BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.5 Keunggulan Kompetitif Sistem Informasi Akuntansi Penjualan PT. A
Dalam menggunakan sistem BPCS, PT. A mendapatkan kemudahan-kemudahan dalam menjalankan sistem informasi akuntansi penjualan. Manfaat yang didapat dari penggunaan sistem BPCS dalam menunjang aktivitas penjualan antara lain sistem BPCS dapat membantu dalam memperlancar proses penjualan, sistem BPCS dapat mengurangi biaya dalam penggunaan kertas. Informasi tidak semuanya dicetak dalam bentuk kertas melainkan akan dimasukkan ke dalam database sehingga apabila karyawan membutuhkan informasi, mereka hanya perlu mencari dan mengambil informasi tersebut dalam database. Hal tersebut juga dapat mengurangi dan menghilangkan terjadinya duplikasi data dan sistem BPCS dapat memproses aktivitas penjualan sehingga menghasilkan laporan lebih cepat dibandingkan secara manual. Hal tersebut bisa tercapai karena sistem BPCS telah mengintegrasikan sistem pada semua bagian yang terkait dengan aktivitas penjualan perusahaan.
Penggunaan sistem BPCS dapat dijadikan oleh PT. A sebagai alat untuk bersaing dengan perusahaan farmasi lainnya di Indonesia. Pada tahun 2006, PT. A
mengembangkan Industrial Consumer Business yang sering disebut toll manufacturing sehingga dituntut untuk menyesuaikannya dengan sistem BPCS tersebut. Toll manufacturing dapat mempercepat proses transaksi penjualan antara PT. A dengan perusahaan yang digolongkan dalam Industrial Consumer Business. Hal tersebut mempengaruhi penjualan ekspor obat PT. A yang mengalami pertumbuhan yang sangat besar. Untuk memenuhi permintaan tersebut, PT. A melakukan proyek renovasi kedua terhadap pabrik produksi yang telah selesai akhir Januari 2009 sehingga kapasitas produksi tahun 2009 diperkirakan akan meningkat dari 17, 72 juta unit menjadi 23,69 juta unit pada tahun 2010.
Kalbe Farma menggunakan Oracle dalam menerapkan sistem ERP. Dalam implementasikan sistem Oracle, Kalbe Farma menginvestasikan dana sebesar $500.000 untuk sistem dan Rp 2-3 Milyar untuk perangkat keras. Pemilihan sistem Oracle ini karena sistem Oracle dinilai unggul dalam bidang distribusi. Sistem Oracle tersebut digunakan oleh Kalbe Farma untuk mengkalkulasi kebutuhan obat cabang-cabangnya.
Untuk mendukung dan meningkatkan kinerja penjualan, Kalbe Farma memberikan PDA (Personal Digital Assistance) kepada salesman untuk mengirimkan segera order pesanan dan dapat dipersiapkan kebutuhan pelanggan.
Berdasarkan uraian diatas, PT. A dengan sistem BPCS menggunakan strategi aliansi untuk bersaing di industri farmasi Indonesia dimana toll manufacturing dapat diimplementasikan dalam sistem BPCS, sedangkan Kalbe Farma dengan sistem Oracle menggunakan strategi diferensiasi dimana mereka memberikan PDA kepada salesman untuk mengetahui order pesanan dengan cepat. Dengan strategi tersebut, Penjualan ekspor PT. A mengalami pertumbuhan yang sangat besar sedangkan Kalbe Farma dapat mempertahankan pangsa pasar produk over-the-counter yang cukup besar di industri farmasi Indonesia.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis sistem informasi akuntansi penjualan dan efektivitas pengendalian internal penjualan untuk keunggulan kompetitif industri farmasi di Indonesia pada PT. A. Hasil penelitian tersebut, sebagai berikut:
1. Penilaian terhadap penerapan sistem informasi akuntansi penjualan pada PT. A sudah cukup efektif. Hal tersebut terlihat dari pelaksanaan unsur-unsur sistem infomasi akuntansi penjualan seperti sumber daya manusia yang berkompeten sehingga dapat menjalankan system informasi akuntansi. Peralatan yang digunakan antara lain komputer, sistem BPCS (Business Planning Control System), IBM AS400 dan alat tulis lainnya. Formulir transaksi penjualan antara lain faktur penjualan, faktur pajak, delivery order dan lain-lain. Catatan transaksi penjualan yang telah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum Prosedur penjualan telah menjelaskan proses transaksi penjualan dari awal hingga akhir. Laporan yang terkait dengan penjualan.
2. Penilaian terhadap pengendalian internal penjualan pada PT. A sudah cukup efektif dengan beberapa catatan yang harus diperbaiki oleh manajemen. Hal tersebut terlihat dari terpenuhinya komponen dari pengendalian internal seperti lingkungan pengendalian meliputi integritas dan nilai etika dengan menerapkan peraturan dalam perusahaan, komitmen dan kompetensi untuk meningkatkan kinerja perusahaan, filosofi manajemen dan gaya operasi dalam perusahaan,
60
struktur organisasi perusahaan yang mendatar sehingga lebih cepat dalam pengambilan keputusan, partisipasi dewan komisaris dan komite audit dalam melakukan pengawasan terhadap pengendalian internal perusahaan, pelimpahan wewenang dan tanggung jawab kepada karyawan yang telah diatur dalam prosedur penjualan, kebijakan dan pelatihan sumber daya manusia. Penilaian risiko meliputi perubahan lingkungan operasi perusahaan, pemberian pelatihan bagi karyawan baru, sistem informasi, pertumbuhan yang pesat, kebijakan akuntansi yang telah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku.
Aktivitas pengendalian meliputi pemisahan tugas karyawan telah diatur dalam description of roles and reponsibilities, otorisasi yang pantas atas transaksi dan aktivitas telah dijalankan dengan baik, dokumen dan sumber yang memadai, pengendalian fisik antara catatan dan aktiva dengan membatasi akses, pengecekan independen atas pelaksanaan dengan mutasi karyawan tidak berlangsung setiap periode tertentu. Informasi dan komunikasi. Manajemen kurang melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan pengiriman faktu penjualan. Temuan adanya satu transaksi penjualan yang tidak sesuai dengan prosedur yaitu telat mengirimkan faktur pajak kepada konsumen. Temuan ini bersifat non-material sehingga tidak menimbulkan kerugian yang besar bagi perusahaan.
3. Sistem informasi akuntansi penjualan PT. A memiliki keunggulan kompetitif dalam industri farmasi di Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat dengan penggunaan strategi aliansi dalam mengembangkan industrial consumer business menggunakan sistem BPCS (Business Planning Control System) sehingga penjualan ekspor mengalami pertumbuhan yang besar.
5.2 Saran
Berdasarkan permasalahan-permasalahan dalam penelitian ini, penulis mengemukakan saran-saran, sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan pengendalian internal PT. A, perlu dibuat kebijakan mengenai jangka waktu dilakukannya mutasi karyawan dan penerapan mutasi antar bagian seperti karyawan di bagian akuntansi dimutasi ke bagian penjualan sehingga dapat meminimalisasikan terjadinya penyimpangan-penyimpangan dalam perusahaan.
2. Dalam pelaksanaan prosedur penjualan, Sebaiknya tanggal faktur pajak harus sama dengan tanggal penerbitan faktur penjualan dan segera dikirim ke pelanggan beserta faktur penjualan dan delivery order sehingga faktur pajak tersebut bisa digunakan sebagai pajak masukan bagi pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA
A. Mohammad B.S.. 2007. Megaproyek Grup Kalbe Wujudkan Sistem Terintegrasi.
Majalah SWA. Kamis, 25 Oktober 2007. http://www.swa.co.id
Arens, Alvin A., Randal J. Elder and Mark S. Beasley. 2008, Auditing and Assurance Service. Pearson, Prentice Hall. New Jersey
Bodnar, George H. and Hoopwood. William. 2000. Accounting Information System.
Engerwood Cliffs : Prentice-Hall, Inc., alihbahasa Amir Abadi Jusuf dan Rudi M Tambunan. Penerbit Salemba Empat. Jakarta
Evy. 2009. Boehringer Ingelheim Indonesia Meningkatkan Kapasitas Produksi. Kamis, 23 April 2009. http://bisniskeuangan.kompas.com
Hall, James A. 2008. Accounting Information System, 6th Edition. South-Western College Publishing.
Jeliyani, Udurma. 2009. Keuntungan dan Kendala Implementasi ERP dalam Bidang Industri pada PT Kalbe Farma. Tugas Akhir Sistem Informasi Manajemen.
Fakultas Ekonomi Universitas Lampung.
Jogiyanto HM. 2003. SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI, Pendekatan Terintegerasi:
Konsep Dasar, Teknologi, Aplikasi, Pengembangan dan Pengelolaan. Penerbit ANDI Yogyakarta.
Kuhlborn, Maurice. 2010. Presentasi Profil Perusahaan PT. A. Jakarta
Laksmi Nurwandini. 2003. Belanja TI Farmasi US$200 Juta. Koran Tempo Selasa, 8 April 2003. http://www.korantempo.com
Modul Enterprise Resources Planning (ERP). http://www.erpweaver.com
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Penerbit Salemba Empat. Jakarta
Rama, Dasaratha V., Frederick L. Jones, 2009. Sistem Informasi Akuntansi Edisi 2 Buku 1. Penerbit Salemba Empat. Jakarta
Rima, Yunita. 2008. Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan (Studi kasus pada PT. Pupuk Kujang (persero)). Skripsi Program Sarjana S1. Universitas Widyatama..
Romney, Marshal B, Steinbart, Paul John, and Chusing, Barry E. 1997. Accounting Information System, 7th Edition. Addition-Wesley Publishing Company Inc.
Swandayani Halim. 2009. Prosedur Pengiriman dan Penagihan PT. A. Jakarta
Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Penerbit Salemba Empat.
Jakarta
Widyastuti, Tjendra J. 2005. Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan. Skripsi Program Sarjana.S1. Universitas Widyatama
Lampiran 1. Prosedur Pengiriman dan Penagihan PT. A