• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Putusan Nomor 357/Pid.B/2023/PN Gpr

N/A
N/A
Muhammad Hanif annafi

Academic year: 2024

Membagikan "Analisis Putusan Nomor 357/Pid.B/2023/PN Gpr "

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Anggota Kelompok

- Al fath Muhammad Azmi (8111421328) - Muhammad Hanif An Nafi’ (8111421329)

Analisis Putusan Nomor 357/Pid.B/2023/PN Gpr 1. Kronologi

Kronologi perbuatan terdakwa dimulai ketika terdakwa mendapatkan order mengantarkan penumpang ke bandara juanda Surabaya. Ketika perjalanan pulang mobil terdakwa berpapasan dengan motor vario berlawanan arah yang dikendarai oleh korban (Arkhan Nabil Thoriq, Mohammad Dwi Royan, Naufal Toriq Alfaras) melempar kaca mobil terdakwa dengan batu yang mengakibatkan pecahnya kaca terdakwa. Karena hal itu, terdakwa barbalik arah dan mengejar korban dengan maksud untuk meminta pertanggungjawaban kepada para korban. Namun, ketika kendaraan mereka berdekatan korban malah memacu kendaraanya yang membuat terdakwa marah. kemudian sehingga membuat terdakwa kesal dan dengan kecepatan kurang lebih sekitar 100 meter terdakwa kemudian dengan sadar menabrakkan mobil yang terdakwa kendarai ke sepeda motor vario merah yang dikendarai oleh ketiga korban. Akibatnya dua orang meninggal dunia yakni, Arkhan Nabil Thoriq dan Mohammad Dwi Royhan, serta Naufal Thoriq Alfaraz mengalami luka-luka.

2. Para pihak yang terlibat

a. Tersangka : Ananda Deva Nafisah Bin Zainal Ma’arif b. Korban : - Arkhan Thoriq Noval (Meninggal Dunia)

- Mohammad Dwi Royan (Meninggal Dunia) - Naufal Thoriq Al Faraz (Kritis)

3. Alat dan Bukti Barang Bukti :

 Mobil Wuling Confero nopol AG-1070-FM.

 Vario Merah nopol AG-4733-GJ.

 1 (satu) keping DVD berisi rekaman CCTV di sekitar tempat.

4. Gugatan

Dari perbuatan terdakwa, terdakwa Jaksa Penuntut Umum menuntut

1. Menyatakan Terdakwa ANANDA DEVA NAFISHAN bin ZAINAL MA`ARIF terbukti secara syah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “dengan sengaja merampas nyawa orang lain dan penganiayaan yang mengakibatkan luka berat” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam dakwaan Kesatu Primair dan Ketiga Kesatu penuntut umum;

2. Menjatuhkan pidana penjara terhadap terdakwa selama 20 (dua puluh) tahun dikurangi selama terdakwa berada dalam masa tahanan sementara dengan perintah supaya terdakwa tetap ditahan;

3. Menyatakan barang bukti sah yang berupa:

a) Satu buah mobil convero b) STNK motor Vario c) Rekaman CCTV

4. Membebankan biaya perkara kepada terdakwa sebesar Rp. 5.000,00

(2)

5. Putusan

Dari dakwaan yang diterima oleh terdakwa, majelis hakim mengabulkan dengan putusan sebagai berikut:

1. Menyatakan Terdakwa ANANDA DEVA NAFISHAN Bin ZAINAL MA’ARIF tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “pembunuhan” sebagaimana dalam dakwaan kesatu primer dan “melakukan penganiayaan mengakibatkan luka berat” sebagaimana

dalam dakwaan ketiga kesatu Penuntut Umum;

2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa ANANDA DEVA NAFISHAN Bin ZAINAL MA’ARIF oleh karena itu dengan pidana penjara selama 18 (delapan belas) tahun;

3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

4. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;

5. Menyatakan barang bukti berupa:

6. Pasal yang dilanggar oleh terdakwa

 Pasal 351 ayat (2) KUHP tentang penganiayaaan yang mengakibatkan luka berat.

 Pasal 351 ayat (3) KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan orang meninggal

 Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan 7. Pertimbangan Hakim

- Terdakwa melakukan perbuatan tersebut karena emosi kaca mobil Terdakwa dilempar batu dan Terdakwa mengejar para korban untuk meminta

pertanggungjawaban dikarenakan mobil tersebut bukan milik Terdakwa;

- Terdakwa tidak mengetahui alasan kenapa para korban melempar kaca mobil tersebut;

-Pihak Terdakwa dan keluarga sampai saat ini tidak meminta maaf dan memberikan santunan kepada korban maupun keluarganya, Terdakwa sangat menyesali perbuatannya;

Dari perkara yang diatas dakwaan oleh jaksa penuntut umum berbentuk gabungan.

dengan dakwaan yang berbentuk alternatif, subsidaritas dan kumulatif, Dengan bentuk:

1. Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan: perbuatan terdakwa sudah memenuhi unsur pembunuhan, dengan unsur-unsur sebagai berikut,

a) Barang siapa;

b) Dengan sengaja merampas nyawa orang lain.

Terdakwa melakukan secara sadar dengan pertimbangan motor yang ditabrak hanya si pelempar batu yang mengakibatkan meninggalnya dua orang pengendara dan seorang dalam kondisi kritis.

Disamping itu ada beberapa hal yang memberatkan terdakwa, diantaranya

1. Perbuatan terdakwa mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan satu orang mengalami luka berat.

2. Korban meninggalkan istri dan anak yang masih kecil.

(3)

3. Terdakwa tidak meminta maaf kepada keluarga korban.

Sedangkan perbuatan terdakwa yang meringankan pidanaya, diantaranya.

1. Terdakwa mengakui dan menyesali perbuatanya serta berjanji tidak akan mengulanginya lagi;

2. Terdakwa masih muda sehingga masih bisa memperbaiki masa depanya;

Karena hal inilah majelis hakim menjatuhkan putusan seperti yang tertera diatas.

Referensi

Dokumen terkait

Pertanggungjawaban pidana terhadap pelaku tindak pidana pemalsuan bilyet deposito dalam perkara Putusan Nomor: 1343/Pid/Sus/204/PN-Tjk adalah terdakwa melakukan perbuatan

Setidakya hakim melihat sesuai apa yang terungkap dalam persidanga bahwa terdakwa melakukan tindak pidana pencurian tidak hanya satu kali dalam satu tempat dan dengan tujuan

Selanjutnya hakim menimbang, bahwa dari keterangan saksi-saksi dan terdakwa diperoleh fakta bahwa terdakwa adalah orang yang telah menyetubuhi anak kandungnnya

membujuk dan merayu terdakwa dengan modus asmara atau pacaran atau janji- janji manis padahal sesungguhnya hal tersebut kebohongan belaka untuk memperdayai korban

faktor psikologis atau bisa dikatan pertimbangan hakim secara Non Yuridis, sifat terdakwa agresif manipulatif yaitu memiliki potensi untuk melakukan agresi namun dapat

Dalam hal ini putusan yang dijatuhkan oleh hakim terhadap masing-masing terdakwa Penulis berbeda pendapat.Alasanya karena hukuman yang dijalani oleh terdakwa tersebut

“Jika pengadilan berpendapat bahwa perbuatan yang didakwakan kepada terdakwa terbukti, tetapi perbuatan itu tidak merupakan suatu tindak pidana maka terdakwa diputus lepas dari

Hakim menimbang para terdakwa memang sengaja mengejar Eko karena sebelumnnya saksi Dina melaporkan bahwa saksi Dwi dupukul oleh saksi Eko sehingga para terdakwa emosi namun ternyata