendidikan nasional dapat tercapai.

Pendidikan yang bermutu dan berkeadilan dapat menunjukan kemandirian bangsa.3 Maka pendidikan harus dapat menjadi sarana pembangunan nasional dalam segala bidang. Dalam bidang ekonomi pendidikan sebisa mungkin harus menghasilkan seorang ekonom handal yang mampu mengatur perekonomian negara. Dalam bidang politik pendidkan harus menghasilkan output seorang politikus yang jujur, adil, inovatif dan terampil dalam menyelsaikan permasalahan bangsa.

(6)

Tentu tidaklah mudah mewujudkan hal demikian, langkah awal yang harus dilakukan adalah dengan memperhatikan pembangunan pendidikan nasional yang berlandaskan penelitian dan riset. Melalui penelitian dan riset itulah dapat diketahui potensi, tantangan dan peluang pada masa yang akan datang.

C. Ruang lingkup mahasiswa MBKM

BABA III PEMBAHASAN

A. Akademik

Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukakkan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.

Kegiatan dalam program asistensi mengajar ini sesuai dengan metode pencapaian yang telah di tetapkan oleh satuan pendidikan. Proses pembelajaran dilaksanakan berdasarkan kalender akademik, Proses pembelajaran disesuaikan dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

(7)

yang telah dibuat dan kurikulum yang digunakan adalah K13 dan Kurikulum Merdeka Belajar, di sekolah ini kami dirolling kelasnya satu hari sekali, penulis memilih di kelas 5 untuk memulai observasi selama dua minggu dan memulai pembelajaran pada minggu setelahnya.

B. Adaptasi teknologi dalam pembelajaran

Perencanaan pembelajaran yang dilakukan di SD Negeri 38 Kota Ternate yaitu dimulai dengan mengobservasi kelas dalam melaksanakan pembelajaran, setelah itu dimulai dalam pembagian jadwal oleh pihak sekolah untuk mengajar di kelas masing-masing. Perencanaan pembelajaran yang ada di SD Negeri 38 Kota Ternate diharapkan memiliki perangkat pembelajaran pada saat pembelajaran berlangsung. Perangkat pembelajaran tersebut meliputi media pembelajaran seperti media-media pendukung, lembar kerja peserta didik (LKPD), rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), absen kehadiran siswa, dan daftar nilai.

C. Non-Akademik

1. Membersihkan ruang guru, ruang kepala sekolah, serta taman sekolah .

2. Merapikan buku serta memperbaiki rak buku perpustakan SDN 38 Kota Ternate.

3. Membersihkan dapur, halaman sekolah dan ruang kelas.

4. Membuat kerajinan berupa bunga, hiasan kelas dan hiasan di luar kelas.

5. Membantu guru memasak dalam setiap kegiatan rapat guru seluruh SD Sekota Ternate.

6. Membuat acara perpisahan mahasiswa dengan para guru SDN 38 Kota Ternate.

D. Administrasi Sekolah

Perencanaan program dan kegiatan yang dilakukan untuk mengurus Administrasi adalah : 1. Membuat daftar hadir siswa.

2. Membantu tata usaha mengadmistrasikan data-data siswa.

3. Membantu guru menulis buku induk siswa.

4. Membantu kepala sekolah menulis jadwal pelajaran dan tata tertib sekolah.

5. Mengisi nilai siswa dalam proses pembelajaran.

6. Mengawas pada saat akhir semester.

(8)

BABA IV PENETUP A. Kesimpulan

Kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Program Asistensi Mengajar Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Angkatan IV menjadi bekal bagi penulis dalam belajar untuk mempersiapkan perangkat, mengaplikasikan perangkat, membuat media pembelajaran, serta melakukan evaluasi pembelajaran didalam kelas. Seorang guru harus mampu mempersiapkan perangkat mengaplikasikan perangkat, membuat media pembelajaran, serta

(9)

melakukan evaluasi pembelajaran yang baik dan sistematis. Disamping itu, jiwa professional, pedagogic, keperibadian guru, dan social guru juga perlu dipersiapkan untuk menjadi guru yang professional.

Selain itu, saya dapat mengidentifikasikan ketersediaan perangkat pembelajaran yang harus disiapkan oleh calon pendidik. Selama proses Kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka Program Asistensi Mengajar, saya mengetahui keterkaitan antara kurikulum, silabus, dan RPP sehingga kompensasi guru dapat tercapai dengan baik.

B. Saran

1. Saran Bagi Mahasiswa

Bagi saya selanjutnya harus mampu meningkatkan komunikasi, kemampuan mengajar, kemampuan mengelolah kelas, membuat media pembelajaran yang lebih menarik lagi, dan penyesuaian diri dengan lingkungan dan warga sekolah.

2. Saran Bagi SDN 39 Kota Ternate

Disarankan Bagi guru agar lebih mempertahankan metode pembelajaran yang sangat efektif sehingga semua peserta didik dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik, sedangkan untuk guru lain dapat mencontoh guru yang lain pula agar menambah variasi dalam metode pembelajaran agar pembelajaran di dalam kelas lebih efektif untuk masa yang akan datang lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

52 Suci Sulistia Ningsi H0218028 PENDIDIKAN MATEMATIKA Asistensi Mengajar DAFTAR MAHASISWA PROGRAM KAMPUS MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA. UNIVERSITAS

(2021), melihat implementasi penerapan MBKM melalui Program Kampus Mengajar Perintis di tingkat sekolah dasar. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa program MBKM membantu

Merdeka Belajar–Kampus Merdeka (MBKM) memberikan ruang yang lebih luas bagi mahasiswa mempelajari ilmu pengetahuan dan keahlian lintas program studi, lintas universitas,

Mahasiswa program studi Teknologi Pendidikan merasakan manfaat Merdeka Belajar-Kampus Merdeka MBKM, terutama pada program MSIB sebagai bekal menjadi lulusan perguruan tinggi sebesar

Curricula: Journal of Curriculum Development https://ejournal.upi.edu/index.php/CURRICULA/ Merdeka Belajar Kampus Mengajar MBKM curriculum evaluation Referen Piliano1, Rosa

This study investigates public sentiment towards the Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) program in Indonesia using the K-Nearest Neighbor

The Practitioner Teach program in the MBKM Merdeka Belajar - Kampus Merdeka Curriculum in Maritime Higher Education is a program aimed at enhancing the practical skills and industry

11 Konsep Program Kampus Mengajar Kampus Mengajar KM merupakan salah satu bagian dari Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka MBKM yang diselenggarakan secara langsung oleh