• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS SEMIOTIKA DALAM NOVEL BIDADARI BERBISIK KARYA ASMA NADIA

N/A
N/A
Gemilang Makmur .P

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS SEMIOTIKA DALAM NOVEL BIDADARI BERBISIK KARYA ASMA NADIA"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Karya sastra merupakan penyaluran pikiran, perasaan, dan ungkapan yang diungkapkan pengarangnya sehingga menghasilkan sebuah karya yang mengandung nilai-nilai indah. Pengarang menggambarkan kehidupan masyarakat dengan cara mengungkapkan kreativitas dan imajinasinya, dalam media yang disebut karya sastra. Oleh karena itu, karya sastra dapat menjadi wadah tempat pengarang mengungkapkan pemikiran, keyakinan, dan pengalaman fisik, serta imajinasi pengarangnya.

Menurut Sugihastuti, karya sastra merupakan media yang digunakan pengarang untuk menyampaikan gagasan dan pengalamannya. Peran karya sastra sebagai media adalah menghubungkan pemikiran pengarang, yang disampaikannya kepada pembaca.” Penggunaan bahasa sebagai tanda atau simbol untuk mengungkapkan gagasan pengarang dalam penciptaan suatu karya sastra.

Thamimi mengatakan, mempelajari sastra merupakan sesuatu yang menarik dan tidak akan berhenti selama karya sastra masih diciptakan. Bermanfaat sebagai bahan bacaan bagi guru, siswa dan pihak lain untuk mempelajari tentang semiotika dalam karya sastra.

Fokus Masalah

Penelitian semiotika penulis ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis dan teoritis. Secara teoritis, penelitian ini bermanfaat sebagai acuan penelitian selanjutnya bagi yang mempelajarinya dalam bidang linguistik dan sastra. Berdasarkan hubungan antara penanda dan petanda, terdapat tiga jenis semantik, yaitu ikon, indeks, dan simbol.

Alasan penulis mengkaji tiga jenis semiotika (ikon, indeks, dan simbol) adalah karena ketiga jenis semiotika tersebut tidak dapat dipisahkan karena adanya ikatan konvensional.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Definisi Istilah

TINJAUAN PUSTAKA

Teori yang Relevan

  • Semotika
  • Ikon
  • Indeks
  • Simbol

Penelitian ini memberikan bukti kualitas karya sastra terhadap jenis-jenis tanda (ikon, indeks, dan simbol) dalam novel Bidadari Berbisa karya Asma Nadia. Metode ini diharapkan mampu menyajikan, menjelaskan dan menginterpretasikan data aspek semiotika dalam novel Bidadari Berbisa karya Asma Nadia. Peneliti terlebih dahulu menguraikan data dan cara penulis mengungkapkan semiotika dalam novel Bidadari Berbisa Asma Nadia.

Penelitian ini membahas atau menganalisis aspek semiotika ditinjau dari ikon, indeks, simbol yang terdapat dalam novel Bidadari Berbisa karya Asma Nadia. Berdasarkan data dalam novel Berbisik Bidadari karya Asma Nadia yang ditentukan dari teori yang telah disebutkan sebelumnya. Di bawah ini kita membahas dan menganalisis ikon, indeks dan simbol dalam novel Bidadari Berwhiskan karya Asma Nadia.

Berdasarkan deskripsi data dan analisis data, peneliti dalam penelitian ini memberikan interpretasi data mengenai semantik dalam novel Bidadari Berbisa karya Asma Nadia. Menanggapi permasalahan kedua pada analisis indeks, ditemukan 13 entri dalam novel Bidadari Berbisa karya Asma Nadia.

Gambar 1. Kerangka Konseptual
Gambar 1. Kerangka Konseptual

Penelitian yang Relevan

Kerangka Konseptual

METODOLOGI PENELITIAN

  • Pendekatan dan Metode Penelitian
  • Data dan Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
  • Teknik Keabsahan Data

Hubungan antara data penanda dan petanda di atas didasarkan pada konvensi antara lagu dan puisi yang diberikan pada lagu tersebut. Hubungan antara penanda dan petanda pada data di atas merupakan hubungan yang berdasarkan konvensi antara saudara kembar yang mempunyai penampakan atau kondisi yang sama. Hubungan antara penanda dan petanda pada data di atas merupakan hubungan berdasarkan konvensi Macapat dan puisi tradisional.

Hubungan antara penanda dan petanda pada data di atas merupakan hubungan yang didasarkan pada konvensi pengacuan dua jempol sebagai tanda persetujuan terhadap sesuatu. Hubungan antara penanda dan petanda pada data di atas merupakan hubungan yang didasarkan pada konvensi suatu proposisi dengan suatu proposisi atau suatu syarat suatu proposisi. Hubungan antara penanda dan petanda pada data di atas merupakan hubungan yang didasarkan pada konvensi melambaikan tangan.

Hubungan penanda dan petanda pada data di atas adalah Mbak dengan sapaan untuk kakak. Hubungan antara penanda dan petanda pada data di atas merupakan hubungan yang berdasarkan pada ketetapan shalat dan ibadah yang dilakukan oleh umat Islam. Hubungan antara penanda dan petanda pada data di atas merupakan hubungan berdasarkan konvensi adat dengan masyarakat adat atau masyarakat adat.

Hubungan antara penanda dan petanda pada data di atas merupakan hubungan berdasarkan konvensi kelenteng dan tempat ibadah kelompok etnis Tionghoa. Hubungan antara data penanda dan petanda di atas merupakan hubungan yang didasari oleh lantunan azan dan azan bagi umat islam ketika menunaikan salat. Hubungan antara penanda dan petanda pada data di atas merupakan hubungan berdasarkan konvensi bule dan warga negara asing.

Hubungan antara penanda dan petanda pada data di atas didasarkan pada konvensi kain kafan putih dan kain putih yang membungkus mayat. Hubungan antara penanda dan petanda pada data di atas merupakan hubungan yang didasarkan pada konvensi dukun dengan orang yang mengobati, menolong orang sakit, memberi ilmu gaib (mantra, ilmu sihir, dan sebagainya). Hubungan antara penanda dan petanda pada data di atas merupakan hubungan yang didasarkan pada konvensi tanda bekam dengan tanda pukulan berwarna biru hitam.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Foto sela-sela halamannya yang berjumlah 31 buah, lusuh dan mengandung bau khas, memperlihatkan hari-hari penantian yang diisinya dengan doa dan harapan. Dalam bayang-bayang yang memantul kikuk di atas piring, wajah orang-orang tercinta yang telah meninggal, yang ditinggalkan di sini dalam keadaan setengah hidup, terkuak silih berganti (Nadia, 2020: 11). Mereka kembar, sulit membedakannya dari wajahnya, tapi hanya satu yang benar-benar bidadari, terlepas dari kecantikan dan kelembutannya yang tiada tara.

Menurut Ayuni, tidak banyak yang bisa diharapkan dari para nelayan dengan perahu kecilnya yang berkeliaran di sekitar Pantai Larangan di Tegal. Gadis itu baru saja hendak menanyakan beberapa pertanyaan, tiba-tiba terdengar teriakan majikannya (Nadia, 2020:39). Suatu ketika, “Mak Lin sampai menitikkan air mata karena kata-kata pedas yang bernada ofensif, hanya karena tidak cukup halus untuk menyetrika kaos dalam Ivan” (Nadia, 2020:45).

Kesalahan sepele yang dikeluhkan Non Sisca kepada ibunya tak jarang turut menjadi alasan Bu Lili bertindak sembrono (Nadia, 2020:53). Tampaklah gambaran seorang pemuda berwajah bersih, memegang Al-Qur'an yang dibawanya hampir kemana-mana, sambil tersenyum (Nadia, 2020:66). Ayuni merenungi kata-kata itu dalam benaknya, mengingatkannya akan kekuasaan Yang Maha Kuasa yang membantunya bertahan hidup, sebelum jeratan di lehernya kembali membuatnya sulit bernapas dan lambat laun menghilangkan kesadaran gadis itu (Nadia, 2020: 86).

Sepertiga malamnya, dia tidak berdoa untuk dirinya sendiri, melainkan memohon agar Sang Pencipta melindungi bidadari mereka yang tak pernah memberi kabar (Nadia, 2020:89). Saat tubuh Iman terlentang, bola putih tampak tinggi, dan tatapan matanya penuh dendam (Nadia, 2020: 112). Para orang tua membawa serta anak dan sanak saudaranya, ada yang sekedar menikmati suasana, ada pula yang membawa bola dan bermain voli (Nadia, 2020:142).

Orang tua membawa anak dan sanak saudaranya, ada yang sekedar menikmati suasana, ada pula yang membawa bola dan bermain voli (Nadia, 2020: 142). Namun, ia bisa membayangkan wajah gadis itu semasa masih hidup, tanpa ada lebam di wajah pucatnya.

Pembahasan

Penanda : Kondisi Stasiun Kereta Api Tegal Ekspres jalur Tegal-Pasar Senen. Aspek semiotika ikon pada data di atas adalah adanya hubungan kemiripan antara penanda dan petanda. Hubungan antara penanda dan petanda di atas merupakan hubungan sebab-akibat antara kembali jatuhnya air mata dan kesedihan. Hubungan antara penanda dan petanda di atas didasarkan pada konvensi antara Al-Qur’an dengan kitab suci atau pedoman bagi umat Islam.

Hubungan antara penanda dan petanda di atas merupakan hubungan berdasarkan kesepakatan antara Gusti Allah dan Tuhan Yang Maha Esa. Hubungan antara penanda dan petanda di atas merupakan hubungan yang berdasarkan kesepakatan antara ibu dan orang yang melahirkan kita. Hubungan antara penanda dan petanda di atas didasarkan pada hubungan konvensional antara darah biru dan keturunan bangsawan atau bangsawan.

Hubungan antara penanda dan petanda pada data di atas didasarkan pada konvensi bunga desa dan gadis yang dianggap tercantik di suatu desa. Tanda: kain lebar yang dikenakan oleh muslimah untuk menutupi kepala Hubungan antara penanda dan tanda pada data di atas merupakan hubungan berdasarkan kaidah hijab dan kain lebar yang dikenakan oleh muslimah untuk menutupi kepala. Petanda: ketidaksepakatan, penolakan, penolakan dan kesalahpahaman Hubungan antara penanda dan petanda pada data di atas merupakan hubungan yang didasarkan pada konvensi anggukan ketidaksepakatan, penolakan, penolakan dan kesalahpahaman.

Hubungan antara penanda dan petanda pada data di atas merupakan hubungan berdasarkan konvensi anak bungsu dengan anak bungsu atau anak terakhir dalam suatu keluarga. Hubungan antara data penanda dan petanda di atas merupakan hubungan yang didasarkan pada konvensi bunyi kentongan dan sarana keamanan dan ketertiban masyarakat dalam memberikan informasi. Penanda : Kata sapaan untuk adik atau kakak perempuan. Data (57) di atas menunjukkan aspek semiotika simbol.

Hubungan antara penanda dan petanda pada data di atas merupakan hubungan yang didasarkan pada adat istiadat nyekar dan kegiatan berziarah ke makam orang tua, saudara atau sanak saudara yang telah meninggal.

Interpretasi Hasil Penelitian

Dalam setiap analisisnya, kutipan dari novel Bidadari Berbisa karya Asma Nadia menjadi sumber data dalam penelitian ini. Kutipan-kutipan tersebut merupakan bukti temuan berupa ikon, indeks dan simbol yang menjadi fokus penelitian ini. Dalam novel Bidadari Berbisa karya Asma Nadia banyak terdapat tanda-tanda yang berupa ikon, indeks dan simbol, dengan rincian ikon berupa tanda-tanda yang mempunyai hubungan kemiripan, indeks berupa tanda-tanda yang menunjukkan hubungan sebab-akibat (sebab akibat). -efek) dan simbol berupa tanda yang mempunyai hubungan berupa konvensi dan kesepakatan.

Terdapat 8 icon data antara lain : icon kata foto, icon kata I, icon kata matahari, icon kata mereka dan icon kata kamu. Contoh indeks kutipan Air mata kembali mengalir (akibatnya) seiring kalimat Dalam bayang-bayang menari canggung di atas piring, satu demi satu wajah mereka yang telah pergi terungkap. Hubungan sebab akibat, yakni terungkapnya satu per satu wajah orang-orang yang kehilangan orang yang dicintainya, membuat air mata kembali mengalir.

Saat menganalisis simbol-simbol dalam Malaikat Berbisik karya Asma Nadia, penulis menemukan 40 informasi yang menggambarkan simbol. Simbol-simbol tersebut antara lain simbol dari pergaulan, konvensi dan kesepakatan masyarakat, simbol berupa atribut, simbol dari pekerjaan, bahasa tubuh dan simbol dari tubuh fisik seseorang, serta simbol dari bahasa daerah. Dari segi kurikulum yang digunakan, sekolah menggunakan kurikulum K13 yang mencakup pembelajaran terkait novel pada tingkat menengah XI.

Selain dikembangkan pada mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia, hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bahan ajar pada mata pelajaran sastra. Analisis semiotika novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata sebagai bahan ajar sastra alternatif di sekolah menengah.

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

Simpulan

Implikasi

Rekomendasi

Gambar

Tabel  1.  Deskripsi  Data  Semiotika  Dalam  Novel  Bidadari  Berbisik  Karya  Asma  Nadia
Gambar 1. Kerangka Konseptual ..........................................................................
Gambar 1. Kerangka Konseptual
Tabel  1  Deskripsi  Data  Semiotika  Dalam  Novel  Bidadari  Berbisik  Karya  Asma Nadia

Referensi

Dokumen terkait

dari uraian penelitian ini dapat disimpulkan pesan dakwah yang terdapat dalam novel “Cinta di ujung Sajadah” karya Asma Nadia pengandung pesan aqidah sebanyak 28,6%, pesan

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana analisis unsur intrinsik yang terkandung dalam novel Surga yang tak Dirindukan karya Asma Nadia.. Penelitian ini

Perumusan masalah penelitian ini adalah unsur intrinsik dan nilai-nilai moral apa sajakah yang terdapat dalam novel Catatan Hati Seorang Istri karya Asma

Ada tiga hal penting yang dapat disimpulkan dalam novel Novel Surga Yang Tak Dirindukan Karya Asma Nadia, tentang kekuatan tokoh perempuan berupa kearifan dan pengetahuan;

Assalamualaikum Beijing karya Asma Nadia. Masalah-masalah tema tingkat divine tersebut tergambar dari setiap perilaku atau sikap tokoh yang terdapat dalam novel

Judul-judul yang terdapat dalam novel Assalamualaikum Beijing karya Asma Nadia yang menampilkan tokoh perempuan yang mengalami berbagai penindasan dalam kekuasaan

Eksistensi perempuan sebagai pribadi dalam novel Cinta di Ujung Sajadah karya Asma Nadia ini menggambarkan kekerasan hati seorang anak bertemu dengan ibunya, kekerasan

Untuk mengetahui moralitas yang terdapat dalam novel tersebut maka digunakan pertanyaan penelitian sebagai berikut: Bagaimanakah moralitas tokoh-tokoh yang terdapat dalam novel