PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Perusahaan memiliki sistem ERP yang diimplementasikan menggunakan BPCS, sebuah sistem informasi yang dikembangkan oleh System Software Associates (SSA), yang kemudian menjadi SSA Global Technologies (kemudian diakuisisi oleh Infor Global Solutions). Oleh karena itu skripsi ini berjudul: “ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN PENJUALAN INTERNAL PADA PT.
Perumusan Masalah
- Identifikasi Masalah
- Pembatasan Masalah
- Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sistem informasi akuntansi dapat mendukung tingkat efektivitas pengendalian penjualan internal untuk daya saing dalam persaingan industri sejenis. Penulis membatasi permasalahan dalam meneliti analisis sistem informasi akuntansi dan efektivitas pengendalian penjualan internal untuk keunggulan kompetitif pada industri farmasi pada PT.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Sistematika Penulisan
Diuraikan tentang waktu dan tempat penelitian, metode penelitian yang akan digunakan, teknik pengumpulan dan pengolahan data yang akan digunakan dalam penelitian ini. Memberikan gambaran mengenai profil perusahaan yang akan dijadikan subjek penelitian, menganalisis data yang diolah, membandingkan hasil penelitian dengan hipotesis dan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
LANDASAN TEORITIS
Tinjauan Pustaka
- Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
- Unsur-Unsur Sistem Informasi Akuntansi
- Tujuan dan Fungsi Sistem Informasi Akuntansi
- Karakteristik Kualitas Sistem Informasi Akuntansi
- Pengertian Enterprise Resource Planning (ERP)
- Manfaat Enterprise Resource Planning (ERP)
- Modul-Modul Enterprise Resource Planning (ERP)
- Business Planning and Control System (BPCS)
- Pengertian Penjualan
- Klasifikasi Penjualan
- Organisasi Penjualan
- Prosedur Penjualan
- Sistem Informasi Akuntansi Penjualan
- Pengertian Pengendalian Internal
- Komponen Pengendalian Internal
- Tujuan Pengendalian Internal
- Keterbatasan Pengendalian Internal
- Pengendalian Internal Penjualan
- Tujuan Pengendalian Internal Penjualan
- Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan
- Strategi Untuk Keunggulan Dalam Industri
Kutipan tersebut dapat diartikan bahwa sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya yang terdiri dari orang dan peralatan yang dirancang untuk mengubah data menjadi informasi. Dengan demikian, administrasi dapat terwujud dengan baik apabila memuat unsur-unsur sistem informasi akuntansi. Sistem informasi akuntansi yang didominasi oleh sumber daya manusia disebut sistem informasi akuntansi manual.
Jika suatu sistem informasi akuntansi menggunakan komputer dan peralatan yang terkait dengannya, maka disebut sistem informasi akuntansi berbasis komputer. Manusia merupakan bagian dari sistem informasi akuntansi yang berperan dalam pengambilan keputusan dan pengendalian berjalannya sistem. Berdasarkan uraian unsur-unsur sistem informasi akuntansi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur sistem informasi akuntansi meliputi personel, peralatan, formulir, dokumen, prosedur, dan laporan.
Sistem informasi akuntansi juga harus mempunyai tujuan yang dapat memandu manajemen dalam pelaksanaan pengendalian dan perencanaan. Transaksi diproses oleh Transaction Processing System (TPS) yang merupakan subsistem dari sistem informasi akuntansi. Dalam rangka memenuhi kewajiban terkait akuntabilitas, sistem informasi akuntansi diharapkan dapat memperoleh informasi yang dapat membantu perusahaan dalam mengelola aktivitasnya secara efektif dan efisien.
Perusahaan memerlukan suatu sistem informasi akuntansi yang dapat menangani transaksi penjualan, baik dalam pelaksanaan penjualan maupun pencatatan seluruh transaksi penjualan yang dilakukan oleh perusahaan. Suatu sistem informasi dikatakan mendukung strategi tersebut apabila dapat membantu meningkatkan kualitas produk atau jasa.
Penelitian Terdahulu
- Penelitian I
- Penelitian II
Suatu sistem teknologi informasi dikatakan strategis apabila penerapan satu atau lebih sistem teknologi informasi mendukung dan melaksanakan atau melaksanakan satu atau lebih strategi bersaing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem informasi akuntansi yang diterapkan oleh rumah sakit dan mengetahui sistem informasi akuntansi yang diterapkan untuk berfungsi dalam pengendalian pendapatan internal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sistem informasi akuntansi Rumah Sakit Mata Cicendo sudah memadai dan berfungsi untuk mengendalikan pendapatan internal.
Kerangka Pemikiran
METODOLOGI PENELITIAN
Pemilihan Objek Penelitian
Metode Pengumpulan Data
- Data yang dihimpun
- Teknik Pengumpulan Data
Metode Analisis Data
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima pesanan pelanggan, memproses pesanan pelanggan menggunakan BPCS (Sistem Perencanaan dan Pengendalian Bisnis), menerbitkan pesanan pembelian untuk pengiriman barang, dan mencetak faktur penjualan dan pajak. Surat pengantaran (delivery order) yang berisi surat perintah kepada gudang distribusi untuk mengirimkan barang kepada pelanggan. Faktur penjualan dibuat oleh departemen komersial setelah menerima catatan pengiriman dari departemen penyimpanan dan distribusi.
Sebelum dikirimkan faktur penjualan dan faktur pajak kepada pelanggan harus diperiksa terlebih dahulu terhadap surat perintah pengiriman dan ditandatangani oleh Kepala Bagian Akuntansi dan Keuangan atau pegawai yang bertanggung jawab di bidang akuntansi dan keuangan. Tata cara penjualan mengatur bahwa pengiriman bukti faktur penjualan, faktur pajak, dan surat pengantaran kepada pelanggan paling lambat 3 hari kerja setelah tanggal penerbitan faktur penjualan. Nomor pesanan, nama barang dan jumlah barang pada faktur penjualan dan pajak menjelaskan bahwa faktur penjualan dan faktur pajak diproses berdasarkan pesanan pengiriman.
Apabila faktur penjualan dan faktur PPN telah sesuai dengan surat pengantaran kemudian disetujui, maka faktur tersebut akan ditandatangani oleh pemeriksa keuangan. Hal ini terlihat dari delivery order yang memuat nama dan jumlah barang yang dikirim serta identitas pelanggan. Setelah barang dikirimkan ke pelanggan, delivery order akan diproses menggunakan sistem BPCS sehingga dihasilkan faktur penjualan.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Objek Penelitian
- Profil Perusahaan
- Kebijakan Penjualan Perusahaan
- Fungsi-Fungsi yang Terlibat dalam Aktivitas Penjualan
Pabrik ini dibeli dari perusahaan farmasi Perancis yang merger dengan perusahaan Jerman Aventis. Dengan proses renovasi selama 2 tahun dan biaya renovasi sebesar Rp 90 Miliar, pabrik ini telah menjadi pabrik dengan standar yang sangat baik sesuai dengan standar kualitas dan keamanan CPOB dan internasional. A yang berkedudukan di Jakarta sejak tahun 2006 telah mengembangkan usahanya pada bisnis pelanggan industri atau lebih dikenal dengan toll manufacturing.
A memiliki 400 karyawan; 231 karyawan di bagian penjualan lapangan yang tersebar di seluruh Indonesia, 100 karyawan di pabrik dan 69 karyawan di kantor pusat pada divisi Pemasaran, Administrasi Penjualan, Keuangan, MRA dan HRD. Batas waktu pembayaran berdasarkan perjanjian distribusi dihitung sejak tanggal penyerahan pesanan sampai dengan tanggal pembayaran, harus dicantumkan dalam faktur penjualan. Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyelidiki status kredit pelanggan dan memberikan otorisasi untuk memberikan kredit kepada pelanggan.
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyerahkan barang kepada pelanggan berdasarkan delivery order yang diberikan oleh fungsi penjualan. Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat dan mengirimkan faktur penjualan beserta faktur pajak kepada pelanggan. Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat piutang yang timbul dari penjualan kredit dan membuat laporan penjualan.
Pelaksanaan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan PT. A
- Sumber Daya Manusia
- Peralatan
- Formulir
- Catatan
- Laporan
- Prosedur
Pengiriman pesanan dibuat sebanyak 4 rangkap yaitu : Lembar pertama diberikan kepada pemesan, lembar kedua untuk bagian akuntansi, lembar ketiga untuk administrasi penjualan dan lembar keempat untuk arsip. Faktur pajak diproses dan dicetak bersamaan dengan faktur penjualan oleh bagian administrasi penjualan sebanyak 3 rangkap yaitu: Lembar pertama dikirimkan ke pelanggan, lembar kedua dan ketiga untuk bagian akuntansi. Prinsip-prinsip ini diterapkan pada pesanan pembelian, pesanan pengiriman, faktur penjualan, dan faktur pajak.
Setelah diproses, nota pengiriman dicetak sebanyak 4 (empat) rangkap, yang dikumpulkan pada saat barang dikirim ke pelanggan. Proses penyerahan barang dimulai dari bagian gudang dan distribusi, yang akan mengirimkan barang ke pelanggan dengan membawa 4 (empat) rangkap nota pengiriman. Apabila pemesan menyetujuinya, maka pemesan akan menandatangani formulir pemesanan sebanyak 4 (empat) rangkap dan menyerahkan salinan formulir pemesanan sebagai bukti penyerahan barang dan menyimpannya dalam arsip.
Faktur Penjualan dan Faktur Pajak sebanyak 3 (tiga) rangkap didistribusikan paling lambat 3 hari kerja setelah tanggal faktur penjualan dan faktur pajak, antara lain: satu eksemplar faktur penjualan dan faktur pajak asli disertai surat pengantaran yang dikirimkan. kepada pelanggan, salinan faktur penjualan, faktur pajak dan surat pengantaran untuk bagian akuntansi, lembar faktur penjualan dan surat pengantaran disimpan di bagian administrasi penjualan sebagai arsip. Jangka waktu pembayaran berdasarkan perjanjian distribusi dihitung sejak tanggal penyerahan pesanan sampai dengan tanggal pembayaran yang harus dicantumkan pada faktur penjualan. Pada transaksi penjualan tanggal 17 Februari 2009, pelanggan hanya menerima nomor faktur penjualan BI00006776 dan nomor delivery order 7413, sedangkan nomor faktur pajak diterima pelanggan pada tanggal 17 Maret 2009.
Pelaksanaan Pengendalian Internal Penjualan PT. A
- Lingkungan Pengendalian
- Penilaian Resiko
- Aktivitas Pengendalian
- Informasi dan Akuntansi
- Pemantauan
Bagian gudang dan distribusi bertanggung jawab untuk mengalokasikan barang sesuai dengan pesanan pembelian dan mengirimkan barang ke gudang pelanggan sesuai dengan tanggal penerbitan pesanan pengiriman. Pada saat barang dikirim ke pelanggan, pegawai di pihak pelanggan telah menandatangani surat perintah pengiriman karena barang yang dikirim dalam keadaan baik dan sesuai dengan pesanan pembelian. Dalam pelaksanaan proses Invoice, faktur penjualan dan faktur pajak harus mendapat izin dari Financial Controller sebelum diserahkan kepada pelanggan.
Pesanan pembelian yang diterbitkan pada saat penyerahan barang memuat nomor seri pesanan pembelian, nomor pesanan pembelian, nomor pesanan pembelian, nama barang, jumlah barang yang dikirim, kode barang, dan tanggal kadaluwarsa. Nomor pesanan, nama barang, dan jumlah barang yang dikirim dalam delivery order menjelaskan bahwa delivery order dibuat untuk menindaklanjuti pesanan yang diterima dari pelanggan. Faktur penjualan dan faktur pajak memuat nomor faktur, nomor pesanan, nomor kontrak, nama barang, jumlah barang dan jumlah penjualan yang harus dibayarkan kepada PT.
Pengawasan juga dilakukan pada saat cetakan faktur penjualan dan faktur pajak harus diperiksa oleh pemeriksa keuangan. Kurangnya pengawasan terhadap pengiriman faktur penjualan, faktur pajak dan delivery order ke pelanggan, faktur pajak bernomor mengalami keterlambatan pengiriman sehingga diterima. Hal ini akan menimbulkan kerugian bagi pelanggan karena faktur pajak baru dapat digunakan sebagai pajak masukan 30 hari setelah tanggal pembelian barang (1 bulan setelah masa pajak).
Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan PT. A
Hal ini dilakukan dengan baik agar pencatatan setiap transaksi penjualan tercatat sebagai jurnal akuntansi.
Keunggulan Kompetitif Sistem Informasi Akuntansi Penjualan PT. A
Untuk mendukung dan meningkatkan kinerja penjualan, Kalbe Farma memberikan PDA (Personal Digital Assistance) kepada salesman untuk segera mengirimkan pesanan dan mempersiapkan kebutuhan pelanggan. A dengan sistem BPCS menggunakan strategi aliansi untuk bersaing di industri farmasi Indonesia dimana toll manufacturing dapat diterapkan dalam sistem BPCS, sedangkan Kalbe Farma dengan sistem Oracle menggunakan strategi diferensiasi dimana mereka memberikan PDA kepada salesman untuk memproses pesanan mengetahui dengan cepat . Mengalami pertumbuhan yang sangat besar sekaligus Kalbe Farma mampu mempertahankan pangsa pasar produk bebas yang cukup besar di industri farmasi Indonesia.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis sistem informasi akuntansi penjualan dan efektivitas pengendalian penjualan internal untuk keunggulan kompetitif pada industri farmasi di Indonesia pada PT. Hal ini terlihat dari penerapan elemen-elemen sistem informasi akuntansi penjualan, seperti sumber daya manusia yang terampil sehingga mampu mengelola sistem informasi akuntansi tersebut. Catatan transaksi penjualan yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum Prosedur penjualan menjelaskan proses transaksi penjualan dari awal sampai akhir.
Hal ini terlihat dari terpenuhinya komponen pengendalian internal seperti lingkungan pengendalian, termasuk integritas dan nilai etika melalui penerapan peraturan perusahaan, komitmen dan kompetensi untuk meningkatkan kinerja perusahaan, filosofi manajemen dan gaya operasi dalam perusahaan. Ditemukan satu transaksi penjualan yang tidak sesuai prosedur, yakni keterlambatan pengiriman faktur pajak kepada konsumen. Peran sistem informasi akuntansi penjualan dalam mendukung efektivitas pengendalian internal penjualan (studi kasus pada PT.