• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS Sistem KERJA MANAJEMEN KONSTRUKSI DALAM PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RAWAT INAP RSUD KARANGAWEN

N/A
N/A
dina amalia

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS Sistem KERJA MANAJEMEN KONSTRUKSI DALAM PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RAWAT INAP RSUD KARANGAWEN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS SISTEM KERJA MANAJEMEN KONTRUKSI DALAM PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RAWAT INAP RSUD KARANGAWEN DEMAK

1

ANALISIS SISTEM KERJA MANAJEMEN KONSTRUKSI DALAM PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RAWAT INAP RSUD KARANGAWEN

Robby Aryanto P., Karim Abdul Jabar, Diah Rahmawati, Lila Anggraini

Program Studi Strata 1, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil, Universitas Semarang, Email: robbyaryantoputra@gmail.com

Email: Karimabduljabar9@gmail.com

ABSTRAK

Dalam pelaksanaaan pembangunan konstruksi gedung banyak hal yang harus diperhatikan, salah satunya adalah system manajemen kontruksi.

Manajemen konstruksi merupakan ilmu yang mempelajari dan mempraktikan aspek-aspek manajerial dan teknologi industry konstruksi. Manajemen konstruksi bisa dikatakan sebagai sebuah model bisnis juga yang dilakukan oleh konsultan konstruksi dalam memberi nasihat dan bantuan dalam sebuah proyek pembangunan konstruksi yang bertujuan untuk mengarahkan, mengorganisir, mengkoordinir dan mengkomunikasikan seluruh pekerjaan yang dilaksanakan dalam sebuah pembangunan proyek konstruksi. Suatu proyek dapat dikatakan berhasil atau tidak tergantung dari manajemen dalam mengelola berbagai sumber dayanya. Dalam industri konstruksi, manajemen konstruksi harus bisa memberikan layanan terbaik bagi setiap devisi pada proyek sehingga proyek dapat dilaksanakan dengan baik dan diselesaikan tepat waktu. Untuk mengoptimalkan pada proyek konstruksi gedung di RSUD Karangawen, serta faktor apakah yang memberikan sumbangan terbesar terhadap managemen konstruksi. Data yang diperlukan meliputi data primer diperoleh langsung dengan cara melakukan survei berupa kuesioner yang ditujukan ke proyek konstruksi.

Metode yang digunakan dalam analisis adalah dengan kajian pustaka dari berbagai sumber yang berkaitan. Data yang didapatkan berasal dari pengisian kuisioner oleh narasumber yang terlibat dalam proyek pembangunan Gedung Rawat Inap RSUD karangawen Demak. Kuisioner yang digunakan sebanyak 30 orang responden yang berpartisipasi dan mengisi kuisioner.

Kata kunci : Analisis, Manajemen Kontruksi, Proyek Konstruksi

(2)

ANALISIS SISTEM KERJA MANAJEMEN KONTRUKSI DALAM PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RAWAT INAP RSUD KARANGAWEN DEMAK

2

ABSTRACT

In the implementation of building construction many things must be considered, one of which is the construction management system. Construction management is the science that studies and practices the managerial and technological aspects of the construction industry. Construction management can be regarded as a business model also carried out by construction consultants in providing advice and assistance in a construction construction project that aims to direct, organize, coordinate and communicate all the work carried out in a construction project construction. A project can be said to be successful or not depends on management in managing various resources. In the construction industry, construction management must be able to provide the best service for each division of the project so that the project can be implemented well and completed on time. To optimize the building construction project in Karangawen District Hospital, and what factors contribute the most to construction management. The data required includes primary data obtained directly by conducting surveys in the form of questionnaires addressed to construction projects.

The method used in the analysis is the literature review from various related sources. The data obtained came from filling out the questionnaire by resource persons involved in the construction project of Karangawen Demak Hospital Inpatient Building. The questionnaire used was 30 respondents who participated and filled out the questionnaire.

Keywords: Analysis, Contruction Management, Construction Project

A. PENDAHULUAN Latar Belakang

Manajemen konstruksi merupakan ilmu yang mempelajari dan mempraktikan aspek-aspek manajerial dan teknologi industry konstruksi. Manajemen konstruksi bisa dikatakan sebagai sebuah model bisnis juga yang dilakukan oleh konsultan konstruksi dalam memberi nasihat dan bantuan dalam sebuah proyek pembangunan konstruksi yang bertujuan untuk mengarahkan, mengorganisir, mengkoordinir dan mengkomunikasikan seluruh pekerjaan yang dilaksanakan dalam sebuah pembangunan proyek konstruksi.

Suatu proyek dapat dikatakan berhasil atau tidak tergantung dari manajemen dalam mengelola berbagai sumber dayanya. Dalam industri konstruksi, manajemen konstruksi

(3)

ANALISIS SISTEM KERJA MANAJEMEN KONTRUKSI DALAM PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RAWAT INAP RSUD KARANGAWEN DEMAK

3

harus bisa memberikan layanan terbaik bagi setiap devisi pada proyek sehingga proyek dapat dilaksanakan dengan baik dan diselesaikan tepat waktu. mengoptimalkan

Manajemen Konstruksi juga memiliki arti sebagai proses penerapan fungsi- fungsi manajemen yaitu planning, organizing, actuating, dan controlling. Dengan menerapkan fungsi manajemen secara sistematis dan terukur serta memanfaatkan waktu dan sumber daya secara efektif dan efisien sehingga dapat tujuan yang akan dicapai.

Saat ini di Karangawen Demak sedang dibangun Gedung Rawat Inap RSUD Karangawen yang dibangun oleh PT. CIPTA UTAMA SEJATI dengan menggunakan jasa manajemen konstruksi. Dengan Kontraktor Pelaksana PT. Cipta Utama Sejati dan perencananya oleh PT.99C ( Sembilan Sembilan Cahaya ). Dengan adanya manajemen konstruksi pada pembangunan Gedung Rawat Inap ini, kami ingin mengetahui sistem manajemen konstruksi yang diterapkan sehingga dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang dijadwalkan.

B. TINJAUAN PUSTAKA Proyek Konstruksi

Proyek Konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian kegiatan tersebut, terdapat suatu proses yang mengolah sumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan yang berupa bangunan. Proses yang terjadi dalam rangkaian kegiatan tersebut tentunya melibatkan pihak-pihak yang terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hubungan antara pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proyek dibedakan atas hubungan fungsional dan hubungan kerja. Dengan banyaknya pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi maka potensi terjadinya konflik sangat besar sehingga dapat dikatakan bahwa proyek konstruksi mengandung konflik yang cukup tinggi.

Ervianto (2005).

Manajemen Konstruksi

Manajemen konstruksi merupakan ilmu yang mempelajari dan mempraktikan aspek-aspek manajerial dan teknologi industry konstruksi. Manajemen konstruksi bisa dikatakan sebagai sebuah model bisnis juga yang dilakukan oleh konsultan konstruksi dalam

(4)

ANALISIS SISTEM KERJA MANAJEMEN KONTRUKSI DALAM PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RAWAT INAP RSUD KARANGAWEN DEMAK

4

memberi nasihat dan bantuan dalam sebuah proyek pembangunan konstruksi yang bertujuan untuk mengarahkan, mengorganisir, mengkoordinir dan mengkomunikasikan seluruh pekerjaan yang dilaksanakan dalam sebuah pembangunan proyek konstruksi.

Suatu proyek dapat dikatakan berhasil atau tidak tergantung dari manajemen dalam mengelola berbagai sumber dayanya. Dalam industri konstruksi, manajemen konstruksi harus bisa memberikan layanan terbaik bagi setiap devisi pada proyek sehingga proyek dapat dilaksanakan dengan baik dan diselesaikan tepat waktu.

Kendala – kendala yang selalu terlibat dalam proyek – proyek rekayasa sipiil biasanya berhubungan dengan peraturan kinerja, waktu penyelesaian pekerjaan, kualitas pekerjaan dan keselamatan kerja. Menurut Ervianto (2005) fungsi dasar manajemen konstruksi tersebut diatas dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok kegiatan antara lain :

a. Planning ( Perencanaan ) b. Organizing ( Organisasi ) c. Actuating ( Pelaksanaan ) d. Controlling ( Pengawasan ) C. METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan kajian pustaka dari berbagai sumber yang berkaitan. Pada penelitian kali ini selain meggunatan data primer dan sekunder juga menggunakan data kuantitatif, data kuantitatif adalah suatu data yang dikumpulkan dan diolah untuk mencari atau mendapatkan seberapa besar faktor yang mempengaruhi penerapan sistem manajemen konstruksi pada proyek pembangunan gedung di Semarang. Dengan target responden yaitu rerponden yang bergerak dalam bidang usaha jasa kontrusi di Semarang. Responden yang akan diberi kuisioner berjumlah 30. Kuisioner akan dibagikan kepada pihak-pihak yang bersangkutan dalam proyek pembangunan Gedung Rawat Inap RSUD Karangawen Demak.

Cara penyimpulan data adalah dengan cara menarik kesimpulan berdasarkan analisis data yang telah dilakukan yang termasuk kategori faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan sistem kerja manajemen konstruksi yaitu dengan :

(5)

ANALISIS SISTEM KERJA MANAJEMEN KONTRUKSI DALAM PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RAWAT INAP RSUD KARANGAWEN DEMAK

5

1. Menentukan interval yang setuju sampai yang tidak setuju dengan melihat kriteria skor hasil analisa sebagai berikut.

a. Skor 3,5≤ × ≤ 4 merupakan faktor yang sangat berpengaruh b. Skor 2,5 ≤ × < 3,5 merupakan faktor yang berpengaruh

c. Skor 1,5 ≤ × < 2,5 merupakan faktor yang kurang berpengaruh d. Skor 1 ≤ × ≤ 1,5 merupakan faktor yang tidak berpengaruh

2. Berdasarkan urutan rangking skor nantinya diambil 4 faktor yang berpengaruh diantara faktor-faktor lain, yaitu dengan melihat rangking nilai teratas skor faktor yang keluar didalam analisa data tersebut.Kemudian berdasarkan urutan rangking, nantinya akan diambil faktor yang setuju dan sangat setuju. Bilamana dalam menentukan mean, terdapat dua atau lebih variabel yang mempunyai nilai sama, maka diurutkan dari kuisioner yang mmpunyai bobot nilai tertinggi yang paling banyak. Dalam kuisioner ini bobot yang mempunyi nilai tertinggi adalah sangat setuju.

D. HASIL PENELTIAN 1. Analisis Deskritif Responden

Adalah analisis mengenai pengolahan data yang digunakan untuk memberi gambaran dari hasil jawaban yang diberikan oleh responden.

Dalam laporan tugas akhir yang berjudul “ANALISIS SISTEM KERJA MANAJEMEN KONSTRUKSI DALAM PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RAWAT INAP RSUD KARANGAWEN DEMAK ”, dengan melakukan metode kuisioner untuk tugas akhir ini menetapkan konsultan perencana, konsultan pengawas dan kontraktor pada proyek pembangunan Gedung Rawat Inap RSUD Karangawen Demak.

Dari sejumlah 30 eksemplar kuisioner yang disebarkan kepada responden, diperoleh jawaban dari responden yang diminta partisipsinya untuk pengisian kuisioner penelitian ini.

a. Kategori Responden

Tabel 4.1 Kategori Responden

Kategori Responden Jumlah Persentase (%)

Konsultan Perencana 8 26,7%

Konsultan Pengawas 9 30%

Kontraktor 13 43,3%

Sumber : Hasil Kuisioner

(6)

ANALISIS SISTEM KERJA MANAJEMEN KONTRUKSI DALAM PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RAWAT INAP RSUD KARANGAWEN DEMAK

6

Gambar 4.1 Diagram pekerjaan responden

Pada tabel 4. 1 menunjukan pekerjaan para responden terbanyak yang mengisi kuisioner adalah kontraktor dengan persentase sebanyak 43,3% lalu di ikuti konsultan pengawas 30% dan konsultan perencana 26,7%.

b. Kedudukan atau jabatan

Tabel 4.2 kedudukan/Jabatan responden

Jabatan Jumlah (%)

Direktur Utama 1 3,3

Wakil Direktur 1 3,3

Project Manajer 4 13,3

Site Manajer 4 13,3

Staf Teknik 9 30

Lainnya 11 36,8

JUMLAH 30 100

Sumber : Hasil Kuisioner

0 10 20 30 40 50

Konsultan Perencana konsultan Pengawas kontraktor

(7)

ANALISIS SISTEM KERJA MANAJEMEN KONTRUKSI DALAM PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RAWAT INAP RSUD KARANGAWEN DEMAK

7

Gambar 4.2 Diagram Kedudukan atau Jabatan

Pada Tabel 4.2 menunjukan kedudukan atau jabatan responden pada pembangunan proyek Gedung Rawat Inap RSUD Karangawen Demak. Dari data tersebut dapat diperoleh jumlah responden terbanyak adalah lainnya dengan persentase sebanyak 36,8%.

c. Jenis Kepemilikan

Dibawah ini adalah jenis kepemilikan proyek yang ditangani responden yaitu : Tabel 4.3 jenis kepemilikan proyek

Jenis Kepemilikan Jumlah Persentase (%)

Pemerintah 0 0

BUMN 13 43,3%

Swasta 17 56,7%

Perorangan 0 0%

Lainnya 0 0%

Sumber : Hasil Kuisioner

0 5 10 15 20 25 30 35 40

Direktur Wakil Direktur Project Manajer

Site Manajer Staf Teknik Lainnya

(8)

ANALISIS SISTEM KERJA MANAJEMEN KONTRUKSI DALAM PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RAWAT INAP RSUD KARANGAWEN DEMAK

8

Gambar 4.3 Diagram jenis kepemilikan proyek

Pada tabel 4.3 menunjukan jenis kepemilikan proyek yang ditangani responden lebih banyak milik Swasta sebesar 40% dan milik BUMN 36,7%.

d. Penerapan Sistem Kerja Manajemen Konstruksi

Tabel 4.4 Penerapan sistem kerja manajemen konstruksi Penerapan Sistem Kerja Manajemen

Konstruksi

Jumlah Persentase %

Sudah 30 100%

Belum 0 0%

Total 30 100%

Sumber : Hasil Kuisioner

Gambar 4.4 Penerapan sistem kerja manajemen konstruksi

Pada tabel 4.4 Penereapan sistem kerja manajemen konstruksi pada proyek responden sudah diterapkan yaitu sebesar 100%.

0 10 20 30 40 50 60

Pemerintah BUMN Swasta Perorangan Lainnya

0 50 100 150

Sudah Belum

Persentase %

(9)

ANALISIS SISTEM KERJA MANAJEMEN KONTRUKSI DALAM PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RAWAT INAP RSUD KARANGAWEN DEMAK

9

e. Pelaksanaan Sistem Kerja Manajemen Konstruksi

Tabel 4.5 Pelaksanaan Sistem Kerja Manajemen Konstruksi Pelaksanaan Sistem Kerja Manajemen

Konstruksi

Jumlah Persentase %

Sudah dilaksanakan 27 90%

Dilaksanakan sebagian 3 10%

Tidak dilaksankan 0 0%

Lainya 0 0%

Total 30 100%

Sumber : Hasil Kuisioner

Gambar 4.5 Pelaksanaan Sistem Kerja Manajemen Konstruksi

f. Analisa rata – rata setiap kelompok faktor-faktor yang mempengaruhi sistem kerja manajemen konstruksi pada proyek pembangunan Gedung Rawat Inap RSUD Karangawen di Demak.

Tabel 4.6 Analisa rata – rata setiap kelompok faktor-faktor yang mempengaruhi sistem kerja manajemen konstruksi pada proyek pembangunan Gedung Rawat Inap RSUD Karangawen di Demak.

No Faktor yang mempengaruhi sistem kerja manajemen konstruksi

Rata-rata Keterangan

1 Perencanaan (Planning) 3,53 Sangat

Berpengaruh

2 Pengorganisasian (Organizing) 3,40 Berpengaruh

3 Pelaksanaan (Actuating) 3,48 Berpengaruh

4 Pengawasan (Controlling) 3,46 Berpengaruh

0 20 40 60 80 100

sudah dilaksanakan Dilaksanakan sebagian Tidak dilaksanakan lainnya

(10)

ANALISIS SISTEM KERJA MANAJEMEN KONTRUKSI DALAM PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RAWAT INAP RSUD KARANGAWEN DEMAK

10

Gambar 4.6 Diagram analisa rata – rata setiap kelompok faktor-faktor yang mempengaruhi sistem kerja manajemen konstruksi pada proyek pembangunan Gedung Rawat Inap RSUD Karangawen di Demak.

Analisa rata – rata setiap kelompok tindakan tindakan-tindakan yang Dilakukan Manajemen Konstruksi Untuk Pengendalian Waktu, Biaya, Mutu dan K3 dalam Proses P (Planning) / Perencanaan, O (Organizing)/Pengorganisasian, A (Actuating)/Pelaksanaan, C (Controlling)/Pengendalian

Tabel 4.7 Analisa rata – rata setiap kelompok tindakan tindakan-tindakan yang Dilakukan Manajemen Konstruksi Untuk Pengendalian Waktu, Biaya, Mutu dan K3 dalam Proses P (Planning) / Perencanaan, O (Organizing)/Pengorganisasian, A (Actuating)/Pelaksanaan, C (Controlling)/Pengendalian

No Tindakan yang dilakukan Manajemen konstruksi Rata-rata Keterangan

1 Perencanaan (Planning) 3,51 Sangat

Berpengaruh

2 Pengorganisasian (Organizing) 3,49 Berpengaruh

3 Pelaksanaan (Actuating) 3,50 Berpengaruh

4 Pengawasan (Controlling) 3,36 Berpengaruh

Sumber : Hasil Pengolahan Kuisioner

3.3 3.35 3.4 3.45 3.5 3.55

Planning Organizing Actuating Controlling

(11)

ANALISIS SISTEM KERJA MANAJEMEN KONTRUKSI DALAM PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RAWAT INAP RSUD KARANGAWEN DEMAK

11

Gambar 4.14 Diagram analisa tindakan rata – rata yang Dilakukan Manajemen Konstruksi Untuk Pengendalian Waktu, Biaya, Mutu dan K3 dalam Proses P (Planning) / Perencanaan, O (Organizing)/Pengorganisasian, A (Actuating)/Pelaksanaan, C (Controlling)/Pengendalian

E. KESIMPULAN

Dari hasil analisis penelitian mengenai analisis sistem kerja manajemen konstruksi dalam proyek pembangunan Gedung Rawat Inap RSUD Karangawen Demak ini disusun berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya. Maka dapat

diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

Semua Fator Berpengaruh dan Sangat Berpengaruh terhadap sistem kerja manajemen konstruksi, yaitu Proses P (Planning) / Perencanaan, O (Organizing)/Pengorganisasian, A (Actuating)/Pelaksanaan, C (Controlling)/Pengendalian pada proyek pembangunan Gedung Rawat Inap RSUD Karangawen Demak.

3.25 3.3 3.35 3.4 3.45 3.5 3.55

Planning Organizing Actuating Controlling

(12)

ANALISIS SISTEM KERJA MANAJEMEN KONTRUKSI DALAM PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RAWAT INAP RSUD KARANGAWEN DEMAK

12

F. DAFTAR PUSTAKA

Budi Santoso, 2003.Manajemen Proyek.Guna Widya. Jakarta.

Dipohusodo. 1996. Manajemen Proyek dan Konstruksi Jilid 1. Kanisius.

Yogyakarta.

Ervianto W, 2005. Manajemen proyek kontruksi (Edisi Revisi). Yogyakarta Husein Abrar, MT.2008. 2008. Manajemen Proyek, Andi, Yogyakarta

Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No. 4, November 2012 ISSN 2087- 9334 (247-256)

Soeharto. 1995 Manajemen Proyek dari Konsep Tuak Sampai Operasional.

Erlangga. Jakarta.

Singaribun.1995. Marketing Management Analyzing, planning, implementation, controling.

Tarore, H dan Mandagi, R. J. M. 2006. Sistem Manajemen Proyek dan Konstruksi (SIMPROKON). Tim Penerbit JTS Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi. Manado.

Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No. 4, November 2012 ISSN 2087-9334 (247-256)

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Manajemen Sisa ..., Aisyah Nur Utami, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2022... ANALISIS MANAJEMEN SISA MATERIAL KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN

Biaya Tak Langsung Biaya tak langsung adalah biaya yang secara tidak langsung berkaitan dengan berlangsungnya pelaksanaan konstruksi atau pembangunan, tetapi harus ada dan tidak dapat